BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KIBLAT TEORITIS

LAMPIRAN KUESIONER. Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk pembuatan skripsi, saya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial sudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Perkreditan Rakyat berbeda dengan bank umum lainnya

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan suatu perusahaan (Adrianto, 2008). Agar dapat bersaing, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEEFEKTIFAN ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk

BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini ialah industri pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. rendah. Kinerja organisasi sebagian besar dipengaruhi kinerja para pegawai,

Mohon Anda menjawab pertanyaan ini dengan memberi tanda ( v ) dari pilihan jawaban.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

Soal Jawab untuk Semua Materi 1. Ada dua landasan teori dalam pendekatan akuntansi keprilakuan, yakni pendekatan Normatif ke Deskriptif dan

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diketahuinya informasi tentang tujuan dari anggaran sebagai feed forward

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan kepuasaan pelanggan sangatlah sengit. Terbukti dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi hingga tujuan yang diharapkan tercapai. Peningkatan kinerja suatu

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berorganisasi dengan variabel pemoderasi generasi X dan Y. Dari hasil analisis

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan yang telah mendukung penelitian ini: 1. Lassaad Ben Mahjoub dan Khamoussi Hali (2012)

Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, dimana mereka sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Deddi et al. (2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk dapat beroperasi seefektif dan seefisien mungkin, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

MAYA PURNASARI B

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang membawahi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB V PENUTUP. yang dimoderasi komitmen organisasi, budaya organisasi, dan locus of control.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat tercapai. Untuk itu pencapaian tujuan ini perlu ditunjang oleh

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen merupakan alat yang efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang dalam bisnis. Indonesia yang merupakan negara berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu ketat, menuntut perusahaan untuk terus membenahi diri melalui pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya dunia bisnis, semakin kompleks pula masalah yang

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H 1 ) tidak didukung. mempengaruhi secara signifikan pada kinerja guru.

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. dan analisis belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Sehingga dalam

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) dan faktorfaktor yang mempengaruhi variasinya antar organisasi telah lama menjadi perhatian peneliti dan praktisi mengingat SAM merupakan salah satu instrumen penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dalam situasi persaingan bisnis yang semakin ketat dari waktu ke waktu, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kemampuan manajerial agar unggul dalam persaingan. Manajemen sebagai pengelola perusahaan dituntut untuk membuat keputusan manajerial yang tepat dalam dimensi strategis, taktis, maupun operasional. Manajemen dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, mengorganisir, menggerakkan, dan mengendalikan kegiatan perusahaan. Dalam konteks itulah manajemen memerlukan SAM yang tepat. Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) adalah sistem yang diterapkan dalam sebuah perusahaan untuk mengumpulkan data operasional dan finansial, memprosesnya, menyimpannya, dan melaporkannya kepada pengguna, yaitu pekerja, manajer, dan eksekutif perusahaan (Desmiyawati, 2004). SAM merupakan suatu mekanisme untuk mengendalikan organisasi dan merupakan alat yang efektif untuk menyediakan -1-

informasi yang berguna untuk memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari berbagai alternatif aktivitas yang dilakukan (Nazarudin, 1998). Hansen dan Mowen (2007) menyatakan bahwa SAM merupakan sistem yang mengidentifikasi, mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang berguna bagi pengguna internal dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Lebih lanjut, Hansen dan Mowen (2007) menyatakan bahwa SAM memiliki tiga tujuan umum, yaitu: menyediakan informasi untuk perhitungan kas barang dan jasa, menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, evaluasi, dan peningkatan berkelanjutan, dan menyediakan informasi untuk pembuatan keputusan. Dari hal-hal tersebut tampak bahwa SAM merupakan instrumen krusial bagi sebuah organisasi karena SAM membantu manajemen mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah manajerial dan mengevaluasi kinerja manajerial. Menurut Chenhall dan Morris (1986), SAM pada suatu perusahaan harus dapat menyajikan informasi kepada semua manajer departemen atau staff yang terlibat sehingga dapat dihasilkan keputusan manajemen yang terbaik. Karakteristik informasi yang tersedia akan disebut efektif apabila dapat mendukung kebutuhan manajemen tertentu. Hal ini sejalan dengan pendekatan kontijensi bahwa karakteristik SAM tidak selalu sama pada setiap perusahaan karena adanya faktor-faktor kondisional lingkungan (intensitas -2-

persaingan usaha, strategi bisnis, ketidakpastian lingkungan, kondisi manajer dan penerapan system akuntansi serta kompetensi karyawan) yang mempengaruhi tingkat kebutuhan informasi akuntansi manajemen (Otley, 1980 dalam Ietje Nazaruddin, 1998). Selama lebih dari 30 tahun terakhir, para peneliti akuntansi telah melakukan investigasi yang mendalam terhadap sistem akuntansi manajemen (SAM) sebagai sebuah fenomena organisasional yang sangat dipengaruhi oleh faktor kontekstual. Penelitian berbasis teori kontinjensi dalam bidang ini telah menyelidiki dan menemukan bahwa SAM suatu organisasi berkaitan dengan faktor-faktor lingkungan, karakteristik organisasional, dan gaya pembuatan keputusan. Berbagai variabel yang mewakili faktor-faktor lingkungan, organisasional, dan gaya pembuatan keputusan telah digunakan oleh para peneliti SAM untuk menunjukkan bagaimana SAM bervariasi antar organisasi sesuai karakteristik organisasionalnya dan bahwa tidak ada disain SAM yang terbaik untuk semua keadaan. Selain mengkaji variasi SAM karena faktor-faktor kondisional perusahaan, berbagai penelitian juga telah menginvestigasi kaitan antara SAM dan kinerja manajerial. Dalam hal ini, kinerja manajerial dipahami sebagai efektifitas operasional suatu organisasi, bagian departemen dan karyawan berdasarkan sasaran, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara umum, kinerja manajerial dalam berbagai penelitian dalam bidang ini diukur dengan menggunakan -3-

instrument self rating yang dikembangkan oleh Mahoney et, al (1963), dimana setiap responden diminta untuk mengukur kinerjanya sendiri. Kinerja manajerial yang diukur itu sendiri meliputi antara lain pemilihan staff, perencanaan, pengawasan, perwakilan, investigasi, koordinasi, negosiasi, evaluasi. Berbagai penelitian mengenai pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial menunjukkan hasil yang berbeda. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sistem akuntansi manajemen berkaitan dengan kinerja manajerial, peningkatan fungsi manajerial, dan kinerja perusahaan (Gong and Tse, 2009). Yuristisia (2006), Solechan dan Setiawati (2009), dan Yuliana (2010) menunjukkan bahwa Sistem Akuntansi Manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Namun, Rustiana (2002) menemukan bahwa Sistem Akuntansi Manajemen tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial. Salah satu penjelasan yang mungkin atas keragaman hasil penelitian tentang kaitan antara SAM dan kinerja manajerial adalah adanya faktor-faktor organisasional yang memoderasi hubungan dua hal tersebut. Oleh karena itu penelitian dalam bidang ini juga telah diperluas dengan memasukkan berbagai variabel kontinjensi sebagai variabel moderasi dalam hubungan antara SAM dan kinerja manajerial seperti ketidakpastian lingkungan, strategi bisnis, dan tingkat desentralisasi dalam pembuatan keputusan. Hasil penelitian ternyata juga menunjukkan keragaman. Misalnya, Herdiansyah (2012) menemukan bahwa -4-

ketidakpastian lingkungan tidak memiliki pengaruh moderasi dalam hubungan antara SAM dan kinerja manajerial. Sementara itu, Yuristia (2006) menemukan bahwa ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi memiliki efek moderasi. Ketidakkonsistenan hasil penelitian tersebut mendorong perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kaitan antara SAM dan kinerja manajerial dan faktor kontinjensi apa yang mungkin mempengaruhi hubungan antara SAM dan kinerja manajerial. Dalam penelitian ini, hubungan antara SAM dan kinerja manajerial diuji lebih lanjut dan variabel gaya kepemimpinan dimasukkan sebagai variabel moderasi yang diduga mempengaruhi hubungan antara SAM dan kinerja manajerial. Penelitian ini memasukkan variabel gaya kepemimpinan dalam model hubungan antara SAM dan kinerja manajerial karena beberapa alasan. Terdapat beberapa tipe kepemimpinan yang melatar belakangi gaya kepemimpinan individu pemimpin.antara lain kepemimpinan transformasional dan transaksional. Menurut Burns (1978) pada kepemimpinan transaksional, hubungan antara pemimpin dengan bawahan didasarkan pada serangkaian aktivitas tawar menawar antar keduanya. Karakteristik kepemimpinan transaksional adalah contingent reward dan management by-exception. Sedangkan kepemimpinan transformasional menurut Baron (2000) mendefinisikan sebagai suatu perilaku kepemimpinan dimana seorang pemimpin menggunakan kharismanya untuk -5-

mentransformasikan dan merevitalisasi organisasi yang mempengaruhi pada peningkatan kinerja manajerial. Gaya kepemimpinan tidak terlepas dari type kepemimpinan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi praktik-praktik manajemen dalam menggunakan SAM. Gaya kepemimpinan tertentu, misalnya pemimpin memiliki sifat bersahabat, menerima, rileks, dekat, hangat, mendukung harmonis, riang, terbuka, loyal, dapat dipercaya, sopan, ramah, kooperatif, jujur dan baik, akan berdampak pada peningkatan kinerja (Fiedler dan Yukl (1981) dalam J. Sumarno (2005). Gaya kepemimpinan juga dapat mempengaruhi upaya-upaya untuk melakukan penyempurnaan SAM (Tusman and Nadler, 1978; Gerloff,1985). Ke dua, Menurut Fiedler (1978) dan Chandra (1978) dalam Sumarno (2005), gaya kepemimpinan merupakan faktor kondisional yang Greenberg dan organisasi. Menurut Yukl (2001),banyak diteliti sebagai model pendekatan kontijensi karena menggambarkan perilaku manajer dalam menghadapi atau berinteraksi dengan situasi. Kedua, penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja manajerial pernah dilakukan oleh Himawan dan Ardianu (2010) dan Yuliana (2010) yang menghasilkan, bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Meskipun demikian, harus diakui adanya hasil penelitian yang menemukan bahwa -6-

gaya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial (Sumarno, 2005). Penelitian ini dilakukan di lingkungan PT Sritex Group yang meliputi meliputi PT. Sri Rejeki Isman (Sritex) Sukoharjo, PT. Sinar Panca Jaya Semarang, dan PT. Sari Warna Boyolali. PT Sritex Group merupakan lokus penelitian yang menarik karena dua pertimbangan. Pertama, PT Sritex Group merupakan perusahaan keluarga yang sedang mengalami suksesi kepemimpinan dari generasi pertama ke generasi ke dua. Suksesi kepemimpinan ini melahirkan gaya kepemimpinan baru yang lebih moderen dibandingkan kepemimpinan lama yang bersifat tradisional. Ke dua, PT Sritex Group merupakan perusahaan yang baru saja menjadi perusahaan publik dengan menjual sebagian saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013. Perubahan struktur kepemilikian dimana muncul kepemilikan publik ini tentus aja akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang diterapkan dari semula perusahaan keluarga menjadi perusahaan publik. PT. SRITEX Group (Tbk) merupakan asset nasional. Sebagai perusahaan textile Indonesia berkelas internasional, PT Sritex Group sudah mampu melewati masa-masa sulit dengan saat terjadinya krisis moneter yang banyak menghancurkan usaha textile di Indonesia. Komitmen PT. SRITEX Group (Tbk) dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi telah dibuktikan dengan mendapatkan berbagai penghargaan seperti : ISO 9001 : 2000 untuk Kualitas Sistem Manajemen (Quality -7-

Management System) dan Factory Evaluation Certificate yang dikeluarkan oleh para pembeli seperti dari Militer Jerman (Bundeswehr), J.C. Penny dan Ikaidi. Kebijakan pengembangan produk dilakukan secara vertical bersifat multi product, multi market dan multi costumer. PT. SRITEX Group (Tbk) merupakan produsen seragam untuk ekspor 23 negara didunia, sedangkan spesifikasi produk yang dihasilkan adalah pakaian konveksi ritel, seragam kantor, dan seragam militer/polisi. 1.2 Persoalan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini dilakukan dengan fokus pada topik pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderasi. Rumusan masalah dalam penelitian adalah: Apakah gaya kepemimpinan memoderasi pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai hasil penelitian ini, maka yang menjadi tujuan diharapkan dapat memberikan kontribusi konseptual untuk perkembangan ilmu dan riset dalam bidang akuntansi manajemen untuk dapat memahami secara lebih komprehensif mengenai pengaruh sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating. -8-

1.4 Manfaat Penelitian Secara praktis, penelitian ini juga diharapkan memberikan manfaat yaitu bagi manajemen PT. Sritex Group dalam pengelola dan mengembangkan sistem akuntansi manajemen di lingkungan PT. Sritex Group.yang semula kepemimpinannya masih bernuansa keluarga akan mengalami transformasi menjadi perusahaan terbuka. -9-