PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN UMKM DALAM UNDANG-UNDANG NO. 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WISATAWAN

PERAN UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN DALAM PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN OBJEK WISATA

UPAYA PENCAPAIAN IKLIM USAHA KONDUSIF BAGI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) DALAM KEGIATAN BISNIS PARIWISATA

FUNGSI HUKUM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Oleh : Dewa Ayu Made Kresna Puspita Santi I Gusti Ngurah Parwata

Oleh : Putu Ayu Satya Mahayani I Ketut Sujana Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

Oleh : MADE YUDHA WIRAWAN NIM :

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

ANALISIS YURIDIS MENGENAI KEISTIMEWAAN BAGI PELAKU USAHA KECIL TERKAIT DENGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

Latar Belakang. Furnitur kayu Furnitur rotan dan bambu 220 Furnitur plastik 17 Furnitur logam 122 Furnitur lainnya 82 Sumber: Kemenperin 2012

BAB IV PENUTUP. di Provinsi Riau dalam mengikuti e-procurement pada tahun yaitu

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah

PERKEMBANGAN ASAS PARTISIPASI DALAM PERATURAN USAHA PENYEDIAAN SARANA WISATA TIRTA

BAB I PENDAHULUAN. September Matriks Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah per Kementerian/Lembaga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

KEDUDUKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA SEBAGAI LEMBAGA PENGELOLA KEPEGAWAIAN MENURUT UNDANG UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS YURIDIS KEBEBASAN BERSERIKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PARTAI POLITIK

UKM di Indonesia. Perkembangan UKM di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

POTENSI DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI KABUPATEN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DANA PENGUATAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

TINDAKAN HUKUM PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM MELINDUNGI KEBERADAAN AIR TANAH DI KOTA DENPASAR

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DAN/ ATAU SAKSI KORBAN TRANSNATIONAL CRIME DALAM PROSES PENEGAKAN HUKUM PIDANA

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam

Bab I. Pendahuluan. kategori tersebut dapat digolongkan menjadi pekerja informal. Berdasarkan data BPS

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) YANG BERBENTUK BUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT)

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

AKIBAT HUKUM KEPAILITAN SUAMI/ISTRI TERHADAP HARTA BERSAMA SUAMI-ISTRI TANPA PERJANJIAN KAWIN. Oleh Putu Indi Apriyani I Wayan Parsa

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KOPERASI DENGAN BANK DI DENPASAR DALAM PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Sejak digunjang krisis moneter pada tahun 1998 lalu,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KUALITAS TENAGA KERJA, BANTUAN MODAL USAHA DAN TEKNOLOGI TERADAP PRODUKTIVITAS KERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI JIMBARAN

BAB III TINJAUAN TEORI. A. Defenisi Usaha Mikro kecil menengah (UMKM) maupun dalam hal penyerapan tenaga kerja. UKM dianggap penyelamat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak krisis moneter. tahun 1998 mengalami percepatan terutama dalam periode

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP DAFTAR MENU MAKANAN YANG TIDAK MENCANTUMKAN HARGA

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IZIN BANGUN-BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan

DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP IMPOR BAHAN BAKU INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA DENPASAR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional.

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP INTERNATIONAL CONVENTION ON TRAVEL CONTRACTS DALAM TRANSAKSI JASA PERJALANAN WISATA

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak dapat dipisahkan dari peran para tenaga kerja itu sendiri. Pekerja dan

PENYELESAIAN KREDIT MACET TANPA JAMINAN PADA KOPERASI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

Made Heny Urmila Dewi. SE., MSi / akademik Lektor Guru Besar. SKS Kuliah Prakti Praktek Penyiapan Makalah

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

AKIBAT HUKUM TERHADAP PENGUSAHA YANG MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KEPADA PEKERJA YANG SAKIT

I. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. comparative advantage menjadi competitive advantage. Seiring dengan. lingkungan yang terus berubah ataupun semakin berkembang.

PENGATURAN KEANEKARAGAMAN HAYATI BAWAH LAUT BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN BERKELANJUTAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANS SARBAGITA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODA ALTERNATIF ANGKUTAN WISATA DI BALI DAN LOMBOK

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh : NI KOMANG SEPIANTINI

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata di Indonesia telah menjadi sektor strategis dalam sistem perekonomian nasional yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

Rosmiati. Staff Pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jambi ABSTRACT

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA DIVA CAKE AND COOKIESDI KABUPATEN SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 34 Undang-Undang Dasar Negara 1945, mengatur tanggungjawab

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DARI PELAKU USAHA YANG TUTUP TERKAIT DENGAN PEMBERIAN LAYANAN PURNA JUAL/GARANSI

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya

BAB I LATAR BELAKANG

Transkripsi:

PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN UMKM DALAM UNDANG-UNDANG NO. 10 TAHUN 2009 TENTANG KEPARIWISATAAN Oleh : Ni Nyoman Tina Savitri I Ketut Wirawan Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Permasalahan pokok penelitian dalam tulisan ini menyangkut pengaturan tentang perlindungan hukum dan pemberdayaan UMKM dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009. Penelitian ini termasuk penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan analisis konsep hukum (analitical conseptual approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan sudah mengatur tentang Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM, namun ketentuan tersebut masih sumir dan belum memadai serta perlu ditindaklanjuti dengan pembentukan Peraturan Daerah dalam rangka pemberdayaan UMKM. Kata Kunci : Perlindungan dan Pemberdayaan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kepariwisataan ABSTRACT The main problem of the reserach presented this writing is related to the organization of law protection and the enforcement of UMKM in the Indonesian Constitution, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009. The research belongs to normative law research with statue approach and analitical conceptual approach. The result of the research shows that the Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 on Tourism has organized the Protection and the Enforcement of UMKM. However, the stipulation is still short, insufficient, and needs to be followed kup with the formation of Regional Regulation jfor the shake of enforcing the UMKM. Keywords : Protection and the Enforcement, UMKM, Tourism I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masaslah Pariwisata merupakan salah satu andalan dalam perolehan devisa bagi pembangunan baik nasional maupun daerah 1. Pariwisata merupakan salah 1 Made Metu Dahana, 2012, Perlindungan Hukum dan Keamanan Terhadap Wisatawan, Paramita, Surabaya, hal.1. 1

satu potensi yang diunggulkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2. Hal ini sejalan dengan fungsi kepariwisataan sebagai sebagaimana tercantum dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. 3 Tidak dapat dipungkiri sektor pariwisata sampai saat ini masih diharapkan sebagai penghasil devisa yang handal untuk membangun perekonomian negara, termasuk Indonesia. Tahun 2010 Indonesia kedatangan wisatawan mancanegara 6 juta orang, dengan meraih devisa sebesar 7,57 milyar dollar Amerika Serikat. 4 Kemajuan ekonmomi yang dicapai akibat pengaruh pariwisata selama ini lebih banyak dinikmati oleh pelaku usaha besar dan masih sedikit memberi manfaat bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Kondisi UMKM masih tampak sebagai pihak yang termarjinalkan, meskipun peran UMKM demikian vital dalam pertumbuhan perekonomian di Indonesia sebagai daerah tujuan wisata. Dengan diundangkannya Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan perlu kiranya dilakukan penelitian dan kajian seberapa jauh Undang-Undang Kepariwisataan tersebut mengatur mengenai perlindungan hukum dan pemberdayaan UMKM, sehingga nantinya UMKM mampu bersaing serta tumbuh dan berkembang dengan sehat seiring dengan kemajuan pariwisata nasional. II. ISI MAKALAH 2.1. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah peneliltian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan analisis konsep hukum (analitical conseptual approach). Mengingat sifatnya penelitian hukum normatif, maka bahan 2 Ibid, h.2 3 Ibid. 4 Dewi Kasih, Fungsi Hukum Perjanjian Build Operate and Transfer (BOT) Dalam Melindungi Pembangunan Pariwisata, Jurnal Kertha Patrika, No.2, Volume 36 September, Denpasar, 2011, h. 21. 2

hukum yang dipergunakan terdiri dari bahan hukum primer, berupa peraturan perundang-undangan tentang kepariwisataan dan bahan hukum sekunder yang berupa tulisan-tulisan hukum dari para ahli hukum. 2.2 HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1.1. Peran UMKM Bagi Perkembangan dan Pertumbuhan Ekonomi. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. 5 Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha besar yang stagnasi dan bahkan berhenti aktivitasnya, sektor UMKM terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM perlu dilakukan oleh Pemerintah agar UMKM dapat lebih berkembang dan kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. 6 2.1.2. Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Seperti sudah dipaparkan di atas, bahwa UMKM msih belum mendapatkan perlakuan yang memadai dari pemerintah. Meskipun ada program kemitraan, penjaminan kredit, kredit lunak bagi UMKM, namun jujur diakui UMKM masih sebagai pihak yang termarjinalkan. Hal yang demikian sangat ironis, mengingat UMKM mempunyai peran vital dalam pertumbuhan dan perkembangan perekonomian. Dengan diundangkannya Undang-Undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, memuat prinsip penguatan, perlindungan dan pemberdayaan UMKM, sehingga diharapkan kelompok UMKM mampu berkembang dalam rangka membangun perekonmian berdasarkan demokrasi ekonomi yang 5 I Wayan Wenegama, Peranan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Penyerapan Tenaga Kerja dan Tingkat Pendapatan Masyarakat Miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, Buletin Studi Ekonomi, Volume 18 No. 1, Pebruari 2013, h. 79. 6 Ibid. 3

berkeadilan sebagaimana diamanatkan pasal 3 Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Ketentuan pasal 17 UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan mengatur tentang Kewajiban Pemerintah untuk mengembangkan dan melindungi UMKM dan Koperasi dalam bidang usaha pariwisata dengan membuat kebijakan dan memfasilitasi kemitraan UMKM dengan usaha skala besar. 7 Selengkapnya ketentuan pasal 17 dimaksud adalah : Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengembangkan dan melindungi usaha mikro, kecil, menengah dan Koperasi dalam bidang usaha pariwisata dengan cara; a. Membuat kebijakan pencadangan usaha pariwisata untuk usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi; dan b. Memfasilitasi kemitraan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi dengan usaha skala besar. Ketegasan tentang pemberdayaan UMKM ini juga dapat dilihat pada penjelasan umum dari Undang-Undang No. 10 tahun 2009 tentang Kapariwisataan. Pembangunan kepariwisataan juga berorientasi pada upaya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menangah didalam dan di sekitar destinasi pariwiata. Sebagaimana pula dikemukakan oleh Akhmadi bahwa Ruh dari UU Pariwisata yang baru (UU No.10 Tahun 2009) adalah sebagai upaya pemerintah untuk mendorong usaha kecil dan menengah agar lebih tumbuh dan berkembang, sehingga tercipta sustainable tourism industry untuk mengurangi kemiskinan. 8 III. KESIMPULAN Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan sudah mengatur tentang Perlindungan 7 Violetta Simatupang, 2009, Pengaturan Hukum Kepariwisataan Indonesia, PT. Alumni, Bandung, h. 67. 8 Akhmadi yang dikutip pula dari Annas, Pandu G, 2009, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pariwisata Demi UMKM, http; //m.beritajatim.com.26 pebruari 2009. 4

dan Pemberdayaan UMKM, namun ketentuan tersebut masih sumir dan belum memadai serta perlu ditindaklanjuti dengan pembentukan Peraturan Daerah dalam rangka pemberdayaan UMKM. DAFTAR PUSTAKA Made Metu Dahana, 2012, Perlindungan Hukum dan Keamanan Terhadap Wisatawan, Paramita, Surabaya. Dewi Kasih, Fungsi Hukum Perjanjian Build Operate and Transfer (BOT) Dalam Melindungi Pembangunan Pariwisata, Jurnal Kertha Patrika, No.2, Volume 36 September, Denpasar, 2011. I Wayan Wenegama, Peranan Usaha Kecil dan Menengah Dalam Penyerapan Tenaga Kerja dan Tingkat Pendapatan Masyarakat Miskin di Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, Buletin Studi Ekonomi, Volume 18 No. 1, Pebruari 2013. Violetta Simatupang, 2009, Pengaturan Hukum Kepariwisataan Indonesia, PT. Alumni, Bandung. Akhmadi yang dikutip pula dari Annas, Pandu G, 2009, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pariwisata Demi UMKM, http; //m.beritajatim.com.26 pebruari 2009. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan 5