PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP AL-TAMIMI KABUPATEN BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I HAURWANGI CIANJUR TAHUN 2011/2012

PENGGUNAAN METODE KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKSTIVISME PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MERDEKA 5 KOTA BANDUNG TAHUN

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

MAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA MENCERITAKAN TOKOH IDOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 2

RANI HANDAYANI NIM

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah diarahkan pada hakikat bahasa sebagai alat komunikasi

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK SISWA SMP ANTARA YANG PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN SETTING

PENINGKATAN ANALISIS KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KELILING KELAS BERBASIS EKSPERIMEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS V SDN CIKANDANG 1 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses interaksi dalam rangka. mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MEDIA IKLAN TELEVISI PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 4 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2103

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA MAJALAH DI KELAS VIII SMPN 2 CIKAJANG GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental

I. PENDAHULUAN. Penerapan kurikulum 2013 harus diterapkan untuk memfasilitasi siswa agar terlatih

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Penalaran Matematis

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN

Jurnal EduScience (JES), Vol. 2, No. 2 ISSN : X Juli 2014, Hal

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran aktif. Kardi (2003: 3) Inkuiri merupakan model pembelajaran yang dirancang untuk

A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. teknologi modern, mempunyai peranan pentingdalam berbagai disiplin dan me

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

Joko Setiyono* Kata kunci: inkuiri, menulis teks berita, multikultural

MALAKAH. Oleh : WIWIN WIDANINGSIH

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 JEMBANGAN TAHUN AJARAN 2014/2015

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

JTEP-Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 2, Nomor 1, Maret 2017 ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INQUIRI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CILAWU KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dibedakan atas empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak,

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI VII.2 SMP NEGERI 21 BATANGHARI OLEH ANDEPI GJA II B III 003

BAB I PENDAHULUAN. mendukung lancarnya proses belajar mengajar disekolah. Seperti yang dikemukakan Norris

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP AL-TAMIMI KABUPATEN BANDUNG MARDINA NIM. 0860 PRODI: PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ABSRTAK Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran menulis karangan narasi di kelas VIII SMP Al-Tamimi Kabupaten Bandung. Hal ini, selain faktor internal yang menjadi penyebabnya, ternyata faktor eksternal juga mempengaruhi. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui langkah-langkah proses pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa kelas VIII dengan menggunakan metode kontekstual; ) Untuk mengetahui aktivitas siswa kelas VIII pada pembelajaran menulis karangan narasi selama penggunaan metode kontekstual; ) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII pada pembe-lajaran menulis karangan setelah menggunakan metode kontekstual. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperi-ment. Alasan penggunaan metode aksperimen ini karena pada dasarnya untuk memusatkan diri pada pemecahanan masalah-masalah tentang masih rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui nontes dan tes. Nontes dilakukan dengan kegiatan observasi dan penyebaran angket, sedangkan tes dilakukan dengan cara pretes dan postes. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII dan pengambilan sampel penelitian dengan cara mengambil bagian dari keseluruhan populasi yang ada, yaitu siswa kelas VIIIA SMP Al- Tamimi Kabupaten Bandung berjumlah 0 orang. Dari 0 orang ini dianggap telah memenuhi kriteria penentuan sampel. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi prestes untuk kelas kontrol adalah 8,0 dan nilai paling rendah untuk kelas kontrol adalah 5,0. Sedangkan, hasil postes untuk kelas eksperimen tersebut, nilai paling tinggi adalah 8,5 dan nilai paling rendah adalah 5,5. Kemudian, rata-rata nilai postes untuk kelas kontrol adalah 6,, dan rata-rata nilai postes untuk kelas eksperimen adalah 7,0. Kata Kunci: 1) Pembelajaran, ) Menulis Karangan Narasi, ) Metode Kontekstual. A. Pendahuluan Berbicara masalah proses pembela-jaran, memang bukan merupakan sesuatu hal yang baru dalam dunia pendidikan. Namun, salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita saat ini adalah masih lemahnya proses pembelajaran termasuk pembelajaran menulis karangan narasi di SMP Al Tamimi Kabupaten Bandung. Hal ini teridentifikasi dari hasil belajar siswa kelas VIII ternyata sebagian besar nilainya masih rendah atau hanya mencapai rata-rata di bawah 60. Sementara, karangan narasi itu adalah: Sebuah karangan yang menyajikan

serangkaian peristiwa atau kejadian me-nurut urutan terjadinya atau kronologis. (Surono, dkk, 0:.1). Adapun, rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran menulis karangan narasi dikarenakan adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab-nya, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Padahal pembelajaran menulis karangan narasi tersebut merupakan pembelajaran yang mempelajari tentang dunia kesastraan dan sekaligus bagian dari ilmu sastra itu sendiri. E. Kosasih (008: ), mengemukakan bahwa; Ilmu sastra adalah pengetahuan yang menye-lidiki secara sistematis dan logis me-ngenai berbagai hal yang berkaitan dengan karya sastra, sehingga dengan adanya ilmu sastra seseorang dapat mempelajari dan menelaah suatu karya sastra secara baik. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, mengenai masalah masih rendah-nya hasil belajar siswa terhadap pem-belajaran menulis karangan narasi, selain faktor internal yang menjadi penyebabnya, ternyata faktor eksternal juga mempengaruhi juga. Memang yang menjadi penyebab tersebut tidak mutlak timbul dari keku-rangan siswa itu sendiri, melainkan kita perlu menyadari bahwa hal ini tentu ada pula kele-mahan dan kekurangan dari berbagai pihak khususnya dari pihak guru bahasa Indonesia yang secara langsung berha-dapan dengan siswa dalam setiap ber-langsungnya proses pembelajaran. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan dan kekurangan dari pihak guru dalam menyampaikan materi menulis karangan narasi itu, di antara-nya guru kurang menguasai konsep tentang karangan narasi. Selain itu pula, guru tampak-nya jarang membaca cerita atau karangan terutama yang bersifat narasi, jarang melatih diri dalam dunia menulis baik cerita maupun menulis karya ilmiah, dan sebagainya. Di samping itu juga, kelemahan guru dalam menyampaikan pembelajaran menulis karangan narasi tersebut akibat kurang tepatnya memilih metode atau model pembelajaran, sehingga proses pembela-jaran tersebut kurang menarik dan terasa monoton. Oleh karena itu, dalam hal ini pula peneliti akan mencoba berupaya membantu memecahkan permasalahan tersebut melalui penggunaan metode kontekstual dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi khususnya di kelas VIII SMP Al Tamimi Kabupaten Bandung. Penggunaan metode kontekstual dalam suatu pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengo-lah, dan menemukan pengala-man belajar yang lebih bersifat konkrit terkait dengan kehidupan nyata) melalui keterlibatan aktivitas belajar mencoba melakukan dan mengalami sendiri. Dalam hal ini berarti proses pembelajaran tidak sekedar dilihat dari sisi produk, akan tetapi yang terpenting adalah proses. Di samping itu pula, dengan model pembelajaran kontekstual, mengajar bukan transformasi penge-tahuan dari guru kepada siswa dengan menghapal sejumlah konsep-konsep atau fakta-fakta yang terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa untuk men-cari kemampuan sendiri agar bisa hidup dari apa yang dipelajarinya. B. Kajian Teori dan Metode 1. Pembelajaran Pembelajaran adalah; Suatu kombi-nasi yang tersusun yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan. (Hamalik, 008: 57). Adapun, istilah pembelajaran pada judul penelitian ini adalah salah satu kegiatan dalam mem-bahas materi menulis karangan narasi dengan melibatkan guru bahasa Indo-nesia, siswa kelas VIII, serta didukung oleh fasilitas, sarana dan prasarana, serta langkah-langkah pembelajaran itu sendiri.

. Menulis Menulis adalah; Suatu kegiatan penyampaian informasi melalui tulisan. (Akhadiah, dkk, 1: 1). Adapun, istilah menulis pada judul penelitian ini adalah kegiatan siswa kelas VIII untuk membuat atau menyusun karangan narasi.. Karangan Narasi Mengarang adalah; Mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan bahasa tulis. (Surono, dkk. 00:.1). Adapun, istilah mengarang dalam penelitian ini adalah kegiatan mengung-kapkan atau menyampaikan gagasan dalam bentuk narasi yang dilakukan oleh siswa kelas VIII dengan bimbingan guru. Dengan demikian, karangan narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa atau kejadian secara berurutan.. Metode kontekstual Ishak Abdulhak, (000: 51), menge - mukakan bahwa; Metode adalah langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar. Sedangkan definisi kontekstual yang dikemukakan Nurhadi (00: 1) sebagai berikut: Merode kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menem-patkan siswa di dalam konteks ber-makna yang menghubungkan pengeta-huan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari dan sekaligus mem-perhatikan faktor kebutuhan individual siswa dan peranan guru. Metode Penelitian Pada prinsipnya, metode adalah cara atau bentuk yang digunakan pada suatu kegiatan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan metode penelitian adalah cara mencari suatu kebenaran atau fakta dari hasil penelitian. Dengan demikian, metode penelitian yang digu-nakan untuk memecahkan permasalahan yang diteliti ini adalah metode ekspe-riment. Alasan penggunaan metode eks-perimen ini karena pada dasarnya untuk memusatkan diri pada pemecahan masalah tentang masih rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi. Di samping itu, penelitian ekspe-rimen merupakan bentuk penelitian yang menghubungkan sebab akibat. Hal ini sesuai dengan definisi metode ekspe-rimen yang dikemukakan oleh Sukardi (00: 17), bahwa; Penelitian ekspe-rimen pada prinsipnya dapat didefini-sikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengan-dung fenomena sebab akibat (Causaleffect relationship). Sedangkan, menurut Riyanto (001: 5), bahwa; Penelitian eksperimen merupa-kan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam melakukan penelitian eksperimen ini peneliti bertujuan untuk mengukur hasil manipulasi terhadap situasi dan objekyang diteliti, sehingga dapat menguji hipotesis penelitian tentang adanya peningkatan pada pembelajaran menulis karangan narasi. Teknik Pengumpulan Data Dalam kegiatan penelitian, teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah atau tahapan yang terencana untuk melaksanakan pengumpulan data. Dengan demikian, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup teknik yang bersifat tes dan nontes. 1. Tes Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Menurut Susilana, dkk (006: ), mengemukakan; Seba-gai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus meiliki dua kriteria, yaitu kriteria validitas dan reliabilitas. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam pelaksanaan tes digunakan dua jenis tes, yaitu: a. Pretes Pretes adalah tes awal yang dibe-rikan untuk mengetahui tingkat kemam-

puan siswa terhadap materi sebelum siswa mempelajari materi yang disam-paikan oleh guru. b. Posttes Posttes atau tes akhir diberikan untuk mengetahui hasil belajar pada akhir pembelajaran atau setelah siswa menerima materi pelajaran. Sehingga, dengan adanya tes ini dapat diketahui pula prestasi belajar siswa maupun tingkat keberhasilan siswa termasuk dalam menulis karangan narasi.. Nontes Teknik pengumpulan data yang bersifat nontes dilakukan dengan teknik sebagai berikut. a. Teknik Observasi Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara me-ngamati dan mencatat kondisi lapangan dan kegiatannya yang menjadi objek penelitian. Hal ini sesuai dengan pen-dapat Suryana, dkk. (007: 188), mende-finisikan bahwa: Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan secara sistematis dari fenomena-feno-mena yang diselediki. Observasi dilaku-kan untuk menemukan data dan informasi dari gejalagejala atau feno-mena (kejadian -kejadian atau peristiwa-peristiwa) secara sistematis dan di dasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan. Selanjutnya, Sutaryat (000: ) bahwa; Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematik tentang feno-mena sosial dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan kondisi lapangan yang menjadi objek penelitian. Oleh karena itu, dalam melakukan observasi peneliti benar-benar menga-mati dan mencatat kegiatan-kegiatan pembelajaran serta kondisi pembelajaran di kelas VIII SMP Al-Tamimi Kabu-paten Bandung sesuai dengan fakta sebenarnya. b. Angket/Kuesioner Angket dengan istilah asingnya kuesioner adalah suatu cara dalam me-ngumpulkan data yang dilakukan de-ngan menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis. Menurut Nasution (001: 5), yang disebut angket adalah; Alat peneliti yang berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah siswa. Selanjutnya, Koentja-raningrat (17: 17), berpendapat bahwa angket (kuesioner) adalah: Suatu pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran daftar yang beri-sikan suatu rangaian pertanyaan menge-nai hal atau dalam sesuatu bidang untuk memeproleh data berupa jawaban-jawaban dari para responden (orang-orang yang menjawab). Pengertian di atas, dapat disimpul-kan bahwa angket adalah suatu alat atau teknik penelitian yang selalu digunakan untuk mengumpulkan data atau kete-rangan dalam proses penelitian yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan atau memberikan daftar pertanyaan secara tertulis kepada siswa kelas VIIIA. C. Pembahasan Analisis hasil menulis karangan narasi dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sesuai dengan kriteria penilaian berdasarkan aspek, yaitu: a. Aspek Alur/Plot b. Aspek Penokohan c. Aspek Latar/Setting d. Aspek Sudut Pandang Keterangan: Penilaian pada aspek alur/plot lebih ditekankan pada pengenalan, timbulnya konflik, konflik memuncak, klimaks, dan pemecahan masalah. Penilaian pada aspek penokohan lebih ditekankan pada adanya tokoh yang berperan dalam cerita tersebut. Sedangkan, penilaian pada aspek latar atau setting lebih ditekankan pada gambaran lokasi yang menjadi tempat terjadinya peristiwa, dan penilaian pada aspek sudut pandang adalah ditekankan pada adanya peran

penulis dalam cerita tersebut, baik seba-gai orang pertama maupun orang ke dua atau ketiga. Untuk mengetahui lebih jelas ten-tang hasil analisis tersebut tertera pada tabel berikut ini. Tabel 1 Hasil Analisis Menulis Karangan Narasi Kelas Kontrol No Sis wa 1 5 6 7 8 1 1 1 17 18 1 0 1 5 6 7 8 0 Alur/ plot To koh Aspek yang dinilai La Sudut tar Pand Jml 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Jml 87 86 66 Rt,,1,, 1, Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai yang diperoleh kelas kontrol dari hasil menulis karangan narasi dari berbagai aspek yang dinilai ternyata rata-rata kelasnya masih kurang memuaskan. Kurang-nya nilai tersebut karena pem-belajaran menulis karangan narasi bagi siswa kelas VIII tidak menggunakan metode kontekstual. Akan tetapi, nilai yang diperoleh siswa kelas eksperimen dalam pembelajaran yang sama ternyata cukup baik. Hal ini dikarenakan pembelajaran tersebut menggunakan metode kontekstual. Dengan demikian, dapat disimpul-kan bahawa suatu pembelajaran terma-suk pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode kontekstual ternyata: 1) dapat mengem-bangkan pemikiran siswa untuk melaku-kan kegiatan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru yang harus dimilikinya; ) dapat melak-sanakan sejauh mungkin kegiatan inqu-iry untuk semua topik yang diajarkan; ) dapar mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaanpertanyaan; ) dapat mengembangkan siswa belajar melalui kegiatan kelompok diskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya; 5) dapat menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran melalui ilustrasi, atau mefia yang sebenarnya; 6) dapat membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pemblajaran yang telah dilakukan; dan 7) dapat melakukan penilaian secara objektif, yaitu menilai kemampuan yang sebenar-nya pada setiap siswa. Untuk mengetahui lebih jelas tentang nilai yang diperoleh kelas ekspe-rimen dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan metode kontekstual itu tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel Hasil Analisis Menulis Karangan Narasi Kelas Eksperimen No Sis wa 1 5 6 7 8 1 1 1 17 18 1 0 1 5 6 7 8 0 Alur/ plot Tokoh Aspek yang dinilai Latar Sudut pand Jml 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Jml 5 6 17 Rt,5,6,, 1, Berdasarkan data pada tabel di atas, ternyata nilai yang diperoleh oleh kelas eksperimen ini lebih baik dibanding dengan nilai yang diperoleh kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan narasi di kelas VIII dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik secara individu maupun secara kelompok. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ten-tang beberapa masalah yang diajukan pada rumusan dan pertanyaan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Keaktifan siswa pada kegiatan awal pembelajaran tampaknya cukup aktif mengikuti proses kegaitan apersepsi, baik dalam membangun pemahaman sendiri tentang karangan narasi, serta terlihat aktif melakukan pengamatan untuk menemukan ide atau gagasan sebagai bahan dalam menulis ka-rangan narasi, dan aktif pula menga-jukan pertanyaan dan pengemukakan pendapatnya.. Dari hasil penelitian tentang nilai kemampuan siswa melalui tes, pene-liti menyimpulkan bahwa nilai kemampuan tes = 0,. Ini berarti bahwa nilai tes tersebut sangat tinggi terutama dalam tingkatan kemam-puan dan sebagai kon-sekwensinya tes bisa digunakan sebagai suatu instrument dalam penelitian ini.. Hasil analisis nilai pretes di atas, maka nilai yang paling tinggi pada kelas kontrol mencapai 7,0, sedang-kan nilai paling rendah dari kelas kontrol ada-lah,0. Untuk kelas eksperimen, ternyata nilai yang paling tinggi adalah 7,5 dan nilai ternedah adalah,5. Sementara, rata-rata nilai kelas kontrol adalah 5,, dan rata-rata nilai kelas eksperimen adalah 5,. Sedangkan, hasil postes ternyata nilai tertinggi untuk kelas kontrol adalah 8,0 dan nilai paling rendah untuk kelas kontrol adalah 5,0. Sedangkan, hasil postes untuk kelas eksperimen tersebut, nilai paling tinggi adalah 8,5 dan nilai paling rendah adalah 5,5. Kemudian, rata-rata nilai postes untuk kelas kontrol adalah 6,, dan ratarata nilai postes untuk kelas eksperimen adalah 7,0. Dengan demikian, sebagian besar siswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode kontekstual dapat meningkat-kan prestasi belajar siswa.

E. Daftar Pustaka Akhadiah, dkk. (1). Pelajaran Bahasa Indonesia I. Jakarta: PGSD-UT. Hamalik, Oemar. (008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Sinar Grafika. Nasution. (001). Metode Penelitian. Bandung: Jemmars. Nurhadi. (00). Pembelajaran kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang Press. Sukardi. (00). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Surono, dkk. (0). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Suryana, Yaya. dkk. (007) Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Azkia Pustaka. Susilana, Rudi. (006). Kurikulum Pembelajaran. Bandung: FIP UPI. --------------------------------------mar-----

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SMP AL TAMIMI KABUPATEN BANDUNG TAHUN 0/01 MAKALAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Disusun oleh MARDINA NIM. 0860 PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 01