BAB 2 GAYA 2.1 Sifat-sifat Gaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

SASARAN PEMBELAJARAN

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA. TKS-4101: Fisika. Hukum Newton. Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

HUKUM NEWTON B A B B A B

Hukum Newton tentang Gerak

HUKUM NEWTON TENTANG GERAK DINAMIKA PARTIKEL 1. PENDAHULUAN

Mekanika : Gaya. Hukum Newton

Fisika Dasar. Dinamika Partikel. Siti Nur Chotimah, S. Si, M. T. Modul ke: Fakultas Teknik

BAB 5: DINAMIKA: HUKUM-HUKUM DASAR

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

GAYA. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

Hukum Newton dan Penerapannya 1

DINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si

GAYA DAN HUKUM NEWTON

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB I PENDAHULUAN. fisika sejak kita kelas VII. Bila benda dikenai gaya maka benda akan berubah bentuk, benda

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

DINAMIKA PARTIKEL KEGIATAN BELAJAR 1. Hukum I Newton. A. Gaya Mempengaruhi Gerak Benda

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

DINAMIKA GERAK LURUS

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Disamping gaya kontak ada juga gaya yang bekerja diantara 2 benda tetapi kedua benda tidak saling bersentuhan secara langsung. Gaya ini bekerja melewa

Fisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

RINGKASAN BAB 2 GAYA, MASSA, DAN BERAT BENDA

Bab III Elastisitas. Sumber : Fisika SMA/MA XI

M E K A N I K A MEKANIKA

DINAMIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.

A. Pengertian Gaya. B. Jenis-Jenis Gaya

M E K A N I K A T E K N I K TIM FISIKA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2017

MODUL MATA PELAJARAN IPA

DINAMIKA GERAK FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) Mirza Satriawan. menu. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

HUKUM - HUKUM NEWTON TENTANG GERAK.

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

MENERAPKAN HUKUM GERAK DAN GAYA

Kegiatan Belajar 3 MATERI POKOK : JARAK, KECEPATAN DAN PERCEPATAN

VEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

5. Gaya Tekan Tekanan merupakan besarnya gaya tekan tiap satuan luas permukaan.

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

Fisika Umum suyoso Hukum Newton HUKUM NEWTON

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!

Jawaban Soal No W = (3kg)(9,8m/s 2 )= 29,4 kg.m/s 2 =29,4 N 2. W = (0,20kg)(9,8m/s 2 )=1,96 N 10/21/2011

Gaya. Gaya adalah suatu sebab yang mengubah sesuatu benda dari keadaan diam menjadi bergerak atau dari keadaan bergerak menjadi diam.

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

M E K A N I K A HUKUM NEWTON MEKANIKA TIM FISIKA 9/20/2012

JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Kinematika Sebuah Partikel

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

Fisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Hukum I Newton. Hukum II Newton. Hukum III Newton. jenis gaya. 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika.

Membahas mengenai gerak dari suatu benda dalam ruang 3 dimensi tanpa

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN


BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode ini digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada

BAB II HUKUM NEWTON TENTANG GAYA

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Gambar 12.2 a. Melukis Penjumlahan Gaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

BAB USAHA DAN ENERGI

Kumpulan Soal UN Materi Hukum Newton

ΣF r. konstan. 4. Dinamika Partikel. z Hukum Newton. Hukum Newton I (Kelembaman/inersia)

08:25:04. Fisika I. gaya. benda dalam sistem. diharapkan. dan masing-masing. Kompetensiyang. gaya-gaya

BESARAN VEKTOR B A B B A B

Bab 6 Momentum Sudut dan Rotasi Benda Tegar

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton itu mudah dipahami, yaitu memang sebuah benda akan tetap diam bila benda itu tidak dikenai gaya lain.

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

KINEMATIKA DAN DINAMIKA: PENGANTAR. Presented by Muchammad Chusnan Aprianto

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MENENTUKAN KOEFISIEN GESEK STATIS (FT-)

Statika dan Dinamika

Kuliah kedua STATIKA. Ilmu Gaya : Pengenalan Ilmu Gaya Konsep dasar analisa gaya secara analitis dan grafis Kesimbangan Gaya Superposisi gaya

Kenapa begini? Kenapa bola berperilaku seperti itu? Kenapa suatu benda dapat bergerak? Sebuah benda akan terus diam jika tidak ada gaya yang bekerja p

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

LATIHAN UJIAN NASIONAL

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

BAB II - Keseimbangan di bawah Pengaruh Gaya-gaya yang Berpotongan

GERAK HARMONIK SEDERHANA

BAB 4 GAYA DAN PERCEPATAN

Transkripsi:

BAB 2 GAYA Dua bab berikutnya mengembangkan hukum statistika, yang merupakan suatu kondisi dimana suatu benda tetap diam. Hukum ini dapat dipakai secara universal dan dapat digunakan untuk mendesain topangan suatu jembatan sama baiknya untuk memahami fungsi otot dalam sikap tubuh tegap. Mempelajari statistika juga menyediakan pengenalan yang baik terhadap gaya, yang merupakan satu dari konsep fisika yang penting. 2.1 Sifat-sifat Gaya Mungkin untuk m,enentukan gaya yang bekerja dengan menggambarkan operasi yang dibutuhkan untuk mengukurnya. Ini merupakan cara konsep dari panjang dan waktu yang telah dikenalkan di bab 1; tatapi karena prosedur lebih tak dikenal sifat gaya yang kita ingin tekankan, kita tidak perlu bersusah-susah untuk menentukan gaya pada semua, membawanya menjadi konsep primitif denga sifat-sifat berikut. Sifat 1 : gaya tarikan atau dorongan, seperti pada kontraksi otot. Gaya selalu bekerja oleh suatu benda ke benda lainya. Jadi tangan digambar 2.1 mendesak suatu gaya F (oleh tali ) terhadap kotak. Sifat 2 : gaya dikarakterisasi oleh besar dan arahnya dimana gaya bekerja. Itulah, baik besar dan arahnya dibutuhkan untuk mencirikan gaya lengkap. Besar dapat dinyatakan dalam berbagai unit satuan, dan sekarang pound inggris akan digunakan. Gaya 1 lb adalah gaya yang dibutuhkan untuk menopang berat 1 lb. arah gaya adalah arah dimana gaya cenderung terhadap benda dimana dilakukannya. Arah ditunjukan dengan tanda panah gambar 2.1, dimana diidentifikasikan dengan panjang tali. Kuantitas besar dan arah disebut vektor. Arah panah menunjukan besar vektor. Simbol gaya ditulis huruf besar tebal (F) atau huruf besar miring (F) Sifat 3 (hukum 3 newton tentang gerak) : gaya selalu berpasangan. Dua gaya yang berpasangan dinyatakan dengan gaya aksi dan gaya reaksi. Gaya aksi reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda. Hukum newton (1 2 3)merupakan salah satu hukum alam.

Sifat 4 : jika dua (atau lebih gaya ) beraksi secara bersamaan pada benda yang sama, pengaruhnya adalah sama seperti gaya tunggal yang merupakan penjumlahan vektor dari gaya individu. Sifat 5 : (hukum pertama newton tentang gerak) untuk suatu benda tetap pada keadaan diam, contohnya berada dalam keseimbangan, dibutuhkan bahwa jumlah vektor dari seluruh gaya yang beraksi padanya adalah nol. 2.2 Beberapa gaya-gaya khusus Gaya gravitasi Nama gravitasi disini diberikan pada gaya yang mana ada interaksi bumi pada seluruh benda. Sebenarnya gaya gravitasi dimiliki oleh setiap benda yang bermassa. Gaya gravitasi pada setiap benda dipermukaan bumi dianggap sama. Dengan hanya 0.5 % perbedaan di khatulistiwa dengan di kutub. Arah gaya gravitasi adalah ke pusat bumi. Jika kita menjatuhkan sebuah benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistansi udara sehingga satu-satunya gaya yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena gravitasi (keadaan ini dinamakan gerak jatuh bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s 2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk setiap benda, tak bergantung pada massanya. Kita namakan nilai percepatan ini g. dari hukum kedua newton, kita dapat menulis gaya gravitasi F g pada benda bermassa m sebagai F g = ma Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya gravitasi, kita dapatkan W = mg Karena pada tiap lokasi tertentu, berat sebuah benda sebanding dengan massanya, kita dapat membandingkan massa sebuah benda dengan massa benda lain dengan membandingkan beratnya di lokasi yang sama. Gaya gravitasi dapat digunakan untuk menetapkan satuan gaya. Pertama, balok logam well-machined yang dihasilkan dan berubah-ubah disain sebagai standar. Gaya gravitasi pada balok diambil 1 unit gaya. Kedua, sejumlah standar kedua dihasilkan dari standar pertama. Dilakukan dengan menyeimbangkan pada suatu alat timbangan. Ketiga, balok logam misalnya ¼, ½, 5, 10 lb dan lainnya dihasilkan dari standar kedua, dan akan diperoleh seperangkat

pembanding berat. Berat suatu benda yang tidak diketahui diperoleh dengan cara menimbang dan menyetarakan dengan perangkat pembanding berat. Gaya pegas. Sebuah pegas yang dibuat dengan cara melilitkan kawat yang kaku emnjadi sebuah kumparan adalah alat yang lazim. Gaya yang dikerjakan oleh pegas jika ia ditekan atau diregangkan adalah hasil dari gaya intermolekuler yang rumit di dalam pegas, tetapi gambaran empiris tentang perilaku makroskopik pegas adalah cukup untuk kebanyakan terapan. Jika pegas ditekan atau diregangkan kemudian dilepas, pegas kembali ke panjang asal atau alamiahnya, jika perpindahannya tidak terlalu besar. Ada suatu batas untuk perpindahan itu, di atas nilai itu pegas tidak kembali ke panjang semulanya tetapi tinggal secara permanene dalam keadaan yang telah berubah. Bila suatu pegas digantung secara vertikal, kemudian pada pegas tersebut digantung suatu beban yang tidak melebihi batas elastisitas pegas maka pegas tersebut akan tertarik ke bawah oleh gaya gravitasi sebesar : F g =k.x F g = gaya gravitasi; k = konstanta gravitasi; x = pertambahan panjang. Karena berada dalam kesetimbangan, maka menurut hukum 3 newton tentang gerak resultan gaya adalah nol, F g + F k = 0 F k = -k.x F k adalah gaya yang dilakukan pegas yang arahnya berlawanan dengan gaya gravitasi. Gaya yang dikerjakan oleh pegas sama dengan gaya yang dikerjakan oleh satu atom pada atom lain dalam sebuah molekul atau zat padat dalam arti bahwa, untuk perpindahan yang kecil dari kesetimbangan, gaya pemulih sebanding dengan perpindahan. Gaya Normal Ketika suatu benda berada dalam keseimbangan maka gaya-gaya yang beraksi padanya harus sama dengan nol (sifat 5: hukum 1 Newton tentang gerak). Misalnya bila suatu benda berada pada suatu meja dalam keadaan diam maka selain gaya gravitasi yang dilakukan benda terhadap bumi maka harus ada gaya penyeimbangnya, yaitu gaya normal. Gaya normal adalah

gaya yang dilakukan oleh permukaan kontak benda yang arahnya tegak lurus bidang kontaknya, maka disebut juga gaya kontak. Pada contoh di atas jika gaya gravitasi F g arahnya ke bawah maka gaya normal F c arahnya adalah berlawanan ditandai negatif F g dan memiliki besar yang sama. F c = -F g. Gaya normal merupakan suatu gaya aksi reaksi, bila F g adalah gaya aksi, maka F c merupakan gaya reaksinya. Gaya gesekan Gaya gesekan muncul bilamana suatu benda meluncur di atas benda lain. Gaya ini sejajar dengan permukaan benda umumnya arah aksinya berlawanan dengan gaya ekternal yang diberikan. Misalnya, bila suatu benda berada pada meja dan kita tarik gaya yang kecil F a. maka benda akan tetap diam karena F f > F a. jika gaya yang kecil F a itu diperbesar mendekati F f, maka kesetimbangan benda goyah dan benda akan mulai bergerak. Gaya gesekan maksimum benda bergantung pada sifat alamiah dua permukaan benda dan besar gaya kontak F c. F f = μ.f c Ketika benda diam hingga mulai akan bergerak, maka gaya gesekannya menjadi : F f = μ s.f c Sedangkan ketika benda bergerak gaya gesekannya menjadi : F f = μ k.f c dengan μ s adalah koefisien gesekan statis dan μ k adalah koefisien gesekan dinamis. 2.3 Contoh contoh keterlibatan gaya dalam suatu garis. Dua gaya dikatakan berada pada satu garis jika mereka mempunyai arah yang sama atau berlawanan. Gaya F 1 dan F 2 dalam gambar 2.19 mempunyai arah yang sama, dan gambar 2.20 menunjukan bahwa besar dari gayanya S = F 1 + F 2 adalah sama dengan jumlah besar F 1 dan F 2. Yang mana jika besar F 1 adalah 8 lb dan besar F 2 adalah 5 lb, besar S adalah 13 lb.

Jika dua gaya tidak berada pada satu garis, jumlah mereka tidak sama dengan nol baik itu penjumlahan ataupun selisih gaya-gaya individunya. Kita menunda pembahasan ini lebih dalam pada bagian 2.5 dan sekarang menganggap semua contoh persoalan gaya berada pada satu garis. Sebagai contoh, anggap gambar 2.23, yang mana menunjukan kepala pasien dengan leher ditarik. Suatu gaya dilakukan pada kepala dengan bantuan tali pengikat dagu supaya meletakkan daya tarikan pada struktur cervical. Tali perngikat dagu ditarik dengan suatu kawat melalui kerekan dan diletakkan berat 12 lb. dengan susunan ini berapa tegangan T n dalm vertebrata berleher. Tegangan T c pada kawat adalahg 12 lb. Karena berat 12 lb berada dalam keseimbangan, kawat harus mendesakkan gaya keatas 12 lb pada kawat untuk mengimbangi gaya gravitasi. Reaksi terhadap gaya keatas yang didesak oleh kawat pada beban adalah suatu gaya kebawah 12 lb yang didesak oleh beban pada kawat. Menurut definisi, tekanan T c pada kawat adalah gaya sama besar pada ujung-ujung kawat sebesar 12 lb. Karena gayanya sama pada masing-masing ujung, sehingga kepala harus mendesakkan suatu gaya 12 lb ke kanan kawat. Reaksinya adalah suatu gaya 12 lb ke kiri, didesak oleh kawat pada kepala. Seluruh penggunaan berat, kerekan, kawat, dan tali pengikat dagu melakukan gaya F a pada kepala. Itu secara tak sengaja jelas untuk membaca bahwa apa yang dilakukan alat tarikan, tetapi diingat bahwa gaya gravitasi 12 lb beraksi hanya pada beban. Kita harus mengulang menggunakan hukum pertama dan ketiga (sifat 5 dan 3) untuk menyimpulkan bahwa gaya yang dilakukan pada kepala oleh kawat adalah juga 12 lb. Dari semuan ini, kita dapat menganalisa gaya pada kepala. Karena kepala berada dalam keseimbangan, gaya totalnya harus nol. oleh karena itu harus ada gaya lain pada kepala yang sama dengan F a, ditunjukan dalam gambar 2.24. Benda yang dapat melakukan gaya itu tidak lain adalah leher, sehingga kita menyimpulkan bahwa ada gaya kontak F c = - F a yang didesak pada kepala oleh leher. Reaksi terhadap F c adalah gaya kontak R c = - F c = F a yang kepala lakukan pada leher. Dengan menggunakan lagi hukum pertama dan ketiga kita menyimpulkan suatu gaya yang besarnya 12 lb menarik kekiri pada leher. Karena juga leher berada dalam keseimbangan, ada gaya 12 lb yang mendesak ke kanan pada leher oleh spinal column. Leher jadi dalam tekanan, dan besarnya T n adalah 12 lb.

2.4 Komponen Gaya Kadang-kadang cocok untuk menggantikan sebuah gaya dalam dua persoalan gaya yang tegak lurus F x dan F y dimana jumlah vektor sama dengan F: F = F x + F y Gaya- gaya F x dan F y disebut komponen gaya F. Operasi mencari F x dan F y disebut memecah F dalam komponen-komponennya. Misalnya, gambar 2.30 menunjukan gaya F yang didesak oleh otot deltoid pada tulang lengan atas ketika lengan direntangkan. Dari studi x-ray didapat bahwa otot mendesakkan gaya kira-kira 15 terhadap tulang lengan atas. Gaya ini melakukan dua fungsi yang berbeda: (1) mendukung lengan melawan gaya gravitasi (2) menyeimbangkan persendian tulang dengan menarik tulang lengan atas terhadap tulang belikat. Besar gaya yang terlibat dalam setiap fungsi ini didapatkan dengan memecah F dalam komponen gaya yang sejajar dan tegak lurus lengan atas. Adapun cara menentukan komponen-komponen gaya adalah Menggunakan metode grafik. Dilakukan dengan menggambar sketsa gaya F di atas suatu garis lurus horisontal dengan tanda arah panah menunjukan arah gaya dan panjang arah panah menunjukan besar gaya, dimana dilakukan dengan melakukan perbandingan skala. Kemudian memproyeksikannya pada arah horisontal dan vertikal secara manual. Metoda ini tidaklah efektif karena membutuhkan ketelitian tinggi dalam mensketsa panjang gaya. Menggunakan metode tigonometri. Dilakukan dengan menggunakan sifat trigonometri dengan garis miring gaya F dinyatakan dalam segitiga siku-siku. Komponen-komponen gaya diperoleh dengan memproyeksikan gaya F dalam arah horisontal dan vertikal menggunakan sifat trigonometri seperti sinus dan cosinus. Walupun metode ini sedikit rumit, metode ini memiliki ketepatan tinggi dan praktis digunakan. 2.5 contoh terlibatan gaya dalam pesawat (bidang miring) Suatu permasalahan yang khas dalam mekanika adalah menentukan gaya-gaya yang beraksi pada suatu benda yang diam. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menggunakan hukum pertama newton (sifat 5) dan hukum penjumlahan vektor gaya (sifat 4).

Dalam banyak soal-soal mekanika, dua atau lebih benda bersinggungan atau dihubungkan oleh tali atau pegas. Soal-soal macam itu dapat dipecahkan dengan memperlakukan setiap benda secara terpisah. Untuk masing-masing benda, sebuah diagram benda bebas digambarkan dan hukum kedua Newton diterapkan. Persamaan-persamaan yang dihasilkan kemudian dipecahkan secara serempak untuk mendapatkan gaya atau percepatan yang tak diketahui. Untuk sistem dua benda, gaya yang dikerjakan oleh benda pertama pada benda kedua harus sama dan berlawanan dengan gaya yang dikerjakan benda kedua pada benda pertama, seperti yang dinyatakan dalam hukum ketiga newton. Contoh klasiknya berupa menentukan besar dari gaya kontak dan gesekan yang beraksi pada balok yang diam pada bidang miring. Kemiringan balok tersebut 25, dan gaya gravitasinya F g terletak pada balok arahnya kebawah. Akibat gaya gravitasi ini muncul gaya permukaaan F s. Gaya permukaan F s ini sejajar dengan gaya gravitasi namun berlawanan arah. Oleh karena itu gaya kontak F c dan gaya gesekan F f merupakan komponen F s, dimana gaya kontak F c tegak lurus dengan bidang miring dan gaya gesekan F f sejajar dengan bidang miring. Jumlah dari ketiga gaya ini haruslah nol: hukum penjumlahan vektor gaya (sifat 4). Dari grafik didapatkan: F c = F s = 8 lb cos 25 = 7,25 lb F f = F s = 8 lb sin 25 = 3,38 lb Dengan menggunakan persamaan 2.4 F f s F c 3,38 lb s 7,25 lb s Ini berarti bahwa jika koefisien gesekan kurang dari 0,466, balok tidak diam pada papan dengan kemiringan 25.