BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR MURID TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI DI SDI AL-HUDA KOTA BATU TAHUN PELAJARAN SKRIPSI. Oleh: AINUN SYAFITRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KERANGKA TEORETIS

Pengaruh Kelelahan Emosional Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Meilantifa

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang dilalui oleh individu untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. 2 Defenisi ini

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, mandiri, berkarakter dan berdaya saing. Sebagai fondasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. tentang faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa diperoleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Manusia dilahirkan menjadi makluk sempurna yang memiliki akal fikiran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat diamati oleh panca indera maupun yang tidak dapat diamati oleh panca indera. Karena IPA

BAB I PENDAHULUAN. siswa itu sendiri. Mata pelajaran PKn sering dianggap sebagai sebuah mata pelajaran

Oleh: ROHAYATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4. 2

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PADA SISWA SD N 89/I SENGKATI KECIL KECAMATAN MERSAM SKRIPSI OLEH M. RIDO A1D109193

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia pendidikan dituntut untuk lebih maju dan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS METODE KUIS INTERAKTIF DAN EXPLICIT INTRUCTION PADA PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI NGAWI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

meningkatkan hasil belajar. Pengertian belajar itu sendiri menurut Morgan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks sehingga sulit dipelajari dengan tuntas. Oleh sebab itu masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, diharapkan siswa akan mendapatkan hasil yang maksimal

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003, h. 16), menjelaskan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk mengembangkan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kunci

BAB I PENDAHULUAN. lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru, sementara siswa yang harus siap

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktorfaktor yang berasal dari individu anak itu sendiri, meliputi faktor jasmaniah (fisiologis) dan faktor psikologis. 1 Faktor jasmaniah (fisiologis) itu meliputi penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya, sedangkan yang termasuk faktor psikologis meliputi intelektual (taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar), dan non intelektual (motivasi belajar, sikap, perasaan, minat, kondisi psikis, dan kondisi akibat keadaan sosiokultur), juga kondisi fisik. Bertolak pada permasalahan di atas, bila dikaitkan dengan masalah intern, maka antara murid yang satu dengan yang lainnya berbeda. Masalah ini biasanya berkaitan dengan kebutuhan dan dorongan aktivitas belajar murid. Apabila motivasi belajar itu timbul setiap kali belajar, besar kemungkinan hasil belajarnya meningkat. 2 Lain halnya dengan murid yang tidak memiliki motivasi di dalam dirinya, maka akan menyebabkan prestasi belajar murid menjadi rendah, seperti kurangnya perhatian murid saat guru menjelaskan 102 hal. 3 1 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 2 Esa Nur Wahyuni, Motivasi dalam Pembelajaran, (Malang: UIN-Malang Press, 2010), 1

materi di kelas dan berbicara dengan teman sebangku saat guru menjelaskan materi pelajaran. Hal itu terjadi karena kurangnya motivasi belajar pada diri murid untuk mendapatkan prestasi yang tinggi. Apabila dibandingkan dengan faktor ekstern, maka faktor ekstern adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi faktor fisik dan faktor lingkungan sosial murid. 3 Faktor ekstern meliputi kebersihan rumah, udara yang panas, ruang belajar yang tidak tidak kondusif, media pembelajaran yang tidak memadai, lingkungan sosial maupun lingkungan alamiah, serta kualitas proses belajar mengajar. Permasalahan belajar ekstern dapat mempengaruhi kebiasaan murid dalam belajar dan berpengaruh terhadap prestasi belajar murid. Adapun dampak masalah belajar yang dihadapi oleh murid berkaitan dengan stimulus belajar. Stimulus belajar adalah segala hal di luar individu yang merangsang individu itu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. 4 Stimulus belajar itu bisa berupa panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, maupun suasana lingkungan eksternal murid. Kondisi seperti itu dapat menimbulkan frustasi atau cemas yang berlebihan, karena murid tersebut selalu mengalami kegagalan dalam memenuhi tuntutan dan tugas belajar. Oleh karena itu, juga bisa menyebabkan prestasi belajar murid rendah. Berdasarkan dampak masalah belajar di atas, maka belajar yang harus dilakukan oleh murid dapat melalui berbagai macam cara. Solusi yang tepat 3 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, hal. 102 4 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1987), hal. 113 2

adalah melalui pembelajaran efektif guna bisa mencapai prestasi belajar yang tinggi. Cara belajar yang paling efektif yaitu menggunakan metode PQR4 (Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review). Metode PQR4 adalah metode pembelajaran yang digunakan untuk membantu murid mengingat apa yang mereka baca. P adalah singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah singkatan dari Question (bertanya), dan R4 adalah singkatan dari read (membaca), reflect (refleksi), recite (tanya jawab sendiri), dan review (mengulang secara menyeluruh). 5 Metode belajar di atas, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan daya ingat murid terhadap materi yang dipelajari. Prosedur yang digunakan dalam metode ini adalah mesurvei atau membaca dengan cepat terhadap materi yang dibaca, membuat pertanyaan untuk diri sendiri, memahami dan membuat kebermaknaan informasi yang disajikan, praktik mengingat informasi, serta bertanya secara aktif pada materi yang telah dipelajari. Adapun solusinya adalah dengan menumbuhkan motivasi belajar murid, karena dengan adanya motivasi belajar, murid akan terdorong untuk melakukan aktifitas belajar dan selalu semangat akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar tidak lepas dengan kondisi fisiologis dan kematangan psikologi murid agar mengalami perkembangan dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar yang diharapkan adalah dengan adanya kesiapan dari diri murid, baik itu kesiapan fisik maupun mental. 6 Adanya kesiapan ini, menjadikan murid bisa mengikuti proses belajar secara baik dan memiliki motivasi untuk belajar. 5 Moh. Uzer Usman, Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993), hal. 121 6 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, hal. 103 3

Apabila motivasi belajar murid sudah terbentuk dengan baik, maka diperlukan pula adanya prestasi belajar yang tinggi. Oleh karena itu, antara murid dan guru saling bekerjasama agar dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi, sehingga murid berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan tingkat intelegensinya. 7 Tingkat intelegensi berpengaruh terhadap prestasi belajar murid. Selain itu, motivasi dalam belajar juga selalu ditumbuhkan dalam diri murid, sehingga kebiasaan belajar pun bisa dilaksanakan secara teratur. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh guru adalah selalu perhatian terhadap muridnya, selalu berupaya menciptakan keaktifan di kelas agar murid dapat belajar dengan baik, dan selalu berupaya untuk mempersiapkan bahan pelajaran yang bisa menarik perhatian murid. 8 Jadi, guru bisa mengetahui tingkat kemampuan masing-masing murid serta bisa memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar murid yang lebih baik lagi. Selain itu, kurikulum, metode, dan media yang digunakan oleh guru juga perlu diperhatikan, karena juga bisa mempengaruhi keberhasilan belajar murid dan prestasi belajar murid. 9 Berdasarkan upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar murid di atas, maka guru perlu mengetahui dan memperhatikan standar prestasi belajar yang dikeluarkan oleh pemerintah, di antaranya yaitu aturan yang dikeluarkan oleh BSNP, ada dua standar pokok yaitu penilaian hasil belajar dan penentuan hal. 120 9 Ibid. 7 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, hal. 145 8 Moh. Uzer Usman, Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, 4

prestasi belajar oleh satuan pendidikan. Kedua standar ini, akan diuraikan sebagai berikut: 1. Standar penentuan kenaikan kelas. Standar ini terdiri atas tiga hal pokok, yaitu: a. Pada akhir tahun pelajaran, satuan pendidikan menyelenggarakan ulangan kenaikan kelas; b. Satuan pendidikan menetapkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) pada setiap mata pelajaran. SKBM tersebut harus ditingkatkan secara berencana dan berkala; c. Satuan pendidikan mengadakan rapat dewan pendidikan untuk menentukan kenaikan kelas dan menentukan prestasi belajar setiap peserta didik. 2. Standar penentuan kelulusan. Standar ini terdiri atas tiga hal pokok, yaitu: a. Pada akhir jenjang pendidikan, satuan pendidikan menyelenggarakan ujian sekolah pada kelompok mata pelajaran IPTEK. b. Satuan pendidikan menyelenggarakan rapat dewan pendidikan untuk menentukan nilai akhir dan prestasi belajar peserta didik pada: 1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; 2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 3) Kelompok mata pelajaran estetika; 4) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan untuk menentukan kelulusan dan prestasi belajar yang dicapai peserta didik. c. Satuan pendidikan menentukan kelulusan dan prestasi belajar peserta didik berdasarkan kriteria kelulusan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 19/2005 pasal 72 ayat (1) yang menyatakan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dan mencapai prestasi belajar dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; 3) Lulus ujian sekolah atau madrasah untuk mata pelajaran IPTEK; 4) Lulus ujian nasional. 10 57-58 10 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 5

Meninjau pada standar prestasi belajar di atas, maka penentuan prestasi belajar yang dikeluarkan oleh BSNP bisa dijadikan acuan oleh guru ketika hendak menilai dan menentukan prestasi belajar murid, sehingga guru tetap bisa memperhatikan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah guna bisa menghasilkan prestasi belajar murid secara maksimal. Akan tetapi, kenyataan saat ini motivasi belajar murid terhadap pelajaran PAI masih rendah. Terlihat dari banyaknya murid yang malas ketika mengikuti pelajaran PAI. Selain itu, kurang optimalnya pencapaian prestasi belajar PAI tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu sikap murid yang kurang berminat pada mata pelajaran PAI. 11 Hal ini terlihat dari anggapan murid bahwa mata pelajaran PAI itu merupakan mata pelajaran yang monoton, membosankan, banyak ceramah dan cerita sejarah atau kisah-kisah Islam, maupun banyak hafalan mengenai surat-surat pendek maupun sejarah Nabi. Selain itu, metode maupun media yang digunakan guru dalam mengajarkan PAI terkadang juga masih kurang tepat, kurang memadai dan seadanya, sehingga membuat murid jenuh dan prestasi belajarnya cenderung kurang maksimal. Adapun dari berbagai permasalahan di atas, maka saya tertarik dengan judul ini dikarenakan belajar itu membutuhkan motivasi. Mahasiswa pun juga membutuhkan motivasi. Selain itu, mengenai faktor penunjang, faktor penghambat, solusi, trik-trik atau cara-cara dalam menumbuhkan motivasi belajar juga perlu untuk diketahui. Kemudian, peneliti tertarik memilih lokasi penelitian di SDI Al-Huda Kota Batu, dikarenakan tempatnya strategis, 08:30 WIB 11 Hasil observasi pra penelitian di SDI Al-Huda Kota Batu, tanggal 20 Maret 2015, 6

sebagaimana mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua, roda empat, maupun pejalan kaki, dan SDI Al-Huda Kota Batu memiliki nilai religius yang baik, namun dalam hal akademik masih perlu adanya pengembangan dan inovasi pendidikan. Penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Nur Alifah, mahasiswa Jurusan Ilmu Matematika Universitas Negeri Malang (2013) dengan judul penelitian Pengaruh Motivasi Belajar Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD di SDN 02 Yogyakarta. 12 Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika murid kelas V SD di SDN 02 Yogyakarta, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar matematika berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar matematika murid kelas V SD di SDN 02 Yogyakarta sebesar 76,3 %, menggunakan uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan mengkaji lebih dalam Pengaruh Motivasi Belajar Murid terhadap Prestasi Belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis akan menyajikan dengan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 12 Alifah, Nur. (2013). Pengaruh Motivasi Belajar Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD di SDN 02 Yogyakarta. Skripsi Ilmu Matematika dalam pdf, UM, Malang 2013. 7

1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar murid terhadap prestasi belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015? 2. Apa saja faktor penunjang, penghambat, dan solusinya dalam menumbuhkan motivasi belajar murid di sekolah guna meningkatkan prestasi belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015? 3. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi belajar murid di sekolah guna meningkatkan prestasi belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian adalah untuk: 1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar murid terhadap prestasi belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015. 2. Mendeskripsikan faktor penunjang, penghambat, dan solusinya dalam menumbuhkan motivasi belajar murid di sekolah guna meningkatkan prestasi belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015. 3. Mendeskripsikan cara menumbuhkan motivasi belajar murid di sekolah guna meningkatkan prestasi belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini adalah untuk: 8

1. Peneliti, sebagai pengalaman dalam melakukan penelitian guna menambah wawasan yang luas khususnya dalam pengaruh motivasi belajar murid terhadap prestasi belajar PAI. 2. Guru, sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan pendidikan agar dapat memberikan dan menumbuhkan motivasi yang baik kepada murid guna meningkatkan prestasi belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu. 3. Murid, sebagai acuan untuk meningkatkan prestasi belajar PAI di SDI Al- Huda Kota Batu melalui motivasi belajar yang baik. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan persepsi dan kerancuan dalam mendefinisikan judul penelitian ini, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 13 Sedangkan menurut pendapat lain, pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu (orang atau benda) yang ikut membentuk, kepercayaan atau perbuatan seseorang. 14 Dua pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa pengaruh adalah daya yang timbul dari sesuatu baik dari benda maupun orang yang 13 Winarno Surakhmad, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 664 14 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, hal. 90 9

menyebabkan timbulnya akibat atau perubahan. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuatu yang membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang, dalam hal ini pengaruh motivasi belajar murid terhadap prestasi belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015. 2. Motivasi belajar Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. 15 Sedangkan menurut pendapat lain, motivasi belajar adalah kecenderungan seseorang dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. 16 Dua pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa motivasi belajar merupakan kondisi psikologis yang mendorong murid untuk belajar dengan senang dan sungguh-sungguh, yang pada intinya akan terbentuk cara belajar murid yang sistematis, penuh konsentrasi, dan dapat menyeleksi berbagai kegiatannya. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bekal terpenting guna meningkatkan prestasi belajar PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015. 15 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), hal. 23 16 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013), hal. 106 10

3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh murid setelah melalui kegiatan belajar. 17 Sedangkan menurut pendapat lain, prestasi belajar adalah indikator tentang keputusan tingkat hasil belajar yang dicapai murid dan adanya derajat perubahan tingkah laku murid. 18 Dua pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa prestasi belajar adalah pencapaian tujuan belajar dan prestasi belajar itu sebagai produk dari proses belajar, maka didapatlah prestasi belajar tersebut. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pencapaian belajar murid selama proses pembelajaran PAI di SDI Al-Huda Kota Batu Tahun Pelajaran 2014-2015. 4. SDI Al-Huda Kota Batu SDI Al-Huda Kota Batu beralamat di Jalan Abdul Gani Atas No. 12 Kota Batu, Kode Pos 65311, Jawa Timur, Indonesia. SDI Al-Huda Kota Batu tergolong pada instansi pendidikan swasta dan berada dalam naungan Muhammadiyah. SDI Al-Huda Kota Batu memiliki nilai religius yang baik, namun dalam hal akademik masih perlu adanya pengembangan dan inovasi pendidikan. SDI Al-Huda Kota Batu merupakan salah satu tempat tujuan para murid melangsungkan proses pendidikannya, karena tempatnya yang dekat dari rumah, mudah mendapatkan transportasi, dan letaknya yang tidak terlalu dekat dengan jalan raya. Oleh karena itu, membuat kenyamanan dan hal. 7 17 Moh. Uzer Usman, Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, 18 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, hal. 159 11

rasa aman bagi para murid dan guru di SDI Al-Huda Kota Batu dari gangguan luar sekolah dan bisingnya suara kendaraan. F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada bab ini akan dibahas tentang motivasi belajar dan ruang lingkupnya, keterkaitan antara motivasi dengan prestasi belajar PAI, serta faktor penunjang, penghambat, dan solusi dalam menumbuhkan motivasi belajar untuk meningkatkan prestasi. BAB III METODE PENELITIAN, pada bab ini meliputi jenis penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, hipotesis, asumsi penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN, pada bab ini berisi tentang latar belakang objek penelitian dan penyajian data dari hasil penelitian yang didapatkan selama proses penelitian berlangsung beserta analisisnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang bisa disampaikan kepada informan yang ada di dalam penelitian. 12