Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke V tgl. 1 Djan PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 1 TAHUN 1955.

dokumen-dokumen yang mirip
Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 2 th. Ke IV tg. 1 April 1954 No. 1

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 4 th. Ke IV tgl. 1 Djuni PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 4 TAHUN 1954.

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 7 th. Ke IV tgl. 1 Sept. 54 No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 6 TAHUN 1954.

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 7 th. Ke IV tgl. 1 Sept. 54 No. 1. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 5 TAHUN 1954.

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 10 DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 3 Tahun Ke VI Tanggal 27 Agustus 1956 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1956

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut :

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 2 th. Ke II tg. 15 Ag. 51 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 tahun 1952.

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta No. 6 th. ke III tgl. 1 Djuli No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 11 TAHUN 1953.

Kutipan dari Lembaran Kota Besar Ska. No. 3 th. II tg. 27 Des PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 2 tahun TENTANG PEMADAM API

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 1

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KOTAPRADJA S U R A K A R T A. PERATURAN-DAERAH Kotapradja Surakarta tentang padjak potong hewan. Pasal 1.

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 5

Tambahan Lembaran Kotapraja Surakarta Nomor 1 Tahun Ke VII Tanggal 1 April 1957 Nomor 2

Kutipan Lembaran Kota Besar Ska. No. I th. Ke I tg PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. : 2/D.P.R./Ska./ 51.

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 5 th. Ke V tg. 1 Mei No. 1. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 4 TAHUN 1955

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska no. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 5. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 12 TAHUN 1953, TENTANG AIR MINUM.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1958 TENTANG PENEMPATAN TENAGA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Dimuat dalam Lembaran Daerah Djawa Tengah Tahun 1972 Seri B Nomor 8

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska No. 5 th. Ke III tg. 1 Djuni 1953 No. 2

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 9 th. Ke IV tgl. 1 Des. 54 No. 1. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 9 TAHUN 1954.

Undang-undang 1946, No. 22 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 8 th. Ke V tgl. 1 Nop. 55 No. 2. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA. No. 10 TAHUN 1955.

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1975 TENTANG PAJAK KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

PERATURAN DAERAH TINGKAT II BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1961 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG DAERAH TINGKAT II BANDJAR

KAMI, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTAMADYA SURAKARTA. Menetapkan Peraturan Daerah sebagai berikut :

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1948 TENTANG PENGAWASAN PERBURUHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 2 Tahun Ke VI Tanggal 1 Djuli 1956 Nomor 1 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 1956

Tjetakan ke II tg. 1 Maret Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 2 th. Ke III tg. 1 Maret 1953.

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) No. 29 tahun Mei 1969

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1953 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 1 TAHUN : 1984 SERI : B NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDJAR NOMOR : 1 TAHUN 1970 DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH KABUPATEN BANDJAR

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 21 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 13 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 4 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

BAB I OBJEK, DJUMLAH DAN TERUTANGNJA PADJAK. Pasal 1

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH TINGKAT I BALI)

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SURAT PENTJALONAN UNTUK PEMILIHAN ANGGOTA D.P.R./D.P.R.D.I DAN D.P.RD. II

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 13 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 4 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

UNDANG-UNDANG UAP TAHUN 1930 (STOOM ORDONANTIE 1930) (Stb. No.225 TAHUN 1930)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUANAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 1964 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NO

PERATURAN MENTERI AGRARIA NOMOR 14 TAHUN 1961 PERMINTAAN DAN PEMBERIAN IZIN PEMINDAHAN HAK ATAS TANAH

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 9 TAHUN : 1984 SERI : D NOMOR : 8 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 3

PENGARUH IMAGE MERK, MANFAAT MERK DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MERK

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 8 TAHUN : 2003 SERI : B NOMOR : 3 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 1975 TENTANG PAJAK POTONG HEWAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH TINGKAT I BALI

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA SURAKARTA SERI C TAHUN 1975 NOMOR : 11

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 12 TAHUN : 1992 SERI : B NOMOR : 4

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 10 TAHUN : 1992 SERI : D NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA SERI A TAHUN 1975 NOMOR : 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 15 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II

KETENTUAN UMUM. Pasal 1.

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 7 TAHUN : 1977 SERI : D NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1967 TENTANG PENANAMAN MODAL ASING DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

Peraturan Pemerintah 1950 No. 37

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 32 TAHUN : 1978 SERI : B NOMOR : 23

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI)

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI ( PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI )

DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH PERALIHAN DAERAH SWATANTRA TINGKAT KE-II GARUT. Menetapkan Peraturan Daerah jang berikut:

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI (PENGUMUMAN RESMI DAERAH PROPINSI BALI) DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH GOTONG ROJONG KABUPATEN DJEMBRANA

Transkripsi:

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke V tgl. 1 Djan. 1955. PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 TAHUN 1955. Tentang TANDA-NOMOR DAN SURAT-TANDA-NOMOR BAGI KENDARAAN BERMOTOR DEWAN PERWAKILAN RAKJAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA menetapkan peraturan daerah sebagai berikut : PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA TENTANG TANDA-NOMOR DAN SURAT-TANDA-NOMOR BAGI KENDARAAN BERMOTOR. Pasal 1. (1) Dalam peraturan daerah ini jang dimaksud dengan : a. Kendaraan tidak bermotor, selandjutnja disebut,,kendaraan sadja, ialah : kereta, gerobag, betjak dan sepeda beroda tiga atau lebih, b. Kendaraan umum, ialah : kendaraan seperti jang termaksud dalam pasal 1 ajat (1) sub 6 Undangundang Lalu - lintas Djalan (Wegverkeersverordening). (2) Dengan tidak mengurangi ketentuan jang tertjantum dalam pasal 14 ajat (1) alinea 2 Undang-undang Lalu lintas Djalan dan pasal 53 Peraturan Pemerintah Lalu- Lintas Djalan (Wegverkeersverordening), maka kereta djenazah, kendaraan jang menjerupai permainan kanakkanak dan permainan kanak-kanak tidak dikenakan peraturan daerah ini. Pasal 2. Tiap-tiap kendaraan jang biasanja berada didaerah Kota Besar Surakarta, djika dipergunakan didjalan, harus memakai tanda nomor jang djelas jang terdiri atas huruf K. S. dan nomor jang ditentukan bagi kendaraan jang bersangkutan, sedang pengemudinja harus dapat menundjukkan surat-tanda-nomor. Pasal 3. Atas permintaan pemilik atau pemegang sebuah kendaraan, kepadanja diberi surat-tanda-nomor oleh pendjabat jang ditundjuk oleh Dewan Pemerintah Daerah, sebagai tanda bahwa ia berhak memakai tanda-nomor tersebut pada oasal 2 pada kendaraannja. Pasal 4. (1) Permintaan surat-tanda-nomor termaksud dalam pasal 3 diadjukan kepada Dewan Pemerintah Daerah dengan mengisi daftar isian jang bentuknja ditentukan oleh Dewan Pemerintah Daerah dan memuat keterangan-keterangan : a. nama, umur, alamat dan pekerdjaan peminta; djika peminta itu sebuah badan hukum, nama, umur, alamat dan pekerdjaan jang mewakilinja dalam hal ini, b. djenis kendaraan jang dimintakan surat-tanda-nomor, tanda tanda untuk mengenal kendaraan itu. (2) Permintaan terseut ajat [1] disertai surat 2 keterangan bahwa peminta adalah pemilik atau pemegang jang sah dari kendaraan jang bersangkutan. Pasal 5. Pendjabat termaksud dalam pasal 3, dapat menentukan supaja kendaraan jang bersangkutan, dibawa pada waktu dan ketempat jang ditentukan oleh pendjabat tersebut, untuk diadakan pemeriksaan tentang

sarat sarat jang ditentukan oleh pasal-pasal 17 sub a pasal 22 sub b dan c dan pasal 30 ajat- ajat [2], [2a], [3], [4] dan 6 dari Peraturan Pemerintah Lalu lintas Djalan. Pasal 6. (1) Permintaan surat-tanda-nomor ditolak djika : a. Keterangan-keterangan jang disebutkan dalam surat permintaan ternjata tidak sesuai dengan keadaan jang sebenarnja, b. Sarat-sarat termaksud dalam pasal 5 tidak dipenuhi, c. Surat-tanda-nomor jang pernah diberikan kepda peminta dinjatakan tidak berlaku karena kesalahan pihak peminta dan pernjataan tidak berlaku itu belum genap satu tahun, (2) Penolakan termasud dalam ajat (1) diberitahukan dengan tertulis kepada peminta dengan disertai alasan-alasan penolakannja. Pasal 7. (1) Surat tanda nomor berlaku untuk tiga tahun. (2) Surat tanda nomor bentuknja ditentukan oleh Dewan Pemerintah Daerah dan berisi : a. nama, umur, lamat dan pekerdjaan pemilik atau pemegang kendaraan, b. Huruf dan nomornja, c. Keterangan-keterangan tentang kendaraan jang disebut dalam surat permintaan, d. Tangggal diberikannja surat-tanda-nomor, e. Tanggal habis berlakunja surat-tanda-nomor. (3) Surat-tanda-nomor hanja dianggap sah apabila : a. Ditanda tangani oleh pendjabat termaksud dalam pasal 3, b. Ditanda tangani oleh peminta atau djika peminta tidak dapat menanda tangani, dibubuhi tjap ibu djarinja baik jang kanan maupun jang kiri dengan keterangan setjukupnja, jang dilakukan dihadapan pendjabat tersebut. Pasal 8. (1) Hal pembuatan dan pemasangan tanda nomor seperti jang temaksud dalam pasal 2, ditentukan oleh Dewan Pemerintah Daerah. (2) Tanda-nomor jang diperuntukkan bagi kendaraan umum, dibubuhi tulisan,, umum. Pasal 9. Surat tanda nomor tidak berlaku bagi : a. Setelah tanggal habis berlakunja surat-tanda-nomor. b. Pada saat kendaraan jang bersangkutan tidak ada lagi atau tidak dipakai lagi untuk selama-lamanja atau berobah keadaannja hingga terdapat perbedaan banjak dengan jang diterangkan dalam surattanda-nomor. c. Setelah dua bulan kendaraan jang bersangkutan pindah ke daerah lain dari daerah jang memberi surat tanda- nomor. d. Setelah dua bulan pemegangnja berhenti mendjadi pemilik atau pemegang kendaraan jang bersangkutan e. Pada saat kendaraan jang bersangkutan diberi surat-tanda-nomor lain atau f. Djika terbukti bahwa pada waktu memadjukan permintaan surat-tanda-nomor, dengan sengadja memberi keterangan-keterangan jang betul atau tidak lengkap. Pasal 10. Dalam waktu dua minggu setelah surat-tanda-nomor tidak berlaku llagi, maka surat-tanda-nomor itu harus diserahkan kembali kepada pendjabat jang termaksud dalam pasal 3, ketjuali djika pemegangnja dapat membuktikan bahwa penjerahan itu tidak mungkin dilakukan. Pasal 11. Djika surat-tanda-nomor hilang atau rusak hingga sebagian atau seluruhnja tidak dapat dibatja lagi, maka pemegangnja harus meminta surat-tanda-nomor baru dengan menjerahkan surat-tanda-nomor tersebut atau memberikan bukti jang sah tentang kehilangannja itu.

Pasal 12. Pedjabat jang termaksud dalam pasal 3 mengadakan register atau sistim kartu mengenai surat tanda-nomor jang diberikan dan jang sudah tidak berlaku lagi menurut tjontoh jang ditentukan oleh Dewan Pemerintah Daerah. Pasal 13. Dilarang ; a. Dengan ssengadja memberikan jeterangan jang tidak betul atau tidak lengkap dalam permintaan untuk mendapatkan surat tanda-nomor. b. Dengan sengadja mempergunakan surat-tanda-nomor jang tidak diberikan untuk kendaraan jang bersangkutan. c. Memasang nama atau huruf pada sebuah kendaraan dengan maksud untuk mempersukar dikenalnja tanda-nomor kendaraan jang bersangkutan. Pasal 14. (1) Kewadjiban mengawasi pelaksanaan peraturan daerah ini dan mengusut pelanggaran pelanggaran terhadapnja diserahkan djuga kepada Kepala Djawatan Pekerdjaan Umum Kota Besar Surakarta. (2) Atas permintaaan pendjabat termaksud dalam ajat [1] tiap-tiap kendaraan jang berada didjalan, harus berhenti untuk diperiksa, apakah kendaraan itu telah memakai tanda-nomor jang sah. Pasal 15. Pelanggran pelanggaran terhadap pasal-pasal 2, 8, 10, 11, 13 dan 14 ajat [2] dihukum kurungan selama-lamanja delapan hari atau hukuman denda sebanjak-banjaknja seratus rupiah. Pasal 16. Pasal 2 mulai berlaku enam bulan setelah peraturan daerah ini mulai berlaku. Pasal 17. Peraturan daerah ini mulai berlaku pada hari sesudah tanggal diundangkannja. Surakarta, 17 Pebruari 1954. Kepala Daerah Kota Besar Surakarta MOHAMMAD SALEH. Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Sementara Kota Besar Surakarta Ketua: SISWOPRANOTO. Peraturan Daerah ini telah disahkan oleh Dewan Pemerintah Daerah Sementara Propinsi Djawa Tengah dengan surat keputusan tanggal 18 Agustus 1954 No.U. 68/1/17. Sekertaris, SISWADI DJOJOSOERONO, Diundangkan pada tanggal 1 Djanuari 1955. Dewan Pemerintah Daerah Sementara Kota Besar Surakarta Sekertaris, SOETONO,

Tambahan Lembaran Kota Besar Ska. No. 1 th. Ke V tgl. 1 Djan. 1955. PEDOMAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA No. 1 TAHUN 1955. Tentang TANDA-NOMOR DAN SURAT-TANDA-NOMOR BAGI KENDARAAN TIDAK BERMOTOR DEWAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA Mengingat pasal : 4, 7, 8 dan 12 Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 1 Tahun 1955. M e m u t u s k a n : Pertama : Menetapkan tjontoh tjontoh sebagai berikut : I. Surat isian permintaan surat-tanda-nomor model I (pasal 4 Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 1 Tahun 1955). II. Surat-tanda-nomor model II/III [pasal 7 Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 1 Tahun 1955]. III. Register tanda nomor model IV / Iva [pasal 12 Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 1 Tahun 1955]. Tjontoh itu disertakan surat keputusan ini. Kedua : Menetapkan tentang hal-hal seperti berikut : Pembuatan serta pemasangan tanda nomor bagi kendaraan tidak bermotor, mengingat pasal 8 ajat 1 Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 1 Tahun 1955. Pasal 1. (1) Tanda nomor termaksud dalam pasal 8 ajat 1, dibuat dari papan hal, aliminium atau besi tipis dengan ukuran bagi : a. Kreta / grobag, pandjang : 21 cm. lebar : 11 cm. b. Sepeda beroda tiga atau lebih, pandjang : 18 cm. lebar : 8 cm. (2) Huruf dan angka ditulis dengan tjat merah atas dasar putih, dengan tjatatan, supaja memilih bahan tjat jang sukar dapat dihapuskan. (3) Huruf dan angka ditulis dengan ukuran untuk : a. Kreta / grobag : tinggi sedikit dikitnja 45 mm. Lebar sedikit dikitnja 85 mm. ketjuali angka satu, b. Sepeda beroda tiga atau lebih : tinggi sedikit dikitnja 30 mm. lebar sedikit- dikitnja 20 mm. ketjuali angka satu (4) Huruf K.S. dari tanda nomor, harus ditulis disebelah muka nomor kendaraan dan untuk kendaraan jang diperuntukkan bagi umum, [pasal 8 ajat 2], perkataan,,umum dituliskan dibagian atas ditengah-tengah. Pasal 2. (1) Tanda nomor untuk kereta dipasang ditengah-tengah dibagian muka dan belakang kendaraan, sedjajar dengan as-rodanja. (2) Tanda nomor untuk sepeda beroda tiga atau lebih dipasang diatas selebor muka jang sebelah kanan dan jang belakang diselebor paling belakang sedjajar dengan as rodanja. (3) Tanda nomor untuk gerobag dipasang dibagian muka samping kiri dan dibagian belakang samping kanan sedjajar dengan pandjangnja kendaraan.

Pasal 3. (1) Pendaftaran permintaan surat tanda nomor maupun pemberian surat- tanda- nomor, dikerdjakan oleh pendjabat jang ditundjuk oleh Dewan Pemerintah Daerah Kota Surakarta, dengan menurut petundjuk petundjuk jang telah ditentukannja. (2) Penjelenggaraan pendaftaran permintaan surat-tanda nomor maupun pemberiannja didjalankan setjara sistim kartu [kaartsysteem] masing-masing disediakan tempat tersendiri ialah : a. Tempat bagi kartu register [ model IV / IVa ] dengan nomor jang masih berlaku. b. Tempat bagi kartu register [ model IV / IV a ] dengan nomor jang tidak berlaku. (3) Tiap-tiap kendaraan mempunjai kartu register tersendiri, jang dipodjok atas kanan, diberi : a. Bagi kendaraan sepeda beroda tiga atau lebih, huruf B b. Bagi kendaraan gerobag huruf G c. Bagi kendaraan kereta huruf K (4) Djika suatu nomor, berhubung dengan sesuatu hal, tidak berlaku lagi maka kartu register untuk nomor tersebut, dipindahkan dari tempat kartu regidter dengan nomor jang berlaku, ketempat kartu register dengan nomor jang tidak berlaku. (5) Djika suatu nomor jang sudah tidak berlaku, diberikan lagi, maka kartu register dengan nomor tersebut dikembalikan lagi ke tempat kartu register dengan nomor jang berlaku. Pasal 4. (1) Dalam kartu,,pemegang surat tanda nomor [ model III ] jang disimpan oleh pendjabat termaksud pasal 3 ajat 1 diisi semua nomor, jang diberikan kepada satu orang / pemilik. (2) Oleh pendjabat termaksud dalam pasal 3 ajat 1, nomor dari pada surat-tanda-nomor jang sudah berlaku termaksud dalam ajat 1 tesebut diatas ditjoret sedemikian rupa, sehingga nomor tersebut masih dapat dibatja. Pasal 5. Surat-tanda-nomor [model II] jang sudah tidak berrlaku, harus dikembalikan oleh si pemegang kepada pendjabat tersebut pasal 3 ajat [1]. Pasal 6. Pedoman ini mulai berlaku pada tanggal mulai berlakunja Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 1 tahun 1955. Surakarta, 1 Djanuari 1954 Dewan Pemerintah Daerah Kota Besar Surakarta Ketua, MOHAMMAD SALEH,

M o d e l I PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA \No. 1 / tahun 1955 Surat permintaan untuk mendapat surat tanda nomor bagi kendaraan tidak bermotor. 1. Nama : Umur : Pekerdjaan : Alamat : Kalau jang meminta sebuah badan hukum, harus diisi keterangan tentang badan hukum, itu, dan jang mewakilinja. 2. Diisi : huruf nomor tgl. Surat-tanda-nomor dari jang lama,atau nama alamat pemilik / pemegang jang lama 3. Djenis kendaraan : a. kereta, gerobag, betjak atau sepeda beroda tiga atau lebih b. banjaknja roda c. matjam ban 4. a. Merk pabrik b.nomor pabrik dari bagian dasarnja 5. Tanda / Tjiri untuk mengenal kendaraan tersebut. 6. Dengan tenaga apa kendaraan tersebut digerakkan. 7. Kendaraan tersebut digunakan untuk keperluan sendiri atau umum. 8. Keterangan keterangan jang perlu disertai surat keterangan bahwa peminta adalah pemilik atau pemegang jang sah Untuk kendaraan tersebut diatas diberikan : Surat tanda Nomor : Huruf : Tanggal: Permintaan surat tanda nomor ditolak karena : 1. 2. 3. [ ditulis selengkapnja ] Diisi menurut jang sebenarnja tgl. 195 J a n g m i n t a, ( )

M o d e l II. Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 1 Tahun 1955. Surat Tanda Nomor Kendaraan Tidak Bermotor Diberikan kepada : Nama : Alamat : Pekerdjaan : Pada tanggal 195 Dan berlaku sampai tgl. 195 Kepala Djawatan Pekerdjaan Umum Kota Besar Surakarta Kepala Kepolisian Bagian Lalu Lintas Nomor : Huruf : Djenis kendaraan : Banjak roda : Matjam ban : Merk paberik dari bagian dasar : Tanda / tjiri : Digerakkan dengan Tenaga : Dipergunakan untuk keperluan : umum / sendiri Surat Tanda nomor jang lama : Tjap djabatan Tjap Djempol kanan pemegang Tanda tangan pemegang

M o d e l III. Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 1 Tahun 1955 K A R T U P E M E G A N G SURAT TANDA NOMOR Kendaraan tidak bermotor Pemegang : N a m a : Umur : Alamat : Pekerdjaan : Badan hukum : N o m o r :.......... H u r u f : T a n g g a l :..

NOMOR : Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta No. 1 Tahun 1955 Kartu Register tanda nomor kendaraan tidak bermotor. Model : IV. I Nama pemilik / pemegang atau wakil ( kalau badan hukum ) dari kendaraan jang dimintakan surat tanda nomor II Umur Orang Tsb. Kolom 1 III Pekerdjaan dan alamat orang tsb. kolom 1 IV Matjam dan banjaknja V Merk pabrik Nomer pabrik dari bagian dasarnja VI Tanda atau tjiri VII Dengan apa kendaraan digerakkan Model : IVa. VIII Tanggal pembelian IX Keputusan hakim terhadap pemilik / pemegang, karena pelanggaran peraturan lalu - lintas X Alasan tentang tidak berlakunja tanda nomor XI Tanggal pengembalian tanda nomor jang tidak berlaku. Djika tidak dapat dikembalikan, diterangkan sebab-sebabnja XII Tanggal pemberian tanda nomor baru dengan nomor jang lama XIII Nomor huruf nama alamat pemilik / pemegang jang lama XIV Nomor huruf nama alamat pemilik / pemegang jang lama XV Keadaan tersebut digunakan untuk keperluan sendiri atau umum XVI Keterangan

This document was created with Win2PDF available at http://www.win2pdf.com. The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF.