TINJAUAN PUSTAKA Muara Sungai

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA Muara Sungai

NFR4, berarti isolat ini paling mampu beradaptasi dengan faktor lingkungan yang ada walaupun kurang responsif terhadap perubahan konsentrasi udara

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

akseptor elektron pada saat medium aerob. Disisi lain keberadaan akseptor elektron nitrat dapat menimbulkan interaksi dan berpengaruh terhadap jalur

Analisis Nitrit Analisis Chemical Oxygen Demand (COD) HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Identifikasi Bakteri

TINJAUAN PUSTAKA Muara sungai

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

Pengaruh oksigen terhadap pertumbuhan isolat lebih jelas terlihat pada grafik pertumbuhan isolat terpilih HF7 dan LF6 yang diukur setiap selang waktu

BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINETIKA AKTIVITAS REDUKSI NITRAT BAKTERI NITRAT AMONIFIKASI DISIMILATIF DARI MUARA SUNGAI PADA KONSENTRASI OKSIGEN (O 2 ) YANG BERBEDA TETI MARDIATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mikroorganisme banyak ditemukan di lingkungan perairan, di antaranya di

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pencemaran Perairan

AKTIVITAS REDUKSI NITRAT BAKTERI AMONIFIKASI DISIMILATIF PADA SUMBER KARBON BERBEDA AHADIYANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan budidaya perikanan (akuakultur) saat ini telah berkembang tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. dibicarakan karena mengancam masa depan dari kehidupan di bumi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISASI MOLEKULAR DAN UJI AKTIVITAS BAKTERI PEREDUKSI NITRAT DARI MUARA CIMANDIRI PELABUHAN RATU SUKABUMI JAWA BARAT HURIA MARNIS

HASIL. Karakteristik, Morfologi dan Fisiologi Bakteri Nitrat Amonifikasi Disimilatif

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN EKOSISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pertumbuhan dan aktivitas masyarakat Bali di berbagai sektor

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Mineralisasi N dari Bahan Organik yang Dikomposkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. salju. Air tawar terutama terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water), dan

PENDAHULUAN. yang sering diamati antara lain suhu, kecerahan, ph, DO, CO 2, alkalinitas, kesadahan,

TINJAUAN PUSTAKA. Laut Belawan merupakan pelabuhan terbesar di bagian barat Indonesia

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Deskriptif Fisika Kimia Air dan Sedimen

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kultur Chaetoceros sp. dilakukan skala laboratorium dengan kondisi

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

1. ENERGI DALAM EKOSISTEM 2. KONSEP PRODUKTIVITAS 3. RANTAI PANGAN 4. STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA. kesatuan. Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Fitoplankton adalah alga yang berfungsi sebagai produsen primer, selama

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab V Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.1 Reduksi Nitrat dan Nitrit Reduksi nitrat terjadi di dalam sitoplasma, sedangkan reduksi nitrit terjadi di kloroplas.

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. yang besar bagi kepentingan manusia (Purnobasuki, 2005).

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini masyarakat modem tengah menghadapi banyak masalah. lingkungan dan pendekatan secara biologi mulai banyak dilakukan untuk

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. Pertumbuhan dan aktivitas makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang

2.2. Parameter Fisika dan Kimia Tempat Hidup Kualitas air terdiri dari keseluruhan faktor fisika, kimia, dan biologi yang mempengaruhi pemanfaatan

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chaetoceros sp. adalah salah satu spesies diatom. Diatom (filum

BAB 5 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN PROSES FILM MIKROBIOLOGIS (BIOFILM)

Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.

I. PENDAHULUAN. berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi untuk tanaman dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi, baik industri maupun domestik, yang kehadirannya pada suatu saat

BAB VI PEMBAHASAN. Denpasar dengan kondisi awal lumpur berwarna hitam pekat dan sangat berbau. Air

Aliran elektron pembawa elektron berupa satu seri protein pembawa elektron dan lipid (quinone)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Plankton. Ima Yudha Perwira, SPi, Mp

DAUR BIOGEOKIMIA 1. DAUR/SIKLUS KARBON (C)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pada era industrialisasi, semakin banyak orang yang menikmati waktu

TINJAUAN PUSTAKA. pembagian tugas yang jelas pada sel sel komponennya. Hal tersebut yang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lubang Resapan Biopori

TINJAUAN PUSTAKA. Pantai Sei Nypah adalah salah satu pantai yang berada di wilayah Desa

II. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi dan Morfologi Hibberd (1981), menggolongkan sel Nannochloropsis sp. ke dalam

penelitian ini reaktor yang digunakan adalah reaktor kedua dan ketiga. Adapun

KINETIKA AKTIVITAS REDUKSI NITRAT BAKTERI NITRAT AMONIFIKASI DISIMILATIF DARI MUARA SUNGAI PADA KONSENTRASI OKSIGEN (O 2 ) YANG BERBEDA TETI MARDIATI

MANAJEMEN KUALITAS AIR

PENDAHULUAN. Latar Belakang. usaha dilakukan, begitu juga dengan usaha di bidang peternakan. Usaha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Macam macam mikroba pada biogas

BAB I PENDAHULUAN. tetapi limbah cair memiliki tingkat pencemaran lebih besar dari pada limbah

a.daur Air/H2O (daur/siklus hidrologi)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mikroalga Scenedesmus sp. sebagai bioremidiator limbah cair tapioka. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Gurami ( Osphronemus gouramy ) adalah salah satu ikan air tawar bernilai

DINAMIKA NITROGEN DI PERAIRAN MUARA SUNGAI CILIWUNG

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Volvocales. : Tetraselmis. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke

HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran Perairan 2.2. Ekosistem Mengalir

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. perdagangan), sumber industri, dan pada saat tertentu tercampur dengan air

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

TUGAS KULIAH MATA KULIAH MANAJEMEN KESUBURAN TANAH DAUR NITROGEN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan kimia. Secara biologi, carrying capacity dalam lingkungan dikaitkan dengan

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Sebaran Nutrien dan Oksigen Terlarut (DO) di Teluk Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Muara Sungai Menurut Dahuri et al. (1996) ekosistem muara sungai adalah merupakan bagian dari wilayah pesisir. Muara adalah bentuk pantai yang tertutup, dimana air tawar dan air laut bertemu dan bercampur (Chester 1990). Proses percampuran kedua masa air ini sangat bervariasi karena masingmasing memiliki karakteristik yang berbeda dan dipengaruhi oleh tiga unsur yaitu daratan, lautan dan atmosfir. Muara sungai mendapat masukan berbagai senyawa dari daratan, tetapi karena kondisinya yang selalu berubah maka diversitasnya cendrung lebih sedikit dibanding lingkungan perairan lainya. Jumlah mikroba di muara sungai sangat banyak, tetapi keragamannya rendah (Dyer 1973). Dahuri et al. (1996) mengemukakan bahwa komposisi kimia di muara sungai sangat dipengaruhi oleh senyawasenyawa yang terbawa aliran sungai. Pengaruh nyata akan terjadi jika sungai tersebut merupakan tempat pembuangan limbah baik limbah industri, domestik dan pertanian. Limbah yang masuk ke muara Sungai dapat mengadung senyawa nitrogen seperti, NO 3,, dan NH 3. Muara sungai berfungsi sebagai filter bagi semua bahan organik dan anorganik yang terdapat diperairan. Semua bahan tersebut dari sungai masuk ke laut melalui muara. Bahanbahan organik dan anorganik tersebut ada yang di endapkan, terlarut dan terbawa oleh arus ke laut. Salah satu proses yang mempengaruhi konsentrasi bahan organik dan anorganik yang ada di dalamnya adalah proses biologi ( Chester 1990). Senyawa nitrogen seperti NO 3, NO 2 dan NH 3 hanya dapat didegradasi melalui proses biologi. Proses tersebut banyak dilakukan oleh bakteri denitrifikasi. Muara Sungai Cimandiri merupakan muara sungai yang tercemar dengan berbagai polutan. Pada daerah muara ini terakumulasi berbagai bahan yang dibawa di sepanjang aliran sungai. Berbagai sampah rumah tangga, limbah pertanian dan bahanbahan lain yang menurunkan kualitas air muara Sungai Cimandiri. Selain limbah yang masuk aktivitas penambangan pasir sepanjang

4 DAS menyebabkan warna air menjadi coklat sampai cukup jauh ke daerah pantai (Marnis 2008). Muara Sungai Cisadane selain sebagai sumber air untuk berbagai keperluan seharihari juga dimanfaatkan untuk pengairan pertanian. Selain itu sungai ini berfungsi juga sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga, industri, pertanian dan peternakan. Tingkat pencemaran muara Sungai Cisadane lebih tinggi dari muara Sungai Cimandiri. Beberapa parameter kualitas air menunjukkan muara Sungai Cisadane tercemar adalah rendahnya kandungan oksigen terlarut, tingginya konsentrasi amonium dan nitrit serta suhu air yang tinggi (Syahputra 2008). Senyawa Nitrogen Nitrogen adalah senyawa yang tersebar secara luas di biosfir. Atmosfir bumi mengandung sekitar 78% gas nitrogen. Di perairan nitrogen berupa nitrogen organik dan anorganik. Nitrogen organik terdiri atas amonia (NH 3 ), amonium (NH + 4 ), nitrit (NO 2 ), nitrat (NO 3 ), dan nitrogen (N 2 ). Nitrogen organik berupa asam amino, protein, dan urea. Bentukbentuk tersebut mengalami transformasi sebagai bagian dari siklus nitrogen (Effendi 2003). Senyawa amonia pada perairan merupakan hasil reduksi senyawa nitrat, atau nitrit oleh mikroorganisme akuatik (Hutagalung dan Rozak 1997). Effendi (2003) menambahkan bahwa sumber amonia di perairan merupakan pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang terdapat dalam tanah dan air, yang berasal dari tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati. Reduksi nitrat oleh aktivitas mikroba juga menghasilkan amonia, nitrous oksida dan dinitrogen. Amonia yang terukur diperairan berupa amonia total (NH 3 dan NH 4 ). Amonia bebas tidak dapat terionisasi, sedangkan amonium dapat terionisasi. Senyawa nitrit pada perairan merupakan hasil reduksi senyawa nitrat atau oksidasi amonia oleh mikroorganisme. Nitrit biasanya ditemukan dalam jumlah yang sedikit, karena bersifat tidak stabil dan mudah teroksidasi dengan adanya oksigen. Nitrit merupakan peralihan antara amonia dengan nitrat (nitrifikasi), atau antara nitrat dengan gas nitrogen pada proses denitrifikasi (Effendi 2003).

5 Nitrat merupakan bentuk utama nitrogen diperairan alami. Selain itu nitrat merupakan senyawa yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan dan alga. Nitrat sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Konsentrasi nitrat yang tinggi ditemukan muara sungai. Tingginya kadar nitrat tersebut disebabkan oleh masuknya limbah domestik atau pertanian yang mengandung nitrat (Hutagalung dan Rozak 1997). Siklus Nitrogen Nitrogen memegang peranan penting dalam siklus organik dalam menghasilkan asamasam amino penyusun protein. Dalam siklus nitrogen, tumbuhtumbuhan menyerap nitrogen anorganik dalam salah satu gabungan atau sebagai nitrogen molekuler. Tumbuhtumbuhan ini membuat protein yang kemudian dimakan hewan dan diubah menjadi protein hewani. Jaringan organik yang mati diurai oleh berbagai jenis bakteri, termasuk didalamnya bakteri pengikat nitrogen yang mengikat nitrogen molekuler. Kennish (1994) menyatakan bahwa nitrogen adalah nutrien pembatas utama dalam produktivitas primer di estuari selain fosfat dan silikat. Nitrogen berperan penting bagi pertumbuhan organisme karena unsur utama pembentuk protein (Kiirchman 2000). Selanjutnya Kennish (1994) juga menyatakan terdapat tiga bentuk nitrogen anorganik utama yang terlarut di muara sungai yaitu amonia, nitrit dan nitrat, meskipun demikian pada bahan organik yang terlarut dan yang berbentuk partikel juga terdapat sumber nitrogen yang penting dan berguna. Komposisi nitrogen tersebut menurut Hutagalung dan Rozak (1997) sangat dipengaruhi oleh kandungan oksigen bebas dalam air. Pada saat konsentrasi oksigen rendah nitrogen akan bergerak menuju amonia, sedangkan pada konsentrasi oksigen tinggi nitrogen akan bergerak menuju nitrat. Distribusi nitrogen di perairan juga sangat dipengaruhi oleh suhu, salinitas dan kelarutan. Terdapat lima fase dalam siklus nitrogen yaitu amonifikasi, nitrifikasi, asimilasi nitrogen, denitrifikasi dan fiksasi nitrogen. Amonifikasi adalah proses pembentukan amonia dari materi organik. Amonia juga dapat mengalami deaminasi menjadi asam amino dan dapat diasimilasi secara langsung oleh

6 diatom, alga selular dan tanaman tingkat tinggi. Nitrifikasi merupakan reaksi oksidasi yaitu proses pembentukan nitrat yang berasal dari amonia menjadi nitrit dan hasil akhirnya berupa nitrat. Proses ini dapat berlangsung secara fotokimia, bakteriologi maupun kimia. Asimilasi nitrogen ini merupakan fungsi utama bagi fitoplankton, alga bentik dan bakteri sebagai proses pemanfaatan nitrogen untuk pembentukan asam amino dalam protoplasma. Denitrifikasi merupakan reaksi reduksi terhadap nitrat dimana nitrat direduksi menjadi nitrit, nitrit oksida, nitrous oksida dan terakhir dibentuk gas dinitrogen. Fiksasi nitrogen yaitu proses pengambilan nitrogen bebas, hal ini hanya dapat terjadi pada daerah pantai, simbiosis alga, dan pencampuran nitrogen dari lingkungan/atmosfir. Siklus nitrogen dapat dilihat pada Gambar 1. N 2 Gambar 1 Siklus Nitrogen (Sitaresmi 2002) Reduksi Nitrat. Kelompok bakteri pereduksi senyawa nitrat terlibat dalam pengubahan senyawa Nitrat menjadi produk akhir gas Nitrogen atau senyawa amonium. Rusmana (2003c) menyatakan ada tiga proses reduksi nitrat disimilatif pada bakteri yaitu denitrifikasi, reduksi nitrat menjadi amonium disimilatif dan oksidasi amonium disimilatif (anamoks). (Gambar 2).

7 NO N 2 O N 2 1 NH 4 + 2 N 2 O NH 2 OH N 2 H 2 N 2 3 N 2 O Gambar 2 Lintasan reduksi nitrat oleh aktivitas bakteri: (1) Denitrifikasi, (2) Reduksi nitrat menjadi amonium disimilasif dan (3) Oksidasi amonia secara anaerobik (Rusmana 2003c). Di lingkungan perairan senyawa nitrat banyak dimanfaatkan oleh kelompok mikroorganisme yang bersifat heterotrofik untuk membentuk bahan organik sel. Sedangkan pada kondisi anaerobik ion nitrit atau nitrat akan digunakan sebagai penerima elektron terakhir pada proses respirasi nitrat atau dissimilasi nitrat (Madigan et al. 2003). Di alam banyak bakteri fermentatif bersifat anaerob fakultatif sehingga keberadaan oksigen berpengaruh pada aktivitasnya. Bakteri yang dapat melakukan reduksi nitrat antara lain Alcaligenes, Paracoccus denitrificans, Thiobacillits denitrificans, dan Pseudomonas (Atlas dan Bartha 1998). Pada kondisi anaerobik kelompok bakteri denitrifikasi akan aktif mereduksi senyawa nitrat menjadi nitrit, nitrit oksida (NO), nitrous oksida (N 2 O), dan dinitrogen (N 2 ). Pada kondisi yang sesuai, beberapa genus dapat mereduksi nitrit menjadi amonia melalui proses reduksi nitrat disimilasi. Prosesnya tersebut berjalan saat kandungan senyawa nitrit tinggi (Kelso et al. 1997). Bakteri ini memanfaatkan senyawa nitrat sebagai penerima elektron alternatif untuk mendapatkan energi di bawah kondisi oksigen terlarut terbatas (Richardson et al. 2001). Selain itu juga terdapat bakteri fermentatif yang dapat memanfaatkan senyawa nitrat sebagai penerima elektron terakhir pada kondisi anaerobik, antara lain jenis Aeromonas, Bacillus, Klebsiella dan Vibrio (Richardson et al. 2001).

8 Reduksi nitrat menjadi amonium dissimilatif (DNRA) dilakukan oleh mikroorganisma dengan tipe metabolisme fermentatif. Bakteri ini mereduksi nitrat menjadi amonium. Reduksi nitrat menjadi amonium dissimilatif adalah proses untuk menghilangkan kelebihan tenaga pereduksi dan menunjang pertumbuhan bakteri pada kondisi anaerob (Chole 1996). Proses reduksi nitrat menjadi amonium disimilatif melibatkan dua tahap reaksi, yaitu reduksi nitrat menjadi nitrit yang dikatalis oleh dua enzim seperti pada denitrifikasi dan reduksi nitrit menjadi amonium yang dikatalis oleh multiheme cytochrome nitrit reductase (Nrf) (Richardson 2000). Enzim yang terlibat pada proses reduksi nitrat bakteri DNRA dapat dilihat pada Gambar 3. Periplasma NapB NapA + NH 4 NO 3 NrfA NrfB NrfC NarI NapC NrfD sitoplasma NarH NarG Gambar 3 Enzimenzim yang terlibat pada proses reduksi nitrat bakteri DNRA (Rusmana 2003c; Richardson 2000) Anamoks adalah proses metabolisme yang mengubah amonium, nitrat atau nitrit menjadi N 2. Dalam proses ini dibentuk dua senyawa antara, yaitu hidroksilmina (NH 2 OH) dan hidrazina (N 2 H 4 ). Bakteri ini memiliki struktur khusus yang disebut anammoxosomes yang menempati kurang lebih 3060% dari total volume sel. Proses metabolisme anamoks terjadi dalam struktur khusus ini. Anamoks dikatalis oleh enzim nitrit reducing enzym (NR) yang mengkatalis reaksi nitrit menjadi hidroksilamina, hidrazina hydrolase (HH) yang mengkatalis hidroksilamina menjadi hidrazina dan hidrazine oxidising enzyme mengkatalis terbentuknya N 2 (Rusmana 2003c)

9 Bakteri Denitrifikasi Denitrifikasi merupakan konversi biologis senyawa nitrat (NO 3 ) menjadi nitrit (NO 2 ), nitrous oxide (N 2 O) dan molekul nitrogen (N 2 ). Proses denitrifikasi dijalankan secara teratur dan bertahap oleh beberapa bakteri fakultatif anaerob. ( Piñar 1997). Denitrifikasi merupakan proses reduksi senyawa nitrat menjadi gas nitrogen dan atau gas nitrogen oksida. Denitrifikasi adalah suatu proses enzimatik dimana terjadi tahapan reduksi nitrat menjadi nitrit, nitrit oksida, nitrous oksida dan dinitrogen yang berhubungan dengan transport elektron. Denitrifikasi merupakan proses yang merupakan empat tahapan reaksi yang dikatalis enzim. Ada dua jenis enzim yang mengkatalis reaksi tahap pertama (reaksi nitrat menjadi nitrit), yaitu periplasmic nitrate reductase (Nap) dan membranebound nitrate reductase (Nar). Pada tahap kedua (reduksi Nitrit mnjadi nitric oxide), dikatalis enzim Cytochrome nitrite reductase (NirS) dan copper nitrite reductase (NirK). Reaksi tahap ketiga melibatkan enzim nitric oxide reductase (Nor) dan reaksi tahap keempat yang dikatalis enzim nitrous oxide reductase (Nor) (Rusmana 2003). Enzim enzim yang terlibat proses reduksi nitrat dapat dilihat pada Gambar 4. NirK NO NirS NapB NapA N 2 NosZ N 2 O NarI NapC NorC NorB NO Periplasma Nar H NarG sitoplasma Membran plasma Gambar 4 Enzimenzim yang terlibat pada proses reduksi nitrat bakteri denitrifikasi (Rusmana 2003c; Zumft 1997; Richardson 2000)

10 Philipot dan Hojberg (1999) melaporkan bahwa struktur enzim nitrat reduktase terdiri dari dua bagian, yaitu nitrat reduktase yang berkaitan dengan membran sel (Nar) dan periplasma (Nap). Zumft (1992) mengemukakan bahwa enzim nitrat reduktase pada Paracoccus denitrificans aktif pada kondisi anaerob, sedangkan pada Thiosphaera panotropha aktif pada kondisi anaerob. Bakteri denitrifikasi lebih kompetitif hidup di lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah, tetapi ada juga beberapa proses denitrifikasi yang berlangsung aerobik (Hallin dan Lindgren 1999; Zumft 1992). Ketersediaan oksigen di lingkungan pada bakteri denitrifikasi berkaitan erat dengan sistim regulator sensor mikroorganisme anaerob fakultatif. Bakteri ini memiliki memiliki kemampuan beradaptasi dari aerob ke anaerob dan sebaliknya. Menurut Dong et al. (2002) Reduksi nitrat dissimilatif yang terjadi di atas sedimen muara sungai adalah denitrifikasi. Sedangkan reduksi nitrat disimilatif yang dominan pada bagian sedimen muara sungai adalah reduksi nitrat amonifikasi disimilatif (Rusmana 2003a) Holt et al (1994) mengemukakan bahwa kelompok bakteri denitrifikasi pada umumnya bersifar Gram negatif, berbentuk bulat atau batang. Distribusinya tersebar hampir di semua habitat, termasuk air laut, air tawar, tanah, sawah, tumbuhan dan dalam tubuh organisme. Beberapa bakteri denitrifikasi yang dapat hidup pada sistem perairan laut atau estuari antara lain Alteromonas, Pseudomonas, Eryhrobacter, Alcaligenes dan Aquaspirillum (Zumf 1992).