Visualisasi Probabilitas Elektron Atom Hidrogenik Dengan GUI (Graphical User Interface) MATLAB

dokumen-dokumen yang mirip
Fungsi Gelombang Radial dan Tingkat Energi Atom Hidrogen

FUNGSI GELOMBANG DAN RAPAT PROBABILITAS PARTIKEL BEBAS 1D DENGAN MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICOLSON

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

PROBABILITAS PARTIKEL DALAM KOTAK TIGA DIMENSI PADA BILANGAN KUANTUM n 5. Indah Kharismawati, Bambang Supriadi, Rif ati Dina Handayani

KB.2 Fisika Molekul. Hal ini berarti bahwa rapat peluang untuk menemukan kedua konfigurasi tersebut di atas adalah sama, yaitu:

APLIKASI METODE BEDA HINGGA PADA PERSAMAAN SCHRöDINGER MENGGUNAKAN MATLAB ABSTRAK

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

Silabus Jurusan Pendidikan Fisika

BAB 2 LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENDAHULUAN FISIKA KUANTUM. Asep Sutiadi (1974)/( )

KOMPUTASI DISTRIBUSI SUHU DALAM KEADAAN MANTAP (STEADY STATE) PADA LOGAM DALAM BERBAGAI DIMENSI

ANALISIS DAN VISUALISASI PERSAMAAN KLEIN-GORDON PADA ELEKTRON DALAM SUMUR POTENSIAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MATHEMATIC 10

LAPORAN PENELITIAN KAJIAN KOMPUTASI KUANTISASI SEMIKLASIK VIBRASI MOLEKULER SISTEM DIBAWAH PENGARUH POTENSIAL LENNARD-JONES (POTENSIAL 12-6)

Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu

Analisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik

model atom mekanika kuantum

PENYELESAIAN PERSAMAAN SCHRODINGER TIGA DIMENSI UNTUK POTENSIAL NON-SENTRAL ECKART DAN MANNING- ROSEN MENGGUNAKAN METODE ITERASI ASIMTOTIK

KAJIAN TAMPANG LINTANG HAMBURAN ELEKTRON DENGAN ION MELALUI TEORI HAMBURAN BERGANDA ( MULTIPLE SCATTERING THEORY)

PRAKTIKUM ISYARAT DAN SISTEM TOPIK 0 TUTORIAL PENGENALAN MATLAB

BAB II DASAR TEORI. A. Kemagnetan Bahan. Secara garis besar, semua bahan dapat dikelompokkan ke dalam bahan magnet. seperti terlihat pada Gambar 2.

FUNGSI KHUSUS FSK 20238/2 SKS

PENDAHULUAN. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari Gas elektron bebas yang mencakup: Elektron

Struktur Molekul:Teori Orbital Molekul

HAND OUT FISIKA KUANTUM MEKANISME TRANSISI DAN KAIDAH SELEKSI

JAWABAN ANALITIK SEBAGAI VALIDASI JAWABAN NUMERIK PADA MATA KULIAH FISIKA KOMPUTASI ABSTRAK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB V MOMENTUM ANGULAR Pengukuran Simultan Beberapa Properti Dalam keadaan stasioner, momentum angular untuk elektron hidrogen adalah konstan.

tak-hingga. Lebar sumur adalah 4 angstrom. Berapakah simpangan gelombang elektron

Oleh ANAS DANIL FASSI

KOMPUTASI NUMERIK GERAK PROYEKTIL DUA DIMENSI MEMPERHITUNGKAN GAYA HAMBATAN UDARA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA4 DAN DIVISUALISASIKAN DI GUI MATLAB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

ORBITAL DAN IKATAN KIMIA ORGANIK

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat pendukung yang berupa piranti lunak dan perangkat keras. Adapun

jadi olahragawan, jadi wartawan, jadi pengusaha, jadi anggota DPR, jadi menteri, atau mungkin juga jadi presiden. Bagi mereka itu pemahaman ilmu

PENENTUAN PROBABILITAS DAN ENERGI PARTIKEL DALAM KOTAK 3 DIMENSI DENGAN TEORI PERTURBASI PADA BILANGAN KUANTUM n 5

ENERGI TOTAL KEADAAN DASAR ATOM BERILIUM DENGAN TEORI GANGGUAN

MEKANIKA KUANTUM DALAM TIGA DIMENSI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Agar diperoleh hasil yang memuaskan, sebaiknya program aplikasi ini digunakan. 1. Processor Pentium III

Mekanika Kuantum dalam Koordinat Bola dan Atom Hidrogen

REVIEW PROBABILITAS MENEMUKAN ELEKTRON DENGAN FUNGSI GELOMBANG SIMETRI DAN ANTI SIMETRI PADA MOLEKUL H

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

Pemrograman dengan C++ Builder 2004 Taryana S Pendahuluan C++ Builder adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk pengembangan dengan

BAB I PENDAHULUAN. (konsep-konsep fisika) klasik memerlukan revisi atau penyempurnaan. Hal ini

PROJEK 2 PENCARIAN ENERGI TERIKAT SISTEM DI BAWAH PENGARUH POTENSIAL SUMUR BERHINGGA

Solusi Numerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Menggunakan Metode Alternating Direction Implicit

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

Memanfaatkan Wolfram Alpha Free untuk Pembelajaran Matematika Bagian I: Secara Online. Marfuah, M.T

BAB III PERANCANGAN SISTEM dan Bergermann, 2005). Dengan mensimulasikan menggunakan. perancangan dengan GUI pada software Matlab.

PARTIKEL DALAM SUATU KOTAK SATU DIMENSI

METODE NUMERIK Modul I

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Penulis. Raizal Dzil Wafa M.

ANALISIS DAN VISUALISASI GERAK TRIPLE PENDULUM NONLINIER MENGGUNAKAN MATHEMATICA 10

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Setelah Anda mempelajari KB-1 di atas, simaklah dan hafalkan beberapa hal penting di. dapat dihitung sebagai beriktut: h δl l'

Analisis Metode Lintasan Feynman pada Interferensi 1, 2, 3, dan 4 Celah

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

16 Mei 2017 Waktu: 120 menit

Isi Teori Niels Bohr. Kelebihan Niels Bohr. Kekurangan

MODEL POLA LAJU ALIRAN FLUIDA DENGAN LUAS PENAMPANG YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE BEDA HINGGA

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

SISTEM PERIODIK UNSUR

BAHAN AJAR KIMIA KONFIGURASI ELEKTRON DAN BILANGAN KUANTUM

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

PENDAHULUAN Anda harus dapat

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan program dilaksanakan sejak tanggal 1 Januari 2014 sampai

BAB I PENDAHULUAN. keadaan energi (energy state) dari sebuah sistem potensial sumur berhingga. Diantara

MENGAJAR FISIKA, MENGHASILKAN LULUSAN BERKEMAMPUAN AGAR DAPAT BEKERJA DIMANA SAJA DENGAN SUKSES

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

Oleh : Rahayu Dwi Harnum ( )

Pembelajaran Kalkulus Integral dengan Mathematica. Wahyu Setyaningrum Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pertemuan Kesatu. Matematika III. Oleh Mohammad Edy Nurtamam, S.Pd., M.Si. Page 1.

BAB III METODE PENELITIAN

Sas Wahid H. Bogor, 07 Agustus 2012 PLOT FUNGSI

ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER. Oleh: Supardi. Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB FISIKA ATOM. a) Tetes minyak diam di antara pasangan keping sejajar karena berat minyak mg seimbang dengan gaya listrik qe.

TINJAUAN KASUS PERSAMAAN GELOMBANG DIMENSI SATU DENGAN BERBAGAI NILAI AWAL DAN SYARAT BATAS

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi program berdasarkan tahapan analisa dan desain sistem yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

Teori Atom Mekanika Klasik

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

sekolah maupun di lembaga pendidikan menggunakan sistem pembelajaran yang

SOLUSI PERSAMAAN SCHRÖDINGER UNTUK KOMBINASI POTENSIAL HULTHEN DAN NON-SENTRAL POSCHL- TELLER DENGAN METODE NIKIFOROV-UVAROV

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SIFAT GELOMBANG PARTIKEL DAN PRINSIP KETIDAKPASTIAN. 39. Elektron, proton, dan elektron mempunyai sifat gelombang yang bisa

Transkripsi:

Visualisasi Probabilitas Elektron Atom Hidrogenik Dengan GUI (Graphical User Interface) MATLAB Warsono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : (1). mengetahui bentuk visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik yang dibuat dengan menggunakan GUI MATLAB ditinjau dari variasi nomor atom (z), bilangan kuantum (n, l, dan m), warna gambar dan sudut pandang, (2). mengetahui kesesuaian visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik yang dibuat dengan menggunakan GUI MATLAB dengan pola standar acuan. Pembuatan visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik dilakukan melalui 3 langkah yaitu analisis, disain dan konstruksi. Data hasil keluaran berupa grafik 3 dimensi dianalisis pola probabilitasnya berdasarkan variasi nilai masukan : nomor atom (z), bilangan kuantum (n, l, dan m), warna gambar dan sudut pandang. Kesesuaian hasil visualisasi dengan pola standar acuan dilakukan dengan membandingkan pola probabilitas elektron atom hidrogenik untuk z = 1 dengan pola probabilitas atom hidrogen pada dua sumber acuan. Sumber acuan pertama adalah pola probabilitas elektron atom hidogen yang dimuat dalam website: http://en.wikipedia.org/wiki/hydrogen_atom, dan sumber acuan kedua adalah pola probabilitas elektron atom hidogen yang ada di dalam buku Introductory Quantum Mechanics tulisan Richard L. Liboff halaman 404. Hasil penelitian menunjukkan bahwa visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik yang dibuat dengan GUI MATLAB dapat divariasi berdasarkan masukan nomor atom, bilangan kuantum, warna gambar dan sudut pandang. Variasi nilai nomor atom berpengaruh pada lebarsempitnya pola terang probabilitas. Variasi bilangan kuantum berpengaruh pada pola gambar probabilitas. Pada umumnya untuk setiap bilangan kuantum tertentu mempunyai pola yang khas, kecuali untuk bilangan kuantum magnetik yang berlawanan tanda (±) bersifat identik. Variasi warna gambar dan sudut padang tidak mengubah pola, namun hanya mengubah tampilan probabilitas. Hasil visualisasi probabilitas elektron yang dibuat dengan GUI MATLAB sudah sesuai dengan pola standar dari dua sumber acuan. Kata kunci : visualisasi, probabilitas, atom hidrogenik, GUI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Probabilitas elektron menggambarkan kemungkinan ditemukannya elektron dalam suatu ruang. Jika di daerah tertentu dalam suatu ruang nilai probabilitas elektron besar maka kemungkinan ditemukannya elektron pada daerah tersebut besar dan sebaliknya jika nilai probabilitas elektron kecil maka kecil kemungkinan ditemukannya elektron pada daerah tersebut. Jika nilai probabilitas besar maka amplitudo gelombang juga besar karena probabilitas Dipresentasikan dalam SEMINAR NASIONAL MIPA 2007 dengan tema Peningkatan Keprofesionalan Peneliti, Pendidik & Praktisi MIPA yang diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNY, Yogyakarta pada tanggal 25 Agustus 2007.

Warsono merupakan modulus kuadrat fungsi gelombangnya (Amit Goswami,1992:13). Oleh karena itu visualisasi probabilitas elektron dalam suatu atom penting dilakukan untuk mengetahui keberadaan elektron dalam atom. Atom hidrogenik (atom mirip hidrogen) adalah atom-atom yang memiliki jumlah elektron satu pada kulit terluar. Atom-atom logam alkali (seperti Li, Na dan K) dan atom-atom yang terionisasi sehingga jumlah elektron terluarnya satu merupakan contoh-contoh atom hidrogenik. Atom hidrogenik memiliki sifat-sifat spektroskopi atau ikatan kimia mirip dengan atom hidrogen (Wikipedia, 2006). Seperti atom hidrogen, atom hidrogenik merupakan salah satu dari beberapa persoalan mekanika kuantum yang dapat diselesaikan secara analitik. Salah satu persoalan yang dapat diselesaikan secara analitik adalah nilai probabilitas elektron. Meskipun demikian, perhitungan analitiknya tidak mudah diselesaikan atau memerlukan waktu lama terutama untuk orde-orde yang tinggi. Hal ini karena penyelesaiannya melibatkan fungsi Laguerre Asosiasi dan Legendre Asosiasi. Kedua fungsi tersebut mengandung turunan bertingkat dari fungsi berpangkat. Oleh karena itu penentuan nilai probabilitas elektron atom hidrogenik berkaitan dengan bagaimana pemecahan masalah nilai fungsi fungsi tersebut untuk setiap orde yang dipilih. MATLAB (Matrix Laboratory) adalah bahasa pemrogaman yang dirancang untuk pemecahan masalah komputasi teknis menggunakan matriks sebagai dasar operasinya. Banyak fasilitas yang disediakan oleh MATLAB dalam bentuk fungsi bawaan (build up), diantaranya fungsi diff (turunan) dan syms (simbolik). Kelebihan fungsi diff adalah kemampuannya untuk menyelesaikan turunan orde tinggi, sedangkan fungsi syms dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan akibat penggunaan bilangan dalam operasi komputasi berulang karena operasi fungsi syms dilakukan dalam bentuk simbol. Penggunaan fungsi syms dan fungsi diff secara simultan sangat mungkin digunakan untuk menyelesaikan masalah nilai probabilitas elektron atom hidrogenik pada orde tinggi dengan tingkat kesalahan yang kecil. Fasilitas lain yang disediakan MATLAB adalah GUI (Graphical User Interface). Komponen-komponen GUI seperti menu, pushbotton, listbox, edittext, axes, radiobotton dan lainnya dapat digunakan F-176 Seminar Nasional MIPA 2007

Visualisasi Probabilitas Elektron untuk mendesain tampilan program menjadi mudah dijalankan, menarik, dan interaktif tanpa memerlukan program yang kompleks. Oleh karena itu dengan menggunakan GUI MATLAB dimungkinkan pembuatan visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik yang mudah dijalankan, menarik, dan interaktif. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan penelitian diungkapkan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik yang dibuat dengan menggunakan GUI MATLAB ditinjau dari variasi nomor atom (z), bilangan kuantum (n, l, dan m), warna gambar dan sudut pandang? 2. Apakah visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik yang dibuat dengan menggunakan GUI MATLAB sudah sesuai dengan pola standar? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. mengetahui bentuk visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik yang dibuat dengan menggunakan GUI MATLAB ditinjau dari variasi nomor atom (z), bilangan kuantum (n, l, dan m), warna gambar dan sudut pandang. 2. mengetahui kesesuaian visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik yang dibuat dengan menggunakan GUI MATLAB dengan pola standar acuan. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain : 1. sebagai bahan kajian bagi para pemerhati fisika komputasi terutama yang terkait dengan visualisasi gejala fisis. 2. sebagai bahan kajian dalam mempelajari spektoskopi atom 3. sebagai media pembelajaran dalam perkuliahan mekanika kuantum materi atom hidrogenik. Fisika F-177

Warsono METODE PENELITIAN 1. Perencanaan a. Persamaan Matematik Yang Digunakan Persamaan matematis yang digunakan untuk menghitung probabilitas elektron atom hidogenik adalah : prob = Ψ n l m ( r, θ, φ ) 2 dengan Ψ l r, θ, φ ) adalah fungsi gelombang elektron atom hidrogenik n m ( ternormalisasi yang dinyatakan dengan persamaan : Ψ ( r, θ, φ ) Rnl ( r ) Υlm ( θ, φ ) nl m = Fungsi R nl ( r ) adalah fungsi arah radial dan Υ l ( θ, φ ) adalah fungsi arah sudut (polar dan azimutal). Kedua fungsi tersebut dinyatakan sebagai berikut (Amit Goswami, 1992: 221 dan 265) : Υ R lm nl dengan l (cosθ ) adalah fungsi Legendre Asosiasi, yang dinyatakan dengan P m (Boas, 1983 : 505) : 2 1 2zr dan L n + ( ) + persamaan : ( θ, φ ) = ( r ) = l l adalah fungsi Laguerre Asosiasi yang dinyatakan dengan na o 2l + 1 4π P 2z na m l o 3 ( l - m )! ( l + m )! 2n ( n 1 ( x ) = l 2 l! [ ( n + l )!] 2l+ 1 2l+ 1 d L n + l ( x ) = 2l+ 1 n+ l n+ l ( x ) x d n+ l x Ln+ l( x ) = e x e n+ l dx Variabel-variabel n, l dan m masing-masing adalah bilangan kuantum utama, bilangan kuantum orbital dan bilangan kuantum magnetik, sedangkan z dan r adalah nomor atom hidrogenik dan posisi elektron dari pusat atom. dx 1 2 l 1 )! (- 1 ) 3 L 1 2 m d e o m imφ 2zr na l+ m ( ) P l m l e (cosθ ) zr nao ( 1 - x ) m 2 ( x 1 ) l 2 dx l+ m L 2zr ( ) 2l+ 1 n + l nao F-178 Seminar Nasional MIPA 2007

Visualisasi Probabilitas Elektron Berdasarkan persamaan matematik di atas, nilai probabilitas elektron atom hidrogenik mengandung turunan berpangkat dari fungsi berpangkat. b. Fungsi MATLAB Yang Digunakan Turunan berpangkat dari fungsi berpangkat diselesaikan dengan fungsi turunan diff yang merupakan fungsi bawaan MATLAB. Deklarasinya dinyatakan dengan (Hanselman, 2000:276) : diff ( f, x, p ); yang mengandung arti turunan fungsi f sebanyak p kali terhadap variabel x. Penurunan dalam bentuk simbolik (tanpa bilangan) digunakan fungsi syms. Deklrarasinya adalah : syms x y; yang berarti mendeklarasikan dua varibel simbolik x dan y. c. Rancangan Tampilan 1) Variabel Masukkan Variabel masukan (input) yang akan dipilih adalah : a). Bilangan kuantum yang terdiri dari : b). Nomor Atom Hidrogenik yaitu : z n, l dan m c). Jarak elektron terhadap pusat relatif terhadap a o, yaitu r d). Warna grafik, yaitu : jet, hsv, hot, gray, cool, summer dan winter e). Sudut pandang grafik, yaitu view (alpha,beta) dengan alpha adalah sudut pandang arah azimutal dan beta arah polar 2) Variabel Keluaran Variabel keluaran yang diharapkan adalah nilai probabilitas dalam bentuk grafik 3 dimensi dengan variasi n, l, m, z, r, warna dan sudut pandang. 3) Komponen GUI Yang Diperlukan Komponen GUI yang diperlukan antara lain : a). StaticText untuk memberi keterangan atau label b). EditText untuk memasukan nilai variabel c). PushBotton untuk event-handler atau mengatur kejadian (dengan mengklik-mouse) d). ListBox untuk mengatur warna grafik tampilan Fisika F-179

Warsono e). Axes untuk menampilkan gambar atau grafik dan f). Frame untuk meletakkan komponen lain 4) Rancangan Tampilan GUI Tampilan GUI dirancang seperti gambar berikut : n : MASUKKAN JUDUL StatictText l : StaticText m : z : r : GAMBAR 3 DIMENSI Axes warna jet hsv hot EditText Frame PushBotto view alpha : beta : Tobol Tobol Keluar Gambar 1. Rancangan Tampilan GUI 2. Alat Dan Bahan a. Perangkat keras 1). Pentium III 668 MHz 2). SDRAM 128 MB 3). Monitor SAMSUNG SyncMaster 550v b. Perangkat Lunak 1). Microsoft Windows XP versi 2002 2). MATLAB versi 6.5 3. Prosedur Penelitian Langkah penelitian dalam pembuatan visualisasi dengan GUI MATLAB ada 3 langkah (Marchand dan Thomas Holland, 2003 :10.2) yaitu : F-180 Seminar Nasional MIPA 2007

Visualisasi Probabilitas Elektron a. Analisis Kebutuhan 1). Menentukan tujuan yaitu untuk menvisulisasikan probabilitas elektro hidrogenik 2). Mencari referensi yang terkait dengan teori atom hidrogenik 3). Menentukan formulasi probabilitas elektron atom hidrogenik 4). Mencari dan memutukan fungsi bawaan MATLAB yang dapat digunakan untuk menyelesaikan probabilitas yaitu fungsi syms dan diff. b. Disain 1). Merancang variabel-variabel masukan yang dipilih 2). Merancang variabel-variabel keluaran yang diinginkan 3). Menentukan komponen-komponen GUI yang diperlukan 4). Merancang tampilan GUI (Lay-Out) seperti pada Gambar 1. c. Konstruksi atau Pembuatan 1). Membuka GUI MATLAB 2). Menciptakan dan meletakkan obyek-obyek yang diperlukan (StaticText, Frame, EditText, Listbox, Axes, Pushbotton) pada Figure GUI. Sesuai gambar rancangan (Gambar 1). 3). Mengatur Properti obyek melalui Property Inspector 4). Membuat program pada Callback untuk obyek yang akan dikenai aksi ketika program dijalankan. Ada 3 obek penting yang perlu dibuat program, yaitu : Tombol (Pushbotton) Gambar untuk menampilkan Gambar, Tombol Keluar untuk keluar dari GUI dan Listbox untuk mengatur warna gambar. Program Callback untuk masing-masing obyek tersebut adalah : Program Callback pada Tombol Gambar : syms x % variabel simbolik %Variabel Masukkan h1=findobj(gcbf,'tag','edit1'); s1=get(h1,'string'); n=str2num(s1); h2=findobj(gcbf,'tag','edit2'); s2=get(h2,'string'); L=str2num(s2); h3=findobj(gcbf,'tag','edit3'); s3=get(h3,'string'); M=str2num(s3); h4=findobj(gcbf,'tag','edit4'); Fisika F-181

Warsono s4=get(h4,'string'); z=str2num(s4); h5=findobj(gcbf,'tag','edit5'); s5=get(h5,'string'); alpha=str2num(s5); h6=findobj(gcbf,'tag','edit6'); s6=get(h6,'string'); beta=str2num(s6); h7=findobj(gcbf,'tag','edit7'); s7=get(h7,'string'); rm=str2num(s7); k=2*l+1; na=n+l; a0=1; rpa=linspace(0,rm,101); sudut=linspace(0,2*pi,101); [rpa,sudut]=meshgrid(rpa,sudut); % Fungsi Radial f1=(x)^na*exp(-x); Ln=exp(x)*diff(f1,x,na); Lnk=diff(Ln,x,k); p=rpa*2*z/n; Lnkx=subs(Lnk,x,p); s1=(2*z/(n*a0))^3; s2=factorial(n-l-1); s3=2*n*(factorial(n+l))^3; Rnk=-sqrt(s1*s2/s3)*p.^L.*exp(-0.5*p).*Lnkx; %persamaan radial %Fungsi Sudut f2=(x.^2-1).^l; M=abs(M); sukuatas=(1-x.^2).^(m/2); sukubawah=2^l*factorial(l); plm=(sukuatas/sukubawah).*diff(f2,x,l+m); mu=cos(sudut); plmu=subs(plm,x,mu); sk1=(2*l+1)/(4*pi); sk2=factorial(l-m)/factorial(l+m); ylm=sqrt(sk1*sk2)*(-1)^m*plmu; %Persamaan Probabilitas psi=(rnk.*ylm); prob=psi.*psi; %Pembuatan Grafik x=rpa.*cos(sudut); y=rpa.*sin(sudut); set(gcf,'color',[0 0.251 0.251]); surf(y,x,prob,'facelighting','phong'); camlight left xlabel('x','fontsize',8); ylabel('y','fontsize',8); shading interp; view(alpha,beta); set(gcf,'color',[0 0.251 0.251]); set(gca,'color',[0 0.502 0.753],'XColor',[1 1 0],'YColor',[1 1 0],'ZColor',[1 1 0]); set(gca,'gridlinestyle','-','fontsize',8,'fontweight','bold'); Program Callback pada Tombol Keluar close; Program Callback pada Listbox Warna Value = get(gcbo,'value'); String = get(gcbo,'string'); colormap(string{value}); 5). Menjalankan dan menyimpan GUI 6). Mengulangi langkah 3) sampai 5) sampai didapatkan tampilan yang diingingkan. F-182 Seminar Nasional MIPA 2007

Visualisasi Probabilitas Elektron 4. Teknik Analisa Data Data penelitian ini berupa gambar 3 dimensi dari probabilitas elektron atom hidrogenik sebagai fungsi posisi relatif terhadap pusat ( dalam hal ini diwakili oleh sumbu x dan y). Probabilitas terbesar ditunjukkan oleh puncak tertinggi gambar atau kuatnya intensitas warna gambar. Analisis data dilakukan dengan mencermati gambar tampilan untuk setiap variasi nomor atom (z), variasi bilangan kuantum (n, l dan m tertentu), variasi warna dan variasi sudut pandang. Uji kesesuaian visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik dengan pola standar dilakukan dengan membandingkan tampilan pola gambar probabilitas hasil keluaran untuk masukan bilangan kuantum tertentu dengan pola gambar standar atom hidrogen yang ada di referensi. Untuk keperluan ini variabel masukan z diberi nilai 1 agar model atomnya menjadi model atom hidrogen. Referensi yang digunakan adalah pola gambar probabilitas elektron atom hidrogen untuk berbagai nilai bilangan kuantum di artikel Wikipedia dengan alamat http://en.wikipedia.org/wiki/hydrogen_atom dan pola gambar probabibilas elektron pada buku Introductory Quantum Mechanics tulisan Richard L. Liboff halaman 404. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Bentuk Visualisasi Probabilitas Elektron Atom Hidrogenik 1. Variasi Nilai Nomor Atom (z) Untuk mengetahui pengaruh bentuk visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik oleh variasi nomor atom, masukkan (input) bilangangan kuantum (n, l, m ), warna gambar dan sudut pandang dipilih tetap, sedangkan nomor atom z dipilih berbeda-beda. Gambar 2 sampai Gambar 5 adalah contoh hasil tampilan untuk nilai masukkan : n = 1, l = 0, m = 0, warna gambar jet, sudut pandang alpha = 0, beta = 90 dan z = 1, 2, 3 dan 11. Fisika F-183

Warsono Gambar 2. Probabilitas Elektron untuk n =1, l = 0, m = 0 dan z = 1 Gambar 3. Probabilitas Elektron untuk n =1, l = 0, m = 0 dan z = 2 Gambar 4. Probabilitas Elektron untuk n =1, l = 0, m = 0 dan z = 3 Gambar 5. Probabilitas Elektron untuk n =1, l = 0, m = 0 dan z = 11 Berdasarkan Gambar tersebut diketahui bahwa makin besar nilai z, lebar pola terang semakin sempit. Ini berarti bahwa probabilitas ditemukannya elektron terjadi pada daerah yang makin sempit dan mendekati inti. Untuk 4 variasi nilai z (z = 1,2,3 dan 11), gambar dengan z = 11 lebar pola terangnya paling sempit. Keadaan ini dapat dijelaskan dengan meninjau pengaruh medan potensial listrik terhadap elektron. Potensial listrik yang mempengaruhi elektron makin besar sebanding dengan nilai z sehingga makin besar nilai z makin besar pula tarikan potensial intinya. Akibatnya keboleh jadian menemukan elektron lebih besar di daerah sekitar inti. Hal lain yang dapat diungkap dari Gambar tersebut adalah pola gambar tidak berubah. Hal ini F-184 Seminar Nasional MIPA 2007

Visualisasi Probabilitas Elektron berarti bahwa pola gambar probabilitas atom hidrogenik tidak dipengaruhi oleh z. 2. Variasi Nilai Bilangan Kuantum (n, l, m) Pengaruh nilai bilangan kuantum terhadap bentuk visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik diketahui dari pemilihan input : nomor atom z, warna gambar, sudut pandang tetap dan bilangan kuantum n, l, m yang bervariasi. Gambar 6 sampai Gambar 9 adalah contoh hasil visualisasi dengan masukan nilai : z = 3, warna jet, sudut pandang alpha = 0, beta = 90 dan 4 variasi bilangan kuantum (n, l, m ). Gambar 6. Probabilitas Elektron untuk n =2, l = 1, m = 0 dan z = 3 Gambar 7. Probabilitas Elektron untuk n =3, l = 2, m = 1 dan z = 3 Gambar 8. Probabilitas Elektron untuk n = 4, l = 3, m = 1 dan z = 3 Gambar 9. Probabilitas Elektron untuk n = 5, l = 4, m = 1 dan z = 3 Fisika F-185

Warsono Berdasarkan Gambar 6 sampai Gambar 9, pola gambar probabilitas sangat dipengaruhi oleh nilai bilangan kuantumnya. Pada umumnya pola probabilitas elektron atom hidrogenik untuk tiap bilangan kuantum berbeda, kecuali untuk nilai ± m mempunyai pola identik. Contoh pola gambar yang identik adalah : (n = 3, l = 2, m = +1) dan (n = 3, l = 2, m = -1); (n = 3, l = 2, m = +2) dan (n = 3, l =2 m= -2) seperti pada Gambar 10 dan Gambar 11, Gambar 12 dan Gambar 13. Gambar 10. Probabilitas Elektron untuk n = 3, l = 2, m = +1 dan z = 3 Gambar 11. Probabilitas Elektron untuk n = 3, l = 2, m = -1 dan z = 3 Gambar 12. Probabilitas Elektron untuk n = 3, l = 2, m = 2 dan z = 3 Gambar 13. Probabilitas Elektron untuk n = 3, l = 2, m = -2 dan z = 3 F-186 Seminar Nasional MIPA 2007

Visualisasi Probabilitas Elektron 3. Warna Gambar (colormap) Probabilitas Elektron Warna Gambar Tampilan dapat divariasi dengan memilih jenis warna yang dicantumkan pada listbox. Pada penelitian ini dipilih 7 warna yaitu : jet, hsv, hot, gray, cool, summer dan winter. Warna-warna tersebut merupakan bawaan yang disediakan MATLAB. Contoh hasil keluaran dengan 4 macam warna ditampilkan pada Gambar 14 sampai Gambar 17. Gambar 14. Probabilitas Elektron untuk n = 7, l = 6, m = 1 dan z = 3 warna jet Gambar 15. Probabilitas Elektron untuk n = 7, l = 6, m = 1 dan z = 3 warna hsv Gambar 16. Probabilitas Elektron untuk n = 7, l = 6, m = 1 dan z = 3 warna hot Gambar 17. Probabilitas Elektron untuk n = 7, l = 6, m = 1 dan z = 3 warna cool Fisika F-187

Warsono 4. Sudut Pandang Gambar (View) Tampilan dengan variasi sudut pandang gambar (view) dapat dipilih sembarang. Berikut adalah empat gambar dengan input 4 macam sudut pandang. Gambar 14. Probabilitas Elektron untuk Alpha = 10, beta = 10 warna hot Gambar 15. Probabilitas Elektron untuk Alpha = 20, beta = 30 warna hot Gambar 16. Probabilitas Elektron untuk Alpha = 45, beta = 45 warna hot Gambar 17. Probabilitas Elektron untuk Alpha = 45, beta = 80 warna hot B. Perbandingan Dengan Pola Acuan 1. Perbandingan dengan pola dari sumber Wikipedia Gambar 18 adalah gambar yang diambil dari website dengan alamat http://en.wikipedia.org/wiki/hydrogen_atom. Gambar tersebut menunjukkan pola probabilitas elektron atom Hidrogen (z = 1) untuk 6 pola. Pola (1) : n = 1, l = 0, m = 0 ; pola (2) : n = 2, l = 0, m = 0 ; pola (3) : n = 2, l = 1, m = 0 ; pola (4) : n = 3, l = 0, m = 0 ; pola (5) : n = 3, l = 1, m = 0 ; dan pola (6) : n = 3, l = 2, m = 0. Gambar 19 adalah hasil keluaran program dengan masukkan z = 1 dan bilangan kuantum sesuai dengan Gambar 18. F-188 Seminar Nasional MIPA 2007

Visualisasi Probabilitas Elektron (1) (2) (3) (4) (5) (6) Gambar 18. Pola Probabilitas Elektron dari Sumber Wikipedia Gambar 19. Pola Probabilitas Elektron dari Hasil Keluaran Program Berdasarkan kedua Gambar tersebut dapat dinyatakan bahwa pola probabilitas elektron yang dibuat dengan program GUI sesuai dengan acuan dari Wikipedia. 2. Perbandingan dengan pola dari sumber Buku Tulisan Richard L. Liboff Di dalam buku tulisan Richard L. Liboff berjudul Introductory Quantum Mechanics halaman 404 dicantumkan pola probabilitas elektron atom hidrogen untuk berbagai keadaan. Untuk pembanding dipilih 10 pola atau keadaan yang tercantum pada bagian atas. Sepuluh pola tersebut adalah : pola 1 (n=1,l=0,m=0), pola 2 (n=2,l=1,m=±1), pola 3 (n=2,l=2,m=0), pola 4 (n=3,l=2,m=±2), pola 5 (n=3,l=2,m=±1), pola 6 (n=3,l=2,m=0), pola 7 (n=4,l=3,m=±3), pola 8 (n=4,l=3,m=±2), pola 9 (n=4,l=3,m=±1) dan pola 10 (n=4,l=3,m=0). Gambar pola probabilitas hasil keluaran program GUI yang sesuai dengan pola tersebut dicantumkan pada Gambar 20. Fisika F-189

Warsono n = 1, l = 0 n = 2, l = 1 n = 3, l = 2 n = 4, l = 3 m = 0 m = ± 1 m = ± 2 m = ± 3 m = 0 m = ± 1 m = ± 2 m = 0 m = ± 1 m = 0 Gambar 20. Pola Probabilitas yang bersesuaian dengan keadaan kuantum dalam buku Richard L. Liboff halaman 404 Berdasarkan perbandingan Gambar 20 dengan pola probabilitas elektron yang dicantumkan dalam Buku Richard L. Liboff halaman 404 dapat dinyatakan bahwa pola yang dihasilkan dari keluaran program GUI sesuai dengan acuan. F-190 Seminar Nasional MIPA 2007

Visualisasi Probabilitas Elektron SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Visualisasi probabilitas elektron atom hidrogenik yang dibuat dengan GUI MATLAB dapat divariasi berdasarkan masukan nomor atom, bilangan kuantum, warna gambar dan sudut pandang. Variasi nilai nomor atom berpengaruh pada lebar-sempitnya pola terang probabilitas. Variasi bilangan kuantum berpengaruh pada pola gambar probabilitas. Pada umumnya untuk setiap bilangan kuantum tertentu mempunyai pola yang khas, kecuali untuk bilangan kuantum magnetik yang berlawanan tanda (±) bersifat identik. Variasi warna gambar dan sudut padang tidak mengubah pola, namun hanya mengubah tampilan probabilitas. 2. Hasil visualisasi probabilitas elektron yang dibuat dengan GUI MATLAB sesuai dengan pola standar sumber acuan. B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai visualisasi probabilitas elektron pada atom berelektron banyak. 2. Perlu dilakukan visualisasi dan simulasi untuk fenomena-fenomena fisis yang sulit diamati secara langsung atau melalui alat percobaan. DAFTAR PUSTAKA Amit Goswami. 1992. Quantum Mechanics, Dubuque : Wm.C.Brown Publishers. Boas, M.L. 1983. Mathematical Methods In The Physical Sciences. New York : John Wiley & Sons. Hanselman, D. dan Littlefield, B. 1997. MATLAB Bahasa Komputasi Teknis (Terjemahan JozepEdyanto). Yogyakarta : Penerbit ANDI Liboff, R.L. 1980. MATLAB Introductory Quantum Mechanics. Oakland : Holden-Day, Inc. Marchand, P. & Thomas Holland, O. 2003. Graphics with GUIs Third Edition. USA : Chapman & Hall/CRC. Fisika F-191

Warsono The MathWorks. 2005. MATLAB The Language Of Technical Computing, Creating Graphical Computation. Natick : The MathWorks, Inc. (www.mathworks.com) Wikipedia. 2006. Hydrogen Atom. http://en.wikipedia.org/wiki/hydrogen_atom Wikipedia. 2006. Hydrogen-Like Atom. http://en.wikipedia.org/wiki/hydrogenlike_atom. F-192 Seminar Nasional MIPA 2007