WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 65 TAHUN 2015 TENTANG

SURAT EDARAN BERSAMA TENTANG RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PEDOMAN STANDAR MINIMAL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI Oleh: Fatimah Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Malang

WALIKOTA PONTIANAK PROPINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG

MENGENAL HARGA PERKIRAAN SENDIRI PENGADAAN JASA KONSULTANSI

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Hasil klarifikasi dan negosiasi sebagai berikut:

2017, No Konsultansi Konstruksi; Mengingat: : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong dengan Mengubah Undang Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang Undang Darurat Nomor 3

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

Nomor : S-002/WPB.03/KP.0110/PBJ/ Maret 2013 Lampiran : 1 Lembar Hal : Permohonan Perubahan Jadwal Lelang

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

MENGHITUNG HARGA PERKIRAAN SENDIRI

KEMENTERIAN AGAMA MAN 2 MODEL PEKANBARU Jln. Diponegoro - Pekanbaru. Adendum Dokumen Pengadaan

UNIT LAYANAN PENGADAAN

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG HARGA SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA JALAN JENDERAL A. YANI MERAL TANJUNG BALAI KARIMUN TELEPON (0777) ; FAKSIMILE (0777) 21010

Nomor : PL /1.2/2894A/2012

BAB I PROFILE PERUSAHAAN

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN ANGGARAN 2014

Pedoman Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Jasa Konsultasi SIMRS

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

1. Penetapan Hasil Kualifikasi (Daftar Pendek) pada tanggal 5 April 2013 jam WIB s.d WIB;

GUBERNURJAWATENGAH PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG

BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013 Tanggal : 26 Maret 2013

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

BILL OF QUANTITY ( BOQ )

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

Lampiran Dokumen Pemilihan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG UNIT LAYANAN PENGADAAN T.A Jalan A. Mannappiang No. 5 Kab. Bantaeng BERITA ACARA PENJELASAN PELELANGAN

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB IV TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA BERBENTUK BADAN USAHA

C. PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI BADAN USAHA

PANITIA PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD PROVINSI TAHUN ANGGARAN 2012 PADA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 1002/PL7/RTN/LK/V/2015

- 1 - PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

SMS hotline : Web site : rshs.or.id

A. PENDAHULUAN U m u m

II. KEGIATAN PENGAWASAN

Lampiran Berita Acara Aanwizjing Pengadaan Konsultansi MK dan Perencanaan Pembangunan Kampus II Tahap II Politeknik Negeri Ujung Pandang

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN 009/20/PAN-Pengawasan.Arsip&Baznasda/CK/2013

Bill of Quantity (BoQ)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

TATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI BERBENTUK BADAN USAHA A. PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 99 Tahun 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN JASA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG DAERAH

Terhadap DOKUMEN PENGADAAN W9.PAS.PL /MK.BLOK.LPAKB/2016 Tanggal 01 Juli 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman.

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

PEDOMAN STANDAR MINIMAL TAHUN

Keputusan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas No.: Kep.122/Ket/7/1994 Tentang Tata Cara Pengadaan Jasa Konsultansi

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

ADDENDUM II SELEKSI UMUM METODE EVALUASI KUALITAS DAN BIAYA

Uraian Pendahuluan 1

B. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan, yaitu :

PEDOMAN STANDAR MINIMAL

PEDOMAN STANDAR MINIMAL TAHUN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BEKASI

ADENDUM II. NO : 08 /Pokja SLP JK-KSK/Bappeda/2011 PEKERJAAN : PENYUSUNAN DETAIL RENCANA KAWASAN STRATEGIS KOTA CIREBON

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN

Transkripsi:

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK WALIKOTA PONTIANAK Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, perlu menyusun dan menetapkan pedoman besaran biaya langsung personil (remuneration) dan biaya langsung non personil (direct reimbursable cost) agar penggunaan jasa konsultansi dapat lebih efisien dan efektif ; b. bahwa penyusunan dan penetapan pedoman sebagaimana dimaksud pada huruf a menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak ; c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut pada huruf a dan b di atas perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Besaran Biaya Langsung Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost) Untuk Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Dalam Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2756); 3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 23 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3833; 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3833); 5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4247);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355); 8. Undang - Undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4377); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 11. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Jalan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4444); 12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 64, Tambahan Lembaran Nomor 3966); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Nomor 4578); 15. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ; 16. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 8 Tahun 2008, tentang Bidang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Pontianak (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 7 Seri E Nomor 7); 17. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 10 Seri D Nomor 1 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 1 Seri D Nomor 1); 18. Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 3 Tahun 2010, tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 4 Seri E Nomor 4); 19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara ; 20. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi ;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 ; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK TENTANG PEDOMAN BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah kota Pontianak. b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Pontianak. c. Walikota adalah Walikota Pontianak. d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak e. Bangunan Gedung Pemerintah adalah Bangunan gedung Pemerintah Kota Pontianak dimana bangunan gedung tersebut untuk keperluan aktifitas Pemerintah Kota Pontianak yang menjadi/akan menjadi kekayaan/asset milik daerah dan di bangun dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dan APBD, dan atau sumber pembiayaan lainnya, antara lain seperti : gedung kantor pemerintah, gedung sekolah, gedung rumah sakit, gudang, rumah jabatan, fasilitas umum dan sosial dan lainnya. f. Pembangunan adalah proses mendirikan bangunan gedung, baik merupakan pembangunan baru, perbaikan sebagian atau seluruhnya, maupun perluasan bangunan gedung yang sudah ada, dan atau lanjutan pembangunan bangunan gedung yang belum selesai, dan atau perawatan bangunan gedung (rehabilitasi, renovasi, restorasi), yang terdiri dari tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan konstruksi. g. Jasa Konsultansi adalah layanan jasa profesional dalam berbagai bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan konstruksi, dan jasa pelayanan profesi lainnya, dalam rangka mencapai sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan pengguna jasa. h. Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah pedoman bagi konsultan dalam menawarkan jasa konsultansi yang meliputi pendahuluan, maksud dan tujuan, lingkup dan batasan pekerjaan, personil tenaga ahli yang dibutuhkan, dan penutup. i. Biaya Langsung Personil (Remuneration) adalah biaya bagi seorang tenaga ahli yang memberikan jasa konsultansi.

j. Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost) adalah biaya penunjang/pendukung bagi konsultan dalam memberikan jasa konsultansi perencanaan maupun pengawasan. k. Harga Pasar adalah harga yang sudah disepakati oleh konsumen dan produsen setelah dilakukannya tawar menawar harga. l. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). m. Jasa Pengawasan adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu yang mengutamakan keterampilan (skillware) dan olah pikir (brainware). BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Adapun maksud dan tujuan disusunnya Pedoman ini adalah : a. Sebagai pedoman/acuan yang digunakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam rangka menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk Jasa Konsultansi, yang terdiri dari dua komponen pokok, yaitu : Biaya Langsung Personil (Remuneration) dan Biaya Langsung Non Personil (Direct Reimbursable Cost). b. Agar penyusunan biaya untuk Jasa Konsultansi lebih efisien dan efektif. BAB III PETUNJUK PENYUSUNAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL Bagian Kesatu Biaya Langsung Personil Pasal 3 (1) Biaya Langsung Personil (Tenaga Ahli) untuk jasa konsultan, jasa lainnya dan untuk tenaga pendukung dihitung berdasarkan berlaku dan wajar. (2) Biaya Langsung Personil bagi seorang tenaga ahli yang memberikan jasa konsultansi dihitung menurut satuan waktu tertentu (bulan, minggu, hari, dan jam) dikalikan dengan biaya Langsung Personil yang ditetapkan berdasarkan pengalaman profesional sejak lulus dari perguruan tinggi. (3) Biaya Langsung Personil yang dihitung sudah mencakup gaji dasar (basic salarytermasuk Pph), biaya beban sosial (social charge), beban biaya umum (overhead), tunjangan penugasan dan keuntungan. (4) Perhitungan konversi maksimum Biaya Langsung Personil menurut satuan waktu adalah sebagai berikut : SBOM = SBOB / 4,1 SBOH = (SBOB/22) x 1,1 SBOJ = (SBOH/8) x 1,3 Catatan : SBOB = Satuan Biaya Orang Bulan (Person Month Rate) SBOM = Satuan Biaya Orang Minggu (Person Week Rate) SBOH = Satuan Biaya Orang Hari (Person Day Rate) SBOJ = Satuan Biaya Orang Jam (Person Hour Rate) Pasal 4 (1) Organisasi penyedia jasa konsultan terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu Jasa Perencanaan dan Jasa Pengawasan disesuaikan dengan lingkup dan kompleksitas pekerjaan.

(2) Jasa Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Tenaga Ahli (Profesional Staf) yang meliputi : a. Penanggung Jawab Kegiatan (Team Leader). b. Tenaga Ahli Arsitektur. c. Tenaga Ahli Lingkungan d. Tenaga Ahli Sipil/Struktur. e. Tenaga Ahli Sipil/Mekanika Tanah/Geoteknik. f. Tenaga Ahli Sipil/Rekayasa Transportasi. g. Tenaga Ahli Sipil/Rekayasa Lalu Lintas. h. Tenaga Ahli Sipil/Rekayasa Jalan Raya. i. Tenaga Ahli Elektro/Mekanikal & Elektrikal. j. Tenaga Ahli Sipil/Surveyor. k. Tenaga Ahli Sipil/Arsitektur-Estimasi Biaya (Quantity Engineer). l. Tenaga Ahli Sipil/Arsitektur/Ekonomi/Hukum (Contract Dokumen). m. Tenaga Ahli lainnya sesuai kebutuhan. (3) Jasa Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari Tenaga Ahli (Profesional Staf) yang meliputi : a. Penanggung Jawab Kegiatan (Team Leader). b. Penanggung Jawab Lapangan. c. Penanggung Jawab Arsitektur. d. Penanggung Jawab Struktur. e. Penanggung Jawab Mekanikal & Elektrikal. f. Tenaga Ahli Pengawas Pekerjaan Arsitektur. g. Tenaga Ahli Pengawas Pekerjaan Sipil/Struktur. h. Tenaga Ahli Pengawas Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal. i. Tenaga Ahli lainnya sesuai kebutuhan. (4) Untuk pelaksanaan Jasa Perencanaan dan Pengawasan diperlukan Tenaga Pendukung (Supporting Staf) yang meliputi : a. Office Manager. b. Sekretaris. c. Operator Komputer. d. Sopir. e. Penjaga. f. Tenaga Teknis Pengukuran (Surveyor). g. Tenaga Teknis Pengukuran (Sondir/Boring). h. Tenaga Teknis Juru Gambar/Desain Auto Cad (Drafter). i. Tenaga Teknis Pengawas Lapangan (Inspector). j. Tenaga Teknis Lainnya sesuai kebutuhan. Pasal 5 Penggunaan Jasa Konsultan perorangan adalah sebagai berikut : a. Untuk konsultan perorangan yang berasal dari dosen atau pegawai negeri sipil harus mendapatkan ijin tertulis dari Rektor atau Pejabat Eselon II dari tenaga ahli tersebut. b. Apabila tenaga ahli tersebut pada huruf a bekerja dengan paruuh waktu, perhitungan Biaya Langsung Perrsonil didasarkan pada Satuan Biaya Orang Jam (SBOJ). c. Dalam hal tenaga ahli tersebut pada huruf a diperuntukkan bagi penugasan penuh (full time) harus memperoleh ijin cuti di luar tanggungan negara dan perhitungan Biaya Langsung Pesonil berdasarkan pada Satuan Biaya Orang Bulan (SBOB). Bagian Kedua Biaya Langsung Non Personil Pasal 6 (1) Biaya Langsung Non Personil yang dapat diganti yang sebenarnya dikeluarkan oleh Konsultan untuk pengeluaran-pengeluaran sesungguhnya/sesuai pengeluaran (at cost) meliputi : a. Tiket Penerbangan b. Biaya Perjalanan c. Biaya Perlengkapan Kantor d. Biaya Pembelian Peralatan Kantor e. Biaya Komunikasi (telex, telepon, facsimile dan voucher)

f. Biaya Operasional Kantor (listrik dan air bersih) g. Biaya Pembelian/Pemeliharaan Komputer h. Biaya Pengiriman dokumen i. Biaya Sewa Kantor j. Biaya Sewa Kendaraan ( roda 4 dan roda 2) k. Biaya Pelaporan/Penggandaan Dokumen l. Biaya Sondir/Boring/Borlog (2) Biaya Langsung Non Personil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maksimal sebesar 40% (empat puluh persen) dari perkiraan pagu anggaran. Pasal 7 Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk Jasa Konsultansi agar mengacu pada Peraturan Walikota ini dan peraturan pendukung lainnya. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 (1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Walikota ini akan ditetapkan kemudian. (2) Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Pontianak. Ditetapkan di Pontianak pada tanggal 2012 WALIKOTA PONTIANAK, SUTARMIDJI Diundangkan di Pontianak Pada tanggal 2012 SEKRETARIS DAERAH KOTA PONTIANAK, MOCHAMMAD AKIP BERITA DAERAH KOTA PONTIANAK TAHUN 2012 NOMOR 40

Lampiran I : PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK Nomor : 40 TAHUN 2012 Tanggal : 24 APRIL 2012 TENTANG PEDOMAN BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK ACUAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL ( REMUNERATION) UNTUK TENAGA AHLI BERPENDIDIKAN S1 BERDASARKAN PENGALAMAN PROFESI YANG DIPERSYARAT ( RELATED EXPERIENCES ) KELOMPOK AHLI TAHUN PENGALAMAN RUPIAH ( PER BULAN ) AHLI MUDA 1-4 5.950.000,- - 7.600.000,- AHLI 5-8 8.200.000,- - 10.400.000,- AHLI UTAMA 9-12 11.050.000,- - 13.175.000,- AHLI KEPALA 13 16 13.900.000,- - 16.075.000,- 17 20 16.825.000,- - 18.800.000,- WALIKOTA PONTIANAK, SUTARMIDJI

Lampiran II : PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK Nomor : 40 TAHUN 2012 Tanggal : 24 APRIL 2012 TENTANG PEDOMAN BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK TABEL III ACUAN BIAYA TENAGA PENDUKUNG/BULAN NO PERSONIL HARGA SATUAN KETERANGAN 1. Office Manager Rp. 2.000.000,- 2. Sekretaris Rp. 1.800.000 3. Operator Computer Rp. 1.500.000 4. Sopir Rp. 1.000.000 5. Pesuruh Rp. 950.000 6. Penjaga Rp. 950.000 7. Asisten Muda (S2/S3 : 1-2 Tahun ) ( S1 : 1-4 Tahun) Rp. 3.200.000 Rp. 3.900.000 Rp. 2.800.000 Rp. 3.400.000 Digunakan Untuk Jumlah Tenaga Konsultan dan Pendukung Minimal 20 Orang 8. Teknisi a. D3/D4 1) 1 3 Tahun Rp. 2.200.000 Rp. 2.550.000 2) 4 7 Tahun Rp. 2.700.000 Rp. 3.250.000 3) 8 11 Tahun Rp. 3.600.000 Rp. 4.800.000 4) 12 15 Tahun Rp. 5.100.000 Rp. 6.000.000 5) 16 20 Tahun Rp. 6.500.000 Rp. 7.500.000

b. SMK/D1/D2 1) 3 7 Tahun Rp.1.800.000 Rp. 2.500.000 1) 8 11 Tahun Rp. 2.700.000 Rp. 3.250.000 2) 12 15 Tahun Rp. 3.600.000 Rp. 4.800.000 3) 16 20 Tahun Rp. 5.100.000 Rp. 6.500.000 WALIKOTA PONTIANAK, SUTARMIDJI

Lampiran III : PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK Nomor : 40 TAHUN 2012 Tanggal : 24 APRIL 2012 TENTANG PEDOMAN BESARAN BIAYA LANGSUNG PERSONIL (REMUNERATION) DAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSABLE COST) UNTUK PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) UNTUK BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL ( DIRECT REIMBURSABLE COST ) NO JENIS PENGELUARAN KURANG DARI 6 BULAN JANGKA WAKTU PENUGASAN ANTARA 6 S/D 12 BULAN 12 BULAN ATAU LEBIH KETERANGAN 1. Dokumen Perjalanan *) Lajang : Dihitung berdasarkan berlaku wajar sesuai kondisi setempat Keluarga : Tidak Berlaku Lajang : Dihitung berdasarkan berlaku wajar sesuai kondisi setempat Keluarga : Tidak Berlaku Lajang : berlaku wajar sesuai kondisi setempat Keluarga : Di hitung berdasarkan harga pasar yang berlaku wajar sesuai kondisi setempat Biaya Untuk Pengurusan Passport,Visa, sertifikat kesehatan dll 2. Tiket Penerbangan Lajang : Sesuai Pengeluaran Lajang : Sesuai Pengeluaran Lajang : Sesuai Pengeluaran - Khusus Untuk Konsultan Internasional, berlaku tarif IATA (International Air Transport Association) Keluarga : Tidak Berlaku Keluarga : Tidak Berlaku Keluarga : Sesuai Pengeluaran, 1 Istri, Disertai 2 anak ( belum kawin ) dan usia dibawah 18 Tahun - Kelas Ekonomi, dengan mengambil Bandara dari Negara asal perusahaan konsultan - Untuk Konsultan Nasional berlaku kelas ekonomi penerbangan domestik

3. Biaya Perjalanan Darat ( inland travel ) Lajang : Dihitung berdasarkan berlaku /wajar Keluarga : Tidak Berlaku Lajang : Dihitung berdasarkan berlaku wajar Keluarga : Tidak Berlaku Lajang : Dihitung berdasarkan berlaku wajar Keluarga : Di hitung berdasarkan berlaku wajar - Biaya Perjalanan dari Kantor ke bandara terdekat (p.p) - Untuk perjalanan dinegara asal biaya dalam US$ mata uang dinegara asal, - Untuk perjalanan di Indonesia dalam rupiah dibayar sesuai pengeluaran 4. Biaya Sewa Kantor Tidak Berlaku Tidak Berlaku harga pasar yang berlaku wajar. - Kontrak kurang dari 6 bulan,kantor atau tenaga ahli 3 orang kantor dan perlengkapannya disediakan instansi pelaksana - Perhitungan kebutuhan kantor berdasarkan kebutuhan kantor rata-rata 6 m²/orang, maksimum untuk 25 orang dan ruang rapat lebih kurang 30 m². - Biaya sewa termasuk perawatan/operasional dan utilities. 5. Perlengkapan Kantor Tidak Berlaku Kontrak kurang dari 6 bulan, dan atau untuk tenaga ahli 3 orang disediakan instansi pelaksana 6. Kendaraan Kerja (Transportation Felicities) - Sewa Kendaraan Roda 4: - Rp. 5.000.000,- - Sewa Kendaraan Roda 2: - Rp. 500.000,- (bulan) - Sewa Kendaraan Roda 4: - Rp. 5.000.000,- - Sewa Kendaraan Roda 2: - Rp. 500.000,- (bulan) - Sewa Kendaraan Roda 4: - Rp. 5.000.000,- - Sewa Kendaraan Roda 2: - Rp. 500.000,- (bulan) - Sewa Kendaraan termasuk O & M - 1 Kendaraan roda empat untuk 4 tenaga Ahli kecuali untuk Tim leader 7. Biaya Komunikasi ( Telex, Telepon, facsimile & voucher)

8. a. Biaya Komputer /software /royalti b. Biaya Pelaporan keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar Besarnya biaya laporan tergantung jenis, macam, bentuk dan banyak halaman dari laporan. Apabila dengan gambar teknik/peta, dapat dihitung sesuai pengeluaran 9. Pengeluaran ATK keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar -- 10. Pengadaan Komputer/ Peralatan Kantor keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar keperluan dan harga pasar Pembelian sesuai pengeluaran dengan menunjukan bukti pengeluran ( spesifikasi ditetapkan proyek) Sewa/bulan sesuai berlaku 11. Penugasan Luar Kota (Out of Duty Station ) Sesuai biaya hotel bintang III setempat Sesuai biaya hotel bintang III setempat Sesuai biaya hotel bintang III setempat Tujuan perjalanan dinas tidak dalam kota yang sama dengan lokasi kantor 12. Operasional Kantor (Listrik dan Air Bersih) keperluan 13. Pengiriman Dokumen Keluar Daerah keperluan 14. Sondir/Boring/ Borlog Biaya Sondir per 2 titik : - Rp. 4.500.000,- Biaya Boring Mesin per titik : - Rp.15.000.000,- Biaya Sondir per 2 titik : - Rp. 4.500.000,- Biaya Boring Mesin per titik : - Rp.15.000.000,- Biaya Sondir per 2 titik : - Rp. 4.500.000,- Biaya Boring Mesin per titik : - Rp.15.000.000,- WALIKOTA PONTIANAK, SUTARMIDJI