Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

dokumen-dokumen yang mirip
KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA

KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP

DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP MENUJU UNIVERSAL AKSES

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

Pengembangan Pengelolaan Air Limbah / 2015

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

Direktur Pengembangan PLP Ir. M. Maliki Moersid, MCP Disampaikan pada : Kick Off Meeting Nasional Program PPSP 2015 Jakarta, 10 maret 2015

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN. 1. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah

USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM MEMORANDUM PROGRAM SANITASI SEBAGAI DASAR DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PUSAT (RPI2JM- CK)

SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

KEBIJAKAN dan STRATEGI PENYEDIAAN PERUMAHAN TA

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PLP

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

Aspek-aspek minimal yang harus tercantum dalam Perda Kumuh

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

ARAH KEBIJAKAN PENDANAAN PENCAPAIAN SASARAN AIR MINUM

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

Program penyusunan Masterplan. Tersedianya Master Plan sistem pengelolaan air limbah domestik tahun Penyusunan Master Plan skala kabupaten

INDONESIA NEW URBAN ACTION

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

PEMERINTAH. 3. Penetapan rencana. 3. Penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 16/PRT/M/2008

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN

Arahan Kebijakan Bidang PBL dalam Mewujudkan Lingkungan

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangkaa Menengah (RPI2-JM) Bidang Kabupaten Kerinci Tahun

Pengembangan Pengelolaan Persampahan / 2015

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

RENJA K/L TAHUN 2016

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kementerian PUPR Mendorong Peran Aktif Pemda Mencapai Target 100% Akses Aman Air Minum

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SPAM PADA PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Sub Sektor : Air Limbah

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

KEYNOTE SPEECH Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi e-planning DAK Fisik

KOTA HIJAU PROGRAM PENGEMBANGAN (P2KH)

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

Arah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh dan Gambaran Umum Program KOTAKU

RENCANA STRATEGIS DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN GROBOGAN Tahun 2011 sd Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONSEP DAN RENCANA PENANGANAN BANGUNAN GEDUNG DAN PROTEKSI KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

NOTULENSI KICK OF MEETING PROGRAM PPSP TAHUN 2016

Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN.

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

Transkripsi:

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Disampaikan oleh: Ir. Rina Agustin Indriani, MURP Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Hotel Ambhara, 1 Oktober 2016

Outline 1. Latar Belakang Program Gerakan 100-0-100 2. Kebijakan dan Strategi Bidang Cipta Karya 3. Sasaran Pembangunan Bidang Cipta Karya 4. Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya 5. Skenario Pembiayaan 6. Strategi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 7. Strategi Pelaksanaan Gerakan Nasional 100-0-100 8. Kebijakan dan Strategi Sektor 9. Peran Profesi Ahli Penyehatan Lingkungan 10. Penutup

1. Latar Belakang Program Gerakan 100-0-100 RPJMN TAHAP III 2015 2019 BIDANG INFRASTRUKTUR Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Berkembangnya jaringan transportasi; Terwujudnya konservasi sumber daya air dan terpenuhinya penyediaan air minum untuk kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur perdesaan mendukung pertanian; Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang; Terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh. NAWACITA PEMERINTAH 2015 2019 3 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia. 3

1. Latar Belakang Program Gerakan 100-0-100 SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS TARGET 2030 Goal 6 Menjamin ketersediaan dan pengelolaan berkelanjutan air dan sanitasi bagi semua Goal 11 Mewujudkan perkotaan dan kawasan permukiman yang inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan Akses Perumahan Layak Bagi Semua, Aman Dan Terjangkau; Akses layanan infrastruktur dasar; Penanganan kawasan kumuh yang berkelanjutan; Layanan ruang publik yang memadai; Pengelolaan urbanisasi sebagai bagian dari perencanaan permukiman perkotaan. Meningkatnya kebutuhan akan permukiman layak dengan akses pelayanan dasar yang memadai; Masih terbatasnya penyediaan ruang publik yang dapat diakses oleh semua warga kota; Belum meratanya kepedulian stakeholders pada pembangunan permukiman yang layak bagi semua, aman dan berkelanjutan; 4

2. Kebijakan dan Strategi Bidang Cipta Karya SASARAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN Pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0% Penciptaan dokumen perencanaan infrastruktur permukiman yang mendukung 100% pelayanan air minum Optimalisasi penyediaan layanan air minum Peningkatan efisiensi layanan air minum melalui prinsip jaga air, hemat air dan simpan air secara nasional 100% akses sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) Meningkatkan keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan 5

2. Kebijakan dan Strategi Bidang Cipta Karya 6

3. Sasaran Pembangunan Bidang Cipta Karya VISI KEMENTERIAN PU-PR Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong SASARAN STRATEGIS DITJEN CIPTA KARYA Meningkatnya Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Permukiman di Perkotaan dan Perdesaan INDIKATOR KINERJA OUTCOME DITJEN CIPTA KARYA 1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat 2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman yang layak 3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat 7

3. Sasaran Pembangunan Bidang Cipta Karya 1. Pembangunan perkotaan di 5 kawasan metropolitan baru di luar P. Jawa-Bali, 7 kawasan perkotaan metropolitan, pengembangan 20 kota otonom di luar P. Jawa-Bali, pembangunan 10 kota kota baru publik, 39 pusat pertumbuhan baru perkotaan (RPJMN Tahun 2015-2019) 2. Keterpaduan Infrastruktur bidang Cipta Karya di Kawasan Perbatasan yang terdiri dari 7 Kawasan Pos Lintas Batas Negara, dan 9 Kawasan Non-PLBN (Inpres No. 6 Tahun 2015) 3. Keterpaduan Infrastruktur bidang Cipta Karya di 35 Wilayah Pengembangan Strategis, 24 Pelabuhan Strategis, 16 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, dan 22 Kawasan Industri Prioritas (BPIW, 2015) 4. Prioritas Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan di 30 Kota (Ditjen Cipta Karya, 2016) 8

4. Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya KETERPADUAN KETERPADUAN Perda RTRW Perda BG STRATEGI SANITASI KOTA SPAL Setempat, SPAL Terpusat, Kampanye, Advokasi Pemda, Peningkatan Kapasitas SDM, Bantuan Teknis Kelembagaan, Sinkronisasi Lintas Sektor MASTERPLAN SAMPAH Pengelolaan di Sumber (TPS3R/TPST), Pengelolaan Akhir (TPA), Kampanye, Advokasi Pemda, Peningkatan Kapasitas SDM, Kelembagaan Pengelola Sampah, Sinkronisasi Lintas Sektor WPS RKP (Rencana Kawasan Permukiman) Perda Lainnya RI-SPAM SPAM Regional/Perkotaan/Berbasis Masyarakat/Kawasan Khusus/PDAM Terfasilitasi/PDAM Non Terfasilitasi, Penyehatan PDAM, Peningkatan Kap. SDM PERATURAN BANGUNAN GEDUNG RTBL, Perda BG, IMB, Sertifikasi Layak Fungsi, Pendataan BG, Bangunan Gedung Hijau, Tim Ahli BG, RTH, Kawasan Pusaka RPIJM Kab/Kota 9

4. Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya RTRW/ Perda Perda BG WPS Perda Lainnya RPJMD Integrated Development Plan RISPK RKP SSK RP3 Bina Marga RTBL RISPAM SDA RPIJM Kab/Kota RKP= Rencana Kawasan Permukiman RP3= Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan RISPK= Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran 10

5. Skenario Pembiayaan Kebutuhan Dana Target 100-0-100 751,8 Air Minum Bangkim Sanitasi Penataan Bangunan T T T T 245 174 254 34,8 78,8 Kebutuhandana untuk mencapai target2019 Dukungan Manajemen 33,8 T 46,4 T 8,4 T dana APBN 35,6 T 3,9 T (Renstra PUPR) Kemampuan APBN (Renstra PUPR 2015-2019) 128,3 T 11

5. Skenario Pembiayaan KERANGKA PENDANAAN ABPN BIDANG CIPTA KARYA PROPORSI SUMBER PENDANAAN BIDANG CIPTA KARYA 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000-2015 2016 2017 2018 2019 APBN (Rp. Miliar) 15,811 24,197 27,027 29,720 31,622 2010-2014 2015-2019 APBN (Rp. Miliar) TOTAL ALOKASI APBN RP. 128 T 12

6. Strategi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Pemerintah Daerah KOORDINASI Pemerintah SINERGI KONSOLIDASI Dunia Usaha/ Swasta Peningkatan Ketersediaan dan Kualitas Pelayanan Infrastruktur yang Lebih Merata dan Berkelanjutan Kerangka Regulasi Kerangka Kelembagaan Kerangka Pendanaan 13

7. Strategi Pelaksanaan Gerakan Nasional 100-0-100 1. Pembangun Sistem, melalui : Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Regional Penyusunan Masterplan/FS 2. Memfasilitasi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota: Pendampingan penyusunan NSPK daerah Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan/Induk Sektoral Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Kawasan 3. Pemberdayaan Masyarakat untuk skala lingkungan/kawasan: Pembangunan Infrastruktur Permukiman berbasis Masyarakat Bantuan Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat 14

7. Strategi Pelaksanaan Gerakan Nasional 100-0-100 15

8. Kebijakan dan Strategi Dit. Pengembangan Kawasan Permukiman KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN PERKOTAAN Penanganan permukiman kumuh perkotaan terkait dengan upaya penurunan kumuh perkotaan menjadi 0% Penanganan komprehensif terhadap 30 kabupaten/kota prioritas kementerian Penanganan permukiman kumuh terhadap kabupaten/kota lainnya dengan tujuan pemenuhan standar pelayanan perkotaan Pengembangan permukiman baru dan perkotaan layak huni terkait dengan upaya pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan Inkubasi Kota Baru. Menyediakan sarana dan prasarana permukiman sesuai dengan SPM dan karakteristik permukiman (daratan dan pesisir). KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN PERDESAAN Pengelolaan sistem informasi nasional yang terintegrasi dengan sistem informasi daerah Menyediakan sarana dan prasarana permukiman sesuai dengan SPM Perdesaan. Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang berkualitas yang mendukung peningkatan produktivitas kawasan perdesaan Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas umum permukiman yang memenuhi SPM Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan produksi di kawasan perdesaan sesuai dengan komoditas unggulannya. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung peningkatan konektivitas kegiatan antar desa maupun antar desa-kota. 16

8. Kebijakan dan Strategi Dit. Bina Penataan Bangunan Memberikan dukungan pembangunan sistem penataan bangunan dan lingkungan Penyusunan RTBL Peningkatan kualitas perencanaan PBL Revitalisasi Kws. Tematik Perkotaan Penataan Bangunan dan Lingkungan yang tertib, andal dan ramah lingkungan Melakukan fasilitasi kepada daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan, dan kemitraan termasuk pembinaan teknis Pendampingan Perda BG RTBL Perwal/Perbup IMB dan SLF Implementasi Perda BG Penguatan Kelembagaan Mendorong kapasitas dan kompetensi Pemda Memperkuat peran dan fungsi instansi daerah Pembentukan dan peningkatan kelembagaan Memberdayakan aparatur pemerintah terkait hak, kewajiban dan peran dalam penataan bangunan Meningkatkan pembardayaan pengelolaan rumah negara Dukungan penataan bangunan dan lingkungan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat Partisipasi masyarakat dan dunia usaha Kerjasama masyarakat dan pelaku peduli lingkungan Jejaring dan wadah komunikasi pemerintah - masyarakat swasta ahli profesi Penyebarluasan informasi dan sosialisasi program Layanan atas informasi/produk 17

8. Kebijakan dan Strategi Dit. Pengembangan SPAM Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat di perkotaan dan perdesaan melalui jaringan perpipaan dan non perpipaan terlindungi Pemenuhan kebutuhan minimal terutama untuk MBR Mengembangkan SPAM dalam rangka pertumbuhan ekonomi Meningkatkan akses melalui SPAM non perpipaan Meningkatkan kualitas air minum Menurunkan tingkat kehilangan air Mengembangkan sistem informasi dan pendataan dalam rangka pemantauan dan evaluasi kinerja Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pengembangan SPAM Memperkuat dan mengembangkan kapasitas SDM Memperkuat peran dan fungsi instansi tk. Provinsi dan Kab/Kota Mendorong komitmen Pemda Menerapkan prinsip Good Corporate Governance untuk operator SPAM Mengembangkan manajemen aset SPAM Mengembangkan kapasitas Pemda dalam pelaksanaan SPAM Regional Peningkatan kemampuan pendanaan operator dan pengembangan alternatif sumber pembiayaan Meningkatkan kemampuan finansial internal Meningkatkan komitmen pemerintah & pemerintah daerah Mengembangkan CSR Meningkatkan pendanaan melalui dana nonpemerintah Meningkatkan sinergitas BUMN - BUMD Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pengembangan SPAM Melengkapi produk peraturan perundangan Menerapkan NSPK yang telah tersedia Menyelenggarakan pengembangan SPAM sesuai kaidah teknis 18

8. Kebijakan dan Strategi Dit. Pengembangan PLP KEBIJAKAN PENANGANAN AIR LIMBAH Pengembangan SPAL terpusat dan setempat Pembangunan infrastruktur air limbah sistem setempat melalui hibah dan DAK sanitasi Penerapan kriteria infrastruktur air limbah layak dalam pengajuan IMB Pembangunan dan rehabilitasi IPLT terintergrasi dengan LLTT (Layanan Lumpur Tinja Terjadwal) Pembangunan infrastruktur air limbah sistem terpusat komunal, kawasan dan kota melalui APBN Peningkatan kapasitas dan skala penanganan sistem komunal dan kawasan Peningkatan teknologi pada sistem terpusat Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air limbah permukiman Pembangunan berbasis masyarakat Peningkatan kerjasama dunia usaha Alternatif sumber pembiayaan Mendorong alternatif sumber pembiayaan Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah Peningkatan kemitraan Pengembangan peraturan perundangan Penyusunan, penyebarluasan informasi dan penerapan peraturan perundangan Penguatan kelembagaan Fasilitasi pembentukan dan perkuatan kelembagaan pengelola air limbah di tingkat masyarakat dan institusi di daerah Peningkatan kapasitas SDM pengelola air limbah permukiman Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar lembaga Peningkatan kesadaran pemangku kepentingan 19

8. Kebijakan dan Strategi Dit. Pengembangan PLP KEBIJAKAN PENANGANAN PERSAMPAHAN Pengurangan sampah dari sumbernya Peningkatan peran aktif masyarakat Peningkatan cakupan layanan dan kualitas pengelolaan Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap 3R Menerapkan insentif dan disinsentif dalam 3R Mendorong koordinasi lintas sektor (terutama perindustrian dan perdagangan) Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan Meningkatkan status kapasitas dan kinerja institusi pengelola Memisahkan fungsi/unit regulator dan operator Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pelaku kepentingan Meningkatkan kualitas SDM Mendorong pengelolaan kolektid atas penyelenggaraan persampahan regional Meningkatkan pemahaman pengelolaan sampah sejak dini Menyebarluaskan pemahaman pengelolaan sampah kepada masyarakat Meningkatkan pembinaan masyarakat (khususnya kaum perempuan) Mendorong pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat Alternatif sumber pembiayaan Mengembangkan sistem insentif dan iklim kondusif bagi dunia usaha Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan Meningkatkan pemanfaatan dan kapasitas sarpas persampahan Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA menuju sanitary landfill Mengembangkan pengelolaan TPA Regional Menerapkan teknologi tepat guna dan berwawasan lingkungan 20

8. Kebijakan dan Strategi Dit. Pengembangan PLP KEBIJAKAN PENANGANAN DRAINASE LINGKUNGAN Keterpaduan penanganan genangan Mendorong rencana induk sistem drainase terpadu (drainase lingkungan, utama dan pengelolaan sungai) Mengembangkan sistem drainase berwawasan lingkungan yang mendukung konservasi air Meningkatkan koordinasi antar instansi Pemanfaatan sistem yang ada Pengembangan kapasitas operasi dan pemeliharan sarpras sistem drainase terbangun Penyiapan prioritas optimalisasi drainase lingkungan Pembangunan baru di kawasan strategis (metropolitan dan kota besar) Peningkatan kapasitas kelembagaan Mendorong pembentukan institusi pengelola drainase Meningkatkan kinerja dan kapasitas institusi pengelola Peningkatan kapasitas SDM Pemda Penguatan peraturan perundangan Menyiapkan, menyebarluaskan produk hukum terkait drainase (NSPK) Mendorong penerapan sanksi hukum dalam pengelolaan drainase lingkungan 21

9. Peran Profesi Ahli Penyehatan Teknik Lingkungan 1. Penguatan Ahli Penyehatan Teknik Lingkungan dalam penyiapan dokumen perencanaan, antara lain dalam penyusunan: Masterplan Sektor Masterplan Kota Studi Kelayakan (Pendanaan) Sektor Desain Perencanaan Teknik (DED) 2. Penguatan Kelembagaan dan Capacity Building SDM Bidang Penyehatan Teknik Lingkungan: Pembagian peran Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pembangunan infrastruktur bidang permukiman, khususnya air minum dan penyehatan lingkungan permukiman Penguatan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan 3. Perlu dilakukan penguatan dalam supervisi pelaksanaan konstruksi: Menjamin mutu dan kualitas pekerjaan konstruksi Penguatan supervisi dalam pelaksanaan konstuksi 4. Pengawasan dan Monitoring pembangunan fisik 5. Pemanfaatan hasil infrastruktur bidang permukiman, khususnya air minum dan penyehatan lingkungan permukiman 22

10. Penutup 1. Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sebagai bagian dari Pelayanan Dasar sesuai UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah dilaksanakan secara bersama (concurrent) antara pemerintah daerah dan pusat. 2. Dalam untuk mewujudkan amanat RPJMN tahap III yaitu mendorong Universal akses air minum dan sanitasi yang layak serta perwujudan permukiman yang layak huni (gerakan nasional nasional 100-0-100) maka sinergitas program Cipta Karya dengan program unit kerja terkait dan RPJMD (Provinsi dan Kabupaten/Kota) perlu dilakukan secara berkelanjutan. 23

Terimakasih Atas Perhatiannya