Mengantisipasi Bencana Di Wilayah Pesisir, KKP Bekerjasama dengan BNPB

dokumen-dokumen yang mirip
KETAHANAN PANGAN: KKP Bekali Aparatur Daerah Dengan Pelatihan Perikanan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PERMEN-KP/2014 TENTANG

Menteri KKP Salurkan Bantuan untuk Penyuluh Indramayu

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

BAB I. PENDAHULUAN. melalui kontribusi nyata dalam pembentukan capital, penyediaan bahan pangan,

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KERJASAMA DIREKTORAT JENDERAL DENGAN TNI-AD MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN (TMKP) TA. 2014

2015, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

Diperlukan Infrastruktur Tangguh untuk Kurangi Risiko Bencana di Indonesia

No. 1411, 2014 BNPB. Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Manajemen. Pedoman.

PROVINSI JAWA TENGAH

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

Rakernis BPSDM KP dihadiri oleh 162 orang peserta. Bertindak sebagai narasumber antara

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

SISTEM PENYULUHAN PERIKANAN MENUNJANG INDUSTRIALISASI KP SEJUMLAH MASUKAN PEMIKIRAN

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

I. Permasalahan yang Dihadapi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN BENCANA

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22TAHUN 2008 TENTANG PENDANAANDANPENGELOLAAN BANTUANBENCANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

MATRIKS SANDINGAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1 BNPB KEMENDAGRI KEMENSOS CATATAN. Pemerintahan Daerah

No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Peraturan...

Pemantapan Sistem Penyuluhan Perikanan Menunjang lndustrialisasi Kelautan dan Perikanan: Isu dan Permasalahannya serta Saran Pemecahannya 1

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

4.2.5 URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA KULIAH UMUM MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI UNIVERSITAS VETERAN NASIONAL JAKARTA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

TENTANG MEKANISME KOORDINASI BANTUAN KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER. 18/MEN/2008 TENTANG AKREDITASI TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

KEBIJAKAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN SINERGI PENYELENGGARAN PENYULUHAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 11 TAHUN 2014

PENDANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

No.1087, 2014 BNPB. Badan Penanggulangan Bencana. Daerah. Pembentukan. Pedoman KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGADA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN NGADA

Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Budidaya Melalui PUMP Perikanan Budidaya Sebagai Implementasi PNPM Mandiri Kelautan Dan Perikanan

PENGERTIAN EKONOMI POLITIK

PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KONTIJENSI TSUNAMI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

VI. RANCANGAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN PETERNAKAN

Siaran Pers BNPB: BNPB Menginisiasi Pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Selasa, 25 April 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

PUBLIKASI MEDIA PADA ACARA FORUM PENDIDIKAN MENENGAH KELAUTAN DAN PERIKANAN TANGGAL 2-4 OKTOBER 2013

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

KKP Gelar FGD Implementasi Blue Economy di Bali

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Pada Acara:

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PUBLIKASI MEDIA KERJASAMA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN BADAN PUSAT STATISTIK

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.02/MEN/2008 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1554, 2014 BNPB. Bantuan Logistik. Peralatan. Penanggulangan Bencana. Distribusi. Pedoman.

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Masyarakat. Penanggulangan Bencana. Peran Serta.

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PEDOMAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN PERALATAN PENANGGULANGAN BENCANA

RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Forum SKPD

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGANBENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG

Transkripsi:

http://indonesiarayanews.com Mengantisipasi Bencana Di Wilayah Pesisir, KKP Bekerjasama dengan BNPB @IRMewscom I Jakarta: SELAIN menjalin kerjasama dengan TNI-AD, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencara (BNPB) guna mengantisipasi terjadinya bencana terutama di wilayah pesisir Indonesia. Kepala BNPB, Syamsul Maarif mengatakan bahwa BNPB dalam waktu dekat ini tengah mencanangkan master plan tsunami mulai dari pesisir barat Pulau Sumatera, wilayah selatan Pulau Jawa sampai Kepulauan Flores, wilayah utara Manado serta wilayah Palu. "Ini semua wilayah pesisir sehingga kami perlu kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan karena visi dari Kementerian juga menjadi visi kami dan kami akan selalu siap membantu," ujar Syamsul usai penandatanganan kerjasama di Ballroom Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Selasa (26/02). Menurut Syamsul, untuk saat ini paradigma penanggulangan bencana sendiri lebih ditekankan pada tindakan prevention sehingga bentuk kerjasama dengan KKP melalui rencana master plan tsunami ini lebih mengarah ke pembinaan, namun bila suatu terjadi bencana alam, tentu bentuk kerjasamanya akan ditekankan pada konteks pertolongan kepada masyarakat pesisir. "Caranya seperti penguatan kelembagaan, baik pelatihan terhadap personilnya maupun kelengkapan peralatan terutama pada daerah-daerah yang paling luar pulau Indonesia, seperti Halmahera Utara, Sangirta Laut yang merupakan wilayah rawan bencana. Itu yang menjadi target kami saat ini," katanya. Sementara untuk ruang lingkup kerjasama ini meliputi pelaksanaan mitigasi bencana, pelaksanaan penangan darurat bencana, pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, pemanfaatan data, informasi dan teknologi penanggulangan bencana, pemanfaatan atau penggunaan sarana prasarana, peningkatan kapasitas SDM, penanggulangan bencana serta monitoring dan evaluasi wilayah pesisir. "Namun kita tidak hanya akan berkutat pada konsep penanganan bencana saat terjadi dan setelahnya saja, tetapi juga ada tindakan pecegahan sehingga meminimalisir jatuhnya korban baik jiwa maupun harta benda," tandasnya.[sdn-14]

http://indonesiarayanews.com Giatkan Program Ketahanan Pangan Nasional, KKP Gandeng TNI-AD @IRNewscom I Jakarta: KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menjalin kerjasama dengan TNI AD dalam rangka mengiatkan program Ketahanan Pagan Nasional yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo mengatakan bahwa nota kesepahaman antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan TNI-AD akan berfokus pada kerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui industialisasi perikanan. "Dengan kerjasama ini, kita berharap para anggota Bintara Pembina Desa (Bintara) TNI-AD dapat ikut berperan serta dalam membina masyarakat pedesaan, khusunya bagi nelayan dan masyarakat pesisir terkait program kami seperti kampanye Gemara Makan Ikan (Gemarikan)," ujar Sharif di Jakarta, Selasa (26/02). KKP sendiri saat ini gencar mengupayakan transformasi pembangunan kelautan dan perikanan dengan cara meningkatkan mutu produksi perikanan, memperbaiki sistem produksi dari hulu ke hilir serta memperluas akses pasar domestik maupun internasional. "Paradigma 'Blue Economi' dalam pembangunan industrialisasi kelautan dan perikanan merupakan proses mensinergikan kebijakan ekonomi, infrastruktur, sistem investasi dan bisnis, serta menciptakan nilai tambah dan produktivitas produk perikanan," tambahnya. Kerjasama dengan TNI-AD ini juga tidak terbatas pada pembinaan saja, tetapi juga dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar kantor Kodim, Koramil serta komplek perumahan TNI dengan membudidayakan ikan air tawar, sehingga dapat membantu mengkonsumsi ikan tanpa harus membeli. "Dengan penandatanganan MoU ini, diharapkan menjadi langkah awal kerjasama yang baik dan lebih kongkret di masa datang," tandasnya. [sdn-14]

www.antaranews.com KKP Jalin Kerjasama Dengan TNI - AD dan BNPB Jakarta, 26/2 (ANTARA) - Program Ketahanan Pangan Nasional yang terus dikampanyekan pemerintah sudah menjadi kewajiban setiap institusi untuk mensukseskannya. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tetap konsisten untuk mendukung program ini. Salah satu upaya nyata yang telah dilakukan KKP diantaranya memperluas akses pasar domestik adalah dengan gencar mensosialisasikan program Gemar Makan Ikan (Gemarikan) ke seluruh wilayah di Indonesia. Kampanye Gemarikan, telah dilakukan KKP melalui penyuluh perikanan, Dinas Perikanan di pusat maupun daerah, kerja sama dengan instansi dan lembaga baik pemerintah maupun swasta serta organisasi masyarakat lainnya. Saat ini penyuluh yang dimiliki oleh KKP masih terbatas jumlahnya, meskipun telah berupaya memperbanyak jumlah penyuluh perikanan menjadi 25 orang penyuluh pada setiap kabupaten di Indonesia untuk mendukung program industrialisasi perikanan. Disinilah salah satu ruang terbuka yang bisa dikembangkan dalam kerjasama antara KKP dengan TNI- AD. KKP berharap Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI-AD dapat ikut berperan dalam membina masyarakat di pedesaan, khususnya bagi nelayan dan masyarakat pesisir terkait program - program KKP yang berkaitan dengan ketahanan pangan, diantaranya kampanye Gemarikan. Kampanye Gemarikan diharapkan memiliki peran strategis dalam meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat,khususnya di Pulau Jawa yang tingkat konsumsi masyarakatnya masih terbilang rendah yaitu 20 kg/kapita/tahun. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, saat penandatangan Nota Kesepahaman antara KKP dengan TNI AD dan BNPB, di Jakarta (26/02). Sharif menjelaskan, Nota Kesepahaman antara Kementerian KKP dengan TNI - AD akan berfokus pada kerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui industrialisasi perikanan. Sebagaimana di ketahui bahwa program ketahanan pangan merupakan realisasi amanat dari Undang - Undang dan telah dicanangkan oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu. Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini tengah gencar mengupayakan transformasi pembangunan kelautan dan perikanan melalui program industrialisasi perikanan. Salah satu upaya KKP berusaha keras untuk meningkatkan mutu produksi perikanan, memperbaiki sistem produksi dari hulu ke hilir serta memperluas akses pasar domestik maupun internasional. "Sedangkan paradigma Blue Economy dalam pembangunan industrialisasi kelautan dan perikanan merupakan proses mensinergikan kebijakan ekonomi, infrastruktur, sistem investasi dan bisnis, serta menciptakan nilai tambah dan produktivitas produk perikanan," jelasnya. Sharif menegaskan, kerjasama tidak terbatas pada bidang penyuluhan saja, TNI AD juga

berpeluang untuk memanfaatkan pekarangan di sekitar kantor Kodim, Koramil serta komplek perumahan TNI, yang biasanya memiliki pekarangan yang cukup luas, dengan membudidayakan ikan air tawar, sehingga dapat membantu mengkonsumsi ikan tanpa harus membeli. Namun, sebagaimana yang tercantum dalam Nota Kesepahaman ini, realisasi dan bentuk pelaksanaan kerjasama dari Nota Kesepahaman antara KKP dan TNI AD akan dibicarakan lebih lanjut dalam suatu kesepakatan kerjasama yang akan kita bicarakan kemudian. "Bagaimanapun, kami mengapresiasi penandatanganan MoU ini sebagai langkah awal kerjasama yang baik dan lebih kongkrit di masa dating," tandasnya. Kerjasama Penanganan Bencana Pada saat bersamaan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo juga menandatangani Nota Kesepahaman antara KKP dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB). Badan ini memiliki peran penting karena telah ditetapkan oleh Undang - Undang No.24 tahun 2007 sebagai sebuah Badan yang menangani penanggulangan bencana secara nasional, bukan hanya pada saat terjadinya bencana melainkan juga mempersiapkan kebijakan di masa pra dan pasca bencana serta melaporkannya secara langsung kepada Presiden RI. Kami jelas memerlukan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak untuk mengatasi hal tersebut, terutama dengan BNPB yang sudah berpengalaman dalam hal penyelenggaraan penanggulangan bencana. Saya berharap penandatanganan nota kesepahaman ini, KKP dan BNPB dapat bersinergi lebih kompak dan harmonis, sehingga semakin meningkatkan kinerja untuk mendukung visi dan misi masing - masing instansi," jelasnya. KKP jelas Sharif, memiliki Unit Kerja Eselon I yang menangani pengelolaan kawasan pesisir dan pulau - pulau kecil, termasuk pulau - pulau terluar di Indonesia. Fungsi tersebut, sesuai dengan UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, KKP berusaha merealisasikan melalui program yang berkaitan dengan konservasi, penataan ruang, rehabilitasi pulau termasuk juga pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Selain masalah pengelolaan, dilakukan juga upaya rehabilitasi dan penanganan terhadap bencana alam di kawasan pesisir. Kenyataan ini perlu diantisipasi, tidak hanya berkutat pada konsep penanganan bencana saat terjadi dan setelahnya, melainkan juga perlu adanya pencegahan - pencegahan sehingga meminimalisir jatuhnya korban baik harta maupun jiwa. "Kita semua tahu, bahwa wilayah Indonesia termasuk di pulau - pulau kecil rawan akan terjadinya bencana, Untuk itu KKP perlu kerjasama dengan BNPB yang sudah berpengalaman dalam hal penyelenggaraan penanggulangan bencana," tegasnya. Menurut Sharif, upaya penanggulangan bencana perlu penanganan yang profesional dan komprehensif. Tugas ini bisa dilakukan oleh badan yang memang dibentuk khusus untuk penanggulangan bencana seperti BNPB. Apalagi tugas yang diemban BNPB tidaklah mudah, bahkan seringkali beresiko kehilangan jiwa. Untuk itu KKP memandang sangat perlu untuk bekerja sama dengan BNPB melalui kegiatan penandatangan Nota Kesepahaman. MoU meliputi beberapa ruang lingkup diantaranya, pelaksanaan mitigasi bencana,pelaksanaan penanganan darurat bencana, pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana serta pemanfaatan data, informasi dan teknologi penanggulangan bencana. "Nota kesepahaman ini juga membahas pemanfaatan penggunaan sarana prasarana, peningkatan kapasitas SDM penanggulangan bencana serta monitoring dan evaluasi," jelasnya. Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Indra Sakti, SE, MM, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0818159705)

www.jaringnews.com KKP Gandeng Babinsa Kampanye Gemarikan KKP masih kekurangan tenaga penyuluh perikanan. JAKARTA, Jaringnews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) gencar menyosialisasikan program Gemar Makan Ikan (Gemarikan) ke seluruh Indonesia. Sayangnya KKP mengaku masih kekurangan tenaga penyuluh perikanan. Karena itu KKP berharap Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI-AD dapat ikut berperan. "Kampanye Gemarikan diharapkan memiliki peran strategis dalam meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat, khususnya di Pulau Jawa yang tingkat konsumsi masyarakatnya masih terbilang rendah yaitu 20 kg/kapita/tahun," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo, saat penandatangan Nota Kesepahaman antara KKP dengan TNI AD dan BNPB, di Jakarta (26/02). Sharif menjelaskan, Nota Kesepahaman antara Kementerian KKP dengan TNI-AD akan berfokus pada kerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui industrialisasi perikanan. KKP saat ini tengah gencar mengupayakan transformasi pembangunan kelautan dan perikanan melalui program industrialisasi perikanan. Salah satu upaya KKP berusaha keras untuk meningkatkan mutu produksi perikanan, memperbaiki sistem produksi dari hulu ke hilir serta memperluas akses pasar domestik maupun internasional. Sharif menegaskan, kerjasama tidak terbatas pada bidang penyuluhan saja. TNI AD juga berpeluang untuk memanfaatkan pekarangan di sekitar kantor Kodim, Koramil serta komplek perumahan TNI, yang biasanya memiliki pekarangan yang cukup luas, dengan membudidayakan ikan air tawar, sehingga dapat membantu mengkonsumsi ikan tanpa harus membeli. Bagaimanapun, kami mengapresiasi penandatanganan MoU ini sebagai langkah awal kerjasama yang baik dan lebih kongkrit di masa datang, tandasnya. (Ara / Ara)

www.ciputranews.com KKP-TNI AD Kerja Sama Ketahan Pangan Daerah Pesisir Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dalam mendukung gerakan ketahanan pangan secara nasional, terutama di daerah pesisir. "Kerja sama ini adalah melalui nota kesepahaman itu untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional," kata Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja dalam acara penandatanganan nota kesepahaman KKP-TNI AD di Jakarta, Selasa. Menurut dia, nota kesepahaman dalam mewujudkan ketahanan pangan antara kedua institusi tersebut dilaksanakan dengan mensinergikan fungsi dan tugas masing-masing. Salah satu daerah ruang lingkup kerja sama itu dilakukan antara lain dengan terkait program revitalisasi tambak udang yang sedang dikerjakan di lima kabupaten seperti Karawang dan Serang. Apalagi sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, pihak perbankan diharapkan bisa membantu pendanaan dalam program revitalisasi tambak udang yang terdapat di berbagai daerah seperti di kawasan Pantura. "Dukungan perbankan nantinya akan sangat membantu pendanaan revitalisasi tambak yang digulirkan KKP," kata Sharif Cicip Sutardjo. Sharif mengutarakan harapannya agar dengan adanya plafon skim kredit usaha rakyat (KUR) dapat memberikan kredit kepada kelompok petambak antara Rp20 juta hingga Rp400 juta. Untuk itu, Sharif menambahkan, KKP akan terus mendorong peningkatan kredit perbankan kepada sektor perikanan dan menginisiasi pendampingan kepada nelayan untuk akses ke perbankan, KKP akan meningkatkan kapasitas SDM kelompok seperti KUB (Kelompok Usaha Bersama) menjadi badan koperasi. Program itu juga sebagai upaya agar legalitas usaha nelayan sesuai dengan persyaratan perbankan. "Untuk peningkatan produksi perikanan kita memang memerlukan pendanaan. Untuk itulah perlu dilakukan sosialisasi sumber pendanaan, terutama perbankan," tuturnya. Selain penandatanganan KKP-TNI AD, KKP juga menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam hal koordinasi melalui tahap prabencana, saat tanggap darurat, hingga masa pascabencana. Kepala BNPB Syamsul Maarif dengan nota kesepahaman tersebut mengharapkan akan adanya penguatan dalam hal koordinasi dalam menghadapi beragam bentuk bencana alam khususnya di daerah pesisir. "Kerja sama nota kesepahamanan ini agar tidak terjadi tumpang tindih karena kita satu nusa dan satu bangsa," kata Kepala BNPB. (ant/as)

http:// inilah.com Maret, Masa Panen Raya Bagi Nelayan INILAH.COM, Jakarta - Nelayan akan tersenyum gembira pada bulan depan akan mengalami panen raya. Hal itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sharif C Sutardjo pada acara MoU dengan TNI-AD dan BNPB. "Untuk informasi pada Maret, nelayan mulai Panen," katanya di Kantor KKP Jakarta, Selasa (26/2/2013). Mengingat Maret panen, Syarif juga berkeinginan memastikan nelayan dapat memanen dengan gembira. "Kita menjaga supaya ada yang menyebar bibit tapi jangan sampai yang manen orang lain," katanya. Untuk panen bulan depan, Syarif menjelaskan sekitar 600 hektar dari 1.000 hektar potensi kelautan dan pesisir akan mengalami panen. Namun panen tersebut bertahap demi kelancaran penghasilan nelayan. "ada 600 hektar akan panen namun angkanya belum tahu, dan panen bertahap kalau sekaligus panen, suplay banyak maka harga nggak bagus," ucapnya. [hid]

http://rri.co.id KKP Jalin Kerjasama dengan TNI-AD KBRN, Jakarta : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. MoU ditandatangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharip Cicip Sutardjo dengan Kasad TNI AD Pramono Edhie Wibowo. Dalam keterangan persnya, Menteri Sharip C. Sutardjo menjelaskan kerjasama difokuskan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui industrialisasi perikanan. Sebagaimana di ketahui bahwa program ketahanan pangan merupakan realisasi amanat dari Undang-Undang dan telah dicanangkan oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu, kata Menteri Sharip C. Sutardjo, di Balroom KKP, Selasa (26/2/2013). Selain itu kerjasama juga diperluas seperti penyuluhan untuk nelayan dengan melibatkan personel TNI. Diakui penyukuh yang dimiliki oleh KKP masih terbatas, meskipun pemerintah terus meningkatkan tenaga penyuluh 25 orang tiap kabupaten. Selain penyuluhan untuk nelayan, juga diperuntukan untuk masyarakat dipesisir. Nantinya dengan melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI-AD dapat membina dan mensosialisasikan program KKP seperti program Gemarikan. Program Gemarikan merupakan upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat mengkonsumsi ikan lebih tinggi lagi khususnya di Pulau Jawa yang tingkat konsumsi ikan terbilang rendah yaitu 20 kg perkapita per tahun. Ditambahkan kerjasama juga meliputi pemanfaatan fasilitas TNI AD, semisal pemanfaatan perkarangan kantor Kodim, Koramil serta komplek perumahaan TNI yang umumnya luas untuk pembudiyaan ikan air tawar. Bagaimanapun, kami mengapresiasi penandatanganan MoU ini sebagai langkah awal kerjasama yang baik dan lebih kongkrit di masa mendatang, ujarnya. (Sgd/WDA)

http://www.tribunnews.com Foto: Kasad TNI Bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan, Ada Apa? Tribunnews.com - Selasa, 26 Februari 2013 16:02 WIB Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif C. Sutardjo, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara TNI AD dan KKP RI bertempat di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Jakarta, Selasa (26/2/2013). TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sharif C. Sutardjo, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara TNI AD dan KKP RI bertempat di Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Jakarta, Selasa (26/2/2013). Demikian rilis yang dikirim ke redaksi Tribunnews.com. Nota Kesepahaman antara TNI AD dan KKP difokuskan pada kerjasama untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui industrialisasi perikanan. Disamping MoU yang ditandatangani oleh Kasad dan Menteri KKP, juga ditandatangani dua dokumen MoU turunannya masing-masing antara Dirjen Perikanan dan Budidaya KKP RI dengan Aster Kasad tentang pengembangan budidaya tambak udang dalam mendukung industrialisasi perikanan budidaya, serta antara Kepala Badan Sumber Daya Manusia KKP RI dengan Aster Kasad tentang pelatihan dan penyuluhan kelautan perikanan dalam rangka pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia.

Dalam jumpa pers yang digelar usai penandatangan, Sharif menyampaikan bahwa jumlah penyuluh yang dimiliki KKP masih terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, pihaknya menilai keberadaan Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD sebagai solusi untuk membina masyarakat di pedesaan, khususnya bagi nelayan dan masyarakat pesisir terkait programprogram KKP yang berkaitan dengan ketahanan pangan, diantaranya kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan). Kasad sendiri menyatakan menyambut baik kerjasama ini. Menurutnya, pangan adalah kunci di masa depan, titik kuat suatu bangsa adalah pangan. Kalau kita punya ketahanan pangan, dimanapun prajurit bertugas, ia akan memberikan yang terbaik untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI ini. Saya yakin itu! tegas Kasad. Dikatakan pula oleh Kasad, dirinya tak ragu mengatakan Yes! ketika menteri mengajak bergabung, sebab kerjasama ini memberikan manfaat yang besar bagi prajurit. Dimana Babinsa nantinya akan diberikan pembinaan dan pengasahan kemampuan dalam lingkup bidang KKP, misalnya diajarkan tentang tehnik budidaya ikan. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi prajurit, karena selain pekarangan Satuan TNI AD dapat dimanfaatkan, ikan hasil budidaya selain bisa dikonsumsi sendiri, jika berlebih bisa dijual sebagai tambahan penghasilan bagi para prajurit. Kasad juga menyampaikan bahwa hal ini sejalan dengan keberadaan Babinsa yang memang diproyeksikan untuk kembali ke desanya masing-masing dalam rangka mempersiapkan diri untuk pensiun. Sehingga, dengan kemampuan yang dimilikinya nanti, selain membina masyarakat di desanya, para prajurit ini telah siap menghadapi pensiun. Menanggapi pertanyaan wartawan tentang bagaimana pelaksanaan MoU ini dilapangan, Kasad menyampaikan bahwa selain membina masyarakat untuk membudidayakan ikan dalam tambak, Babinsa juga melakukan pengamanan dengan berpatroli dan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar tambak agar mereka tidak mudah termakan isu-isu tidak baik yang disebarkan oleh orang yang berniat mengambil keuntungan yang bukan haknya, terutama pada masa menjelang panen. Penandatangan MoU tersebut, dirangkaikan dengan seminar tentang TNI AD Mendukung Industrialisasi Kelautan dan Perikanan, yang dihadiri oleh para Aster Kodam dan para penyuluh perikanan. Seminar tersebut bertujuan untuk memahami program kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui revitalisasi tambak serta penyuluhan sampai ke tingkat pedesaan di seluruh Indonesia.