MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI TANAMAN PISANG(Musa spp.) DITIGA KECAMATAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

III. METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia

KARAKTERISASI MORFOLOGI PISANG BATU (Musa balbisiana Colla) DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

Identifikasi Karakter Morfologis Pisang (Musa spp.) di Kabupaten Deli Serdang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi secara morfologi beberapa kultivar cabai di Yogyakarta

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga

Lampiran 1. Panduan Pengujian Individual Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan Melon (Deptan, 2007)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

MATERI DAN METODE Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

PENGELOMPOKAN BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI VEGETATIF PADA PLASMA NUTFAH PISANG ASAL KABUPATEN ACEH BESAR. Marai Rahmawati 1 dan Erita Hayati 1

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

SUBDIVISI KEANEKARAGAMAN AFFINSYAH ARRAFIQAH RAHMAH

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Pisang

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian Asam Gelugur. Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Gedung Meneng Kecamatan Raja

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

Gambar 1. Bentuk umbi bawang merah

SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL. Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 303/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SAWO SEDAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Bahasa Indonesia version of: A Handbook for the Identification of Yellowfin and Bigeye Tunas in Fresh Condition

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

(Prihatman,2000). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Rabani, 2009; Swennen & Ortiz, 1997).

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Divisi : Spermatophyta ; Sub divisi : Angiospermae ; Kelas : Monocotyledoneae ;

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PERTELAAN MORFOLOGI MEDINILLA SPP. DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 90/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PUSPITA SUPER SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

II. TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kamboja (Plumeria sp.)

DESKRIPSI VARIETAS BARU

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI RAWIT HIBRIDA DEWATA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 494/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN KENCUR PAPAN KENTALA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU

PELAKSANAAN PENELITIAN


TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 122/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN JAHE MERAH VARIETAS JAHIRA 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 121/Kpts/LB.240/2/2004 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DALHARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 512/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR MERAH DELIMA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/8/2005 TENTANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

III. MATERI DAN METODE. Penelitian tentang identifikasi klon karet unggul tingkat petani

TINJAUAN PUSTAKA Echinochloa crus-galli (L.) P. Beauv. Morfologi Echinochloa crus-galli

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 339/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DEGUS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang dijadikan sebagai wilayah sampling, yaitu: Adapun deskripsi lokasi penelitian yaitu sebagai berikut:

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 122/Kpts/LB.240/2/2004 TENTANG PELEPASAN SALAK MADU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Tanaman Pisang. Menurut Cronquist (1981) Klasifikasi tanaman pisang kepok adalah sebagai. berikut: : Plantae

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

DESKRIPSI TEBU VARIETAS KIDANG KENCANA (NAMA ASAL PA 198)

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"

BADAN BENIH NASIONAL. Jakarta, zi- Mei 2009

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di Kecamatan Kepenuhan, Kepenuhan Hulu Dan Kecamatan Rambah Hilir di Kabupaten Rokan Hulu. Dapat dilihat pada Gambar 3.1. yang meliputi 5 desa setiap Kecamatan. Jumlah jenis pisang yang saya jumpai di Tiga kecamatan tersebut adalah 16 jenis pisang. Kecamatan Kepenuhan, terdiri dari Desa Kepenuhan Timur, Desa Kepenuhan Hilir, Desa Barat Mulia,Desa Kepenuhan Barat dan Desa Kepenuhan Makmur. Kecamatan Rambah terdiri dari Desa Rambah Hilir, Desa Muara Musu Desa Serembau Indah, Desa Rambah Hilir Tengah dan Desa Rambah Hilit Timur Kecamatan Kepenuhan Hulu yang terdiri dari Desa Kepenuhan Hulu, Desa Kepeyang, Desa Pekan Tebih, Muara Jaya. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian 1

3.2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman pisang ( Musa spp) yang berada di Kecamatan Kepenuhan, Kecamatan Kepenuhan Hulu dan Kecamatan Rambah Hilir di Kabupaten Rokan Hulu. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian adalah alat-alat untuk identifikasi seperti : kamera digital, pengaris, buku tulis, meteran dan lain-lain. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini di lakukan melalui tiga tahap yaitu: 1. Tahap pertama adalah survei lapangan dilakukan untuk mengetahui beberapa kultivar tanaman pisang yang dimiliki para petani, kegiatan ini dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan petani, kepala desa dan masyarakat. Informasi yang diambil adalah: jumlah dan jenis tanaman pisang. Adapaun alasan pengambilan sampel di tiga kecamatn tersebut adalah pertama karena faktor produksi yang tinggi (lampiran I) dan kedua Karena faktor aksesbilitas untuk eksporasi plasma nutfah yang terjangkau. 2. Karakterisasi merupakan proses mencari ciri spesifik yang dimiliki oleh tanaman pisang yang digunakan untuk membedakan diantara jenis dan antar individu dalam satu jenis suatu tanaman menurut International Plant Genetic Resources Institute (IPGRI), 1996. Pengamatan morfologi dilakukan terhadap jenis-jenis pisang yang terdapat di Tiga Kecamatan dan Lima Desa dengan mengamati ciri-ciri morfologinya, adapun karakter yang diamati meliputi karakter kualitatif dan karakter kunatitatif yaitu : a) Karakter kualitatif 1) Perkembangan anakan 1. Lebih tinggi dari tanaman induk 2. Tingginya ¾ sampai sama dengan tanaman induk 3. Kurang dari ¼ tinggi tanaman induk. 2) Posisi anakan 1. Jauh dari tanaman induk ( tumbuh > 50 cm dari tanaman induk ) 2. Dekat tanaman induk (tumbuh tegak) 3. Dekat tambahan induk ( tumbuh miring) 2

3) Bercak di pangkal tangkai daun 1. Jarang 3. Bercak besar 5. Tanpa bercak 2. Bercak kecil 4. Padat 4) Banyak bercak di pangkal tangkai daun 1. Sedikit 2. Banyak 3. Sedang 5) Warna bercak di pangkal tangkai daun 1. Coklat 3. Coklat-hitam 2. Coklat tua 4. Hitam-ungu 6) Warna batang semu 1. Hijau-coklat 4. Hijau tua 7. Merah-ungu 2. Hijau muda 5. Hijau-merah 8. Biru 3. Hijau 6. Merah 7) Pigmentasi merah pelepah daun bagian dalam 1. Ada 2. Tidak 8) Pigmentasi merah pada tepi tangkai daun 1. Ada 2. Tidak 9) Pigmentasi merah pada tulang daun 1. Ada 2. Tidak 10) Pigmentasi merah di dasar batang semu 1. Ada 2. Tidak 11) Lilin pada batang semu 1. Buram (berlilin) 2. Bersinar (tidak berlilin) 12) Tipe lekuk tangkai daun pada daun ketiga 1. Terbuka dengan tepi berombak 4. Tepi melungkung kedalam 2. Lebar daun tepi tegak 5. Tepi saling berhimpit 3. Lurus dengan tepi tegak 3

Gambar 1. Tipe lekuk tangkai daun pada daun ketiga 13) Tipe sayap 1. Kering 2. Tidak kering 14) Warna tepi tangkai 1. Hijau 3. Ungu sampai biru 2. Merah muda-hijau sampai merah 15) Ujung tepi tangkai daun 1. Tidak berwarna (tanpa garis warna) 2. Dengan garis warna 16) Titik pangkal braktea 1. Simetris 2. Tidak simetris 17) Posis tandan buah 1. Vertical 3. Membentuk, 45 o 5. Ke arah atas 2. Sedikit menyudut 4. Horizontal 18) Bentuk tunas jantan 1. Seperti gasing 3. Intermediate 5. Membulat 2. Lanset 5. Ovoid 19) Bentuk pangkal braktea Gambar 2. Bentuk Tunas Jantan 1. Bahu kecil 2. Bahu sedang 3. Bahu besar 4

1 2 3 Gambar 3. Bentuk Braktea 20) Bentuk ujung braktea 1. Runcing 3. Intermediate 5. Tumpul dan berbelah 2. Agak runcing 4. Tumpul Gambar 4. Bentuk Ujung Tunas Braktea 21) Pola pelepasan braktea 1. Menggulung 2. Tidak menggulung 1 2 22) Perilaku bunga jantan 1. Jatuh sebelum braktea jatuh 3. Jatuh sesudah braktea jatuh 2. Jatuh bersama braktea jatuh 4. Bunga jantan tidak jatuh 5

23) Tipe pertumbuha daun 1. Tegak 2. Intermediate 3. Merunduk Gambar 6. Tipe pertumbuhan daun 24) Warna permukaan atas helai daun 1. Hijau-kuning 3. Hijau 5. Biru 2. Hijau muda 4. Hijau tua 6. Merah-ungu 25) Warna permukaan bawah helau daun 1. Hijau-kuning 3. Hijau 5. Biru 2. Hijau muda 4. Hijau tua 6. Merah-ungu 26) Bentuk alas helai daun 1. Kedua belah pihak dibulatkan 3. Kedua belah pihak menunjuk 2. Satu sisi membulat, satu menunjuk 1 2 3 Gambar 7. Bentuk helai daun 27) Bentuk buah (kelengkungan longitudinal) 1. Lurus ( atau sedikit melengkung) 2. Lurus di bagian distal 3. Melengking (curve yang tajam) 4. Melengkung dalam bentuk S (kelengkungan ganda) 6

Gambar 8. Bentuk Buah 28) Bagian melintang buah 1. Memilki ujung yang runcing 3. Bulat 2. Sedikit bergerigi Gambar 9. Bagian Melintang Buah 29) Buah apex (amati bagian distal) 1. Menunjuk 3. Blunt-tipped 5. Bulat 2. Panjang meruncing 4. Botol-berleher Gambar 10. Bentuk ujung Buah 30) Sisa peninggalan bunga di buah apex 7

1. Tanpa peninggalan bunga 3. Dasar yang menonjol gaya 2. Persistent gaya 1 2 3 Gambar 11. Ujung Buah Pisang 31) Permukaan pedical 1. Gundul 2. Berbulu 32) Warna kulit buah 1. Kuning 5. Silver 2. Hijau cahaya 6. Gelap hijau 3. Hijau 7. Coklat/coklat berkarat 4. Hijau daun merah muda, merah atau 8. Pink, merah atau Ungu 9. Hitam b) Karakter Kuantitatif 1) Tinggi tanaman 1. 2 m 2. 2,1 m- 2,9 m 3. 3 2) Jumlah daun 1. 20 2. 21-25 3. 26 3) Jumlah anakan 1. 4 2. 5-8 3. 8 4) Lebar tepi tangkai daun 1. 1 cm 2. 1 cm 5) Panjang helai daun 1. 170 cm 3. 221-260 cm 8

2. 171-220 cm 4. 261 1 cm 6) Lebar helai daun 1. 2 3. 3-3,9 2. 2,1-2,9 4. 4 7) Panjang tangkai daun 1. 50 cm 2. 51-70 cm 3. 71 cm 8) Diameter tanaman 1. 5 cm 3. 11 17 cm 2. 5-11 cm 4. 17 cm 9) Panjang tangkai tandan 1. 30 cm 2. 31-60 cm 3. 61 cm 10) Diameter tangkai tandan 1. 2 cm 3. 11 17 cm 2. 11.1-20 cm 4. 30 cm 11) Panjang tunas jantan 1. 11 cm 3. 20,1 30 cm 2. 11,1-20 cm 4. 30 cm 12) Diameter tunas jantan 1. 3,5 cm 3. 7 10 cm 2. 3,5-7 cm 4. 10 cm 13) Panjang buah (tanpa pedicel) 1. 30 cm 3. 21-25 cm 5. 31 cm 2. 16-20 cm 4. 26-30 cm 14) Panjang buah pedicel [cm] 1. 10 cm 2. 11-20 cm 3. 21 cm 15) Lebar buah pedicel [cm] 1. < 5 mm 2. 5-10 mm 3. >10 mm 9

a. Analisis Data Untuk mengetahui kesamaan morfologi dan hubungan kekerabatan antar jenis pisang, data hasil scoring morfologi masing-masing kultivar dianalisis menggunakan program MSVP versi 3.22 (www.mvsp.com). Tabel 3.1.Karakter-karakter Morfologi untuk Membedakan Genom Musa acuminata dan Musa balbisiana Berdasarkan Skoring (Simmonds dan Shepherd (1982) No Karakter M. acuminata M. balbisiana 1 Warna bercak batang semu 2 Tangkai daun (petiola) bercak coklat atau warna tua yang lain tampak jelas tepi tegak atau mendatar, bersayap, bagian bawah batang tidak memeluk batang semu 3 Tangkai tandan umumnya berbulu tidak berbulu 4 Tangkai buah Pendek Panjang 5 Bakal biji per lokus 2 deret 4 deret 6 Rasio braktea (lebar/panjang) besar 7 Keadaan braktea braktea menggulung kebelakang setelah membuka 8 Bentuk braktea lanset, oval sempit, meruncing tajam bercak tidak jelas/tidak ada tepat berlekatan membentuk kanal, tak bersayap, bagian bawah memeluk batang semu kecil braktea terangkat tetapi tidak menggulung oval lebar, tidak meruncing tajam 9 Ujung braktea Runcing tumpul 10 Warna braktea merah, ungu, bagian luar kuning, ungu, atau bagian dalam kuning 11 Laju warna braktea braktea bagian dalam warna menjadi kuning pada dasar merah tua, bagian dalam ungu, bagian tengah merah terang braktea bagian dalam warna tetap pada dasar 12 Bekas lepas braktea Jelas kurang nyata 13 Tepal bebas kerutan bervariasi di bawah bagian ujung jarang berkerut 14 Warna bunga jantan putih gading bervariasi merah dengan merah jambu 15 Warna Stigma Jingga, kuning Bervariasi merah dengan merah jambu 10

Klasifikasi genom dan tingkat ploidi tanaman pisang dilakukan untuk mengetahui komposisi dengan sistem scoring menurut Simmonds dan Shepherd (1982) dalam Singh et al. (2014). Metode ini menggunakan 15 karakter morfologi untuk membedakan genom Musa acuminata dan Musa balbisisana (Tabel 3.1). Analisis pengelompokan genom dan tingkat ploidi dilakukan berdasarkan skor penentu kelompok genom pisang, skor dari masing-masing kultivar kemudian dijumlahkan dan disesuaikan dengan skor penentuan kelompok genom. Skor penentu yang dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Skor Penentuan Kelompok Genom Pisang (Simmonds & Shepherd) (1982) Kelompok Genom AA/AAA AAB AB ABB ABBB BB/BBB Skor 15-23 24-46 49 59-63 69-11