MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II PADA MATERI MENCERITAKAN KEMBALI ISI DONGENG YANG DIDENGARKAN MELALUI KEGIATAN KOMIDI PUTAR DISKUSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TEKNIK BERCERITA DALAM MENENTUKAN UNSUR INTRINSIK DONGENG SISWA KELAS V SDN 1 SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ARSANTI DWI UTAMI SDN Bandar Lor 1 Kec. Mojoroto Kota Kediri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP BINA PUTRA NUSANTARA SEREN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN PARAGRAF PADA KELAS III SDN KEBOANSIKEP

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Peningkatan Kemampuan Berbahasa Lisan Siswa Kelas IV SD Inpres Pandanwangi Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai Melalui Media Gambar Denah

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN TEMATIK DIKDAS Vol 1 (1) 2016 UNIVERSITAS JAMBI Page 37-41

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kurikulum nasional untuk mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan secara mendasar (Taringan, 2008).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat. mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) Jumadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN REOG. Sri Harjanti

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, serta penampilan dari hasilnya. dengan April / semester II / 2011/2012.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERKAK MELALUI LAGU KERE MUNGGAH MBALE PADA KELAS X TKJ 2 SMK NURUSSALAF KEMIRI

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS IV SDN MOJOLUHUR

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Iii Pada Penggolongan Makhluk Hidup Hewan Melalui Media Gambar di SDN Inpres Saiyong

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA KELAS 4 SD. Oleh Cerianing Putri Pratiwi

KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ONE TO ONE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BASTEM

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMP/MTs kelas VII terdapat

Transkripsi:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II PADA MATERI MENCERITAKAN KEMBALI ISI DONGENG YANG DIDENGARKAN MELALUI KEGIATAN KOMIDI PUTAR DISKUSI SLAMET BASUKI SDN Sukorame 3 Kec. Mojoroto, Kota Kediri Abstrak: Tujuan penelitian ini meningkatkan ketrampilan berbicara siswa dalam menceritakan kembali isi dongeng. Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas, adalah penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan siklus I hari, tanggal : Rabu, 4 Maret 2015 dan siklus II hari, tanggal : Rabu, 11 Maret 2015. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, unjuk kerja. Teknik analisa data yang digunakan yaitu analisa kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai. Siklus I terdapat 16, 66% yang tergolong kategori sangat baik, 27, 77% kategori baik. Untuk kategori sedang dan kurang terdapat 16,66%. Kategori sangat kurang 22, 22%. Pada siklus II terdapat 27,77% kategori sangat baik, pada kategori baik terjadi peningkatan menjadi 47, 22%. Untuk kategori sedang 19,44% dan 5,55% kategori kurang. Dapat disimpulkan kegiatan komidi putar diskusi meningkatkan keterampilan siswa Kata kunci : Keterampilan berbicara, dongeng, komidi putar diskusi Pendahuluan Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan kita ketahui kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerjasama dengan orang lain ( Gorys Keraf, 2001 : 4 ). Seiring dengan perkembangan alat komunikasi yang begitu pesat, maka diperlukan kemahiran berbahasa atau keterampilan berbicara yang bertujuan untuk melancarkan komunikasi yang jelas dan teratur dengan semua anggota masyarakat. Dalam pembelajaran di kelas diharapkan siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan, termasuk pelajaran Bahasa Indonesia Standar Kompetensi (SK) 6. Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan mendeskripsikan benda dan bercerita, Kompetensi Dasar (KD) 6.2 Menceritakan kembali cerita anak / dongeng yang didengarkan dengan menggunakan kata-kata sendiri. Dalam menceritakan kembali isi dongeng yang didengarkan siswa diharapkan memiliki kreatifitas dan ketrampilan berbicara yang memadai. Fakta yang terjadi di lapangan, keterampilan menceritakan kembali isi dongeng yang didengarkan pada siswa kelas II SDN Sukorame 3 Kota Kediri sangat memprihatinkan ( Nilai rata- rata: 65,50 berdasarkan hasil data penilaian guru kelas), dengan KKM 75. Siswa mengalami kesulitan dalam perbendaharaan kata, berkreasi, dan memunculkan kata kata sebagai bahan menceritakan kembali isi dongeng yang Sementara itu proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar dongeng yang disampaikan guru setelah itu siswa menceritakan kembali dongeng yang telah disampaikan oleh guru. Akibatnya proses pembelajaran cenderung membosankan, ketrampilan siswa untuk berbicara ekspresif tidak terlatih dengan optimal, dan klimaksnya siswa jadi malas dan pasif. Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka diperlukan kegiatan pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan keterampilan berbicara materi menceritakan kembali isi dongeng yang Salah satunya dengan menerapkan Kegiatan Komedi Putar Diskusi dalam meningkatkan keterampilan menceritakan kembali isi dongeng yang Hakikat Kegiatan Komedi Putar Diskusi adalah pembelajaran dengan menggunakan konsep komedi putar, dimana siswa duduk saling berhadapan dengan bentuk melingkar, kemudian http://efektor.unpkediri.ac.id. 244

guru menyampaikan atau memperdengarkan dongeng yang akan diceritakan kembali oleh siswa. Setelah itu, siswa yang duduk saling berhadapan diberi waktu yang telah ditentukan untuk menceritakan kembali isi dongeng kepada pasangan yang dihadapinya (Ginnis, Paul 2008 : 111-112 ). Guru memastikan bahwa masingmasing siswa berkesempatan untuk berbicara, bercerita. Guru memberitahu jika waktunya habis, waktunya berputar atau menghadapi rekan acak yang baru. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa aktif, kreatif dan inovatif dalam mendengarkan dan menceritakan kembali isi dongeng yang Hasil penelitian Sri Mudjiastutui, dengan judul Penggunaan Metode Diskusi pada Mata Pelajaran IPS dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SDN Sampangan 04 Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang 2006, menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada tiap siklus dengan rata rata persentasi sebesar 10,3 %, dan adanya perubahan perilaku pada proses pembelajaran terhadap siswa. Siswa menjadi lebih antusias, aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas tindakan perbaikan pembelajaran yang diterapkan adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam menceritakan kembali isi dongeng yang Berkaitan tindakan perbaikan pembelajaran tersebut maka rumusan masalah adalah apakah Kegiatan Komedi Putar Disikusi dapat meningkatakn keterampilan berbicara siswa dalam menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya? Kajian Pustaka Keterampilan merupakan kecakapan seseorang dalam melaksanakan kegiatan. Menurut Yudha dan Rudhyanto (2005: 7) Keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas seperti motorik, berbahasa, sosial-emosional, kognitif, dan afektif (nilai-nilai moral). Keterampilan yang dipelajari dengan baik akan berkembang menjadi kebiasaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan pada anak yaitu: keturunan, makanan, intelegensi, pola asuh, kesehatan, budaya, ekonomi, sosial, jenis kelamin, dan rangsangan dari lingkungan. Menurutu J. W. S. Poerwodinanto (2007: 1180) keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Seseorang dinyatakan terampil jika dapat menyelesaikan tugas dengan cekatan dan tepat. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan keterampilan adalah kecekatan anak dalam melakukan berbagai aktivitas dalam usahanya untuk menyelesaikan tugas. Anak perlu dilatih sejak dini supaya di masa yang akan datang anak akan tumbuh menjadi orang yang terampil dan cekatan dalam melakukan segala aktivitas, dan mampu menghadapi permasalahan hidup. Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, gagasan, atau isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Suhartono, (2005: 20) mengemukakan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. J. W. S. Poerwodinanto, (2007: 165) berbicara adalah beromong, bercakap, berbahasa, mengutarakan isi pikiran. Mengutarakan dalam isi pikiran dalam bentuk lisan merupakan pengertian bicara. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan berbicara adalah mengung-kapkan pikiran, gagasan, dan perasaan secara lisan atau mengartikulasikan kata kata untuk berekspresi. Kegiatan Komidi Putar Diskusii adalah pembelajaran dengan menggunakan konsep komidi putar, dimana siswa duduk saling berhadapan dengan bentuk melingkar, kemudian Guru menyampaikan atau memperdengarkan dongeng yang akan diceritakan kembali oleh siswa. Siswa diperbolehkan membuat catatan ringan tentang dongeng yang disampaikan Guru. Setelah itu, siswa yang duduk saling berhadapan diberi waktu yang telah ditentukan untuk menceritakan kembali isi dongeng kepada pasangan yang dihadapinya (Ginnis, Paul 2008:111-112). Guru memastikan bahwa masingmasing siswa berkesempatan untuk berbicara, bercerita. Guru memberitahu jika waktunya habis, waktunya berputar atau menghadapi rekan acak yang baru. Kemudian perwakilan siswa maju untuk menceritakan kembali isi dongeng yang telah didengarnya. Menurut Triyanto, Agus (2007: 46) dongeng adalah cerita fantasi sederhana yang tidak benar-benar terjadi berfungsi untuk 245 http://efektor.unpkediri.ac.id.

menyampaikan ajaran moral (mendidik) dan juga menghibur. Jadi, dongeng merupakan salah satu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benarbenar terjadi atau fiktif. Menurut Danandjaja, James (2007: 83) pengertian dongeng adalah cerita pendek yang disampaikan secara lisan, dimana dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar benar terjadi. Save M. Dagun ( 2006 : 187) yang dimaksud dongeng adalah cerita pelipur lara yang banyak mengisahkan putri khayangan, dewa, pangeran, raja, dsb. Isi kisahnya merupakan produk khayalan bukan kejadian yang sebenarnya. Dongeng yaitu merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi, dari pemikiran sesorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa dongeng adalah salah satu jenis karya sastra lama yang berbentuk prosa dan merupakan sastra lisan serta cerita yang ada tidak benar-benar terjadi. Metode Penelitian Kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di Kelas II SDN Sukorame 3 Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Pelaksanaan siklus I hari, tanggal : Rabu, 4 Maret 2015 dan siklus II hari, tanggal : Rabu, 11 Maret 2015. Subyek penelitian sebanyak 36 siswa, dengan rincian siswa putra berjumlah 19 anak, siswa putri berjumlah 17 anak. Siklus I dilaksanakan dengan waktu 70 menit atau 2 jam pelajaran dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun pada tahap perencanaan meliputi menusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, lembar evaluasi, materi dongeng. Tahap pelaksanaan dilaksanakan dengan apersepsi, menyampaikan materi dan informasi, melaksanakan komidi putar diskusi, penilaian unjuk kerja siswa, dan menarik kesimpulan pada akhir pembelajaran. Tahap observasi kegiatan yang dilakukan observer meliputi mengamati proses pembelajaran, mengamati aktivitas guru dan siswa pada proses belajar mengajar dengan mengisikan pada lembar observasi siklus I. Adapun pada tahap refleksi dilakukan analisa dan evaluasi proses dan hasil kegiatan pada siklus I untuk diketahui hal hal yang perlu diperbaiki dan disempurnakan untuk mencapai indikator keberhasilan. Siklus II dilaksanakan dengan tahapan yang sama dengan siklus I dengan kegiatan yang telah diperbaiki untuk mencapai indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan ditentukan jika 75% dari jumlah siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75,00. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan komidi putar diskusi dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas II materi menceritakan kembali isi dongeng yang Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes berupa unjuk kerja siswa dalam bercerita dengan waktu yang telah ditentukan, sedang teknik non tes berupa observasi dengan berpedoman lembar observasi yang telah disiapkan. Tes unjuk kerja menceritakan kembali isi dongeng digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa tiap siklus. Observasi digunakan untuk mengamati aktifitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil perbaikan pembelajaran berupa kegiatan komidi putar diskusi di SDN Sukorame 3 Kec. Mojoroto, Kota Kediri berupa perolehan nilai unjuk kerja menceritakan kembali isi dongeng yang Adapun hasil capaian nilai siswa pada siklus I terdapat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 1 Daftar Pencaran Nilai Siswa Kelas 2 Siklus I dan II Siklus I Siklus II No Subyek Nilai Kategori No Subyek Nila i Kategori http://efektor.unpkediri.ac.id. 246

1. 70 Sedang 1. 80 Baik 2. 75 Sedang 2. 80 Baik 3. 51 Sangat Kurang 3. 60 Kurang 4. 65 Kurang 4. 80 Baik 5. 80 Baik 5. 85 Baik 6. 85 Baik 6. 90 Sangat Baik 7. 55 Sangat Kurang 7. 70 Sedang 8. 85 Baik 8. 90 Sangat Baik 9. 65 Kurang 9. 72 Sedang 10. 70 Sedang 10. 81 Baik 11. 85 Baik 11. 86 Baik 12. 59 Sangat Kurang 12. 70 Sedang 13. 65 Kurang 13. 82 Baik 14. 65 Kurang 14. 80 Baik 15. 75 Sedang 15. 80 Baik 16. 70 Sedang 16. 80 Baik 17. 65 Kurang 17. 80 Baik 18. 65 Kurang 18. 80 Baik 19. 58 Kurang 19. 70 Sedang 20. 52 Kurang 20. 70 Sedang 21. 80 Baik 21. 85 Baik 22. 80 Baik 22. 85 Baik 23. 80 Baik 23. 85 Baik 24. 56 Sangat Kurang 24. 70 Sedang 25. 85 Baik 25. 90 Sangat Baik 26. 80 Baik 26. 84 Baik 27. 80 Baik 27. 85 Baik 28. 95 Sangat Baik 28. 91 Sangat Baik 29. 54 Sangat Kurang 29. 70 Sedang 30. 92 Sangat Baik 30. 95 Sangat Baik 31. 91 Sangat Baik 31. 92 Sangat Baik 32. 90 Sangat Baik 32. 91 Sangat Baik 33. 55 Sangat Kurang 33. 60 Kurang 34. 92 Sangat Baik 34. 95 Sangat Baik 35. 90 Sangat Baik 35. 93 Sangat Baik 36. 90 Sangat Baik 36. 91 Sangat Baik Jumlah 2650 Jumlah 2928 Rata - rata 73, 6 Rata - rata 83,1 Berdasarkan tabel di atas pada siklus I terdapat 6 siswa atau 16, 66% yang tergolong kategori sangat baik, 10 siswa atau 27, 77% kategori baik. Untuk kategori sedang dan kurang masing - masing terdapat 6 siswa atau 16,66%. Kategori sangat kurang ada 8 siswa atau 22, 22%. Pada siklus terdapat peningkatan pada perolehan nilai siswa, ada 10 siswa atau 27,77% tergolong kategori sangat baik, pada kategori baik terjadi peningkatan menjadi 17 siswa atau 47, 22%. Dengan demikian total siswa yang mencapai ketuntasan ada 75 % atau 27 siswa. Untuk kategori sedang ada 7 siswa atau 19,44% dan 2 siswa atau 5,55% kategori kurang. Dengan demikian kegiatan komidi putar diskusi meningkatkan perolehan nilai siswa pada materi menceritakan kembali isi dongeng yang 247 http://efektor.unpkediri.ac.id.

Kesimpulan Kegiatan Komidi Putar Diskusi dapat meningkatkan keterampilan siswa materi menceritakan kembali isi dongeng yang didengarkan pada siswa SDN Sukorame 3 Kec. Mojoroto, Kota Kediri tahun pelajaran 2014 / 2015 semester 2. Saran saran dalam kegiatan pembelajaran antara lain : 1. Guru sebagai fasilitator pembelajaran hendaknya menerapkan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan agar tercapai tujuan pembelajaran dengan indikator keberhasillan yang ditentukan 2. Pencapaian hasil belajar siswa dipengaruhi berbagai aspek, oleh karena itu guru diharapkan mampu mengintegrasikan aspek aspek tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3. Setiap lembaga pendidikan hendaknya menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman demi terciptanya tujuan pendidikan. (LPKN), Edisi II, Cetakan V. Sri Mudjiastutui, 2006. Penggunaan Metode Diskusi pada Mata Pelajaran IPS dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SDN Sampangan 04 Kecamatan Gajah Mungkur Kota Semarang terdapat dalam http://lib.unnes.ac.id/3832/ diakses 2 Maret 2015. DAFTAR PUSTAKA Danandjaja, James. 2007. Folklor Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Temprint. Ginnis, Paul 2008. Trik dan Taktik Mengajar, Terjemahan oleh Wasi Dewanto, Jakarta : P.T. Indeks. Gorys Keraf, 2001. Komposisi, Ende, Flores: PT Nusa Indah. J. W. S. Poerwodinanto, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka. Suhartono, 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdikbud. Triyanto, Agus 2007. Pembahasan Tuntas Kompetesi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs kelas VII. Jakarta: Esis. Yudha M Saputra dan Rudyanto. (2005). Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas Save M. Dagun, 2006. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara http://efektor.unpkediri.ac.id. 248