BAB V HASIL PENELITIAN. Maret Mei 2015, menggunakan rancangan eksperimental true pada dua kelompok

dokumen-dokumen yang mirip
Dengan ketentuan apabila ada hal-hal yang tidak berkenan pada saya, maka saya berhak mengajukan pengunduran diri dari kegiatan penelitian ini.

BAB IV METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre and Post

BAB VI PEMBAHASAN. kelompok perlakuan, masing-masing kelompok berjumlah 8 orang. Kelompok I

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

ABSTRAK. Kata kunci : Endurance Kardiorespirasi, Vo 2 max, heart rate, Inspirasi Maksimal, Jalan intesitas sedang, static bicycle intesitas sedang,

PERBEDAAN PELATIHAN JALAN DENGAN STATIC BICYCLE TERHADAP VO2 MAX, INSPIRASI MAKSIMAL, DAN HEART RATE PADA LANSIA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN. Remaja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sejak 28 Januari

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita

UJI SPSS. Tests of Normality. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre Post Sel

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN. variabel umur, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh disajikan pada. Tabel 5.1 Data Karakteristik Fisik Subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB III METODE PENELITIAN. dikendalikan sepenuhnya seperti aktivitas fisik sehari-hari.

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

UJI SPSS. Shapiro-Wilk. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Independent Samples Test. Levene's Test for Equality of t-test for Equality of Means

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN OTAGO HOME EXERCISE PROGRAMME LEBIH BAIK DALAM MENGURANGI RISIKO JATUH DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI TABANAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB V HASIL PENELITIAN. Subjek Penelitian ini adalah Hematopoetic Stem cell dari darah perifer Dewasa yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL. masing kelompok dilakukan inokulasi tumor dan ditunggu 3 minggu. Kelompok 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN. induksi selama 9 bulan didapatkan 18 ekor mencit berhasil tumbuh tumor pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak tujuh plate dengan inkubasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bulan Desember Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengambilan data penelitian telah dilakukan di SMK Kesehatan PGRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berbanding lurus dengan bertambahnya usia yang menyebabkan peningkatan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik noneksperimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. perlakuan yaitu melakukan pekerjaan midang dengan alat pemidangan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Distribusi Nilai Pre Test pada Kelas Kontrol. siswa. Jumlah soal yang diberikan peneliti kepada siswa sebanyak 40 soal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DATA STATISTIK. Statistics. N Valid

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

Transkripsi:

BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta pada bulan Maret Mei 2015, menggunakan rancangan eksperimental true pada dua kelompok perlakuan. Kelompok I diberikan perlakuan pelatihan jalan intesitas sedang dan kelompok II diberikan perlakuan pelatihan static bicycle intesitas sedang. 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berikut ini akan disajikan deskripsi karakteristik subjek penelitian ini dimana pada penelitian ini, subjek memiliki karakteristik yang berbeda berdasarkan jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh. Tabel 5.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Jumlah subyek Jumlah Persentase Laki laki 9 56,2% Perempuan 7 43,8% Jumlah subyek 16 100% Tabel 5.1 memperlihatkan karakteristik sampel berdasarkan jenis kelamin. Dilihat dari jenis kelamin menunjukkan bahwa penelitian ini diikuti oleh laki-laki sebanyak 9 orang (56,2%) dan perempuan 7 orang (43,8%). 58

59 Tabel 5.2 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian Variabel N Kelompok I Kelompok II Rerata±SB Rerata±SB Usia (th) 16 66,12±5,11 65,50±5,35 Berat Badan (kg) 16 49,25± 6,30 46,75±5,77 Tinggi Badan (cm) 16 153,25±7,40 151,75±4,65 IMT (kg/m 2 ) 16 21,15±2,18 20,14±1,56 Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa karakteristik umur, berat badan, tinggi badan dan indeks massa tubuh sebelum intervensi dari kedua kelompok hampir sama dan tidak terdapat perbedaan yang berarti. Umur subjek pada kelompok I dengan rerata adalah 66.12. Sedangkan umur subjek pada kelompok II dengan rerata adalah 65,50 tahun. Berat badan subjek kelompok I rerata adalah 49,25 Kg sedangkan pada kelompok II rerata adalah 46.75 Kg. Tinggi badan pada kelompok 1 adalah 153,25 sedangkan pada kelompok II rerata adalah 151.75. IMT pada kelompok I adalah 21.15 sedangkan pada kelompok II adalah 20.14. 5.2 Deskripsi Data Vo 2 max,heart Rate dan Inspirasi Maksimal Hasil pengukuran pada kelompok secara deskriptif Vo 2 max, heart rate dan inspirasi maksimal pada pelatihan jalan intesitas sedang dan pelatihan static bicycle intesitas sedang.

60 5.2.1 Deskripsi Nilai Vo 2 max Tabel 5.3 Deskripsi nilai Vo 2 Max kelompok pelatihan berjalan intesitas sedang NO Sampel Sebelum Sesudah Selisih 1 2 3 4 5 6 7 8 Ny.A Ny.P Tn.B Tn.I Tn.U Tn.R Tn.D Ny.W 18,83 18,56 19,49 19,73 19,58 19,43 19,94 19,13 20,18 20,33 21,17 21,44 21,08 20,78 21,14 20,48 1,35 1,77 1,68 1,71 1,5 1,35 1,2 1,35 Rerata 19,34 20,82 1,49 SB 0.46 0.45 0.21 Min 18.56 20.18 1.2 Maks 19.94 21.44 1.77 Tabel 5.4 Vo 2 max kelompok pelatihan static bicycle NO Sampel Sebelum Sesudah Selisih 1 Tn.Y 20,18 21,23 1,05 2 Ny.M 18,74 19,94 1,2 3 Tn.U 19,73 20,93 1,2 4 Tn.S 19,82 21,32 1,5 5 Ny.A 18,74 20,24 1,5 6 Ny.A 19,07 20,12 1,05 7 Ny.E 18,98 20,27 1,29 8 Tn.S 19,43 20,93 1,5 Rerata 19,34 20,62 1,28 SB 0.54 0.54 0.19 Min 18.74 19.94 1.05 Maks 20.18 21.32 1.50

ml/kg/menit 61 Diagram 5.1 Diagram Vo 2 Max 25 20 15 10 5 Jalan Intesitas sedang static bicycle intesitas sedang 0 Pre Post Selisih Pre dan Post Pada Diagram 5.1 terlihat sebelum perlakuan untuk kelompok pelatihan berjalan intesitas sedang dan kelompok pelatihan static bicycle intesitas sedang memilki nilai rerata yang sama. Seperti terlihat pada tabel 5.3 dan 5.4 nilai rerata kelompok jalan intesitas sedang dan pada kelompok static bicycle intesitas sedang adalah memliki nilai rerata yang sama. Pada diagram 5.1 terlihat nilai sesudah perlakuan untuk kelompok pelatihan jalan intesitas sedang lebih tinggi dibandingkan pelatihan static bicycle intesitas sedang. Seperti terlihat pada tabel 5.3 dan tabel 5.4 nilai rerata kelompok pelatihan jalan intesitas sedang lebih tinggi dibandingkan pada pelatihan static bicycle intesitas sedang Pada Diagram 5.1 terlihat nilai selisih antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok pelatihan jalan intesitas sedang dan pelatihan static bicycle intesitas sedang

62 memilki nilai rerata yang berbeda. Pada tabel 5.3 dan tabel 5.4 nilai rerata selisih sebelum dan sesudah perlakuan kelompok pelatihan jalan lebih tinggi dibandingkan pada kelompok pelatihan static bicycle intesitas sedang. 5.2.2 Deskripsi Heart Rate Istirahat Tabel 5.5 Tabel Heart Rate Istirahat kelompok berjalan intesitas sedang NO Sampel Sebelum Sesudah Selisih 1 Ny.A 72 69 3 2 Ny.P 62 62 0 3 Tn.B 69 66 3 4 Tn.I 65 65 0 5 Tn.U 67 65 2 6 Tn.R 73 73 0 7 Tn.D 64 62 2 8 Ny.W 67 66 1 Rerata 67.38 66 1.38 SB 3.815 3.625 1.302 Min 62 62 0 Max 73 73 3 Tabel 5.6 Tabel Heart Rate Istirahat pelatihan static bicycle NO Sampel Sebelum Sesudah Selisih 1 Tn.Y 75 70 5 2 Ny.M 64 62 2 3 Tn.U 68 66 2 4 Tn.S 68 65 3 5 Ny.A 67 65 2 6 Ny.A 70 67 3 7 Ny.E 70 70 0 8 Tn.S 68 68 0 Rerata 68.75 66.62 2.12 SB 3.151 2.72 1.642 Min 64 62 0 Max 75 70 5

63 Diagram 5.2 Diagram Heart Rate Istirahat 70 60 50 40 30 20 Sepeda Sepeda Statis 10 0 Pre Post Selisih Pre dan Post Pada Diagram 5.2 terlihat heart rate Istirahat sebelum perlakuan untuk kelompok pelatihan berjalan intesitas sedang dan kelompok pelatihan static bicycle intesitas sedang memilki nilai rerata yang berbeda. Seperti terlihat pada tabel 5.5 dan 5.6 nilai rerata kelompok static bicycle intesitas sedang lebih tinggi dibandingkan pada kelompok jalan intesitas sedang. Terlihat pada tabel 5.5 dan tabel 5.6 nilai rerata pada sesudah perlakuan kelompok pelatihan pada pelatihan jalan intesitas sedang lebih tinggi dibandingkan kelompok static bicycle.

64 5.2.3 Deskripsi Nilai Inspirasi Maksimal Tabel 5.7 Total Inspirasi maksimal kelompok berjalan intesitas sedang NO Sampel Sebelum Sesudah Selisih 1 Ny.A 1500 1700 200 2 Ny.P 1600 1700 100 3 Tn.B 2100 2100 0 4 Tn.I 1900 2000 100 5 Tn.U 1800 2000 200 6 Tn.R 2000 2100 100 7 Tn.D 1900 2100 200 8 Ny.W 1700 1800 100 Rerata 1812,50 1937,5 125 SB 203.10 176.78 70.71 Min 1500 1700 0 Max 2100 2100 200 Tabel 5.8 Tabel nilai total inspirasi maksimal pelatihan static bicycle NO Sampel Sebelum Sesudah Selisih 1 Tn.Y 2000 2000 0 2 Ny.M 1600 1800 200 3 Tn.U 1600 1700 100 4 Tn.S 1900 2000 100 5 Ny.A 1800 1900 100 6 Ny.A 1800 2000 200 7 Ny.E 1700 1900 200 8 Tn.S 1800 2000 200 Rerata 1775 1912,50 137,5 SB 138.87 112.60 74.40 Min 1600 1700 0 Max 2000 2000 200

ml 65 Diagram 5.3 Diagram Inspirasi Maksimal 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 pre post selisih pre dan post latihan jalan intesitas sedang latihan static bicycle intesitas sedang Pada Diagram 5.3 terlihat nilai inspirasi maksimal sebelum perlakuan untuk kelompok pelatihan berjalan intesitas sedang dan kelompok pelatihan static bicycle intesitas sedang memilki nilai rerata yang berbeda. Seperti terlihat pada tabel 5.7 dan 5.8 nilai rerata kelompok jalan lebih tinggi dibandingkan pada kelompok static bicycle intesitas sedang. Pada diagram 5.3 nilai inspirasi maksimal setelah perlakuan terlihat untuk kelompok pelatihan jalan intesitas sedang lebih tinggi dibandingkan pelatihan static bicycle intesitas sedang. Seperti terlihat pada tabel 5.7 dan tabel 5.8 nilai rerata sesudah

66 perlakuan kelompok pelatihan jalan intesitas sedang lebih tinggi dibandingkan pada pelatihan static bicycle intesitas sedang. Pada Diagram 5.3 terlihat nilai selisih inspirasi maksimal antara sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok pelatihan jalan intesitas sedang dan pelatihan static bicycle intesitas sedang terlihat memilki nilai rerata yang berbeda. Pada tabel 5.7 dan 5.8 terlihat nilai rerata dari kelompok pelatihan static bicycle intesitas sedang sedang lebih tinggi dibandingkan nilai rerata kelompok pelatihan jalan intesitas sedang. 5.3 Uji Normalitas Uji Normalitas dilakukan sebagai prasyarat untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan sebelum perlakuan pada kedua kelompok. Jenis data dalam penelitian ini adalah numerik karena skalanya berbentuk interval. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui normalitas dan distribusi data. Karena jumlah data yang dianalisa < 30 maka uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Shapiro Wilk Test. Uji normalitas data sebelum perlakuan pada ke dua kelompok disajikan pada tabel 5.9 dibawah ini : Tabel 5.9 Uji Normalitas Diuji dengan Shapiro Wilk Test Variabel Kelompok Jalan Kelompok Static bicycle Rerata±SB P Rerata±SB P Vo 2 max (ml/kg/menit) 19,34±0,46 0,760 19,34±0,54 0,450 Heart Rate 67.38±3.81 0,805 68,75±3,15 0,358 Istirahat(denyut/menit) Inspirasi Maksimal (ml) 1812,50±203,10 0,925 1775,00±138,87 0,521 Keterangan : P > 0,05 : Data Berdistribusi Normal Tabel 5.9 menunjukkan uji normalitas Vo 2 max, heart rate istirahat dan Inspirasi maksimal pada kedua kelompok. Nilai Vo 2 max pada kelompok perlakuan jalan intesitas

67 sedang sebelum perlakuan memilki rerata 19,34 ± 0,46 dengan p = 0,760 sedangkan kelompok perlakuan static bicycle intesitas sedang memiliki rerata 19,34 ± 0,54 dengan p = 0,450. Uji normalitas Vo 2 max sebelum perlakuan pada ke dua kelompok memperoleh nilai p lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) yang berarti data berdistribusi normal. Uji normalitas heart rate kelompok perlakuan jalan intesitas sedang sebelum perlakuan memiliki rerata 67.38 ± 3.81 dengan p = 0,805 sedangkan rerata kelompok sttaic bicycle intesitas sedang memilki rerata 68,75 ± 3,15 dengan p = 0,358. Uji normalitas heart rate istirahat sebelum perlakuan pada ke dua kelompok memperoleh nilai p lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) yang berarti data berdistribusi normal. Uji normalitas inspirasi maksimal kelompok jalan intesitas sedang sebelum perlakuan memiliki rerata 1812,50 ± 203,10 dengan p = 0,925 sedangkan kelompok static bicycle intesitas sedang memilki rerata 1775,00 ± 138,87 dengan p = 0,521. Uji normalitas inspirasi maksimal sebelum perlakuan pada ke dua kelompok memperoleh nilai p lebih besar dari 0,05(p > 0,05) yang berarti data berdistribusi normal 5.4 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan F test (Levene s test), artinya jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance Assumed. Hasilnya disajikan pada tabel 5.10 dibawah ini :

68 Tabel 5.10 Uji Homogenitas Vo 2 max, Heart Rate dan Inspirasi Maksimal dengan Levene s Test Variabel Jalan Static Bicycle Rerata SB Rerata SB P-Value Vo 2 Max Heart Rate Inspirasi Maksimal 19,34 67,38 1812,50 0,46 3,81 203,10 19,34 68,75 1775,00 0,54 3,15 138,87 0,500 0,472 0,248 Keterangan : nilai p > 0,05 : Homogen (Equal Variance Assumed) Tabel 5.10 menunjukkan rerata Vo 2 max kelompok perlakuan latihan jalan intesitas sedang 19,34 ± 0,46 dan kelompok static bicycle memilki rerata 19,34 ± 0,54 dengan nilai p = 0,500. Uji Homogenitas Vo 2 max memproleh nilai P > 0,05 sehingga bersifat homogen. Rerata Heart Rate kelompok perlakuan latihan jalan intesitas sedang 67,38 ± 3,81 dan static bicycle intesitas sedang 68,75 ± 3,15 dengan nilai p = 0,472. Uji Homogenitas Heart Rate memproleh nilai P > 0,05 sehingga bersifat homogen. Rerata inspirasi maksimal kelompok jalan intesitas sedang 1812,50 ± 203,10 dan static bicycle intesitas sedang 1775,00 ± 138,87 dengan nilai p = 0,248. Uji Homogenitas Inspirasi Maksimal memproleh nilai P > 0,05 sehingga bersifat homogen. 5.5 Nilai Vo 2 max, Heart Rate dan Inspirasi Maksimal Sebelum Perlakuan Uji beda ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai Vo 2 max, Heart Rate dan Inspirasi Maksimal sebelum perlakuan pada kelompok jalan dan static bicycle. 5.5.1 Uji Beda Vo 2 max ini : Uji beda Vo 2 max dengan menggunakan Indepedent t test disajikan pada dibawah

69 Tabel 5.11 Nilai Vo 2 max sebelum perlakuan I dan II Diuji dengan Indepedent t test Variabel Keseimbangan P Rerata±SB Kelompok Jalan 19,34±0,46 1,000 Kelompok Static bicycle 19,34±0,54 Keterangan : p < 0,05, p value : signifikan Tabel 5.11 menunjukkan rerata Vo 2 max kelompok latihan jalan intesitas sedang 19,34±0,46 dan kelompok static bicycle intesitas sedang memilki rerata 19,34±0,54 dengan nilai p value 1,000. Hasil pengukuran penelitian menunjukkan nilai p value > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan Vo 2 max yang bermakna pada ke dua kelompok sebelum perlakuan. 5.5.2 Uji beda Heart Rate Istirahat Uji beda Heart Rate dengan menggunakan Indepedent t test disajikan pada tabel 5.12 dibawah ini : Tabel 5.12 Nilai Heart Rate Istirahat Sebelum Perlakuan I dan II diuji dengan Indepedent t test Variabel Heart Rate Rerata±SB P Jalan(denyut/menit) 67,38±3,81 Static Bicycle (denyut/menit) 68,75±3,15 0,445 Keterangan : P < 0,05, P value : signifikan Tabel 5.12 memperlihatkan nilai Heart Rate pada kelompok jalan intesitas sedang memilki rerata 67,38±3,81 dan static bicycle intesitas sedang 68,75±3,15 dengan nilai p value 0,445. Hasil pengukuran penelitian ini menunjukkan p value > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan Heart Rate yang bermakna pada ke dua kelompok sebelum perlakuan. 5.5.3 Uji beda Inspirasi Maksimal Uji beda Inspirasi Maksimal dengan menggunakan Indepedent t test disajikan pada tabel dibawah ini :

70 Tabel 5.13 Nilai Inspirasi Maksimal Sebelum Perlakuan I dan II diuji dengan Indepedent t test Variabel Inspirasi Maksimal Rerata±SB Jalan 1812,50±203,10 Static Bicycle 1775,00±138,87 P 0,673 Keterangan : P < 0,05, P value : signifikan Tabel 5.13 menunjukkan rerata Inspirasi Maksimal kelompok latihan jalan intesitas sedang 1812,50±203,10dan kelompok static bicycle intesitas sedang memilki rerata 1775,00±138,87 dengan nilai p value 0,673. Hasil pengukuran penelitian menunjukkan nilai p value > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan Inspirasi Maksimal yang bermakna pada ke dua kelompok sebelum perlakuan. 5.6 Uji Beda Hipotesis Uji beda hipotesis digunakan untuk melihat perbedaan antara Vo 2 max,heart Rate Istirahat dan Inspirasi Maksimal Setelah perlakuan Kelompok Jalan Intesitas Sedang dan Static bicycle Intesitas Sedang. 5.6.1 Uji Beda Vo 2 max setelah perlakuan Uji ini untuk mengetahui perbedaan nilai total Vo 2 max sesudah perlakuan pada kelompok pelatihan jalan intesitas sedang dan pelatihan static bicycle intesitas sedang menggunakan indepedent t test disajikan pada tabel 5.14 di bawah ini : Tabel 5.14 Nilai Vo 2 max Setelah Perlakuan Jalan dan Static bicycle diuji dengan Indepedent t test Kelompok I Kelompok II Nilai Rerata±SB P Rerata±SB Total Vo2 max 20.82±1,29 20.62±0.54 0.430

71 Keterangan : p < 0,05, p value : signifikan Tabel 5.14 menunjukkan nilai Vo 2 max pada kelompok perlakuan jalan intesitas sedang memiliki rerata 20.82±1,29 dan kelompok static bicycle intesitas sedang memilki rerata 20.62±0.54 dengan nilai p value 0,430. Hasil pengukuran penelitian menunjukkan nilai p value > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan Vo 2 max yang bermakna pada ke dua kelompok setelah perlakuan. 5.6.2 Uji Beda Heart Rate Istirahat Setelah Perlakuan Uji ini untuk mengetahui heart rate istirahat setalah perlakuan kelompok pelatihan jalan intesitas sedang dan pelatihan static bicycle intesitas sedang menggunakan Indepedent t test disajikan pada tabel 5.17 dibawah ini : Tabel 5.15 Nilai Heart Rate Istirahat Setelah Perlakuan Jalan dan Static bicycle diuji dengan Indepedent t test Nilai Kelompok I Kelompok II Rerata ± SB Rerata ± SB P HR Istirahat 66±3.62 66.62±2.72 0.702 Keterangan : p < 0,05, p value : signifikan Tabel 5.15 menunjukkan nilai Heart Rate istirahat pada kelompok perlakuan jalan intesitas sedang memiliki rerata 66±3.625dan kelompok static bicycle intesitas sedang memilki rerata 66.62±2.72dengan nilai p value 0.702. Hasil pengukuran penelitian menunjukkan nilai p value > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan Heart Rate yang bermakna pada ke dua kelompok setelah perlakuan.

72 5.6.3 Uji Beda Inspirasi Maksimal Setelah Perlakuan Uji ini untuk mengetahui perbedaan nilai inspirasi maksimal sesudah perlakuan pada kelompok pelatihan jalan intesitas sedang dan static bicycle intesitas sedang diuji dengan menggunakkan Indepedent t test disajikan pada tabel 5.18 dibawah ini : Tabel 5.16 Nilai Inspirasi Maksimal Setelah Perlakuan Jalan dan Static bicycle diuji dengan Indepedent t test Kelompok I Kelompok II Nilai P Rerata±SB Rerata±SB post Inspirasi Maksimal 1937,50±176,78 1912,50±112,60 0,741 Keterangan : p < 0,05, p value : signifikan Tabel 5.16 menunjukkan nilai Inspirasi Maksimal istirahat pada kelompok perlakuan jalan intesitas sedang memiliki rerata 1937,50±176,78 dan kelompok static bicycle intesitas sedang memilki rerata 1912,50±112,60 dengan nilai p value 0,741. Hasil pengukuran penelitian menunjukkan nilai p value > 0,05 sehingga tidak ada perbedaan Inspirasi Maksimal yang bermakna pada ke dua kelompok setelah perlakuan.