MANIPULASIGAMBARUNTUK GAMBAR SEMUA ARAH (OMNIDIRECTIONAL IMAGE)

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Kualitas Interpolasi Terhadap Fitur Statistik pada Citra

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation

Aplikasi Matriks dalam Pengolahan Gambar

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

PEMETAAN LOKASI OBJEK PAJAK UNTUK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SENSOR FUSION PADA PERANGKAT BERGERAK DENGAN SISTEM OPERASI ANDROID

Teknik Telekomunikasi Vol.2, No.2, 2014 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

KLASIFIKASI KAYU DENGAN MENGGUNAKAN NAÏVE BAYES-CLASSIFIER

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

Pengantar Mata Kuliah Pengolahan Citra

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

ESTIMASI JARAK DAN POSISI ORIENTASI OBJEK MENGGUNAKAN STEREO CAMERA DAN KALMAN FILTER

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

IMPLEMENTASI DEEP LEARNING BERBASIS TENSORFLOW UNTUK PENGENALAN SIDIK JARI

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Posisi Target dengan Kamera Stereo untuk Pengarah Senjata Otomatis

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR

Image Processing. Nana Ramadijanti Laboratorium Computer Vision Politeknik Elekltronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2010

Aplikasi Kamera Web Untuk Mengukur Luas Permukaan Sebuah Obyek 3D

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PARAMETER DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN PARAMETER MOMEN ZERNIKE DALAM MENGINDEKS CITRA. Intisari

OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS

Contoh: tanpa & dengan texture mapping

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

Dr. Ir. Endra Pitowarno, M.Eng PENS-ITS. Seminar New Concept Robotics: Robot Vision 22 Februari 2007 Universitas Gunadarma - Jakarta.

Model Citra (bag. 2)

Pengembangan Perangkat Lunak Pembangun G-Code dengan Masukan Data 3 Dimensi Benda

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bahasa Inggris ada pepatah yang mengatakan a picture is worth a

Sistem Pendeteksi Gambar Termanipulasi Menggunakan Metode SIFT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafika komputer merupakan salah satu topik dalam bidang informatika.

Oleh : Umar Maksum Dosen Pembimbing : Ahmad Zaini, ST, M.T. Dr. I Ketut Eddy Purnama.ST.,MT

Perancangan dan Realisasi Robot Berbasis ROS (Robot Operating System) yang Dapat Mendekati Posisi Manusia dengan Sensor Visi 3D ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

Elvin Nur Afian, Rancang Bangun Sistem Navigasi Kapal Laut berbasis pada Image Processing metode Color Detection

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Pengolahan Citra INTERACTIVE BROADCASTING. Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan

PENGEMBANGAN MOTION CAPTURE SYSTEM UNTUK TRAJECTORY PLANNING

Rancang Bangun Program Visualisasi Pergerakan Differential Drive Mobile Robot

Interpolasi Spline Kubik pada Trajektori Manusia

Pengolahan Citra - Pertemuan 1 Nana Ramadijanti Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

KOREKSI WARNA PADA FOTO DIGITAL DENGAN METODA INTERPOLASI BICUBIC

Pengembangan Sistem Konversi Citra ke G-Code untuk Aplikasi Manufaktur

ROBOT PENYUSUN BUKU PADA PERPUSTAKAAN DENGAN WEB CAMERA

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

DETEKSI MARKA JALAN DAN ESTIMASI POSISI MENGGUNAKAN MULTIRESOLUTION HOUGH TRANSFORM

Perencanaan Rute Gerak Mobile Robot Berpenggerak Differensial pada Medan Acak Menggunakan Algoritma A* Dikombinasikan dengan Teknik Image Blurring

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

BAB 1 PENDAHULUAN I-1

PENGENDALI POINTER DENGAN GAZE TRACKING MENGGUNAKAN METODE HAAR CLASSIFIER SEBAGAI ALAT BANTU PRESENTASI (EYE POINTER)

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

DESAIN APLIKASI MOBILE TRAFFIC MONITORING MENGGUNAKAN ALGORITMA SEPARABLE MORPHOLOGICAL EDGE DETECTOR TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS PADA MATA MANUSIA BERBASIS IMAGE PROCESSING DENGAN EUCLIDEAN DISTANCE

Sistem Deteksi Wajah Pada Sistem Pengaman Lingkungan Berdasarkan Deteksi Obyek Bergerak Menggunakan Kamera

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 METODE PENELITIAN. pendapat para responden mengenai Augmented Reality, aplikasi Virtual dressing

PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI

Implementasi Kalman Filter Pada Sensor Jarak Berbasis Ultrasonik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IMPLEMENTASI PENGUKURAN JARAK DENGAN METODA DISPARITY MENGGUNAKAN STEREO VISION PADA ROBOT OTONOMUS PENGHINDAR RINTANGAN

IMPLEMENTASI INVERS KINEMATICS PADA SISTEM PERGERAKAN MOBILE ROBOT RODA MEKANUM

SAMPLING DAN KUANTISASI

CS3214 Pengolahan Citra - UAS. CHAPTER 1. Pengantar Pengolahan Citra

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

2. Untuk interval 0 < x < 360, nilai x yang nantinya akan memenuhi persamaan trigonometri cos x 2 sin x = 2 3 cos adalah

ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

Sistem Identifikasi Smartcard-Rfid dan Pengenalan Tanda Tangan Menggunakan Metode Backpropagation Dengan Kohonen Sebagai Pembanding

Image Filtering. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2005

ANALISIS PENGARUH EXPOSURE TERHADAP PERFORMA ALGORITMA SIFT UNTUK IMAGE MATCHING PADA UNDERWATER IMAGE

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVISUALISASIKAN BENDA TEMBUS PANDANG DENGAN METODE RAY TRACING

Transkripsi:

MANIPULASIGAMBARUNTUK GAMBAR SEMUA ARAH (OMNIDIRECTIONAL IMAGE) Sukma Meganova Effendi 1, Dadet Pramadihanto 2, Imam Dui Agusalim 3 1 Program Studi Mekatronika, Politeknik Mekatronika Sanata Dharma Kampus Paingan Maguwoharjo Sleman Yogyakarta 55282 Telp.0274-886530 ext.2260/2263 2 Program Studi Teknik Komputer, Departemen Teknik Informatika dan Komputer, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Jl.Raya ITS Sukolilo Surabaya 60111 Telp.031-5947280 3 Program Studi Teknik Elektro Industri, Departemen Teknik Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Jl.Raya ITS Sukolilo Surabaya 60111 Telp.031-5947280 E-mail: sukma.meganova@gmail.com Abstrak Kamera menghasilkan gambar semua arah dengan sudut pandang 360 o yang secara visual berbentuk lingkaran dan berukuran besar. Penampakannya seolah-olah tidak seperti pada keadaan sebenarnya sehingga informasinya tidak terlalu mudah untuk dibaca. Oleh sebab itu, proses manipulasi terhadap gambar semua arah perlu dilakukan.pertama adalah pengubahan ukuran gambar semua arah karena ukurannya yang besar yaitu menggunakan metode nearest neighbor untuk memperkecil gambar semua arah. Kedua adalah pengubahan gambar semua arah menjadi gambar panorama agar informasi gambar semua arah dapat dibaca dengan mudah. Gambar panorama didapatkan dari penggunaan metode pemetaan log polar pada gambar semua arah, yaitu dengan memetakan piksel pada gambar semua arah ke dalam setiap piksel gambar panorama. Dalam prosesnya, pengguna dimudahkan karena pengguna tidak perlu mengatur apapun terhadap gambar semua arah agar menjadi gambar panorama. Gambar yang dibutuhkan juga hanya satu karena dari gambar semua arah yang dihasilkan sudah memuat informasi dari semua arah sebesar 360 o sehingga tidak perlu menggabunngkan banyak gambar untuk mendapatkan gambar dari banyak arah. Perbandingan ukuran perkecilan gambar semua arah sangat menentukan gambar panorama yang dihasilkan. Selain itu, gambar panorama semakin baik, bila ukuran panjang dan lebar (height dan width) adalah sama karena gambar panorama tidak akan bergelombang (tidak murni persegi panjang). Gambar semua arah yang dapat digunakan dalam pemetaan adalah gambar yang diperkecil antara 37,5%-50% dari ukuran sebenarnya karena gambar semua arah tersebut dapat dipetakan dengan lebih baik. Informasi pada gambar semua arah yang telah menjadi gambar panorama menjadi lebih mudah dibaca. Kata kunci : gambar panorama ; gambar semua arah ; proses manipulasi Pendahuluan Mata adalah salah satu alat vital yang penting bagi manusia. Sama seperti manusia, kamera yang ada pada sebuah sistem yang bergerak seperti robot juga berfungsi sebagai mata. Mata yang berfungsi untuk memberikan informasi secara visual kepada otak kemudian diproses dan dikeluarkan menjadi sebuah respon kepada objek di sekitarnya. Sudut pandang manusia juga terbatas, dimana manusia tidak dapat melihat objek yang ada di belakangnya. Seiring dengan kemajuan teknologi, kamera mampu mengatasi permasalahan yang dimiliki oleh mata manusia tersebut. Kamera mampu menangkap gambar dari berbagai sisi atau dengan kata lain sudut pandang yang dimiliki adalah sebesar 360 o. Kamera yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan gambar yang dinamakan gambar semua arah (omnidirectional image). Sesuai dengan fungsinya, gambar semua arah menangkap gambar dengan informasi (objek) yang luas yaitu gambar dengan sudut pandang 360 o sehingga gambar yang terbentuk secara visual berbentuk lingkaran. Gambar semua arah yang dihasilkan seolah-olah tidak seperti yang terlihat pada keadaan sebenarnya. Gambar yang dihasilkan oleh kamera ini tidak cukup baik. Gambar yang dihasilkan berupa gambar dengan ukuran yang besar dan gelap. Secara visual, informasi dalam gambar semua arah ini tidak terlalu mudah untuk dibaca. Hal ini disebabkan karena bentuk yang dihasilkan oleh gambar semua arah itu sendiri. Untuk E-145

mempermudah pembacaan informasi dari gambar semua arah, proses manipulasi yaitu pengubahan bentuk visual gambar semua arah sangat diperlukan. Gambar semua arah akan diubah menjadi gambar panorama. Gambar panorama menjadikan gambar semua arah lebih mudah dibaca karena secara visual menampilkan gambar dengan area (sudut pandang) yang luas (360 o ) dalam bentuk persegi panjang seperti yang terlihat pada keadaan sebenarnya ketika mata memandang objek di sekitarnya. Gambar yang berbentuk panorama akan mudah digunakan untuk keperluan lainnya, seperti pemantauan pendeteksian, dll. Proses manipulasi terhadap gambar semua arah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Metode yang digunakan dalam proses manipulasi gambar semua arah ada dua macam. Metode pertama digunakan untuk memperkecil gambar semua arah yaitu metode nearest neighboryang dapat melakukan proses manipulasi gambar dengan cepat. Setelah gambar semua arah menjadi lebih kecil, gambar tersebut digunakan untuk proses selanjutnya, yaitu proses pemetaan gambar semua arah menjadi gambar panorama. Metode kedua yaitu gambar semua arah dipetakan menggunakan metode pemetaan log polar yang juga dapat memproses dengan cepat dan kualitas gambar yang dihasilkan juga baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini juga mengacu dari hasil penelitian sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya, perbandingan dari kinerja metode pengubahan ukuran gambar yang berupa metode interpolasi nearest neighbor, bilinear, bicubic dan nearest neighbour valuemenunjukkan bahwa metode nearest neighborbekerja paling baik daripada metode lainnya. Sama seperti metode pengubahan ukuran, metode pemetaan log polar juga merupakan metode yang paling baik daripada dua metode lainnya yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya, yaitu metode pemetaan pano dan discrete geometry techniques (DGT). Metode pemetaan log polar bekerja lebih cepat dibanding metode yang lainnya. Dan karena metode dari penelitian sebelumnya sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini, kedua metode ini baik untuk diterapkan dalam penelitian ini. Dalam penelitian lain, gambar dengan informasi yang luas didapatkan dari penggabungan banyak gambar sehingga hasilnya adalah gambar dengan banyak arah. Selain itu, perangkat lunak tertentu juga mampu menjadikan gambar semua arah menjadi gambar panorama dengan mengatur beberapa parameter sehingga menghasilkan gambar panorama yang baik. Akan tetapi, hal tersebut membuat pengguna perlu memahami parameter pada gambar semua arah. Dalam penelilitian ini, pengguna sangat dimudahkan. Proses yang dilakukan membuat pengguna tidak perlu mengatur parameter tertentu untuk menghasilkan gambar panorama. Gambar yang diperlukan untuk proses juga hanya satu karena dari satu gambar dari kamera sudah memuat informasi dari semua arah. Pengguna hanya perlu mendapatkan gambar semua arah dari kamera dan kemudian akan dapat langsung diproses dan dihasilkan gambar panorama tanpa melakukan pengaturan parameter apapun. Bahan dan Metode Penelitian Bahan penelitian Perangkat yang diperlukan untuk membangun sistem ini sangat sederhana, yaitu kamera (omnidirectional sensor)beserta perangkat lunak pemacunya (driver), kabel USB to printer dan komputer/laptop. Kamera (omnidirectional sensor) digunakan untuk mengambil gambar dan gambar yang dihasilkan adalah gambar semua arah (omnidirectional image). Kabel USB to printer berfungsi sebagai penghubung/konektor antara omnidirectional sensor dengan komputer/laptop yang mengirimkan data dari kamera (omnidirectional sensor) ke komputer/laptop. Data berupa gambar semua arah (omnidirectional image) diolah menggunakan perangkat lunak tertentu di dalam komputer/laptop. Gambar 1. Pengambilan gambar semua arah (omnidirectional image) Metode Penelitian Pengubahan ukuran gambar Gambar memiliki sebuah ukuran tertentu. Perlakuan yang dapat diberikan dalam pengubahan ukuran gambar adalah dengan memperbesar atau memperkecil ukuran gambar tersebut. Penelitian ini membutuhkan pengubahan ukuran gambar dengan memperkecil gambar semua arah yang dihasilkan dari kamera. Proses penambahan atau pengurangan jumlah piksel dari sebuah gambar akan dilakukan dalam pengubahan ukuran E-146

gambar. Proses inilah yang disebut sebagai interpolasi. Metode interpolasi yang digunakan adalah metode interpolasi nearest neighbor. Interpolasi nearest neighbor Metode ini sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini. Metode nearest neighbor memiliki sifat yang mudah, sederhana dan juga cepat dalam implementasinya. Dengan menggunakan metode interpolasi, gambar dengan ukuran yang baru akan didapatkan, baik lebih kecil maupun lebih besar. Pada prinsipnya, gambar asli yang akan diperbesar ataupun diperkecil akan menghasilkan ruang-ruang piksel yang baru. Seperti namanya, pada metode nearest neighbor, proses pengubahan ukuran sebuah gambar dilakukan dengan memberikan warna yang sesuai dengan piksel warna pada tetangga terdekatnya untuk mengisi ruang piksel yang baru. Pemetaan gambar Pengubahan gambar semua arah menjadi gambar panorama dilakukan dengan sebuah pemetaan. Metode pemetaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pemetaan log polar. Pemetaan log polar Gambar semua arah memiliki informasi yang luas sama seperti halnya gambar panorama. Akan tetapi, kedua gambar tersebut memilki bentuk visual yang sangat berbeda. Gambar semua arah berbentuk melingkar (lingkaran), sedangkan gambar panorama berbentuk persegi panjang. Pada prinsipnya, proses pemetaan log polar menggunakan perhitungan geometris dalam matematika. Konsepnya, gambar semua arah akan disampling dari bentuk kartesian menjadi log polar. Gambar 2.Proses pengubahan gambar semua arah menjadi gambar panorama dengan proses sampling dan pemetaansumber: Diadaptasi dari Wai Kit Wong, et al. 2008. FPGA Implementation of Log-polar Mapping; Wai Kit Wong, et al. 2013.Omnidirectional Human Intrusion Detection System Using Computer Vision Techniques. Gambar 3. Metode sampling dengan conventional circle dan proses pemetaan menjadi gambar panorama Sumber: Diadaptasi dari Wai Kit Wong, et al. 2008. FPGA Implementation of Log-polar Mapping; Wai Kit Wong, et al. 2013.Omnidirectional Human Intrusion Detection System Using Computer Vision Techniques. Pada bentuk log polar, i adalah jumlah dari level lingkaran (concentric circle) dengan N adalah jumlah sampling. Dan kemudian, gambar semua arah akan diubah menjadi gambar panorama ke dalam bentuk kartesian yang baru. Titik pusat dalam sampling log polar (log polar sampling) dihitung dengan persamaan berikut. E-147

ρ(x i, y i ) = (x i x c ) 2 + (y i y c ) 2 (1) θ x i, y i = N 2π tan 1 y i y c x i x c (2) Titik pusat pemetaan log-polar (log polar mapping) dihitung dengan persamaan berikut. x 0 (ρ, θ) = ρcos θ + x c (3) y 0 (ρ, θ) = ρsinθ + y c (4) Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, koordinat (x i, y i ) pada bentuk kartesian (asli) disampling ke dalam koordinat log polar (ρ, θ).titik pusat dihitung dengan persamaan (1) dan (2) untuk mendapatkan ρ dan θ yang meliputi jari-jari (radius) area dari piksel kartesian (asli) dengan persamaan berikut (Wai Kit Wong, et al., 2013). r n = br n 1 (5) b = N+π N π (6) Dimana, r adalah jari-jari lingkaran sampling dan b adalah perbandingan antara dua lingkaran sampling (misalnya: N-1 dengan N-2). Dengan menggunakan metode pengambilan sampel sektor seperti ditunjukkan pada Gambar 3, cakupan piksel Kartesian untuk setiap piksel log-polar dapat dimaksimalkan. Selama proses pengubahan menjadi gambar panorama (unwarping process), piksel (ρ, θ) akan dipetakan ke setiap piksel (x 2, y 2 ) seperti pada Gambar 3. Hasil dan Pembahasan Gambar semua arah (omnidirectional image) yang digunakan ada dua macam. Pertama, gambar yang diambil dari sumber lain tanpa menggunakan kamera (omnidirectional sensor). Kedua, gambar yang diambil dengan menggunakan kamera (omnidirectional sensor).kedua gambar tersebut memiliki ukuran yang berbeda. Pada kondisi sebenarnya, ukuran gambar pertama sebesar 392x395 piksel, sedangkan gambar kedua sebesar 1024x768 piksel. Gambar semua arah yang pertama memiliki ukuran tidak terlalu besar sehingga gambar panorama yang dihasilkan baik dan bentuk visualnya adalah persegi panjang yang memuat seluruh informasi dari gambar semua arah (omnidirectional image).gambar semua arah yang kedua memiliki area gelap yang dihilangkan terlebih dahulu agar hasil gambar panorama lebih baik. Setelah itu, gambar semua arah diproses untuk diperkecil dengan ukuran yang beragam seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Gambar 4. Contoh gambar dari kamera semua arah (tanpa menggunakan kamera (omnidirectional sensor)) Sumber: Travis Deyle. 2010. Low-Cost Depth Cameras. Gambar 5. Hasil pengububahan gambar semua arah menjadi panorama (tanpa menggunakan omnidirectional sensor) E-148

Dari tabel tersebut tampak bahwa pada perkecilan 50% gambar panorama yang dihasilkan mulai terlihat baik dan menjadi baik ketika diperkecil sebesar 37,5%. Perkecilan ukuran gambar tidak bisa dilakukan sembarangan, tetapi menggunakan perhitungan perbandingan. Apabila gambar diperkecil secara manual, gambar panorama yang dihasilkan baik ketika ukuran perkecilannya menjadi kurang lebih 360x360 piksel. Dengan perkiraan ukuran secara manual, ukuran perkecilan yang membuat gambar panorama yang baik berada di antara 37,5% - 50%. Perbedaan ukuran antara lebar dan panjang (width, height piksel) menyebabkan gambar panorama yang dihasilkan tidak sempurna, dimana gambar panorama yang dihasilkan tidak sepenuhnya berbentuk persegi panjang, tetapi bergelombang dan ada informasi gambar semua arah (omnidirectional image) yang terpotong. Semakin kecil perbedaan ukuran antara lebar dan panjang (width, height pixel) semakin memberikan hasil yang lebih baik. Oleh sebab itu, gambar panorama yang baik adalah ketika ukuran panjang dan lebar atau height dan width sama, artinya ukurannya adalah persegi. Gambar semua arah yang telah menjadi gambar panorama menjadi lebih mudah untuk dibaca informasinya. Dengan spesifikasi yang dimiliki pada kamera (omnidirectional sensor)penelitian ini, gambar semua arah (omnidirectional image) yang dihasilkan terlalu gelap dan setelah adanya pengaturan pencerahan barulah didapatkan gambar yang lebih terang dan objek yang ada di dalamnya lebih terlihat. (a) (b) Gambar 6. Contoh gambar dari kamera semua arah (dengan menggunakan omnidirectional sensor) (a) Gambar semua arah asli, (b) Gambar semua arah yang telah diberikan pencerahan (dengan pengaturan pada perangkat lunak pemicu/driver) (a) (b) Gambar 7. Hasil pengubahan gambar semua arah menjadi gambar panorama (dengan omnidirectional sensor) (a) Menggunakan gambar semua yang diperkecil 50% (b) Menggunakan gambar semua yang diperkecil 37,5% Tabel 1. Hasil gambar panorama dengan beberapa ukuran perkecilan gambar semua arah No Ukuran Gambar Semua Arah (piksel) Persentase Perkecilan (%) Hasil Gambar Panorama 1. 808 x 768 0 Tidak ada hasil 2. 707 x 672 87,5 Kurang baik 3. 505 x 480 62,5 Kurang baik 4. 404 x 384 50 Cukup baik 5. 303 x 288 37,5 Baik E-149

Kesimpulan Gambar panorama yang dihasilkan terlihat baik pada saat gambar semua arah dengan menggunakan kamera diperkecil antara 37,5% - 50%. Gambar panorama yang dihasilkan dari gambar semua arah yang tidak diambil dengan kamera adalah baik karena gambar semua arah memiliki ukuran panjang dan lebar (height dan width) yang hampir sama. Gambar panorama yang dihasilkan semakin baik, bila ukuran gambar semua arah adalah persegi atau panjang dan lebar (height dan width) adalah sama karena dengan adanya perbedaan nilai panjang dan lebar (height dan width) yang besar mengakibatkan gambar panorama yang dihasilkan masih bergelombang tidak berbentuk persegi panjang murni. Secara visual, pembacaan informasi gambar panoramamenjadi lebih mudah. Untuk penelitian selanjutnya, penggunaan kamera (omnidirectional sensor) yang berbeda dapat dilakukan sehingga dapat diketahui perbandingan hasilnya. Selain itu, perbaikan gambar dengan kamera (omnidirectional sensor) yang terbatas spesifikasinya diperlukan untuk proses selanjutnya, yaitu dengan penyaringan (filter, seperti konvolusi) yang akan dilanjutkan oleh peneliti setelah penelitian ini. Daftar Pustaka Charles, J. R., (1997), Polar Projection and X-Y Omnidirectional Images, http://www.versacorp.com/vlink/product/polxyimg.htm [Diakses pada 6 November 2014] Collins, K., (2013), How to create your own Google Street View from your photo spheres, http://www.wired.co.uk/news/archive/2013-12/10/make-your-own-google-street-view/viewgallery/330991 [Diakses pada 6 November 2014] Deyle, T.,(2010), Low-Cost Depth Cameras (aka Ranging Cameras or RGB-D Cameras to Emerge in 2010?), http://www.hizook.com/blog/2010/03/28/low-cost-depth-cameras-aka-ranging-cameras-or-rgb-dcameras-emerge-2010 [Diakses pada 17 Januari 2014] Maulana, D. F., (2013), Analisis dan Implementasi Penggunaan Metode Interpolasi Nearest Neighbor dan Interpolasi Bilinear (Studi Kasus : Aplikasi Image Viewer Berbasis Android), Naskah Publikasi Skripsi, Jurusan Teknik Informatika, Yougyakarta, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom Yogyakarta, D.I.Yogyakarta, pp. 3-4. Pua,Wee S., Wong, Wai K., Loo C.K., dan Lim, W.S., (2012), A Study of Different Unwarping Methods for Omnidirectional Imaging, Computer Technology and Application 3 (2012) pp. 226-239. Rapoport, E., (2013), Create your own Street View, http://google-latlong.blogspot.com/2013/12/create-yourown-street-view.html [Diakses pada 6 November 2014] Wong, W. K., et al.,(2008), FPGA Implementation of Log-polar Mapping 15th International conference on Mechatronics and Machine Vision in Practice (M2VIP08),2-4 Dec 2008, Auckland, New-Zealand. Wong, W. K., et al., (2013), Omnidirectional Human Intrusion Detection System Using Computer Vision Techniques in Effective Surveillance for Homeland Security: Balancing Technology and Social Issues, CRC Press, pp. 435-439. E-150