ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVANOID PADA DAUN ADAM HAWA (Rhoe discolor) ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DALAM DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2015 di

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

BAB 3 METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Penetapan Kadar Air Hasil Ekstraksi Daun dan Buah Takokak

Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge

Lampiran 1. Surat Identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

III. BAHAN DAN METODA

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Dari 100 kg sampel kulit kacang tanah yang dimaserasi dengan 420 L

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dari daerah Soreang dan Sumedang. Tempat penelitian menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar tumbuhan gambas (Luffa cutangula L. Roxb.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemeriksaan kandungan kimia kulit batang asam kandis ( Garcinia cowa. steroid, saponin, dan fenolik.(lampiran 1, Hal.

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Simplisia 3.4 Karakterisasi Simplisia

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemeriksaan ciri makroskopik rambut jagung adalah seperti yang terdapat pada Gambar 4.1.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Persentase inhibisi = K ( S1 K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTRAQUINON PADA FRAKSI KLOROFORM AKAR KAYU MENGKUDU ( Morinda Citrifolia, L) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daun pohon suren (Toona sinensis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

Lampiran 1. Surat identifikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi-Bogor.

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan dan Ekstraksi Sampel Uji Aktivitas dan Pemilihan Ekstrak Terbaik Buah Andaliman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB I PENDAHULUAN. lebih dahulu dan kadang-kadang sangat menentukan. 1

III. METODE PENELITIAN di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas Lampung.

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO

BAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan

IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI DAUN KEMBANG BULAN (TITHONIA DIVERSIFOLIA) DENGAN METODE PEREAKSI GESER

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Riau dan di Laboratorium Patologi, Entimologi

Bab III Metodologi Penelitian

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Muhammadiyah Semarang di Jalan Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia (L.) Merr).

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2010 di Laboratorium

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI FASE n-butanol DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix.dc)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BABm METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai Juli 2012 di Laboratorium Kimia Fisika

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi

3 Percobaan. Garis Besar Pengerjaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Agustiningsih. Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang. Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA SAPONIN DARI EKSTRAK METANOL BATANG PISANG AMBON(Musa paradisiaca var. sapientum L.) ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(1), , 2016

ANALISIS PEWARNA RHODAMIN B DALAM ARUM MANIS SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis DI DAERAH SUKOHARJO DAN SURAKARTA

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA AKTIF DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) TERHADAP Bacillus Licheniformis.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tanaman Uji Serangga Uji Uji Proksimat

IDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID DAGING BUAH MAJA (Aegle marmelos) ASAL BATU BESSI KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN. H. Ismail Ibrahim *), Rusdiaman *)

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini merupakan deskriptif laboratorium yaitu dengan

Noda tidak naik Minyak 35 - Noda tidak naik Minyak 39 - Noda tidak naik Minyak 43

BAB III METODE PENELITIAN

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DALAM FRAKSI NON-POLAR DARI TANAMAN PURWOCENG (Pimpinella pruatjan Molk)

Transkripsi:

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVANOID PADA DAUN ADAM HAWA (Rhoe discolor) Risma Meidy Hardina Sitorus 1), Adeanne C. Wullur 2) Paulina V.Y.Yamlean 3) 1) ProgramStudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 2) Poltekkes Manado 3) Program StudiFarmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115 ABSTRAK Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat ialah tanaman Adam Hawa ( Rhoe discolor) yang diduga mengandung senyawa flavanoid, hal ini terlihat dari warna ungu padadaunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa flavanoid serta jenis flavanoid apa yang terkandung dalam daun Adam Hawa ( Rhoe discolor). Isolasi flavanoid dilakukan dengan cara maserasi. Identifikasi senyawa flavanoid dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP) menggunakan eluen n-butanol :asamasetat : air (BAA) dengan perbandingan 4:1:5. Identifikasi senyawa flavanoid dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun Adam Hawa ( Rhoe discolor) mengandung senyawa flavanoid. Terlihat dari hasil kromatografi lapis tipis preparatif yang menghasilkan 3 noda dengan nilai Rf 0,09; 0,36; dan 0,71. Berdasarkan analisis spektrofotometer UV-Vis, isolat 3 dengan nilairf 0,71 memiliki panjang gelombang maksimum sebesar 275 nm. Kata Kunci: Daun Adam Hawa ( Rhoe discolor), Flavanoid, Kromatografi Lapis Tipis Preparatif (KLTP), Spektrofotometer UV-Vis. ABSTRACT One of the plants can be used as a drug crop is Adam Hawa (Rhoe discolor) are thought to contain flavanoid compounds, it is seen from the purple on the leaf. This study aims to determine the presence or absence of flavonoids and other types of flavanoid compounds are contained in the leaf Adam Hawa ( Rhoe discolor). Isolation of flavonoids is done by maceration. Flavanoid compound identification is done by preparative Thin Layer Chromatography (KLTP) using the eluent n-butanol: acetic acid: water (BAA) with a ratio of 4:1:5. Identification of flavanoid compounds made with UV- Vis spectrophotometer. The results showed the leaf extract of Adam Hawa (Rhoe discolor) contains flavanoid compounds. Seen from the results of preparative thin layer chromatography to yield three spots with Rf value of 0.09; 0.36, and 0.71. Based on the analysis of UV-Vis spectrophotometer, three isolates with Rf value of 0.71 has a maximum wavelength of 275 nm. Keyword : Adam Eve leaf (Rhoe discolor), Flavanoid, Preparative Thin Layer Chromatography (KLTP), UV-Vis spectrophotometer. 53

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang melimpah.sebagian besar sudah dimanfaatkan sejak dahulu kala untuk mengobati berbagai penyakit secara turun temurun(redaksi Agromedia, 2008).Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat ialah tanaman Adam Hawa ( Rhoe discolorl.her.)yang termasuk dalam famili Commelinaceae. Tanaman ini berkhasiat sebagai anti radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan membersihkan darah. Daun Adam Hawa ( Rhoe discolorl.her.) yang berwarna ungu diduga karena adanya senyawa flavanoid. Senyawa flavanoid adalah kelompok senyawa fenol terbesar yang terdapat di alam. Senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan pada tumbuhtumbuhan (Markham, 1988). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya senyawa flavanoid pada daun Adam Hawa (Rhoe discolor) serta mengetahui jenis senyawa flavanoid yang terdapat pada daun Adam Hawa ( Rhoe discolor) dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis Preparatif dan Spektrofotometer UV-Vis. METODOLOGI PENELITIAN Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011 di Laboratorium Advance Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sam Ratulangi, Manado Alat dan Bahan Penelitian Alat Penelitian : Alat penelitian yang digunakan pada penelitian ini meliputi erlenmeyer, gelas ukur, corong pisah, labu ukur 100 ml, gelas arloji, timbangan, vacum rotary evaporator, batang pengaduk, waterbath, kertas saring, pipa kapiler, plat KLT silika G60 F254, bejana pengembang, tabung reaksi, pipet tetes, ayakan 60 Mesh, blender, lampu sinar UV 254 dan 366 nm, shaker, oven, seperangkat alat UV-Vis. Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini tanaman Adam Hawa, dipilih daun yang segar. Tanaman ini diperoleh dari daerah Bethesda, Manado. Bahan-bahan kimia yang digunakan meliputi: n-butanol, etanol 95%, aquades, asam asetat, metanol, amoniak dan kuersetin. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode penelitian eksperimental laboratorik. Proses ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak dipisahkan menggunakan KLT dengan eluen n-butanol : asam asetat : air (4:1:5), dimana merupakan eluen yang memberikan pemisahan paling baik saat digunakan dalam pemisahan dengan KLT preparatif. Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Prosedur Kerja Sebanyak 1 kgdaun Adam Hawa dicuci bersih dengan air mengalir kemudian dipotong kecil-kecil dan dikeringkan dengan cara dimasukkan dalam oven dengan suhu 40 o C selama 7 hari hingga kering dan selanjutnya dihaluskan menggunakan blenderlalu diayak sehingga diperoleh serbuk halus yang digunakan sebagai sampel penelitian. Sejumlah 50 g serbuk daun Adam hawa pertama-tama diekstrasi secara maserasi dengan etanol 95% sebanyak 250 ml. Masingmasing ekstrak dipekatkan dengan penguap putar vakum sehingga diperoleh ekstrak kental (Ditjen POM, 1985). Pada pemisahan dengan KLT preparatif digunakan plat silika G 60 F254 dengan ukuran 10 cm x 20 cm. Ekstrak pekat hasil ekstraksi dilarutkan dengan etanol 95%, kemudian ditotolkan sepanjang plat pada jarak 1 cm dari garis bawah dan 1 cm dari garis tepi. Selanjutnya dielusi dengan menggunakan eluen n-butanol : asam asetat : air (BAA) (4:1:5). Setelah gerakan larutan pengembang sampai pada garis batas, elusi dihentikan. Noda yang terbentuk masing-masing diukur harga Rf nya. Noda-noda diperiksa di bawah sinar UV pada panjang gelombang 254 nm dan 366 nm (Harbone, 1996). Menurut Markham (1998) isolat -isolat yang diperoleh dari hasil KLT preparatif 54

dengan cara mengkerok fasa diam di tempat yang sesuai pada pelat yang telah dikembangkan, lalu serbuk dilarutkan dengan metanol sebanyak 2,5 ml dan akhirnya disentrifugasi untuk mengendapkan fase diamnya (silika gel), lalu supernatannya (selanjutnya disebut isolat) diambil dan dimasukkan dalam kuvet kemudian dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis dengan spektrum pada bilangan gelombang 200-800 nm. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebanyak 1 kg daun segar dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan pengotor seperti tanah yang menempel pada daun. Daun kemudian dipotong kecil- kecil lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 40 0 C untuk menghilangkan kadar air dan mencegah terjadinya perubahan kimia (daun cepat busuk sehingga dapat menghasilkan mikroorganisme yang dapat merubah konformasi senyawaan kimia yang terkandung di daun tersebut). Sampel yang telah kering diblender dan diayak untuk memperluas permukaan serta membantu pemecahan dinding dan membran sel, sehingga mempermudah memaksimalkan proses ekstraksi. Sampel yang diperoleh adalah serbuk yang berwarna coklat kehijauan sebanyak 57,5 g. Sampel ditimbang sebanyak 50 g kemudian diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 95% sebanyak 250 ml dengan perbandingan 1 : 5 selama 7 hari. Semakin lama waktu ekstraksi, kesempatan untuk bersentuhan makin besar sehingga hasilnya juga bertambah sampai titik jenuh larutan.kontak antara sampel dan pelarut dapat ditingkatkan apabila dibantu dengan pengadukan. Pada penelitian ini pengadukan dilakukan dengan cara menggoyang erlenmeyer tempat dilakukannya maserasi sehingga proses ekstraksi berjalan sempurna karena terjadi kontak antara sampel dan pelarut. Penelitian ini menggunakan pelarut etanol 95% mengingat senyawa flavanoid yang terdapat dalam Tanaman Adam Hawa bersifat polar. Penggunaan jenis pelarut sangat menentukan dalam proses ekstraksi. Diniyah (2005) menyatakan bahwa untuk ekstrak bunga sepatu, etanol 95% ternyata efektif digunakan. Hal ini disebabkan pada pelarut etanol 95% komponen bunga lebih optimal terdifusi kelarutannya dibandingkan pada pelarut etanol 70%, sehingga lebih efektif. Pada umumnya jenis pelarut yang digunakan adalah metanol, etanol dan air karena polaritas dari ketiga jenis pelarut ini mendekati polaritas flavanoid. Lestario, etal., (2003) menggunakan metanol dan air untuk mengekstrak antosianin dari buah duwet, sedangkan Karppa menggunakan etanol untuk mengekstrak antosianin dari buah crowberry (Empetrum nigrum). Maserat yang didapat kemudian disaring untuk memisahkan residu dan filtrat. Filtrat yang diperoleh kemudian dipisahkan dari pelarutnya dengan menggunakan vacum rotaryevaporator dengan suhu 40-50 C. Filtrat yang diperoleh berwarna coklat pekat kehijauan. Pendugaan senyawa flavanoid pada daun Adam Hawa dilakukan dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). KLT yang digunakan terbuat dari silika gel dengan ukuran 5 cm x 10 cm G60 F254 (Merck)yang diaktifasi pada suhu 100 ºC selama 60 menit untuk menghilangkan air yang terdapat pada plat (Sastrohamidjojo, 2007).Eluen yang digunakan adalah n-butanol : air : asam asetat (4:1:5). Ekstrak kemudian ditotolkan dan dielusi selama 6 jam sehingga menghasilkan 3 noda yang berwarna merah jingga dan merah lembayung. Sedangkan kuersetin yang digunakan sebagai pembanding rutin menghasilkan 1 noda yang berwarna kuning. Menurut Harbone (1987) terbentuknya bercakbercak yang berwarna kuning, biru muda dan coklat pada sistem KLT yang digunakan menandakan adanya golongan flavanoid sedangkan noda berwarna merah lembayung atau merah mengindikasikan adanya antosianin. Tabel 1. Harga Rf yang dihasilkan pada KLTP Isolat Rf Warna Bercak dengan Sinar Ultraviolet tanpa NH 3 1 0,09 Merah jingga 2 0,36 Merah jingga 3 0,71 Merah muda 4 0,64 Kuning Selanjutnya dari ketiga noda yang dihasilkan dari KLT Preparatif, dikerok dan masing-masing diekstrak dengan metanol, 55

disentrifus, kemudian supernatannya diambil untuk analisis spektrofotometer. Isolat yang diduga senyawa flavanoid antosianidin memiliki satu garis spektrum pada pita II dengan panjang gelombang 275 nm. Gambar 1. Hasil pengamatan Spektrum Daun Adam Hawa Dari hasil identifikasi senyawa flavanoid dengan spektrofotometer UV-Vis dapat diduga bahwa senyawa flavanoid yang ada dalam tanaman Adam Hawa yaitu Antosianidin. Antosianidin adalah aglikon antosianin yang terbentuk bila antosianin dihidrolisis dengan asam. Antosianidin yang paling umum dikenal adalah sianidin yang berwarna merah lembayung. Warna jingga disebabkan oleh pelargonidin yang gugus hidroksilnya kurang satu dibandingkan sianidin, sedang warna merah senduduk, lembayung, dan biru umumnya disebabkan oleh delfinidin yang gugus hidroksilnya lebih satu dibandingkan sianidin (Harborne, 1996). Gambar 2. Hasil Pengamatan Spektrum Kuersetin Dari hasil identifikasi dengan menggunakan kuersetin sebagai pembanding rutin diperoleh pada pita II dengan panjang gelombang 296 nm.kuersetin adalah senyawa kelompok flavonol terbesar, kuersetin dan glikosidanya berada dalam jumlah sekitar 60-75 % dari flavanoid. Perbedaan antosianidin dan kuersetin dapat disebabkan karena cara ekstraksi dan perlakuan pemurnian serta struktur kimia yang berbeda. Antosianidin dan kuersetin termasuk dalam golongan flavanoid kelompok besar yang berfungsi sebagai antioksidan (Sugrani dan Waji, 2009). KESIMPULAN Kesimpulan dari hasil penelitian Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavanoid dari tanaman Adam Hawa (Rhoe discolor) yaitu : a. Padatanaman Adam Hawa (Rhoe discolor) terdapat senyawa flavanoid. 56

b. Jenissenyawaflavanoid yang terdapat pada tanaman Adam Hawa (Rhoe discolor) yaitu antosianidin. SARAN Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang identifikasi jenis senyawa flavanoid yang ada pada tanaman Adam Hawa ( Rhoe discolor) menggunakan metode spektrofotometer lain seperti Infra Red, GC- MS dan NMR. DAFTAR PUSTAKA Diniyah, N. 2005. Ekstraksi dan Uji Stabilitas Antosianin Kulit Terung Jepang (Solanum molangena L.) Kajian Jenis Terung dan Konsentrasi HCl dalam Etanol. [SkripsiTidak Diterbitkan]. Malang: Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw. Ditjen POM. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Depkes RI : Jakarta. Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB. Lestario, Astuti, Raharjo dan Trenggono. 2005. Sifat Antioksidatif Ekstrak Buah Duwet ( Syzigum cumini). Dalam Nugrahan 2007. Ekstraksi Antosianin dari Buah Kiara Payung ( Filicum decipiens) dengan Menggunakan Pelarut yang Diasamkan (Kajian jenis Pelarut dan Lama Ekstraksi). Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw. Markham, R.K. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: ITB. Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. PT. Agromedia Pustaka : Jakarta. Sastrohamidjojo, H. 2007. Spektroskopi. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. Sugani dan Waji. 2002. Makalah Kimia Organik Bahan Alam Flavanoid (Quercetin). FMIPA : Makasar. 57