TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

dokumen-dokumen yang mirip
TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA PANDAN INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB

PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

55 RANGKASBITUNG KAB. LEBAK PROVINSI BANTEN TLP./FAX (0252) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG 1

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI JOMBANG INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi

RL/LAKIP 2011/PTA Samarinda-2012

PENGADILAN AGAMA SOLOK Jalan Kapten Bahar Hamid, Kota Solok Sumatera Barat

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BANTAENG TAHUN 2014

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR :W13-A23/168/OT/SK/I/2013

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

PENGADILAN NEGERI BANGLI LkjIP TAHUN 2015 KATA PENGANTAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG. Perbandingan antara perkara yang

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Negeri Palangka Rayadalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya,

KATA PENGANTAR. Tabanan, 04 Januari 2017 Pengadilan Agama Tabanan, Drs. Zainal Arifin, M.H. NIP

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMASIJUNJUNG

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

REVIU RENSTRA

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU TELEPON/ WEBSITE FAKSIMILI : : /

BAGIAN ANGGARAN 005 REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN NEGERI MAJENE TAHUN 2014

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

PENGADILAN AGAMA PASURUAN Jalan Ir.H. Juanda No. 11-A Telp. (0343) Fax (0343) /

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

PENGADILAN AGAMA DEMAK

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

Sejak berdiri sampai dengan sekarang Pengadilan Agama Pandan secara berturut-turut dipimpin oleh :

Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Brebes, merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

RENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR :W13-A23/07/OT/SK/I/2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PENGADILAN NEGERI SUNGGUMINASA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

PENGADILAN NEGERI GIANYAR TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P TAHUN 2013

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran. Pengadilan Tata Usaha Negara Kupang dalam menjalankan tugas dan fungsi

PENGADILAN NEGERI/HUBUNGAN INDUSTRIAL/TINDAK PIDANA KORUPSI BENGKULU

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

mkn Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Ambon Tahun

KATA PENGANTAR. Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Pandeglang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional diarahkan untuk mewujudkan cita-cita luhur. Bangsa Indonesia menuju masyarakat yang adil, makmur, sejahtera,

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j I P 2015

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar i. BAB I Pendahuluan Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan... 1 BAB II Visi, Misi dan Tujuan...

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

SURAT KEPUTUSAN SEKRETARIS PENGADILAN NEGERI SUNGAILIAT NOMOR :W7-U2/4426/OT.01.3/12/2015 TENTANG PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2014 Kata Pengantar ::. Daftar Isi ::. Ikhtisar Eksekutif ::. Pendahuluan ::. Perencanaan dan Penetapan Kinerja ::. Akuntabilitas Kinerja ::. Penutup ::. PENGADIILAN NEGERII,, NIIAGA,, HAM,, PHII,, PERIIKANAN DAN TIIPIIKOR MEDAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) 4515847, P.O Box 1247 Medan 20112 [Type text]

.:: KATA PENGANTAR ::. Memenuhi surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 355A/SEK/KU.01/11/2014, tanggal 28 Nopember 2014 dan surat Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor W2.U/318/Hkm.01.10/I/2015, tanggal 15 Januari 2015 Perihal: Penyampaian LAKIP Tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015, telah disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Negeri Medan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah jo. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta DIKTUM KETIGA instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 mengenai penyusunan dokumen Penetapan Kinerja dari Pengadilan Tingkat Pertama ke atas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama Masing-masing. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah mengeluarkan Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Nasional 2010-2035 yang merupakan penyempurnaan dari Pedoman Reformasi Birokrasi yang dikeluarkan pada Tahun 2008. Dua Program baru yang ditambahkan dalam Reformasi Birokrasi antara lain adalah penguatan akuntabilitas kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Kedua program tersebut mulai di implementasikan oleh Mahkamah Agung dan tercakup dalam Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035. Sebagai bentuk kesadaran dan mempertanggungjawabkan amanah yang diberikan, Pengadilan Negeri Medan telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Medan Tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 dalam rangka mewujudkan reformasi peradilan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait dengan visi dan misi Mahkamah Agung yaitu Terwujudnya Badan Peradilan yang Agung. Medan, Januari 2015 PENGADILAN NEGERI, NIAGA, HAM, PHI, PERIKANAN DAN TIPIKOR MEDAN Ketua SURYA PERDAMAIAN, SH NIP. 19590706.198512.1001 Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: KATA PENGANTAR ::. i

.:: DAFTAR ISI ::. Kata Pengantar... Daftar Isi... Ikhtisar Eksekutif... BAB I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 1. Tugas... 2 2. Fungsi... 3 C. Sistematika Penyajian... 4 BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja... 5 A. Rencana Strategis 2010-2014... 5 1. Visi dan Misi... 5 2. Tujuan dan Sasaran Strategis... 5 3. Program dan Kegiatan... 6 B. Indikator Kinerja Utama... 9 C. Rencana Kinerja Tahunan 2016... 10 D. Penetapan Kinerja Tahun 2015... 12 BAB III Akuntabilitas Kinerja... 14 A. Pengukuran Kinerja 2014... 14 B. Analisis Akuntabilitas Kinerja... 16 C. Akuntabilitas Keuangan... 26 BAB IV Penutup... 33 A. Keberhasilan... 33 B. Hambatan/Masalah... 33 C. Pemecahan Masalah... 33 i ii iii Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: DAFTAR ISI ::. ii

.:: IKHTISAR EKSEKUTIF ::. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 201 Mahkamah Agung, merupakan LAKIP awal dari Renstra tahun 2010-2014. Selain dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), yang dituangkan dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 11 Tahun 2011 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012 dan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 355A/SEK/KU.01/11/2014, tanggal 28 Nopember 2014 dan surat Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor W2.U/318/Hkm.01.10/I/2015, tanggal 15 Januari 2015 Perihal: Penyampaian LAKIP Tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015. Dalam LAKIP ini tertuang Indikator Kinerja Utama dan disinkronisasikan dengan Rencana Strategis 2010-2014 pada Pengadilan Negeri Medan. Salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian kinerja dari Pengadilan Negeri Medan adalah masalah penyelesaian perkara yang diputus di pengadilan tingkat pertama dan pemenuhan administrasi perkara yang dimohonkan Banding ke Pengadilan Tinggi Medan, Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. Maka penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan merupakan sasaran strategis berpedoman pada faktor indikator kinerja utama maupun target yang diinginkan dari realisasi. Adapun pencapaian output dan outcome kinerja lembaga peradilan dipengaruhi oleh unsur kualitas pelayanan, SDM, Sarana dan Prasarana serta Anggaran yang berkaitan dengan penyelesaian perkara ataupun yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan. Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi pada Mahkamah Agung serta penyelarasan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor: 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), maka Penyusunan Laporan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: IKHTISAR EKSEKUTIF ::. iii

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) setiap tahun, merupakan sesuatu kegiatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Pengadilan Negeri Medan berupaya untuk mencapai bobot tertinggi dari LAKIP yang berdasarkan SAKIP, karena dengan mewujudkan LAKIP yang proporsional dan profesional semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja Pengadilan Negeri Medan selaku institusi peradilan dibawah Mahkamah Agung dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 dan komponen-komponen lainnya. Dengan berakhirnya Tahun 2014, maka LAKIP Pengadilan Negeri Medan Tahun 2014, menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim LAKIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Medan disusun berdasarkan dan bersifat Laporan terhadap pencapaian kinerja, (performance result) selama kurun waktu dari bulan Januari s/d Desember 2014, terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Negeri Medan. Dengan optimalisasi kinerja Pengadilan Negeri Medan diharapkan akan meningkatkan kepercayaan publik dalam menegakkan keadilan dan kepastian hukum. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: IKHTISAR EKSEKUTIF ::. iv

.:: BAB I - PENDAHULUAN ::. A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya. Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab I tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri Medan merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 1

Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Negeri Medan dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas. Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisiensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang bersih, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/Pemerintah. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Medan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 355A/SEK/KU.01/11/2014, tanggal 28 Nopember 2014 dan surat Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor W2.U/318/Hkm.01.10/I/2015, tanggal 15 Januari 2015 Perihal: Penyampaian LAKIP Tahun 2014 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015 dan sesuai Surat Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor: B/3302/M.PAN/12/2008 tertanggal 10 Desember 2008 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011 serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden Nomor : 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing-masing. B. Tugas Pokok dan Fungsi 1. Tugas Pokok Pengadilan Negeri/Hubungan Industrial/Tindak Pidana Korupsi Medan merupakan lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan, Pengadilan Negeri Medan sebagai Pengadilan Tingkat Pertama di bawah Pengadilan Tinggi Medan yang menjadi kawal depan (Voorj post) Mahkamah Agung, bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus perkara yang masuk di tingkat pertama. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 2

2. Fungsi Adapun fungsi dari Pengadilan Negeri Medan antara lain: Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan pengadilan dalam tingkat pertama. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengakapan). Fungsi Lainnya : Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Umum telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan, administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial. C. Sistematika Penyajian Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pengadilan Negeri Medan adalah sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 3

BAB I Pendahuluan : menjelaskan tentang latar belakang, tugas dan fungsi, serta sistematika Penyajian. BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja : dijelaskan mengenai rencana strategis 2010-2014, serta disampaikan visi dan misi, tujuan dan sasaran strategis, program utama dan kegiatan pokok. BAB III Akuntabilitas Kinerja : disajikan pengukuran kinerja (perbandingan antara target dan reaslisasi kinerja), analisis akuntabilitas kinerja (pencapaian sasaran- sasaran organisasi dengan pengungkapan serta penyajian dari hasilhasil pengukuran kinerja) dan akuntabilitas keuangan. BAB IV Penutup : mengemukakan tujuan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pengadilan Negeri Medan serta strategi pemecahan masalah. Kemudian disampaikan pula saran-saran untuk peningkatan kinerja di tahun mendatang. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB I - PENDAHULUAN ::. 4

.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 1. VISI DAN MISI 1.1 VISI Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Medan. Visi Pengadilan Negeri Medan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut : MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN YANG AGUNG 1.2 MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Negeri/ Niaga/ PHI/ HAM/ Perikanan dan Tipikor Medan, adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan, serta memenuhi rasa keadilan masyarakat. 2. Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari campur tangan pihak lain. 3. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan pada masyarakat. 4. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan. 5. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien dan bermartabat serta dihormati. 6. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak dan transparan. 2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Medan. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri/ Niaga/ PHI/ HAM/ Perikanan dan Tipikor Medan adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 5

2. Dalam mengurus proses berperkara para pencari keadilan tidak diberatkan tetapi dengan biaya ringan, cepat dan terjangkau. 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Pengadilan Negeri/ Niaga/ PHI/ HAM/ Perikanan dan Tipikor Medan dapat memenuhi dan mewujudkan butir 1 dan 2 di atas Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Medan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara (jenis perkara) 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara 4. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan 3. PROGRAM DAN KEGIATAN Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri/ Niaga/ PHI/ HAM/ Perikanan dan Tipikor Medan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum dan Khusus Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Medan dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah : 1. Penyelesaian Perkara Pidana, Pidana Khusus, Perdata, Perdata Khusus, PHI dan Tipikor. 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Pidana Khusus, Perdata, Perdata Khusus, PHI dan Tipikor. 3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu. 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu. 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara. b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 6

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial. 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk. 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa. c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat pertama. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 7

MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010-2014. Tujuan : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Medan dan badan peradilan di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Meningkatnya penyelesaian perkara. a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang diselesaikan. d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 90 % 90 % 95 % 95 % 95 % 95 % 2 Peningkatan aksesbilitas Hakim. putusan Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali. 80 % 95 % 95 % 80 % 95 % 95 % 80 % 95 % 95 % 3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 4 5 6 Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawasan. a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat. c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 8

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA Pengadilan Negeri Medan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama yang dapat dilihat sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI/NIAGA/HAM/PHI/PERIKANAN DAN TIPIKOR MEDAN NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN 1. Meningkatnya penyelesaian perkara 2. Peningkatan aksesbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Perbandingan antara mediasi yang disepakati dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awaldan perkara yang masuk) Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara) Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (un-1) dibagi upaya hukum tahun lalu (un-1)dikali seratus persen Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk PENANGGUNG JAWAB Panitera/ Sekretaris Hakim Majelis dan Panitera/ Sekretaris Hakim Majelis dan Panitera/ Sekretaris Hakim Majelis dan Panitera/ Sekretaris Hakim Majelis Panitera/ Sekretaris Panitera/ Sekretaris Panitera/ Sekretaris Juru Sita Panitera/ Sekretaris Juru Sita dan dan Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris SUMBER DATA Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 4. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkarapredeo yang masuk Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 9

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Perbandingan perkara yang dibawa ke lokasi zetting plaat dengan jumlah perkara yang diselesaikan secara zetting plaat Perbandingan amar putusan perkara tindak pidana korupsi yang ditayangkan di wibe site dengan jumlah perkara tindak pidana korupsi yang tidak ditayangkan Perbandingan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan perkara perdata yang belum ditindaklanjuti (dieksekusi) Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan PENANGGUNG JAWAB Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris Kepanitera/ Kesekretariatan Ketua Pengadilan & Pan/Sek Ketua Pengadilan & Pan/Sek SUMBER DATA Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 10

C. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 Pada Tahun 2013, Pengadilan Negeri Medan telah memiliki rencana kinerja tahun 2013 yang tergambar dalam tabel berikut : RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya penyelesaian a. Persentase mediasi yang diselesaikan 7 % perkara. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang diselesaikan. 85 % d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan 2 Peningkatan putusan Hakim. aksesbilitas Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali. 80 % 95 % 95 % 3 Peningkatan pengelolaan perkara. efektifitas penyelesaian a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 4 Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara. a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat. c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. 6 Meningkatnya pengawasan. kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 11

D. Penetapan Kinerja Tahun 2015 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri Medan, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pengadilan Negeri Medan, sebagai berikut: UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 PENETAPAN KINERJA TAHUNAN 2015 : PENGADILAN NEGERI MEDAN NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya penyelesaian a. Persentase mediasi yang diselesaikan 5 % perkara. b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. c. Persentase perkara yang diselesaikan. 80 % d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan 2 Peningkatan putusan Hakim. aksesbilitas Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali. 80 % 95 % 95 % 3 Peningkatan pengelolaan perkara. efektifitas penyelesaian a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 4 Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara. a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat. c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 12

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET diputus. 5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. 6 Meningkatnya pengawasan. kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Jumlah Anggaran Kegiatan Rp. 32.822.140.000,- Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB II - PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ::. 13

.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Medan tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target indikator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2014 ini. Dari 6 sasaran strategis yang diuraikan dalam Penetapan Kinerja dan 16 indikator kinerja yang belum berhasil diwujudkan tersebut Pengadilan Negeri Medan telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan di masa yang akan datang. A. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 1 Meningkatnya a. Persentase mediasi 95 % 1,46 % 1,54 % penyelesaian perkara. yang diselesaikan b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. c. Persentase perkara 95 % 64,10 % 67,47 % yang diselesaikan. 2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim. 3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. d. Persentase perkara 83 % 83 % yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan Persentase penurunan upaya hukum: - Banding 80 % 84,26 % 105,33 % - Kasasi 95 % 120,48 % 126,83 % - Peninjauan Kembali. 95 % 90,30 % 95,05% % a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap. b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat 100% 51,18 % 51,18 % Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 14

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN waktu, tempat dan para pihak. d. Prosentase 100% 100% 100% penyitaan tepat waktu dan tempat. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. 100% 100% 100% 4 Peningkatan aksesbilitas a. Persentase perkara 100% 100% 100% masyarakat terhadap prodeo yang diselesaikan. peradilan (acces to b. Persentase perkara 100% 100% 100% justice) Peningkatan penyelesaian perkara. yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat. c. Persentase (amar) 100% 18,73 % 18,73 % putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5 Meningkatnya Persentase permohonan 100% 32,25 % 32,25 % kepatuhan terhadap eksekusi atas putusan putusan pengadilan. perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. 6 Meningkatnya kualitas a. Persentase 100% pengawasan. pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan 100% hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 15

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pada akhir tahun 2014, Pengadilan Negeri Medan telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut: Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 6 (enam) indikator kinerja yaitu: 1. MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA A. Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang diselesaikan ditargetkan 90% dari jumlah perkara yang dimediasi sebanyak 270 perkara perdata dan yang berhasil selesai melalui proses mediasi sebanyak 4 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 1,6 %. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase mediasi yang diselesaikan 95 % 1,46 % 1,54 % Ukuran capaian indikator kinerja Persentase mediasi yang diselesaikan adalah 1,46% /90 % x = 1,54 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 1,54 % dari target yang ditetapkan 90% tidak sesuai dengan yang diinginkan dikarenakan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab, diantaranya faktor para pihak yang bersengketa bersikukuh pada keinginan dirinya yang tidak mau menerima keinginan dari pihak lawan sehingga peran mediasi dalam pelaksanakan upaya damai tidak tercapai. B. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase sisa perkara yang diselesaikan ditargetkan 100% dari jumlah sisa perkara tahun 2013, sebanyak 4723 perkara dapat diselesaikan di tahun 2014 dimana sebanyak 1787 perkara merupakan sisa perkara 2013, sehingga prosentase capaian tahun 2013 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 16

No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan 100% 100% 100% Ukuran capaian indikator kinerja Persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100% dari target yang ditetapkan. C. Persentase perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan ditargetkan 95% dari jumlah perkara yang masuk, di tahun 2014 sebanyak 4.580 perkara yang masuk dan dapat diselesaikan sebanyak 2936 perkara. sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 64,10 %. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase perkara yang diselesaikan 95% 64,10% 67,47 % Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan adalah 64,10/ 95 x 100% = 67,47 %, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 67,47 % dari target yang ditetapkan sebesar 95%. D. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan ditargetkan 100% dari jumlah perkara yang masuk di tahun 2014 sebanyak 4.580 perkara, perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan adalah sebesar 8747 perkara. sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 83% Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan 100% 83% 83% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 17

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan adalah 83 / 100 x 100% = 83%, sehingga pengukuran capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 83% dari target yang ditetapkan sebesar 100%. 2. PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM Sasaran yang tersebut di atas mempunyai indikator kinerja yaitu Perbandingan Persentase tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali tahun 2014 dengan tahun 2013. Persentase penurunan upaya hukum Banding di targetkan sebesar 80 %, Kasasi di targetkan sebesar 95%, dan Peninjauan Kembali di targetkan sebesar 95 %, dari perkara yang putus di tahun 2014 sebanyak 2.941 perkara, yang mengajukan upaya hukum banding sebesar 415 perkara, kasasi sebesar 318 Perkara dan PK sebesar 48 perkara sehingga prosentase capaian tahun 2014 untuk upaya hukum banding adalah 84,26%, upaya hukum Kasasi adalah 120,48% dan upaya hukum Peninjauan Kembali adalah 90,30%. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1. Persentase tidak mengajukan upaya hukum Banding 2. Persentase tidak mengajukan upaya hukum Kasasi 80 % 84,26 % 105,33 % 95 % 120,48 % 126,83 % 3. Persentase tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali 95 % 90.30 % 95,05 % Ukuran capaian indikator kinerja Persentase tidak mengajukan upaya hukum Banding adalah 84,26/80 x 100% = 105,33%, Kasasi adalah 120,48/95 x 100% = 126,83%, dan Peninjauan Kembali adalah 90,30/95 x 100% = 95,05%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 antara lain : - Banding sebesar 105,33 % dari target yang ditetapkan sebesar 80%. - Kasasi sebesar 126,83 % dari target yang ditetapkan sebesar 95%. - Peninjauan Kembali sebesar 95,05 % dari target yang ditetapkan sebesar 95%. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 18

3. PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 5 (lima) indikator kinerja yaitu A. Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap ditargetkan 100% dari jumlah perkara banding, kasasi dan PK yang diterima 1145 perkara dan yang disampaikan secara lengkap sebanyak 586 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 51,18%. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1. Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap 100% 51,18% 51,18% Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap adalah 51,18 / 100 x 100% = 51,18%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 51,18% dari target yang ditetapkan 100%. B. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis ditargetkan 100% dari jumlah perkara sebesar 4.568 perkara dan yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis sebanyak 4.568 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1. Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 19

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase berkas yang diregister dan telah didistribusikan ke Majelis adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%. C. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak ditargetkan 100% dari jumlah perkara sebesar 4.568 perkara dan yang penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak sebanyak 4.568 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 100% 100% 100% Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%. D. Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat. Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat ditargetkan 100% dari jumlah perkara sebesar 3.405 perkara dan yang pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat sebanyak 3.405 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat 100% 100% 100% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 20

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%. E. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. Persentase Ratio Majelis Hakim terhadap perkara ditargetkan 100% dari jumlah perkara sebesar 4.568 perkara dan ratio Majelis Hakim terhadap penyelesaian perkara sebanyak 4.568 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100% 100% 100% Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Ratio Majelis Hakim terhadap perkara adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%. 4. PENINGKATAN AKSEPBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCESS TO JUSTICE) PENINGKATAN PENYELESAIAN PERKARA Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 3 (tiga) indikator kinerja yaitu A. Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan. Tidak ada perkara prodeo yang masuk pada tahun 2014. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase Perkara Prodeo Yang Diselesaikan 100% 100% 100% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 21

Ukuran capaian indikator kinerja persentase perkara prodeo yang diselesaikan adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%. B. Persentase Perkara Yang Dapat Diselesaikan Dengan Cara Zetting Plaat. Persentase Perkara Yang Dapat Diselesaikan Dengan Cara Zetting Plaat ditargetkan 100% dari jumlah perkara sebesar 7 24 perkara dan persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat sebanyak 724 perkara, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase Perkara Yang Dapat Diselesaikan Dengan Cara Zetting Plaat 100% 100% 100% Ukuran capaian indikator kinerja persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara zetting plaat adalah 100 / 100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%. C. Persentase Amar Putusan Perkara (yang menarik perhatian masyarakat) Yang Dapat Diakses Secara Online Dalam Waktu 1 Hari Kerja Sejak Diputus. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus di targetkan sebesar, dari perkara yang masuk di tahun 2014 sebanyak 4.568 perkara dan diputus sebanyak 2.936 perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus sebesar 550 perkara sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 18,73 %. Pencapaian target indikator kinerja sasaran pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 22

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus 100% 18,73% 18,73% Ukuran capaian indikator kinerja Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus adalah 18,73 / 100 x 100% = 18,73%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 18,73% dari target yang ditetapkan 100%. 5. MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 1 (satu) indikator kinerja yaitu Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti di targetkan sebesar 100%, dari jumlah permohonan eksekusi sebanyak 62 berkas pada tahun 2014, tercatat sebanyak 20 permohonan eksekusi yang ditindaklanjuti sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 32,25%. Pencapaian target indikator Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti 100% 32,25% 32,25% Ukuran capaian indikator kinerja Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti adalah 32,25/100 x 100% = 32,25%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 32,25% dari target yang ditetapkan 100%. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 23

6. MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN Sasaran yang tersebut di atas mempunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu : 1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti di targetkan sebesar 100 %, dari jumlah pengaduan masyarakat pada tahun 2014 sebanyak 16 pengaduan, yang ditindaklanjuti sebanyak 16 pengaduan, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti ditindaklanjuti 100% 100% 100% Ukuran capaian indikator kinerja pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah 100/100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%. 2. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti di targetkan sebesar, dari jumlah pengaduan masyarakat pada tahun 2014 sebanyak 1 pengaduan, yang ditindaklanjuti sebanyak 1 pengaduan, sehingga prosentase capaian tahun 2014 adalah sebesar 100%. Pencapaian target indikator temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut : No. Indikator Kinerja Target Realisasi % 1. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti 100% 100% 100% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 24

Ukuran capaian indikator kinerja pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah 100/100 x 100% = 100%, pengukuran capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100% dari target yang ditetapkan 100%. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai target rencana kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2013 yang terdiri dari : 1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, yang meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal. 2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum yang hanya meliputi Belanja Barang Jumlah anggaran DIPA (01) seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 31.032.950.000,- (Tiga Puluh Satu Miliar Tiga Puluh Dua Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Sementara jumlah anggaran DIPA (03) seluruhnya sesuai tertera pada Penetapan Kinerja Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 1,175,447,000,- (Satu Miliar Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Empat Ratus Empat Puluh Tujuh Ribu Rupiah) tanpa adanya Revisi. Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Medan tahun Anggaran 2014 rincian pagu awal, pagu revisi dan realisasi anggaran untuk DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum adalah sebagai berikut: 1. DIPA (01) BADAN URUSAN ADMINISTRASI I. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tehnis Lainnya Mahkamah Agung No KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI % 1 BELANJA PEGAWAI Rp 29,306,042,000 Rp 29,306,042,000 Rp 25,198,867,327 85.99% 2 BELANJA BARANG Rp 1,726,908,000 Rp 1,726,908,000 Rp 1,557,107,283 90.17% JUMLAH Rp 31,032,950,000 Rp 31,032,950,000 Rp 26,755,974,610 86.22% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 25

Rp30,000,000,000 Rp25,000,000,000 Rp20,000,000,000 Rp15,000,000,000 Rp10,000,000,000 PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI Rp5,000,000,000 Rp- BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG 1. Belanja Pegawai Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, uang makan, dan lembur. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu awal belanja pegawai dalam DIPA Tahun anggaran 2014 di lingkungan Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp 29,306,042,000,- (Dua Puluh Sembilan Miliar Tiga Ratus Enam Juta Empat Puluh Dua Ribu Rupiah). b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian Dari Pagu belanja pegawai tahun anggaran 2014 yang telah direvisi, anggaran belanja pegawai yang terserap atau terealisasi sebesar Rp 25,198,867,327,- (Dua Puluh Lima Miliar Seratus Sembilan Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Enam Puluh Tujuh Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Tujuh Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 85,99 % (Delapan Puluh Lima Koma Sembilan Puluh Sembilan Persen). c. Sisa Anggaran Pelaksanaan Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar Rp.4,107,174,673,- (Empat Miliar Seratus Tujuh Juta Seratus Tujuh Puluh Empat Ribu Enam Ratus Tujuh Puluh Tiga Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 14,01 % (Empat Belas Koma Nol Satu Persen) dari total pagu yang tersedia. 2. Belanja Barang Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 26

Belanja barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa yang habis pakai dalam kurun waktu satu tahun anggaran termasuk didalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian belanja barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference (TOR) dan Rincian Anggaran Belanja (RAB). Belanja barang meliputi belanja barang mengikat maupun belanja barang tidak mengikat. a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu belanja barang dalam DIPA Tahun anggaran 2014 di lingkungan Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp. 1,726,908,000,- (Satu Miliar Tujuh Ratus Dua Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Delapan Ribu Rupiah). b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian Dari Pagu belanja pegawai tahun anggaran 2014 anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 1,557,107,283,- (Satu Miliar Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Seratus Tujuh Ribu Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 90,17% (Sembilan Puluh Koma Tujuh Belas Persen). c. Sisa Anggaran Pelaksanaan. Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang telah terealisasi tercatat total sisa pagu belanja pegawai sebesar Rp. 169,800,717,- (Seratus Enam Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Ribu Tujuh Ratus Tujuh Belas Rupiah). Total sisa anggaran dari pagu belanja pegawai sebesar 9,83% (Sembilan Koma Delapan Puluh Tiga Persen) dari total pagu yang tersedia. Sisa pagu tersebut disebabkan karena tidak terserapnya anggaran Langganan Listrik dan Telepon. 2. DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum No KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI % 1 Belanja Barang Rp 241,117,000 Rp 241,117,000 Rp 209,391,535 86.84% 2 Belanja Barang Non Operasional Lainnya Rp 455,130,000 Rp 455,130,000 Rp 443,196,000 97.38% 3 Belanja Perjalanan Biasa Rp 436,000,000 Rp 436,000,000 Rp 400,384,550 91.83% 4 Belanja Jasa Profesi Rp 43,200,000 Rp 43,200,000 Rp 30,600,000 70.83% JUMLAH Rp 1,175,447,000 Rp 1,175,447,000 Rp 1,083,572,085 92,18% Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 27

500000000 450000000 400000000 350000000 300000000 250000000 200000000 150000000 100000000 PAGU AWAL PAGU REVISI REALISASI 50000000 0 Belanja Barang Belanja Barang Non Operasional Lainnya Belanja Perjalanan Biasa Belanja Jasa Profesi Belanja barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional persidangan peradilan, penyelesaian administrasi perkara (yang sederhana dan tepat waktu) di tingkat pertama dan banding, penyampaian berkas perkara kasasi, pk, dan grasi yang lengkap dan tepat waktu, pemanfaatan fungsi zetting plaatz / sidang di tempat, pelaksanaan posbankum dan penyelesaian perkara tindak pidana korupsi. 1. Belanja Barang a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Pagu belanja barang dalam DIPA Tahun anggaran 2014 di lingkungan Pengadilan Negeri Medan sebesar Rp. 241,117,000,- (Dua Ratus Empat Puluh Satu Juta Seratus Tujuh Belas Ribu Rupiah). b. Realisasi Anggaran dan Prosentase Capaian Dari Pagu belanja pegawai tahun anggaran 2014 anggaran belanja barang yang terserap atau terealisasi sebesar Rp. 209,391,535,- (Dua Ratus Sembilan Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Lima Ratus Tiga Puluh Lima Rupiah) dengan prosentase capaian sebesar 86,84 % (Delapan Puluh Enam Koma Delapan Puluh Empat Persen). c. Sisa Anggaran Pelaksanaan. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2014.:: BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA ::. 28