PENGRUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI KELAS X SMA St.

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Khairun Nisa Marwan dan Rita Juliani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN PENGUKURAN KELAS VII SEMESTER I

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Karya Sinulingga dan Denny Munte Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan. = 4,479 dan t tabel.

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI KELAS VIII MTS N-3 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Ajeng Utrifani dan Betty M. Turnip Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Rita Juliani dan Saima Putrini R. Harahap Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

Esty Setyarsih Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA PADA MATERI POKOK GERAK LURUS DI KELAS X SMA SWASTA UISU MEDAN

Jurnal Bionatural, Volume 4 No. 1,Maret 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

BAB I PENDAHULUAN. tentang gejala-gejala alam yang didasarkan pada hasil percobaan dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Ida Wahyuni dan Khairil Irfan Lubis Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di SMA Negeri 8 Bengkulu

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

PENGARUHMODEL PEMBELAJARANINQUIRY TRAINING TERHADAPHASILBELAJARSISWA PADAMATERI POKOK ELASTISITAS KELAS XI SEMESTER I DI MAN 1 MEDAN T.

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL DAN TPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Ratna Tanjung dan Raudhatul Kamal Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 4 Oktober 2014 di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Rahmi Dosen Tetap Pendidikan Biologi FKIP UNRIKA Batam

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN DOLOK MASIHUL SERDANG BEDAGAI TAHUN PELAJARAN

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan Vol.2 No.2 April 2016 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTU MEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN T.P 2012/2013

ANALISIS KETERLAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Ada perbedaan peningkatan nilai tes akhir dan nilai tes awal ranah

ABSTRAK. PBL (Problem Based Learning), Gerak lurus, Media peta pikiran, Hasil belajar siswa. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip

Ridwan Abdullah Sani dan Maryono Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan ABSTRAK

KEEFEKTIFAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MAHASISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

Kata Kunci : hasil belajar matematika, metode diskusi, metode individual

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Trimurjo yang terletak di Jalan Raya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga

PENGKONSTRUKSIAN KONSEP FISIKA MELALUI PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

EFEKTIVITAS PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA YP UNILA (JURNAL) Oleh. Sinta Rahma Dhanty

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH:

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Transkripsi:

PENGRUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI KELAS X SMA St.YOSEPH MEDAN Derlina, Melda Irmawati Sihotang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan,Jl.Willem Iskandar Psr.V Medan,Sumatera Utara,Indonesia Email: derlina.nst@gmail.com Nomor HP: 081210161520 Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada Materi Pokok Optik Geometri di SMA Swasta St.Yoseph Medan T.A 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II Swasta St.Yoseph yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, pembelajaran berbasis masalah di kelas X-1 dan pembelajaran konvensional di kelas X-2 yang jumlahnya masing-masing 35 orang. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan berganda sebanyak 20 soal yang terdiri dari 5 option yang terlebih dahulu divalidkan oleh validator. Berdasarkan analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes untuk kelas eksperimen 29,71 dengan standar deviasi 10,49 dan rata-rata postes 71,71 dengan standar deviasi 11,87, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes sebesar 34,43 dengan standar deviasi 9,29 dan rata-rata postes 66,42 dengan standar deviasi 10,11. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t, diperoleh = 2,01 dan t tabel = 1,99 sehingga t hitung > t tabel (2,01 > 1,99) sehingga diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Instruction) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Optik Geometri di SMA Swasta St.Yoseph Medan T.A 20011/2012. PENDAHULUAN Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam termasuk fisika pada bertujuan mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik, serta menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks (Mulyasa, 2006 : 105). Mencapai tujuan yang tertera di atas tidak semudah yang dibayangkan. Banyak masalah yang menghambat tujuan tersebut baik dari factor guru maupun siswa. Masalah yang sering dialami siswa antara lain; banyak siswa-siswi yang menganggap fisika sebagai mata pelajaran yang menakutkan. Banyak dari mereka yang tidak menyukai pelajaran fisika dan menganggap fisika hanya sebagai pelajaran sampingan saja. Di sisi lain masalah yang sering datang dari guru menyangkut model dan metode pengajaran yang monoton yang akhirnya menjadi alasan,mengapa pelajaran fisika menjadi pelajaran yang membosankan. Dalam pembelajarantu guru lebih menekankan pada pemahaman soal yang menyangkut rumus matematis semata, kurang mampu menerapkan pemahaman konsep pada siswa. Sehingga pada akhirnya timbul anggapan pada diri siswa bahwa mata pelajaran fisika hanya cocok dipelajari oleh orang-orang yang ingin menjadi ilmuwan atau lebih jelasnya sebagai ahli fisika. Masalah-masalah seperti ini juga ditemukan peneliti di sekolah SMA St.Yoseph Medan. Hasil wawancara dan Semirata 2013 FMIPA Unila 423

Derlina: PENGRUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI KELAS X SMA St.YOSEPH MEDAN observasi peneliti dengan guru bidang studi fisika juga dengan siswa-siswi, sekitar 67% dari 80 siswa kurang berminat terhadap pelajaran fisika, para siswa cenderung menghafal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tesebut untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata, disamping itu guru juga kurang kreatif dalam mengajar, artinya guru kurang mampu memvariasikan model pembelajaran yang digunakan. Salah satu dampak dari masalah-masalah ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa. rata rata fisika kelas X semester I adalah 61, sementara nilai ketuntasan yang ditetapkan adalah 65. Dari beberapa masalah yang dihadapi tersebut, peneliti mencoba memberikan suatu solusi yang diawali dengan memvariasikan model pembelajaran yang digunakan di sekolah tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah. Model pembelajaran berbasis masalah (PBM) berasal dari istilah Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pemecahan masalah pembelajaran. Dalam pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan melalui interaksi siswa dengan lingkungan. Strategi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif dengan prinsip belajar konstruktivis yakni belajar sebagai proses pembentukan pengetahuan bukan proses menerima pengetahuan dan sangat dipengaruhi oleh proses interaksi sosial dan sifat serta karakteristik dari materi pelajaran (Barrows& Tamblyn, 1980). Pada dasarnya model pembelajaran ini dikenal sejak zaman Jhon Dewey namun baru beberapa tahun belakangan ini dikenal di Indonesia karena terjadinya perubahan kurikulum dari kurikulum nasional menjadi kurikulum berbasis kompetensi. Menurut Jhon Dewey (2009) belajar berdasarkan masalah sebagai kaitan antara stimulus dan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi stimulus kepada siswa seperti bantuan dan masalah, sedangkan sistem saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan dengan efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselididiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahannya dengan tepat. Pengalaman belajar siswa yang diperoleh dari lingkungan memberikan bekal bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman berharga yang dapat dijadikan siswa menjadi pedoman dan tujuan belajarnya. Implikasinya dalam pembelajaran guru harus merancang pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengkontruksi sendiri pengetahuannya melalui pengalaman otentik dan bermakna. Model pembelajaran berbasis masalah menggunakan masalah sebagai titik pangkal untuk mengkontruksi pengetahuan baru siswa. Ibrahim dkk menyatakan pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan ketrampilan berfikir dan ketrampilan pemecahan masalah. Menurut Amador (2006) prinsip pembelajaran berbasis masalah dikembangkan dalam pendidikan formal diawali dengan mengajukan pertanyaan permasalahan yang bersumber dari dunia nyata, memfasilitasi siswa berpikir kritis, menganalisis dan memecahkan masalah, menemukan dan mengevaluasi sumber belajar yang sesuai dalam kelompok serta menggunakan pengetahuan yang diperoleh untuk memecahkan permasalahan baru dalam pembelajaran. Arends (1997) menyatakan pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran dimana pembelajaran dimulai dari permasalahan autentik dengan tujuan agar siswa dapat membentuk pengetahuannnya sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan sifat kemandirian 424 Semirata 2013 FMIPA Unila

dan kepercayaan diri siswa. Wena (2009) mengatakan pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi suatu situasi baru. Pemecahan masalah tidak hanya merupakan bentuk kemampuan menerapkan aturan aturan yang telah dikuasai melalui kegiatankegiatan belajar terlebih dahulu, tetapi juga merupakan proses untuk memperoleh seperangkat aturan yang terbukti ampuh digunakan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian siswa bukan hanya dapat memecahkan suatu masalah, tetapi juga dapat menemukan sesuatu pengetahuan, keterampilan dan mungkin sikap yang baru. Sesuatu yang baru tersebut maksudnya adalah penemuan langkah-langkah atau prosedur serta strategi yang memungkinkan seseorang dapat meningkatkan kemandirian dalam berpikir dan bertindak. Dari uraian di atas disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pembelajaran yang dimulai dari permasalahan autentik dengan tujuan agar siswa dapat membentuk pengetahuannnya sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan sifat kemandirian dan kepercayaan diri siswa. Strategi pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan langkah-langkah : 1) orientasi siswa pada masalah; 2) mengorganisasi siswa untuk belajar; 3) membimbing penyelidikan inividual maupun kelompok; 4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya; 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Berdasarkan uraian masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah. 2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Konvensional. 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang mengggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai: 1. Sebagai alternatif bagi peneliti dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Sebagai bahan informasi bagi guru fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi optik geometri. 3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian lebih lanjut. 4. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran fisika pada khususnya METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X semester II SMA Swasta St.Yoseph Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA yang berjumlah 170 orang. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik cluster random sampling yakni kelas X 2 sebagai kelas eksperimen, kelas X 1 sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitiannya seperti pada tabel 1 dibawah ini : Tabel 1. Rancangan Penelitian Pretest Postes Dua Kelompok (Two Group Pretes Postes Design) Kelas Sampel Pretes Perlakuan Postest Eksperimen T 1 X T 2 Kelas Kontrol T 1 O T 2 Semirata 2013 FMIPA Unila 425

Derlina: PENGRUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI KELAS X SMA St.YOSEPH MEDAN Keterangan X :Model Pembelajaran Berbasis Masalah T 1 :Pretes O :Model Pembelajaran Konvensional T 2 : Postes Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar siswa pada materi pokok Optik Geometri. Sebelum tes diujikan pada kelas sampel terlebih dahulu tes di uji coba untuk mengetahui daya beda, tingkat kesukaran, reliabilitas dan validitasnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Optik Geometri Pokok Optik Geometri. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan rumus berikut : 1 2 t hitung = 1 1 S n n Ha: Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah dan Model Pembelajaran Konvensional pada Materi Tabel 2. Data nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol No Pretes Kelas Eksperimen frekuensi 1 10 2 Deviasi 1 Dengan taraf = 0,05 kriteria pengujian hipotesis adalah: terima Ho jika t hitung < t 1 - diperoleh dari daftar distribusi t dengan dk = (n 1 +n 2-2) dengan peluang (1- ). Untuk harga-harga t lain, Ho ditolak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Penelitian Kepada kedua kelompok sampel sebelum diberi pengajaran, terlebih dahulu diberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Data pretes dari kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Pretes 2 Kelas Kontrol Frekuensi 15 2 2 15 3 20 4 3 20 4 30 8 4 25 5 35 4 5 30 7 29,71 10,49 40 12 6 35 5 45 3 7 40 6 50 2 8 45 1 9 50 2 deviasi 34,43 9,29 426 Semirata 2013 FMIPA Unila

Jumlah 35 Jumlah 35 Data Postes Siswa Data postes kedua kelompok siswa dapat dilihat pada tabel 3. Perhitungan uji perbedaan nilai rata-rata postes untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh t hitung = 2,01 > t tabel = 1,99. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan antara ratarata postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Berbasis Masalah dan model pembelajaran Konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optik geometri di kelas X semester II SMA Swasta St.Yoseph Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai ratarata pretes siswa di kelas kontrol sebesar 34,43 dan nilai rata-rata postes sebesar 66,42 sedangkan di kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretes siswa sebesar 29,71 dan nilai rata-rata postes sebesar 71,71. Model pembelajaran berbasis masalah memberikan hasil belajar fisika yang lebih baik dari pada menerapkan model pembelajaran konvensional, karena memberikan peluang yang sama kepada semua siswa, baik siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang ataupun tinggi untuk berhasil. Selain itu pada model pembelajaarn berbasis masalah, siswa lebih aktif dalam belajar, karena pada model ini siswa menemukan sendiri pengetahuanpengetahuan yang baru melalui eksperimen yang dilaksanakan, sehingga apa yang diperoleh oleh siswa bukan hasil mengingat seperangkat fakta fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan pembelajaran berbasis masslah yang diawali dengan pemberian masalah pada siswa, selanjutnya siswa melakukan eksperimen secara kelompok agar saling bekerjasama dan berkolaborasi untuk mendapatkan jawaban masalah yang diajukan. Kegiatan seperti ini menungkinkan siswa bertukar pikiran an berdiskusi dengan temannya sehingga siswa sendirilah yang menemukan jawaban masalahnya bukan karena diberi tahu oleh guru. Berbeda halnya dengan pembelajaran konvensional yang menganggap siswa sebagai botol kosong yang siap diisi oleh guru tanpa memberikan siswa kesempatan untuk berpikir, berbuat dalam menemukan suatu konsep, kondisi ini mengakibatkan siswa hanya menghafal konsep-konsep fisika itu sendiri tanpa memahami proses dan gejalanya terjadi. Sejalan dengan pendapat Setyorini, dkk (2011) bahwa Dengan demikian penerapan pembelajaran berbasis masalah juga membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Namun dalam penelitian ini masih terdapat kendala-kendala yang ditemukan peneliti di lapangan. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti sudah berusaha mengatur waktu sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP, namun dalam pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, peneliti masih menemukan kekurangan waktu dikarenakan di dalam pelaksaan diskusi memerlukan waktu yang lama. Maka dalam hal ini penggunaan waktu sangat penting untuk diperhatikan oleh guru di dalam pembelajaran sehingga dapat memaksimalkan pencapaian hasil belajar. Disamping itu, pada saat melakukan eksperimen, alat yang tersedia sangat terbatas sehingga tidak semua kelompok menerima alat dan terpaksa ada kelompok yang bergilir melakukan eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dapat dilihat bahwa dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Semirata 2013 FMIPA Unila 427

Derlina: PENGRUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIK GEOMETRI KELAS X SMA St.YOSEPH MEDAN perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis Tabel 3. Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol No Postes Kelas Eksperimen frekuensi 1 50 2 Deviasi Postes Kelas Kontrol Frekuensi 45 2 2 55 3 50 1 3 60 5 55 2 4 65 3 60 7 5 70 4 71,71 11,87 65 8 6 75 4 70 6 7 80 6 75 3 8 85 6 80 4 9 90 2 85 2 Jumlah 35 Jumlah 35 deviasi 66,42 10,11 masalah dan model pembelajaran konvensional terhadap materi pokok optik geometri. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran konvensional pada materi pokok optik geometri dikelas X SMA St.Yoseph Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran berbasis masalah disarankan agar: memperhitungkan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah model pembelajaran berbasis masalah. DAFTAR PUSTAKA Amador, Jose. A., Libby Miles, and C. B.Peters, 2006. The Problem-Base Learning Bolton Massachusetts: Anker Publhising Company, INC. Arends, Richardl, 1997. Classroom Instructional Management. New York: M. x. Graw-Hill Companies Inc,1997. Barrows, H.S. & Tamblyn, R. M, 1980. Problem-Based Learning: an Approach to Medical Education. New York: Springer Publishing, 1980. Dewey, Jhon. 2009. Pendidkan Berbasis Pengalaman. Jakarta: PT Indonesia Publishing. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Bandung: Remaja Rosda Karya 428 Semirata 2013 FMIPA Unila

Sudjana, M. A., (2005), Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Setyorini, Sukiswo dan Subali, B.(2011). Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7 (2011) 52-56. Wena, Made, 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Suatu Tinjauan Konseptual Aksara. Operasional. Jakarta: Bumi Semirata 2013 FMIPA Unila 429