Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. Sebelum PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Polonia berdiri,

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMUDELI SERDANG. Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM)

Bab 4. Hasil Dan Pembahasan

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

- Pelaksana Pengamanan Bandara (Aviation Security) - Pelaksana Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Pemadam Kebakaran/PKP-PK (Fire Fighting & Rescue)

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN & LANDASAN TEORI. 2.1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Perusahaan. : PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara udara

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 19 TAHUN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

ISS INDONESIA KEBIJAKAN PERJALANAN MUTASI DINAS KARYAWAN. Menetapkan : KEPUTUSAN MANAJEMEN TENTANG KEBIJAKAN PERJALANAN MUTASI DINAS KARYAWAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

A. Pengertian Gaji dan Upah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Kompensasi yang diberikan PT Asuransi Jasa Indonesia kepada. karyawan adalah Kompensasi langsung dan Kompensasi tidak

2018, No Kerja Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 273/KMK.05/2017 tanggal 13 Maret

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Pengembangan Usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dasar Hukum Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 1996 Tentang : Kebandarudaraan

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP / 81 / VI / 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu badan usaha milik negara

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

2015, No Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penggajian yang berlaku di Indonesia adalah Sistem Penggajian

INSTRUKSI DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : INST.03 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2001 TENTANG KEBANDARUDARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PT. (PERSERO) ANGKASA PURA II BANDAR UDARA KUALANAMU. studi pemilihan lokasi Bandar Udara Baru sebagai pengganti Bandar Udara

Boks 2. Kesuksesan Sektor Jasa Angkutan Udara di Provinsi Jambi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : KP. 572 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan hasil yang telah dihasilkan. Oleh karena itu agar benar-benar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2 Menetapkan : 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana diubah terakhir dengan Peratura

2016, No Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 60 TAHUN 2016 TENTANG PENGALIHAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan menerapkan sistem berbeda-beda yang disesuaikan dengan

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 04 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : M.36 TAHUN 1993 TENTANG KRITERIA KLASIFIKASI BANDAR UDARA MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAHAN PAPARAN. Disampaikan pada : BIMBINGAN TEKNIS AUDIT

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

TUGAS FUNGSI DAN ALAMAT UNIT KERJA DI LINGKUNGAN BADAN PENGUSAHAAN BATAM

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau, hal yang terpenting adalah keselamatan, keamanan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran.

Transkripsi:

Lampiran 1 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan 1. Kepala Cabang Kepala cabang memimpin sebuah kantor cabang yang mempunyai tugas menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan dalam arti seluas-luasnya dan usaha lain yang mempunyai hubungan dengan usaha jasa kebandarudaraan di Bandar Udara yang bersangkutan sesuai dengan pedoman dan kebijakan yang digariskan pihak direksi. 2. General Manager Dalam PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Medan, General Manager berperan sebagai manager puncak dalam pengaturan kegiatan perusahaan. Adapun fungsi General manager adalah sebagai berikut : a. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan organisasi keselamatan lalu lintas udara. b. Penyediaan, pengelolaan, pengusahaan bidang usaha lain yang mempunyai hubungan dengan usaha jasa kebandarudaraan. c. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersial. d. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemilihan fasilitas tejnik elektronika dan listrik.

e. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan adminstrasi. f. Penyiapan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan keuangan dan perlengkapan. 3. Manager Pelayanan Operasi Lalu Lintas Udara Manager pelayanan operasi lalu lintas udara mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatn pelayanan terminal contol area. b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan area control. c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan bantuan operasi penerbangan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut. Manager pelayanan operasi lalu lintas udara dibantu beberapa kepala divisi yaitu a. Kepala Dinas Pelayanan Aerodrome dan Approach Control/Terminal Control Area. Dinad ini bertugas melaksanakan kegiatan pengendalian dan pengawasan operasi lalu lintas udara di Bandar Udara Polonia dan wilayah udara di sekitarnya. b. Dinas Pelayanan Area Control. Dinas ini bertugas melaksanakan kegiatan pelayanan pengendalian dan pengawasan operasi keselamatan lalu lintas udara di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. c. Dinas Pelayanan Bantuan Operasi Penerbangan. Dinas ini bertugas melaksanakan kegiatan pengiriman dan penerimaan berita-berita penerbangan melalui hubungan antar stasiun komunikasi penerbangan

serta melakukan kegiatan pengolahan, pengumpulan, penyampaian dan penyebaran informasi aeronautika. 4. Manager Pelayanan Operasi Bandar Udara Manager pelayanan operasi bandar udara mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pelayanan tugas. b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pertolongaan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran. c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengamanan bandar udara. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, divisi pelayanan operasi bandar udara mempunyai tugas sebagai berikut : a. Dinas Pelayanan Bandar Udara. Dinas ini bertugas melaksanakan pengaturan pelayanan di sistem informasi udara, pengaturan pelayanan di terminal penumpang, terminal kargo dan fasilitasnya, sistem informasi darat, pelayanan penerbangan dan komunikasi umum yang berhubungan dengan penerbangan dan pariwisata untuk pemakai jasa bandar udara, pengurusan izin masuk serta sistem informasi bandar udara. b. Dinas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran. Dinas ini bertugas melaksanakan pemberian pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran serta penanggulangan keadaan gawat darurat medik di lingkungan kerja bandar udara dan sekitarnya.

c. Dinas Pengaman Bandar Udara. Dinas ini bertugas melaksanakan kegiatan pengamanan di lingkungan kerja bandar udara. 5. Manager Teknik elektronika dan Listrik Manager elektronika dan listrik mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik elektronika. b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik listrik. c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar. d. Membantu melaksanakan pembangunan fasilitas teknik elektro dan listrik sesuai pelimpahan kewenangan yang diberikan direksi. Untuk melaksanakan fungsi dan tujuannya Manager Teknik Elektronika dan Listrik di bantu oleh beberapa junior manager yaitu : 1. Junior manager Telekomunikasi dan Teknik Elektronika bandara Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas elektronika penerbangan, elektronikab bandar udara dan komputer. 2. Junior Manager Teknik Navigasi Udara dan Radar Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas navigasi udara dan radar. 3. Junior manager Teknik Listrik

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas listrik. 6. Manager Teknik Umum dan Peralatan Manajer teknik umum peralaratan mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian pemilihan dan pelaporan fasilitas bangunan. 2. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas teknik, mekanik dan peralatan. 3. Membantu pelaksanaan pembangunan fasilitas teknik umum dan peralatan sesuai dengan perlimpahan kewenangan yang diberikan direksi. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya manager teknik umum dan peralatan dibantu oleh 3 dinas yaitu : 1. Junior Manager Teknik Bangunan Mempunyai tugas menyiapkan dan melakukan kegiatan pengoperasian, pemilihan dan pelaporan fasilitas bangunan umum. 2. Junior Manager Teknik Landasan dan Tata Lingkungan Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas landasan dan lingkungan bandara. 3. Junior Manager Teknik Mekanik Peralatan Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pelaporan fasilitas mekanik dan peralatan.

7. Manager Administrasi dan Komersial Manager administrasi dan komersial mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengolahan usaha komersil. b. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengolahan keuangan. c. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan akuntansi. d. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan pengolahan perlengkapan. e. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, ketatausahaan dan umum. Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut, divisi administrasi dan komersial dibantu oleh beberapa junior manager : a. Dinas Komersial mempunyai tugas menyiapkan pengembangan dan melaksanakan kegiatan komersial yang meliputi pengumpulan dataproduksi, perhitungan dan pembuatan surat tagihan untuk jasa-jasa aeronautika dan jasa non aeronautika maupun usaha-usaha lain yang berhubungan dengan usaha-usaha non Bandar Udara. b. Junior Manager Akuntansi mempunyai tugasa melaksanakan tugas kegiatan akuntansi. c. Junior Manager Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi keuangan dan anggaran. d. Junior Manager Perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengadaan, pergudangan administrasi perlengkapan. e. Junior Manager Kepegawaian dan Umum, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaiaan, kegiatan

ketatausahaan, kerumahtanggaan, penyelenggaraan informatika managerial dan pengolahan data pelaporan serta penyiapan ikatan kerja. 8. Airport Duty Manager (Kelompok Tugas Managerial) Airport Duty Managerial yang terdiri sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, setingkat manager yang merupakan pelaksanaan non struktural dalam mengulangi permasalahan operasional tingkat pertama di Bandar Udara, bertugas mengganti koordinir kegiatan tersebut. Dalam melaksanakan tugas Aiport Duty Manager bertanggung jawab kepada General Manager.

Lampiran 2 Jam Kerja dan Sistem Pengupahan dan Fasilitas A. Jam Kerja Jam kerja karyawan di PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan terdiri dari 496 staff termasuk 66 tenaga outsorching terdiri dari dari dua bagian yaitu : 1. Jam Kerja Staff berikut: Pengaturan jam kerja staff dari hari senin sampai jumat adalah sebagai a. Jam 08.00 12.00 WIB Waktu Kerja b. Jam 12.00 13.00 WIB Waktu Istirahat c. Jam 13.00 15.00 WIB Waktu Kerja Untuk tenaga staff pada hari sabtu dan hari minggu libur. 2. Jam Kerja Operasional Pengaturan jam kerja operasional terdiri dari beberapa aturan dan waktu masing-masing aturan tersebut yaitu : 1. P/S yaitu mulai dari jam 08.00-20.00 WIB M yaitu mulai dari jam 20.00 08.00 WIB L yaitu waktu libur L yaitu waktu libur

2. P/S yaitu mulai dari jam 08.00-20.00 WIB M yaitu mulai dari jam 20.00 08.00 WIB L yaitu waktu libur 3. P yaitu mulai dari jam 08.00 14.00 WIB S yaitu mulai dari jam 14.00 20.00 WIB M yaitu mulai dari jam 20.00 08.00 WIB L yaitu waktu libur B. Sistem Pengupahan dan Fasilitas 1. Sistem Pengupahan Upah merupakan suatu imbalan yang diberikan suatu perusahaan kepada karyawan untuk pekerjaan yang dikerjakan yang dinilai dalam bentuk perjanjian atau undang-undang. Sistem pengupahan di PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan terdiri dari : 1. Gaji Pokok Gaji pokok disini dilihat berdasarkan golongan pendidikan. Gaji pokok setiap tahunnya naik hingga 10 %. 2. Insentif Prestasi Berdasarkan dari prestasi-prestasi yang dimiliki karyawan diberikan insentif prestasi yang diberikan berdasarkan SK direksi.

3. Transportasi Tunjangan transportasi untuk karyawan PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia medan disesuaikan berdasarkan kelas jabatan. Contohnya : Level 1-3 : Rp. 1.200.000,00 Level 4-6 : Rp. 1.100.000,00 Level 7-9 : Rp. 1.000.000,00 Level 10-15 : Rp. 900.000,00 Dari gaji-gaji tersebut perusahaan melakukan pemotongan setiap bulannya. Potongan-potongan tersebut seperti : 1. THT (Tunjangan Hari Tua) 2. Jamsostek yang dipotong sebanyak 2 % dari gaji dasar 3. Dapenda (Dana Pensiun) 2. Fasilitas Pendukung Selain gaji resmi, PT. (Persero) Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan memberikan fasilitas-fasilitas kepada setiap karyawan yaitu seperti : 1. Tunjangan Cuti 2. Tunjangan Kesehatan Keluarga 3. Tunjangan Hari Raya 4. Bantuan Sewa Rumah 5. Jasa Produksi

6. Tunjangan Kematian 7. Tunjangan Kelahiran khusus anak 1 dan 2 8. Tunjangan Perkawinan Pertama 9. Tunjangan Telepon (sesuai jabatan) seperti kepala cabang dan kepala dinas. 10. Tunjangan uang makan/bulan 11. Tunjangan Lembur/bulan

Lampiran 3 Gambar Kereta Sorong

Lampiran 4 Gambar Trolley

Lampiran 5 Tabel Distribusi Normal

Lampiran 6 Tabel Nilai D untuk Kolmogorov-Smirnov