RINGKASAN EKSEKUTIF

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Perkembangan hasil pembangunan Indonesia telah berhasil meningkatkan

ANALISIS SENSITIVITAS HARGA DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINYAK GORENG MEREK BIMOLI DI KOTA BOGOR INDRA UTAMA NASUTION A.

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung lemak merupakan hal yang harus dihindari. Di zaman ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan kebutuhan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan. tangga dalam pengambilan keputusan untuk membeli minyak goreng.

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT, BAHAN BAKAR DIESEL DAN PRODUK TURUNAN KELAPA SAWIT

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. utility atau konsumsi. Dimana salah satu aktifitas konsumen tersebut adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

Mengidentifikasi Segmen & Target Pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Berawal dari kebutuhan manusia yang beraneka ragam, perusahaanperusahaan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

iv vi vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR IS1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

3.9 Analisis dan Interpretasi Pengolahan Data Usulan Strategi Pemasaran Kesimpulan dan Saran

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pembangunan di lndonesia berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat

Tabel 1. Standar Mutu Minyak Goreng, SII. Sumber : Departemen Perindustrian. dalam SII tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Indikator.

I. PENDAHULUAN. Minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan kebutuhan pokok

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang dikenal

METODOLOGI PENELITIAN

RINGKASAN EKSEKUTIF SITI MAESAROH, 2003 UJANG SUMARWAN IDQAN FAHMI.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang baik. Salah satu jenis sepatu olah raga yang banyak diminati

Manfaat Penel~t~an TMJAUAN PUSTAKA...

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dewasa ini kondisi persaingan bisnis semakin ketat, pasar menjadi. heterogen dan tersegmentasi mendetail, serta kognitif dari konsumen yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR GAMBAR... xxv DAFTAR LAMPIRAN... xxvii

BAB I PENDAHULUAN. pokok sehari-hari, maka pada tahun 1998 didirikan sebuah gerai yang di beri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di

PENDAHULUAN. integral pembangunan nasional. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. seimbang. Nutrisi makanan sehat dianggap belum dapat mencukupi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyak perusahaan produsen minyak goreng di Indonesia lebih

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka dituntut untuk memberikan dan menawarkan produk yang terbaik bagi

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari seperti menggoreng dan menumis makanan. yaitu lebih bersih dan praktis dibandingkan dengan minyak curah (Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET GALAXY DI BOYOLALI

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai spesialistik dan mempunyai

III. METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metoda Kerja Kerangka Pemikiran Konseptual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

mempengaruhi pembelian impulsif berupa faktor kognitif? 3. Bagaimana faktor celebrity endorser yang terdiri dari kredibilitas, daya tarik,

BAB VI LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Usaha Telur Keliling Bapak Salim. merupakan hasil produksi sendiri bertempat di samping rumah Bapak Salim

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

RINGKASAN EKSEKUTIF TRI WAHYUNI, 2005, Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan IDQAN FAHMI.

ABSTRAK. Kata kunci : Kualitas Produk, Kepuasan Konsumen. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

KAJIAN POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH, KOTA CIMAHI SEBAGAI MASUKAN BAGI UPAYA KONVERSI

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan-perusahaan yang ada, baik perusahaan domestik maupun perusahaan

ABSTRACT ANALYSIS OF THE POTENTIAL OF PALM SHELL WASTE WHEN USED AS ACTIVED CHARCOAL IN RIAU PROVINCE BY : EDWARD SITINDAON

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sehingga banyak

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia

MEIDRI AGUNG CAHYANTO

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesuksesan maka perlu mempelajari karakteristik yang dimiliki konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. eksitensinya dalam usaha, keunggulan bersaing nantinya menjadi kekuatan. mempunyai brand image yang kuat dibenak konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. itu telah disebarkan kuesioner kepada 50 orang responden. Oleh karena itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. minyak goreng. Sebagian besar permintaan terhadap minyak goreng ialah untuk

BAB I PENDAHULUAN. pula aktivitas perdagangan pada saat ini. Oleh karena itu, tidak terelakkan

BAB I PENDAHULUAN. industri dan produksi serta pada kegiatan perdagangan eceran di Indonesia

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah

ABSTRAK Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2014

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari karena biasanya ibu rumah tanggalah yang memegang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi target market dari setiap jenis usaha yang ada. sampai menggunakan fasilitas teknologi tinggi sehingga mampu

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI ABSTRAK...

PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN MINYAK GORENG SAWIT BIMOLI SERTA IMPLIKASI TERHADAP BAURAN PEMASARAN

Bab V: Kesimpulan dan Saran

NO. PENANYA PERTANYAAN JAWABAN. Apakah ada rencana ekspansi pabrik kelapa sawit ke depannya?

SIKAP KONSUMEN TERHADAP MEREK IDEAL PRODUK MINYAK GORENG SAWIT KEMASAN DI KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA SKRIPSI

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan yang semakin tinggi. Persaingan tersebut menjadikan

syarat penting untuk kemajuan produk-produk pangan lokal di Indonesia khususnya agar dapat bersaing dengan produk lain baik di dalam maupun di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

RINGKASAN EKSEKUTIF EUyus Acbiruddin. Analisis Segmentasi Konsumen Minyak Goreng Bermerek Berdasarkan Karakteristik Demografi. di bawah bimbingan Ujang Sumarwan dan Agus Maulana Tingkat konsumsi minyak goreng di Indonesia dari tahun ketahun mengalami peningkatan, bila pada tahun 1990 sebesar 1.493.633 ton maka pada tahun 1994 telah mencapai 2.189.051 ton. Demikian juga halnya dengan tingkat konsumsi perorang pertahun, bila pada tahun 1990 tingkat konsumsi perorang pertahun sebesar 5,6 Kg, maka pada tahun 1994 telah mencapai 10,23 Kg perorang pertahun. Tingkat produksi minyak goreng di Indonesia juga mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya produksi bahan baku minyak goreng saat ini. Kelapa sawit merupakan bahan baku terbesar untuk produksi minyak goreng dan saat ini minyak goreng yang berbahan baku kelapa sawit beljumjah 74,04 % dari total produksi minyak goreng nasional. Karena semakin meningkatnya tingkat konsumsi, meningkatnya tingkat produksi minyak goreng dan meningkatnya kesadaran konsumen akan tuntutan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sehingga perlu pencarian dan pengembangan untuk mengindentifikasi perilaku konsumen yang dapat menggambarkan konsumen secara utuh. Dengan menentukan bagaimana karakteristik suatu masyarakat maka akan memudahkan para pemasar untuk menjual produknya. Ukuran-ukuran kuantitatif dari pendekatan karakteristik demografi yang digunakan dapat membuat kesimpulan-kesimpulan, sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan: 1. Apakah variabel-variabel demografi yang mempengaruhi pola konsumsi masyarakat akan minyak goreng bermerek? 2. Faktor-faktor apa yang mendorong konsumen mernilih minyak goreng tertentu. Atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul dilakukan penelitian yang bertujuan untuk:

1. Mengetahui karakteristik demografi konsumen minyak goreng bermerek dan tidak bermerek, 2. Mengetahui segrnentasi pasar beberapa merek minyak goreng, 3. Mengetahui loyalitas konsumen terhadap minyak goreng tertentu, 4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsurnen dalam memilih minyak goreng bermerek. Untuk dapat mengetahui perilaku konsumen berdasarkan karakteristik demografi dapat dilakukan dengan mengadakan analisis segrnentasi konsumen berdasarkan karakteristik demografi. Variabel-variabel utama yang dapat memberikan gambaran secara demografi adalah; umur, jenis kelarnin, besarnya keluarga, siklus dalam keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Dengan pendekatan krakteristik demografi dalam penelitian ini akan diketahui sampai sejauh mana respon konsumen terhadap produk minyak goreng bermerek, bagaimana segrnentasi minyak goreng bermerek dan minyak goreng tidak bermerek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai bukan acak dengan lokasi pada lima lokasi pasar di wilayah Jakarta Selatan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari responden yang diwawancarai dan menggunakan kuesioner dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang isinya menggambarkan tentang karaktersitik demografi responden. Data yang terkumpul beijumlah 150 kuesioner dari lima lokasi tersebut di atas kemudian diolah dalam bentuk Tabulasi dengan bantuan perangkat lunak Lotus 123 Release 5. Dari data yang diperoleh atas bantuan perangkat lunak Lotus 123 Release 5 sebagai Manajemen Data kemudian diolah dengan bantuan perangkat lunak SAS (statistical analisys system) Release 6.04 untuk membuat analisis k1uster dan analisis korespondensi. Analisis korespondensi digunakan juga untuk mendapatkan segrnentasi dari minyak goreng, dimana variabel-variabel yang mempengaruhinya dihitung

berdasarkan jaraknya terhadap minyak goreng tertentu. Semakin dekat POSlSl suatu variabel kepada satu merek minyak goreng maka semakin kuat pengaruhnya, atau sebaliknya. Dari analisis segmentasi perilaku konsumen berdasarkan karakteristik demografi dan dihubungkan dengan perilaku konsumen terhadap konsumsi minyak goreng akan terlihat profil dari perilaku konsumen minyak goreng. Penelitian diawali dengan survai lapangan dengan mewawancarai 150 orang responden di lima lokasi pasar. Seluruh pasar terletak di wilayah Jakarta Selatan yang masing-masing pasar secara umum berbeda baik luas, lingkungan dan masyarakat konsumennya. Berdasarkan karaktersitik demografi konsumen minyak goreng memiliki konsumen terbesar berusia antara 25 sampai dengan 30 tahun yaitu sebesar 61,6 %. Pendidikan konsumen mayoritas pada tingkat SLTA dengan jumlah persentase sebesar 41,33 % sedangkan pendidikan SD sampai dengan SLIP sebesar 32 % dan tingkat perguruan tinggi sebesar 26,6 %. PekeIjaan konsumen minyak goreng terbesar adalah sebagai Pegawai Swasta sebesar 58 % dan SuamiJIstri yang berkeija diberbagai bidang dan terutama adalah sebagai Pegawai Swasta sebesar 38,6 %. Tingkat pendapatan konsumen lebih kecil dari Rp 500.000,- sebesar 55,3 %, sedangkan yang berpendapatan antara Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000, adalah sebesar 30 % dan sisanya 14,6 % adalah konsumen yang berpendapatan lebih besar dari Rp. 1.000.000,- Status perkawinan konsumen adalah 87,9 % telah kawin dan 12 % belum kawin denganjumlah keluarga yang lebih besar dari 3 orang sebesar 77,3 %. Konsumen minyak goreng mendapatkan minyak goreng pilihannya dapat memperoleh di supermarket sebesar 36 % kemudian di pasar sebesar 20,4 % dan slsanya dapat memperoleh di minimarket, toko kelontong dan warung/tukang sayur. Frekuansi pembelian para konsumen minyak goreng cenderung membeli 3 kali dalam sebulan sebesar 20 % dengan jumlah liter setiap pembelian cenderung beijumiah 3 liter yaitu sebesar 20 %.

Kualitas minyak goreng yang baik adalah merupakan kecenderungan konsumen dalam memilih minyak goreng yaitu sebesar 50,6 % dan khususnya merek Bimoli dipilih konsumen sebesar 28,6 %. Secara Demografi konsumen minyak goreng bermerek memi1iki tingkat konsumsi sebesar 87,1 % dan konsumen yang memilih minyak goreng tanpa merek/curah sebesar 12,9 %. Segmentasi minyak goreng bermerek terbentu, di mana minyak goreng Bimoli merupakan minyak goreng terbesar yang dipilih dan dikonsumsi yaitu sebesar 50,6 %, Filma sebesar 23,3 %, Vetco sebesar 6,6 % dan Barco sebesar 6,6 %. Secara umum konsumen minyak goreng termasuk konsumen yang tidak loyal terhadap merek minyak goreng pilihannya karena bila membeli minyak goreng dan temyata tidak menemukan minyak goreng pilihannya, konsumen tersebut dengan gampang membeli merek lain yang tersedia dan kecenderungan ini sebesar 30 % dan hanya 20,6 % saja yang tetap bertahan mencari minyak goreng pilihannya di tempat lain. Dengan melakukan analisis korespondensi terlihat dengan jelas bahwa masing-masing minyak goreng telah mempunyai segmen tersendiri yang dipengaruhi oleh variabel-variabel yang dominan dan karakteristik demografi yaitu: I. Vetco dan Tidak Bermerek 2. Bimoli 3. Filma 4. Barco Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh kesimpulan: 1. Perilaku konsumen minyak goreng cenderung memilih minyak goreng bermerek daripada minyak goreng tanpa merek. 2. Segmen pasar konsumen terbesar dari minyak goreng bermerek adalah segmen pasar minyak goreng Bimoli dan segmen terkecil adalah minyak goreng Barco dan Vetco 3. Konsumen minyak goreng Filma, Bimoli cenderung tidak loyal terhadap merek Bimoli dan Filma sedangkan konsumen minyak goreng Barco

dan Vetco cenderung loyal terhadap Barco, Vetco. 4. Faktor-faktordominan yang mempengaruhi konsumen dalam memilih minyak goreng adalah: a. Usia b. Pendidikan c. Pendapatan d. Anggaran Belanja e. Jumlah Anggota Keluarga