BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan Yogyakarta semakin meningkat setiap tahunnya.

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang sering dikunjungi. Menurut data statistik Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang dapat dilihat dari Gambar 1.1, jumlah wisatawan Yogyakarta semakin meningkat setiap tahunnya. Sumber : Bank Data Dinas Pariwisata DIY Gambar 1.1 Jumlah Wisatawan Yogyakarta Peningkatan jumlah wisatawan dari tahun ke tahun juga didukung oleh kuliner serta oleh-oleh yang beragam. Salah satu diantaranya adalah makanan gudeg. Menurut Sukendro (2009), Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan dibumbui dengan bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, 1

2 lengkuas, daun salam, gula jawa, dimasak dengan kendil (kuali) di atas arang kayu. Gudeg hanya bisa bertahan sampai 3 hari saja dengan kemasan pada umunya yaitu kendil dan besek. Masa simpan yang pendek tersebut menyebabkan produk gudeg akan basi dan tidak layak konsumsi dalam perjalanan yang jauh dan jangka waktu penyimpanan lama. Maka seiring berkembangnya zaman, ada banyak inovasi gudeg terutama dari segi pengemasannya. Salah satunya adalah dengan kemasan kaleng pada gudeg. Penggunaan kemasan kaleng pada gudeg diketahui akan mampu memberikan umur simpan yang lebih lama hingga satu tahun. Selain itu, pemanfaatan teknologi kaleng juga mampu memberikan daya tarik tersendiri, serta memberikan kepraktisan dan kehigienisan dari produk gudeg. PT. Risquna Dewaksara merupakan salah satu produsen gudeg kaleng dengan merk Bagong. Gudeg kaleng Bagong merupakan gudeg kaleng yang menggunakan resep asli turun temurun dari salah satu pendiri gudeg legendaris khas Yogyakarta dengan proses pemasakan yang dilakukan secara tradisional. Selain dilakukan pemasakan secara tradisional, gudeg dikemas dengan teknologi pengalengan terkini dan kontrol ketat laboratorium untuk tetap menjaga kualitas, aroma, warna, tekstur dan rasa khas dari Gudeg kaleng Bagong. (Anonim 1,2016). Namun, terdapat permasalahan yang dihadapi perusahaan berdasarkan hasil wawancara pendahuluan secara mendalam kepada manajer pemasaran 2

3 dari PT. Risquna Dewaksara. Sejak beroperasi dari bulan November 2015, penjualan dari produk gudeg kaleg Bagong masih belum memenuhi target penjualan perusahaan yang dapat dilihat pada Gambar 1.1. Belum terpenuhinya target penjualan menurut manajer pemasaran dari PT. Risquna Dewaksara juga disebabkan karena belum tersusunnya strategi pemasaran apa saja yang hendak dilakukan. (dalam unit kaleng) Penjualan Target Sumber : PT. Risquna Dewaksara Gambar 1.2 Tren Penjualan gudeg kaleng Bagong Berdasarkan data penjualan yang belum mencapai target, perlu dilakukan kajian mengenai preferensi konsumen yang dapat memberikan gambaran kebutuhan pasar seperti apa. Perusahaan juga perlu mengkaji bagaimana kepuasan konsumen gudeg kaleng Bagong sejauh ini dalam mengkonsumsi produknya. 3

4 1.2 Perumusan Masalah 1. Perusahaan belum dapat mencapai target penjualan berdasarakan data penjualan produk gudeg kaleng Bagong dengan target kuantitas yang ditentukan. 2. Perusahaan belum mengetahui bentuk preferensi konsumen sejauh ini terhadap bauran pemasaran, serta bagaimana kepuasan konsumen terhadap gudeg kaleng Bagong sebagai dasar penyusunan strategi pemasaran agar target dan realitas tidak berbeda jauh. 1.3 Batasan Penelitian 1. Wawancara dilakukan kepada pihak perusahaan. Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap responden yang pernah mengkonsumsi/ membeli gudeg kaleng Bagong dan memiliki pengetahuan akan merk gudeg kaleng lain yang menjadi kompetitor. 2. Strategi yang akan dibuat dibatasi pada aspek bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promsi, dan tempat (place). 1.4 Tujuan Penelitian 1. Memperoleh hasil preferensi konsumen dan kepuasan konsumen dari gudeg kaleng Bagong berdasarkan 4P (Product, Price, Place, dan Promotion). 4

5 2. Memperoleh berbagai strategi pemasaran yang tepat berdasarkan input hasil preferensi konsumen dan kepuasan konsumen terhadap bauran pemasaran gudeg kaleng Bagong. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Memberikan usulan produk gudeg kaleng yang sesuai dengan keinginan konsumen. 2. Memberikan alternatif strategi baru dalam melakukan pemasaran gudeg kaleng. 5