NASKAH PUBLIKASI JURNAL. Oleh MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L.) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS DAN ALOKATIF USAHATANI WORTEL (Daucus carota L.) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L) (Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu) RINGKASAN

Vifi Nurul C, M. Muslich Mustadjab, Fahriyah * Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. *

NASKAH PUBLIKASI JURNAL

ABSTRACT

Naskah Publikasi Jurnal

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA PETUNGSEWU, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI SAWI (Brassica juncea L) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

NASKAH PUBLIKASI JURNAL

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI. Oleh : YULIANA

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

Analisis Faktor Produksi Dan Efisiensi Alokatif Usahatani Bayam (Amarathus Sp) Di Kota Bengkulu. Fithri Mufriantie*, Anton Feriady*

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

EFISIENSI EKONOMI FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI BROKOLI DI KELURAHAN KAKASKASEN. Juliana R. Mandei Christy P. Tuwongkesong

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

METODE PENELITIAN. akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat dan hubungan antar fenomena yang

Sosio Ekonomika Bisnis ISSN ANALISIS EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH PADA KONDISI IRIGASI SEMI TEKNIS DI KABUPATEN MERANGIN

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Agros Vol.15 No.1, Januari 2013: ISSN

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JAGUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus Vulgaris, Scard) DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU. By :

EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Novi Anggraeni 1) Dedi Darusman 2) Dedi Sufyadi 3)

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CAISIM (Brassica chinensis L.) Abstract PENDAHULUAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT PENERAPAN KONSERVASI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI SAWI (Brassica Juncea L) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU. Mohammad Shoimus Sholeh

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus di Subak Guama, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Analisis Efisiensi Usahatani Padi Sawah (Studi Kasus di Subak Pacung Babakan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung)

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

III. KERANGKA PEMIKIRAN. elastisitas, konsep return to scale, konsep efisiensi penggunaan faktor produksi

BAB IV METODE PENELITIAN

EFISIENSI USAHATANI PADI DI KABUPATEN MERAUKE. Marthen Adrian Izaak Nahumury ABSTRACT

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH (CAPSICUM ANNUUM L) DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK BERSUBSIDI PADA TANAMAN PADI SAWAH. (Studi Kasus: Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU

IV METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KARANGANYAR (ECONOMIC

ANALISIS EFISIENSI USAHA TANI IKAN NILA DALAM KERAMBA DI DESA ARO KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANG HARI YOLA NOVIDA DEWI NPM.

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

Sosio Ekonomika Bisnis Vol 18. (1) 2015 ISSN ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

VI. ANALISIS EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADI

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

BAB III METODE PENELITIAN. komoditas tembakau merupakan bahan baku utama pada industri rokok. Usahatani

JURNAL HABITAT ISSN: (p); (e), Volume 27, No. 2, Agustus 2016, Hal DOI: /ub.habitat

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI KABUPATEN KARANGANYAR (ECONOMIC

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS. Oleh ZURIANI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KUBIS DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CENGKEH DI KECAMATAN JATIYOSO KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

IV. METODE PENELITIAN

BESARNYA KONTRIBUSI CABE BESAR (Capsicum annum L) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI (Oryza sativa L) DI KELURAHAN BINUANG

VIII. ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU. model fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penduga metode Ordinary Least

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI STROBERI DI DESA DOLAT RAYAT KECAMATAN DOLAT RAYAT KABUPATEN KARO

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI CABAI MERAH

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

PENGARUH TINGKAT PENERAPAN USAHATANI KONSERVASI TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI TEMBAKAU DI KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG

Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Besar di Desa Baturiti Kecamatan Baturiti Tabanan

ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA BUDIDAYA PERIKANAN

ABSTRACT. Keywords: efficiency, mentik susu organic rice, production factors ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung (Studi Kasus : Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat) ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN

EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI MENTIMUN DI KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI JURNAL ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU ANALYSIS ALLOCATIVE EFFICIENCY OF PRODUCTION FACTORS USAGE IN CARROT FARMING (Daucus carota L) AT BUMIAJI SUB DISTRICT BATU CITY Oleh MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS MALANG 2012

Lembar Persetujuan Publikasi Naskah Jurnal ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU ANALYSIS ALLOCATIVE EFFICIENCY OF PRODUCTION FACTORS USAGE IN CARROT FARMING (Daucus carota L) AT BUMIAJI SUB DISTRICT BATU CITY Nama : Mohammad Shoimus Sholeh NIM : 0810440241 Program Studi : Agribisnis Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian Menyetujui : Dosen Pembimbing Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS NIP. 19581128 198303 1 005 Rosihan Asmara, SE, MP NIP. 19710216 200212 1 001 Mengetahui, Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Dr. Ir. Syafrial, MS NIP. 19580529 198303 1 001

1 ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L) DI KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU ANALYSIS ALLOCATIVE EFFICIENCY OF PRODUCTION FACTORS USAGE IN CARROT FARMING (Daucus carota L) AT BUMIAJI SUB DISTRICT BATU CITY Shoimus Sholeh 1, Nuhfil Hanani 2, Rosihan Asmara 3 1) Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya. 2) Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya. ABSTRAK District of Bumiaji is producer of carrots in the center in Batu because it has the largest area and production compared to other districts with total area of 444.8 ha, production reached 6733.5 tons and productivity as much as 15 tons / ha. Farmers are still able to increase production and productivity of carrot plants with the use of factors of production which efficient, so as to increase farmers' income. Research purposes are: (1) to analyze factors of production affecting the carrot production, (2) analyze the efficiency of farm production factors carrots, and (3) analyze the carrot farm income in the District Bumiaji Batu, which is expected to increase production and incomes of farmers. Factors of production are analyzed, namely seed, fertilizer, pesticides and labor. The analysis used the Coob-Douglas production function using Multiple Linear Regression analysis. To find out the locative efficiency is by looking at the value of marginal product (NPM). From the results of analysis of regression obtained factors of production that have real impact on farm production is a carrot seed, pesticides and labor. NPMx / Px for the use of seeds> 1 is equal to 3.94, so the use of seeds has not been efficient. NPMx / Px for the allocation of the use of pesticides <1 is equal to 0.94, so the use of pesticides is inefficient. NPMx / Px for the use of labor> 1 is equal to 2.17 so that the allocation of labor has not been efficient. The average total of carrot farmer revenue is Rp. 58,197,350, - and the average total cost is Rp. 25,434,007, -, in order to obtain a carrot farm income is Rp. 32,763,343, - per hectare in one cropping season. This shows that the average carrots farm in the district Bumiaji in Batu is profitable. Keywords: carrot, farming, factor of productions, efficiency, value of marginal product ABSTRAK Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan faktor-faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani wortel, dan (3) menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Faktor-faktor produksi yang di analisis yaitu benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Analisis yang digunakan yaitu fungsi produksi Coob-

2 Douglas dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Untuk mengetahui efisiensi alokatif dengan melihat nilai produk marginal (NPM). Dari hasil analisis regresi diperoleh faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja. NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1 yaitu sebesar 3,94, sehingga penggunaan benih belum efisien. NPMx/Px untuk alokasi penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0,94, sehingga penggunaan pestisida tidak efisien. NPMx/Px untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu sebesar 2,17 sehingga alokasi penggunaan tenaga kerja belum efisien. Rata-rata total penerimaan petani wortel sebesar Rp. 58.197.350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 25.434.007,-, sehingga diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan. Kata kunci: wortel, usahatani, faktor produksi, efisiensi, nilai produk marginal PENDAHULUAN Pertanian merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Sektor pertanian sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sektor lain (non-pertanian), sehingga memiliki peranan penting bagi perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan capital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara, sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan (Kementrian Pertanian, 2009). Potensi pertanian terutama sayuran di Kecamatan Bumiaji Kota Batu sangat bagus sesuai tempatnya yang berada di dataran tinggi yaitu 1.000-1.700 m dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 1.500 m dpl. Pada Data Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu (2011), Kecamatan Bumiaji memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Batu dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara intensif dapat menghasilkan umbi antara 20-30 ton/ha (Hanum,2008). Makadari itu petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel. Untuk meningkatkan produksi dan pendapatan, penggunaan faktor-faktor produksi harus efisien dan efektif. Efektif bila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki sebaik-baiknya dan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input) (Soekartawi, 2002). Permasalahan petani dalam usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu tidak efisiennya dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Penggunaan faktor-faktor produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang besar dengan pengalokasian faktor produksi yang besar pula, sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi tidak efisien, sehingga berdampak menurunnya output dan pendapatan yang diperoleh petani. Menurut Soekardono (2005), di pandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Rendahnya produksi usahatani salah satunya disebabkan tidak efisiensinya penggunaan faktor produksi. Hal itu akan berpengaruh pada produksi dan pendapatan yang diperoleh petani. Pentingnya konsep efisiensi yaitu untuk mengoptimalkan

3 penggunaan faktor-faktor produksi agar mendapatkan produksi wortel yang maksimal dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani wortel. Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani wortel dan (3) menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. METODE PENELITIAN Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Kecamatan Bumiaji Batu Propinsi Jawa Timur. Teknik purposive dilakukan dengan dasar pertimbangan yakni Kecamatan Bumiaji merupakan Kecamatan di Kota Batu yang wilayahnya berada pada hulu DAS Brantas yang memiliki banyak sumbermata air dan berpotensi sebagai lahan pertanian khususnya tanaman sayuran wortel, dimana luas lahan, produksi dan produktivitasnya paling besar dibandingkan kecamatan lainnya di Kota Batu. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel gugus bertahap. Pengambilan sampel gugus bertahap merupakan metode dimana pengambilan sampel dilakukan bertahap berdasarkan wilayah-wilayah yang ada (Singarimbun dan Effendi,2008). Populasi dapat dibagi-bagi dalam gugus tingkat pertama, kemudian gugus tingkat pertama dapat pula dibagi dalam gugus tingkat kedua, dan seterusnya. Tahap pertama yaitu menetapkan desa sampel yaitu dari 9 desa wilayah di Kecamatan Bumiaji dipilih 2 desa sebagai sampel. Pemilihan dilakukan secara sengaja atau purposive dipilih dua desa yaitu Desa Sumber Brantas dan Desa Tulungrejo dengan pertimbangan kedua desa tersebut memiliki potensi untuk usahatani wortel dan petani yang banyak membudidayakan wortel. Tahap Kedua yaitu tiap desa dipilih satu dusun sebagai sampel. Pada tahap ketiga peneliti mengambil sampel 10% dari jumlah petani wortel di lokasi penelitian dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga (Arikunto, 1998). Jumlah petani dari masing-masing dusun yaitu Dusun Jurangkwali Desa Sumber Brantas 25 petani wortel dan Dusun Junggo Desa Tulungrejo 38 petani wortel. Data yang dikumpulkan terdiri dari dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden penelitian yaitu petani wortel dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya (kuisioner). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pustaka, peneliti terdahulu dan lembaga atau instansi terkait yang yang digunakan sebagai data pelengkap dan pendukung dari hasil lapang yang diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan yang berhubungan dengan masalah penelitian yang tidak bisa dijelaskan secara kuantitatif serta untuk mempermudah peneliti dalam menggambarkan atau menjelaskan data yang diperoleh. Kemudian di analisis kuantitatif yaitu: 1. Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas Model fungsi produksi Cobb-Douglas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Y= b0 X1 b1 X2 b2 X3 b3 X4 b4 e u Keterangan : b0 = intersep/konstanta b1..,b4 = elastisitas produksi dari X1,...,X4 Y = produksi (kg) X1 = benih (kg) X2 = pupuk (kg) X3 = pestisida (kg)

4 X4 e u = tenaga kerja (HOK) = bilangan natural = kesalahan Untuk mempermudah pendugaan hasil fungsi, fungsi Cobb-Douglas diturunkan menjadi bentuk linier sebagai berikut : LnY = β0 + β1lnx1 + β2lnx2 + β3lnx3 + β4lnx4 + u 2. Uji Statistik a. Koefisien determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) merupakan besaran yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar keseluruhan model dalam menerangkan nilai variabel terikat. Dalam penelitian ini, ingin diketahui seberapa besar persentase faktor-faktor produksi (X) dalam mempengaruhi hasil produksi wortel (Y). b. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) secara keseluruhan terhadap variabel terikat (Y). Jadi, digunakan untuk melihat apakah semua faktor produksi (benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) berpengaruh terhadap produksi wortel. Jika F hitung > F tabel, maka tolak Ho terima Ha, artinya semua variabel bebas (X) berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y) Jika F hitung < F tabel, maka terima Ho tolak Ha, artinya semua variabel bebas (X) tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y) c. Uji T Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y). Jadi, setiap faktor-faktor produksi di uji t untuk mengetahui apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap produksi wortel. Jika t hitung > t tabel, maka tolak Ho terima Ha, artinya variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika t hitung < t tabel, maka terima Ho tolak Ha, artinya variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. 3. Analisis Efisiensi Alokatif Penggunan Faktor-faktor Produksi Usahatani Wortel Usahatani wortel dapat dikatakan efisien apabila nilai produk marginal (NPM) suatu input sama dengan harga inputnya. Untuk mengetahui tingkat efisiensi alokatif dari usahatani ditunjukkan dengan nilai rasio NPMxi dengan Pxi dari masing-masing input produksi. Ep = / =. ( ) = /. ( ) π=tr TC πmaxtercapaipada saat π =0 dy.py = dx.px dx dx dy.py =Px dx MPP.Py = Px NPMx = Px, Jadi penggunaan faktor produksi efisien jika = 1 Keterangan : NPMxi = nilai produk marginal Py = harga produk persatuan Epi = elastisitas produk ke-i

5 Y Xi = produksi = faktor produksi ke i 4. Analisis Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani Wortel a. Analisis Biaya Usahatani Wortel Biaya usahatani merupakan total biaya tetap yang meliputi penyusutan peralatan dan sewa lahan, serta biaya variabel seperti biaya benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja yang dikeluarkan per hektar dalam satu musim tanam. Besarnya biaya usahatani wortel dapat dihitung sebagai berikut : TC = FC + VC Keterangan : TC = Biaya Total (Rp) FC = Biaya Tetap (Rp) VC = Biaya Variabel (Rp) b. Analisis Penerimaan Usahatani Wortel Besar penerimaan yang diterima petani dipengaruhi oleh besarnya produksi usahatani wortel per hektar dalam satu musim tanam serta harga jual per produk. Penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: TR = Y.Py Keterangan : TR = Total Penerimaan (Rp) Py = Harga per satuan produksi (Rp) Y = Jumlah produksi (Rp) c. Analisis Pendapatan Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan yang di dapat dengan total biaya yang dikeluarkan per hektar dalam satu musim tanam. Besarnya pendapatan usahatani dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Pd = TR TC Keterangan : Pd = Pendapatan (Rp) HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Faktor-Faktor Produksi yang Berpengaruh Terhadap Produksi Wortel Tabel 1. Hasil Uji Statistika Model B T Sig. Constant 7,061 14,830 0,000 Benih 0,094 1,720 0,091 Pupuk 0,008 0,746 0,459 Pestisida 0,089 2,514 0,015 Tenaga Kerja 0,313 5,353 0,000 R 2 = 0,609 F hitung = 22,543. F tabel =3,66 (tingkat kesalahan 1%) t tabel = 1,67 (tingkat kesalahan 10%) Sumber : Data primer yang diolah (2012) Berdasarkan hasil uji regresi, dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut: LNY = 7,061 + 0,094 lnx1 + 0,008 lnx2 + 0,089 lnx3 + 0,313 lnx4 + u Dimana : X1 = benih X2 = pupuk X3 = pestisida X4 = tenaga kerja

6 a. Koefisien Determinasi (R2) Nilai R 2 sebesar 0,609, sehingga dapat disimpulkan, bahwa variabel bebas, seperti benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja, mempunyai pengaruh sebesar 60,9% terhadap peningkatan atau penurunan produksi usahatani wortel, sedangkan sisanya 39,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak di masukkan dalam model. b. Uji F Nilai F tabel dengan tingkat kepercayaan 99% (α = 0,01) untuk df N1 = 4 dan df N2 = 58 sebesar 3,66. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa nilai F hitung (22,543) > F tabel (3,66), sehingga seluruh variabel bebas yang meliputi benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu produksi usahatani wortel. c. Uji t 1) Benih Nilai t hitung 1,720 > t tabel 1,67. Secara statistik faktor benih berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Hal ini menunjukkan semakin banyak benih yang digunakan untuk usahatani wortel, maka produksi yang dihasilkan semakin besar. Nilai koefisien regresi sebesar 0,094 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan bibit sebesar 1% akan menaikkan produksi sebesar 0,094% dan sebaliknya. 2) Pupuk. Nilai t hitung 0,746 < t tabel < 1,67. Secara statistik faktor pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Hal tersebut terjadi karena petani dalam pemberian pupuk melebihi dosis anjuran dan jenis penggunannya tidak sesuai. 3) Pestisida Nilai t hitung 2.514 > t tabel 1,67. Secara statistik faktor pestisida berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Penggunaan pestisida bertujuan untuk mencegah atau membasmi hama penyakit yang mengganggu tanaman wortel. Jika petani tidak melalukan penyemprotan pestisida, maka produksi wortel akan rendah karena terserang oleh hama atau penyakit, sehingga petani intensif melakukan penyemprotan agar tanamannya tidak rusak atau gagal panen. Nilai koefisien regresi sebesar 0,053 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan pestisida sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar 0,053% dan sebaliknya. 4) Tenaga Kerja Nilai t hitung 5,353 > t tabel 1,67. Secara statistik faktor tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Tenaga kerja digunakan mulai dari pengolahan, penanaman, pemupukan, penjarangan dan penyiangan, penyemprotan sampai dengan panen, dimana hal itu akan berpengaruh terhadap produksi wortel. Kurangnya tenaga membuat proses produksi usahatani menjadi terhambat atau tidak maksimal, sehingga berdampak pada menurunnya produksi wortel. Nilai koefisien regresi sebesar 0,313 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan tenaga kerja sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar 0,313% dan sebaliknya. 2. Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas, diketahui bahwa tidak semua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model berpengaruh secara nyata terhadap produksi wortel, terdapat tiga variabel yang berpengaruh terhadap produksi wortel yaitu faktor benih, pestisida dan tenaga kerja. Hasil perhitungan efisiensi dapat dilihat pada Tabel 2.

7 Tabel 2. Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu Variabel bix Y PY X Px PMx NPMx NPMx/Px Benih 0,094 23278,94 2500 8,89 156250 246,14 615360,06 3,94 Pestisida 0,089 23278,94 2500 42,60 130000 48,63 121586,01 0,94 Tk 0,313 23278,94 2500 280,27 30000 26,00 64993,65 2,17 Sumber : Data primer yang telah diolah (2012) a. Efisiensi Alokatif Benih (X1) NPMx/Px penggunaan benih sebesar 3,94 dimana angka tersebut lebih besar dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan benih sebesar 8,89 kg per hektar di daerah penelitian belum efisien. Agar penggunaannya dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan penggunaan benih, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. b. Efisiensi Alokatif Pestisida (X3) NPMx/Px penggunaan pestisida sebesar 0,94 dimana angka tersebut lebih kecil dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pestisida sebesar 42,6 kg per hektar di daerah penelitian tidak efisien. Penggunaan pestisida di daerah penelitian sangat intensif dan tidak sesuai takaran atau dosis. Agar penggunaannya dapat optimal maka perlu dilakukan pengurangan penggunaan pestisida, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. c. Efisiensi Alokatif Tenaga Kerja(X4) NPMx/Px alokasi tenaga kerja sebesar 2,17 dimana angka tersebut lebih besar dari 1. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja sebanyak 280,27 HOK dalam proses produksi usahatani mulai dari pengolahan lahan sampai panen dengan luasan lahan 1 hektar di daerah penelitian belum efisien. Agar penggunaannya dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan penggunaan tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. 3. Analisis Pendapatan Usahatani Wortel a. Biaya Usahatani Wortel Berikut merupakan komponen biaya dalam usahatani wortel: 1. Komponen Biaya Tetap Pada usahatani wortel, yang termasuk biaya tetap adalah biaya sewa lahan dan biaya penyusutan peralatan. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani wortel di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-Rata Biaya Tetap Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Biaya Tetap Biaya (Rp) Persentase (%) Sewa Lahan 6.666.667 98,85 Penyusutan Peralatan 77.719 1,15 Jumlah 6.744.386 100,00 Sumber: Data primer yang diolah (2012) 2. Komponen Biaya Variabel Biaya variabel dalam usahatani wortel meliputi biaya sarana produksi yaitu pembelian bibit, pupuk, dan pestisida, serta biaya untuk upah tenaga kerja mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan panen. Komponen biaya variabel usahatani wortel di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5.

8 Tabel 4. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Penggunaan Biaya Variabel (Rp) Persentase (%) Benih (kg) 8,89 1.388.889 13,51 Pupuk Urea (kg) 149,81 269.714 2,62 Pupuk TSP / SP36 (kg) 69,05 96.711 0,94 Pupuk KCl (kg) 4,96 5.943 0,06 Pupuk NPK (kg) 377,93 2.381.200 23,17 Pupuk Kandang (sak) 2619,90 523.968 5,10 Pestisida (kg) 42,60 5.537.433 53,88 ZA (kg) 53,09 74.333 0,72 Total Biaya Sarana Produksi 10.278.192 100,00 Sumber: Data primer yang diolah (2012) Persentase biaya sarana produksi terbesar terletak pada penggunaan pestisida yaitu 33,88% dari total biaya variabel. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan petani ternahap pestisida masih tinggi. Tabel 5. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Tenaga Kerja Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Biaya Variabel (Rp) Persentase (%) TK Pengolahan 2.780.476 33,06 TK Pananaman 703.413 8,36 TK Pemupukan 467.063 5,55 TK Penyiangan dan Penjarangan 3.096.746 36,82 TK Penyemprotan 1.341.429 15,95 TK Pengairan 22.302 0,26 Total Biaya Tenaga Kerja 8.411.429 100,00 Sumber: Data primer yang diolah (2012) Persentase biaya tenaga kerja terbesar terletak pada biaya untuk penjarangan dan penyiangan yaitu sebesar 36,82% dari total biaya variabel untuk tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan penjarangan dan penyiangan sangat penting agar mendapatkan produksi wortel yang bagus. Total biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani wortel di daerah penelitian merupakan jumlah dari biaya sarana produksi di tambah dengan biaya untuk tenaga kerja. Tabel 6. Rata-Rata Biaya Variabel Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Biaya (Rp) Persentase (%) Sarana Produksi 10.278.192 54,99 Tenaga Kerja 8.411.429 45,01 Total Biaya Variabel 18.689.621 100,00 Sumber: Data primer yang diolah (2012) Jadi total biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani wortel di daerah penelitian sebesar Rp 18.689.621,- dengan luasan 1 hektar dalam satu musim tanam. Persentase biaya variabel terbesar yaitu pada penggunaan sarana produksi yaitu 54,99%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan sarana produksi berpengaruh terhadap produksi.

9 3. Total Biaya Usahatani Wortel Total biaya usahatani merupakan total biaya yang dikeluarkan dalam satu musim tanam baik biaya tetap dan biaya variabel untuk produksi usahatani wortel. Tabel 7. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Biaya (Rp) Persentase (%) Biaya Tetap 6.744.386 26,52 Biaya Variabel 18.689.621 73,48 Total Biaya 25.434.007 100,00 Sumber: Data primer yang diolah (2012) Dari dua komponen biaya tersebut terlihat bahwa proporsi biaya variabel lebih besar dari pada biaya tetapnya yaitu masing-masing Rp 6.744.386,- untuk biaya variabel dan Rp 18.689.621,- untuk biaya tetap. Jadi total biaya yang dikeluarkan petani untuk usahatani wortel sebesar Rp. 25.434.007,-. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani wortel dipengaruhi biaya variabel yaitu dengan persentase 73,48% dari total biaya. b. Penerimaan Usahatani Wortel Penerimaan usahatani wortel merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi wortel per hektar dalam satu musim tanam dengan harga wortel. Rata-rata produksi usahatani wortel sebesar 23.278,94 kg. Rata-rata harga jual wortel sebesar Rp. 2.500,-/kg. Dengan demikian dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan petani responden dari hasil usahatani wortel adalah sebesar Rp 58.197.350,- per kektar dalam satu musim tanam. c. Pendapatan Usahatani Wortel Pendapatan usahatani wortel merupakan selisih antara penerimaan dari hasil produksi wortel dengan total biaya yang dikeluarkan dalam usahatani wortel per hektar dalam satu musim tanam. Tabel 8. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Biaya (Rp) Biaya Tetap 6.744.386 Biaya Variabel 18.689.621 Total Biaya 25.434.007 Penerimaan 58.197.350 Pendapatan 32.763.343 Sumber: Data primer yang diolah (2012) Pendapatan yang diterima oleh petani wortel di daerah penelitian rata-rata sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar dalam satu musim tanam, sehingga usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja dimana nilai t hitung benih 1,72, pestisida 2,514 dan tenaga kerja 5,353 > t tabel 1,67. Sementara itu, faktor penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel karena nilai t hitung 0,746 < t tabel 1,67.

10 2. Dari hasil analisis diketahui bahwa NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1 yaitu sebesar 3,94, sehingga penggunaan benih belum efisien. NPMx/Px untuk penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0,94, sehingga penggunaan pestisida tidak efisien. NPMx/Px untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu sebesar 2,17, sehingga penggunaan tenaga kerja belum efisien. 3. Rata-rata total penerimaan petani wortel sebesar Rp. 58.197.350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 25.434.007,-, sehingga diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan. Saran 1. Untuk mengatasi belum optimalnya penggunaan benih, maka petani dapat menambah penggunaan benih. Dengan menghitung NPMx/Px, penggunaan benih dalam luasan 1 hektar maksimal sebesar 35 kg. Sedangkan penggunaan tenaga kerja perlu ditambah terutama untuk proses penjarangan dan penyiangan. Proses tersebut merupakan pencabutan wortel yang pertumbuhannya kurang maksimal dan pencabutan rumput agar pertumbuhan wortel tidak terganggu, sehingga produksi wortel yang dihasilkan bagus dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Penggunaan tenaga kerja dalam luasan 1 hektar maksimal sebesar 607,19 HOK. Penggunaan faktor produksi di atas akan efisien secara alokatif dengan syarat produksi dan harga wortel, serta harga faktor-faktor produksi tidak berubah. 2. Perlu adanya penyuluhan pertanian terkait budidaya tanaman wortel dari dinas pertanian mengingat penggunaan faktor produksi yang berbeda antar petani meskipun dalam luasan yang sama agar dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. Kemudian di daerah penelitian penggunaan pestisida intensif dilakukan. Optimalnya penggunaan pestisida per hektar dalam satu musim tanam sebesar 39,84 kg. Dengan menggunakan pestisida nabati maka dapat mengurangi biaya produksi, tidak membasmi predator dan tidak merusak lingkungan, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tanaman sebagai pestisida nabati yang bisa dimanfaatkan antara lain Tembakau, sirsak, bawang putih, cabai merah, kemangi, nimba, cengkeh, biji srikaya dan sebagainya DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu. 2011. Rekapitulasi Data Dasar Pertanian Kecamatan Batu. Kota Batu. Hanum, Chairani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Kementrian Pertanian. 2009. Rancangan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014. Jakarta. http://www.deptan.go.id/renbangtan/rancangan%20renstra%20deptan%202010-2014%20lengkap.pdf. Di unduh tanggal 26 Maret 2012. Singarimbun, M dan Sofyan, Effendi. 2008. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Yogyakarta. Soekardono, dkk. 2005. Teori Ekonomi Makro Pendekatan Grafis dan Matematis. Pondok Edukasi. Malang. Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia. Jakarta.