KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI BLU RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penglihatan juga merupakan jalur informasi utama, oleh karena itu. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun

ABSTRAK GAMBARAN KELAINAN REFRAKSI ANAK USIA 6-15 TAHUN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

PREVALENSI KELAINAN REFRAKSI DI POLIKLINIK MATA RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh: ZAMILAH ASRUL

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam proses refraksi ini adalah kornea, lensa, aqueous. refraksi pada mata tidak dapat berjalan dengan

KELAINAN REFRAKSI PADA PELAJAR SMA NEGERI 7 MANADO

KECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK

Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Derajat Kelainan Refraksi pada Anak di RS Mata Cicendo Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada satu titik yang tajam. 16

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Nyeri kepala merupakan keluhan yang sering dijumpai di tempat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

POLA PENYAKIT KULIT NON-INFEKSI PADA ANAK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN MIOPIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Miopia adalah suatu kelainan refraksi karena kemampuan refratif mata

KELAINAN REFRAKSI DI POLIKLINIK MATA RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2014-JULI 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Kevin G. Pitojo 2 Adrian Tangkilisan 2 Alwin Monoarfa.

BAB 1 : PENDAHULUAN. berbagai informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan,

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. titik yang tajam. Kelainan refraksi dikenal dalam bentuk miopia, hipermetropia dan

BAB I PENDAHULUAN. Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

Keluhan Mata Silau pada Penderita Astigmatisma Dibandingkan dengan Miopia. Ambient Lighting on Astigmatisma Compared by Miopia Sufferer

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Mata adalah panca indera penting yang perlu. pemeriksaan dan perawatan secara teratur.

PROFIL GLAUKOMA SEKUNDER AKIBAT KATARAK SENILIS PRE OPERASI DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2011 DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. tidak terletak pada satu titik yang tajam (Ilyas, 2006), kelainan refraksi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar miopia berkembang pada anak usia sekolah 1 dan akan stabil

BAB I PENDAHULUAN. penglihatan atau kelainan refraksi (Depkes RI, 2009).

REFRAKSI. Oleh : Dr. Agus Supartoto, SpM(K) / dr. R. Haryo Yudono, SpM.MSc

KARAKTERISTIK PENDERITA RETINOPATI HIPERTENSI YANG DATANG BEROBAT KE POLIKLINIK MATA RSUP H. ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2012-MEI 2013.

Jurnal KEDOKTERAN KLINIK (JKK), Volume 1 No 1, Desember 2016

ABSTRAK PREVALENSI APENDISITIS AKUT PADA ANAK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. Miopia dapat terjadi karena ukuran aksis bola mata relatif panjang dan disebut

PENDERITA TONSILITIS DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO JANUARI 2010-DESEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata (Fazar, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. vision di dunia. Data dari VISION 2020, suatu program kerjasama antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata merupakan organ penting dalam tubuh kita. Sebagian besar

GAMBARAN DESKRIPTIF PASIEN KELAINAN REFRAKSI DI RUMAH SAKIT PHC SURABAYA PERIODE JANUARI- JUNI 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada kehidupan sehari-hari. Pekerjaan dan segala hal yang sedang. saatnya untuk memperhatikan kesehatan mata.

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RPP OFTALMOLOGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penglihatan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam seluruh

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014.

Abstrak Kata kunci: Retinopati Diabetik, Laser Fotokoagulasi, Injeksi Intravitreal Anti VEGF.

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KATARAK SENIL DAN KOMPLIKASI KEBUTAAN DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2009 DESEMBER 2011

Kejadian Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Di RSUP H.Adam Malik Medan Dari Tahun

TINJAUAN PUSTAKA. tepat di retina (Mansjoer, 2002). sudah menyatu sebelum sampai ke retina (Schmid, 2010). Titik fokus

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA BERKACAMATA TENTANG KELAINAN REFRAKSI DI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN Oleh : RAHILA

BAB I PENDAHULUAN. sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa akomodasi dan

JUMLAH PASIEN MASUK RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK DI RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. anak yang kedua orang tuanya menderita miopia. 11,12

Kelainan refraksi pada siswa SMP daerah pedesaan

Pengaruh Pemberian Kacamata Koreksi pada Penderita Miopia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 34 Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Penglihatan yang kabur atau penurunan penglihatan. adalah keluhan utama yang terdapat pada penderitapenderita

HANG TUAH MEDICAL JOURNAL

ANGKA KEJADIAN SINDROMA KORONER AKUT DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PREVALENSI RETINOPATI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM) PROPINSI SULAWESI UTARA PERIODE JANUARI JULI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang berasal dari jarak tak

Alat optik adalah suatu alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya yang. menggunakan cermin, lensa atau gabungan keduanya untuk melihat benda

PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA PRESBYOPIA DENGAN STATUS REFRAKSI MYOPIA. Karya Tulis Ilmiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Miopia (nearsightedness) adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar

Berdasarkan tingginya dioptri, miopia dibagi dalam(ilyas,2014).:

PROFIL PENDERITA INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT PADA ANAK DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2012

Hubungan Kebiasaan Melihat Dekat dengan Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sahara Miranda* Elman Boy**

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bola mata terletak di dalam kavum orbitae yang cukup terlindung (Mashudi,

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. penyakit. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan. telah terjadi katarak senile sebesar 42%, pada kelompok usia 65-74

KARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TUMINTING MANADO

ABSTRAK Gambaran Karakteristik Penderita Akne Vulgaris di Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin Sakura Derma Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. berbagai kegiatan. Apabila mata menderita kelainan atau gangguan seperti low vision

PROFIL PENYANDANG EPILEPSI DI POLIKLINIK SARAF RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013 MEI 2014

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

BAB II. Kelainan refraksi disebut juga refraksi anomali, ada 4 macam kelainan refraksi. yang dapat mengganggu penglihatan dalam klinis, yaitu:

Imagine your life without CONTACT LENSES & GLASSES Bayangkan hidup anda tanpa lensa kontak & kacamata

RINITIS ALERGI DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER Elia Reinhard

O P T I K dan REFRAKSI. SMF Ilmu Kesehatan Mata RSD Dr.Soebandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER

Tatalaksana Miopia 1. Koreksi Miopia Tinggi dengan Penggunaan Kacamata Penggunaan kacamata untuk pasien miopia tinggi masih sangat penting.

PERBEDAAN TAJAM PENGLIHATAN PASCAFAKOEMULSIFIKASI ANTARA PASIEN KATARAK SENILIS EMETROP DAN MIOPIA DERAJAT TINGGI DI RSUD DR.

ABSTRAK. Kata kunci : karsinoma sel skuamosa, rongga mulut, prevalensi.

Angka kejadian ambliopia pada usia sekolah di SD Negeri 6 Manado

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN SINUSITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PADA APRIL 2015 SAMPAI APRIL 2016 Sinusitis yang merupakan salah

PREVALENSI OBESITAS PADA PASIEN YANG OSTEOARTHRITIS DI RUMAH SAKIT HAJI ADAM MALIK, MEDAN TAHUN Oleh: Noormimi Khatijah Binti Kasim

BAB 1 PENDAHULUAN. Katarak berasal dari bahasa Yunani Katarrhakies, Ingris Cataract, dan Latin

BAB I PENDAHULUAN. Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam bidang teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat diatasi (American Academy of Ophthalmology, 2010).

The Incidence of Refractive Disorders in Students of FK Ukrida in Connection with The Activity of Viewing Gadgets

KARAKTERISTIK PENDERITA KELAINAN REFRAKSI DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2013

ABSTRAK PREVALENSI DAN GAMBARAN PASIEN KARSINOMA NASOFARING DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MIOPI PADA MURID SMA NEGERI 3 BANDA ACEH

TEKNIK PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF MENGGUNAKAN TRIAL FRAME dan TRIAL LENS

ABSTRAK PREVALENSI APENDISITIS AKUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG, PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2008

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dimana tidak ditemukannya kelainan refraksi disebut emetropia. (Riordan-Eva,

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Mata.

BAB I PENDAHULUAN. dokter (Harsono, 2005). Nyeri kepala dideskripsikan sebagai rasa sakit atau rasa

Transkripsi:

Jurnal e-clinic (ecl), Volume, Nomor, Juli 014 KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI BLU RSU PROF. Dr. R.D. KANDOU 1 Richard Simon Ratanna Laya M. Rares 3 J. S. M. Saerang 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian Ilmu Kesehatan Mata BLU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Email: richardsimonratanna@yahoo.com Abstract: The vision is one very important factor in all aspects of life. Hypermetropia is refractive disorders found in most newborns, where the eyeball is too short so that the eyes of infants and children is the hypermetropia of -3 diopters, which will increase in the first few years but will be gradually reduced until the age of adolescence into emetrop. This study aims to determine the refractive disorders in children at Eye Polyclinic BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Method: This is a descriptive retrospective study by looking at the medical record data at Eyes Polyclinic BLU RSU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado period June 010 June 01. Results: The result show as much as 40,49% in male patients and 59,51% in women. In the age group 10-14 year is the most common age group was found that as many as 64,41% and least in age group 1-4 year is 0,6%. Refractive disorders most frequently found is 71,78% myopia. Conclusion: The results of the distribution of refractive disorders in children BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, found 163 patient with refractive disorders in children, in which sufferers are women more found by 97 patients. Based on age, in the age group 10-14 years as many as 105 people. Refractive disorders in children are most commonly found are myopia, as many as 117 people. Keywords: refractive disorders, child. Abstrak: Penglihatan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam seluruh aspekkehidupan. Hipermetropia merupakan kelainan refraksi yang terdapat pada sebagian bayi baru lahir, dimana bola matanya terlalu pendek sehingga mata bayi dan anak-anak adalah hipermetropia yaitu sebesar -3 dioptri, yang akan bertambah pada tahun-tahun pertama namun akan berangsur-angsur berkurang hingga pada usia remaja menjadi emetrop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelainan refraksi pada anak di Poliklinik Mata BLU RSU Prof. Dr. R.D.Kandou Manado. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan cara melihat data rekam medik di Poliklinik Mata BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Juni 010 Juni 01. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 40,49% pada penderita laki-laki, dan pada perempuan 59,51%. Kelompok umur 10-14 tahun merupakan kelompok umur tersering ditemukan yaitu sebanyak 64,41% dan paling sedikit pada golongan umur1-4 tahun sebanyak 0,6%. Kelainan refraksi yang paling sering ditemukan adalah miopia 71,78%. Simpulan: Hasil distribusi kelainan refraksi pada anak di BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, didapatkan 163 penderita kelainan refraksi pada anak, dimana penderita perempuan lebih banyak ditemukan yaitu sebanyak 97 penderita. Berdasarkan Umur, pada kelompok umur 10-14 tahun sebanyak 105 penderita. Kelainan refraksi pada anak yang paling sering ditemukan adalah miopia, yaitu sebanyak 117 penderita. Kata kunci: kelainan refraksi, anak. Kesehatan sangat penting bagi setiap manusia. Sayangnya bagi setiap orang kesehatan tidak dianggap menjadi prioritas pertama. Hal ini mungkin dikarenakan belum tuntas pemahaman akan kesehatan. Didalam diri manusia organ-organ tubuh

Jurnal e-clinic (ecl), Volume, Nomor, Juli 014 yang harus dijaga kesehatannya adalah mata, tangan, kaki, hidung, mulut, telinga, dan kepala. Dari semua organ tubuh yang ada, saat ini organ tubuh bagian mata yang sangat rentan terganggu kesehatannya. 1 Penglihatan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan termasuk diantaranya pada proses pendidikan. Penglihatan juga merupakan jalur informasi utama, oleh karena itu keterlambatan melakukan koreksi terutama pada anak usia sekolah akan sangat mempengaruhi kemampuan menyerap materi pembelajaran dan berkurangnya potensi untuk meningkatkan kecerdasan. Meskipun fungsinya bagi kehidupan manusia sangat penting, namun sering kali kesehatan mata kurang terperhatikan, sehingga banyak penyakit yang menyerang mata tidak diobati dengan baik dan menyebabkan gangguan penglihatan (kelainan refraksi) sampai kebutaan. Kelainan refraksi yang tidak terkoreksi merupakan penyebab utama low vision di dunia dan dapat menyebabkan kebutaan. Data dari VISION 00, suatu program kerjasama antara International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) dan WHO, menyatakan bahwa pada tahun 006 diperkirakan 153 juta penduduk dunia mengalami gangguan visus akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi. Dari 153 juta orang tersebut, sedikitnya 13 juta diantaranya adalah anak-anak usia 5-15 tahun dimana prevalensi tertinggi terjadi di 3 Asia Tenggara. Angka kelainan refraksi dan kebutaan di Indonesia terus mengalami peningkatan dengan prevalensi 1.5 % dan tertinggi dibandingkan dengan angka kebutaan di negara negara regional Asia Tenggara seperti Bangladesh sebesar 1 %, India sebesar 0.7 %, dan Thailand 0.3 %. Dari hasil Survei Depertemen Kesehatan Republik Indonesia yang dilakukan di 8 provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat) tahun 009 ditemukan kelainan refraksi sebesar 61.71% dan menempati urutan pertama dalam 10 penyakit mata terbesar di Indonesia. Dunia telah memberikan perhatian yang cukup serius mengenai masalah gangguan penglihatan pada anak karena angka kesakitannya terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia sangat tinggi.hipermetropia merupakan kelainan refraksi yang terdapat pada sebagian bayi baru lahir, dimana bola matanya terlalu pendek sehingga mata bayi dan anak-anak adalah hipertmetropia yaitu sebesar 3 dioptri yang akan bertambah pada tahun - tahun pertama namun akan berangsurangsur berkurang hingga pada usia remaja menjadi emetrop. Namun, saat ini masih tampak kurangnya perhatian di beberapa daerah di Indonesia mengenai masalah kelainan refraksi khususnya pada anak. Hal ini terbukti dengan adanya program pemeriksaan kesehatan anak sekolah dasar yang lebih difokuskan pada kesehatan gigi dan mulut, padahal lingkungan sekolah menjadi salah satu pemicu terjadinya penurunan ketajaman penglihatan pada anak, seperti membaca tulisan di papan tulis dengan jarak yang terlalu jauh tanpa didukung oleh pencahayaan kelas yang memadai, anak membaca buku dengan jarak yang terlalu dekat, dan sarana prasarana sekolah yang tidak ergonomis saat proses,4 belajar mengajar. Keterlambatan melakukan koreksi refraksi terutama pada anak usia sekolah akan sangat mempengaruhi kemampuan menyerap materi pembelajaran dan berkurangnya potensi untuk meningkatkan kecerdasan karena 30 % informasi diserap dengan melihat dan,3 mendengar. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran kelainan refraksi Mata pada anak di Poliklinik Mata BLU RSU Prof.Dr.R.D Kandou Manado periode Juni 010 Juni 01. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptifretrospektif dengan memeriksa data (kartu

Ratanna, Rares, Saerang; Kelainan refraksi pada anak... penderita). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 01 dengan lokasi penelitiandi poliklinik mata dan bagian rekam medik BLU RSU Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dengan melihat status penderita anak-anak (umur <1 tahun sampai 14 tahun) yang datang berobat dalam periode Juni 010 - Juni 01 yang didiagnosis kelainan refraksi mata. HASIL PENELITIAN Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan selama bulan November 01 secara deskriptif retrospekif di Poliklinik Mata dan Bagian Rekam Medik BLU RSU 010 - Juni 01, maka didapatkan 147 penderita kelainan refraksi. anak didapatkan paling banyak pada anak anak yang berumur 10 14 tahun, yaitu sebanyak 105 penderita (64,41%), sedangkan yang paling sedikit didapatkan pada umur 1 4 tahun yaitu sebanyak 1 penderita (0,6%). Tabel 3. Distribusi kelainan refraksi pada anak Di Bagian Ilmu Kesehatan Mata BLU RSU 010 Juni 01 berdasarkan jenis kelainan refraksi Tabel 1. Distribusi kelainan refraksi pada anak di Bagian Ilmu Kesehatan Mata BLU RSU Prof. DR.R.D. Kandou Manado Periode Juni 010 - Juni 01 berdasarkan jenis kelamin anak didapatkan paling banyak menderita Miopia sebanyak 117 penderita (71,78%), sedangkan yang paling sedikit adalah Hipermetropia dengan 5 penderita (3,07%). anak didapatkan paling banyak pada anak perempuan yaitu sebanyak 97 penderita (59,51%), sedangkan pada anak laki-laki ditemukan sebanyak 66 penderita (40,49%). Tabel. Distribusi kelainan refraksi pada anak Di Bagian Ilmu Kesehatan Mata BLU RSU 010 Juni 01 berdasarkan umur BAHASAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama periode November 01 secara deskriptif retrospektif di Poliklinik Mata dan bagian Rekam Medik BLU RSU Prof. Dr.R.D. Kandou Manado, maka didapatkan 163 penderita kelainan refraksi pada anak yang datang berobat di Poliklinik Mata. Dari Data yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menurut jenis kelamin penderita, didapatkan bahwa yang berjenis kelamin perempuan merupakan kasus yang paling banyak terjadi yaitu sebanyak 97 penderita (59,51%), sedangkan laki-laki sebanyak 66 penderita (40,49%). Berdasarkan Data yang terkumpul menurut pembagian umur anak yang menderita kelainan refraksi, didapatkan angka tertinggi pada anak dengan umur 10-14 tahun yaitu sebanyak 105 penderita

Jurnal e-clinic (ecl), Volume, Nomor, Juli 014 (64,41%), kemudian diikuti golongan umur 5-9 tahun sebanyak 55 penderita (33,74%), umur <1 tahun sebanyak penderita (1,3%), dan yang terendah didapatkan pada golongan umur 1-4 tahun yaitu 1 penderita (0,6%). Hal ini menunjukkan bahwa kelainan refraksi pada anak lebih sering terjadi pada masa masa pertumbuhan, dimana aktivitas anak semakin meningkat bersamaan dengan daya kerja mata yang juga terus bertambah. Berdasarkan hasil kelainan refraksi, didapatkan miopia sebagai kelainan refraksi tertinggi pada anak yaitu sebanyak 117 penderita (71,78%). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumya yang dilakukan oleh Novita pada tahun 011, dimana miopia merupakan kelainan mata yang paling sering di temukan pada anak 5 yaitu sebanyak 34 penderita. Miopia merupakan suatu keadaan mata yang mempunyai kekuatan pembiasan sinar yang berlebihan atau kerusakan refraksi mata sehingga sinar sejajar yang datang dibiaskan di depan retina ( bintik kuning ) dimana sistem akomodasi berkurang. Hal ini disebabkan oleh panjang aksial bola mata lebih panjang dibandingkan dengan mata normal pada umumnya. Pasien miopia mempunyai pungtum remotum (titik terjauh yang masih dilihat jelas) yang dekat sehingga mata selalu dalam atau berkedudukan konvergensi yang akan menimbulkan keluhan astenopia konvergensi. Kelainan ini diperbaiki dengan lensa negatif sehingga bayangan benda tergeser ke belakang dan tepat jatuh di retina.miopia seringkali terjadi pada periode sekolah dasar, dan meningkat sekitar 1.00-1.50D hingga usia 11-1 tahun, dan menjadi stabil pada usia remaja atau usia awal 0 6 tahun-an. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil hipermetropia pada anak yaitu sebanyak 5 penderita (3,07%). Anak-anak yang mengalami kelainan refraksi sering tidak mengeluhkan gangguan penglihatan. Mereka hanya menunjukkan gejala-gejala yang menandakan adanya gangguan penglihatan melalui 3 perilaku mereka sehari-hari. Berdasarkan hasil kelainan refraksi pada anak, ditemukan kelainan astimagtisma yaitu sebanyak 41 penderita (5,15%). Astigmatisma terjadi ketika bentuk kornea mata tidak bulat sempurna (lebih menyerupai telur dibanding bola ping pong). Sebagian dari gambar mungkin terfokus pada retina sedangkan sebagian gambar lainnya tidak sehingga menyebabkan penglihatan buram dan berbayang. Anak dengan astigmatisma (>1,5 dioptri) seringkali perlu 7 memakai kacamata. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 163 penderita kelainan refraksi pada anak, dimana penderita perempuan lebih banyak ditemukan yaitu sebanyak 97, sedangkan laki-laki sebanyak 66 penderita. Kelompok umur 10 14 tahun merupakan kelompok umur tersering ditemukan kelainan refraksi pada anak, yaitu sebanyak 105 penderita dan dari 163 penderita kelainan refraksi pada anak, jenis kelainan refraksi yang paling sering ditemukan adalah miopia sebanyak 117 penderita, kemudian diikuti astigmatisma sebanyak 41 penderita, dan terkahir hipermetropi sebanyak 5 penderita. DAFTAR PUSTAKA 1. Dwisepti. Kesehatan Mata. Makalah. Diunduh dari http://elib.unikom.ac.id/ files/disk1/495/jbptunikompp-gdl-dwisepti- 4714-3 makalah-.pdf. Diakses tanggal 18 Oktober 01.. Mohammad Jimbo Helmi Wibisono. Kelainan Refraksi. Diunduh dari: http://www.scribd.com/116345970/3154-371-1-pb. Diakses 19 Oktober 01. 3. Mona Hutahuruk. Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Orangtua Tentang Kelainan Refraksi Pada Anak. [Skripsi]. Semarang: FK Universitas Diponegoro; 009. 4. Ilyas H. Sidarta Ilmu Penyakit Mata, Jakarta: FKUI; 008. 5. Novita T. Laempasa. Kelainan Mata Pada Anak. [Skripsi]. Manado: Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado; 01.

6. Asuhan Keperawatan Miopia. Arikel. Diunduh dari: http://www.slideshare.net/ q_key/askep-myopia. Diakses tanggal 31 Januari 013. 7. Pelayanan Klinis-Oftalmologi Anak & Strabismus Anak. Singapore National Eye Center. Diunduh dari: http://www.snec. com.sg/about/international/menuutama/pela yananklinis/subspecialities/paediatricophta lmology/pages/paediatric-ophtalmologyclinical- services.aspx. Diakses tanggal 6 Januari 013. Ratanna, Rares, Saerang; Kelainan refraksi pada anak...