BAB III DATA RESPONDEN A. JENIS KELAMIN RESPONDEN Penelitian ini sebagian besar mengambil kelompok laki-laki sebagai responden. Dari 8 responden yang diwawancarai dan yang ikut FGD, terdapat orang responden (6,97) laki-laki dan sisanya orang atau (9, ) adalah kaum perempuan. Kondisi ini muncul disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, pemilihan responden berdasarkan pekerjaan menjadikan kelompok laki-laki sebagai Kepala Keluarga (KK) lebih dominan. Kemudian pertimbangan lainnya adalah penghargaan terhadap nilai-nilai (budaya) lokal yang tidak memungkinkan para peneliti dengan leluasa melakukan wawancara terhadap kaum perempuan. Tabel. Identitas reponden berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 8 6,97 9,
B. USIA RESPONDEN Usia minimum responden diambil ketika telah memiliki hak memilih menurut UU 8 tahun tentang Pemilu yakni 7 tahun. Sedangkan usia maksimum responden yang diwawancarai adalah 67 tahun. Berdasarkan pengelompokan yang dibuat, dengan jarak lima tahun, maka ditemukan bahwa usia peserta terbanyak berada antara sampai dengan 7 tahun. Sedangkan usia terendah (-7) tahun hanya ada enam responden. Tabel dan grafik dibawah memperlihatkan bahwa pemilih dengan usia diatas tahun hanya ada satu dan dua responden. Hal ini merupakan satu tantangan tersendiri bagi penyelenggara, partai politik dan pemerintah dimasa mendatang. Tabel. Usia rata-rata responden. 6 7 8 9 Umur (Tahun) 7- -7 7- -7 7- -7 7- -7 7-6 6-67 6 8,7,7, 7,,9 7,,,86, 7
C. AGAMA RESPONDEN Penelitian ini secara formal menemukan bahwa 9,7 merupakan responden beragama Islam, dan hanya,9 yang bukan beragama islam yakni Kristen. Hal ini jika disimpulkan bahwa pada pemilu Pileg dan Pilpres tahun yang lebih berpartisipasi dalam penggunaan hak pilihnya adalah pemilih yang beragama islam dibandingkan dengan pemilih yang bukan beragama islam. Hal ini terjadi karena di Kabupaten Pelalawan penduduknya mayoritas merupakan beragama islam. Tabel. Karakteristik reponden berdasarkan agama. Agama Islam Kristen Hindu Budha Konghucu 67 7 9,7,9
D. PENDIDIKAN RESPONDEN Penelitian ini menemukan bahwa tingkat pendidikan responden sebagian besar (,9 ) berpendidikan tamat SLTA. Kemudian disusul dengan tamat S- (8,7), dan tamat SD sebanyak, persen. Sedangkan responden yang paling sedikit adalah yang berpendidikan S- dan S- yakni hanya, yang disusul dengan tamat Diploma,9. Tabel. Rata-rata tingkat pendidikan pemilih. 6 Pendidikan SD SLTP SLTA Diploma Sarjana (S) Pascasarjana (S/S) 8 7 7,,9,9 8,7, E. PEKERJAAN RESPONDEN Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini khusus untuk penelitian yang bersifat kuantitatif, data didapat dengan menyebarkan questionaire kepada 7 responden dengan didampingi interviwer. Pemilih yang telah memenuhi syarat untuk memilih dipilih secara segaja sebagai responden (purposive sampling) yang
terdiri dari orang pegawai kantoran (8 orang PNS dan orang Honor), orang guru (8 orang PNS dan orang honor), orang pedagang, orang petani, orang pekerja harian, orang pegawai swasta, orang IRT. Tabel. Pekerjaan Pemilih 6 7 Pegawai Kantoran Guru Pegawai Swasta Pedagang Petani Pekerja Harian IRT,9,9,9,9,9,9,9 7
BAB IV HASIL PENELITIAN A. PENYAJIAN DATA PEMILU LEGISLATIF TAHUN Persentase yang menggunakan hak pilih pada pemilu legislative tahun adalah 9,86 dan yang tidak menggunakan hak pilihnya 7,. Dari tujuh kelompok pekerjaan yang diteliti yakni Pegawai Swasta, pegawai kantoran, pekerja Harian dan IRT, hanya ada tiga kelompok pekerjaaan yakni Guru, Petani dan Pedagang, seluruhnya () menggunakan hak pilihnya. Sedangkan empat kelompok pekerjaan lainnya yakni Pegawai Swasta hanya 8 yang menggunakan hak pilihnya. Sedangkan Pegawai Kantoran, Pekerja Harian dan IRT masing-masing 9 yang menggunakan hak pilihnya. Lihat tabel dan grafik dibawah ini. Tabel 6. Pemilu Legislatif yang ikut memilih Memilih Tidak memilih 6 9,86 7, 7 Grafik : Pemilu Legislatif yang ikut memilih 6
Data kuantitatif dan kualitatif adalah sejalan, hal ini terlihat dari kutipan FGD yang dilakukan terhadap Lurah, LPM dan Seklur Kelurahan Kerinci Kota tentang partisipasi pemilih. Tingkat partisipasi pemilih di kelurahan kerinci kota cukup tinggi dan masyarakat begitu antusias untuk memilih pada pemilu. Selanjutnya yang juga berpengaruh terhadap tingkat partisipasi pemilih adalah data pemilih yang diturunkan oleh KPU selalu tidak akurat, artinya warga yang sudah meninggal dunia, warga yang sudah pindah domisili juga masuk kedalam daftar pemilih tetap sehingga pada hari pemungutan suara tidak seluruhnya datang memilih.(fgd dengan Lurah Kerinci Kota) Tingkat partisipasi terbagi dua, pertama jika pemilihan ditingkat desa antusias untuk memilih sangat tinggi akan tetapi di perkotaan tingkat partisipasi pemilih agak kurang mungkin faktor pengetahuan politik dan intelektualitas. Kemudian yang kedua faktor calon yang langsung bersentuhan kepada masyarakat. Kemudian data pemilih yang tidak akurat seperti data yang sudah disampaikan oleh PPS ke KPU akan tetapi data yang di diturunkan berbeda dengan yang disampaikan oleh PPS..(FGD dengan LPM Kerinci Kota) Bahwa semuanya bergantung dengan pendekatan calon kepada pemilih, jika calon aktif mendekati pemilih maka tingkat antusias akan tinggi, kemudian juga soal data yang turun ke PPS oleh KPU tidak akurat kemudian juga tingkat partisipasi di desa berbeda dengan di Perkotaan faktor intelektualitas sangat berpengaruh..(fgd dengan Seklur Kerinci Kota) Grafik : Responden Kelompok Pegawai Kantoran 7
Grafik : Responden Kelompok Pekerja Harian Grafik ; Responden Kelompok IRT 8
Grafik ; Responden Kelompok Pegawai Swasta Grafik 6; Responden Kelompok Pedagang 9
Grafik 7: Responden Kelompok Petani Grafik 8: Responden Kelompok Guru Dari tiga pilihan yang ditanyakan kepada responden tentang alasan mereka menggunakan hak pilihnya, 96,9 menjawab sadar akan hak sebagai warga Negara dan,8 menjawab karena ajakan keluarga, teman dan tokoh masyarakat.,8 yang menjawab karena ajakan keluarga, teman dan tokoh masyarakat adalah responden dari kelompok Petani dan IRT.
Tabel 7: Alasan menggunakan hak pilih dalam Pileg Sadar akan hak sebagai warga negara 6 96,9 Karena memperoleh imbalan(uang, Ajakan keluarga, teman, tokoh masyarakat,8 7 sembako, jabatan) Grafik 9 : Alasan menggunakan hak pilih dalam pileg. Alasan penggunaan hak pilih oleh pemilih tidak semata-mata sadar akan hak sebagai warga Negara tepi juga dipengarui oleh pengetahuan pemilih serta jadwal penyelenggaraan yang jelas. Lihat kutipan berikut ini. Tingkat partisipasi oleh masyarakat bisa tinggi jika masyarakat mengetahui pemilihan tersebut, jadwal pemilihan juga sangat berpengaruh karena di perkotaan banyak karyawan yang bekerja oleh sebab itu jadwal harus disesuaikan. Juga soal data pemilh yang disampaikan oleh KPU kepada PPS tidak akurat..(fgd dengan Ketua RW Kerinci Kota)
Grafik : Responden Kelompok Petani Grafik : Responden Kelompok IRT Hampir seluruh kelompok responden menjawab pada pemilu yang akan datang mereka akan ikut memilih yakni sebesar 98,7 dan hanya, yang menjawab belum menentukan pilihan atau tidak tahu, yakni dari kelompok Pekerja Harian.
Tabel 8: Pemilu yang akan datang akan ikut memilih atau tidak Ya Tidak Tidak tahu 69 7 98,7, Grafik : Pemilu yang akan datangakan ikut memilih atau tidak. Grafik : Responden Kelompok Pekerja Harian.
Penyebab responden tidak memilih dikarenakan alasan tidak terdata terdiri dari, dan yang menjawab sedang bekerja, tidak kenal dengan caleg serta lainnya. Kelompok responden dari pegawai swasta persentase yang paling besar yakni tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilu dikarenakan alasan sedang bekerja dan tidak memiliki KTP Kabupaten Pelalawan. Responden kelompok Pegawai Kantoran dan IRT persentase masing-masing kelompok tidak menggunakan hak pilihnya adalah dengan alasan tidak terdata. Sedang satu kelompok responden lainnya yakni Pekerja Harian tidak menggunakan hak pilihnya dengan alasan tidak kenal dengan caleg yang diusung oleh partai politik. Tabel 9: Penyebabkan tidak memilih 6 7 Tidak terdata Tidak ada waktu Sedang bekerja Lagi liburan Kecewa terhadap partai dan caleg Tidak kenal dengan caleg Lainnya, Grafik : Penyebab tidak memilih
Grafik : Responden Kelompok Pegawai Swasta.. Grafik 6: Responden Kelompok Pekerja Harian
Grafik 7: responden kelompok pegawai swasta Grafik 8: responden kelompok IRT. 6
Dari 7 responden hanya 78,7 yang pernah melihat, mendegar atau menonton kampanye caleg. Sisanya, menyatakan tidak pernah melihat, mendegar maupun menonton kampanye caleg tahun. Tiga kelompok responden yakni pedagang, pegawas swasta dan IRT, masing-masing satu orang menjawab bahwa mereka belum pernah melihat, mendegar dan menonton kampanye caleg. Dua kelompok responden lainnya yakni Guru dan pegawai kantoran masing-masing dua orang menjawab tidak pernah mendegar, melihat dan menonton kampanye caleg. Kelompok responden yang terbesar yang tidak pernah mendegar, melihat dan menonton kampanye caleg adalah kelompok pekerja harian yakni orang dan kelompok petani sebesar orang. Tabel : Pernahkah melihat, mendegar atau menonton kampanye Caleg Pileg Pernah Tidak Pernah 78,7, 7 Grafik 9: pernah melihat, mendegar atau menonton kampanye caleg pileg 7
Masyarakat yang pernah mendegar, melihat atau menonton kampanye caleg pileg tahun adalah melalui kampanye rapat umum yang dilakukan oleh partai politik. Namun yang menjadi alasan bagi pemilih untuk datang bukan dikarenakan ingin mendegarkan visi misi dan program caleg akan tetapi lebih kepada sajian kegiatan yang mendatangkan artis dan difasilitasi dengan makan serta uang transportasi. Lihat kutipan FGD berikut ini. Masyarakat ingin datang ke kampanye karena apabila dikampanye tersebut mendatangkan artis-artis ibukota seperti Rhoma irama dan lain-lain. Kemudian jika ditanggun transportasi dan dikasi uang makan jika hal tersebut tidak ada saya tidak yakin masyarkat akan datang ke kampanye. (FGD dengan LPM Kelurahan Kerinci Barat) Kampanye oleh caleg atau calon presiden pada pileg yang lalu bisa ramai dan diminati oleh masyarakat harus ada uang trasportasi dan uang makan kemudian juga ada hiburan untuk kampanye tersebut. Dan tentunya juga figur calon juga menjadi pertimbangan meskipun pengaruhnya sangat sedikit. (FGD dengan Lurah Kelurahan Kerinci Barat) Kampanye merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengetahui visi misi calon, baik itu legislatif maupun presiden. Figur calon mempengaruhi masyarakat untuk datang ke kegiatan kampanye, akan tetapi factor yang tak kalah penting adalah bagaimana tim sukses memobilisasi massa untuk datang ke kampanye. (FGD dengan Seklur Kelurahan Kerinci Barat) Untuk datang ke kampanye semuanya tergantung kepada uang transportasi, uang makan dan hiburan jika semua itu tidak ada maka kampanye yang ramai dan meriah menurut saya hanya mimpi. (FGD dengan RW Kelurahan Kerinci Barat) 8
Grafik : responden kelompok pegawai kantoran Grafik : responden kelompok pekerja harian 9
Grafik : responden kelompok IRT Grafik : responden kelompok pegawai swasta
Grafik : responden kelompok pedagang Grafik : responden kelompok petani Grafik 6: responden kelompok guru
Kampanye partai politik yang tidak pernah didegar sama sekali oleh seluruh responden adalah partai PPB kemudian diikuti oleh PKPI yang hanya pernah didegar oleh satu orang responden. Persentase yang tertinggi kampaye yang pernah didegar adalah partai golkar,9 dan partai PDIP,9. Tabel ; Kampanye partai yang pernah didengar 6 7 8 9 Nasdem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI 6 7 7,99,,9,9,9 8,,69 7,6,,9,7 Grafik 7: kampanye partai yang pernah didegar Kampanye caleg yang pernah didengar oleh responden didominasi oleh caleg untuk DPRD Kabupaten yakni sebesar 6,7, yang diikuti oleh caleg dari
DPRD Propinsi yakni sebesar 9,. Kampanye caleg yang jarang didengar oleh responden adalah kampanye caleg untuk DPD yang hanya,76. Tingginya persentase kampanye caleg untuk DPRD Kabupaten yang didengar oleh responden dikarenakan mayoritas caleg yang diusung oleh partai politik adalah orang tempatan yang setiap waktu bisa bertemu dan berkomunikasi dengan berbagai stakeholder. Tabel : Kampanye Caleg yang pernah didengar DPRD Kabupaten DPRD propinsi DPR RI DPD 6 6,7 9,,8,76 8 Grafik 8: Kampanye caleg yang pernah didengar Tatap muka langsung dengan caleg merupakan bentuk kampanye yang persentasinya paling tinggi yakni,7. Hal ini terjadi karena berkaitan erat dengan table yang menyebutkan kampanye caleg yang paling sering didengar dan dilihat adalah kampanye caleg DPRD Kabupaten yang oleh partai politik orang tempatan menjadi pilihan dikarenakan caleg tempatan merupakan caleg yang memungkinkan untuk setiap waktu bertemu dan tatap muka secara langsung dengan pemilih. Bentuk kampanye yang berikutnya adalah spanduk/baliho sebesar
6,. Sedangkan bentuk kampanye yang paling jarang didengar dan dilihat oleh responden adalah penjelasan kelompok masyarakat dan penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain, yakni hanya,. Tabel : Bentuk kampanye yang pernah diikuti atau didengar 6 7 8 9 Tatap muka langsung dengan caleg Spanduk/baliho/stiker Berita atau iklan di koran Berita atau iklan di radio Penjelasan anggota keluarga Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat Penjelasan partisan partai pendukung Penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain Lainnya 6,7 6,,7,,6,6, 6,, 9, Grafik 9: Bentuk kampanye yang pernah diikuti atau didengar. Tatap muka langsung dengan caleg merupakan bentuk kampanye yang paling menarik menurut responden yakni sebesar 6 yang diikuti debat kandidat atau iklan di TV yakni sebesar,67. Sedangkan bentuk kampanye lainnya seperti Spanduk/baliho/stiker, Berita atau iklan di koran, Berita atau iklan di radio,
Penjelasan anggota keluarga, Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat, Penjelasan partisan partai pendukung dan Penjelasan teman kerja kurang menarik bagi responden. Tabel ; Bentuk kampanye yang paling menarik menurut pemilih 6 6,67,,,67 7 6 7 8 9 Tatap muka langsung dengan caleg Debat kandidat atau iklan di TV Spanduk/baliho/stiker Berita atau iklan di koran Berita atau iklan di radio Penjelasan anggota keluarga Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat Penjelasan partisan partai pendukung Penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain Lainnya,-------- Grafik : bentuk kampanye yang paling menarik Masing-masing 8 orang dari tiga kelompok Guru, Petani dan Pekerja Harian memeberikan jawaban terhadap pertanyaan faktor dominan yang
memperngaruhi pilihan responden adalah karena figur caleg dan hanya orang dari masing-masing kelompok tersebut yang menjawab karena partai politik yang mendukung. Sedangkan untuk kelompok pegawai swasta, pedagang dan pegawai kantoran hanya orang dari masing-masing kelompok tersebut yang menjawab faktor dominan yang mempengeruhi pilihan responden karena partai politik yang mendukung. Persentase yang terkecil adalah kelompok IRT yang memberikan jawaban karena figur caleg adalah sebanyak 7 orang dan karena partai politik yang mendukung sebanyak 7 orang. Tabel. Faktor dominan yang mempengaruhi pilihan pemilih Figur Caleg Partai politik yang mendukung. 8 8,86 7, 7 Grafik. Factor dominan yang mempengaruhi pilihan pemilih Faktor yang dominan yang mempengaruhi pilihan responden ada yang menjawab visi dan misi caleg yang bisa mensejahterahkan masyarakat, bagi-bagi sembako, baju, perteman dan kedekatan caleg dengan pemilih. Perhatikan kutipan FGD dibawah ini. 6
Masyarakat akan memilih calon legislative dan calon presiden jika caloncalon tersebut mempunyai visi-misi yang baik untuk kedepan dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. (FGD dengan Lurah Kelurahan Kerinci Barat) Factor memilih calon baik legislative maupun presiden tidak akan berubah jika cara calon-calon tersebut untuk menang dalam pemilu tidak berubah. Misalnya ada caleg yang bagi-bagi uang dan sembako, ada yang bagi-bagi baju, saya kira jika cara yang digunakan untuk meraih suara tidak berubah maka factor masyarakat untuk memilih tidak akan berubah. Akan tetapi factor keluarga dan pertemanan juga berpengaruh masyarakat memilih. (FGD dengan Seklur Kelurahan Kerinci Barat) Factor Masyarakat memilih calon legislative dan calon presiden menurut saya Karena kedekatan dengan calon dan diimingi sesuatu kemudian untuk calon presiden figur calon menjadi penentu bagi masyarakat dalam memilih calon tersebut. (FGD dengan LPM Kelurahan Kerinci Barat) Grafik. Responden kelompok pekerja harian 7
Grafik : responden kelompok guru Grafik : responden pegawai swasta Grafik : responden kelompok pedagang 8
Grafik 6. Responden kelompok petani Grafik 7. Responden kelompok pegawai kantoran 9
Grafik 8. Responden kelompok IRT. Responden memilih visi dan misi caleg sebagai pilihan yang dominan yakni sebesar 7,9 diikuti kesamaan agama dengan caleg sebesar,77. Memilih caleg karena baik dan amanah merupakan pilihan yang paling tidak diminati oleh responden yakni hanya oleh satu responden saja dari kelompok pekerja harian. Tabel 6. Alasan memilih caleg karena figur Visi/misi Caleg 9 7,9 Citra Caleg 7,69 Kesamaan agama dengan Caleg 7,77 Kesamaan suku dengan caleg,6 Lainnya, baik dan amanah, 7
Grafik 9. Alasan memilih karena figure. Caleg yang dikenal oleh responden dengan persentase yang tertinggi adalah caleg untuk DPRD Kabupaten yakni,8, baru kemudian caleg untuk DPRD Propinsi 9,89 kemudian diikuti oleh caleg DPR RI sebesar 9,9 sedang caleg untuk DPD hanya dikenal oleh responden sebesar,96. Table 7. Caleg yang dikenal oleh pemilih DPRD Kabupatem,8 DPRD Propinsi 9,8 DPR RI 9,9 DPD,96 Tidak ada yang dikenal,86
Grafik. Caleg yang dikenal responden. Pengusaha merupakan caleg yang paling disukai oleh responden dengan persentase sebesar,7. Sedang politisi partai politik menduduki tingkatan yang kelima yakni sebesar 9,, putra daerah, figure baru dan muda serta orang yang ditokohkan lebih disukai dibandingkan dengan politisi partai politik. Dan persentase yang paling rendah adalah caleg yang bai dan amanah, yakni sebesar,. Yang menarik adalah seluruh kelompok responden memilih sebagai caleh yang peling disukai, dan satu kelompok responden yakni kelompok pekerja harian menjawab tidak ada seorangpun yang memilih pengusaha sebagai caleg yang laing disukai. Tabel 8. Caleg yang paling sukai pemilih 6 7 Pengusaha Pensiunan Putra daerah Figur baru dan muda Politisi Partai Orang yang ditokohkan Lainnya, baik dan amanah 7 8 8,7 8,,8 6,7 9, 6,7, 8
Grafik ;caleg yang paling disukai Mayoritas responden menjawab untuk menentukan pilihan jika caleg tidak dikenal adalah pilih partainya saja sebesar,7. Kemudian pilih caleg yang sama agama sebesar dan caleg yang satu kampong sebesar 8,7. Tabel 9 Pemilih menentukan pilihan jika caleg tidak dikenal. Pilih partainya saja,7 Pilih caleg yang satu kampung/ 8,7 Pilih caleg yang sama agama Pilih caleg yang sama suku 6 8,7 Asal pilih,7 6 Lainnya,, 7
Grafik ; pemilih menentukan pilihan jika tidak kenal caleg Untuk menentukan pilihan jika anggota DPD tidak dikenal, mayoritas responden menjawab karena programnya sebesar,8 kemudian yang kedua kesamaan agama sebesar 6, dan yang persentase yang terkecil adalah ada hubungan kerabat yang hanya sebesar,. Tabel. Menentukan pilihan untuk anggota DPD Karena programnya,8 Karena kenal 7 7, Ada hubungan kerabat, Satu kampung, Kesamaan agama 6, 6 Kesamaan suku,8 7 Pernah memberi bantuan 6 6, 8 Lainnya,, 9
Grafik. Menentukan pilihan untuk anggota DPD Tiga besar partai yang paling diketahui oleh responden adalah pertama partai Golkar sebesar,, kedua PDIP dan Gerindra sebesar,, ketiga PKS sebesar,9. Dan yang paling tidak diketahui oleh responden adalah partai PKPI sebesar,99 kemudian diikuti oleh partai PBB sebasar,69. Tabel. Partai yang diketahui pemilih 6 7 8 9 Nasdem PKB PKS PDIP Golkar Gerindra Demokrat PAN PPP Hanura PBB PKPI 7 6 7 6 7 9 6 7 6, 6,,9,, 9,9, 9,9 6,8 6,,69,99 6
Grafik. Partai yang diketahui oleh pemilih Persentase terbesar informasi pemilu diketahui oleh responden melalui TV, Tim sukses dan Koran. Informasi pemilu diketahui melalui TV sebesar,9, melalui tim sukses 8, dan melalui Koran sebesar 6,. Sedangkan mengetahui informasi pemilu melalui penyelenggara yakni KPU, PPK PPS dan KPPS hanya menempati urutan yang keempat yakni sebesar,. Dari, responden yang menerima informasi pemilu melalui penyelenggara KPU, PPK PPS dan KPPS, responden kelompok Pekerja Harian dan IRT merupakan kelompok yang paling sedikit menerima informasi pemilu yakni masing-masing kelompok hanya I orang yang pernah menerima informasi pemilu melalui penyelenggara. Kelompok yang kedua adalah kelompok Pegawai swasta dan Petani yakni masing-masing kelompok orang. Kelompok responden yang terbanyak merima informasi pemilu dari penyelenggara adalah kelompok Pegawai Kantoran yakni sebanyak orang, kemudian selanjutnya kelompok pedagang dan Guru masing-masing orang. 6
Tabel. Mengetahui informasi pemilu melalui 6 7 TV Partai Caleg Tim Sukses Koran Radio Petugas (KPU, PPK, PPS dan KPPS) 8 7 9,9 6, 6, 8, 6,,8, Grafik. Mengetahui informasi pemilu Kepercayaan pemilih terhadap caleg yang dipilih akan mampu membawa Pelalawan kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) cukup tinggi yakni 7,7 dan hanya,86 responden menjawab tidak percaya. Dari 7 kelompok responden, keketahui bahwa kelompok responden IRT merupakan kelompok yang persentasenya paling tinggi tidak percaya terhadap caleg yang dipilih akan mampu membawa Pelalawan kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya). Dan kelompok responden yang paling tinggi kepercayaannya terhadap caleg yang dipilih akan mampu 7
membawa Pelalawan kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) adalah Petani, Pekerja Harian, Pegawai Kantoran dan Pegawai Swasta. Tabel. Kepercayaan pemilih terhadap caleg yang dipilih akan mampu membawa Pelalawan kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) Percaya Tidak percaya Tidak Tahu 9 8 7,7,86, 7 Grafik 6. Kepercayaan pemilih terhadap caleg yang dipilih akan mampu membawa Pelalawan kearah yang lebih baik Terhadap hasil pileg tahun, mayoritas responden yakni sebesar 8,7 menyatakan menerima hasil pileg tahun. Tiga kelompok responden yakni Guru, Petani dan Pegawai Swasta menyatakan menerima hasil pileg tahun. 8
Tabel. Apakah pemilih menerima hasil Pileg Menerima Tidak menerima Tidak tahu 6 7 8,7,9 7 Grafik 7. Pemilih menerima hasil pileg Kepercayaan responden terhadap Pileg akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat (Ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) adalah sebesar 7 dan yang tidak percaya hanya sebesar. Tujuh dari kelompok responden persentasi yang paling tinggi ketidak percayaannya adalah kelompok IRT yakni sebanyak orang. Tabel. Kepercayaan pemilih terhadap Pileg akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat (Ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) Percaya Tidak percaya. Tidak tahu 9 9 7 7 7
Grafik 8. Kepercayaan pemilih terhadap Pileg akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat Ada perbedaan pendapat antara Sekdes, Kaden dan LPM mengenai kepercayaan pemilih terhadap Pileg akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat sebagai berikut. Untuk pemerintah yang sekarang sudah memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembangunan dinegara kita, jadi saya merasa yakin bahwa pemerintah yang sekarang akan membawa kepada perubahan lebih baik. Kemudian untuk legislatif, desa makmur sudah merasakan hasil dari calon terpilih melalui dana aspirasi yang diberikan untuk membangun yang dibutuhkan. (FGD dengan Kades Desa Makmur) Jika melihat kondisi saat ini kita harus menunggu akan kerja dari pemerintah sekarang yang kita pilih pada pemilu kemarin. Kita harus bersabar dan menunggu apa tindakan pemerintah terhadap mensejahterakan masyarakat, untuk caleg saya kurang optimis sebab telah terjadi caleg terpilih yang tidak menepati janjinya. (FGD dengan LPM Desa Makmur) 6
Untuk legislatif saya merasa tidak yakin apalagi dengan sikap mereka. Dan untuk pemerintah melihat kondisi Negara kita seperti ini saya merasa kurang percaya pemerintah akan membawa Indonesia ke arah lebih baik, akan tetapi biar bagaimanapun kita harus menunggu dan berharap agar terjadi perbaikan. (FGD dengan Sekdes Desa Makmur) Persentase yang ikut memilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden lebih besar dibandingkan dengan Pemilu Pileg. Persentase yang ikut memilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden adalah sebesar 9,7 sedang persentase ikut memilih pada Pemilu Pileg adalah sebesar 9,86. B. PENYAJIAN DATA PEMILU PILPRES TAHUN Tabel 6. Apakah ikut memilih pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Memilih Tidak memilih 67 9,7,9 7 Grafik 9. Apakah ikut memilih pada pilpres. 6
Dibandingkan dengan pemilu Legislatif tahun dengan Pilpres tahun ternyata alasan yang digunakan untuk memilih pada Pilres adalah sadar akan hak sebagai warga Negara persentasenya 97,, lebih besar dibandingkan dengan pemilu Pileg yang hanya 96,9. Tabel 7. Alasan pemilih menggunakan hak pilih dalam Pilpres Sadar akan hak sebagai warga negara Karena memperoleh imbalan(uang, sembako, jabatan) Ajakan keluarga, teman, tokoh masyarakat 6 97,,98 67 Grafik. Alasan responden menggunakan hak pilih pada pilpres Pemilih pernah melihat atau mendegar atau menonton kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah sebesar 9,9. Dan hanya,7 yang menjawab tidak pernah. Jika dibandingkan dengan pemilu pileg maka persentase pernah mendegar, melihat dan menonton kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden lebih besar dibandingkan dengan pemilu pileh yang hanya sebesar 78,7. 6
Tabel 8. Pemilih pernah melihat atau mendegar atau menonton kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Pernah 66 9,9 Tidak pernah,7 7 Grafik. Pemilih pernah melihat atau mendegar atau menonton kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Jika pada pemilu pileg tatap muka langsung dengan calon merupakan bentuk kampanye yang pernah didengar, dilihat atau ditonton oleh responden sebesar,7, pada pemilu Pilpres tatap muka langsung dengan calon hanya 9,. Bentuk kampanye yang pernah didengar, dilihat atau ditonton oleh responden dengan jawaban debat kandidat atau iklan di TV adalah sebesar 9,, sedangkan pada pemilu Pileg hanya sebesar 6,. 6
Tabel 9. Bentuk kampanye yang pernah didengar, dilihat atau ditonton oleh pemilih 6 7 8 9 Tatap muka langsung dengan calon Debat kandidat atau iklan di TV Spanduk/baliho/stiker Berita atau iklan di koran Berita atau iklan di radio Penjelasan anggota keluarga Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat Penjelasan partisan partai pendukung Penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain 8 9, 9,,,8,,6,8,8,,6 Grafik. Bentuk kampanye yang pernah didengar, dilihat atau ditonton oleh pemilih Jika pada pemilu pileg bentuk kampanye yang paling menarik menurut responden adalah tatap muka langsung dengan calon sebesar 6 dan pada 6
pemilu Pilpres bentuk kampanye yang paling menarik menurut responden debat kandidat atau iklan di TV sebesar 67,7, sedangkan bentuk kampanye tatap muka langsung dengan calon pada pilpres hanya,8. Tabel. Bentuk kampanye yang paling menarik menurut pemilih 6 7 8 9 Tatap muka langsung dengan calon Debat kandidat atau iklan di TV Spanduk/baliho/stiker Berita atau iklan di koran Berita atau iklan di radio Penjelasan anggota keluarga Penjelasan tokoh masyarakat Penjelasan kelompok masyarakat Penjelasan partisan partai pendukung Penjelasan teman kerja, penyelenggara dan lain-lain 7,8 67,7 8, 6,97, 8 Garfik. Bentuk kampanye yang paling menarik Faktor dominan yang mempengaruhi responden dalam memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah figur pasangan calon presiden yakni 6
sebesar 88,7 sedangkan partai politik pendukung sebesar,. Sedangkan faktor dominan yang mempengaruhi responden dalam memilih pada pileg adalah sebesar 8,86 untuk figure caleg dan 7, untuk partai politik pendukung. Tabel. Faktor dominan yang mempengaruhi pemilih dalam memilih pasangan calon presiden Figur pasangan calon presiden Partai politik yang mendukung. 6 9 88,7, 7 Grafik. Faktor dominan yang mempengaruhi pemilih dalam memilih pasangan calon presiden. Alasan memilih presiden dan wankil presiden karena figur Visi/misi pasangan calon Citra pasangan calon Kesamaan agama dengan pasangan calon Kesamaan suku dengan pasangan calon Lainnya 66 6 87,,69 7,8 6
Grafik. Alasan memilih presiden dan wakil presiden Tabel. Alasan memilih presiden dan wankil presiden karena partai politik Idiologi/aliran parpol, Visi/misi kampanye parpol, Citra partai politik, Lainnya, 9 67
Grafik 6.alasan memilih presiden dan wakil presiden karena partai Kepercayaan responden kepada pasangan calon yang dipilih mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) adalah 8, percaya dan,7 tidak percaya. Hanya kelompok petani, IRT dan pedagang yang menjawab tidak percaya sebanyak orang. Tabel. Kepercayaan responden kepada pasangan calon yang dipilih mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik (bidang ekonomi, Politik, hukum, sosial dan budaya) Percaya 7 8, Tidak percaya,7 Tidak tahu 9,86 7 68
Grafik 7. Kepercayaan pemilih kepada pasangan calon yang dipilih mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik Responden yang menjawab menerima hasil Pilpres adalah sebesar 7,7 dan yang tidak menerima adalah. Serta yang menjawab tidak tahu sebesar,9. Dua kelompok responden yakni pegawai swasta dan petani menjawab sebesar menerima hasil pilpres. Sedangkan,9 menjawab tidak tahu adalah kelompok responden pegawai swasta dan pegawai kantoran. Tabel. Menerima hasil Pilpres Menerima Tidak menerima Tidak tahu 7,7,9 7 69
Grafik 8. Menerima hasil pilpres Kepercayaan responden bahwa Pilpres akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat(ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) adalah sebesar 68,7. Jika dibandingkan dengan kepercayaan responden bahwa Pileg akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat(ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) adalah sebesar 7, lebih besar dibandingkan dengan kepercayaan terhadap Pilpres. Tabel 6. Kepercayaan pemilih bahwa Pilpres akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat(ekonomi, politik, hukum sosial dan budaya) Percaya Tidak percaya. Tidak tahu 8 9 68,7,86 8,7 7 7
Grafik 9. Kepercayaan pemilih bahwa Pilpres akan memberikan perubahan yang lebih baik terhadap kehidupan bermasyarakat 7