Air adalah fondasi yang menopang kehidupan berbangsa dan bernegara. Kualitas air sangat menentukan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

dokumen-dokumen yang mirip
TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

BAB I PENDAHULUAN. (Weygandt et al., 2008). Keseluruhan proses akuntansi pada akhirnya akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi, pemerintah merupakan agen, dimana peran pemerintah

Good Governance. Etika Bisnis

Integrated Water Resources Management

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D.

BAB V KESIMPULAN. internasional, sebagai aktor dalam hubungan internasional, dalam hal pembentukan

Pendidikan Kewarganegaraan

Departemen Internasional BANK INDONESIA 27 Januari 2017

Pengaturan dan Permasalahan Tata Kelola Badan Usaha Milik Negara Oleh: Febry Liany * Naskah diterima: 13 Oktober 2015; disetujui: 13 Oktober 2015

Sub Sektor Bank BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian yang serius. Orientasi pembangunan lebih banyak diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada umumnya dikehidupan sehari-hari sangat akrab dengan

RESTRUKTURISASI & PRIVATISASI BUMN RASIONALITAS EKONOMI DAN KEPENTINGAN POLITIK

Pemerintah Indonesia GGGI Program Green Growth

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterapkan pada level nasional adalah produktivitas yang didefinisikannya

RERANGKA ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. Program privatisasi pertama kali dikenalkan di Inggris pada masa

JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN Volume 14 Nomor 1, Juni 2016

Press Release The Asia Pacific Regional Parliamentarian and CSO Forum on MDG Acceleration and the Post 2015 Development Agenda

Pembangunan Kota Berkelanjutan

: Institute Of Southeast Asian Studies

Maintaining Performance in a Year of Challenges

LOKASI KOTA PALEMBANG

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. standar proses, mendefenisikan daya saing adalah kemampuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kepadatan UMKM Lintas Dunia Sumber: World Bank IFC (2010)

Fakta tentang Air. Air tawar itu terbatas dan langka

MULTI-SECTOR PARTNERSHIP FOR DEVELOPMENT

KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP

Menyongsong SDGs: Kesiapan Daerah-daerah di Indonesia. Kesimpulan dan Implikasi Kebijakan

Peran Asosiasi Bisnis dalam Mencegah Korupsi di sektor usaha Migas

BAB I PENDAHULUAN. mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK. Mada Sutapa *) Abstract

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

BENTUK POKOK SISTEM KESEHATAN NASIONAL

KERANGKA ACUAN KONSULTAN KOMUNIKASI CONSERVATION INTERNATIONAL INDONESIA

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK

Reformasi Administrasi. Endah Setyowati FIA UB 2011

3.3. JURUSAN AKUNTANSI VISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daya saing daerah menurut definisi yang dibuat UK-DTI adalah

INDUSTRI BPR BPRS SEBAGAI PILAR EKONOMI DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Shared Resources Joint Solutions

Ministry of National Development Planning/Bappenas Kerjasama Pembangunan Internasional dalam Rangka Pelaksanaan SDGs di Indonesia

Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015

Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Deskripsi

Alinea Keempat Pembukaaan, Pasal 28 C ayat (1), Pasal 28 E ayat (1), dan Pasal 31 UUD RI Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang. suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Harus Menjadi Bagian dari Reformasi Tatakelola Korporasi

Michael Porter (1990, dalam PPSK-BI dan LP3E FE UNPAD 2008) input yang dicapai oleh perusahaan. Akan tetapi, baik Bank Dunia, Porter, serta

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang sesuai demi tercapainya going concern perusahaan serta sustainable

MENINGKATKAN EFEKTIFITAS STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN

Restrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia

REDD+ dan Tata Kelola Pemerintahan

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. diatur dalam Undang -Undang. Pemerintah menggunakan hasil pajak yang diterima untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan, puskemas, dan universitas merupakan beberapa contoh dari

METODE REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) UNTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

GLOBAL FRAMEWORK AND LOCAL REALITIES

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi perusahaan yang telah berkembang dan go public. Letter of Intent (LOI) dengan IMF. Corporate Governance diibaratkan

Peran dan Kontribusi K/L: Implementasi Kajian Risiko dan Dampak Perubahan Iklim

BAB I PENDAHULUAN. memiliki rata-rata nilai corporate governance rendah diantara lima negara lain

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, sehingga muncul konflik yang dinamakan Agency Conflict. (Richardson, (1998);

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (PB) Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY 2008

Corruption Perception Index Metode Berubah, Indonesia Masih Tetap di Bawah

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. serta perubahan politik yang tidak menentu (Eriksson, 2008:6). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dewasa ini, kita dihadapkan pada perubahan arah

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN BUM DESA. Sugeng Budiharsono

KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 122 TAHUN 2001 TENTANG TIM KEBIJAKAN PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA

Marzuki Usman PENDIRI FIHRRST

BAB I PENDAHULUAN. makin popular untuk banyak perusahaan (Lodorfos dan Boateng 2006 dalam

...discovering the new paradigm. Dr. Gusti Hardiansyah Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Prepared by: APK

BLOCK 4 CORPORATE-CLINICAL GOVERNANCE AND BUSINESS ENVIRONMENT. Koordinator: Laksono Trisnantoro

OUTLINE SITUASI GLOBAL HASIL-HASIL TINDAK LANJUT DAN KORELASI DENGAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Implementasi SDGs di Tingkat Global dan Keterkaitannya dengan Isu Kekayaan Intelektual

Ekonomi Internasional. Materi 1 Sekilas tentang Ekonomi Dunia

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Konstitusionalisme SDA Migas. Zainal Arifin Mochtar Pengajar Ilmu Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Comparative Health System and Health Finance Change 6/22/2010 1

Oleh : Erick E Abednego 11/315703/EK/18501

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

PEREKONOMIAN INDONESIA

Kelompok Keahlian Terapan Akuntansi dan Auditing. Road Map: P2M Politeknik Negeri Batam C2S

I. PENDAHULUAN. daerah, masalah pertumbuhan ekonomi masih menjadi perhatian yang penting. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

POLITIK KETIMPANGAN DAN PERANAN MASYARAKAT SIPIL. Oleh : Hempri Suyatna - UGM

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS MELALUI PEKERJAAN YANG LAYAK. Oleh : 9 Juli 2015 DPN APINDO

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi tantangan dan peluang tersebut. Kapasitas institusi tersebut

Membangun sanitasi dan kebersihan yang berkelanjutan di perkotaan

BAB I Pembangunan Infrastruktur di Indonesia

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Air adalah fondasi yang menopang kehidupan berbangsa dan bernegara. Kualitas air sangat menentukan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Populasi yang terus meningkat, urbanisasi, dan melonjaknya kebutuhan air memaksa kita untuk mengubah cara pikir dan sikap terhadap air serta bagaimana mengelolanya.

Dari 70% air yang melingkupi bumi, hanya 1% yang layak untuk dikonsumsi. Pengelolaan air membutuhkan investasi yang besar dan pengelolaan yang baik. Fakta tentang Air Perubahan iklim mempengaruhi ketersediaan air. Akses terhadap air merupakan hak asasi manusia, tetapi banyak yang kesulitan untuk memperolehnya.

Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Privatisasi pengelolaan air mulai dilakukan oleh negara-negara maju. IMF dan Bank Dunia adalah lembaga donor yang selalu mengemukakan bahwa privatisasi adalah sebuah agenda yang sebaiknya dilakukan di negara-negara berkembang. Namun, tidak tersedia guideline yang jelas pada tataran implementasinya. Dalam proses privatisasi air, terjadi resistensi politik, ekonomi dan sosial, serta problem teknis.

Di Eropa, ada berbagai macam penerapan privatisasi terkait dengan pengelolaan air: Pengelolaan secara murni oleh negara: Belanda. Bentuk privatisasi penuh dengan regulasi yang ketat: Inggris. Bentuk Private Sector Participation (PSP): Belgia, Finlandia, Perancis, Yunani, Itali, 6 Spanyol.

Privatization continuum Di Eropa, ada berbagai macam penerapan privatisasi terkait dengan pengelolaan air: Pengelolaan secara murni oleh negara: Belanda. Bentuk Private Sector Participation (PSP): Belgia, Finlandia, Perancis, Yunani, Itali, Spanyol. Bentuk privatisasi penuh dengan regulasi yang ketat: Inggris.

Di Cochabamba, Bolivia, privatisasi pada sektor air menimbulkan kerusuhan besar pada tahun 2000. Pada tahun 2000, di Afrika Selatan, privatisasi pengelolaan air menyebabkan kenaikan harga air. Kenaikan harga air mengakibatkan masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih sehingga terjadi wabah kolera terbesar dalam sejarah negara tersebut.

Financial needsinvestment Water Reform: Water law Regulatory framework Suharto s family business interests Water Privatisation Ineficient public services Sumber: Kurniasih (2008) Changes in the political environtment: Decentralisation Democratisation 9 Int l Financial Institutions condition for loan

Privatisasi tidak serta merta meningkatkan kompetisi berdasarkan mekanisme pasar Privatisasi tidak serta merta dapat meningkatkan efisiensi Meningkatkan tarif tidak menurunkan konsumsi air. Regulasi serta sistem yang ada belum efektif melindungi rakyat miskin.

Air sebagai barang publik vs. barang ekonomi? Privatisasi vs. Nasionalisasi; apa keuntungan dan kerugiannya? Apa isu yang mendasari keputusan privatisasi? Bagaimana bentuk privatisasi?

Alternatif Bentuk Privatisasi Sumber: Blokland et al. (1999). 12

Privatisasi bukanlah konsep yang mudah diimplementasikan. Pra-kondisi sebelum melakukan privatisasi merupakan hal yang krusial. Apa motivasi yang mendorong privatisasi? Lebih penting untuk membangun skema baru dalam pengelolaan air yang mensejahterakan masyarakat, daripada memperdebatkan privatisasi atau nasionalisasi. Terkait dengan hal ini, sangat dibutuhkan rerangka pikir aturan yang menekankan pada pemanfaatan air yang berkelanjutan serta memihak kepada masyarakat miskin.

Pertimbangan ekonomi vs. ideologi Sangat tergantung pada interpretasi pasal 33 (3) UUD 1945 Interpretasi secara rigid vs. moderat Interpretasi pasal 33 (3) sangat menentukan bagaimana tata kelola air dan siapa yang melaksanakannya Apa skenarionya? Air sebagai barang publik (public goods) vs. air sebagai barang ekonomi (economic goods)

Pasal 33 ayat 3 dipersepsikan secara rigid Pengelolaan air sebagai barang publik dan barang ekonomi secara total dikuasai oleh negara Tidak ada lagi ruang untuk sektor swasta bermain di sektor air baik sebagai barang publik ataupun barang ekonomi Artinya negara secara mutlak harus mampu memenuhi dan menyediakan kebutuhan air bagi rakyat. Namun pertanyaannya adalah Apakah Negara mampu secara finansial dan manajerial?. Badan hukum yang tersentralisasi dengan divisi regional untuk setiap provinsi.

Pasal 33 ayat 3 dipersepsikan secara moderat Pengelolaan air sebagai barang publik, tetap murni dikuasai oleh negara Beberapa fungsi dari pengelolaan air yang tidak terkait dengan kebijakan strategis dapat diprivatisasi (e.g., maintain facilities) Public Private Partnership (PPP) diperkenankan dalam pengelolaan air, Sesuai dengan Perpres No. 67 tahun 2005 Mengenai kerja sama pemerintah dengan badan usaha. Koperasi air, perkumpulan swadaya masyarakat, harus dihidupkan kembali. Badan hukum tersentralisasi dengan divisi regional untuk setiap provinsi.

Pasal 33 ayat 3 dipersepsikan secara rigid Pemerintah tidak sekedar hanya regulator tetapi sekaligus pemain dalam industri air sebagai barang ekonomi Swasta dapat berperan namun harus memiliki share saham dengan pemerintah (mekanisme golden stock) Fungsi pemerintah dalam perusahaan tidak hanya untuk mencari keuntungan namun sekaligus menjadi kontrol terkait eksploitasi air oleh perusahaan itu sendiri. Jenis air tanah dan lokasi untuk air sebagai barang ekonomi tidak boleh mengganggu air untuk barang publik. Bagaimana implikasinya pada manajemen konflik keagenan, sosial, dan politik?

Pasal 33 ayat 3 dipersepsikan secara moderat Pemerintah hanya berfungsi sebagai regulator, kontrol dan law enforcement harus benar-benar dijalankan Perlu panduan teknis dan mekanisme yang spesifik terkait penggunaan SDA sebagai barang ekonomi Pelaku industri adalah swasta murni dan tidak ada kewajiban share saham dengan pemerintah. Jenis air tanah dan lokasi untuk air sebagai barang ekonomi tidak boleh mengganggu air untuk barang publik, untuk itu perlu dilakukan pendataan yang menyeluruh terkait sumber-sumber air yang ada. Bagaimana implikasinya pada manajemen konflik keagenan, sosial dan politik?

Blokland,M., Braadbaart, O., & Schwartz, K. (1999). Private Business, Public Owners: Government Shareholding in Water Enterprises. The Netherlands Ministry of Housing, Spatial Palnning, and the Environment. Chan, N. W. (2009). Issues and Challenges in Water Governance in Malaysia Iran. J. Environ. Health. Sci. Eng., 6, 143-152. Gleick, P. H., Wolff, G., Chalecki, E. L., & Reyes, R. (2002). The New Economy of Water: The Risks and Benefits of Globalization and Privatization of Fresh Water Hall, D., Lobina, E., & Motte, R. d. l. (2005). Public resistance to privatisation in water and energy. Development in Practice, 15. Kurniasih, H. (2008). Water not for All: The Consequences of Water Privatisation in Jakarta, Indonesia Nestmann, F. Integrated Water Resources Management: Overview of Indonesian-German Joint Activities in Karst Water Management Institute for Water and River Basin Management Prasad, N. Privatisation of Water: A Historical Perspective. Law, Environment, and Development Journal, 217-233.

Researcher, C. G. (2008). Looming Water Crisis CQ Global Researcher: Exploring International Perspectives Ruben-Salama, C. (2008). Thirsty for Change: Considering Water Privatization in Developing Nations Segal, G. F., & Moore, A. T. (2003). Frequently Asked Questions about Water/Wastewater Privatization Srinivasan, V., Lambin, E. F., Gorelick, S. M., Thompson, B. H., & Rozelle, S. (2012). The nature and causes of the global water crisis: Syndromes from a meta-analysis of coupled humanwater studies. Water Resources Research, 48. Tearfund, W. a. (2003 ). Advocacy guide to private sector involvement in water services. Tiberini, L. (2012). Why water is a public service : exposing the myths of privatization. Public Services International Research Unit (PSIRU). Watch, F. W. (2010). Trends in Water Privatization.

Terima kasih