III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

dokumen-dokumen yang mirip
JIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014

I. PENDAHULUAN. cukup. Salah satu komoditas pangan yang dijadikan pangan pokok

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian. Tahun Publikasi BPS Kabupaten Lampung Barat

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE. - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura - Dinas Peternakan dan Perikanan - Dinas Perkebunan b. Data NBM tahun (sekunder)

METODE PENELITIAN. No Data Sumber Instansi 1 Konsumsi pangan menurut kelompok dan jenis pangan

METODE. Keadaan umum 2010 wilayah. BPS, Jakarta Konsumsi pangan 2 menurut kelompok dan jenis pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. 1. Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Lampiran 1. Identitas responden di desa pelaksana Program MP3L di Kabupaten Lampung Selatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

22/02/2017. Outline SURVEI KONSUMSI PANGAN. Manfaat survei konsumsi pangan. Metode Survei Konsumsi Pangan. Tujuan Survei Konsumsi Pangan

POLA PANGAN HARAPAN (PPH)

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, dianggapnya strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang di olah

III. METODE PENELITIAN. Gaplek merupakan ubi kayu yang sudah melewati proses pengeringan yang. selanjutnya akan diolah menjadi beras siger

KOMPOSISI KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN YANG DIANJURKAN

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang berperan penting terhadap pemenuhan

PENDAHULUAN Latar Belakang

METODE PENELITIAN Desain, Sumber dan Jenis Data

PERBEDAAN POLA PANGAN HARAPAN DI PEDESAAN DAN PERKOTAAN KABUPATEN SUKOHARJO (Studi di Desa Banmati dan Kelurahan Jetis)

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Buletin IKATAN Vol. 3 No. 1 Tahun

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Kontribusi Tanaman Pangan Terhadap PDB Sektor Pertanian pada Tahun (Miliar Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. untuk jangka waktu tertentu yang akan dipenuhi dari penghasilannya. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi oleh suatu kelompok sosial

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

I. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam melakukan kegiatan sehingga juga akan mempengaruhi banyaknya

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,

III. METODE PENELITIAN

Analisis Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perkotaan Dalam Mewujudkan Diversifikasi Konsumsi Pangan (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung)

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

IV. METODE PENELITIAN

JIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017

JIIA, VOLUME 2 No. 2, APRIL 2014

POLA PANGAN HARAPAN PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN BANMATI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sering mencakup hal-hal yang bersifat emosional, bahkan politis.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

V. DINAMIKA PANGSA PENGELUARAN PANGAN DI INDONESIA. pangan dan konsumsi individu di tingkat rumah tangga. Informasi tentang

IV. METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PROPORSI PENGELUARAN DAN KONSUMSI PANGAN PADA DAERAH RAWAN BANJIR DI KABUPATEN BOJONEGORO MENUJU EKONOMI KREATIF BERBASIS KETAHANAN PANGAN WILAYAH

PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DAN GIZI : FAKTOR PENDUKUNG PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

VI KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN

III. METODE PENELITIAN

Karakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu (Baliwati, dkk,

BAB I PENDAHULUAN. dengan Presiden Republik Indonesia pada tahun , yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel

I. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

1. KETAHANAN PANGAN YANG BERKELANJUTAN, TANTANGAN DAN HARAPAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA 2. PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN KEMISKINAN

I. PENDAHULUAN. bahan baku pangan, dan bahan lain. Ketersediaan pangan yang cukup jumlahnya,

III. METODE KERJA 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan data

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola diet di negara maju dan berkembang (The State of Food and

POTENSI LAHAN PERTANIAN BAGI PENGEMBANGAN PALAWIJA DI LAMPUNG

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

Analisis Penghitungan Pencapaian Swasembada Pangan Pokok di Provinsi Maluku

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ketersediaan makanan. Teori tersebut menjelaskan bahwa dunia

ANALISIS DIVERSIFIKASI KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA PETANI MINA MENDONG PENDAHULUAN

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gizinya (BKP, 2013). Menurut Suhardjo dalam Yudaningrum (2011), konsumsi

Ketahanan Pangan Masyarakat

DINAMIKA POLA DAN KERAGAMAN KONSUMSI RUMAH TANGGA PERDESAAN PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

Oleh FEBRlYANTl A

Oleh FEBRlYANTl A

I. PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan dasar manusia. Ketahanan pangan adalah ketersediaan

POLA KONSUMSI PANGAN RUMAH TANGGA PETANI HUTAN KEMASYARAKATAN DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Luas tanam, produksi, dan produktivitas tanaman padi dan jagung per Kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Tahun 2008.

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

PENDAHULUAN. Latar Belakang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. Pola konsumsi pangan di Indonesia saat ini belum sesuai dengan. Harapan (PPH) merupakan rumusan komposisi pangan yang ideal yan g

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan penelitian. Diversifikasi pangan dalam penelitian ini adalah penganekaragaman jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi masyarakat untuk mengurangi kelebihan konsumsi beras, dalam lingkup konsumsi dan produksi pangan yang diukur melalui program MP3L. Program MP3L adalah program yang mendukung penganekaragaman pangan yang dikonsumsi masyarakat dengan mengembangkan sumber pangan lokal yang mendukung serta kebiasaan pola konsumsi masyarakat untuk mengonsumsi tiwul. Sumber pangan lokal yang dipilih di Provinsi Lampung berbasis pada ubi kayu. Hasil utama program ini adalah produk Beras Siger yang berbahan baku ubi kayu dan memiliki bentuk seperti tiwul. Luas lahan adalah total keseluruhan lahan yang dimanfaatkan responden untuk setiap kegiatan usahatani, baik berstatus milik sendiri, menyakap,

35 maupun menyewa. Lahan yang dimaksud adalah lahan sawah, ladang, dan perkebunan. Luas lahan diukur dalam satuan hektar (ha). Alokasi lahan adalah pembagian luas lahan responden untuk ditanami tanaman yang berbeda-beda, diukur dalam satuan hektar (ha). Pengeluaran beras adalah sejumlah uang yang dikeluarkan responden untuk mengonsumsi beras. Pengeluaran dalam penelitian ini difokuskan pada pengeluaran untuk konsumsi beras. Pengeluaran untuk pangan beras diukur dalam satuan Rupiah per kapita per tahun. Pola konsumsi pangan adalah kontribusi setiap jenis kelompok pangan yang dikonsumsi petani ubi kayu sebagai responden. Perbedaan pola konsumsi berdasarkan jumlah konsumsi tiap-tiap kelompok makanan diukur melalui skor Pola Pangan Harapan (PPH) antara petani ubi kayu pelaksana dan non pelaksana Program MP3L. B. Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Natar merupakan satu-satunya kecamatan di Lampung Selatan yang menjadi pelaksana program MP3L. Responden dalam penelitian ini merupakan petani yang membudidayakan ubi kayu pada lahan pertaniannya. Responden penelitian ini berada pada dua desa yaitu Desa Pancasila dan Desa Negara Ratu. Kedua desa tersebut

36 dipilih secara purposive karena beberapa alasan. 1) Kedua desa tersebut merupakan desa di Kecamatan Natar dimana terdapat petani yang membudidayakan ubi kayu dan memiliki karakteristik pengelolaan usahatani yang tidak jauh berbeda. 2) Desa Pancasila merupakan satusatunya desa di Kecamatan Natar dan di Kabupaten Lampung Selatan yang menjadi pelaksana program MP3L. 3) Desa Negara Ratu merupakan desa di Kecamatan Natar yang menghasilkan produksi ubi kayu yang cukup tinggi dan bukan pelaksana program MP3L, selain itu letak desa yang berdekatan mempengaruhi kemiripan pengelolaan usahatani yang dilakukan. Kedua desa ini dipilih sebagai sampel untuk membandingkan alokasi lahan, pengeluaran pangan dan pola konsumsi pangan pada desa yang menjadi pelaksana dengan desa yang bukan pelaksana program MP3L. Petani ubi kayu di Desa Pancasila berjumlah 22 orang. Semua petani ubi kayu tersebut seluruhnya ikut andil dalam program MP3L. Karena jumlah populasi yang kecil dan mudah dijangkau, maka dilakukan sensus sehingga diharapkan hasilnya akan mendekati nilai yang sesungguhnya dan mampu memperkecil kesalahan atau penyimpangan nilai populasi. Jumlah petani ubi kayu di Desa Negara Ratu sebanyak 56 orang. Jumlah populasi petani ubi kayu di Desa Pancasila yang kecil menjadi alasan untuk menjadikan seluruh petani di desa tersebut sebagai responden dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, maka untuk alasan kesetaraan proporsi sampel, maka diambil sebanyak 22 petani dari total 56 petani ubi kayu di Desa Negara Ratu. Dengan demikian, maka jumlah responden

37 dalam penelitian ini adalah sebanyak 44 responden yang terbagi atas 22 responden di Desa Pancasila dan 22 responden di Desa Negara Ratu. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2014 sampai dengan April 2014. C. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara yang secara langsung dilakukan dengan responden pelaksana program MP3L dan nonpelaksana program MP3L dengan bantuan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disediakan sebagai alat pengumpulan data. Dilakukan pula pengamatan langsung untuk mengetahui kondisi nyata yang ada di desa penelitian. Untuk mengetahui jumlah dan jenis makanan yang telah dikonsumsi responden digunakan metode recall ( menanyakan kembali seluruh pangan yang telah dikonsumsi responden selama 24 jam sebelumnya). Pengumpulan data dilakukan selama 2 hari tidak berturut-turut agar diperoleh keberagaman jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi responden. Untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi responden maka diperlukan alat bantu berupa timbangan makanan. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, laporan-laporan, publikasi, dan pustaka lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini, serta lembaga/instansi yang terkait dalam penelitian ini, seperti Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Selatan, Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Selatan, dan lain-lain.

38 D. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung dan mengukur alokasi lahan tanaman ubi kayu, pengeluaran pangan, pola konsumsi pangan responden pelaksana dan non pelaksana program MP3L. Secara deskriptif, nilai yang diperoleh akan dijabarkan untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian ini. 1. Analisis Alokasi Lahan Tanam Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan pertama penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Dengan menggunakan metode tabulasi, data yang diperoleh dicatat dalam bentuk tabel. Angka yang ditunjukkan dalam tabel menjadi nilai pembanding alokasi lahan tanam, khususnya ubi kayu, antara responden pelaksana dan non pelaksana Program MP3L yang kemudian dideskripsikan. 2. Analisis Pengeluaran Beras Pengeluaran beras dalam penelitian ini perlu dianalisis karena berkaitan dengan tujuan program MP3L untuk mengurangi konsumsi beras. Pengeluaran untuk pangan beras diukur dalam satuan Rupiah (Rp). Untuk menjawab tujuan kedua dari penelitian ini maka digunakan metode analisis deskriptif kuantitatif.

39 Data yang diperoleh dicatat secara tabulasi, kemudian dikonversikan dalam satuan Rupiah per tahun untuk mengetahui jumlah pengeluaran beras dari responden. Data tersebut diolah dengan bantuan program Microsoft Excel untuk mempermudah proses perhitungan dan tabulasi data. Hasil tabulasi yang diperoleh selanjutnya dijabarkan secara deskriptif untuk membandingkan pengeluaran beras antara responden pelaksana dan non pelaksana program MP3L. 3. Analisis Pola Konsumsi Pangan Tujuan ke tiga dari penelitian ini akan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Analisis kuantitatif diperlukan untuk melakukan pengukuran pola konsumsi pangan yang memperhitungkan jumlah dan kontribusi konsumsi beberapa jenis pangan terhadap Angka Kecukupan Gizi (AKG). Jumlah beberapa jenis makanan yang dikonsumsi selama 2 hari dikonversi dalam satuan zat gizi energi, kemudian dirata-ratakan dalam 1 hari. Untuk mengetahui kandungan gizi bahan makanan maka digunakan rumus sebagai berikut (Hardinsyah dan Martianto, 1989): Keterangan: KG ij = kandungan gizi (energi) jenis makanan yang dikonsumsi B j = berat makanan yang dikonsumsi (gram) G ij = kandungan gizi (energi) dalam 100 gram jenis makanan yang dikonsumsi BDD j = persen jenis makanan yang dapat dimakan

40 Rata-rata jumlah konsumsi berbagai makanan dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok pangan dan dicatat secara tabulasi dalam tabel skor PPH (Tabel 3). Skor PPH diperoleh dari hasil kali antara energi dengan bobot dari tiap kelompok pangan yang sudah ditentukan. Dengan melihat skor PPH responden pelaksana dan non pelaksana Program MP3L akan dapat dijabarkan secara deskriptif perbedaan pola konsumsi pangan dari kedua responden. Tabel 3. Skor PPH petani pelaksana dan non-pelaksana Program MP3L No. Kelompok Pangan 1. Padi-padian 2. Umbi-umbian 3. Hewani 4. Minyak dan lemak 5. Buah dan biji berminyak 6. Kacang-kacangan 7. Gula 8. Sayur dan buah 9. Lain-lain Petani pelaksana Skor PPH Petani nonpelaksana Ideal Nasional Jumlah