KEYNOTE SPEECH DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM RAPAT KOORDINASI DEWAN PENGAWAS BLU TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM SDM APARATUR

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

Urgensi Aspek Pengawasan Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan BLU. Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU

Pasal 68 UU no. 1 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. yang diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip good governance. Dalam

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mendapatkan pelayanan publik yang memadai dari pemerintah merupakan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

LAPORAN MENTERI KEUANGAN PADA ACARA PENYERAHAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2015

APBN 2013: Mendorong Peningkatan Kualitas Belanja

1 of 6 18/12/ :41

Yang saya hormati, Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan. Yang saya hormati, para pejabat eselon II dan II di lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia

PIDATO MENTERI KEUANGAN PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI POKOK-POKOK RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA BIMBINGAN TEKNIS TENTANG PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA KABUPATEN SEMARANG

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

Sambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu.

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KERJA MENTERI KEUANGAN DENGAN KOMISI XI DPR-RI

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Bapak Asman Abnur; Gubernur Bank Indonesia, Bapak Agus D.W.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SINKRONISASI PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Yang saya hormati Pejabat Eselon I dan II di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia;

Puskesmas Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 May :55 -

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PEMBUKAAN DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN ASET DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua.

KONSEP PEMBENTUKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.02/2014 TENTANG

SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE-68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TANGGAL 3 JANUARI 2014

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 10/PMK.02/2006 TENTANG MENTERI KEUANGAN,

Dipisahkan PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM IMPLEMENTASI TIDAK DIPISAHKAN DIPISAHKAN

KEMENTERIAN AGAMA RI SAMBUTAN MENTERI AGAMA PADA PERINGATAN HARI AMAL BAKTI KE - 68 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KEARSIPAN KE- 45 DENGAN TEMA TERTIB ARSIP, MENJAGA MEMORI KITA

OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan

DIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN DIREKSI PD BPR BKK UNGARAN DAN DIREKSI PDAM KABUPATEN SEMARANG

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua.

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dari pelaksanaan hak-hak asasi

BAB. I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI OEANG KE 66

Keynote Speech. Menteri Keuangan. Workshop Persiapan Pelaksanaan APBN TA Jakarta, 19 Desember 2011

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN RENCANA DAN LAPORAN REALISASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA PEMBUKAAN MUSRENBANG POLRI TAHUN 2015 TANGGAL 25 MEI 2015

Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Dinamika Tantangan Global dan Domestik

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance based

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Persiapan Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual di Indonesia. Abstrak

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PELANTIKAN JABATAN STAF AHLI MENTERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 25 MEI 2015

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA

PIDATO BUPATI KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

NASKAH PERJANJIAN. Pelaksanaan KSO atau KSM dituangkan dalam naskah perjanjian. Paling kurang memuat:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT RI PADA LOKAKARYA NASIONAL TENTANG PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SOSIALISASI AKREDITASI KEARSIPAN TANGGAL 25 FEBRUARI 2016

SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN WAKIL KETUA BPK-RI, DALAM RANGKA PERESMIAN PERWAKILAN BPK-RI DI JAMBI 27 AGUSTUS 2007

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

Assalaamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh; Selamat Malam dan Salam Sejahtera untuk kita semua.

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA HARI SENIN 4 APRIL 2016 Senin, 4 April 2016 Assalamu alaikum wr. wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA AMANAT MENTERI DALAM NEGERI PADA PERINGATAN HARI OTONOMI DAERAH KE-XXI TANGGAL 25 APRIL 2017

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA RAPAT KOORDINASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DI LINGKUNGAN ANRI JAKARTA, 6 NOVEMBER 2015

Sambutan Bupati Buton Utara Pada Musrenbang Perubahan RPJMD Kabupaten Buton Utara Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

Bismillaakhirrokhmaanirokhiim, Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua.

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PELANTIKAN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 6 MEI 2015

DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

Oleh: Prof Dr H Jamal Wiwoho, SH,MHum PR II UNS

Transkripsi:

KEYNOTE SPEECH DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM RAPAT KOORDINASI DEWAN PENGAWAS BLU TAHUN 2012 Yang terhormat, 1) Bapak dan Ibu Ketua Dewan Pengawas Satker BLU 2) Bapak dan Ibu Anggota Dewan Pengawas Satker BLU 3) Bapak dan Ibu Sekretaris Dewan Pengawas Satker BLU 4) Para Hadirin sekalian yang berbahagia Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-nya pada hari ini kita dapat berkumpul di tempat ini untuk mengikuti acara Rapat Koordinasi Dewan Pengawas Badan Layanan Umum bertemakan Peningkatan Peran Dewan Pengawas dalam Peningkatan Kinerja Badan Layanan Umum. Rapat kali ini mempertemukan seluruh unsur-unsur Dewan Pengawas pada satker BLU dengan maksud memberikan pemahaman mengenai tugas dan kewajiban Dewan Pengawas BLU yang harus dilakukan, sekaligus mendiskusikan permasalahanpermasalahan yang terjadi di satker BLU dan mencari solusi bersama-sama. Hadirin yang berbahagia, Sebagaimana kita ketahui bersama, kondisi perekonomian dunia saat ini dirasakan kurang menggembirakan. Krisis utang di negara-negara Eropa dan Amerika telah berimbas pada menurunnya kinerja ekonomi di seluruh belahan dunia. Dalam perspektif makro, Pemerintah harus mengantisipasi kemungkinan terburuk dari terus berlanjutnya krisis dengan memperkuat sendi-sendi ekonomi dalam negeri untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah terus meningkatkan kinerja satker BLU yang kita miliki. Kami ingatkan kembali bahwa Badan Layanan Umum merupakan instansi

di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayananan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Oleh karena itu, terdapat 3 (tiga) pilar utama yang menjamin keberlangsungan satker BLU, yaitu: (1) Peningkatan kinerja layanan (produktivitas) berupa penyediaan barang/jasa kepada masyarakat, (2) Optimalisasi PNBP untuk mengurangi ketergantungan terhadap RM APBN, dan (3) Efisiensi belanja berupa alokasi sumber daya pada faktor-faktor yang memberikan nilai tambah. Dalam bidang kinerja layanan, saat ini terdapat 143 satker BLU, di mana 85% di antaranya adalah penyedia layanan di bidang kesehatan dan pendidikan yang mempunyai peran penting dalam pencapaian raihan Millenium Development Goals (MDGs) 2015. Aktivitas satker-satker BLU ini perlu terus dikelola secara optimal agar mampu mencapai tujuannya. Dalam hal optimalisasi PNBP, peran stategis BLU dalam perekonomian nasional direpresentasikan sebagai bagian dari APBN. Pada tahun 2011 realisasi PNBP BLU mencapai Rp 20,1 triliun yang merupakan 28% dari total PNBP lainnya sebesar Rp 69,4 triliun (PNBP yang dihasilkan oleh K/L) di luar PNBP sumber daya alam dan laba BUMN. Jumlah tersebut dihasilkan oleh 132 satker dari 4.440 satker PNBP atau hanya sekitar 3% dari seluruh satker PNBP yang ada. Optimalisasi PNBP ini juga dapat dilihat dari kecenderungan proporsi RM APBN terhadap seluruh belanja pada satker BLU yang terus menunjukkan penurunan. Sementara di bidang efisiensi belanja, pola remunerasi pada satker BLU yang bersifat single salary mampu mengurangi inefisiensi alokasi belanja pegawai pada pembayaran honorarium tim. Hadirin yang kami hormati, Sejalan dengan reformasi di bidang keuangan negara, paket UU bidang Keuangan Negara mengamanatkan banyak hal baru yang diharapkan dapat menjadi landasan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara yang lebih baik. Salah satunya, sebagaimana diatur dalam UU No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pasal 68, 69 dan penjelasannya, adalah dengan dimungkinkannya pembentukan BLU guna 2

peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Penerapan pola PK BLU sesuai PP No. 23 tahun 2005 dapat diartikan sebagai pengelolaan keuangan yang berorientasi pada kinerja melalui pemberian fleksibilitas dengan menonjolkan efisiensi dan produktivitas, sehingga kualitas pelayanan publik semakin meningkat. Namun demikian, sebagaimana pendekatan baru lainnya terhadap manajemen keuangan sektor publik, konsep BLU perlu terus disempurnakan untuk menampung dinamika yang berkembang. Menyitir pendapat David Osborne bahwa reinventing public institutions is Herculean work, maka diperlukan upaya bersama dari seluruh pemangku kepentingan untuk terus mematangkan penerapan PK BLU, sehingga pada akhirnya dapat diperoleh suatu model yang benar-benar tepat bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas penyediaan layanan kepada masyarakat. Perlu kami sampaikan, model penerapan PK BLU di Indonesia haruslah meliputi mekanisme daur hidup yang komprehensif, dari pembentukan sampai dengan pencabutan BLU. Pada tahun 2012 ini kami telah melakukan monitoring dan evaluasi kinerja satker BLU, yang menghasilkan 3 (tiga) tindak lanjut utama, yaitu: (1) Pembinaan yang lebih intensif kepada satker yang menerapkan PPK BLU, namun belum mampu berkinerja baik. (2) Pemberian teguran kepada satker BLU yang tidak mematuhi kewajiban setelah menjadi satker BLU, dan (3) Pencabutan status bagi satker BLU yang tidak berpotensi dan berkinerja tidak baik. Ketiga langkah dimaksud perlu diambil agar penerapan PK BLU mampu menghasilkan satker yang berkinerja baik, bermartabat, dan berkontribusi bagi perekonomian. Hadirin yang berbahagia, Di antara fungsi pembinaan terhadap BLU yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Negara/Lembaga yang membawahinya, terdapat fungsi pengawasan oleh Dewan Pengawas. Dewan Pengawas dibentuk dalam rangka pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan BLU. Sesuai ketentuan PMK No. 109/PMK.05/2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum, maka Dewan Pengawas berkewajiban, antara lain: 3

(1) Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan mengenai Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran, serta hal lainnya yang dianggap penting, (2) Melaporkan gejala penurunan kinerja BLU kepada Menteri/Pimpinan Lembaga dan Menteri Keuangan, (3) Memberikan nasihat kepada pejabat pengelola BLU dalam melaksanakan pengelolaan BLU, dan (4) Memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas laporan keuangan dan kinerja kepada pengelola BLU. Dalam rangka mewujudkan good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik dapat terwujud pada Satker BLU, Dewan Pengawas harus berperan secara aktif untuk mengawasi pengelolaan keuangan pada masing-masing satker BLU. Sebagai penunjang atas pelaksanaan tugasnya, kami juga berharap agar satker BLU dapat menyediakan dukungan berupa Sekretaris Dewan Pengawas yang profesional dan penyediaan sumber daya lainnya secara memadai. Untuk membekali para anggota Dewan Pengawas dengan pemahaman sistem dan prosedur PPK BLU, pada rakor kali ini kami akan menyajikan materi untuk memahami RBA dan laporan keuangan BLU. Tujuannya agar Bapak/Ibu sekalian mempunyai sistem deteksi dini mengenai kinerja satker BLU di bawah pengawasan Bapak/Ibu. Pemantauan yang intensif oleh Dewan Pengawas terbukti efektif untuk menjaga BLU dalam rel akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Sebagai contoh: pemahaman mengenai jenis belanja yang diperbolehkan akan menghindarkan alokasi dana yang melanggar ketentuan pelaksanaan APBN, pemahaman terhadap RBA dapat mengarahkan satker BLU untuk fokus pada pencapaian tujuan, dan pemahaman terhadap laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai capaian yang berhasil diraihnya. Sejalan dengan upaya meningkatkan kinerja satker BLU, kami mengharapkan Bapak/Ibu dapat lebih berperan di dalamnya. Saat ini kami telah menyelesaikan pedoman penilaian kinerja keuangan satker BLU yang menjadi acuan tingkat kesehatan keuangan satker dimaksud. Namun bagaikan satu keping mata uang yang memiliki 2 (dua) sisi yang berbeda, harus kami akui penilaian kinerja teknis/layanan belum kami lakukan. Untuk itu, kami berharap Bapak/Ibu sekalian mampu menjadi katalisator bagi penyelesaian 4

pedoman penilaian kinerja yang komprehensif, dengan mendorong Kementerian Negara/Lembaga yang terkait untuk melakukan penilaian kinerja teknis/layanan. Hadirin yang kami hormati, Semangat enterprising the government sudah seharusnya menjadi ruh bagi keseluruhan upaya profesional bagi setiap satker BLU dalam menjalankan layanan kepada masyarakat. Satker BLU dituntut untuk mampu berkompetisi secara sehat dengan penyedia layanan sejenis, dan tidak melupakan misi/fungsi sosial sebagai sebuah institusi pemerintah yang berkewajiban memberikan layanan. Fungsi sosial inilah yang menjadi pembeda utama antara sebuah Satker BLU dengan unit usaha swasta dalam memberikan layanan pada masyarakat. Pemenuhan misi sosial atau tidak mengutamakan mencari keuntungan dalam memberikan layanan mengakibatkan keuantungan yang diperoleh diharapkan dapat dikembalikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan. Tuntutan untuk bertindak profesional, efisien, transparan dan akuntabel menjadi bagian yang harus diwujudkan oleh setiap jajaran pimpinan Satker Badan Layanan Umum. Kemampuan dalam berkompetisi secara sehat dengan penyedia layanan sejenis menjadikan masyarakat memiliki alternatif dalam memenuhi kebutuhan akan layanan yang diperlukannya. Kemampuan untuk berkompetisi ini hanya dapat terlaksana apabila satker BLU dapat bertindak dengan efisien, yaitu mengalokasikan sumber dayanya dengan bijaksana pada faktor-faktor yang memberikan nilai tambah. Efisiensi yang dilakukan tidak boleh mengorbankan standar pelayanan minimal yang harus diberikan kepada masyarakat, namun justru memacu untuk menciptakan peluang dan berbagai inovasi manajemen. Diharapkan satker BLU dapat melakukan perubahan paradigma dalam administrasi dan manajemen publik yang lebih berorientasi pada pelanggan (customer sovereignty) serta transparans dalam pengelolaan keuangan. Hadirin yang kami hormati, Sebagai penutup, kami berharap penerapan PK BLU mampu meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Layanan publik yang realistis, terjangkau, dan berkualitas prima menjadi dambaan bagi seluruh lapisan masyarakat yang ada. 5

Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmaanirrahiim, secara resmi, saya buka acara Rapat Koordinasi Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Tahun 2012. Semoga aktivitas yang kita laksanakan ini membawa manfaat dan kebaikan bagi negara dan bangsa. Amiin. Sekian dan terima kasih. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Direktur Jenderal Perbendaharaan Agus Suprijanto 6