BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),

dokumen-dokumen yang mirip
1. EMISI GAS BUANG EURO2

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERAWATAN BERKALA PADA MOBIL MAZDA

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

BAB IV PERBAIKAN SISTEM REM MITSUBISHI L300

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Beberapa pengertian perawatan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM


Ganti kampas rem depan

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

BAB III TINJAUN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK


Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

TUNE UP SEPEDA MOTOR FEBRIYAN BAYU P ( ) MUHAMMAD GHOZALI ( )

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu

Engine Tune Up Engine Conventional

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN. laju kendaraan dan juga memungkinkan parkir ditempat yang menurun.

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Created by Training Department Edition : April 2007

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

CARA PERAWATAN FORKLIFT BATTERY

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

BAB III METODE PENELITIAN

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

Pemeriksaan & Penggantian Oli Mesin


TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

SUDAHKAH ANDA MENERIMANYA?

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

Kepala Unit PKP-PK (NIP)

(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

MODUL PRAKTEK GASHOLINE ENGINE TUNE UP

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

ID.XXX XX.10

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

No. Nama Komponen Fungsi

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

SISTEM PENGEMDALI KENDARAAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 22/03/2017

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

SUDAHKAH ANDA MENERIMANYA?

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Honda Beat PGM-FI Komponen tersebut adalah drive belt, boss movable

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

Analisis Sistim Rem Tromol Mobil Suzuki Futura Tahun 2003 ABSTRAK

Konstruksi CVT. Parts name

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN JENJANG II Berbasis

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

Pembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Penyedian Alat dan Bahan. Pengambilan Data Awal, Berat Awal Kendaraan Dan Handling. Proses Development

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Perawatan System C V T

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 09/02/2017

BAB III PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Transkripsi:

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK A. Umum Service berkala adalah perawatan kendaraan yang terdiri dari pemeriksaan, penyetelan, dan penggantian suku cadang sesuai kebutuhan yang dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), 10.000 km (6 bulan), 20.000 km (12 bulan) 30.000 (18 bulan) atau 40.000 km (24 bulan) supaya kendaraan tetap prima, aman, dan nyaman di kendarai. Perbaikan sistem rem adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berkala karena rem merupakan bagian kendaraan yang sangat penting dalam mendukung aspek keamanan kendaraan dan keselamatan pengendara, pemeriksaan rem 4 roda harus dilakukan setiap kelipatan 20.000 km pada kendaraan CR-V tipe RE1 I A. Bila hanya terdapat gangguan kecil maka cukup dilakukan pembersihan komponen-komponen saja, tetapi bila gangguan atau kerusakan melebihi batas minimal maka harus dilakukan penggantian komponen-komponen sistem rem yang rusak/aus. Dalam pembahasan kali ini akan dibahas tentang pekerjaan yang dilakukan dalam service berkala dan perbaikan sistem rem honda CR-V tipe RE1 I A. 57

58 B. Keselamatan kerja Untuk menghindari hal-hal yang yang tidak kita inginkan, maka perlu keselamatan kerja baik manusia, penggunaan alat, dan hal-hal lain mungkin tidak kita inginkan. Adapun yang kita perlukan adalah : 1. Pakaian kerja a. Menggunakan pakaian kerja praktik dan sepatu kerja b. Jagalah pakaian anda waktu bekerja sebab oli dan kotoran pada pakaian akan mengotori kendaraan. c. Menggunakan alat pelindung diri (masker, helm, sarung tangan). 2. Bekerja dengan aman dan rapih a. Jagalah agar tempat kerja selalu bersih, dan saat selesai bekerja kembalikan segala sesuatunya dengan teratur. b. Suku cadang bekas harus dikumpulkan dalam kantong plastik untuk selanjutnya dibuang atau dikembalikan ke pelanggan. c. Parkirlah kendaraan yang akan diperbaiki sesuai dengan WO. d. Janganlah menempatkan sesuatu ditengah jalan atau pintu masuk walaupun untuk sementara, karena akan mengganggu mobil keluar masuk. e. Jangan meninggalkan kunci atau suku cadang di lantai, dimana dapat menyebabkan orang lain tersandung. Biasakan menempatkan sesuatu pada bak yang disediakan. f. Bersihkan dengan segera setiap oli, bahan bakar dan gemuk yang tertumpah.

59 g. Bersihkan alat-alat yang telah dipakai. 3. Pencegahan kebakaran a. Anda harus mengetahui letak alat pemadam kebakaran dan cara menggunakannya. b. Kain yang basah karena oli dan bahan bakar harus dibuang ke dalam tempat sampah yang terbuat dari logam. c. Gas yang dihasilkan dari pengisian baterai mudah terbakar. Karena itu, hindari percikan api dari tempat tersebut. d. Janganlah merokok kecuali ditempat yang telah disediakan. 4. Menangani kendaraan pelanggan a. Selama bekerja, pakailah selalu vender cover, seat cover, dan floor cover agar tidak mengotori kendaraan. b. Jagalah selalu kebersihan vender cover dan seat cover. c. Oli dan gemuk yang ada pada tangan anda dan alat-alat anda dapat mengotori kendaraan. Karena iti tangan dan alat-alat harus dijaga kebersihannya. d. Jangan sekali-kali memasukkan benda tajam ke dalam kantong baju karena dapat merusak kendaraan dan melukai anda sendiri ketika terjatuh.

60 C. Bahan dan alat Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan pembongkaran atau perbaikan sistem rem pada kendaraan Honda CR-V tipe RE1 I A adalah sebagai berikut : 1. Bahan: a. Honda CR-V tipe RE1 I A b. Minyak rem c. Stempet 2. Alat: a. Tool Box /kedi lengkap b. Vender cover, seat cover, dan floor cover c. Fuller gauge d. Sarung tangan e. Air Compressor f. Dry impact g. Lift h. Tempat roda i. Meja kerja j. Jangka sorong k. Amplas l. Injektor Cleaner m. Selang untuk blending n. Beberapa alat SST (Special Service Tools)

61 D. Spesifikasi Komponen dan Standard Penggantian Komponen 1. Data-data spesifikasi standard komponen Honda CR-V Tabel 4.1 Data-data spesifikasi standard komponen Komponen Standart Ukuran Batas Ukuran Busi NGK: IZFR6K11 DENSO: SKJ20DR-M11 Celah Busi 1 1.1 mm - Merk Engine Oil Honda Engine Oil (SAE 5W-30) 4.0 L - Engine Oil (tanpa mengganti filter oli) Engine Oil (mengganti filter 4.2 L - oli) Oli transmisi 2.6 L - Tebal kampas rem depan 11.5 12.2 mm 1.6 mm Tebal kampas rem Belakang 9,8 10,1 mm 1.6 mm Jenis minyak rem DOT 4 - - Sumber: Shop Manual Honda CR-V 2007 2. Data-Data Penggantian Komponen Honda CR-V Tabel 4.2 Data-Data Penggantian Komponen Pada Service Berkala Honda CR-V Komponen Oli mesin Filter oli Filter udara Filter AC Busi Kilometer 5.000 km 10.000 km 20.000 km 20.000 km 40.000 km Sumber: Shop Manual Honda CR-V 2007

62 E. Langkah langkah service berkala Honda CR-V 2007. 1. Service berkala 1000 km. a. Sistem Pelumasan. Memeriksa oli mesin, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Membuka stick oli mesin. 2) Membersihkan stick oil mesin dengan kain. 3) Memasukkan stick oil mesin lagi sedalam mungkin. 4) Melepaskan stick oil mesin dan memeriksa ketinggian oli sesuai standartnya yaitu antara batas min dan max, dan hasil pemeriksaan adalah ketinggian oli mesin masih dalam keadaan standart. Setelah itu memeriksa keadaan oli mesin masih bersih atau sudah kotor. Hasil dari pemeriksaan oli mesin masih dalam keadaan bersih, pada batas max stick oli dan dengan menggunakan Honda Automotive Oil dengan specifikasi SAE 5W-30. b. Sistem Pengapian Gambar 4.1 Memeriksa ketinggian oli Memeriksa accu/baterai, dengan langkah sebagai berikut:

63 1) Memeriksa terminal baterai terhadap karat, kerak, atau sambungan terminal yang longgar. 2) Memeriksa berat jenis elektrolit menggunakan hydrometer, berat jenis elektrolit standar sebesar 1.25-1.75 pada suhu 20 C, hasil pengukuran berat jenis elektrolit adalah 1.50 pada suhu C sehingga tidak memerlukan penambahan air zuur. Apabila berat jenis elektrolit kurang dari 1.25 tambah kan air zuur untuk menaikkan berat jenis elektrolit. 3) Memeriksa ketinggian elektrolit dari setiap sel. Pada sel no 1 dan 2 jumlahnya di bawah lower level sehingga agar sesuai dengan spesifikasi standart yaitu diantara batas lower level dan upper lever, maka melakukan penambahan air accu pada sel no 1 dan 2. c. Sistem Transmisi Gambar 4.2 Menambahan air aki Memeriksa oli transmisi, dengan langkah-langkah berikut: 1) Membuka stick oil transmisi. 2) Membersihkan stick oil transmisi dengan kain.

64 3) Memasukkan stick oil transmisi lagi sedalam mungkin. 4) Melepaskan stick oil transmisi dan memeriksa ketinggian oli sesuai standartnya yaitu antara batas min dan max, dan hasil pemeriksaan adalah ketinggian oli transmisi masih dalam keadaan standart. Setelah itu memeriksa keadaan oli transmisi masih bersih atau sudah kotor. Hasil dari pemeriksaan oli transmisi masih dalam keadaan bersih, berada pada batas max stick oli transmis dengan menggunakan oli ATF-Z1 (Automatic Transmisi Fluid). d. Sistem Pengereman Gambar 4.3 Melepas stick oli transmisi Memeriksa minyak rem, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Membuka tutup tabung reservoir minyak rem 2) Mengecek kondisi minyak rem dan jumlah minyak rem. Jumlah minyak rem berada pada kondisi diantara batas maksimal dan minimal, maka tidak perlu penambahan minyak rem dengan menggunakan Honda Brake Fluid DOT 4.

65 e. Sistem Pendinginan Gambar 4.4 Kondisi minyak rem Memeriksa air radiator, dengan langkah sebagai berikut: 1) Membuka tutup tabung reservoir air radiator (Coolant). 2) Mengecek kondisi air radiator dan jumlah air radiator (Coolant) ini secara visual. Jumlah air radiator (Coolant) berada pada kondisi diantara batas maksimal dan minimal, maka tidak perlu penambahan air radiator (Coolant). Apabila menambahkan cooland menggunakan Honda Coolant Fluid 50/50 (50 Coolant/50 Water) f. Sistem Air Wiper Gambar 4.5 Batas max dan min tabung reservoir radiator Memeriksa air wiper, dengan langkah sebagai berikut: 1) Membuka tutup tabung air wiper.

66 2) Memeriksa air wiper dilakukan secara visual, yaitu melihat jumlah air wiper. Kondisi air wiper kurang, maka dilakukan penambahan air pada tabung air wiper. g. Sistem Kemudi Gambar 4.6 Menambah air wiper Memeriksa minyak power steering, dengan langkah sebagai berikut : 1) Membuka tutup reservoir power steering. 2) Memeriksa minyak power steering dilakukan dengan cara visual yaitu melihat tabung reservoir power steering berada diantara level max dan min. Kondisi minyak power steering berada pada level max sehingga tidak memerlukan penambahan minyak power steering. Apabila minyak power steering kurang, tambahkan Honda P/S Power Steering Fluid. Gambar 4.7 Kondisi minyak power steering

67 h. Drive Belt Memeriksa drive belt, dengan langkah sebagai berikut: 1) Memeriksa drive belt dilakukan secara visual yaitu melihat kondisi drive belt dari kekencangan, keretakan, keausan serta posisi pemasangan drive belt. Kondisi drive belt tidak terdapat keretakan, keausan, kekencangan serta posisi pemasangan drive belt dalam kondisi baik. i. Sistem Roda Memeriksa tekanan angin roda serta mengencangkan baut roda, dengan langkah sebagai berikut: 1) Membuka tutup pentil ban. 2) Mengukur tekanan angin ban dilakukan dengan menggunakan alat ukur tekanan angin ban dan sesuaikan tekanan angin dengan spesifikasi yang tertera pada pintu sisi pengemudi yaitu 28 Psi pada roda depan dan 30 Psi pada roda belakang. Kondisi tekanan ban kurang dari spesifikasi sehingga memerlukan penambahan tekanan angin ban. Gambar 4.8 Kondisi Drive belt

68 Gambar 4.9 Mengukur tekanan angin ban 3) Mengencangkan baut roda menggunakan kunci torque secara menyilang dengan torsi sebesar 12 kg/cm 3. Gambar 4.10 Mengencangkan baut roda 2. Service berkala 5000 km a. Sistem Pelumasan Mengganti oli mesin, dengan langkah sebagai berikut: 1) Membuka stick oli dan tutup oli mesin. 2) Menaikkan mobil menggunakan lift. 3) Sebelum dilakukan pembuangan oli mesin siapkan terlebih dahulu tempat pembuangan dibawah baut pembuangan oli.

69 4) Membuka baut pengeluaran, sehingga oli akan keluar. Membersihkan baut dan kemudian mengganti ring yang baru pada baut pembuangan dan kemudian setelah oli terbuang, memasang kembali baut pembuangan dan mengerasi baut tersebut dengan torsi sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Gambar 4.11 Membuka baut pengeluaran oli mesin 5) Menurunkan kendaraan kebawah kembali. 6) Mengisi oli dilakukan menggunakan corong dan menggunakan oli standart Honda atau SAE (American Society of Automotive Engineers) yaitu dengan kekentalan SAE 5W-30. Dalam pengisian oli dilakukan dengan jumlah 4.0 L dimana tidak dilakukan penggantian filter oli. Gambar 4.12 Mengisi oli mesin

70 7) Memeriksa ketinggian oli dari stick oil dengan membersihkan stick oil dengan kain, memasukkan stick oil sedalam mungkin kemudian melepaskan stick oil dan membacanya apabila ketinggian oli masih di bawah batas tertinggi, tambahkan oli mesin. 8) Menutup kembali tutup pengisi oli dan stick oli pada tempatnya. 9) Menghidupkan mesin beberapa saat dengan kecepatan stasioner serta melakukan pemeriksaan kebocoran pada baut pembuangan. Kondisi oli mesin tidak terdapat kebocoran dan ketinggian stick oli cukup. b. Filter Udara Memeriksa filter udara, dengan langkah sebagai berikut: 1) Melepas tutup filter udara. 2) Melepas filter udara dari tempatnya, dan memeriksa kondisi filter udara kotor atau tidak. Kondisi filter udara kotor sehingga memerlukan pembersihan filter menggunakan air compressor. Gambar 4.13 Membersihkan filter udara

71 c. Sistem AC Memeriksa kondisi filter AC, dengan langkah sebagai berikut: 1) Membuka tutup filter AC yang ada didalam dashboard. 2) Melepas filter AC dan memriksa memeriksa kondisi filter AC kotor atau tidak. Kondisi filter AC kotor sehingga memerlukan pembersihan filter menggunakan air compressor. d. Sistem Transmisi Sama dengan servis berkala 1.000 km e. Sistem Pendingin. Sama dengan servis berkala 1.000 km. f. Sistem Pengereman. Sama dengan servis berkala 1.000 km g. Sistem Pengapian. Sama dengan servis berkala 1.000 km. h. Sistem Air Wiper. Sama dengan servis berkala 1.000 km. i. Sistem Kemudi. Gambar 4.14 Membersihkan filter AC

72 Sama dengan servis berkala 1.000 km. j. Drive Belt. Sama dengan servis berkala 1.000 km. k. Sistem Roda. Sama dengan servis berkala 1.000 km. 3. Service Berkala 10.000 km. a. Sistem Pelumasan. Sama dengan servis berkala 5000 km tetapi menambah pemeriksaan dan mengganti beberapa komponen yaitu: 1) Mengganti filter oli, dengan langkah sebagai berikut: a) Setelah dilakukan pembuangan oli, membuka filter oli menggunakan alat SST dengan berlawanan dengan jarum jam dan kemudian dilanjutkan menggunakan tangan, hal ini dilakukan agar filter tidak terjatuh ke lantai yang akan menyebabkan oli berceceran dilantai. b) Memasang filter oli yang baru menggunakan tangan. c) Mengencangkan filter oli menggunakan alat SST filter oli. Gambar 4.15 Filter oli

73 b. UnderSteel Memeriksa baut yang terdapat dikolong kendaraan, dengan langkah sebagai berikut: 1) Mengecek kebocoran pipa power steering, oli mesin, oli transmisi, minyak rem dan sambungan knalpot. 2) Mengencangkan baut rangka kendaraan. 3) Mengencangkan baut knalpot. c. Filter Udara Sama dengan servis berkala 5.000 km d. Sistem AC Sama dengan servis berkala 5.000 km e. Sistem Pendingin. Sama dengan servis berkala 5.000 km f. Sistem Pengereman. Sama dengan servis berkala 5.000 km tetapi menambah pemeriksaan beberapa komponen yaitu: 1) Memeriksa kanvas rem secara visual, dengan langkah sebagai berikut: a) Menaikkan kendaraan menggunakan lift hingga posisi roda bebas berputar. b) Melepas roda menggunakan dry impact dan meletakkan roda pada tempat yang sudah disediakan. c) Memeriksa kondisi kanvas rem depan belakang dan kebocoran minyak rem secara visual. Kondisi kanvas berada pada kondisi

74 yang masih baik, tidak retak dan ketebalan masih cukup sesuai dengan standart, kondisi rem tidak ada kebocoran maka tidak perlu penggantian komponen. Gambar 4.16 Kondisi rem depan Gambar 4.17 Kondisi rem belakang 2) Mengukur ketebalan rotor disc menggunakan jangka sorong, kondisi rotor disc depan berada pada 28.0 mm dan rotor disc belakang 10.0 mm, maka mengganti komponen tersebut.

75 Gambar 4.18 Mengukur ketebalan rotor disc depan g. Sistem Transmisi Sama dengan servis berkala 5.000 km h. Sistem Pengapian Sama dengan servis berkala 5.000 km i. Sistem Air Wiper Sama dengan servis berkala 5.000 km j. Sistem Kemudi Sama dengan servis berkala 5.000 km k. Drive Belt Sama dengan servis berkala 5.000 km l. Sistem Roda Gambar 4.19 Mengukur ketebalan rotor disc belakang

76 Sama dengan servis berkala 5.000 km tetapi menambah melakukan silang ban yaitu memasang roda belakang ke depan dan sebaliknya. 4. Service berkala 20.000 km a. Sistem Pelumasan b. UnderSteel c. Filter Udara. Mengganti Filter udara, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Melepas tutup filter udara. 2) Melepas filter udara dan mengganti filter udara dengan yang baru. 3) Memasang filter udara. 4) Memasang tutup filter udara. d. Sistem AC Gambar 4.20 Memasang filter udara Mengganti filter AC, dengan langkah sebagai berikut: 1) Membuka tutup filter AC yang ada didalam dashboard.

77 2) Melepas filter AC dan mengganti filter AC. 3) Memasang filter AC. 4) Memasang tutup filter AC dan dashboard. e. Sistem Pendingin. f. Sistem Transmisi. g. Sistem Pengereman. h. Sistem Pengapian tetapi menambah pemeriksaan dan mengganti beberapa komponen yaitu : 1) Memeriksa celah busi, dengan langkah sebagai berikut: a) Melepas tutup busi. b) Melepas koil dan mencabut socket yang tertancap pada koil. Gambar 4.21 Melepas koil dan mencabut socket c) Melepas busi menggunakan kunci sok 17 panjang.

78 Gambar 4.22 Melepas busi d) Mengukur celah busi menggunakan fuller gauge dengan ukuran standart 1-1,1 mm. Kondisi celah busi berada pada 1 mm sehingga tidak memelukan penggantian busi. Gambar 4.23 Mengukur celah busi e) Memasang kembali busi, koil dan tutup busi. i. Sistem Air Wiper. Gambar 4.24 Mengencangi baut tutup busi

79 j. Sistem Kemudi. k. Drive Belt. l. Sistem Roda. m. Sistem Bahan Bakar. Memeriksa sambungan dan saluran bahan bakar, dengan langkah sebagai berikut: 1) Memeriksa sambungan dan saluran bahan bakar dilakukan secara visual, yaitu melihat sambungan pipa bahan bakar apakah terdapat kebocoran. Kondisi pipa bahan bakar tidak terjadi kebocoran. 2) Memeriksa kondisi pipa bahan bakar, apakah terdapat keretakan pada pipa bahan bakar tersebut. Kondisi pipa bahan bakar tidak ada keretakan maka tidak diperlukan adanya penggantian komponen, apabila terdapat keretakan menyarankan pada costumer untuk mengganti pipa saluran bahan bakar. Gambar 4.25 Kondisi pipa bahan bakar

80 5. Perawatan berkala 30.000 km. a. Sistem Pelumasan. b. Filter Udara c. Under Steel d. Filter AC e. Sistem Pendingin f. Sistem Pengereman g. Sistem Transmisi h. Sistem Pengapian i. Air Wiper j. Kemudi k. Drive Belt l. Sistem Roda

81 6. Perawatan berkala 40.000 km a. Sistem Pelumasan Sama dengan servis berkala 20.000 km b. Under Steel Sama dengan servis berkala 20.000 km c. Filter Udara. Sama dengan servis berkala 20.000 km d. Sistem AC Sama dengan servis berkala 20.000 km e. Sistem Pendingin. Sama dengan servis berkala 20.000 km f. Sistem Transmisi. Sama dengan servis berkala 20.000 km g. Sistem Pengereman. Sama dengan servis berkala 20.000 km h. Sistem Pengapian Sama seperti perawatan 10.000 km tapi menambahkan mengganti busi, dengan langkah-langkah berikut: 1) Melepas tutup busi. 2) Melepas koil dan mencabut socket yang tertancap pada koil.

82 Gambar 4.26 Melepas koil dan mencabut socket 3) Melepas busi menggunakan kunci sok 17 panjang. 4) Melepas busi dan mengganti busi baru. 5) Memasang busi dan memasang koil beserta socket koil. 6) Mengencangi baut koil. Gambar 4.27 Melepas busi Gambar 4.28 Mengencangi baut koil

83 7) Menutup busi dan mengencangi baut tutup busi. i. Sistem Air Wiper. j. Sistem Kemudi. k. Drive Belt. l. Sistem Roda. m. Sistem Bahan Bakar. Sama dengan servis berkala 20.000 km F. Perbaikan Sistem Rem Depan. Langkah -langkah pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan brake depan sebagai berikut : 1. Memarkir kendaraan ditengah-tengah lift. Gambar 4.29 Kendaraan Parkir Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011

84 2. Memasang Vender cover, seat cover, dan floor cover. Memasang vender cover dilakukan untuk menjaga bodi kendaraan dari kotoran atau tergores peralatan yang digunakan saat mengerjakan perbaikan. Gambar 4.30 Memasang vender cover Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 3. Memasang kaki lift pada kendaraan. Gambar 4.31 Memasang kaki lift Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 4. Menaikkan lift sampai roda dapat berputar bebas. Gambar 4.32 Menaikkan lift Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 Gambar 4.33 Gerak bebas roda Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011

85 5. Melepas roda menggunakan dry impact. 6. Meletak roda pada tempatnya agar antara roda depan dan belakang tidak tertukar. Gambar 4.34 Melepas Roda Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 Gambar 4.35 Posisi meletakkan roda pada tempat roda Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 7. Melepas baut caliper pin A menggunakan kunci ring 12. Gambar 4.36 Melepas baut caliper Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011

86 8. Melepas caliper dan caliper pin A Gambar 4.37 Melepas caliper pin Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 Memberikan grease pada caliper pin dan kemudian memasukkan kembali caliper pin dan caliper keposisi semula. 9. Melepas brake pad dan pad shim Gambar 4.38 Memberi grease pada pin caliper Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 Gambar 4.39 Melepas brake pad Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011

87 10. Melepas pad retainer Gambar 4.40 Melepas pad retainer Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 11. Membersihkan caliper menggunakan angin kompresor. Gambar 4.41 Membersihkan caliper Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 12. Memeriksaan dan mengganti beberapa komponen brake disc depan, dengan langkah sebagai berikut : a. Dengan menggunakan jangka sorong atau micrometer, mengukur ketebalan brake disc rotor. Kondisi brake disc rotor berada pada 28.0 sehingga tidak memerlukan penggantian brake disc rotor. Ketebalan : Standart disc rotor: 27.8-28.1 mm

88 Batas penggantian disc rotor : 26.0 mm Gambar 4.42 Mengukur ketebalan disc brake rotor Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 b. Dengan menggunakan jangka sorong mengukur ketebalan brake pad, ketebalan backing plate tidak termasuk dalam perhitungan. Kondisi brake pad berada pada 1.5 mm sehingga memerlukan penggantian brake pad yang baru. Ketebalan : Standart brake pad baru: 11.5-12.2 mm Batas penggantian brake pad: 1.6 mm Gambar 4.43 Mengukur ketebalan brake pad Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 c. Memeriksa gigi gear pada sensor roda depan secara visual, tidak pecak,aus dan kotor. Kondisi wheel sensor tidak pecah, tidak aus dan bersih sehingga tidak memerlukan penggantian sensor roda.

89 Gambar 4.44 Memeriksa gigi gear pada sensor roda Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 d. Memeriksa sistem kerja ABS (Anti-Lock Brake System) dengan melihat lampu indicator pada dashboard. Pada saat kunci kontak on, lampu indicatorabs menyala selama 2 detik setelah itu mati maka tidak ada kerusakan pada sistem ABS. Gambar 4.45 Memeriksa gigi gear pada sensor roda Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 13. Mengoleskan tipis grease pada shim sisi pad dan brake pad. membersihkan gemuk yang berlebihan pada pad shim dan brake pad, hal ini dilakukan agar grease tidak mengenai brake disc dan brake pad karena akan mengurangi daya pengeremannya.

90 Gambar 4.46 Memberikan grease pada Brake pad Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 14. Membersihkan permukaan pada brake pad menggunakan amplase. Untuk menghilangkan grease yang menempel pada pad. Gambar 4.47 Membersihkan permukaan brake pad Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 15. Memasang pad retainer ke caliper Gambar 4.48 Memasang pad retainer Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 16. Memeriksa kinerja piston caliper menggunakan piston compressor brake caliper pada caliper body, mendorong piston dengan brake caliper piston compressor kedalam, sehingga piston akan kembali keposisi semula Kondisi piston caliper tidak macet, tidak bocor dan kembali keposisi semula, maka tidak terjadi kerusakan pada piston caliper.

91 Gambar 4.49 Memeriksa kinerja piston caliper Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 17. Membersihkan permukaan pada brake disc rotor menggunakan amplase. Gambar 4.50 Membersihkan disc brake rotor Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 18. Memasang pad shim dan brake pad yang baru dengan tepat, memasang brake pad dengan indicator keausan berada dibagian dalam. Gambar 4.51 Memasang pad shim dan brake pad Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 19. Memasang kembali caliper ke posisi semula

92 Gambar 4.52 Memasang caliper Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 20. Memasang baut caliper pin dan kencangkan dengan menahan caliper pin. Gambar 4.53 Memasang baut caliper pin Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 21. Memasang kembali roda depan dan mengencangkan baut roda menggunakan dry impact secara menyilang. Gambar 4.54 Memasang roda dan mengencangi baut roda Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 22. Menurunkan lift.

93 23. Mengencangkan baut roda menggunakan alat torsi sebesar 12 kgf.m secara menyilang. Gambar 4.55 Mengencangkan Roda Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 24. Menekan brake pedal beberapa kali untuk memastikan rem bekerja dengan baik. Gambar 4.56 Menekan Brake pedal Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 25. Mengecek level minyak rem dan menambahkan minyak rem pada reservoir tank dengan Honda Brake Fluid DOT 4. Gambar 4.57 Menambah minyak rem Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011

94 G. Perbaikan Sistem Rem Belakang. Langkah-langkah pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan brake belakang sebagai berikut : 1. Memarkir kendaraan ditengah-tengah lift. Gambar 4.58 Kendaraan Parkir Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 2. Memasang Vender cover, seat cover, dan floor cover. Memasng vender cover dilakukan untuk menjaga bodi kendaraan dari kotoran atau tergores peralatan yang digunakan saat mengerjakan perbaikan. Gambar 4.59 Memasang vender cover Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 3. Memasang kaki lift pada kendaraan.

95 Gambar 4.60 Memasang kaki lift Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 4. Menaikkan lift sampai roda dapat berputar bebas. Gambar 4.61 Menaikkan lift Gambar 4.62 Gerak bebas roda Sumber: 5. Melepas Dokumentasi, roda menggunakan 19 November dry 2011 impact. Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 \ Gambar 4.63 Melepas Roda Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011

96 6. Meletak roda pada tempatnya agar antara roda depan dan belakang tidak tertukar. Gambar 4.64 Posisi meletakkan roda pada tempat roda Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 7. Melepas baut caliper pin A/B dan caliper pin Gambar 4.65 Melepas baut caliper pin A/B Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 8. Melepas outher pad dan inner pad Gambar 4.66 Melepas outher pad dan inner pad Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011

97 9. Melepas caliper dan caliper pin A/B, memberikan grease pada caliper pin. Gambar 4.67 Melepas caliper dan caliper pin A/B Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 10. Membersihkan caliper menggunakan angin kompresor Gambar 4.68 Membersihkan caliper Sumber: Dokumentasi, 19 November 2011 11. Memeriksa dan mengganti brake disc depan a. Dengan menggunakan jangka sorong atau micrometer, mengukur ketebalan brake disc rotor. Kondisi brake disc rotor berada pada 10.0 sehingga tidak memerlukan penggantian brake disc rotor. Ketebalan : Standart disc rotor baru : 9.8-10.1 mm Batas penggantian disc rotor : 8.0 mm

98 b. Dengan menggunakan jangka sorong mengukur ketebalan brake pad, ketebalan backing plate tidak termasuk dalam perhitungan Kondisi brake pad berada pada 1.4 mm sehingga memerlukan penggantian brake pad yang baru. Gambar 4.69 Mengukur ketebalan disc rotor Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011 Ketebalan : Standart brake pad : 8.3-9.0 mm Batas penggantian brake pad : 1.6 mm Gambar 4.70 Mengukur ketebalan brake pad Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011 c. Memeriksa gigi gear pada sensor roda belakang secara visual, tidak pecak,aus dan kotor. Kondisi wheel sensor tidak pecah, tidak aus dan bersih sehingga tidak memerlukan penggantian sensor roda.

99 Gambar 4.71 Memeriksa gigi gear pada sensor roda belakang Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011 d. Memeriksa sistem kerja ABS (Anti-Lock Brake System) dengan melihat lampu indicator pada dashboard. Pada saat kunci kontak on, lampu indicatorabs menyala selama 2 detik setelah itu mati maka tidak ada kerusakan pada sistem ABS. Gambar 4.72 Memeriksa gigi gear pada sensor roda Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 12. Mengoleskan tipis grease pada shim sisi pad dan brake pad. membersihkan gemuk yang berlebihan pada pad shim dan brake pad, hal ini dilakukan agar grease tidak mengenai brake disc dan brake pad karna akan mengurangi daya pengeremannya.

100 Gambar 4.73 Mengoleskan grease pada shim sisi pad dan brake pad Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011 13. Membersihkan permukaan pada brake pad menggunakan amplase. Untuk menghilangkan grease yang menempel pada pad. Gambar 4.74 Membersihkan permukaan pada brake pad Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011 14. Memeriksa kinerja piston caliper menggunakan piston compressor brake caliper pada caliper body, mendorong piston dengan brake caliper piston compressor kedalam, sehingga piston akan kembali keposisi semula. Kondisi piston caliper tidak macet, tidak bocor dan kembali keposisi semula, maka tidak terjadi kerusakan pada piston caliper.

101 Gambar 4.75 Memeriksa kinerja piston caliper Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011 15. Membersihkan permukaan pada brake disc rotor menggunakan amplase 16. Memasang caliper pin A/B. Sebelum itu memberikan grease pada caliper pin dan kemudian memasukkan kembali caliper pin dan caliper keposisi semula. Gambar 4.76 Membersihkan permukaan pada brake disc rotor Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011 Gambar 4.77 Memasang caliper pin A/B Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011

102 17. Memasang outher brake pad dan inner brake pad dengan tepat Gambar 4.78 Memasang outher brake pad dan pad shim Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011 18. Memasang kembali caliper keposisi semula 19. Memasang baut caliper pin dan mengencangkan dengan menahan caliper pin. Gambar 4.79 Memasang caliper Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011 Gambar 4.80 Memasang dan mengencangkan baut caliper pin Sumber: Dokumentasi, 28 November 2011

103 20. Memasang kembali roda depan dan mengencangkan baut roda menggunakan dry impact secara menyilang. 21. Menurunkan lift. Gambar 4.81 Memasang roda dan mengencangi baut roda Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 22. Mengencangkan roda sebesar 12 kgf.m secara menyilang. 23. Menekan brake pedal beberapa kali untuk memastikan rem bekerja dengan baik. Gambar 4.82 Mengencangkan roda Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 Gambar 4.83 Menekan Brake pedal Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011

104 24. Mengecek level minyak rem dan menambahkan minyak rem pada reservoir tank dengan Honda Brake Fluid DOT 4. Gambar 4.84 Kondisi level minyak rem Sumber: Dokumentasi, 21 November 2011 H. Kegiatan yang Dilakukan pada Waktu Praktik Kegiatan praktik industri di bengkel HONDA SAVER dimulai dengan memperkenalkan prosedur operasional perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Standard Operating Procedure (SOP), prosedur keselamatan dan kesehatan kerja (K3), perkenalan dengan lingkungan perusahaan, dan perkenalan dengan leader dan mekanik. Apel dan senam pagi dilakukan setiap hari untuk menyampaikan informasi terbaru dari perusahaan, masukan tentang permasalahan teknis yang dijumpai pada kendaraan, dan sebagai ajang sharing ketika ditemukan permasalahan. Kegiatan bengkel dimulai setelah apel pagi hingga pukul 12.00 dan dilanjutkan kembali mulai pukul 13.00-16.00. Service berkala dan perbaikan rem depan belakang adalah kegiatan yang paling sering dikerjakan oleh praktikan magang, praktikan dalam hal ini hanya bekerja sebagai asisten mekanik. Perbaikan dengan tingkat kesulitan tinggi diserahkan kepada mekanik yang sudah berpengalaman.

105 Pada dasarnya praktikan pernah mendampingi mekanik dalam berbagai kegiatan perbaikan, akan tetapi yang paling sering dikerjakan adalah service berkala dan perbaikan rem depan belakang pada kendaraan Honda CR-V 2007.