BAB II PENDAPATAN NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

PENDAPATAN NASIONAL A. ARUS PERPUTARAN EKONOMI B. PENDAPATAN NASIONAL C. CARA MENGHITUNG GNP D. SEKTOR-SEKTOR GNP E. UNSUR GNP F.

Perbedaan GDP dan GNP

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB 1 PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan: Peserta PPG kompeten dalam menganalisis Pendapatan Nasional.

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga,

Pendapatan Nasional (National Income)

PENDAPATAN NASIONAL : ADI SUKOCO : A

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Suriname. Yunani. Libya. Cekoslovakia

BAB II PENDAPATAN NASIONAL

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL. Minggu 3

Pengertian dan Pengukuran Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

1. Pengertian dan fungsi ekonomi, 2. MAKRO. 3. MIKRO

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, yaitu: 1. Pendekatan pengeluaran 2. Pendekatan produksi 3.

Produk Domestik Bruto (PDB)

BAB IV PENDAPATAN NASIONAL

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN PIDIE JAYA (Menurut Lapangan Usaha)

Pemerintah Rumah Tangga. Perusahaan. Luar Negeri

MODUL EKONOMI SMA KELAS KELAS XI

ANGGIT BIMANTARA. Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasyah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional

Katalog BPS :

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Inflasi dan Indeks Harga

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012

V. HASIL ANALISIS SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

D a f t a r I s i. iii DAFTAR ISI. 2.8 Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2.9 Sektor Jasa-Jasa 85

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Ini sesuai dengan pembagian yang digunakan dalam penghitungan Produk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung

Pengantar Ekonomi Makro

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

CIRCULAR FLOW & NATIONAL INCOME

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

EKONOMI PEMBANGUNAN INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ACEH TAMIANG

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran


INDIKATOR MAKROEKONOMI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

VI. SIMPULAN DAN SARAN

M E T A D A T A. INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2 Penyelenggara Statistik

PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI.

PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III. SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan

BAB VII Pendapatan Nasional

Soal A. 1. Apa kebijakan pemerintah waktu mengatasi masalah dibidang ekonomi?

8.1. Keuangan Daerah APBD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

PENDAPATAN NASIONAL. Andri Wijanarko,SE,ME. 1

Pengantar Ekonomi Makro

Analisis Perkembangan Industri

Review Materi. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

Bab 2. By Rini Setyo W, SE.MM 1

DAFTAR ISI. : 1. Metha Herwulan Ningrum 2. Ir. Wieta B. Komalasari, Msi 3. Sri Wahyuningsih, S.Si 4. Rinawati, SE 5. Yani Supriyati, SE. 2.

INDIKATOR EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

SILABUS. Materi Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Waktu Bahan/ Pembelajaran

BAB II KONSEP DAN KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Peranan Sektor Agroindustri Terhadap Perekonomian Kota Bogor

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam

Pengukuran Pendapatan Nasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2010 BAB I PENDAHULUAN

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi

Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kab. Lamandau Tahun 2013 /

Metodologi Pengertian Produk Domestik Regional Bruto Beberapa Pendekatan Penyusunan PDRB

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

BAB II KONSEP, DEFINISI DAN METODOLOGI

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

METODOLOGI. dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi di dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada

I. PENDAHULUAN. itu pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan pendapatan perkapita serta. yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk maju dan berkembang atas

Transkripsi:

BAB II PENDAPATAN NASIONAL I. Pendapatan Nasional 1. Pengertian Pendapatan Nasional Dalam ilmu ekonomi pendapatan nasional merupakan konsep yang menarik untuk dipelajari. Setiap kegiatan ekonomi dalam suatu negara pasti berkaitan pendapatan nasional. Tingkat perkembangan ekonomi suatu negara juga dapat dilihat dari pendapatan nasionalnya. Usaha-usaha pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara pasti diarahkan untuk meningkatkan untuk menstabilkan pendapatan nasional. Pendapatan nasional adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar. Setiap negara memiliki suatu sistem perhitungan pendapatan nasional. Sistem tersebut merupakan suatu cara mengumpulkan informasi perhitungan terhadap hal-hal sebagai berikut. a. Nilai berbagai ibarang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara b. Nilai berbagai jenis pengeluaran atas produk nasional c. Jumlah pendapatan yang diterima oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menciptakan produk nasional tersebut. 2. Konsep-Konsep Pendapatan Nasional a. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam periode tertentu atau satu tahun termasuk barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut dan oleh penduduk negara lain yang tinggal di negara bersangkutan. b. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) Produk Nasional Bruto adalah total nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu masyarakat suatu negara selama periode tetentu baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri. c. Produk Nasional Netto (PNN) atau Net National Product (NNP) Produk Nasional Neto adalah produk nasional bruto dikurangi penyusutan barangbarang pengganti modal dalam proses produksi. d. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) = NNI Pendapatan Nasional Neto adalah produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung dan ditambah dengan subsidi e. Pendapatan Perorangan (Personal Income = PI) Pendapatan Perongan adalah seluruh jumlah seluruh penerimaan yang benar-benar sampai di tangan masyarakat ditulis dalam rumus: PI = NNI = transfer payment (laba ditahan + iuran asudanri + iuran jaminan sosial + pajak perseorangan) f. Pendapatan Disposable/ setelah pajak (Disposible Income)

Pendapatan Disposible adalah pendapatan perseorangan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Rumusnya: Disposible Income = Personal Income Pajak Penghasilan. g. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Produk Domestik Regional Bruto adalah jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode tertentu. II. Metode Perhitungan Pendapatan Naisonal Ada beberapa pendekatan untu menghitung pendapatan nasional antara lain sebagai berikut: 1. Pendekatan Pendapatan Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi. a. Kompensasi untuk pekerja Pekerja mendapat upah dan gaji serta penerimaan lain, seperti pemberian tunjangan pensiun, jaminan sosial, dan pendapatan lainnya. b. Keuntungan Perusahaan Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena mengelola sumber daya yang dimilikinya c. Pendapatan Usaha Perorangan Merupakan pendapatan yang diterima dari enggunaan tenaga kerja dan hasil usaha orangan, seperti petani d. Pendapatan Sewa Merupakan balas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang digunakan untuk kegiatan ekonomi e. Bunga Netto Bunga neto dibayar oleh perusahaan sikurangi dengan bunga uang diterima oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut NI = Yw + Yr + Yi + Yp Keterangan : NI = Pendapatan Nasional Yw= Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya Yr = Pendapatan bersih dari sewa Yi = Pendapatan dari bunga Yp = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan 2. Pendekatan Produksi Pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah eluruh banda dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian. Nilai tambah adalah selisih antara nilai output dengan nilai input.

No Sektor produksi Nilai output Nilai input Nilai tambah 1 2 3 Pertanian Industri Tekstil Perdagangan 2000 2500 1500 500 2000 500 1500 1500 1000 3. Pendekatan Pengeluaran Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlakan nilai pasar dari pengeluaran sektor rumah tangga untuk barang konsumsi dan jasa (C) pengeluaran investasi (I), tabungan (S), pengeluaran pemerintah (G), pengeluaran sektor ekspor impor (X-M) Pendekatan ini dapat dirumuskan: PDB = C + I + G + (X-M) atau M) Keterangan : PDB : Produk Domestik Bruto C I S G X M : Konsumsi rumah tangga : Investasi : Tabungan : Pengeluaran pemerintah : Total Expor : Total Impor Perhitungan Pendapatan Nasional a. Produk Pamesti Bruto (PPB) Dikurangi pendapatan netto luar negeri b. Produk Nasional Bruto (PNB) Penyusutan c. Produk Nasional Netto (NNP) Pajak tak langsung d. Pendapatan Nasional Netto (NNI) Transfer payment Dikurangi - Dana jamsos - Pajak penghasilan - Laba tak dibagi e. Pendapatan Perseorangan (PI) f. Pajak langsung g. Pendapatan disposibel (DI) III.Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional PDB = C + S + G + (X- 5.000,- 16.000, - 4.000,- 25.000, - 200.000,- 20.000,- 180.000,- 10.000,- 170.000,- 10.000,- 160.000,- 11.000,- 171.000,- 146.000,- 6.000,- 140.000,- Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menelaah kondisi atau struktur perekonomian Dari perhitungan pendapatan nasional, kita dapat menggolongkan suatu negara sebagai negara industri, pertanian atau jasa. Dapat ditentukan pula besarnya sektor-sektor industri, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Berdasarkan pendapatan nasional dapat kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara pertanian atau agraris, sedang Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Jepang adalah negara Industri. Menurut PBB, perekonomian suatu negara terdiri dari 11 sektor usaha, yaitu sebagai berikut: a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan b. Pertambangan dan penggalian c. Industri pengolahan d. Listrik, gas, dan air minum e. Bangunan f. Perdagangan, hotel, dan restoran g. Pengangkutan dan komunikasi h. Bank dan lembaga keuangan lainnya i. Sewa rumah j. Pemerintah dan pertahanan k. Jasa-jasa lain 2. Membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu Data mengenai pendapatan nasional dibuat setiap tahun, maka kita dapat membandingkan besarnya pendapatan nasional suatu negara dari tahun ke tahun. Perbandingan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi sebagai berikut. a. Ada tidaknya kenaikan/penurunan perekonomian b. Ada tidaknya perubahan struktur ekonomi c. Pertambahan dan pengurangan kemakmuran materiil d. Kenaikan atau penurunan pendapatan per kapita berdasakarn jumlah penduduknya. 3. Membandingkan perekonomian antarbangsa atau antar daerah Data perhitungan pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk membandingkan perekonomian suatu negara dengan negara laindan antar satu daerah/provinsi dengan daerah/provinsi lain. Kita dapat membandingkan pendapatan per kapita antara Amerika Serikat dengan Jepang dan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Perbandingan ini berguna untuk menilai seberapa jauh kita tertinggal atau lebih maju dibandingkan dengan negara lain yang yang lebih maju atau lebih terbelakang dari kita. 4. Merumuskan kebijaksanaan pemerintah Perhitungan pendapatan nasional berguna pula untuk membantu merumuskan kebijakan pemerintah. Seandainya kita menginginkan pertumbuhan produk nasional bruto setinggi 8%, maka perhitungan pendapatan nasional inilah yang kita lihat. Dengan mengetahui proporsi masing-masing sektor, pertanian 8% itu dialokasikan kepada sektor pertanian misalnya 5%, sektor industri 15%, pertambangan 12% dan seterusnya.

Dari kecepatan pertumbuhan sektor pertanian dalam subsektor tanaman bahan makanan pemerintah dapat menentukan kebijakan pengadaan pangan. Misalnya dapat tidaknya bahan makanan disediakan dari produksi dalam negeri dan seberapa besar masih harus diimpor. Berdasarkan pendapatan per kapita, pemerintah dapat pula menentukan kebijakan kependudukan dan penggunaan dana investasi. IV.Pendapatan Per kapita Pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Adapun rumusnya sebagai berikut. Pendapatan per kapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun. 1. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu negara dengan negara lain 2. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara dengan negara lain 3. Sebagai data untuk kebijakan atau sebgai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah ekonomi 4. Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara Pendapatan per kapita sebagai barometer untuk mengukur taraf hidup rata-rata masyarakat suatu negara masih ada kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan oleh berikut ini. 1. Tingginya pendapatan per kapita suatu negara dalam perhitungannya kurang memperhatikan aspek pemerataan distribusi pendapatan dan harga barang keperluan sehari-hari 2. Tingginya pendapatan per kapita belum tentu mencerminkan secara realistis tingkat kesejahteraan masyarakat, karena ada faktor-faktor lain yang sifatnya relatif atau sangat subjektif sehingga sulit diukur tingkat kesejahteraannya. 3. Tingginya pendapatan per kapita tidak menjelaskan mengenai masalah pengangguran yang ada serta berapa lama seseorang itu bekerja. Berdasarkan Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok 1. Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics) Negara berpendapatan rendah yaitu negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang 2. Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lower Middle Economics) Negara yang berpendapatan menengah ke bawah, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 - $ 2.695 3. Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Economics) Negara yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 - $ 8.355 4. Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics) Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita diatas $ 8.355

Contoh pendapatan per kapita beberapa negara : Negara ASEAN US $ Negara Lain US $ Brunai Darussalam Indonesia Malaysia Philipina Singapura Thailand 17.000 605 2.475 725 13.600 1.605 Amerika Serikat Australia Cina India Jepang Korea Selatan 22.550 16.180 325 310 27.305 6.489 Manfaat perhitungan pendapatan per kapita: 1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun 2. Sebagai data perbandingan tingkat suatu negara dengan negara lain 3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup negara dengan negara lainnya 4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi V. Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk dan Pendapatan Per Kapita Pendapatan nasional sebuah negara tinggi, tetapi jumlah penduduknya besar maka pendapatan per kapitanya akan rendah. Sebaliknya pendapatan nasional rendah, tetapi jumlah penduduk kecil, pendapatan per kapitanya mungkin tinggi. Pendapatan per kapita yang tinggi memberikan gambaran umum tentang kesejahteraan penduduk, tetapi belum tentu selurh rakyat menikmat kemakmuran. Untuk itu harus ada aspek pemerataan pendapatan. Untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan biasa digunakan Koefisien Gini (Gini Ratio). Adapu kurva yang menggambarkan hubungan kuantitatif antara persentase penduduk sebagai penerima pendapatan dengan persentase pendapatan yang nyata-nyata diterima disebut Kurva Lorenz. Cara perhitungan koefisien Gini 1. Apabila pendapatan didistribusikan secara merata maka semua titik akan breada pada garis diagonal 2. Apabila pendapatan tidak didistribusikan secara merata, maka titik-titik akan menjauh dari garis diagonal OB VI.Membandingkan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain Berdasarkan PDB suatu negara bisa menunjukkan tingkat produktivitas masyarakat di negara tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa. Berikut ini kita akan melihat PDB yang dihasilkan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. N o 1 2 3 4 5 6 Tabel 1. PDB Indonesia dan Negara-negara Lain menuruh Harga Konstan (dalam Miliar Rupiah) Negara Tahun 1994 Tahun 1995 Tahun 1996 Tahun 1997 Indonesia 413.797,9 433.245,9 376.902,5 359.029,6 Malaysia 173.035,2 236.322,9 384.017,6 359.029,6 Singapura 138.573,0 332.205,4 581.770,8 540.168,0 Kanada 1.364.764,5 2.639.881,0 4.344.070,6 - Hongkong 244.017,3 497.400,0 814.710,4 739.700,0 Jepang 998.580.702,0 1.760.884.076, 3.346. -

0 835.051 VII. Dari data di atas tampak bahwa PDB Indonesia bukan yang tekecil. bahkan PDB Indonesia lebih besar jika dibandingkan dengan Malaysia, Hongkong, dan Singapura. PDB yang besar bukan ukuran yang tepat untuk menilai tingkat kemakmuran suatu negara. Karena negara dengan PDB besar tidak bisa dikategorikan makmur jika jika jumlah penduduk yang dihidupi dari jumlah PDB tersebut juga besar. Untuk membandingkan tingkat kemakmuran, kita harus menggunakan pendapatan per kapita sebagai patokan. Berikut ini adalah pendapatan per kapita negara-negara di dunia termasuk Indonesia Negara A. Pendapatan Rendah 1. Tanzania 2. Nigeria 3. Bangladesh 4. India 5. Ghana 6. Papua Nugini 7. Cina 8. Pakistan 9. Nigaragua 10. Indonesia C. Pendapatan menengah yang tinggi 1. Turki 2. Brasil 3. Hongaria 4. Afrika selatan 5. Malaysia 6. Meksiko 7. Saudi Arabia 8. Korea Selatan 9. Portugal 10. Yunani Indek Harga dan Inflasi Pendapatan per kapita (US $) 730 960 1.380 1.720 1.800 2.000 2.400 2.500 2.500 2.840 6.600 6.800 7.400 8.300 9.000 10.300 10.300 12.600 13.450 14.600 1. Angka Indeks dan Macam-macam Angka Indeks Negara B. Pendapatan menengah yang rendah 1. Filipina 2. Mesir 3. Rusia 4. Sri langka 5. Thailand 6. Jordania 7. Rumania 8. Kolombia 9. Argentina 10. Iran D. Negara Kaya 1. Jerman 2. Swedia 3. Australia 4. Prancis 5. Inggris 6. Belanda 7. Swiss 8. Singapura 9. Amerika Serikat 10. Jepang Pendapatan per kapita (US $) 2.850 3.500 3.500 3.600 4.000 4.050 5.000 6.100 6.100 6.100 19.700 21.200 21.200 22.100 22.200 22.600 23.100 26.300 26.400 31.500 Angka Indeks adalah angka yang diharapkan dapat memberitahukan perubahanperubahan variabel sebuah / lebih karakteristik pada waktu dan tempat yang sama atau pun berlainan Ada tiga macam indeks yang berguna atau diperlukan dalam bidang ekonomi. a. Indeks harga adalah angka yang diharapkan dapat dipakai untuk memperlihatkan perubahan mengenai harga-harga barang baik harga untuk semacam maupun berbagai macam barang dalam waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan. b. Indeks jumlah adlaah angka yang diharapkan dapat memperlihatkan perubahan mengenai jumlah barang sejenis atau sekompulan barang yang dihasikan guna, diekspor, dan dijual untuk waktu yang sama ataupun berlainan

c. Indeks nilai adalah angka yang digunakan untuk mengentahui perubahan nilai barang yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui 2. Indeks Harga Timbang Ada beberapa cara untuk menghitung indeks harga timbang antara lain sebagai berikut : a. Indeks Lapeyers Indeks Lapeyers adalah indeks yang dihitung dengan menggunakan kuantitas pada tahun dasar sebagai timbangannya. Keterangan : Po = harga pada tahun dasar Qn = kuantitas pada tahun dasar Pn = Harga pada tahun diketahui Qn = kuantitas pada tahun ke-n b. Indeks Paasche Indeks Paasche adalah indeks yang dalam perhitungannya menggunakan kuantitas pada tahun ke-n (tahun yang dicari indeksnya sebagai berikut: Keterangan : Ip = indeks paasche yang dicari Pn = Harga pada tahun diketahui Po = harga pada tahun dasar Qn = kuantitas pada tahun ke-n c. Indeks harga dalam peranan ekonomi Indeks harga adalah perbandingan antara harga rata-rata pada tahun yang dihitung dan harga rata-rata pada tahun dasar Keterangan : Ihn = Indeks harga tahun n (tahun yang dihitung) Po = harga pada tahun dasar Pn = Harga pada tahun diketahui Ada tiga macam indeks harga yang digunakan di Indonesia a. Indeks Harga Produsen (IHP) IHP hasil pertanian dihitung berdasarkan fluktrasi harga hasil pertanian dipedesaan. Tujuannya untuk menilai kesejahteraan petani dilihat dai nilai tukar hasil pertaniannya. b. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Perhitungan IHPB menggunakan data harga perdangangan besar (HPB). HPB mencakup barang-barang perdagangan dalam jumlah besar yang terdiri lima macam yaitu hasil pertanian, pertambangan, industri, impor dan ekspor. IHPB berguna untuk melihat perkembangan perekonomian nasional. c. Indeks Harga Konsumen (IHK) IHK dihitung dengan menggunakan data harga konsumen (HK). HK adalah harga barang-barang yang diperdagangkan dalam ecerean untuk dikonsumsi sendiri bukan untuk dijual. HK diambil dari data empat kelompok yaitu kelompok makanan, perumahan, sandang dan aneka barang dan jasa. Indeks Harga Konsumen (IHK)

adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suati paket komoditas dalam suatu kurun waktu tertentu. Tujuan penghitungan IHK 1) Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergabung pada diagram timbangan IHK 2) Sebagai pedoman untuk menetukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi 3) Sebagai penghitungan penyesuaian upah minimum kabupaten (UMK) 4) Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada di pasar. Peranan Indeks harga dalam ekonomi a. Indeks harga merupakan petunjuk/barometer kondisi ekonomi umum Indeks harga umum penting artinya bagi pedagang sebab indeks harga tersebut merupakan pedoman umum bagi kebijaksanaan penetapan harga dan perencanaan persediaan perusahaan b. Indeks harga dapat digunakan sebagai pedoman pembelian barang Agar dapat diukur efisiensi pembelian barang yang bersangkutan, harga barang yang dibeli dapat dibandingkan dngan indeks harga eceran atau indeks harga perdagangan besar. 3. Indeks Harga Tak Terimbang Indeks harga menurut metode ini merupakan rasio antara penjumlahan harga-harga komoditas dalam satu kelompok pada tahun ke-n dengan penjumlahan harga-harga komoditi dalam kelompok pada tahun dasar, rumusnya sebagai berikut : Dimana : IA = Indeks harga tahun n (tahun yang dihitung) Po = harga pada tahun dasar Pn = Harga pada tahun diketahui Perhatikan tabel berikut ini! N o 1 2 3 4 5 Beras Telur Gula Ikan Minyak goreng Jenis Barang Harga Barang 2002 2003 2.400 2.500 6.500 7.000 3.500 4.000 2.000 2.500 3.800 4.000 Jumlah 18.200 20.000 IA = 108,89 berarti harga naik 9,89% (109,89 100) dibanding harga sebelumnya. Perhatikan contoh tabel berikut! Harga Barang Kuantitas barang Po Pn Nama 2002 2003 2002 2003 Indek bawah Indek bawah (Po indek (Pn Indek (Qo indek (Qn Barang (Qn (Qn I bawah) bawah) bawah) indek Indek Bawah Indek Bawah atas) Beras 4.000 4.400 4 2 8.000 8.800

Jagung Ketela Sagu 3.000 1.600 6.000 3.400 1.800 6.800 Maka indeks Laspeyer tahun 2005 dengan tahun dasar 2004 6 8 4 4 4 2 8.000 10.100 6.400 7.200 12.000 13.600 35.400 39.800 IL = 112,4 Perhatikan contoh tabel berikut ini! Nama Barang Beras Jagung Ketela Sagu Harga Barang Kuantitas barang 2004 2005 2004 2005 4.000 2.200 2 1 1.500 1.700 3 2 800 900 4 2 3.000 3.400 2 1 Maka Indeks Paasche tahun 2005 dengan tahun dasar 2004 PoQn PnQn 4.000 4.400 6.000 6.800 3.200 3.600 6.000 6.800 19.200 21.000 Berikut kenaikan harga 112,5 100 = 12,5% dari harga sebelumnya 4. Inflasi a. Pengertian inflasi Inflasi adalah kondisi dimana terjadi kemerosotan nilai uang karena banyaknya uang yang beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. b. Jenis-jensi inflasi 1) Inflasi berdasarkan tingkat keparahannya a) Inflasi ringan Inflasi ringan adalah inflasi yang belum begitu menggangu keadaan ekonomi b) Inflasi sedang Inflasi ini belum membahayakan kegiatan ekonomi, tetapi inflasi ini sudah menurunkan kesejahteraan orang yang berpenghasilan tetap c) Inflasi berat Inflasi ini sudah mengguncangkan kondisi perekonomian. Pada inflasi ini orang cenderung menyimpan barang atau orang enggan menabung d) Inflasi sangat berat Inflasi ini sudah mengguncangkan kondisi perekonomian dan sudah dikendalikan walaupun dengan kebijakan moneter dan fiskal 2) Inflasi berdasarkan sumbernya a) Inflasi yang bersumber dari luar negeri Inflasi ini terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri b) Inflasi yang bersumber dari dalam negeri Inflasi ini dapat terjadi karena pencetakan uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit

3) Inflasi berdasarkan penyebabnya a. Inflasi karena kenaikan permintaan Kenaikan permintaan terkadang tidak dipenuhi produsen b. Inflasi karena kenaikan biaya produksi Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga penukaran barang baik c. Penyebab inflasi 1) Kelebihan permintaan 2) Kenaikan biaya produksi 3) Pencetakan uang baru 4) Lembatnya produksi 5) Sikap konsumen 6) Sikap produsen 7) Kebijakan pemerintah d. Cara menghitung inflasi Contoh : IHK bulan Mei 2005 sebesar 111,91 sementara IHK bulan April 2005 sebesar 110,83 maka inflasi bulan Mei sebagai berikut e. Dampak inflasi terhadap kegiatan ekonomi 1) Terhadap pendapatan Inflasi dapat mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan atau merugikan. Pada beberapa kondisi ( kodisi inflasi lunak), inflasi dapat mendorong para pengusaha memperluas produksinya. Dengan demikian, akan tumbuhkesempatan kerja baru sekaligus bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, bagi masyarakat berpenghasilan tetap inflasi akan menyebabkan mereka rugi karena penghasilan tetap itu jika ditukarkan dengan barang dan jasa akan semakin sedikit. 2) Terhadap ekspor Pada keadaan inflasi, daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi karena harga barang ekspor semakin mahal. Inflasi dapat menyulitkan para eksportir dan negara. Negara mengalami kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh juga semakin kecil. 3) Terhadap minat orang untuk menabung Pada inflasi, pendapatan riil para penabung berkurang karena jumlah bunga yang diterima pada kenyataannya berkurang karena laju inflasi. Misalnya bulan Januari 2006 seseorang menyetorkan uangnya ke bank dalam bentuk deposito satu tahun. Deposito tersebut menghasilkan bunga sebesar misalnya 15% per tahun. Apabila tingkat inflasi sepanjang Januari 2006 Januari 2007 cukup tinggi. Katakanlah

11% maka pendapatan dari uang yang didepositokan tinggal 4%. Minat orang untuk menabung akan berkurang. 4) Terhadap kalkulasi harga pokok Keadaan inflasi menyebabkan penghitungan untuk menetapkan harga pokok dapat terlalu kecil atau bahkan terlalu besar. Oleh karena itu persentase dari inflasi tidak teratur, kita tidak dapat memastikan berapa pesen inflasi untuk masa tertentu. Akibatnya, penetapan harga pokok dan harga jual sering tidak tepat. Keadaan ini dapat mengacaukan perekonomian terutama untuk produsen f. Cara mengatasi inflasi 1) Kebijakan moneter Kebijakan ini diambil dengan maksud untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Beberapa kebijakan yang ditempuh antara lain sebagai berikut: a) Penetapan persediaan kas b) Kebijakan diskonto c) Kebijakan operasi pasar terbuka 2) Kebijakan fiskal Kebijakan fiskal adalah langkah untuk mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan yang ditempuh sebagai berikut: a) Menghemat pengeluaran b) Menaikkan tarif pajak

Lembar Kegiatan Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan sebab terjadinya inflasi menurut teori strukturalis! 2. Bagaimana dampak inflasi bagi nilai uang dan bagaimana pengaruh inflasi terhadap kemampuan membelanjakan uang? 3. Apa yang dimaksud dengan kebijakan cash ratio? 4. Sebutkan berbagai kebijakan yang dapat diambil pemerintah untk menghadapi inflasi? 5. Isilah tabel dibawah ini dengan menuliskan pihak-pihak yang dirugikan dan diuntungkan dari inflasi serta alasannya! 6. Jelaskan pentingnya perhitungan indek harga dalam perekonomian! 7. Jelaskan pembagian indeks harga dan apa perbedaan indek Laspeyers dengan indeks Paasche! 8. Jelaskan asal terjadinya inflasi dari luar negeri! 9. Jelaskan mengapa defisit anggaran dapat menyebabkan inflasi, namun kadangkala berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi! 10. Apa yang dimaksud dengan deflasi! I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling tepat! 1. Jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan suatu kegiatan apapun disebut. a. Pendapatan perseorangan b. Disposable income c. Pendapatan nasional d. Pendapatan bersih e. Pendapatan bruto 2. Perhitungan pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diperoleh para pekerja, pengusaha, dan pemilik modal adalah. a. Metode produksi b. Metode konsumsi c. Metode pendapatan d. Metode penjumlahan

e. Metode pengeluaran 3. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua warga negara dalam suatu negara dalam satu tahun disebut. a. Produk domestik bruto b. Produk nasional bruto c. Produk nasional netto d. Disposable income e. Personal income 4. Pendapatan perseorangan setelah dikurangi pajak penghasilan disebut. a. Produk domestik bruto b. Produk nasional bruto c. Produk national netto d. Disposable income e. Personal income 5. Pengertian pendapatan nasional adalah. a. Jumlah uang yang disimpan di bank b. Jumlah uang yang beredar di masyarakat c. Jumlah nilai produksi yang dihasilkan selama satu tahun d. Jumlah pendapatan pajak yang diterima oleh pemerintah e. Jumlah utang piutang masyarakat dalam setahun 6. Jumlah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi adalah. a. Pendaptan nasional neto b. Pendapatan domestik bruto c. Pendapatan nasional bruto d. Produk domestik neto e. Pendapatan per kapita 7. Pendapatan yang dapat benar-benar dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan adalah. a. Pendapatan nasional b. Pendapatan nasional bruto c. Pendapatan domestik bruto d. Pendapatan disposible e. Pendpaatan perseorangan 8. Perhitungan pendapatan nasional pada negara sedang berkembang setelah dihitung secara umum akan menghasilkan urutan. a. PDB < PNB < NNP < NNI > PI > DI b. PDB < PNB > NNP > NNI > PI > DI c. PDB > PNB > NNP < NNI < PI < DI d. PDB > PNB < NNP > NNI > PI > DI e. PDB > PNB > NNP > NNI > PI < DI

9. Perhitungan pendapatna nasional negara maju setelah dihitung secara umum akan menghasilkan urutan. a. PDB < PNB < NNP < NNI > PI > DI b. PDB < PNB > NNP > NNI > PI > DI c. PDB > PNB > NNP < NNI < PI < DI d. PDB > PNB < NNP > NNI > PI > DI e. PDB > PNB > NNP > NNI > PI > DI 10. Produk nasional neto adalah. a. GDP pendapatan neto luar negeri b. GDP + pendapatan neto luar negeri c. GNP pajak tak langsung subsidi d. GNP depresi + pengganti barang modal e. GNP penyusutan pengganti barang modal II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah in idengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan kriteria Bank Dunia tentang pengelompokan suatu negara! 2. Jelaskan pengeertian angka indeks! 3. Sebut dan jelaskan macam inflasi ditinjau dari asal atau sumbernya! 4. Apakah setiap terjadi inflasi berarti buruh pengaruhnya bagi perekonomian, Jelaskan! 5. Sebutkan langkah-langkah pemerintah untuk menekan laju inflasi! III.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Apakah yang dimaksud pendapatan nasional! 2. Jelaskan jelaskan pengertian pendapatan bebas dan pendapatan perorangan! 3. Sebutkan konsep pendapatan nasional! 4. Sebutkan manfaat penghitungan pendapatan nasional! 5. Perhatikan data di bawah ini! a. Gaji dan upah 288.000 b. Bunga modal 52.000 c. Sewa tanah 16.000 d. Laba usaha 43.000

Berdasarkan data di atas, hitunglah pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan! 6. Sebutkan metode penghitungan pendapatan nasional! 7. Sebutkan pendapatan yang tidak termasuk dalam pendapatan nasional! 8. Apakah yang dimaksud pendapatan per kapita? 9. Sebutkan dua faktor yang mempengaruhi kemakmuran masyarakat! 10. Apakah yang dimaksud kurva Lorent?