Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 3 Tahun Ke VI Tanggal 27 Agustus 1956 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1956

Transkripsi

1 Tambahan Lembaran Kota Besar Surakarta Nomor 3 Tahun Ke VI Tanggal 27 Agustus 1956 PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA NOMOR 4 TAHUN 1956 TENTANG SETASIUN OTOBIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH SEMENTARA KOTA BESAR SURAKARTA Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut : PERATURAN DAERAH KOTA BESAR SURAKARTA TENTANG SETASIUN OTOBIS Pasal 1 (1) Dalam Daerah Kota Besar Surakarta ditunjuk tempat/atempat-tempat perhentian [standplaats] otobis umum, selanjudnja dalam peraturan daerah ini disebut,,setasiun Otobis. (2) Semua otobis umum diharuskan memulai dan mengachiri perdjalanannja disetaiun otobis. (3) Disetasiun otobis disediakan ruangan ruangan perhantian bagi otobis dan kendaraan bermotor umum lainnja dan dadakan tempat pendjualan kartjis [loket] dan toko / restoran. (4) Diantara tempat tempat untuk otobis, truck dan taksi / opelet diadakan tanda batas batas yang terang. Pasal 2 Pengusaha otobis umum jang memerlukan ruangan perhentian disetasiun otobis diharuskan menjewa ruangan perhentian itu setjara bulanan dan harus memadjukan surat permintaan izin untuk itu kepada Dewan Pemerintah Daerah. Pasal 3 Surat Permintaan termaksud dalam pasal 2 harus disertai turunan surat izin exploitasi / trajek pengusaha otobis jang bersangkutan, dan harus memuat : a. Nama, pekerdjaan dan alamat peminta, b. Nama dan alamat perusahaan, c. Djumlah otobis jang dimintakan izin mempergunakan ruangan perhentian pada setasiun otobis, disertai turunan surat peraturan perdjalanan jang telah disahkan oleh instansi berwajib, d. Keterangan berapa kali tiap tiap otobis berhenti di setasiun otobis tiap hari.

2 Pasal 4 (1) Tarip persewaan ruangan perhentian adalah sebagai berikut : a. Bagi otobis, besarnja sewa tiap tiap bulan : Rp. 60,- sampai dengan Rp. 180,- untuk tiap tiap kali berhenti sehari, b. Bagi otobis jang tidak termasuk sub a dan truck, besarnja sewa untuk tiap kali berhenti; Rp. 2,50 sampai 7,50,-, c. Bagi taksi / opelet, besarnja sewa untuk tiap kali berhenti Rp. 1,- sampai dengan Rp. 3,-. (2) Dewan Pemerintah Daerah menetapkan besarnja sewa untuk suatu waktu didalam batas ketentuan termaksud dlam ajat [1]. (3) Tarip persewaan toko / restoran jang ada didalam stasiun otobis disesuaikan dengan tarip persewaan jang termuat dalam Peraturan Daerah Kota Besar Surakarta tentang Pasar. Pasal 5 (1) Sewa bulanan termaksud dalam pasal 4 ajat [1] sub a, pada tanggal 10 bulan jang bersangkutan harus telah dibajar penuh. Selewatnja tanggal tersebut sewa untuk bulan itu ditempuh dengan 10% [sepuluh perseratus] (2) Djika pada achir bulan uang sewa dari bulan jang baru berachir itu, walaupun sudah diperingtkan, tidak dibajar penuh, maka surat izin bermaksud dalam pasal 2 ditjabut. Pasal 6 Uang sewa termaksud dalam pasal 4 ajat [1] sub dan c harus dibajar tiap pada waktu kendaraan jang bersangkutan datang berhenti di stasiun otobis. tiap kali Pasal 7 (1) Disetasiun otobis diadakan papan papan jang menerangkan tentang : a. Tempat tempat termaksud dalam pasal 1 ajat [4], b. Arah perdjalanan dan djam berangkatnja tiap tiap otobis. (2) Bentuk, tempat dan tjara memasang papan papan termaksud dalam ajat [1] ditentukan oleh Dewan Pemerintah Daerah. Pasal 8 (1) Stasiun otobis diurus oleh Kepala stasiun otobis, (2) Kepala setasiun otobis berkewajiban : a. Mengawasi djam datang dan berangkatnja tiap tiap otobis, b. Mengatur dan mengawasi datang dan berangkat tiap tiap otobis, c. Mengatur dan memberikan petundjuk mengenai tjara menempatkan tiap tiap otobis truck dan taksi / opelet, d. Melakukan hal lain lain jang ditentukan oleh Dewan Pemerintah Daerah,

3 Pasal 9 (1) Lima belas menit sebelum djam berangkatnja, otobis otobis baru diperbolehkan masuk kedalam setasiun otobis untuk menerima penumpang dan mendjual kartjis. (2) Apabila sebuah notobis datang sebelum waktu termaksud dalam ajat [1], maka setelah otobis itu selesai menurunkan penumpang - penumpang hrus segera meninggalkan setasiun otobis dan baru boleh masuk kembali pada waktu termaksud dalam ajat [1]. (3) Apabila sebuah otobis datang disetasiun otobis sesudah ketentuan djam berangkatnnja, maka otobis itu harus segera meninggalkan setasiun otobis. Pasal 10 Tiap tiap otobis jang datang / berangkat dari setasiun otobis, sopir / kondekturnja harus memberitahu kepada Kepala setasiun otobis. Pasal 11 Otobis otobis tjadangan tidak buleh ditempatkan didalam setasiun otobis. Pasal 12 (1) Siapapun jang bekerdja sebagai buruh angkutan disetasiun otobis harus mempunjai surat izin dari Dewan Pemerintah Daerah. (2) Buruh angkutan termaksud dalam ajat [1] diberikan sebuah tanda, jang bentuk, tjara dan tempat memakainja ditentukan oleh Dewan Pemerintah Daerah. Pasal 13 Siapapun jang berada distasiun otobis harus tunduk kepada petundjuk petundjuk dari Kepala setasiun otobis atau wakilnja dalam hal mendjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan di setasiunotobis. Pasal 14 Dewan Pemerintah Daerah menetapkan pedoman tentang pelaksanaan peraturan daerah ini. Pasal 15 a. Pengusah otobis jang pada saat mulai berlakunja peraturan daerah ini telah mempergunakan ruangan perhentian disetasiun otobis, harus memenuhi ketentuan termaksud dalam pasal [2] dalam tempo satu bulan. b. Mereka jang tidak memenuhi ketentuan termaksud dalam ajat [1], akan kehilangan hak mempergunakan ruangan dalam setasiun otobis.

4 Pasal 16 Kewajiban mengawasi pelaksanaan peraturan daerah ini dan mengusut pelanggaran pelanggaran terhadapnja dserahkan djuga kepada Kepala Djawatan Perusahaan, Kepala Biro Kontrolir dan Kepala Setasiun otobis. Pasal 17 Pelanggaran terhadap pasal pasal 6, 9, 10, 11, ajat [1] dan [13]. Dihukum dengan hukuman kurungan selama lamanja tigaa bulan atau hukuman denda setinggi tingginja Rp. 100,- [seratus rupiah]. Pasal 18 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada hari pertama sesudah tanggal diundangkannja. Surakarta, 16 Oktober Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kepala Daerah Kota Besar Surakarta : Kota Besar Surakarta K e t u a, ttd. ttd. MUHAMMAD SALEH SISWOPRANOTO Peraturan daerah ini telah disashkan oleh Dewan Pemerintah Daerah Sementara Propinsi Djawa Tengah dengan surat keputusannja tanggal 20 Djanuari 1955 No. U / 33 / 1 / 6 Diundangkan pada tanggal 27 Agustus 1956 Dewan Pemerintah Daerah Kota Besar Surakarta, Sekretaris S O E T O N O Sekretaris, R. SISWADI DJOJOSOERONO

5 This document was created with Win2PDF available at The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only. This page will not be added after purchasing Win2PDF.