PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

BAB III METODE PENELITIAN

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Jurnal Farmasi Malahayati Volume 1 No.1 Januari

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami*

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT ASAM MEFENAMAT DALAM JAMU PEGAL LINU DAN JAMU REMATIK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 9, No. 2, 2017

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

Keyword: betamethasone; absorbance method; method of area under the curve.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Sampel Pulna Forte Tablet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

Muchammad Ade Firmansyah, Sabikis, Pri Iswati Utami

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

Gambar 2. Daun Tempuyung

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus Website :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

STABILITAS DAN KADAR LAMIVUDIN DALAM SEDIAAN RACIKAN PUYER PADA BERBAGAI WAKTU PENYIMPANAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

SNI Standar Nasional Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

PHARMACY, Vol.07 No. 03 Desember 2010 ISSN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB III METODE PENELITIAN

VALIDASI METODE ANALISIS FORMALIN DALAM DAGING PAHA AYAM DI KOTA MANADO

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai

terlarut yang berbeda dengan hasil metode kalibrasi lebih besar daripada hasil metode adisi standar.

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Transkripsi:

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN 693-359 ANALISIS RESIDU PESTISIDA ORGANOKLORIN PADA SIMPLISIA KUNYIT (Curcuma domestica Val.) SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET VISIBEL Wiranti Sri Rahayu, Dwi Hartanti, Riyad Khomsidin Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl Raya Dukuh Waluh PO BOX 202, Kembaran, Purwokerto 5382 Telp. 028 63778 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar organoklorin dalam simplisia kunyit dan validasi metode analisis spektrofotometri UV-Vis untuk identifikasi organoklorin. Metode ini didasarkan pada pembentukan kompleks antara ion (II) tiosianat dan besi (III) dan diamati absorbansinya pada panjang gelombang 455,5 nm. Dari hasil penelitian didapatkan kadar rata-rata organoklorin sebesar 324,879 µg/g. Hasil validasi metode analisis yang dilakukan didapatkan harga standar deviasi (SD), koefisien variasi, dan ketelitian alat pada uji presisi alat masing-masing sebesar 2,4835.0-3, 0,7780%, dan 99,9922%. Harga persen perolehan kembali (Recovery) ratarata dan kesalahan sistemik masing-masing sebesar 08,984 % dan 8,984%.. Sedangkan pada uji linearitas didapatkan harga intersep, slope dan r masing-masing sebesar 0,27, 0,00345 and 0,9855. Sehingga diperoleh persamaan regresi linier kurva baku y = 0,00345x + 0,27. Limit deteksi dan limit kuantitasi diperoleh harga sebesar 2,565 ppm dan 7,884 ppm. Kata kunci : Organoklorin, Simplisia kunyit, Spektrofotometri UV-Vis. ABSTRACT The aim of this research are to know the validity of UV-Vis spectrophotometry methods and to determinate organochlorine detection in turmeric simplisia. This metode is based on the complex formation of iron(iii) and thiocyanate ions and the absorption was measured at 455,5 nm. The result of analysis was the mean of organochlorine content in turmeric simplisia is 324,879 µg/g. Result of validation analysis standard deviation (SD), coefficient variation (CV) and correctness of appliance at precesion test appliance are 2,4835.0-3, 0,7780%, dan 99,9922% respectively. Method accuration test recovery and systematical error are 08,984 % and 8,984% respectively. Linearity test intersep, slope and r are 0,27, 0,00345 and 0,9855 respectively. The equation of standard curve linear regression y = 0,00345x + 0,27. Limit of detection and limit quantitation test are got price equal to 2,565 ppm dan 7,884 ppm respectively. Keyword: Organochlorine, Simplisia Turmeric, Spectrophotometry Uv-Vis. 60

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN 693-359 Pendahuluan Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai bahan baku obat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami. Kebutuhan simplisia kunyit berdasarkan jumlahnya yang diserap oleh industri obat tradisional mempunyai peringkat besar dan pengembangan budidaya kunyit mempunyai potensi besar untuk dikelola secara intensif dan skala komersial. Dan, mutu simplisia kunyit yang baik harus memenuhi parameter standar spesifik dan non spesifik diantaranya residu pestisida (Rahardjo & Rostiana, 2005). Pestisida bergerak dari lahan pertanian menuju aliran sungai dan danau yang dibawa oleh hujan atau penguapan, tertinggal atau larut pada aliran permukaan, terdapat pada lapisan tanah dan larut bersama dengan aliran air tanah. Beberapa sungai di Indonesia dan produk-produk hasil pertanian telah tercemar oleh pestisida organoklorin, Seperti yang diungkapkan oleh Theresia (993), di Indonesia kasus pencemaran oleh pestisida menimbulkan berbagai kerugian. Di Lembang dan Pengalengan, tanah disekitar kebun wortel, tomat, kubis dan buncis telah tercemar oleh residu organoklorin yang cukup tinggi. (Sofia; 200). Pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia adalah pestisida golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa lain, karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai. Dan meninggalkan residu yang terlalu lama dan dapat terakumulasi dalam jaringan (Sofia; 200). Penelitian tentang residu pestisida organoklorin pada simplisia kunyit belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, Penulis ingin mengidentifikasi adanya kemungkinan residu organoklorin pada simplisia kunyit menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Metode Penelitian Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah Mercury (II) thiocyanate (pro analisis Merck). Mercury (II) chloride (pro analisis Merck). Ferric (III) nitrate (pro analisis Merck). Nitric acid (pro analisis Merck). Acetonitrile (pro analisis 6

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN 693-359 Merck). Aquabidest otsuka. Asam klorida (teknis Merck). Asam nitrat (teknis Merck). Sampel percobaan yang digunakan adalah berupa serbuk simplisia kunyit (Curcuma domestica Val.) serbuk simplisia tersebut diperoleh dari Pasar Ajibarang. Alat yang dugunakan adalah Spektofotometer UV-Vis Merk Shimadzu. Alat-alat gelas. Neraca analitik Shimadzu AY 220. Kertas saring Whatman berpori 0,45 µm. Prosedur Penelitian Bahan Pereaksi Bahan pereaksi yang digunakan dibuat dengan cara mercury (II) thiocyanate (0,2 mmol/l00) ditimbang 0,0634 g, mercury (II) chloride (0,08 mmol/l00) 0,027 g, ferric (III) nitrate (2 mmol/l00) 0,484 g, tambahkan 6,25 ml nitrate acid 70% (2,8 mmol/l00), kemudian dilarutkan ke dalam labu ukur 00 ml dan diencerkan dengan aquabidest sampai garis tanda. Pemilihan panjang gelombang maksimum Larutan standar yang konsentrasinya 60 ppm diambil 0, ml dan ditambahkan dengan 0 ml reagen. Campurkan, dan dipanaskan pada suhu 37 0 C selama 5 menit. Kemudian dibaca absorbansinya pada 360-550 nm. Operating time Seri larutan standar dengan konsentrasi 40 ppm diambil 0. ml dan ditambahkan dengan 0 ml reagents. Campurkan, dan dipanaskan pada suhu 37 0 C selama 5 menit. Kemudian dibaca absorbansinya pada menit 0,, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 0 Pada panjang gelombang maksimum. Penentuan kurva baku Seri konsentrasi larutan standar diambil 0. ml dan ditambahkan dengan 0 ml reagents. Campurkan, dan dipanaskan pada suhu 37 0 C selama 5 menit. Dan di diamkan selama waktu operating time kemudian dibaca absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum. Dari data hasil aborbansi, selanjutnya dibuat kurva standar sehingga diperoleh persamaan garis y = a + bx. Recovery Sampel diserbuk kemudian diambil sebanyak 0 gram sampel dibuat duplo dengan berat yang sama. Untuk sampel yang pertama tidak ditambah larutan standar, sedangkan sampel yang kedua ditambah larutan standar NaCl 60 ppm sebanyak ml ke dalam Erlenmeyer, kemudian zat yang diinginkan diambil menggunakan 62

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN 693-359 pelarut (acetonitril : aquabidest 6.5 : 3.5) setelah itu disaring. Filtrat 00 ml ditambahkan HCl 25 ml. Selanjutnya didekstruksi selama 2 jam dengan asam nitrat sebanyak 5 ml berulang kali hingga larutan jernih, kemudian disaring. Diambil 0. ml dan ditambahkan dengan 0 ml reagents. Campurkan, dan dipanaskan pada suhu 37 0 C selama 5 menit. Dan di diamkan selama waktu operating time. Kemudian dibaca absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum sebanyak tiga kali dan hasil serapan digunakan untuk menghitung harga perolehan kembali. Presisi Larutan baku dengan konsentrasi 60 ppm sebanyak 0, ml dan ditambahkan dengan 0 ml reagen. Campurkan, dan dipanaskan pada suhu 37 0 C selama 5 menit. Dan di diamkan selama waktu operating time. Kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum kemudian diulangi sebanyak 6 kali. Penetapan kadar Serbuk di timbang 0 g, kemudian zat yang diinginkan diambil menggunakan pelarut (acetonitril : aquabidest 6,5 : 3,5) setelah itu disaring. Filtrat 00 ml ditambahkan HCl 25 ml. Selanjutnya didekstruksi selama 2 jam dengan asam nitrat sebanyak 5 ml berulang kali hingga larutan jernih, kemudian disaring. Larutan sampel diambil 0, dan ditambahkan 0 ml reagen. Campurkan, dan dipanaskan pada suhu 37 o C selama 5 menit. Dan di diamkan selama waktu operating time kemudian dibaca absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum. Hasil dan Pembahasan Penentuan panjang gelombang maksimum Diperoleh panjang gelombang maksimum sebesar 455,5 nm yang merupakan puncak tertinggi dengan serapan sebesar 0,338 nm (Gambar ) 63

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN 693-359 Gambar. Scanning kompleks (Fe(SCN)) 2+ dengan penambahan larutan NaCl 60 ppm. Penentuan operating time Dari tabel dibawah menunjukkan NaCl mencapai serapan yang konstan pada menit ke 5 sampai 6. Sehingga untuk prosedur selanjutnya operating time dilakukan setelah 5 menit. Tabel. Hasil absorbansi operating time larutan baku NaCl dengan konsentrasi 40 ppm Waktu (menit) 0 2 3 4 5 6 7 8 Absorbansi 0,283 0,280 0,277 0,273 0,27 0,268 0,268 0,265 0,257 Penentuan kurva baku Diperoleh persamaan kurva baku yaitu, y = 0,00345x + 0,27 dengan nilai r sebesar 0,9855. Dari persamaan yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar perhitungan kadar (sumbu x) dengan memasukkan harga absorbansi terukur (sumbu y). (Gambar 2). 64

PHARMACY, Vol.06 No. 0 Agustus 2009 ISSN 693-359 0.6 0.5 Absorbansi 0.4 0.3 0.2 0. 0 0 20 40 60 80 00 20 40 Konsentrasi NaCl (ppm) Gambar 2. Kurva baku hubungan konsentrasi NaCl dengan absorbansi. LOD dan LOQ Diperoleh nilai limit deteksi sebesar 2,565 ppm. Sedangkan untuk limit kuantitasi diperoleh nilai sebesar 7,884 ppm. Presisi Dari hasil perhitungan pada uji presisi ini diperoleh serapan rata-rata 0,392 dan nilai SD sebesar 2,4835.0-3. Standart deviation (SD) dapat dikatakan baik apabila nilai SD < 2 (Mulja & Anwar, 2003: 7). Tabel 2 menunjukan nilai RSD sebesar 0,7780%. Serta ketelitian alat sebesar 99,9922%, ketelitian alat dikatakan baik apabila nilai RSD < 2 % (Harmita, 2004: 22). Nilai tersebut menunjukan bahwa metode yang digunakan mempunyai harga ketelitian yang cukup baik sehingga metode ini layak digunakan dalam analisis penetapan kadar residu pestisida organoklorin. 65

PHARMACY, Vol.06 No. 0 Agustus 2009 ISSN 693-359 Tabel 2. Data hasil absorbansi uji presisi alat Ulangan 2 3 4 5 6 Serapan rata-rata SD %RSD Ketelitian alat Absorbansi 0,38 0,38 0,37 0,39 0,39 0,324 0,392 2,4835.0-3 0,7780% 99,9922% Recovery Uji akurasi metode ini digunakan untuk membuktikan kedekatan antara hasil analisis dengan nilai sebenarnya. Parameter yang digunakan adalah recovery yang merupakan tolak ukur efisiensi analisis (Tahid & Sekarwati, 2005:5). Harga % recovery rata-rata yang didapat adalah sebesar 08,984 % seperti yang dilihat pada tabel 4.4, harga ini dapat diterima karena masuk dalam rentang yang diterima yaitu 80 %-20 % (Mulja & Suharman, 995: 6). Penetapan kadar sampel Dari tabel 4 diperoleh kadar ratarata residu organoklorin sebesar 324,879 ppm. Tabel 3. Data hasil absorbansi recovery Ulangan Ke Berat Sampel VP (ml) a 0 g Sampel + ml NaCl 60 25 ppm b 0 g Sampel 2 a 0 g Sampel + ml NaCl 60 25 ppm b 0 g Sampel 3 a 0 g Sampel + ml NaCl 60 25 ppm b 0 g Sampel Absorbansi 0,458 0,228 0,457 0,239 0,456 0,227 Kadar (ppm) 95,942 29,275 95,652 32,464 95,362 28,986 Recovery,2 % 05,23 % 0,627 % 66

PHARMACY, Vol.06 No. 0 Agustus 2009 ISSN 693-359 Table 4 Hasil penetapan kadar organoklorin pada sampel simplisia kunyit Sampel 2 3 Rata-rata Berat penimbangan 0 g 0 g 0 g Volume Pelarut 25 ml 25 ml 25 ml Fp Absorbansi Kadar 0,22 0,29 0,29 307,97 ppm 333,334 ppm 333,334 ppm 324,879 ppm Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat residu organoklorin pada simplisia kunyit dengan kadar sebesar 324,879 µg/g. Daftar Pustaka Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol., No. 3, Departemen Farmasi. MIPA-UI. P.7-35. Mulja, M. & Anwar, D., 2003. Prinsip- Prinsip Cara Berlaboratorium Yang Baik. Majalah Farmasi. Erlangga. Surabaya. P. 7 Mulja, M. & Suharman. 995. Analisis Instrumental. Surabaya: Erlangga University Press. P.6, 26-28 Rahardjo M. & Rostiana O. 2005. Budidaya Tanaman Kunyit. Bogor. http://balittro.litbang.deptan.g o.id Sofia D. 200. Pengaruh Pestisida Dalam Lingkungan Pertanian. Bandung http://www.sumutprov.go.id/d ownload.php. Tahid & Sekarwati, W., 2005. Studi Kasus: Validasi Metode Kromatografi Gas Untuk Analisis Eugenol dari Krim Analgesik. Warta Kimia Analitik. No.4. tahun XI, Jakarta: Pusat Penelitian-LIPI. P.4-5. 67