LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR PKM KEWIRAUSAHAAN. Balado Cainito : Keripik Sawo Apel (Chrysophyllum cainito) Sebagai Jajanan Kaya Serat dan Bergizi Tinggi

LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ONDELICIOUS : JAJANAN TRADISIONAL ONDE-ONDE DENGAN ISI LELE OVERSIZE YANG SEHAT KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN:

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN Crazy Ice Cream (Cracker with Freeze Yoghurt Ice Cream) Diversifikasi Pangan Sehat

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN...

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

TUGAS BUSINESS PLAN KEWIRAUSAHAAN RAINBOW SIOMAY TUGAS PRIBADI. MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN Kls.12 SEMESTER GENAP 2015/2016

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Snabol Reborn (Snack Bolyn baru dengan Sayuran,Buah dan Menambah Rasa Baru Coklat dan Susu Keju)

PELUANG BISNIS AYAM GORENG PRESTO. Tugas Kuliah Lingkungan Bisnis

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PKM K. Papilla Ginger BUBUR SUMSUM KUAH JAHE MERAH SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL KAYA ANTIOKSIDAN DAN UNTUK PENGHANGAT TUBUH.

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Super Kripik Sukun Psikologi (SKRIPSI) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL INOVASI PRODUK PERIKANAN OIL-OLAHAN IKAN NILA

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KRILA (Keripik Kelapa Muda) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN.

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BASO KEJU NATURA Baso Isi Keju Berlapis Sayuran Berbasis Empat Sehat Lima Sempurna.

I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CRISPY USUS TEMPOYAK Crispy Wong Kito BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Kebab Fish fish BIDANG KEGIATAN: PKM Kewirausahaan

LAPORAN AKHIR SEPATU SANDAL BONGKAR PASANG (STAND KARS) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan Yogyakarta semakin meningkat setiap tahunnya.

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GG-C (GADO-GADO CREPES): SEGITIGA BERGIZI SEBAGAI CEMILAN SIAP SAJI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. : Jalan Pemuda I, Rawamangun-Jakarta Timur

LUMPIA L.A ( LUMPIA LUAR ANGKASA )

LAPORAN AKHIR SATE PENTOL MISS VEGGIE : JAJANAN VEGETARIAN YANG UNIK, EKONOMIS DAN BERNILAI GIZI TINGGI BIDANG KEGIATAN : PKM-K.

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. PERUMUSAN MASALAH

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM USAHA BELUT BURGER LAUT BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh :

ABON IKAN 1. PENDAHULUAN

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BACOK BAKSO ISI COKLAT SEBAGAI JAJANAN YANG BERGIZI, SEHAT DAN UNIK BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. keberadaannya sebagai bahan pangan dapat diterima oleh berbagai lapisan

LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi adalah termasuk jenis kacang-kacangan dan jenis umbi-umbian. Salah

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA BURGERDEL (BURGEL PERKEDEL DENGAN SAMBAL PECEL) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

LAPORAN AKHIR PKMK BEKATUL KRUNCH : KERIPIK SIMULASI BERGIZI DARI TEPUNG BEKATUL DAN MODIFIED CASSAVA FLOUR (MOCAF) Oleh :

BBP4BKP. Pengolahan Pindang Ikan Air Tawar. Unit Eselon I Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

Masakan Pedas Penambah Nafsu Makan

LAPORAN AKHIR PKM-K ROTI NASI PADANG SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DISPEPSIA DI KALANGAN MAHASISWA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Luaran yang Diharapkan

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN

BISNIS KERIPIK PISANG PELUANGNYA KIAN CEMERLANG

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM- KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PKMK MENTIMUN (MEDIA EDUKASI ANAK : T-SHIRT IMUT DAN UNIK) SEBAGAI SARANA ANAK UNTUK MENGENAL LINGKUNGAN.

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BERBISNIS NUGGET SAYUR

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI.

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PKM-K. Delicia Dorayaki PENGANAN KHAS JEPANG DENGAN BAHAN DASAR UBI JALAR INDONESIA (Ipomoea batatas)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MASKER TIMNAS (MASAKAN KERING TIM NANAS) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

Usaha Produktif Abon Kalsium Berbahan Dasar Duri Ikan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich,

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM OYBON (OYSTER BONBON): PERMEN SEHAT DARI JAMUR TIRAM PUTIH CEGAH PENYAKIT JANTUNG

Pengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan

STRUKTUR ORGANISASI. Widad Umaimah General Manager. Deanissa Rafi i. Tika Pangestuti Manajer Kontrol dan Keuangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN AKHIR PKM KEWIRAUSAHAAN SUAVIS YUMMY ROTI GORENG ISI ICE CREAM UBI UNTUK PENINGKTATAN KONSUMSI UBI JALAR SEBAGAI UPAYA DIVERSIFIKASI PANGAN

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN JENGGER AYAM SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK KERIPIK JENGGER AYAM PEDAS

LAPORAN AKHIR PKM-K. Oleh:

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN: PKM-K

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Diversifikasi Ikan Lele Menjadi Produk Olahan Pangan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lele

PROPOSAL USAHA BAKSO QOLBU Jl. Pengayoman Ruko Mirah II 7 Makassar

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

Boks.1 PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN KOMODITI BAHAN MAKANAN DI KOTA JAMBI

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN PKMK

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Inovasi Varian Rasa Fil-Le-Ku (Fillet Lele Beku) sebagai Solusi Penyajian Daging Ikan Lele secara Praktis, Higienis, Tidak Amis, dan Inovatif BIDANG KEGIATAN: PKM-Kewirausahaan Disusun oleh: Aini Nurkartika Mala C14100076 2010 Wahyu Dwi Putranto C14090050 2009 Aliyah Sakinah C14100082 2010 Alit Brilliant C14100031 2010 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 i

PENGESAHAN PKM-KEWIRAUSAHAAN ii

ABSTRAK Lele merupakan salah satu primadona pada industri akuakultur, oleh karna itu tidak heran jika produksinya tiap tahun cenderung mengalami peningkatan. Peminat ikan lele saat ini cukup banyak, salah satunya karena rasa dagingnya yang relatif enak, selain itu juga harga jual di pasaran yang relatif terjangkau, khususnya untuk kalangan menengah ke bawah. Namun, permasalahan yang dihadapi saat ini, terkadang lele yang dibudidayakan oleh petani mencapai ukuran yang melebihi patokan standart atau lebih dikenal dengan lele ukuran oversize. Ikan lele oversize sejauh ini pemanfaatannya masih kurang. Salah satu kendalanya disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat tehadap bentuk dan ukurannya serta aroma amis yang ditimbulkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya diversifikasi untuk meningkatkan nilai ekonomis ikan lele tersebut. FIL-LE-KU merupakan produk yang ditawarkan sebagai bahan baku dasar pembuatan inovasi variasi menu olahan lele. Fillet lele beku merupakan daging ikan lele yang difillet menggunakan keahlian khusus sehingga menghasilkan daging ikan utuh yang berkualitas. FIL-LE-KU dapat memberikan kemudahan pada masyarakat dalam membuat olahan lele karena tingkat kepraktisan fillet yang diperoleh sehingga dapat langsung digunakan. Masyrakat tidak perlu lagi kesulitan memisahkan antara daging dan bagian lain dari ikan lele. FIL-LE-KU juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama karena dikemas dengan plastik hygienis serta dalam bentuk daging beku. Berdasarkan analisa kami, pada tingkat harga 28.000/bungkus (250 gram), R/C Rasio Mencapai 1,98. Oleh karena itu, kami ingin menjadikan FIL-LE-KU sebagai produk unggulan dengan metode penyimpanan dan penggunaan daging ikan lele secara praktis, hygienis, ekonomis dan tidak amis. Kata kunci: ikan lele, oversize, FIL-LE-KU iii

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan... 2 1.4 Luaran... 3 1.5 Manfaat... 3 BAB 11. GAMBARAN UMUM USAHA......3 BAB 111. HASIL YANG DICAPAI.....5 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 7 LAMPIRAN...8 iv

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lele merupakan salah satu primadona pada industri akuakultur, oleh karna itu tidak heran jika produksinya tiap tahun cenderung mengalami peningkatan. Sebagai contoh, kebutuhan ikan lele di ibu kota Jakarta mencapai 80 ton per hari dan baru terpenuhi sekitar 62,5% atau sekitar 50 ton. Jumlah tersebut hanya didaerah ibu kota, belum termasuk kota-kota lainnya. Penyebab banyaknya peminat ikan lele salah satunya karena rasa dagingnya yang relatif enak, selain itu yang lebih penting lagi adalah harga jual di pasaran yang relatif terjangkau, khususnya untuk kalangan menengah ke bawah. Trend saat ini kebanyakan para pembudidaya ikan lele lebih cenderung memasarkan hasil produksinya untuk rumah makan (warteg), gerai pecel lele, dan outlet penjualan ikan segar. Tentunya ukuran ikan lele yang dibutuhkan adalah sebatas ukuran standart (8-12 ekor per kilogram). Untuk ikan lele ukuran tersebut penjualannya tidak menemui permasalahan karena tingginya permintaan pasar. Namun, permasalahan yang dihadapi sekarang, terkadang lele yang dibudidayakan mencapai ukuran yang melebihi patokan tersebut atau lebih dikenal dengan lele ukuran oversize. Ikan lele oversize memiliki ukuran 300 400 gram per ekor atau bahkan mencapai 500 700 gram per ekornya. Ikan lele oversize ini jumlahnya mencapai 10% dalam tiap siklus produksi. Berdasarkan hasil survei Tabloid Peternakan bulanan Trobos (2008) kerugian pada para pembudidaya sebagian besar diakibatkan oleh banyaknya lele yang berukuran oversize yang tidak laku dijual. Perlu diketahui, ikan lele oversize sejauh ini pemanfaatannya masih kurang. Salah satu kendalanya disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat tehadap bentuknya yang besar serta aroma amis yang ditimbulkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya diversifikasi untuk meningkatkan nilai ekonomis ikan lele tersebut. FIL-LE-KU merupakan produk yang ditawarkan sebagai bahan baku dasar pembuatan inovasi variasi menu olahan lele. Fillet lele beku merupakan daging ikan lele yang difillet menggunakan keahlian khusus sehingga menghasilkan daging ikan utuh yang berkualitas. Perlu diketahui untuk mengurangi biaya produksinya, Ikan lele yang diperoleh dibeli langsung dari petani lelenya, dengan begitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku dapat ditekan. 1

Selain itu manfaat lainnya yaitu dapat membantu para petani lele yang mengalami kesulitan memasarkan lele oversize tersebut. FIL-LE-KU dapat memberikan kemudahan pada masyarakat dalam membuat olahan lele karena tingkat kepraktisan fillet yang diperoleh sehingga dapat langsung digunakan. Masyrakat tidak perlu lagi kesulitan memisahkan antara daging dan bagian lain dari ikan lele. FIL-LE-KU juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama karena dikemas dengan plastik hiegenis serta dalam bentuk daging beku. Oleh karena itu, dari latar permasalahan tersebut kami ingin menjadikan FIL-LE-KU sebagai produk unggulan dengan metode penyimpanan dan penggunaan daging ikan lele secara praktis, hygienis, dan tidak amis. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang melatar belakangi program pembuatan FIL-LE-KU (fillet lele beku) ini adalah : 1. Kurangnya harga jual ikan lele oversize di kalangan petani pembudidaya 2. Kurangnya inovasi ikan lele di masyarakat dalam bentuk produk-produk olahan ikan lele yang praktis, higienis dan tidak amis 3. Perlunya inovasi produk olahan baru dalam upaya peningkatan diversifikasi produk perikanan yang dicanangkan oleh pemerintah 4. Minimnya pemanfaatan ikan lele oversize 1.3 Tujuan Program kreatifitas mahasiswa kewirausahaan ini bertujuan untuk menciptakan embrio bisnis potensial dengan brand FIL-LE-KU dalam upaya : 1. Meningkatkan nilai ekonomis Ikan lele oversize untuk para petani pembudidaya 2. Menciptakan inovasi produk olahan baru yang praktis, higienis dan tidak amis dengan variasi rasa untuk lebih memperbanyak kosumen ikan lele 3. Menciptakan inovasi produk filet dengan variasi rasa, guna mendukung program diversifikasi olahan ikan oleh pemerintah 4. Membentuk embrio bisnis dibidang pengolahan produk perikanan sebagai lapang pekerjaan baru untuk masyarakat 5. Memberdayakan masyarakat terkait potensi pengolahan peroduk ikan lele 2

1.4 Luaran 1. Inovasi produk olahan baru yang praktis, higienis dan tidak amis dengan variasi rasa untuk lebih memperbanyak kosumen ikan lele 2. Inovasi produk filet dengan variasi rasa. 3. Peluang bisnis bagi mahasiswa serta menambah pendapatan mahasiswa sebagai hasil dari wirausaha yang telah dilakukan. 4. Jiwa kreativitas dan kewirausahaan mahasiswa dalam menjalankan bisnis kuliner. 5. Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat 1.5 Manfaat Manfaat dari program ini adalah: 1. Meningkatkan gairah petani pembudidaya terhadap hasil panen dengan ukuran lele oversize 2. Melatih mahasiswa dalam berinovasi mengembangkan produk-produk unggulan guna meningkatkan minat masyarakat terhadap produk perikanan 3. Meningkatkan konsumsi ikan lele oleh masyarakat 4. Mengembangkan jiwa kewirausahaan mahasiswa 5. Embrio lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat BAB 2. GAMBARAN UMUM USAHA 2.1 Analisis Produksi 2.1.1 Analisis SWOT Strenght : Fillet lele dengan daging utuh yang berkualitas, praktis, higienis, tidak amis dengan varian rasa Weakness : Hanya bisa digunakan sekali (harus langsung digunakan) setelah fillet beku dicairkan Oportunities : Bahan baku mudah diperoleh, harga terjangkau serta belum adanya olahan filet dengan varian rasa Threats : Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap produk filet dan cara pengolahannya 3

2.1.2 Lokasi Produksi Lokasi yang digunakan untuk memproduksi FIL-LE-KU bertempat di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, tepatnya di Departemen Budidaya Periaran, Laboratorium Pakan Alami. Lokasi ini dipilih karena tempatnya yang cukup luas untuk dapat melakukan proses produksi dengan baik. 2.2 Proses Produksi Cara pembuatan : Ikan lele yang memiliki size 3 dicuci bersih, Daging ikan lele dipisahkan dari duri, tulang, dan kulitnya dengan cara difillet. Kemudian daging filet dicuci bersih. Daging fillet yang diperoleh direndam di air cuka dan garam. Setelah itu dilumuri varian rasa yang telah dibuat sebelumnya dan dibungkus dengan plastik vakum kemudian dibekukan. 2.3 Pemasaran 2.3.1 STP (Segmentation, Targeting, and Positioning) a). Segmentation Berdasarkan aspek ekonomis dan demografis, kami membagi pasar menjadi tiga segmen, yaitu : 1) Segmen pertama, merupakan kalangan ekonomi menengah yang konsumtif. 2) Segmen kedua, merupakan kalangan retail (supermarket) di sekitar kampus IPB 3) Segmen ketiga, merupakan pebisnis rumah makan dan gerai makanan olahan b). Targetting Pada dasarnya konsumen dari FIL-LE-KU merupakan semua lapisan masyarakat, karena lokasi perusahaan yang akan didirikan disekitar bogor lebih tepatnya di sekitar kampus IPB, maka sebagai tahap awal kami memfokuskan untuk mencapai ketiga segmen di atas. c). Positioning Proses pemasaran dilakukan untuk membangun persepsi masyarakat bahwa FIL-LE- KU merupakan produk olahan ikan lele yang praktis, higienis, tidak amis dengan varias rasa yang unik. 2.3.2 Marketing Mix a). Product Produk FIL-LE-KU dapat langsung disajikan kepada konsumen dengan penyajian yang higienis dan praktis. Penyajian fillet lele beku ini ditempatkan pada kemasan plastik yang tahan panas, food grade, dan higienis. Keunggulan lain dari produk ini adalah praktis dan tahan lama. 4

b). Place Untuk mendukung strategi pemasaran yang telah ditetapkan, produk FIL-LE-KU akan didistribusikan ke beberapa tempat strategis yang mewakili segmen pasar yang ada, antara lain: Untuk menjangkau segmen pertama, produk FIL-LE-KU akan ditempatkan di freezer yang terletak di kontrakan ketua pelaksana kegiatan. Apabila ada order dari segmen pertama, FIL-LE-KU langsung diantarkan Untuk menjangkau segmen kedua, produk FIL-LE-KU akan dimasukkan langsung di retail yang sudah menerima kerjasama. Untuk menjangkau segmen pasar ketiga, kami berusaha untuk direct selling ke rumah makan dan gerai makanan yang ada. c). Price Kami mematok harga per 250 gram FIL-LE-KU Rp 28.000,00. Harga ini cukup terjangkau bagi seluruh konsumen target. d). Promotion Usaha promosi yang direncanakan antara lain: Mengikuti event-event pameran UKM atau bazar makanan Penyebaran leaflet dan pamphlet yang berisi aneka produk yang dijual. BAB 3. HASIL YANG DICAPAI PKM-K Fil-Le-Ku telah menghasilkan produk untuk dijual ke pasar. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah membuat sampel produk. Rentang waktu kurang lebih 2 bulan setelah dana talangan turun diperoleh hasil sampel produk yang belum dijual. Sampel produk yang dibuat adalah filet patin dengan rasa balado. Patin yang dipakai adalah size 2, yang artinya dalam 1 kg berisi 2 ekor patin, masing-masig patin memiliki berat ±500 gram. Patin yang digunakan sebanyak 1 ekor dan dari 1 ekor patin diperoleh daging filet sekitar ±250 gram. Filet daging patin 250 gram tersebut kemudian diberikan bumbu balado yang sudah dibuat sebelumnya dan dikemas dengan plastik kemasan. Kemudian di sealer menggunakan alat sealer. Selanjutnya produk disimpan beku di freezer lemari es. Kami membuat filet patin sebagai perbandingan. Kami juga membuat fillet lele, sebagai usul utama. Lele yang digunakan adalah ukuran 4, yang artinya dalam 1 kg berisi 4 ekor lele, masing-masing lele memiliki berat ±250 gram. Lele yang digunakan sebanyak 2 ekor dan dari 2 ekor lele diperoleh daging filet sekitar ±100 gram. Filet 5

daging lele 100 gram tersebut kemudian dikemas dengan plastik kemasan. Kemudian di sealer menggunakan alat sealer. Selanjutnya produk disimpan beku di freezer lemari es. Kami membuat sampel produk dari 2 ikan berbeda untuk membandingkan hasil dari keduanya. Perbandingan yang nyata terlihat adalah ukuran daging filet. Filet patin lebih besar rendemen dagingnya dibandingkan dengan lele. Kesalahan yang dilakukan dalam membuat sampel produk Fil-Le-Ku ini diantaranya adalah bumbu balado belum dimasak sehingga memunculkan bau yang tidak enak pada lemari es. Hal ini diduga bumbu busuk, karena masih mentah. Kesalahan selanjutnya adalah meletakkan sampel produk Fil-Le-Ku tidak teratur di dalam freezer. Hal ini mengakibatkan bentuk sampel produk menjadi melengkung. Dari perbandingan sampel diatas, maka lele yang digunakan harus ukuran 2 atau bahkan ukuran 1. Koreksi dari kesalahan diatas adalah bumbu yang akan digunakan seharusnya dimasak terlebih dahulu, karena bumbu tidak tahan lama dan cepat busuk. Sebagai contoh, bumbu balado yang telah diulek seharusnya ditumis sebentar dan setelah itu baru dilumuri pada filet daging lele. Kemudian, filet daging lele seharusnya disusun dalam satu posisi sehingga akan terbentuk filet beku yang rapi. Selain itu juga, sebaiknya menggunakan freezer khusus untuk menyimpan filet agar filet tidak tertumpuk ataupun tertindih bahan-bahan atau makanan lain yang disimpan bersama di dalam freezer lemari es yang menyebabkan bentuk filet beku menjadi melengkung. Selain itu juga, kemasan sebaiknya dibuat lebih menarik seperti ditempelkan stiker yang mencerminkan produk. Produk FIL-LE-KU siap jual dibuat kurang lebih sebulan setelah pembuatan sampel produk. Lele yang digunakan memiliki ukuran 500-1000 gram per ekor. Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah proses pemfiletan ikan sampai packaging produk. Semua kegiatan dilakukan di Laboratorium Pakan Alami, Departemen Budidaya Peraiaran, Fakultas Peternakan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Proses pemfiletan dilakukan oleh kami dibantu dengan tenaga pekerja. Lele yang digunakan sebanyak 50 kg. Proses pemberian rasa sampai packaging dilakukan oleh tim FIl-LE-KU. Varian rasa yang diberikan oleh kami diantaranya adalah balado, bacem, dendeng, dan kare. Dari 50 kg ikan lele utuh, diperoleh produk FIL-LE- KU yang sudah di kemas sebanyak 50 bungkus dengan 4 macam varian rasa. Target pasar dari FIL-LE-KU sendiri adalah dosen, perumahan sekitar kampus, dan perumahan dosen. Produk FIL-LE-KU dijual dengan harga Rp 28000 per 250 gram. Sampai saat 6

ini, segmen dan target pemasaran tidak tercpai seluruhnya. Gambaran umum usaha juga tidak tercapai seluruhnya. Produk FILLEKU yang terjual sampai tanggal 29 Juli 2014 adalah 45 bungkus dari 50 bungkus yang dibuat. Konsumen berasal dari kalangan mahasiswa dan ibu rumah tangga. BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa produksi FIL-LE-KU sudah mendapatkan keuntungan walaupun produk tidak terjual semua. Keberlanjutan usaha ini masih dapat dipertimbangkan dengan saran yang kami berikan diantaranya yaitup roduk fileku dijual dengan range harga Rp 3000.- sampai Rp 5000,- dari harga unit, packaging dari produk fileku ditambah dengan kandungan nilai gizi, serta pemasaran produk harus lebih ditingkatkan lagi baik secara langsung maupun tidak langsung. Produksi FILEKU akan didukung dengan beberapa penjelasan sebagai berikut: Prediksi Laba Rugi Usaha Dalam waktu 2 bulan kami memproduksi 50 bungkus FILEKU dengan a. Pendapatan = harga x produksi = Rp 28.000 x 50 = Rp 1.400.000,- b. Keuntungan = pendapatan total biaya produksi (2 bulan) = Rp 1.400.000,- Rp 1.228.900 = Rp 171.100,- PEMASUKAN = Rp 9.000.000,- + Rp 171.100,- PENGELUARAN = Rp 2.864.200,- SALDO = Rp 6.306.900,- 7

RINCIAN PENGGUNAAN DANA I LAMPIRAN No Tanggal Transaksi (Pembelian) Pengeluaran 1 Plastik kemasan produk Rp 16.000 2 16 Februari 2014 Cool box Rp 450.000 3 Bensin Rp 10.000 4 Sealer (pres plastik) Rp 272.000 5 Pisau Rp 55.000 18 Februari 2014 6 Talenan Rp 15.000 7 Bensin Rp 10.000 8 Ikan lele ½ kg Rp 10.000 9 Ikan patin 1.25 kg Rp 25.000 10 Cabe 1 ons Rp 4.000 11 27 Februari 2014 Bawang 1 ons Rp 5.000 12 Tomat Rp 1.000 13 Jeruk nipis ¼ kg Rp 3.000 14 Bensin Rp 10.000 Total biaya Rp 886.000 RINCIAN PENGGUNAAN DANA II 1. BAHAN HABIS PAKAI Material Pemakaian Kuantitas Harga 1 kg Jumlah Ikan lele Bahan utama fille-ku 50 kg Rp 19.000.- Rp 950.000.- Bawang merah Bahan varian rasa ½ kg Rp 20.000.- Rp 10.000.- Bawang putih Bahan varian rasa ½ kg Rp 20.000.- Rp 10.000.- Ketumbar Bahan varian rasa 2 ons - Rp 4.000.- Gula merah Bahan varian rasa 1 kg - Rp 13.000.- Gula pasir Penyedap ¼ kg Rp 10.000.- Rp 2.500.- Cabe merah Bahan varian rasa ¼ kg Rp 12.000.- Rp 3.000.- Asem jawa Bahan varian rasa 1 pak - Rp 8.000.- Santan kara Bahan varian rasa 6 kotak - Rp 30.000.- Lengkuas Bahan varian rasa - - Rp 3.000.- Salam/sereh Bahan varian rasa - - Rp 1.000,- Kunyit Bahan varian rasa - - Rp 3.000,- 8

Minyak goreng Menumis bumbu 2 kemasan - Rp 9.000.- Print stiker Stiker kemasan 20 per 1 varian rasa Rp 10.000.- Rp 200.000.- Serbet Proses filetting 3 - Rp 10.000.- Sarung tangan Proses filleting 2 - Rp 10.000.- Garam Proses filleting 2 - Rp 9.400.- Cuka makan Agar tidak amis 1 - Rp 1.500.- Gloves Proses filleting 3 - Rp 4.500.- Masker Proses filleting 2 - Rp 3.000.- Baki Tatakan 3 - Rp 10.000.- Tisu rol Pelengkap 1 - Rp 3.300.- Print poster Pameran poster 1 - Rp 120.000,- Print leaflet Penjualan 15 Rp 4.000,- Rp 60.000,- Total biaya Rp 1.478.200.- 2. JASA Hal Kegiatan Jumlah Upah Jumlah Memfilet ikan Memfilet ikan 4 orang Rp 10.000/kg Rp 400.000 Jasa angkut Mengambil dan mengantar ikan 1 jasa Rp 100.000 Rp 100.000 Total biaya Rp 500.000 9

DOKUMENTASI KEGIATAN 10

11