Kelompok Keahlian (Research Division) Fisika Bumi dan Sistim Kompleks

dokumen-dokumen yang mirip
Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Geofisika

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Fisika. Lampiran III

NO KODE MATA KULIAH SKS KOMPTENSI KKNI 1 MKS 101 Bahasa Indonesia 2(2-0) 2 MKS 201 Bahasa Inggris 2(2-0) Pengetahuan Kebencanaan Lingkungan

DAFTAR ISI. Sambutan Rektor Institut Teknologi Bandung i. Prakata- Majelis Guru Besar Institut Teknologi Bandung iii. Sambutan-Dewan Editorial v

1. Deskripsi Riset I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GEOFISIKA GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triantara Nugraha, 2015

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik Fisika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah. seperti timah, emas, tembaga, hingga uranium dapat ditambang di tanah

Dokumen Kurikulum Program Studi Sarjana Teknik Geofisika Lampiran III

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAHAN CITRA UNTUK PENENTUAN SIFAT FISIS BATUAN

KAJIAN PEMODELAN FISIS, AUTOMATA GAS KISI, DAN ANALITIS ALIRAN GLISERIN TESIS. ADITYA SEBASTIAN ANDREAS NIM: Program Studi Fisika

Dokumen Kurikulum Program Studi Doktor Teknik Geofisika

seekementerian PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK SOAL UJIAN PERIODE SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013

FENOMENA ELEKTROKINETIK DALAM SEISMOELEKTRIK DAN PENGOLAHAN DATANYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENGURANGAN BLOK. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan suatu kawasan yang terbentuk akibat pertemuan tiga

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Perminyakan Lampiran III

Metode Geofisika untuk Eksplorasi Panasbumi

APLIKASI METODE GEOFISIKA UNTUK GEOTEKNIK. Oleh: Icksan Lingga Pradana Irfan Fernando Afdhal Joni Sulnardi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Geofisika merupakan cabang ilmu kebumian yang menerapkan konsep

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Teknik Perminyakan Lampiran III

PEMETAAN GEOLOGI. A. Peta Geologi. B. Pemetaan Geologi

Kode Dokumen. Versi. Kemahasiswaan. Institut Teknologi. 8 April

saluran-saluran kosong ke segala arah, berisi air dan ion-ion yang mudah tertukar, seperti: sodium, potasium, magnesium, dan kalsium.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersumber dari ledakan besar gunung berapi atau gempa vulkanik, tanah longsor, atau

Dokumen Kurikulum Program Studi : Oseanografi. Lampiran III BUKU III. Fakultas : Ilmu Dan Teknologi Kebumian. Institut Teknologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi saat ini semakin meningkat khususnya di wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Jalur tektonik di Indonesia (Sumber: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2015)

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Penelitian

Pengembangan isolator tegangan tinggi yang cocok untuk daerah tropis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya alam dengan jumlah yang

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Instrumentasi dan Kontrol

PROPOSAL PERMOHONAN KERJA PRAKTEK Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Kurikulum Tahun Jurusan Teknik Mesin ITS Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Fisika

PROGRAM STUDI MAGISTER REKAYASA PERTAMBANGAN PERIODE JANUARI DESEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

INVERSI GEOFISIKA (geophysical inversion) Dr. Hendra Grandis

Dokumen Kurikulum Program Studi Magister Teknik Sipil

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Rekayasa Pertambangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang memiliki wilayah sangat luas dan

BAB IV MODEL GEOLOGI DAN DISTRIBUSI REKAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ringkasan Materi Seminar Mitigasi Bencana 2014

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

KK ESDB telah menyusun roadmap lima tahunan untuk periode Program utama pada tahun 2017 adalah pengembangan topik-topik penelitian yang

Fisika Batuan 2 sks/ MFG 2943

III. TEORI DASAR. melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free wave karena dapat menjalar

Bab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengamatan parameter-parameter cuaca secara realtime maupun dengan alat-alat

Dokumen Kurikulum Program Studi : Sains Kebumian. Lampiran III BUKU III. Fakultas : FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN ( FITB )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian secarageografisterletakpada107 o o BT

GELOMBANG SEISMIK Oleh : Retno Juanita/M

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 20/SK/K01-SA/2010 TENTANG FOKUS RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Gambar I.1. : Lokasi penelitian terletak di Propinsi Sumatra Selatan atau sekitar 70 km dari Kota Palembang

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

M MODEL KECEPATAN BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE TOMOGRAFI DATA MICROEARTHQUAKE DI LAPANGAN PANAS BUMI ALPHA

BAB I PENDAHULUAN. Suatudaerahdapatdikatakanmemilikisistemgeothermalapabila di daerahtersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Aplikasi Artificial Neural Network (ANN) untuk Memprediksi Perilaku Sumur Geotermal

BAB III METODE PENELITIAN

MENGAJAR FISIKA, MENGHASILKAN LULUSAN BERKEMAMPUAN AGAR DAPAT BEKERJA DIMANA SAJA DENGAN SUKSES

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Elektro. Lampiran II

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. TEORI DASAR. gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SIFAT KONDUKTIVITAS LISTRIK PADA BEBERAPA JENIS MATERIAL DENGAN METODE POTENSIAL JATUH. Said, M.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumatera Utara secara geografis terletak pada 1ºLintang Utara - 4º Lintang Utara dan 98 Bujur Timur Bujur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

(Analisis model geomekanika pada zona penunjaman lempeng untuk estimasi potensi gempa besar di Indonesia)

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB 4 PENGOLAHAN DAN INTERPRETASI DATA GEOFISIKA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN FISIKA SMA NEGERI 78 JAKARTA

Analisa Pola dan Sifat Aliran Fluida dengan Pemodelan Fisis dan Metode Automata Gas Kisi

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI STRUKTUR BAWAH PEMUKAAN PADA ZONA SESAR DENGAN METODE MAGNETOTELLURIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

matematis dari tegangan ( σ σ = F A

Batuan berpori merupakan media dengan struktur fisik yang tersusun atas bahan

BAB II SURVEI LOKASI UNTUK PELETAKAN ANJUNGAN EKSPLORASI MINYAK LEPAS PANTAI

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Fisika. Lampiran III

Energi ini tersimpan dalam batuan magma yang terdapat di bawah permukaan. bumi dan memiliki fluida di dalamnya. Aktivitas panas bumi ditandai dengan

DokumenKurikulum Program Studi : SAINS KEBUMIAN ( SB ) BUKU I. Fakultas : FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN ( FITB )

manusia. Kebutuhan akan energi yang semakin tinggi memerlukan langkah yang efektif guna meningkatkan produktivitas minyak dan gas bumi.

BAB V ANALISIS 5.1 Penampang Hasil Curve Matching

INTERPRETASI DATA METODE EKSPLORASI GEOFISIKA : SEISMIK DOWNHOLE

BAB I PENDAHULUAN. Posisi Kepulauan Indonesia yang terletak pada pertemuan antara tiga

Gambar 3.1 Lokasi lintasan pengukuran Sumber: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Survei Magnetotellurik (MT) dan Time Domain Electro Magnetic (TDEM) Daerah Panas Bumi Dua Saudara, Provinsi Sulawesi Utara

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

KATA PENGANTAR. memberikan nikmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

Dokumen Kurikulum Program Studi : Meteorologi. Lampiran II

PENGOLAHAN DATA MANUAL DAN SOFTWARE GEOLISTRIK INDUKSI POLARISASI DENGAN MENGGUNAKAN KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

Transkripsi:

Road Map Riset Kelompok Keahlian (Research Division) Fisika Bumi dan Sistim Kompleks oleh: Doddy Sutarno Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung 2013

I. Latar Belakang Formulasi analitis sistim fisis secara akurat telah berhasil memprediksi beberapa fenomena alam. Pada umumnya, formulasi tersebut dilakukan melalui penyederhanaan model, misalnya sifat simetri dsb. Dalam menangani persoalan yang bersangkutan dengan many body system, prosedur statistik lazim digunakan sebagai perangkat untuk penyederhanaan persoalan yang tentu saja bergantung kepada postulat dan hipotesis tentang sifat keaacakan sistim yang bersangkutan. Namunn, realita alamiah tidaklah sederhana, dan keterbatasan kita sebagai manusia dalam mendiskripsikan kompleksitas alam merupakan kendala bagi pengungkapkan realita yang sebenarnya. Kompleksitas kini menjadi tantangan dalam mempelajari respon sistem, dimana dinamika sistem perlu diklasifikasi ke dalam beberapa kelas agar perilakunya dapat dipelajari secara lebih baik dan lengkap. Dalam kasus ini, komputer merupakan alat yang sangat berguna untuk membantu kita memehami fenomena yang bersangkutan. Bidang keahlian Fisika Bumi dan Sistim Kompleks mengfokuskan kajian tentang gejalagejala alam yang berhubungan dengan sistim kompleks melalui konsep-konsep fisika, serta memanfaatkan konsep-konsep tersebut untuk dapat didayagunakan dalam memahami sistim tersebut. Kajian tentang sistem kompleks mencakup pengembangan konsep-konsep dan metodologi untuk melakukan pengamatan, pengolahan, pemodelan dan penafsiran fungsifungsi respon yang bersangkutan, serta aplikasinya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia. Bidang kajian mencakup sumberdaya alam, masalah lingkungan dan bencana alam, sifat-sifat material, pengolahan citra dan analisa noise, disamping persoalan intelegensi komputer, chaos dan fraktal. Sehubungan dengan itu, kepakaran dalam bidang komputasi dan pengembangan peralatan juga menjadi perhatian khusus bidang keahlian ini. Staf pengajar yang terlibat dalam bidang keahlian Fisika Sistim Kompleks mempunyai kepakaran dan minat yang beragam, mulai dari seismologi, elektromagnetisme, fisika batuan, geoteknik dan lingkungan, hingga eksplorasi sumberdaya alam. Kegiatan dan aktivitas di bidang keahlian ini didukung oleh beberapa laboratorium, diantaranya: Laboratorium Komputasi, Laboratorium Induksi Elektromagnetik dan Laboratorium Fisika Batuan. Meskipun diutamakan untuk keperluan penelitian dan penyelesaian tugas akhir mahasiswa (baik sarjana, magister maupun doktor), laboratoriumlaboratorium tersebut ini digunakan juga untuk praktikum mahasisiwa disamping untuk memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Laboratorium Fisika Sistim Kompleks dilengkapi dengan berbagai peralatan, termasuk perangkat lunak komputer untuk pengolahan, analisa dan interpretasi data, dimana sebagian dari peralatan dan perangkat lunak tersebut merupakan hasil pengembangan yang dilakukan oleh para staf. II. Misi dan Tujuan Misi 1. Menumbuhkan dan mengembangkan bidang keahlian Fisika Bumi dan Sistim Kompleks melaui kegiatan-kegiatan penelitian dalam rangka membangun basis penelitian dan tradisi ilmiah 2. Membina kepemimpinan akademik/ilmiah seta karier akademik/ilmiah staf (kaderisasi ). 3. Membina team work yang meliputi koordinasi kegiatan, pembagian tugas dan hierarki hak/tanggung jawab didalamnya 4. Mendukung pengembangan program pendidikan, baik program sarjana maupun program pascasarjana 5. Membuahkan pelayanan ilmiah bagi masyarakat

Tujuan Mendukung kebijakan penelitian ITB dlm menghadapi tantangan zaman melalui kegiatan riset di bidang kebumian sistim kompleks, dalam rangka pengembangan dan penguatan ilmu dan teknologi di Indonesia, khususnya yang bersangkutan dengan pemenuhan kebutuhan energi dan air serta peningkatan kualitas hidup dan lingkungan. III. Stuktur Organisasi KK Fisika Bumi dan Sistim Kompleks dipimpin oleh seorang ketua terpilih yang memiliki senioritas akademis sebagaimana disyaratkan/ditetapkan oleh Senat FMIPA/Senat Akademik ITB dan berfungsi sebagai "pemimpin akademis" dengan tanggung jawab dan wewenang sebagai berikut: 1. Menyusun Program Kerja KK yang berkesinambungan (dengan sasaran jangka pendek dan jangka panjang). 2. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian, pendidikan dan pngabdian masyarakat secara terpadu. 3. Mengembangkan dan membina sarana Laboratorium. 4. Membina pengembangan karier para anggauta staf dalam KK. 5. Mengarahkan dan membimbing peneltitian pascasarjana, serta mengatur pembimbingan tugas akhir sarjana 6. Mengembangkan kerjasama dengan lembaga-lembaga yang melaksanakan kegiatan yang berkaian dengan kegiatan kelompok. Dalam melakukan tugasnya, ketua KK dibantu oleh seorang sekertaris dan penanggung jawab laboratorium. Selanjutnya terdapat anggota-anggota yang terdiri atas: 1. Rekan Peneliti yang terdiri dari Staf Pengajar Jurusan Fisika yang bergelar Doktor S3 atau yang memiliki jabatan akademis/golongan kepangkatan sekurang-kurangnya Lektor/IVa. 2. Asisten Peneliti yang terdiri dari staf yunior (Golongan III). 3. Mahasiaswa peserta program S3, S2, dan S1, yang sedang menjalankan penelitiannya dalam rangka Tugas Akhir. Setiap anggota KK Fisika Bumi dan Sistim Kompleks memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Berpartisipasi dalam penyusunan proggram kerja dan penyelenggaraan kegiatan KK. 2. Menangani penelitian secara mandiri dalam satu atau lebih topik penelitian dalam KK. 3. Berpartisipasi dalam penglolaan dan perawatan sarana KK dan laboratoium 4. Membimbing penelitian S2 dan S1, serta berpartisipasi dalam bimbingan penelitian S3

Daftar Nama Staf KK Fisika Sistim Kompleks No Nama Research interest Jabatan Keterangan 1 Lilik Hendrajaya Inversi Gelombang & Pencitraan Guru Besar Tugas di HANKAM 2 The How Liong Fisika Bencana Alam & Geoteknik Guru Besar LB 3 Doddy Sutarno Induksi Elektromagnetik Lektor Kepala Ketua 4 Umar Fauzi Fisika Batuan Lektor Kepala 5 Alamta Singarimbun Fisika Bencana Alam & Geoteknik Lektor Kepala 6 Linus A. Pasasa Inversi Gelombang & Pencitraan Lektor Kepala 7 Gunawan Handayani Fisika Bencana Alam & Geoteknik Lektor Penangung jawab Lab 8 Neny Kurniasih Fisika Bencana Alam & Geoteknik Lektor 9 Bagus Endar Inversi Gelombang & Pencitraan Lektor 10 Enjang J. Mustopa Induksi Elektromagnetik Lektor Kepala Sekretaris 11 Wahyu Srigutomo Induksi Elektromagnetik Lektor Kepala Wakil Penangung jawab Lab 12 Nurhasan Induksi Elektromagnetik Asisten Akhli 13 Acep Purqon Fisika Bencana Alam & Geoteknik Asisten Akhli 14 Fourier Fisika Batuan Asisten Akhli IV. Road Map Penelitian 4.1. Common Research Interest Secara umum research interest Kelompok Keahlian Fisika Bumi dan Sistim Kompleks difokuskan kepada pengembangan konsep pemodelan dan analisis sistim fisis melalui pendekatan sistim kompleks yang mencakup: pemodelan dan dinamika non linier, persoalan chaos dan juga fraktal. Selain itu, pengembangan metodologi pengukuran, pemrosesan dan analisis data fisis yang bersangkutan dengan kompleksitas diatas, seperti `robust acqusition and processing serta `non linier prediction and inversion juga menjadi perhatian utama bagi kelompok penelitian ini, disamping perancangan sistim peralatan yang bersangkutan. Saat ini dan ke depan, umat manusia dihadapkan pada gejala alam yang berupa perubahan iklim dan konsekuensunya, serta kebutuhan akan energi yang semakin meningkat guna kelangsungan kehidupannya di muka bumi. Selain kedua hal tersebut, Indonesia sebagai negara kepulauan beriklim tropis yang berada pada jalur cicin api, selalu berada dalam ancaman bencana alam yang berupa erupsi gunung api, gempa bumi/tsunami selain banjir maupun longsor. Dengan memperhatikan tantangan diatas, maka kegiatan riset di KK Fisika Bumi dan Sistim Kompleks secara umum akan ditekankan kepada upaya untuk ketahanan energi nasional dan mitigasi bencana alam. Secara garis besar, road map KK FBSK dapat digambarkan sebagai berikut:

Mitigasi Bencana dan Ketahanan Energi Common tools: - non-linearitas - Soft computing (neural network) - Selular Automata (LBM) Induksi Fisika Batuan Inversi Bencana alam Elektromagnetik Gelombang dan dan Pencitraan lingkungan termasuk KK FISIKA BUMI & SISTEM KOMPLEKS 4.2. Special Research Interest 4.2.1. Induksi Elektromagnetik (EM) Saat ini metoda induksi EM digunakan dalam berbagai macam aplikasi yang luas. Mulai dari studi kerak bumi dan upper mantle yang sangat dalam, aplikasi yang luas untuk eksplorasi minyak dan panas bumi sampai ke persoalan epithermal gold dan logam dasar yang dangkal dan bahkan air tanah. Kegunaan metoda ini didaerah yang miskin data seismik dan pengaruhnya yang tidak merusak lingkungan merupakan bagian integral dari suatu kegiatan eksplorasi yang efektif dengan biaya minimum. Mesikipun saat ini metoda EM telah merupakan teknik yang berguna dengan aplikasi-aplikasinya yang unik, namun masih ada persoalan penting dan sulit yang masih perlu dipecahkan. Pengalaman menunjukkan bahwa kemampuan kita dalam mengumpulkan, memproses dan menginterpretasi data EM dalam kondisi dan lingkungan struktur 3 dimensi yang kompleks masih perlu ditingkatkan. Disamping itu, karena penjalaran medan EM di dalam bumi (terutama untuk aplikasi yang dalam) didominasi oleh proses difusi, maka masalah penting lainnya bersangkutan dengan upaya untuk meningkatkan resolusi yang dihasilkan oleh metoda EM. Karena itu, fokus penelitian di bidang ini perlu diarahkan kepada pemecahan kedua permasalah penting diatas. Arena riset yang akan ditekuni oleh peminat di bidang ini mencakup pengembangan teori dan aplikasi induksi elektromagnetik, baik untuk studi kebumian maupun eksplorasi. Subyek penelitian dibidang ini meliputi: Studi tentang pengaruh sumber-sumber non-uniform dalam induksi Elektromagnetik

Rekontruksi dan analisis tensor impedansi Elektromagnetik Formulasi eigenstate tensor impedansi Elektromagnetik Pendekatan hybrid elemen hingga dan integral langsung untuk pemodelan elektromagnetik 3-D Perancangan sistim akusisi data elektromagnetik yang robust Pengembangan prosedur pemrosesan data EM yang robust Pengembangan metodologi inversi data elektromagnetik yang robust Joint inversion data-data Elektromagnetik dengan Resistivitas DC Aplikasi metoda EM untuk studi kebumian, eksplorasi minyak bumi, gas alam dan geothermal serta mitigasi bencana alam. 4.2.2. Fisika Batuan Melakukan kajian aspek-aspek fisika dari batuan, khususnya batuan granular dan rekahan, serta porous media alam maupun buatan. Studi tentang sifat-sifat magnetik pada batuan (rock magnetism), mulai dari aspek-aspek fundamental secara fisis maupun geologis. Studi mencakup: Karakterisasi mikro-geometri batuan yang meliputi: Struktur pori, anisotropi, karakterisasi fraktal, rekontruksi model batuan, perkolasi dan aliran fluida dalam batuan Estimasi besaran-besaran fisika batuan yang meliputi: estimasi porositas, permeabilitas, konduktivitas listrik dan panas, kecepatan penjalaran gelombang seismik dan dielektrisitas Identifikasi pengisi pori batuan yang meliputi konduktivitas listrik, parameter elastik dan saturasi 4.2.3. Inversi Gelombang dan pencitraan fluida bawah permukaan Subyek penelitian di bidang minat ini mencakup inversi dan pemrosesan gelombang untuk pencitraan fluida bawah permukaan serta instrumentasi untuk seismik tomografi dan fisika batuan. 4.2.4. Fisika Bencana Alam dan Geoteknik Melakukan kajian aspek-aspek fisika tentang sistim cuaca dan iklim global serta sistim hidrotermal magmatik dan struktur termal di bawah gunung berapi. Subyek penelitian di bidang minat ini juga mencakup disain dan instrumentasi sistim peringatan dini bencana alam seperti: tsunami, gempa bumi dan tanah longsor disamping instrumentasi untuk pengujian, perawatan dan diteksi kerusakan pada bangunan sipil. V. Program Penelitian yang sedang berlangsung 1. Borehole camera untuk invesitagsi sumur/lubang bor 2. Pengembangan Prediksi Cuaca Ekstrim dan Modifikasi Cuaca 3. Pemodelan respon EM (MT, CSAMT, TEM) untuk struktur gelogi yang kompleks 4. Pengembangan Prosedur Robust untuk Akusisi, Pemrosesan dan Inversi data Elektromagnetik. 5...