Hai, nama saya Agi? Tidak apa-apa kan kalau saya duduk disamping kamu? dengan basa-basi aku memulai percakapan.

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Keindahan Seni Pendatang Baru

It s a long story Part I

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Sang Pangeran. Kinanti 1

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

This is the beginning of everything

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

SUNFLOWERS. Saya lebih suka menghadap ke matahari.

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Belajar Memahami Drama

CATATAN KECIL MASA SEKOLAH. dan cerita-cerita lainnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Cermin. Luklukul Maknun

Untuk Speakers, Okky Avianty, Januari-02. dan keponakan paling kepo sedunia. -Deniz Rausan Fikri.

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Arif Rahman

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Alifia atau Alisa (2)

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Musim Semi Buku harian untuknya Satu Hari bolong

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

NOVEL FIKSI. Pulau Kristal. Ajaib PENULIS AGUSSALIM SULTAN

PATI AGNI Antologi Kematian

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

Negeri Peri Di Tengah Hutan

SATU. Plak Srek.. Srek

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Hey, sedang apa kamu di situ teriak Very yang mengetahui ada orang didaerah kekuasaannya.

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

Gara-Gara Facebook. *Status Fani yang mempertemukan*

membuat orang tuamu repot, Andri. Tuturnya dengan halus saat menjalankan motornya.

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

TILL DEATH DO US PART

Aduh! Sakit tau.. kata Al sambil memegang kaki setelah di injak Dias dengan raut wajah jengkel.

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Ah sial aku selingkuh!

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

ART OF THE TRIOMPE. Oleh: Dwi Wulandari

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

'hufft, aku cape selalu disakitin sama cowo yang aku sayang.' kata icha sambil menghela nafas. tanpa dia sadari air matanya menetes.

vioooooo, udah jam 6 lewat, kamu mau sekolah apa gak sih jerit mama dari dapur ketika mendapati sarapan yang disiapkannya masih rapi di meja makan.

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

TUGAS UJIAN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH FILM. Disusun Oleh :

Hayo melamun aja kamu Tha dari tadi aku liatin. Evan tiba tiba duduk di sebelah Retha sambil memberikan ice cream cone rasa anggur.

***** 2 Bintang Bersinar di Negeri Berlian

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Not Just A Friendship, We Are Big Family

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Love has its own Story

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Bab 1. Kehilangan mimpi

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Butterfly in the Winter

Pemilik jiwa yang sepi

berjalan mengiringi. Pulang kerja, ya? tanya pemuda itu basa-basi. Memang nggak tahu, atau pura-pura nggak tahu, nih? Aku kan masih pakai seragam,

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

KiloMeter C L A R E S T A V A N I A

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Kumpulan Cerita Pendek. Sebening Hati Dewi. Syifa Enwa, Aisyah Lsety, Sunu RH, dkk

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

Transkripsi:

JUDUL: FVCKIN LOVE KARYA: GIRI CAHYA PANGESTU Pemandangan sekolah di hari pertama begitu ramai dengan murid baru yang mungkin bisa terlihat dengan pakaiannya masih bersih dan bau wangi khas toko sangat berbeda dengan kakak kelas yang sudah agak pudar putih bajunya. Setiap sudut ruangan di sekolah ini dihiasi pohon yang begitu hijau, warna tembok pun hijau sekolah ini selalu memiliki tujuan Sekolah Berbudaya Lingkungan yang mungkin bisa aku rasakan dengan udara lingkungan sekitar begitu sejuk ditambah setiap lantai bersih, selokan kecil sekalipun bersih semua. Guru bahkan penjaga sekolah selalu bekerja ekstra untuk merawat sekolah demi mempertahankan gelar Sekolah Berbudaya Lingkungan itu termasuk seluruh siswa yang masuk sekolah ini sangat diwajibkan merawat apa yang ada disekitar sekolah serta turut membantu membersihkan. Di hari pertama ini aku berangkat pagi karena untuk mencari kelas agar mendapatkan kursi yang tidak terlalu belakang, untuk pertama kalinya aku masuk sekolah dan mendapatkan kelas di X.5. Setelah mendapatkan kelas aku langsung masuk kelas mencari meja/kursi yang letaknya cukup strategis tidak dibagian belakang dan tidak terlalu depan juga agar tetap fokus saat guru mengajar nanti. Kelas yang begitu gelap minim akan cahaya, terlihat debu masih sangat tebal disetiap meja dan jendela mungkin karena hampir dua minggu kelas ini tidak dihuni siswa karena liburan kemarin. Saat masuk kelas memang suasananya masih belum mendukung, satu sama lain belum saling mengenal seperti diasingkan sehingga suasana masih begitu hening dan sunyi seperti ditengah gua angker saat malam hari, hanya detik jam yang mungkin terdengar. Ada yang pendiam dan ada juga yang suka banyak omong karena terlalu percaya diri mungkin di dalam kelas itu, maklum hari pertama sekolah masih pada jaim, suara bel masuk memecahkan suasana hening dalam kelas ini. Aku duduk dengan seorang cowok yang memang belum pernah aku kenal sebelumnya, tapi kalau dilihat dari gaya duduk dan gerak gerik ini cowok mungkin percaya diri-nya sangat tinggi yang seakan lebih akrab sama cewek-cewek, aku mengulurkan tangan-ku mencoba untuk akrab dengan teman sebangku lalu mengajak-nya kenalan. Hai, nama saya Agi? Tidak apa-apa kan kalau saya duduk disamping kamu? dengan basa-basi aku memulai percakapan. Oh Agi, nama saya Firman. Iya gak apa-apa santai aja memang itu kosong hehe dengan nada lemah gemulai ia menjawab.

Yang ada dalam pikiran aku ketika mendengar suara Firman, semoga dia tidak belok. Bentuk luarnya memang cowok tapi ke-cewek-cewek-an gitu. Percakapan basa-basi itu membuat aku dan Firman agak sedikit akrab, gak lucu-kan kalau sebangku tapi diem-diem-an kaya orang pacaran yang sedang marahan, udah gitu mereka berdua naik motor ya bisa dibayangin kan gimana jadinya. Aku dan Firman saling bertukar cerita saling menjelaskan kenapa bisa masuk sekolah ini sekaligus menanyakan tinggal dimana ternyata Firman tinggal tidak jauh dari rumah aku, hanya beda komplek perumahan saja. Dari percakapan ini aku merasakan begitu nyaman walaupun suasana baru aku sudah bisa akrab dan kenal dengan teman sebangku. Hari pertama sekolah ini memang belum belajar efektif karena dimulai dengan tahap perkenalan satu sama lain ya memang biasanya seperti itu dengan tujuan agar lebih akrab lagi sama yang lain dan lebih bersatu lagi satu kelas ini. Di kelas ini jumlahnya 40 orang, ada 20 cowok dan 20 cewek. Saat satu persatu maju depan kelas sudah semakin terlihat suasana yang begitu baik gak begitu canggung seperti pagi tadi, ada momen bercanda, ada juga momen yang serius. Kali ini aku yang maju ke depan kelas untuk memperkenalkan diri, entahlah aku ini orang yang gak begitu percaya diri masih belum berani tampil didepan umum atau banyak orang apalagi ini didepan orang yang belum dikenal sama sekali. Tapi mungkin memang sudah seharusnya aku berani maju untuk sekedar memperkenalkan diri nama dan asal aku darimana. Berdiri dari meja kemudian berjalan perlahan kedepan kelas dalam keadaan yang begitu tegang, keringat yang begitu banyak mengalir di wajah seperti habis berlari di stadion bola, ditambah suasana hening kelas semakin membuat aku deg-deg-an seakan sepi ini berusaha membunuh aku. Didepan kelas aku memperkenalkan diri... Perkenalkan nama saya Agi, bisa dipanggil Agi aja ya ucapku dengan nada yang sangat pelan. Tiba-tiba ada yang menggerutu dan bersuara keras. Oh Agi aja namanya?

Hampir sekelas tertawa kecil Aku semakin malu, berusaha untuk akrab dengan membalas senyum tipis ucapan dari salah satu teman sekelas tadi. Iya nama saya Agi, saya tinggal dibelakang sekolah ini akhir dari perkenalanku. Setelah perkenalan tadi, hati ini sedikit membaik tidak ada lagi rasa tegang bercampur keringat dingin, mungkin memang aku harus belajar untuk bisa percaya diri mulai dari sekarang. Karena percaya diri itu penting, seperti contohnya dalam hal berpakaian gimanapun pakaian kita asal kita percaya diri sudah jelas akan terlihat bagus saat kita pakai. Hari pertama ini sedikit berkesan, hampir sudah banyak yang saling mengenal satu sama lain walaupun memang belum begitu ingat nama dan belum begitu akrab juga. Sebelum pulang seluruh siswa diamanatkan Kepala Sekolah untuk membersihkan kelas baik siswa baru maupun kakak kelas, dengan semangat tinggi aku dan teman-teman membersihkan kelas menyapu lantai sekaligus mengepel, ada yang membersihkan debu di meja dan jendela kelas, ada juga yang menyiram bunga hampir seluruh siswa bekerja tidak ada yang diam mereka sedang belajar untuk tanggung jawab memiliki apa yang sekolah miliki dengan merawatnya. Jam pulang sekolah tiba, saat itu ada yang langsung pulang dan ada juga yang masih didalam kelas saling berkenalan lebih dekat lagi.aku juga termasuk disitu mencoba berkenalan satu sama lain sambil mengobrol hal-hal yang tidak penting sebenarnya. Sampai tidak terasa sore, akhirnya kita semua pulang ke rumah masing-masing. Mengakhiri hari dengan penuh kebersamaan membuat semua menjadi berkesan. Kadang ketika kita melewati sebuah waktu dan menikmatinya dengan baik semua tidak terasa lama, waktu berlalu begitu cepat. Hari kedua sekolah pun tiba, masih sama seperti biasa didalam kelas ini ada yang masih diam dan ada yang sudah mengobrol mulai akrab satu sama lain. Ternyata cowok dikelas ini ramah selalu bersama ketika kita semua berkumpul dibelakang kelas. Kemanapun kita jalan selalu bersama, kantin, toilet, atau kelapangan di waktu istirahat selalu bersama, seolah tidak ingin ada yang sendiri atau dijauhin dari yang lain.

Setiap hari memang semakin akrab, yang tadi-nya jaim sekarang sudah mulai saling terbuka memperlihatkan wajah aslinya. Candaan anak cowok banyak yang frontal, ada juga yang kadang mengejek-ejek satu sama lain walaupun memang bercanda. Memang wajar, tingkah laku ketika smp kadang masih terbawa belum bisa melupakan masa dimana saat smp itu masih suka dimanja. Kelas aku memang terlihat begitu kompak, mulai dari bermain, belajar sampai ketika ada yang sendiri atau ada masalah selalu dihibur. Memang kebersamaan dalam kelas ini harus bisa dirasakan selayaknya sebuah keluarga, ini lingkungan bermain yang lebih indah ketika kita sedang jenuh dalam suasana rumah dan sahabat-lah yang terkadang mampu melupakan semua masalah yang sedang kita hadapi. Kalau melihat diri sendiri menggunakan baju seragam SMA ini kadang suka bertanya sama diri sendiri, kayaknya hidup semakin cepat aja. Terasa kemarin itu masih jadi anak SD yang selalu diantar jemput oleh supir dan kadang kalau makan selalu disuapin sama ibu, tapi sekarang sangat gak kerasa aja udah memakai baju seragam SMA. Oh waktu yang begitu cepat atau memang aku yang tidak menikmati waktu. Oh iya aku baru sadar bahwa ternyata disini ada kelas unggulan yaitu kelas X.1 yang katanya sih isinya itu siswa-siswa yang rajin dan pintar-pintar, oh berarti kelas X.5 bodoh-bodoh, yakali. Dan entah kenapa melihat teman yang lain memiliki pasangan selalu pulang bareng sampai akhirnya disini ada rasa jenuh aku kurang begitu nyaman setiap hari bersama teman dan nongkrong dalam hal yang gak jelas, ya aku sendiri memang suka nongkrong atau bermain tapi itu sangatlah jarang. Siang itu disekolah tepat waktu istirahat aku duduk santai didepan kelas menikmati udara sambil melihat siswa lain lewat, suasana begitu ramai di jam istirahat begitu padat dipenuhi siswa, suasana gaduh semakin melengkapi keadaan yang tidak nyaman tiba-tiba mata aku tertuju pada satu orang cewek yang tepat lewat didepan aku, cewek itu bersama teman-teman-nya pergi kearah kantin sekolah. Entah kenapa senyum dia begitu mengalihkan perhatianku saat itu, ada hal yang gak biasa didalam hati aku ketika tadi melihat cewek itu lewat tepat dihadapanku, rasa yang tak biasa dari sebelumnya. Cewek itu membuat aku semakin penasaran, siapa dia? Tapi lagi-lagi seperti biasa kekurangan aku yang tidak percaya diri, akhirnya membuat aku berpikir mungkin aku tidak pantas untuk bisa mendapatinya. Dia begitu cantik sedangkan aku begitu banyak kekurangan. Bahkan untuk sekedar berkenalan saja aku tidak memiliki keberanian, begitu menyakitkan aku mengalahkan perasaan hanya karena rasa malu. Semenjak melihat senyum dia, aku semakin yakin bahwa ini adalah rasa yang berbeda. Ternyata cinta itu terkadang bermula dengan rasa penasaran sehingga menjadi sebuah perasaan yang nyata.

Kali ini aku sedikit kecewa pada diri sendiri yang begitu lemah tentang rasa percaya diri, sampai akhirnya aku menahan rasa untuk bisa berkenalan dengan cewek itu. Setiap hari aku hanya bisa melihat dia dari jauh,wajahnya manis, rambutnya yang panjang, tinggi yang memang ideal seorang cewek, kulit yang kecoklatan, semakin membuat dia terlihat manis. Kadang seorang cowok lebih menyukai cewek manis daripada cantik hanya karena satu alasan, cewek manis gak pernah membosankan. Suatu hari aku mencoba membuka diri dan bercerita sama Firman teman sebangku aku, bukan curhat tentang rasa yang aku mulai yang aku tanyakan ke Firman siapakah nama cewek itu. *sambil aku menunjuk kearah cewek itu* karena kebetulan dia ada dikantor guru yang tidak jauh dari kelas aku. Firman menggodai aku mungkin dia tau kalau aku mulai penasaran dengan cewek itu, ternyata Firman juga sudah tau dia cewek kelas unggulan dan kebetulan Firman punya temen dikelas unggulan itu. Nanti aku tanyakan sama temen aku di kelas unggulan ucap Firman. Jawaban Firman sedikit membuat hati aku ini lega, walaupun memang masih terlihat bodoh karena belum berani untuk kenalan langsung, mungkin biasanya cewek itu lebih suka dengan cowok yang berani untuk mendekati langsung karena cewek itu tau atas perjuangan cowok itu tapi aku lagi-lagi menyalahkan diri sendiri. Waktu itu kebetulan kelas aku sedang olahraga setiap kali olahraga selalu diawalin dengan pemanasan senam dilapangan dan ternyata lapangan ini persis banget didepan kelas unggulan itu atau dimana cewek itu ada didalam kelas unggulan tersebut. Pemanasan olahraga belum dimulai karena saat itu guru belum datang jadi aku dan teman kelas hanya duduk dilapangan yang sudah mengenakan pakaian olahraga, ternyata kelas unggulan itu juga belum ada guru masih banyak yang duduk didepan kelas, aku memperhatikan kelas itu berusaha melihat cewek itu walaupun hanya memandang tapi cukup ada kebahagiaan tersendiri bagiku. Pas cewek itu keluar dan berdiri didepan kelasnya sambil tertawa bercanda bersama temannya, aku melihat gigi dia gingsul sedikit disebelah kiri atas mulutnya ketika dia membuka mulutnya saat tertawa, dan menutup tawa itu dengan senyum tipis semakin terlihat wajahnya yang manis. Dan tiba-tiba Firman berdiri berjalan menuju kelas unggulan itu, aku begitu kaget melihat Firman berdiri berjalan kearah cewek itu, mereka mengobrol semoga dia tidak menanyakan hal

macam-macam. Aku berusaha menghindar dengan lari ke toilet khawatir Firman menunjuk ke arahku dihadapan cewek itu, disitu semakin terlihat aku cowok bodoh. Tapi disisi lain aku punya alasan kenapa aku gak berani berkenalan dengan cewek itu, aku hanya takut bahwa ternyata dia sudah punya cowok. Aku hanya berusaha untuk menjadi seorang cowok yang tahu diri. Di toilet aku sangat ketakutan, jantung berdetak kencang, resah dan gelisah semakin akrab dengan perasaanku, malu mungkin jelas perasaan yang aku rasakan saat itu. Sambil berpikir apa yang Firman tanyakan sama cewek itu semoga aja ada kabar baik, beberapa menit kemudian aku keluar dari toilet karena guru olahraga sudah datang bersamaan juga guru di kelas unggulan itu yang sudah masuk. Olahraga ini diawali dengan pemanasan, tapi saat itu aku masih ada rasa penasaran ingin sekali bertanya sama Firman apa yang diobrolin-nya dengan cewek itu tapi mungkin lebih baik setelah olahraga saja. Setelah selesai olahraga kita semua kembali ke kelas, ada yang langsung ke kantin untuk istirahat ada juga yang ke toilet untuk menggantikan pakaian. Aku dan Firman pergi kekantin sekalian aku tanya ke dia tentang obrolannya sama cewek itu tadi.. Dikantin Firman bercerita, ternyata cewek itu namanya Putri kebetulan banget dia masih jomblo.. sekali. Hehe Ahh satu buah kalimat yang menjawab rasa penasaran aku akhirnya membuat aku senang Firman juga langsung dapet nomor handphone Putri, bener-bener temen yang baik lo Fir. Tenang, asal jangan lupa aja traktiran kalau nanti jadian Firman menggodaku.. Melengkapi hari ini dengan kabar baik dan gembira setelah Firman mau membantu aku yaitu mendapatkan nomor handphone, namanya Putri wah nama yang cantik sama seperti wajahnya. Pulang sekolah aku langsung pulang kerumah seperti biasa kemudian masuk ke dalam kamar, tidak seperti biasanya kali ini aku merasa tersenyum. Hati dan wajahku seperti bersatu bertemu dalam satu buah rasa yaitu kebahagiaan. Saat itu juga aku mencoba untuk sms Putri duluan, tapi masih saja ada rasa malu. Ah begitu bodoh aku jangan sampai aja nanti Putri kerebut orang lain baru tau rasa mungkin.

Hujan turun setelah beberapa jam terdengar riuh gaduh di langit bahkan kilat dan petir mewarnai langit yang gelap. Akhirnya rintikan hujan itu mendukung suasana aku untuk berani sms Putri duluan.. Hay, ini Putri yah? Hampir 15 menit lebih aku menunggu balasan dari Putri, ya wajar namanya orang jatuh cinta ya begitu habis sms aja pasti nunggu dengan setia balasan dari gebetannya. Dan Putri membalas pesan singkatku. Iya, ini Agi yah temennya Firman? Baca sms dari Putri membuat aku senyum sendiri, IYA SENDIRI. Wah sudah keburu tau dulu, hehe. Lagi apa Putri? Salam kenal yah Berharap Putri bales pesan singkat aku lagi ternyata sampai larut malam tiba dia tidak lagi membalas, antara berpikir oh mungkin dia gak mau dekat dengan aku atau mungkin memang dia sedang sibuk saat itu, ah lagi-lagi pesimis. Dalam waktu yang mungkin memang tepat, aku telah menemukan satu buah cahaya dimana cahaya itu selalu mengartikan satu buah perasaan dibaliknya. Mungkin juga ini satu buah rasa dimana aku mulai menyukainya saat itu juga. Perkenalan singkat itu belum membuat aku semakin meyakinkan bahwa dia akan bisa menjadi milikku, karena cinta selalu butuh perjuangan dan pengorbanan. Aku tidak pernah berpikir bagaimana dia saat itu, aku sama sekali tidak pernah berpikir apa kekurangan dia. Aku selalu melihat semuanya kesempurnaan, dan aku butuh dia agar aku bisa merasakan kebahagiaan. Esok hari dan seterusnya mungkin aku hanya bisa sekedar mengagumi tanpa ada rasa keberanian untuk bisa memiliki.

Sampai suatu hari tiba dimana mungkin ini hal yang begitu aneh, Putri memberikan satu buah pesan singkat. Pesan itu akan selalu aku ingat Putri mengajak aku pergi latihan kesenian bersama. Disekolah aku ini ada satu buah Pentas Seni yang akan tampil nanti keseluruhan angkatan siswa baru atau lebih tepatnya kelas X dan itu sangat wajib diikutin karena mempengaruhi nilai mata pelajaran Kesenian. Hampir setiap sore semua siswa kelas X mengikuti latihan karena sudah hampir dua minggu lagi acara Pentas Seni itu diselenggarakan. Pesan singkat dari Putri itu begitu berharga buat aku, dia mengajak aku berangkat bersama ke tempat latihan memang kebetulan sore itu juga aku dapat jadwal latihan. Kesempatan yang baik gak akan pernah di sia-sia-kan. Aku membalas pesan singkat Putri dengan menerima tawarannya. Tapi memang berat, dengan mental lemah ini aku masih belum siap bertemu dengan-nya apalagi ini pertama kalinya aku berhadapan dengan dia langsung, ya mungkin ini kesempatan dari Tuhan sekaligus menguji mental aku yang tidak pernah percaya diri. Sampai akhirnya sore-pun tiba, tapi ada yang heran saat itu aku jemput Putri gak boleh didepan rumahnya hanya ketemuan didepan gang rumah-nya, aku gak begitu mengerti apa maksudnya. Mencari alamat rumah Putri gak begitu susah karena memang masih satu wilayah dengan daerah rumahku sampai tepat di depan gang rumahnya aku langsung melihat dia menungguku berdiri dengan penuh senyuman, sore itu dia mengenakan kaos hitam polos, celana jeans biru dan sepatu kets hitam. Semakin terlihat dari kejauhan kecantikan Putri, dan itu yang membuat aku semakin takut bercampur tegang untuk bertemu dengannya. Aku berhenti tepat didepannya, dia langsung mendekati aku.. Hey, Agi kan? Putri mengulurkan tangannya. Iya Putri, aduh kamu cantik sekali yah. ucapku sedikit gombal sambil membalas uluran tangannya. Ah ini moment yang begitu indah bisa memegang tangan Putri, tangannya begitu dingin dan serasa merasuki tulang-tulang ditubuh. Ah dasar cowok bisa aja kalau gombal Putri membalas rayuan dengan senyumannya.

Sore itu juga aku dan Putri menjadi sedikit akrab Karena jarak dari rumah Putri ke Gedung Kesenian yang begitu jauh khawatir sampai disana sudah dimulai latihannya, Putri langsung duduk di belakang aku kemudian kita langsung berangkat menuju tempat latihan. Tidak ingin kehilangan kesempatan dalam perjalanan aku berusaha mencuri perhatiannya. Yang aku tanya langsung saat itu ke Putri kenapa aku harus jemput dia di depan gang kenapa gak langsung didepan rumahnya. Putri menjelaskan, saat itu orang tua-nya sangat tidak setuju dalam hal pacaran jadi kalau ada cowok main ke rumah-nya pasti orang tua-nya selalu mencurigai-nya dan itulah yang dia gak mau terjadi, karena capek kalau dirinya harus selalu di curigain. Cerita yang sedikit membuat aku bimbang sebenarnya aku berharap bisa memilikinya tapi disisi lain dia tidak diizinkan dalam hal pacaran, tapi mungkin ini ujian untukku dimana perjuangan aku untuk bisa mendapatkannya ya mungkin orang tua-nya adalah tantangan pertama aku. Ya aku harus bisa meluluhkan orang tua-nya aku bakalan buktikan bahwa aku bisa jadi yang terbaik untuknya. Orang tua yang tidak mengizinkan anaknya pacaran itu hanya karena takut anaknya menjadi tidak baik atau terjurumus hal-hal yang tidak baik. Dari percakapan kita berdua ini ternyata dia orangnya asik begitu mudah untuk akrab dengan siapapun sepertinya, berbeda dengan aku yang begitu pendiam jadi saat aku mengobrol dengannya selalu ada bahan atau hal yang akan dibahas. Kita berdua pun sampai ditempat latihan sebuah gedung kesenian yang begitu megah ini yang mampu menampilkan pagelaran-pagelaran kesenian. Waktu itu aku mendapatkan peran sebagai seorang kompany(berlaga seperti pasukan belanda) sedangkan Putri mendapatkan peran sebagai rakyat yang selalu diberontak oleh kompany nah jadi lebih tepatnya saat adegan aku dan Putri itu akan selalu berhadapan dalam satu panggung. Ada satu adegan dimana dia berjalan sambil gerak lenggak-lenggok dengan lembut sangat lemah gemulai, ah itu memang adegan yang sangat aku sukai, dia begitu manis semakin terlihat manis saat adegan seperti itu. Tapi sayangnya aku tidak bermain peran bersama dia saat itu, aku hanya duduk disisi panggung hanya melihat dia bersama teman-teman kelompok rakyatnya diatas panggung. Dari sini aku semakin akrab dengan Putri semua terasa menjadi bahagiaan ketika aku ada disampingnya.

Waktu berlarut sore Putri gak mau sampai dirumah malam karena akan sangat dimarahin orang tuanya nanti. Sungguh rasa sayang yang luar biasa orang tua Putri begitu peduli dengannya hampir selalu mengkhawatirkan-nya setiap hari saat Putri tidak ada dirumah. Akibat lelah latihan selama perjalanan pulang menuju rumahnya, kita hanya diam tidak ada yang berkomentar.aku fokus dengan motor aku sedangkan Putri seperti sedang menghirup nafas udara segar setelah cape latihan kesenian tadi. Tapi saat itu aku sedikit sempat berpikir bahwa orang tuanya sangat tidak suka ada seorang cowok dekat dengan-nya apapun alasannya, sedangkan aku akan mengantar dia kerumah saat ini. Ahh, entah alasan apa yang akan aku katakan sama orang tuanya nanti yang jelas aku harus bertanggung jawab mengantar Putri sampai tiba dirumahnya. Saat sampai dirumahnya ternyata tidak ada orang tua-nya, rumah besar dan luas itu tertutup, suasana senja semakin membuat rumah itu gelap tidak ada lampu satupun yang menyala. Mungkin orang tua Putri sedang keluar. Untung saja dia memegang kunci duplikat rumah kemudian bisa masuk ke dalam rumah-nya.