PEMBUATAN PAES PENGANTIN SOLO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROPORSIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN PAES PENGANTIN SOLO PUTRI DENGAN MENGGUNAKAN WELAT LATINO DI BLK KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang kaya akan budaya tidak lepas dari tata rias pengantin yang

PERBANDINGAN HASIL PAES TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN ANTARA MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN METODE PROPORSIONAL

MERIAS WAJAH PENGANTIN UNTUK BENTUK WAJAH BULAT

PERKEMBANGAN STANDARDISASI TATA RIAS PENGANTIN SOLO BASAHAN

BAHAN AJAR. Tata Rias Korektif Wajah

A. PENDAHULUAN B. Pengetahuan dan Teknik Corective Make Up 1. Pengertian rias wajah korektif

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN

MODUL TATA RIAS WAJAH PENGANTIN SUNDA PUTRI ( JAWA BARAT) Disusun oleh: Endang Kuncahyawati S.Pd

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA RIAS PENGANTIN

Pemanfaatan limbah kertas koran sebagai alat untuk penataan rambut pada mata kuliah pengantin internasional

e-journal. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013, edisi yudisium periode Februari 2013, hal 10-18

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PENGANTIN INDONESIA II

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. dan pengolahan data serta perancangan dalam pembuatan film dokumenter ini.

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang berbeda-beda

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat film dokumenter

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (PENGANTIN INDONESIA II) 1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Basahan.

MINAT CALON PENGANTIN TERHADAP TATA RIAS PENGANTIN PAES AGENG MODIFIKASI DI KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP

BAB VIII TATA RIAS KOREKTIF

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak.

Dewi Lutfiati Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

1.Kompetensi: Rias Pengantin Gaya Solo Putri. Mahasiswa dapat :

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERANAN JURU RIAS PENGANTIN TERHADAP PELESTARIKAN TATA RIAS DAN BUSANA ADAT SOLO PUTRI DI KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. mempunyai tata cara dan aspek-aspek kehidupan yang berbeda-beda. Oleh

FAKTOR FAKTOR MINAT CALON PENGANTIN DALAM MEMILIH BUSANA PENGANTIN DI DESA PABELAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENDEKATAN BUDAYA TATA RIAS WAJAH PENGANTIN GAYA YOGYAKARTA

Usaha Sampingan Jasa Rias Pengantin

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Journal of Beauty and Beauty Health Education

TATA RIAS KOREKSI A. Tata Rias Koreksi Bentuk Wajah

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak pada garis khatulistiwa. Dengan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PENGANTIN INDONESIA I

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

ABSTRAK PERANCANGAN BOOK DESIGN TATA CARA PERNIKAHAN ADAT YOGYAKARTA. Oleh Wenny Anggraini Natalia NRP

KARAKTERISTIK TATA RIAS PENGANTIN SOLO

BAB I PENDAHULUAN. ini sanggul tersebut hanya dapat ditemui pada saat-saat tertentu.

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

MANIFESTASI NILAI TRADISIONAL RIASAN PENGANTIN KONTEMPORER DALAM MATA PELAJARAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN DI SMK

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

MODIFIKAS TATA RIAS PENGANTIN PUTRI MUSLIM TRENGGALEK

PERSEPSI MASYARAKAT KETURUNAN ARAB DI JAKARTA TERHADAP TATA RIAS WAJAH PENGANTIN GAYA RAS TIMUR ASING

BAB II KARAKTERISTIK BUSANA ETNIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SMK Negeri 1 Beringin merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

Cara Membuat Kepiting dari Daun Kelapa (Janur) Mainan Tradisional Kepiting dari Janur (Daun Kelapa Muda)

KODE MODUL: KUL-208B. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

MATERI KOREKSI ALIS. 1. Pengertian adalah tindakan memperindah model alis sesuai dengan bentuk wajah dan bentuk alis itu sendiri ( gambar 1 )

ANALISIS HASIL PRAKTEK PENATAAN SANGGUL SIPUT EKOR KERA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

Rina Yuliani Mahasiswa S1 Tata Rias, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TATA RIAS PENGANTIN DENGAN PAES

MINAT KONSUMEN DALAM PEMILIHAN TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL DAN MODIFIKASI DI SALON KEMUNING PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yang terdiri dari

KARYA SENI BUDAYA TATA RIAS PENGANTIN BALI AGUNG PUTRI (STUDI EMPIRIS DI DENPASAR KABUPATEN BADUNG)

BAB 1 PENDAHULUAN. sakral, sebuah pernikahan dapat menghalalkan hubungan antara pria dan wanita.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ritual injak telur sesuai dengan namanya dimana telur ayam kampung yang telah

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV STUDI ANALISIS TENTANG SIMBOL. A. Simbol Menurut Masyarakat Desa. Kedungrejo, Kecamatan. Kerek,

TATA RIAS DAN BUSANA TARI PADMA MUSTIKANING KRIDA

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

untuk memperbaiki penampilan dari kekurangan kekurangan yang ada ke arah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

Modifikasi Busana Pengantin Adat Solo Putri One piece dengan Hiasan Benang Emas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Rancangan kostum pada tokoh Rampak Kera dalam The Futuristic of

LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP

RIAS PENGANTIN MUSLIM

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

1 I Made Bandem, Ensiklopedi Tari Bali, op.cit., p.55.

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

Rias pengantin yang terkesan sederhana dan segar dengan penampilan yang natural namun tetap anggun dan elegan. Rias pengantin yang terkesan lembut

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kepribadian seseorang. Tidak hanya pakaian sehari-hari saja

ABSTRAK. Keywords: Songket, Limasan, cutting, ready-to-wear. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari pulau-pulau dan

MODUL KURSUS MENJAHIT TINGKAT DASAR

Tata Rias dan Tata Busana Tari Golek Asmaradana Bawaraga

BAHAN AJAR BAGIAN II SEJARAH MODE HUBUNGAN BENTUK DASAR BUSANA ASLI DENGAN BUSANA TRADISIONAL INDONESIA

SENI LIPAT MELIPAT DAN ARTI SIMBOLIS

BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN BERBASIS

Hair Do atau Jilbab Pengantin Wanita. Hair Do atau Jilbab Pengantin Wanita. Bunga segar aksesoris rambut pengantin dan orang tua.

Kain Sebagai Kebutuhan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. beragam tergantung pada budaya dari daerah tertentu. Sanggul merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian yang dipakai sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

Transkripsi:

PEMBUATAN PAES PENGANTIN SOLO DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROPORSIONAL Ade Novi Nurul Ihsani TJP, Fakultas Teknik UNNES ABSTRACT : Paes makeup forehead is black or green. Paes in bridal style solo consists of four ( 4 ) sections, namely gajahan, penitis, pengapit, and godeg. Some parts Paes has a different shape, Gajahan shaped like the tip of a duck egg, magnolia flower bud shape penitis, pengapit shaped like a hen's egg and Godeg liked the turi flower. Today Paes -making can be done by a variety of techniques, one of them by using the technique of proportional. Proportional technique is a technique in making Paes created with the help of paper. The paper is cut to a size of 10 x 10 cm and folded into an equilateral triangle. The paper is used to measure the finger bride that will be used as a benchmark in the manufacture Paes. The purpose of making Paes with proportional techniques that facilitate in making the makeup novice Paes. The results make Paes by using modern techniques easier than using modern techniques because, benchmark used is to use the bride's own finger. Keywords : Paes, Bridal Solo, Proportional Method ABSTRAK: Paes merupakan riasan dahi yang berwarna hitam atau hijau. Paes pada tata rias pengantin gaya solo terdiri empat (4) bagian, yaitu gajahan, penitis, pengapit dan godeg. Beberapa bagian paes tersebut memiliki bentuk yang berbeda, gajahan bentuknya seperti ujung telur bebek, penitis bentuknya kuncup bunga kantil, penitis bentuknya ujung telur ayam dan godeg seperti bunga turi. Dewasa ini pembuatan paes dapat dilakukan dengan bermacam-macam teknik, salah satunya dengan menggunakan teknik proporsional. Teknik proporsional adalah teknik dalam membuat paes yang dibuat dengan bantuan kertas. Kertas tersebut dipotong dengan ukuran 10 X 10 cm dan dilipat menjadi segitiga sama sisi. Kertas tersebut digunakan untuk mengukur jari pengantin yang nantinya akan digunakan sebagai patokan dalam pembuatan paes. Tujuan pembuatan paes dengan teknik proporsional agar mempermudah perias pemula dalam membuat paes. Hasil membuat paes dengan menggunakan teknik modern lebih mudah daripada menggunakan teknik modern karena, patokan yang digunakan adalah dengan menggunakan jari pengantin wanita sendiri. Kata Kunci: Paes, Pengantin Solo, Metode Proporsional PENDAHULUAN Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan keanekaragaman suku bangsa dan adat istiadat. Salah satu keanekaragaman tersebut tampak pada tata rias pengantin. Tata rias pengantin setiap daerah mempunyai gaya tata rias yang berbeda-beda, baik tata rias wajah, rambut, maupun busana. Keanekaragaman itu dipengaruhi oleh berbagai budaya yang masuk ke daerah tersebut. Di pulau jawa sendiri terdapat beraneka ragam jenis tata rias pengantin, diantaranya tata rias pengantin Solo Putri, Solo Basahan, Jogya Putri, Jogya Jangan Menir, Jogya 155

Paes Ageng, Pengantin Demak, Pengantin Semarangan dan lain-lain. Diantara ragam tata rias pengantin, yang paling banyak digemari oleh masyarakat di Jawa adalah gaya Solo dan Jogya. Persamaan dari gaya tata rias pengantin tersebut adalah sama-sama memiliki rias dahi atau sering disebut dengan paes. Paes tidak hanya dikenal di tanah Jawa, melainkan ada beberapa tata rias pengantin daerah yang memakai paes dengan istilah yang berbeda misalnya tata rias pengantin Bali menyebutnya dengan petitis, tata rias pengantin bugis menyebutnya dengan dadasa. Tata rias pengantin solo merupakan salah satu tata rias pengantin yang banyak diminati oleh konsumen khususnya di darerah Jawa Tengah karena gaya pengantin ini akan membuat pengantin wanita tampak lebih anggun. Hal ini dikerenakan pada tata rias pengantin solo putri terdapat rias dahi (paes) dengan bentuknya yang melengkung ( luwes) sehingga menambah keanggunan pengantin wanita. Paes merupakan riasan di daerah dahi yang berwarna hitam atau hijau. Paes pada tata rias pengantin gaya solo terdiri empat (4) bagian, yaitu gajahan, penitis, pengapit dan godeg. Beberapa bagian paes tersebut memiliki bentuk yang berbeda, gajahan bentuknya seperti ujung telur bebek, penitis pentuknya kuncup bunga kantil, penitis bentuknya ujung telur ayam dan godeg seperti bunga turi. Metode dalam membuat paes sangat beragam, dapat dikatakan setiap perias mempunyai teknik atau metode sendiri dalam membuat paes. Paes biasa dibuat dengan menggunakan teknik tradisional dimana perias mengukur besar kecilnya bagian paes dengan menggunakan patokan jari perias. Sehingga dapat menyebabkan bentuk paes yang terkadang kurang propolsional terlebih jika dalakukan oleh perias pemula. Hal ini disebabkan karena bentuk jari perias dengan dahi calon pengantin sering kali tidak propolsional, misalnya jika jari pemaes terlalu besar sedangkan dahi pengantin sempit maka jika dibuat dengan patokan jari pemaes maka wajah dengan bentuk paes pengantin menjadi tidak proporsional, dan sebaliknya. Dengan membuat Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis mencoba untuk mengenalkan metode membuat paes pengantin solo dengan metode proporsional. Metode proporsional dalam pembuatan paes adalah metode yang digunakan dalam membuat paes dengan menggunakan bantuan kertas. Kertas tersebut digunakan sebagai alat bantu dalam membuat pola (ukuran) paes berdasar besar jari calon pengantin. 156

Kajian Teori dilaksanakan pernikahan dengan Tata Rias Pengantin Solo Putri mengusung adat solo. Tata rias Rias adalah suatu seni yang pengantin solo terdiri dari beberapa bertujuan untuk mempercantik wajah macam, yaitu: Solo Basahan, Solo Putri, seseorang. Tata rias adalah Solo Taqwa, Solo Langenharjan. Pada pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang penata rias. penelitian ini, penulis hanya membahas tata rias pengantin solo putri. Sedangkan menurut Marmien, rias Tata rias rambut pengantin solo pengantin merupakan karya seni putri memakai sunggar yang disebut budaya bangsa yang berkembang di dengan jungsang dan memakai sanggul dalam sebuah kelompok masyarakat bangun tulak. Sunggar mempunyai yang keberadaaanya selalu dicoba makna selalu mendengar nasehat yang untuk dilestarikan (Marmien SY, baik. Sedangkan sanggul bangun tulak 2008:134). Jadi tata rias pengantin bermakna sebagai penolak bala. Pada merupakan suatu karya seni yang tata rias pengantin solo, paes memerlukan pengetahuan dan mempunyai peran yang sangat penting. keterampilan dengan tujuan untuk Berdasar pengalaman dan pengamatan mempercantik wajah seorang pengantin. Tata rias pengantin merupakan peneliti, pengantin akan tampak cantik (manglingi) jika bentuk paesnya bagus. hal yang penting dalam pelaksanaan upacara pernikahan, karena pada saat upacara pernikahan kedua mempelai akan menjadi pusat perhatian dari para Paes Pengantin Solo Paes adalah hiasan dahi yang berwarna hitam/hijau. Pola atau bentuk tamu. Dalam upacara pernikahan, paes biasa disebut dengan mempelai wanita terlihat cantik dengan cengkorongan. Paes pengantin solo tata rias wajah yang berbeda dengan sehari-hari. putri terdiri dari empat (4) bentuk yaitu: gajahan, pengapit, penitis, dan godeg. Tata rias pengantin solo Paes pada pengantin solo putri memili biasanya digunakan pada saat makna masing-masing, yaitu: Tabel 2. Makna Paes Pengantin Solo Putri No. Nama Makna 1. Gajahan Pengantin wanita harus menjadi manusia berilmu untuk mampu menghadapi dunia. 2. Pengapit Mampu membedakan baik dan buruk 3. Penitis Mampu memilih yang tepat 4. Godeg Memiliki keturunan untuk meneruskan ilmu dan kehidupan 157

Dalam pembuatan paes, teknik yang digunakan adalah teknik tradisional. Teknik tradisional dalam pembuatan paes yaitu teknik dengan menggunakan jari perias, yang digunakan untuk menentukan besarnya bagian-bagian paes. Berdasarkan pengamatan dan pengaaman peneliti teknik ini memiliki kelemahan khususnya bagi para perias pemula. Bagi para perias pemula, biasanya mereka mengalami kesulitan untuk membuat ukuran paes yang proporsional dengan wajah pengantin jika ukuran jari perias lebih besar sedangkan dahi pengantin lebih sempit, dan sebaliknya. Cara Membuat Paes Pengantin Solo Putri Dengan Teknik Tradisional Langkah kerja membuat paes pengantin solo putri dengan teknik tradisional adalah sebagai berikut: a. Gajahan Buatlah bentuk setengah bulatan seperti ujung telur bebek di tengahtengah dahi di atas pangkal alis. Lebarnya kurang lebih 4 jari dan berjarak 3 jari di atas pangkal alis. Buatlah tiga titik pada ukuran tersebut terlebih dahulu, lalu ke tiga titik tersebut hubungkan dengan garis lengkung menyerupai ujung telur bebek. Gambar 1. Gajahan b. Penitis Ukur dari pangkal gajahan selebar 3 jari, kemudian lebar penitis 2,5 jari. Dari titik tengah tersebut dibuat garis lurus kea rah ujung hidung, untuk menentukan ujung penitis diambil jarak dari alis selebar 1 ibu jari. Hubungkan ketiga titik dengan garis lengkung, sehingga bentuknya menyerupai setengah bulatan ujung telur ayam. Gambar 2. Penitis 158

c. Pengapit Buat titik pada garis tengah diantara pangkal gajahan dan penitis. Di antara ujung gajahan dan penitis dicari garis tengah, lalu buat titik. Buat jarak selebar ½cm di antara pangkal gajahan dan penitis, dan diberi titik. Hubungkan ketiga titik dengan garis lengkung membentuk kuncup bunga kantil. Ujung pengapit menghadap ke pangkal alis. Gambar 4. Godeg Gambar 3. Pengapit d. Godeg Dengan ukuran 1 jari, bentuklah godeg dengan menggunakan garis lengkung sehingga bentuknya menyerupai ngudup turi (kuncup bunga turi) dari panggkal penitis, garisnya diteruskan masuk ke dalam rambut ± 1 cm, pada sisi kiri dan kanan wajah. Bentuk godeg kea rah bawah semakin kecil dan meruncing. Pembahasan Berdasarkan pengalaman penulis, teknik pembuatan paes dengan menggunakan teknik tradisional memiliki banyak kerumitan, khususnya bagi para calon perias atau perias pemula. Paes pengantin Solo Putri dibuat dengan menggunakan ukuran jari pemaes (perias), sehingga diperlukan ketelitian dalam pembuatannya. Hal ini biasanya membuat perias pemula sering mengalami kesulitan karena jika bentuk dahi dan jari perias tidak proporsial paes yang dihasilkannya pun tidak tampak indah. Misalnya, jika ukuran jari perias kecil sedangkan dahi calon pengantin lebar, jika dipaksakan hasil paes tampak tidak proporsional. Begitu juga sebaliknya jika jari pemaes besar sedangkan dahi pengantin sempit jika dipaksakan hasil paesnya tidak akan tampak proporsional. Salah satu teknik untuk membantu para perias pemula dalam 159

pembuatan paes adalah dengan menggunakan teknik modern. Teknik modern disini, artinya adalah teknik dalam membuat paes yang dibuat dengan bantuan kertas. Kertas tersebut dipotong dengan ukuran 10 X 10 cm dan dilipat menjadi segitiga sama sisi. Kertas tersebut digunakan untuk mengukur jari pengantin yang nantinya akan digunakan sebagai patokan dalam pembuatan paes. Cara Membuat Paes Pengantin Solo Putri Dengan Teknik Modern Langkah kerja pembuatan paes pengantin solo putri dengan teknik modern adalah sebagai berikut: a. Mencari titik tengah, yang terletak di tengah-tengah kening. Caranya adalah dengan mengarahkan pensil alis dari titik tengah hidung sampai pada titik tengah kening (Tt). b. Gajahan Mengukur dengan kertas ukuran 2 jari sebelah kiri titik tengah, didapat titik Gj 1 dan jari 2 sebelah kanan titik tengah didapat titik Gj 2. Untuk menentukan ujung gajahan yaitu dengan membuat ukuran tiga jari dari titik tengah antara ujung alis dan ujung mata didapat titik Gj 3. Hubungkan titik Gj 1 ke Gj 3 dan Gj 2 ke Gj 3 dengan membuat garis lengkung. Hasilnya menyerupai ujung telur bebek. Gambar 7. Gajahan c. Penitis Dari garis Gh 1 diukur dua jari ke kiri didapat titik Ps 1 Dari titik Ps 1 diukur 2,5 jari ke kiri didapat titik Ps 2 Untuk ujungnya diambil dari Gj 3 diukur 4 jari kekiri dan titiknya terletak diatas alis sebesar ibu jari pengantin disebut Ps 3. Hubungkan titik Ps 3 ke titik Ps 3 dan dari titik Ps 2 ke titik Ps 3. Hasilnya menyerupai ujung telur ayam. Lanjutkan membuat penitis sebelah kanan dengan cara yang sama. 160

Gambar 8. Penitis d. Pengapit Buatlah garis mendatar sejajar dari titik Gj 3. Ukur ke kiri 2 jari di dapat titik Pt 1 (titik tengah pengapit). Dari titik Pt 1 dibuat garis lurus keatas sampai garis kening kekiri setengah angka jari titik Pt 2 ke kanan titik Pt 3. Gabungkan titik Pt 2 ke titik Pt 1 dengan garis lengkung dan titik Pt 3 ke titik Pt 1 dengan bentuk yang sama. Hasilnya pengapit menyerupai bunga kantil. Lanjutkan membuat pengapit sebelah kanan dengan teknik yang sama. Gambar 9. Pengapit e. Godeg Dari atas telinga maju satu jari didapat titik Gd 1. Dibagian tengah telinga maju dua jari didapat titik Gd 2. Dari titik Gd 2 maju satu jari didapat titik Gd 3. Dari telinga bagian bawah maju satu jari didapat Gd 4 Tarik garis lengkung dari ujung penitis melewati titik Gd 3 Gd 4 Gd 2 dan Gd 1. Hasilnya godeg yang menyerupai kuncup bunga turi. Daftar Pustaka Gambar 10. Godeg A.A. Djamadil. 1990. Mengenal Kebudayaan Daerah Indonesia. Jakarta. Prakarsa Mampang Sejahtera Andiyanto. 2004. The Make Over Rahasia Rias Wajah. Jakarta. Gramedia. Depdikbud. 1987. Arti Lambang dan Fungsi Tata Rias Pengantin dalam Menanamkan Nilai-Nilai Budaya. Yogyakarta. Depdikbud. Maudy. Hand Out. 2012. Tidak diterbitkan. Naniek Saryoto.1995. Pelajara Tata Rias Pengantin Basahan Surakarta. PT. Carina Indah Utama, Jakarta. Puspita Martha. 2010. Pengantin Solo Putri & Basahan Prosesi, Tata Rias & Busana. Jakarta: PT Gramedia Putaka Utama. 161