BAB III PRAKTEK MURĀBAḤAH DI UNIT JASA KEUANGAN SYARI AH PADA KOPERASI SERBA USAHA ALHAMBRA SURABAYA.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURĀBAḤAH DALAM BENTUK PERJANJIAN PIUTANG MURĀBAḤAH

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

No. 14/ 16 /DPbS Jakarta, 31 Mei 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan umat manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

AKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PT. : : : ABSTRAK

BAB III GAMBARAN UMUM KOPSIM NU BATANG. 1. Sejarah Berdirinya KOPSIM NU Batang. Unit Simpan Pinjam Syariah.

BAB III. 1. Sejarah Berdirinya BMT Amanah Insani Surabaya. para pendiri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para pengusaha

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB I. KETENTUAN UMUM

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN MODAL USAHA POLA SYARI AH UNTUK KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

BAB III PEMBIAYAAN MUSYĀRAKAH UNTUK PETANI DI KOPERASI SERBA USAHA AL-MUBAROK CANDI SIDOARJO

BAB III DESKRIPSI KJKS BMT MANDIRI SEJAHTERA KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. A. Aplikasi akad ijarah di BSM KCP Pemalang. Contoh kasus yang terjadi di Bank Syariah Mandiri yaitu sebagai berikut:

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

Mura>bah}ah oleh BMT Dana Mentari, sebagaimana diterbitkan dalam

Produk Talangan Haji Perbankan Syariah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah Usaha Gabungan Terpadu

BAB V PENUTUP. 1. Kebijakan yang diberikan PT. Bank Nagari Cabang Sijunjung dalam. a. Kredit Kepada Masyarakat yang Berpenghasilan Tetap (Kredit

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM UJKS KSU JABAL RAHMA DAN HASIL PENELITIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH BIL WAKALAH. A. Gambaran Umum UJKS KSU Jabal Rahmah Sidoarjo

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB III SEJAHTERA. keprihatinan bersama beberapa jamaah dan pengurus Masjid al-fajar terhadap kondisi

No. 14/ 7 /DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

RINGKASAN INFORMASI PRODUK

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. 1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan? Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG BUKITTINGGI. A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Bank Syariah Bukopin (BSB)

BAB III GAMBARAN UMUM BTM WIRADESA. A. Latar belakang berdirinya BTM Wiradesa. Muhammadiyah Wiradesa untuk memiliki sumber-sumber pendanaan

KSPPS BMT UGP Wonogiry (Untuk Gerakan Perubahan)

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan banknote dengan kegiatan

Financial Check List. Definisi Pegadaian. Mengapa Masayrakat Perlu Menggunakan Jasa Pegadaian? Kapan Masyarakat. Menggunakan Jasa. Pegadaian?

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 5-6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

- 1 - MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

2 meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi terutama yang berpihak kepada usaha mikro, kecil, dan menengah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI

No.8/26/DPbS Jakarta, 14 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta diatur dalam Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2008.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

BAB II GAMBARAN UMUM KJKS BMT WALISONGO SEMARANG

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Pemberian Bonus Pada Produk Simpanan Mitra Sahabat

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS BEN SALAMAH ABADI PURWODADI. Sabilul Muttaqiin yang kantornya berada di Purwokerto. Kemudian

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2016 KOPDIT PADAT ASIH

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Produk-poduk Gadai Syariah berdasarkan PSAK 102, 105, dan 107. berdasarkan PSAK 105 : Akuntansi Mudharabah.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Transkripsi:

BAB III PRAKTEK MURĀBAḤAH DI UNIT JASA KEUANGAN SYARI AH PADA KOPERASI SERBA USAHA ALHAMBRA SURABAYA. A. Profil Unit Jasa Keuangan Syari ah 1. Profil Seperti telah dikemukakan pada bab pendahuluan, Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra adalah lembaga keuangan mikro Syari ah di : Jl. Ketintang Baru Selatan V Blok A-15 Telp. 031-8297600 Kel. Ketintang Kec- Gayungan Kotamadia Surabaya dan memiliki kantor cabang di Jl. Kedung Baruk Gg.XVI/ No.11 Surabaya yang didirikan pada tanggal 11 Mei 2006 badan hukum No.26/BH/436.4.13/2006. Sebagai lembaga yang berbentuk koperasi, maka otoritas tertinggi dalam struktur organisasi Unit Jasa Keuangan Syari ah Pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya adalah RAPAT ANGGOTA. Otoritas di bawah Rapat Anggota adalah PENGURUS, dan otoritas di bawah Pengurus adalah PENGELOLA selengkapnya, struktur organisasi Unit Jasa Keuangan Syari ah Pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya adalah sebagai berikut: 2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas a. Struktur organisasi 1) Susunan Pengurus 31

32 Pada RAT tahun buku 2010, telah diadakan pergantian pengurus sebagai sekretaris dikarenakan pengurus yang lama mengundurkan diri sehingga pengurus yang tersusun sebagai berikut: Ketua: Sri Hartatik, Spd Sekretaris : Ir. Wieke Hardiantina Bendahara: Djarwati Widyastuti 2) Susunan Badan Pengawas Untuk Badan Pengawas tidak terjadi perubahan terhadap susunan Badan Pengawas Koperasi dimana Anggota pengawas tetap seperti semula yaitu: Koordinator pengawas: Sutrisno, SE Anggota Pengawas : Sri Supartini 3) Keanggotaan Pada awal berdirinya (th.2006) jumlah anggota KSU Alhambra sebanak 32 orang terdiri dari anggota biasa sebanyak 25 orang dan anggota luar biasa sebanyak 7 orang. Akan tetapi pada tahun 2011 terdapat 2 orang anggota biasa yang masuk dan terdapat 1 orang anggota biasa yang mengundurka diri karena digunakan untuk membayar pinjaman. Sehingga sampai akhir tahun 2011 total anggota biasa dan luar biasa sebanyak 33 orang, jadi terdapat peningkatan jumlah anggota 1 orang. Adapun nama- nama anggota dapat dilihat pada lampiran laporan Pertanggungan Jawab ini.

33 Disamping itu terdapat lebih dari 2.179 orang calon anggota yang belum memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota, dikarenakan dana yang mereka titipan dalam bentuk tabungan di Unit Jasa Keuangan Syari ah Pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya belum mencapai jumlah yang cukup untuk pembayaran Simpanan Pokok Koperasi Serba Usaha Alhambra. Dari sisi partisipasi, maka semua anggota kperasi yang ada, baik Anggota Biasa maupun Luar Biasa ikut berpartisipasi aktif baik pemikiran, maupun dari sisi financial untuk mengembangkan KSU Alhambra, terutama Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS). Dalam rangka pengembangkan SDI (Sumber Daya Insani), karena keterbatasan dana dan waktu, maka pendidikan intern untuk para anggota Koperasi belum dapat dilaksanakan oleh pengurus. Tapi bila ada undangan untuk mengikuti pendidikan dari Dinas Koperasi dan UMKM kota Surabaya, pengurus selalu mengirim anggotapengurus untuk mengikutinya. Sedangkan untuk pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan wawasan para pekerja Unit Jasa Keuangan Syariah, pengurus telah meminta kepada Direksi Unit Jasa Keuangan Syariah untuk mengembangkan SDI-nya lewat pendidikan pada lembaga pendidikan yang relevan dengan pekerjaan Unit Jasa Keuangan Syariah ini karena mereka adalah mereka yang terlibat langsung dalam pengelolaan keuangan Unit Jasa Keuangan Syariah yang mengandung banyak resiko dan godaan, dan karena iu

34 harus dilakukan oleh para pekerja profesional dan kompeten dibidangnya. Selain itu karena sistem operasional UJKS mengadopsi sistem operasional LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS) atau perbankan syariah yang standart, maka mereka harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan standart. Sehingga satu saat dapat menjadi kader- kader yang handal untuk mengembangkan Unit Jasa Keuangan Syariah / BMT Koperasi khususnya dan dunia Perbankan/ Finansial Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, untuk memenuhi standar pengetahuan dan ketrampilan Lembaga Keuangan Syariah/ perbankan syariah tsb, selama tahun 2011 Pengurus Koperasi telah meminta Pimpinan Unit Jasa Keuangan Syariah untuk mengirim 23 orang para pekerja (secara bertahap) untuk dididik di Lembaga Keuangan dan Perbankan (LPKP) Tursina terutama dalam pengetahuan dan ketrampilan dasar operasional LKS. Agar Koperasi Serba Usaha Alhambra dapat memerankan dirnya sebagai cahaya pemberi kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan seperti yang diuraikan diatas, maka para pendiri Koperasi ini telah merumuskan Visi, Misi, Motto Koperasi Serba Usaha Alhambra sebagai berikut: b. Visi Koperasi Serba Usaha Alhambra Adapun Visi Koperasi Serba Usaha Alhambra adalah : Menjadi Koperasi yang terkemuka dan selalu mengutamakan kemajuan, kesejahteraan anggota dan calon anggota Koperasi Serba Usaha

35 Alhambra. Koperasi lainnya berikut anggtanya dan masyarakat daerah kerja Koperasi Serba Usaha Alhambra pada umumnya. Visi dari unit- unit Usahanya Menjadi Unit Usaha terkemuka dibidangnya dan selalu mengutamakan kemajuan, kesejaheraan anggota dan calon anggota Koperasi Serba Usaha Alhambra. Koperasi lainnya berikut angotanya, dan masyarakat daerah kerja Koperasi Serba Usaha Alhambra pada umumnya c. Misi Koperasi Serba Usaha Alhambra Untuk merealisir visinya, maka Koperasi Serba Usaha Alhambra menetapkan misi sebagai berikut: Melaksanakan pelayanan terbaik disetiap bidang usaha yang dijalankan, baik kepada anggota dan calon anggota Koperasi Serba Usaha Alhambra maupun kepada Koperasi lain dan anggotanya serta masyarakat dalam daerah kerja Koperasi Serba Usaha Alhambra pada umumnya, Sedangkan misi dari unit- unit Usahanya yang sudah beroperasi adalah: Melaksanakan pelayanan terbaik berdasarkan IMTAQ dan akhlaqul karimah disetiap bidang usaha yang dijalankan, d. Motto Motto dari Koperasi Serba Usaha Alhambra adalah : Bekerja sebagai Ibadah berlandaskan Amanah

36 Sedangkan motto dari salah satu Unit Usahanya yang sudah beroperasi yaitu Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS) Koperasi Serba Usaha Alhambra adalah: bermuamalah dengan Amanah. Diharapkan dengan adanya Visi, Misi, dan Motto ini selain sebagai pedoman bagi pengurus, anggota dan pengelola Unit- unit Usaha, juga sebagai motivasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja seluruh slagorde Koperasi Serba Usaha Alhambra. Tujuan: 1) Mengelola risiko dan prinsip kehati-hatian. 2) Melayani stakeholder dengan setulus hati secara tepat dan terbaik. 3) Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan insane Al- Hambra secara berkesinambungan. 4) Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif melalui kerjasama tim yang solid. 5) Mencapai dan meningkatkan pertumbuhan serta nilai perusahaan yang diharapkan oleh stakeholders. 3. Produk- Produk Koperasi Serba Usaha Alhambra Sebagai lembaga keuangan Syari ah, Unit Jasa Keuangan Syari ah Pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya sejumlah, baik pada sektor pendanaan maupun pembiayaan. Untuk sektor pendanaan, produk yang

37 dimiliki Unit Jasa Keuangan Syari ah Pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya adalah: a. Simpanan berjangka, merupakan jenis simpanan investasi berdasarkan akad muḍārabah al- muțlaqah yang jangka waktu (jatuh tempo) pengambilan ditentukan. Setoran minimal simpanan berjangka adalah Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan. Dengan ketentuan margin darp pihak Koperasi 1,2 % dan 0,2% untuk marketing yang memperoleh nasabah untuk melakukan simpanan berjangka. Jika nasabah melakukan pengambilan (pencairan) sebelum simpanan berjangka jatuh tempo, maka yang bersangkutan dikenakan pinalti sebesar perjanjian atau ketentuan yang telah disepakati. b. Tabungan Wadi ah Tabungan Wadi ah merupakan tabungan dari KSU Alhambra bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan. c. Tabungan Ummat Muḍārabah Adapun untuk sektor pembiayaan (financing), Unit Jasa Keuangan Syari ah Pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya mempunyai produk murābaḥah.

38 B. Fakta tentang Praktek Murābaḥah di Unit Jasa Keuangan Syari ah. Fakta tentang praktek murābaḥah di Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya tersebut disajikan melaluideskripsi kasus- kasus pembiayaan dibawah ini: 1. Pembiayaan murābaḥah yang terjadi antara Unit Jasa Keuangan Syariah dengan Afan Tholhahwarga semampir barat IV/ 19 mengajukan pembiayaan pada tanggal 2 Desember 2014, Afan Tholhah mengajukan pembiayaan yang diminta Rp.15.000.000 untuk keperluan pengembangan usaha dengan agunan dua Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) Honda Supra X 125 tahun 2006 atas nama sendiri dan Honda Supra X NF 100 SLD tahun 2006 atas nama Ardi Kusdyantoro. Pada tanggal yang sama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya menerbitkan surat kuasa pengadaan/ pembelian barang atas nama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra seperti tercantum dibalik Surat Kuasa ini dan yang diberi kuasa berkewajiban menyerahkan bukti pembelian dan barang yang dibeli kepada pemberi kuasa diberi kuasa sebagai pelaksanaan aqad pembiayaan/ piutang/ sewa, tetapi faktanya dibalik surat kuasa tidak dicantumkan barang yang dijual belikan. Pada tanggal 14 Desember 2014 pihak Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya melakukan surve tentang penilaian pekerjaan/ usaha lapangan. Hal- hal yang disurve antara lain identitas nasabah, aspek kesehatan usaha, aspek angunan, dll.

39 Pada tanggal 21 Desember 2014 pejabat perekomendasikan bahwa pihak II (Afan Tholhah) layak diberikan pembiayaan murābaḥah sebesar Rp.10.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan dengan margin Rp.225.000/perbulan. Pada tanggal 22 Desember 2014 pejabat memutus/ menetapkan jumlah pembiayaan murābaḥah untuk Pihak II (Afan Tholhah) sebesar p.10.000.000 untuk jenis pembiayaan modal kerja dengan margin 27% dengan total Rp.2.7000.000 dibayar selama 12 bulan, perbulan mengangsur sebesar Rp.225.000. Pada tanggal 22 Desember 2014 Penandatanganan perjanjian piutang murābaḥah dan realisasi pembiayaan (pencairan dana) kepada Pihak II (Afan Tholhah). Besarnya pembiayaan yang diajukan nasabah disetujui oleh pihak Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya, hal ini dijelaskan dalam perjanjian pasal 1, bahwa Pihak II mengakui dengan sebenarnya telah menerima piutang dari pihak I sejumlah Rp.10.000.000,00 Piutang akan dipergunakan hanya untuk kepentingan sebagaimana dijelaskan dalam surat permohonan piutang, jika digunakan untuk kepentingan lain, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak I. 1 Sedangkan mengenai jangka waktu, angsuran dan biaya-biaya tertuang dalam perjanjian piutang murābaḥah pada pasal 2 ayat 1 piutang 1 Dokumen perjanjian piutang murābaḥah di Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya.

40 ini diberikan dengan jangka waktu 12 bulan dengan pembayaran selambatlambarnya tanggal 22, dengan mekanisme pembayaran sebagai berikut: Pokok dibayar setiap bulan Rp. 833.333 Margin jual beli dibayar setiap bulan sekali bayar Rp. 225.000 Rp.1.058.333 Pada pasal 2 ayat 4 bahwa pihak II (Afan Tholhah) diwajibkan membayar biaya administrasi secara tunai sebesar Rp. 250.000,00 (Dua Ratus Lima Puluh Ribu) sebelum atau pada saat perjanjian ini ditandatangani. Selain biaya pihak II(Afan Tholhah) juga diharuskan membuka rekening tabungan sebagai tabungan mengendap (jumlah tercantum pada brosur), seperti yang dijelaskan pada perjanjian pasal 4 ayat (2) yang berbunyi Pihak II wajib membuka rekening tabungan pada Bank sebelum atau pada saat realisasi piutang dilakukan., tetapi karena pokok pembiayaan nasabah sebesar Rp. 10.000.000,00 maka tabungan yang mengendap sebesar Rp. 250.000,00 dan tabungan ini dapat diambil jika pembiayaan sudah lunas tetapi harus menyisakan saldo minimum. Untuk membayar biaya tersebut Pihak II(Afan Tholhah) memilih untuk memotongnya dari pencairan dana yang diperoleh, sehingga ia hanya menerima dana sebesar Rp. 9.500.000,00 Dari pembiayaaan tersebut pihak II(Afan Tholhah) merealisasikan tujuannya yaitu antara lain: 2 a. Bayar hutang kepada dealer atas nama sendiri sebesar Rp.7.200.000,00 2 Afan Tholhah (Nasabah), Wawancara, Surabaya, 07 Agustus 2014.

41 b. Keperluan keluarga Rp. 2.300.000,00 kemudian Pihak II(Afan Tholhah) mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya (Rp. 225.000,00) dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari hasil usahanya. kemudian nasabah mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. 2. Pembiayaan murābaḥah yang terjadi antara Unit Jasa Keuangan Syariah dengan Maslikahwarga kedung baruk Beringin no.70 Surabaya mengajukan pembiayaan pada tanggal 12 Juni 2014, Maslikah mengajukan pembiayaan yang diminta Rp.2.500.000 untuk modal usaha dengan agunan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) Suzuki Fd 110 tahun 2003 atas nama Budi Utomo. Pada tanggal yang sama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya menerbitkan surat kuasa pengadaan/ pembelian barang atas nama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra seperti tercantum dibalik Surat Kuasa ini dan yang diberi kuasa berkewajiban menyerahkan bukti pembelian dan barang yang dibeli kepada pemberi kuasa diberi kuasa sebagai pelaksanaan aqad pembiayaan/ piutang/ sewa, tetapi faktanya dibalik surat kuasa tidak dicantumkan barang yang dijual belikan. Pada tanggal 14 Juni 2014 pihak Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya melakukan surve tentang

42 penilaian pekerjaan/ usaha lapangan. Hal- hal yang disurve antara lain identitas Pihak II (Maslikah), aspek kesehatan usaha, aspek angunan, dll. Pada tanggal 15 Juni 2014 pejabat perekomendasikan bahwa Pihak II (Maslihah) layak diberikan pembiayaan murābaḥah sebesar Rp.2.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan dengan margin Rp.45.000/perbulan. Pada tanggal 16 Juni 2014 pejabat memutus/ menetapkan jumlah pembiayaan murābaḥahuntuk Pihak II (Maslihah) sebesar Rp. 2.000.000 untuk jenis pembiayaan modal kerja dengan margin 27% dengan total Rp.540.000 dibayar selama 12 bulan, perbulan mengangsur sebesar Rp.45.000. Pada tanggal 15 Juni 2014 Penandatanganan perjanjian piutang murābaḥah dan realisasi pembiayaan (pencairan dana) kepada pihak II (Maslikah). Besarnya pembiayaan yang diajukan pihak II(Maslikah) disetujui oleh pihak Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya, hal ini dijelaskan dalam perjanjian pasal 1, bahwa Pihak II mengakui dengan sebenarnya telah menerima piutang dari pihak I sejumlah Rp.2.000.000,00 Piutang akan dipergunakan hanya untuk kepentingan sebagaimana dijelaskan dalam surat permohonan piutang, jika digunakan untuk kepentingan lain, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak I. 3 Sedangkan mengenai jangka waktu, angsuran dan biaya-biaya tertuang dalam perjanjian piutang murābaḥah pada pasal 2 ayat 1 piutang 3 Dokumen perjanjian piutang murābaḥah di Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya

43 ini diberikan dengan jangka waktu 12 bulan dengan pembayaran selambatlambarnya tanggal 15, dengan mekanisme pembayaran sebagai berikut: Pokok dibayar setiap bulan Rp. 166.667 Margin jual beli dibayar setiap bulan sekali bayar Rp. 45.000 Rp. 211.667 Pada pasal 2 ayat 4 bahwa pihak II diwajibkan membayar biaya administrasi secara tunai sebesar Rp. 60.000,00 (Enam Puluh Ribu) sebelum atau pada saat perjanjian ini ditandatangani. Selain biaya, pihak II(Maslikah) juga diharuskan membuka rekening tabungan sebagai tabungan mengendap (jumlah tercantum pada brosur), seperti yang dijelaskan pada perjanjian pasal 4 ayat (2) yang berbunyi Pihak II wajib membuka rekening tabungan pada Bank sebelum atau pada saat realisasi piutang dilakukan., tetapi karena pokok pembiayaan nasabah sebesar Rp. 2.000.000,00 maka tabungan yang mengendap sebesar Rp. 50.000,00 dan tabungan ini dapat diambil jika pembiayaan sudah lunas tetapi harus menyisakan saldo minimum. Untuk membayar biaya tersebut pihak II memilih untuk memotongnya dari pencairan dana yang diperoleh, sehingga ia hanya menerima dana sebesar Rp. 1.890.000,00. Dari pembiayaaan tersebut pihak II (Maslikah) merealisasikan tujuannya yaitu antara lain: 4 a. Membeli perabotan tambal ban atas nama sendiri sebesar Rp 1.500.000,00 4 Maslikah(Nasabah), Wawancara, Surabaya, 05 Agustus 2014.

44 b. Membayar Hutang kepada tetangga Rp. 390.000,00 kemudian pihak II (Maslikah) mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya (Rp. 45.000,00) dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari hasil usahanya. kemudian nasabah mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. 3. Pembiayaan murābaḥah yang terjadi antara Unit Jasa Keuangan Syariah dengan Ninik Erwan Susantiwarga Kedung Baruk no.147 Surabaya mengajukan pembiayaan pada tanggal 8 April 2014, Ninik Erwan Susanti mengajukan pembiayaan yang diminta Rp.1.000.000 untuk modal usaha dengan agunan Keterangan Surat Keluarga (KSK) dan satu buku nikah. Pada tanggal yang sama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya menerbitkan surat kuasa pengadaan/ pembelian barang atas nama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra seperti tercantum dibalik Surat Kuasa ini dan yang diberi kuasa berkewajiban menyerahkan bukti pembelian dan barang yang dibeli kepada pemberi kuasa diberi kuasa sebagai pelaksanaan aqad pembiayaan/ piutang/ sewa, tetapi faktanya dibalik surat kuasa tidak dicantumkan barang yang dijual belikan. Pada tanggal 9 April 2014 pihak Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya melakukan surve tentang penilaian pekerjaan/ usaha lapangan. Hal- hal yang disurve antara lain identitas Ninik Erwan Susanti, aspek kesehatan usaha, aspek angunan, dll.

45 Pada tanggal 9 April 2014 pejabat memutus/ menetapkan jumlah pembiayaan murābaḥahuntuk Pihak II (Ninik Erwan Susanti) sebesar Rp.1.000.000 untuk jenis pembiayaan modal kerja dengan margin 27% dengan total Rp.270.000 dibayar selama 10 bulan, perbulan mengangsur sebesar Rp.22.500. Pada tanggal 13 April 2014 Penandatanganan perjanjian piutang murābaḥah dan realisasi pembiayaan (pencairan dana) kepada Pihak II (Ninik Erwan Susanti). Besarnya pembiayaan yang diajukan pihak II disetujui oleh pihak Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya, hal ini dijelaskan dalam perjanjian pasal 1, bahwa Pihak II mengakui dengan sebenarnya telah menerima piutang dari pihak I sejumlah Rp.2.000.000,00 Piutang akan dipergunakan hanya untuk kepentingan sebagaimana dijelaskan dalam surat permohonan piutang, jika digunakan untuk kepentingan lain, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak I. 5 Sedangkan mengenai jangka waktu, angsuran dan biaya-biaya tertuang dalam perjanjian piutang murābaḥah pada pasal 2 ayat 1 piutang ini diberikan dengan jangka waktu 10 bulan dengan pembayaran selambatlambarnya tanggal 13, dengan mekanisme pembayaran sebagai berikut: Pokok dibayar setiap bulan Rp. 100.000 Margin jual beli dibayar setiap bulan sekali bayar Rp. 22.500 Rp. 122.500 5 Dokumen perjanjian piutang murābaḥah di Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya

46 Pada pasal 2 ayat 4 bahwa Pihak II (Ninik Erwan Susanti) diwajibkan membayar biaya administrasi secara tunai sebesar Rp. 25.000,00 (Dua Puluh Lima Ribu) sebelum atau pada saat perjanjian ini ditandatangani. Selain biaya, Pihak II (Ninik Erwan Susanti) juga diharuskan membuka rekening tabungan sebagai tabungan mengendap (jumlah tercantum pada brosur), seperti yang dijelaskan pada perjanjian pasal 4 ayat (2) yang berbunyi Pihak II wajib membuka rekening tabungan pada Bank sebelum atau pada saat realisasi piutang dilakukan., tetapi karena pokok pembiayaan pihak II sebesar Rp. 1.000.000,00 maka tabungan yang mengendap sebesar Rp. 50.000,00 dan tabungan ini dapat diambil jika pembiayaan sudah lunas tetapi harus menyisakan saldo minimum. Untuk membayar biaya tersebut pihak II memilih untuk memotongnya dari pencairan dana yang diperoleh, sehingga ia hanya menerima dana sebesar Rp. 925.000,00. Dari pembiayaaan tersebut Pihak II (Ninik Erwan Susanti) merealisasikan tujuannya yaitu antara lain: 6 a. Keperluan anak sekolah atas nama sendiri Rp. 925.000,00 kemudian Pihak II (Ninik Erwan Susanti) mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya (Rp. 22.500,00) dalam jangka waktu 10 ( sepuluh) bulan dari hasil usahanya. kemudian Pihak II (Ninik Erwan Susanti) mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) bulan 6 Ninik Erwan Susanti (Nasabah), Wawancara, Surabaya, 20 Oktober 2014.

47 4. Pembiayaan murābaḥah yang terjadi antara Unit Jasa Keuangan Syariah dengan Widorini warga Kedung Asem V-A/18 Surabaya mengajukan pembiayaan pada tanggal 4 Juni 2014, Widorini mengajukan pembiayaan yang diminta Rp.5.500.000 untuk modal usaha dengan agunan ATM, Jamsostek, Buku Tabungan. Pada tanggal yang sama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya menerbitkan surat kuasa pengadaan/ pembelian barang atas nama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra seperti tercantum dibalik Surat Kuasa ini dan yang diberi kuasa berkewajiban menyerahkan bukti pembelian dan barang yang dibeli kepada pemberi kuasa diberi kuasa sebagai pelaksanaan aqad pembiayaan/ piutang/ sewa, tetapi faktanya dibalik surat kuasa tidak dicantumkan barang yang dijual belikan. Pada tanggal 5 Juni 2014 pihak Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya melakukan surve tentang penilaian pekerjaan/ usaha lapangan. Hal- hal yang disurve antara lain identitas Widorini, aspek kesehatan usaha, aspek angunan, dll. Pada tanggal 5 Juni 2014 pejabat memutus/ menetapkan jumlah pembiayaan murābaḥahuntuk Pihak II (Widorini) sebesar Rp.5.500.000 untuk jenis pembiayaan modal kerja dengan margin 27% dengan total Rp.1.485.000 dibayar selama 12 bulan,perbulan mengangsur sebesar Rp.123.750.

48 Pada tanggal 7 Juni 2014 Penandatanganan perjanjian piutang murābaḥah dan realisasi pembiayaan (pencairan dana) kepada Pihak II (Widorini). Besarnya pembiayaan yang diajukan Pihak II (Widorini) disetujui oleh pihak Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya, hal ini dijelaskan dalam perjanjian pasal 1, bahwa Pihak II mengakui dengan sebenarnya telah menerima piutang dari pihak I sejumlah Rp.5.500.000,00 Piutang akan dipergunakan hanya untuk kepentingan sebagaimana dijelaskan dalam surat permohonan piutang, jika digunakan untuk kepentingan lain, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak I. 7 Sedangkan mengenai jangka waktu, angsuran dan biaya-biaya tertuang dalam perjanjian piutang murābaḥah pada pasal 2 ayat 1 piutang ini diberikan dengan jangka waktu 12 bulan dengan pembayaran selambatlambarnya tanggal 7, dengan mekanisme pembayaran sebagai berikut: Pokok dibayar setiap bulan Rp. 458.333 Margin jual beli dibayar setiap bulan sekali bayar Rp. 123.750 Rp. 582.083 Pada pasal 2 ayat 4 bahwa Pihak II (Widorini) diwajibkan membayar biaya administrasi secara tunai sebesar Rp. 165.000,00 (Seratus Enam Puluh Lima Ribu) sebelum atau pada saat perjanjian ini ditandatangani. Selain biaya, Pihak II (Widorini) juga diharuskan membuka rekening tabungan sebagai tabungan mengendap (jumlah tercantum pada 7 Dokumen perjanjian piutang murābaḥah di Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya

49 brosur), seperti yang dijelaskan pada perjanjian pasal 4 ayat (2) yang berbunyi Pihak II wajib membuka rekening tabungan pada Bank sebelum atau pada saat realisasi piutang dilakukan., tetapi karena pokok pembiayaan pihak II sebesar Rp. 5.500.000,00 maka tabungan yang mengendap sebesar Rp. 200.000,00 dan tabungan ini dapat diambil jika pembiayaan sudah lunas tetapi harus menyisakan saldo minimum. Untuk membayar biaya tersebut Pihak II (Widorini) memilih untuk memotongnya dari pencairan dana yang diperoleh, sehingga ia hanya menerima dana sebesar Rp. 5.135.000,00. Dari pembiayaaan tersebut Pihak II (Widorini) merealisasikan tujuannya yaitu antara lain: 8 a. Membayar Biaya berobat Rp. 4.500.000,00 b. Transportasi Rp. 335.000,00 c. Kebutuhan Rumah Tangga Rp. 300.000,00 kemudian Pihak II (Widorini) mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya (Rp. 123.750,00) dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari hasil usahanya. kemudian pihak II mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan 5. Pembiayaan murābaḥah yang terjadi antara Unit Jasa Keuangan Syariah dengan Rahayuwatiwarga Kedung Baruk Pojok Surabaya mengajukan pembiayaan pada tanggal 17 April 2014, Rahayuwati mengajukan 8 Widorini (Nasabah), Wawancara, Surabaya, 19 November 2014.

50 pembiayaan yang diminta Rp.2.000.000 untuk modal usaha dengan agunan Keterangan Surat Keluarga (KSK) dan satu buku nikah. Pada tanggal yang sama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya menerbitkan surat kuasa pengadaan/ pembelian barang atas nama Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra seperti tercantum dibalik Surat Kuasa ini dan yang diberi kuasa berkewajiban menyerahkan bukti pembelian dan barang yang dibeli kepada pemberi kuasa diberi kuasa sebagai pelaksanaan aqad pembiayaan/ piutang/ sewa, tetapi faktanya dibalik surat kuasa tidak dicantumkan barang yang dijual belikan. Pada tanggal 20 April 2014 pihak Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya melakukan surve tentang penilaian pekerjaan/ usaha lapangan. Hal- hal yang disurve antara lain identitas pihak II (Rahayuwati), aspek kesehatan usaha, aspek angunan, dll. Pada tanggal 20 April 2014 pejabat memutus/ menetapkan jumlah pembiayaan murābaḥahuntuk pihak II (Rahayuwati) sebesar Rp.2.000.000 untuk jenis pembiayaan modal kerja dengan margin 27% dengan total Rp.540.000 dibayar selama 12 bulan, perbulan mengangsur sebesar Rp.45.000. Pada tanggal 21 April 2014 Penandatanganan perjanjian piutang murābaḥah dan realisasi pembiayaan (pencairan dana) kepada pihak II (Rahayuwati). Besarnya pembiayaan yang diajukan nasabah disetujui oleh pihak Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra

51 Surabaya, hal ini dijelaskan dalam perjanjian pasal 1, bahwa Pihak II mengakui dengan sebenarnya telah menerima piutang dari pihak I sejumlah Rp.2.000.000,00 Piutang akan dipergunakan hanya untuk kepentingan sebagaimana dijelaskan dalam surat permohonan piutang, jika digunakan untuk kepentingan lain, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak I. 9 Sedangkan mengenai jangka waktu, angsuran dan biaya-biaya tertuang dalam perjanjian piutang murābaḥah pada pasal 2 ayat 1 piutang ini diberikan dengan jangka waktu 12 bulan dengan pembayaran selambatlambarnya tanggal 21, dengan mekanisme pembayaran sebagai berikut: Pokok dibayar setiap bulan Rp. 166.667 Margin jual beli dibayar setiap bulan sekali bayar Rp. 45.000 Rp. 211.667 Pada pasal 2 ayat 4 bahwa pihak II diwajibkan membayar biaya administrasi secara tunai sebesar Rp. 60.000,00 (Enam Puluh Ribu) sebelum atau pada saat perjanjian ini ditandatangani. Selain biaya pihak II (Rahayuwati) juga diharuskan membuka rekening tabungan sebagai tabungan mengendap (jumlah tercantum pada brosur), seperti yang dijelaskan pada perjanjian pasal 4 ayat (2) yang berbunyi Pihak II wajib membuka rekening tabungan pada Bank sebelum atau pada saat realisasi piutang dilakukan., tetapi karena pokok pembiayaan nasabah sebesar Rp. 2.000.000,00 maka tabungan yang 9 Dokumen perjanjian piutang murābaḥah di Unit Jasa Keuangan Syari ah pada Koperasi Serba Usaha Alhambra Surabaya

52 mengendap sebesar Rp. 50.000,00 dan tabungan ini dapat diambil jika pembiayaan sudah lunas tetapi harus menyisakan saldo minimum. Untuk membayar biaya tersebut pihak II (Rahayuwati) memilih untuk memotongnya dari pencairan dana yang diperoleh, sehingga ia hanya menerima dana sebesar Rp. 1.890.000,00. Dari pembiayaaan tersebut pihak II (Rahayuwati) merealisasikan tujuannya yaitu antara lain: 10 a. Membeli perabotan warung atas nama sendiri sebesar Rp. 1.000.000,00 b. Keperluan Rumah Tangga Rp. 390.000,00 c. Membeli peralatan untuk syukuran Rp. 500.000,00 kemudian pihak II (Rahayuwati) mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya (Rp. 45.000,00) dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari hasil usahanya. kemudian pihak II mulai mengangsur pokok pembiayaan beserta margin atau keuntungannya dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan. 10 Rahayuwati(Nasabah), Wawancara, Surabaya, 05 Agustus 2014.