KIMIA ANORGANIK TRANSISI

dokumen-dokumen yang mirip
Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

Kimia Koordinasi Teori Ikatan Valensi

PB = Psgan elektron bebas Dari BK dan PB atom pusat dpt diramalkan struktur molekul dng teori VSEPR

Komponen Materi. Kimia Dasar 1 Sukisman Purtadi

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

Senyawa Koordinasi. Kompleks ion dengan pusat d B memiliki empat ligan dengan dengan bentuk persegi planar (B)

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Senyawa Koordinasi (senyawa kompleks)

Teori medan kristal adalah model yang hampir secara menyeluruh menggantikan teori ikatan valensi, pertama kali dimunculkan oleh Hans Bethe pada 1929.

I. PENDAHULUAN. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS

Bilangan Kuantum Utama (n)

SISTEM PERIODIK UNSUR

KIMIA. Sesi KIMIA UNSUR (BAGIAN IV) A. UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA. a. Sifat Umum

Jilid 1. Penulis : Citra Deliana D.S, M.Si. Copyright 2013 pelatihan-osn.com. Cetakan I : Oktober Diterbitkan oleh : Pelatihan-osn.

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

SENYAWA KOMPLEKS. Definisi. Ion Kompleks. Bilangan koordinasi, geometri, dan ligan RINGKASAN MATERI

4 Hasil dan Pembahasan

1.1 Senyawa Koordinasi (Coordination Coumpond)

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang dan Masalah Penelitian

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

KEGIATAN BELAJAR 2 KONFIGURASI ELEKTRON, HUBUNGANNYA DENGAN LETAK UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK, DAN SIFAT PERIODIK UNSUR

BAHAN AJAR KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN BILANGAN KUANTUM

Senyawa Koordinasi. Ion kompleks memiliki ciri khas yaitu bilangan koordinasi, geometri, dan donor atom:

8.4 Senyawa Kompleks

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA DASAR 1 (ID) KODE / SKS : KD / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan Khusus

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori

SAP DAN SILABI KIMIA DASAR PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

OLIMPIADE NASIONAL MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TINGKAT PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) Bidang Kimia Sub bidang Kimia Anorganik

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

TEORI ORBITAL MOLEKUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IKATAN KIMIA BAB 3. Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA KIMIA DASAR JURUSAN D3 TEKNIK KOMPUTER

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Struktur atom, dan Tabel periodik unsur,

Aris Arianto. Guru Kimia di SMAN Madani Palu. STUDENT S BOOk

Ikatan Kimia. 2 Klasifikasi Ikatan Kimia :

KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014

IKATAN KIMIA Isana SYL

SOAL LATIHAN CHEMISTRY OLYMPIAD CAMP 2016 (COC 2016)

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

Bab 4 Termodinamika Kimia

! " "! # $ % & ' % &

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

STRUKTUR LEWIS DAN TEORI IKATAN VALENSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mengenal Sifat Material. Teori Pita Energi

No. Dokumen : FTK-FR-AKD-001 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Tgl. Terbit : 01 Februari SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Hal : 1/2 SILABUS

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

Ikatan Kimia. Ikatan kimia adalah gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

pendinginan). Material Teknik Universitas Darma Persada - Jakarta

STANDAR KOMPETENSI. 1.Menjelaskan sifat- sifat

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN KIMIA

Kimia Organik I. Pertemuan ke 1 Indah Solihah

Kegiatan Belajar 4 Kimia Unsur. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada materi Kimia Unsur.

Intisari Konsep Kimia Dasar Jilid-1

Lampiran 8. Dasar Pengembangan Kisi-Kisi Soal Kimia SwC Kelas XI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

STRUKTUR MOLEKUL SEDERHANA

TUGAS KIMIA ANORGANIK TEORI IKATAN VALENSI DAN HIBRIDISASI ORBITAL

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN KIMIA

Pentalogy FISIKA SMA

GLOSARIUM. A : penyerapan pada permukaan. Aerosol : sistem koloid yang medium pendispersinya gas (8, B)

SOAL REMIDI ULANGAN HARIAN KELAS XI BAB: TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTARMOLEKUL

BAB 3 GEOMETRI DAN KEPOLARAN MOLEKUL

Struktur Molekul:Teori Orbital Molekul

SILABUS Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya Mata Pelajaran : Kimia Kelas/semester : XI/1 Referensi : BSNP / CIE Standar Kompetensi

SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

DAFTAR SIMBOL. : permeabilitas magnetik. : suseptibilitas magnetik. : kecepatan cahaya dalam ruang hampa (m/s) : kecepatan cahaya dalam medium (m/s)

IKATAN KIMIA BY. V_CVA MAN RETA 2010/2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Tatap Muka Ke-1)

~ gaya tarik antar atom yang pemutusan atau pembentukannya dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia.

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

I. PENDAHULUAN. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Udara

IKATAN KIMIA MAKALAH KIMIA DASAR

1. Ikatan Kimia. Struktur Molekul. 1.1 Pengertian. 1.2 Macam-Macam. ~ gaya tarik antar atom

Kimia Koordinasi SOAL LATIHAN. Jawab soal sudah tersedia. Selesaikan soalnya, dan pelajari mengapa dipilih jawaban tersebut

Penyelesaian Tugas Kuliah Kimia Umum C (Soal bagi kelompok jadwal kuliah Kamis pagi pukul 08.00)

kimia REVIEW I TUJUAN PEMBELAJARAN

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I STRUKTUR ATOM

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. IV.1 Sintesis dan karaktrisasi garam rangkap CaCu(CH 3 COO) 4.6H 2 O

LAMPIRAN B DATA HASIL PENGINDEKSAN DAN PENGHALUSAN PUNCAK DIFRAKSI SINAR-X SERBUK

Jurnal Kimia Indonesia

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

KB 1. Usaha Magnetik Dan Pendinginan Magnetik

Pengantar Ilmu Kimia (Feb 03, 2008 at 07:38 PM) - Contributed by Web Master - Last Updated (Feb 03, 2008 at 07:41 PM)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA DASAR (KD) KODE / SKS : KD / 3 SKS

9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: X

Stuktur atom dan SPU. Oleh : Tim Dosen Kimia Dasar FTP

KISI KISI SOAL BERDASARKAN SKL

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Transkripsi:

KIMIA ANORGANIK TRANSISI cermin cermin Prof. Drs. Kristian H. Sugiyarto, M.Sc., Ph.D. Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta 2009 i

PRAKATA Materi Kimia Anorganik Transisi merupakan materi Kimia Anorganik untuk tahun ke 3 jurusan kimia di universitas; oleh karena itu ia merupakan kelanjutan dari materi Kimia Anorganik tahun 1 dan ke 2. Materi Kimia Anorganik tahun pertama biasanya dikonsentrasikan pada bahasan unsur-unsur non logam yang diawali dengan teori yang mendasarinya, sedangkan materi Kimia Anorganik tahun ke 2 dikonsentrasikan pada bahasan unsur-unsur logam dengan diawali teori yang relevan. Materi Kimia Anorganik untuk tahun ke 3 dikonsentrasikan pada teori senyawa kompleks yang didominasi oleh kelompok transisi d dan ditambah dengan bahasan untuk kelompok transisi-dalam, f. Jadi, teori senyawa kompleks (3d) dan kelompok lantanoida (4f), aktinoida (5f) beserta golongan 3 merupakan target buku ini. Oleh karena pesatnya perkembangan senyawa kompleks yang merupakan karakteristik senyawa logam-logam transisi ("d"), maka buku ini juga terkonsentrasi pada teori ikatan dalam senyawa kompleks yaitu teori ikatan valensi -hibridisasi, teori medan kristal, dan teori orbital molekuler demikian juga aspek termodinamika dan kinetika senyawa kompleks. Teori medan kristal mendapat porsi yang cukup besar sebagai dasar pemahaman sifat magnetik dan spektrum elektronik atom pusat logam-logam transisi dengan harapan mampu memberikan wawasan untuk pengembangan "penelitian" dalam senyawa kompleks. Akhirnya perlu diingatkan bahwa karena "belum" adanya pembakuan terjemahan istilah-istilah kimia yang disepakati oleh Masyarakat Kimia Indonesia, penulis memilih terjemahan istilah-istilah yang sedekat mungkin menggunakan kaidah-kaidah terjemahan secara umum dengan mempertimbangakn Glosarium Kimia yang sudah beredar. Penulis yakin bahwa dalam waktu dekat akan terjadi perubahan-perubahan kandungan materi untuk agar lebih bermanfaat bagi mahasiswa khususnya demi kemajuan wawasan kimia anorganik, dan semoga buku ini dapat membantunya. Yogyakarta, Juli 2009 Kristian H. Sugiyarto ii

DAFTAR ISI PRAKATA... i Daftar Isi... ii DAFTAR SIMBOL... v 1 KIMIA UNSUR-UNSUR TRANSISI... 1.1 1.1 Pengertian Unsur-unsur Transisi... 1.2 1.2 Sifat Unsur-unsur Transisi... 1.3 1.3 Konfigurasi Elektronik Unsur-unsur Transisi... 1.5 1.4 Kecenderungan dalam Periode dan Golongan... 1.9 1.5 Sifat Katalitik Unsur-Unsur Transisi... 1.11 1.5.1 Katalisator homogen... 1.11 1.5.2 Katalisator heterogen... 1.13 1.6 Sifat Magnetik Senyawa Kompleks... 1.17 1.6.1 Asal-usul sifat magnetik... 1.18 1.6.2 Sifat diamagnetik... 1.19 1.6.3 Sifat paramagnetik... 1.21 1.6.4 Sistem elektron tunggal... 1.22 1.6.5 Sistem multi elektron... 1.24 1.6.6 Tipe paramagnetik... 1.26 1.6.7 Koreksi diamagnetik... 1.28 1.6.8 Suseptibilitas magnetik dan pengukurannya... 1.31 1.7 Term Spektroskopik... 1.34 1.7.1 Jenis interaksi antar elektron... 1.34 1.7.2 Cara menentukan term... 1.37 Rangkuman... 1.49 1.8 Soal-soal latihan... 1.50 2 SENYAWA KOMPLEKS... 2.1 2.1 Batasan Senyawa Kompleks... 2.2 2.2 Formulasi Senyawa Kompleks... 2.4 2.3 Ikatan dalam Senyawa Kompleks... 2.6 2.4 Bilangan Koordinasi dan Bentuk Ruang Senyawa Kompleks... 2.9 iii

2.5 Tata Tulis Formula Senyawa Kompleks... 2.10 2.6 Tata Nama Senyawa Kompleks... 2.12 2.7 Perkembangan Teori Formulasi Senyawa Kompleks... 2.17 2.8 Isomer dalam Senyawa Kompleks... 2.19 2.9 Metalosena dan Kluster Metal... 2.30 2.10 Aplikasi Senyawa Kompleks... 2.32 Rangkuman... 2.35 2.11 Soal-soal Latihan... 2.36 3 TEORI IKATAN DALAM SENYAWA KOMPLEKS... 3.1 3.1 Konsep Nomor Atom Efektif... 3.2 3.2 Teori Ikatan Valensi... 3.5 3.3 Teori Medan Kristal... 3.9 3.3.1 Pembelahan orbital d dalam medan kubus... 3.10 3.3.2 Pembelahan orbital d dalam medan bujursangkar... 3.11 3.3.3 Konfigurasi elektronik 3d x dalam medan ligan... 3.13 3.3.4 Energi stabilisasi medan kristal... 3.16 3.3.5 Distorsi dan teorema Jahn -Teller... 3.18 3.3.6 Pengukuran parameter kekuatan medan ligan 10Dq ( )... 3.24 3.3.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya 10Dq... 3.26 3.3.8 Bukti adanya CFSE... 3.27 3.3.9 Kestabilan senyawa kompleks Oh relatif terhadap Td... 3.30 3.3.10 Warna dalam senyawa kompleks... 3.34 3.3.11 Kontribusi orbital pada momen magnetik... 3.38 3.4 Teori Orbital Molekular... 3.42 3.4.1 Senyawa kompleks oktahedron... 3.43 3.4.2 Senyawa kompleks tetrahedron dan bujursangkar... 3.51 Rangkuman... 3.54 3.5 Soal-soal Latihan... 3.55 4 TERMODINAMIKA DAN KINETIKA SENYAWA KOMPLEKS... 4.1 4.1 Kestabilan dan Kelabilan Senyawa Kompleks... 4.2 iv

4.2 Termodinamika Senyawa Kompleks... 4.4 4.2.1 Tetapan keseimbangan senyawa komplek dalam larutan... 4.6 4.3 Kinetika Senyawa Kompleks... 4.9 4.4 Mekanisme Reaksi Senyawa Kompleks... 4.11 4.4.1 Laju reaksi dan konfigurasi elektronik... 4.11 4.4.2 Reaksi substitusi ligan... 4.14 4.4.3 Efek trans... 4.21 4.4.4 Reaksi redoks... 4.28 4.5 Reaksi Asam-Basa Ion Kompleks... 4.34 Rangkuman... 4.35 4.6 Soal-soal Latihan... 4.36 5 KIMIA UNSUR GOLONGAN 3, LANTANOIDA, DAN AKTINOIDA... 5.1 5.1 Pendahuluan... 5.2 5.2 Unsur-unsur Golongan 3... 5.5 5.3 Sifat-sifat Lantanoida... 5.7 5.4 Sifat- sifat Aktinoida... 5.11 5.5 Kontraksi Lantanoida dan Aktinoida... 5.12 5.6 Perbandingan Orbital 4f dengan 5f... 5.13 5.7 Sifat Magnetik Lantanoida dan Aktinoida... 5.14 5.8 Kimia Koordinasi Lantanoida dan Aktinoida... 5.18 5.9 Ekstraksi Uranium... 5.19 5.10 Unsur-unsur Pasca-Aktinoida... 5.20 5.11 Reaktor Fisi Alami... 5.22 Rangkuman... 5.23 5.12 Soal-soal Latihan... 5.24 DAFTAR PUSTAKA... 5.25 GLOSARIUM... 5.27 v

DAFTAR SIMBOL a orbital singly degenerate, simetris terhadap operasi dengan sumbu utama, karakter +1 B medan terinduksi fluks suatu senyawa oleh medan magnet luar b orbital singly degenerate antisimetris terhadap operasi dengan sumbu utama, karakter -1 χ suseptibilitas magnetik D term atau state untuk L = 2 Dq besaran untuk menyatakan energi pembelahan medan kristal d orbital untuk = 2 densitas lambang umum untuk selisih E 0 e potensial reduksi standar elektron orbital doubly degenerate d x 2 -y 2 dan d z 2 l s λ low spin = spin rendah panjang gelombang koreksi konsekutif M L resultante m total elektron = Σ m M S resultante m s total elektron = Σ m s m bilangan kuantum magnetik = 0, ±1, ±2, ±3, dst. m s bilangan kuantum magnetik spin = ± ½ µ j momen magnetik gandengan j-j µ s momen magnetik spin ν F term atau state untuk L = 3 Oh oktahedron f G H lambang orbital untuk = 3 term atau state untuk L = 4 energi bebas Gibbs n P bilangan kuantum utama lambang umum untuk kuantitas frekuensi energi pemasangan elektron per 10 Dq term atau state untuk L = 1 g / g singkatan fase gas π bilangan sebesar 3,14 faktor giromagnetik gerade sebagai subscript gravitasi bumi h h s J kuat medan magnetik entalpi term atau state untuk L = 5 tetapan Planck singkatan high spin = spin tinggi resultante harga-harga j total jenis ikatan kovalen hasil model tumpang-tindih dengan sumbu ikat terletak pada satu bidang simpul (nodal plane) r lambang umum jari-jari S s bilangan kuantum spin total elektron term atau state untuk L = 0 Entropi bilangan kuantum spin, ½. lambang orbital untuk = 0 j penggandengan s dengan l fase solid (padat) K k L tetapan umum tetapan Boltzman resultante harga-harga total elektron fase liquid (cair) bilangan kuantum azimut / orbital σ T Td t 2 jenis ikatan kovalen hasil model tumpang-tindih yang silindris simetris terhadap sumbu ikat temperatur tetrahedron orbital triply degenetarate = d xy, d xz, dan d yz vi

Kristian Handoyo Sugiyarto dilahirkan di Solo, 15 September 1948, lulus Sarjana Muda Pendidikan Kimia dari IKIP Negeri Surakarta pada tahun 1972, Sarjana Pendidikan Kimia dari IKIP Negeri Yogyakarta pada tahun 1978. Studi lanjut untuk tingkat Master of Science by Research dalam bidang Kimia Anorganik atas biaya Pemerintah Australia (ADAB) diselesaikan pada tahun 1984-1987 di The School of Chemistry, University of New South Wales, Australia; untuk tingkat Ph.D. pada bidang yang sama dan di tempat yang sama diselesaikan pada tahun 1989-1992. Kegiatan Post Doctoral dalam bidang dan spesialisasi yang sama diselesaikan pada tahun 1995-1997 atas biaya UNSW, dan dalam bidang Kimia Analitik-Anorganik diselesaikan pada September 2002-April 2003 di Shizuoka University, Jepang atas biaya JICA. Bidang Kimia Anorganik yang ditekuni baik selama studi maupun post-doct sebagian besar berkaitan dengan senyawa kompleks besi(ii) dan nikel(ii) dengan berbagai ligan organik beratom donor nitrogen, dan ini menghasilkan 17 publikasi internasional dalam berbagai jurnal tentang karakteristik transisi-spin dalam senyawa kompleks besi(ii), yakni pada Australian Journal of Chemistry, Dalton Transactions, Advanced Functional Materials, Malaysian Journal of Chemistry, dan Chemical Physics Letters. Posisi Guru Besar dalam bidang Kimia Anorganik Transisi berhasil diraihnya pada Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh karena itu buku ini, Kimia Anorganik Transisi yang terkait dengan pengalaman yang signifikan, didedikasikan kepada siapa saja untuk menolong pemahaman yang lebih baik dalam bidang ini. Spesialisasi ini menyangkut atas sifat magnetik dan spektrum elektronik senyawa kompleks yang dibahas relatif rinci dalam buku ini. Seseorang yang pantas menerima ucapan terima kasih karena peran-jasa yang paling besar dalam mewujudkan bidang spesialisasi ini adalah Prof. H. A. Goodwin (UNSW), baik ketika sebagai supervisor selama studi, partnerkerja dalam penelitian maupun sebagai pemberi dana untuk visiting academic. vii