HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT KELUARGA DAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA PASIEN YANG DATANG BERKUNJUNG DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Cindy Cicilia Bangunang*, Gene H. M. Kapantow**, Woodford B. S. Joseph* * Fakultas Kesehatan Masyarakat **Fakultas Pertanian ABSTRAK Penyakit asam urat merupakan suatu penyakit tidak menular atau penyakit degenerative yang memiliki nama lain arthritis pirai atau arthritis gout. berdasarkan data dari dinas kesehatan kota manado, pada tahun 2013 di Puskesmas Paniki Bawah terdapat 1.634 kasus. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat keluarga dan konsumsi alkohol dengan kadar asam urat darah pada pasien yang berkunjung di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain Studi potong lintang (Cross Sectional).Populasi adalah seluruh pasien yang dating berkunjung selama pelaksaan penelitian dilakukan.penelitian ini dilakukan selama bulan februari 2015. Pengambilan sampel berdasarkan metode non probability sampling dengan teknik Quota sampling dengan jumlah 300 sampel.pengumpulan data berdasarkan kuesioner. Penelitian ini menggunakan uji Chi Square dengan nilai CI=95% dan nilai α=0.05. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan kadar asam urat darah pada pasien di Puskesmas Paniki Bawah dengan asam urat normal 22 (7.3%) dan tinggi 149 (49.6%) responden dengan frekuensi 171 (57.0%). Dan konsumsi alkohol dengan kadar asam urat darah pada pasien di Puskesmas Paniki Bawah dengan asam urat darah normal 37 (12.3%) dan tinggi 118 (39.3%) responden dengan frekuensi 155 (51.7%).Terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan kadar asam urat darah pada pasien di Puskesmas Paniki Bawah dengan asam urat normal 22 (7.3%) dan tinggi 149 (49.6%) responden dengan frekuensi 171 (57.0%) dengan nilai p=0.000 dan konsumsi alkohol dengan kadar asam urat darah pada pasien di Puskesmas Paniki Bawah dengan asam urat darah normal 37 (12.3%) dan tinggi 118 (39.3%) responden dengan frekuensi 155 (51.7%) dengan nilai p=0.000. Kata Kunci :Riwayat Keluarga, Konsumsi Alkohol, Kadar Asam Urat Darah ABSTRACT Urid Acid is a disease which is not contagious, it is degenerative disease which has another term i.e gout or rheumatoid arthristis gout. Based on data from the Health Departement of Manado, North Sulawesi in 2013 at Public Health Centre (PHC) Paniki, that there were 1634 cases. This study aims to determine the relationship between family history and alcohol comsumption with blood urid acid levels in patients who visit the PHC Mapanget, Paniki Bawah, Manado City. This design study is an observational analytic with cross-sectional design. The population is all patients who come to visit during implementation of the research. This research was conducted during February 2015. Sample was based on non-probability method with Quotas sampling technique by 300 samples. Data collection based on questionnares. Chi-quare test with a value of CI = 95% and value of = 0,05 Based on this study, there is relationship between a family history with blood urid acid levels in patiens at the PHC, Paniki Bawah with normal urid acid 22 (7,3%) and a high 149 (49,6%) of respondens with a frequency 171 (57,0%) with p = 0,000 and those who consume alcohol with normal blood urid acid level 37 (12,3%) and a high 118 (39,3) of respondens with a frequency 155 (51,7%) with a value of p = 0,000 Keywords: Family History, Alcohol Consumption, Blood Urid Acid
PENDAHULUAN Penyakit Asam urat merupakan suatu penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif yang memiliki nama lain arthritis pirai atau arthritis gout. Asam urat ini sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit yang tertua yang dikenal manusia (Dewanti, 2010). Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nucleoprotein) baik dari bahan makanan maupun purin berasal dari pemecahan asam nukleat tubuh, yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh yang jumlahnya tidak boleh berlebih (Suiraoka, 2009). Menurut data yang diperoleh dari Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget, pada bulan Januari sampai bulan Juli 2014, jumlah penyakit sendi dan sistem otot mencapai 121 kasus yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan dan dengan dan adanya gejala klinik. Dan dari bulan Maret sampai bulan September 2014, masyarakat yang berobat dengan keluhan mengarah kepada penyakit asam urat dan melakukan pemeriksaan darah ada 99 orang. Dan dari pemeriksaan tersebut didapatkan 23 orang yang memiliki kadar asam urat darah diatas normal (Puskesmas Paniki Bawah, 2014). METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan desain cross sectional study atau studi potong lintang.penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015.Populasi yaitu seluruh pasien yang datang berkunjung selama pelaksanaan penelitian di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado.Dalam pengambilan sampel digunakan metodenonprobability Sampling dengan teknikquota Sampling yaitu sebanyak 270 orang, dengan penambahan 10% menjadi 300 orang. Jadi, jumlah sampel yang diperlukan dalam penelitian ini berjumlah 300 orang.alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariate menggunakan Uji Chi-Square dengan α = 0,05 dan CI = 95%. Variabel bebas (independent) dalam penelitian adalah riwayat keluarga dan konsumsi alhkohol sedangkan variabel terikat (dependent) adalah kadar asam urat darah. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat ketahui responden dengan jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 142 responden (47,3%), sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 158 responden (52,7%). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui responden dengan kelompok umur 40 adalah sebanyak 188 responden (62,7%), sedangkan kelompok umur >40 tahun adalah sebanyak 112 responden (37,3%).Berdasarkan hasil penelitian bahwa distribusi tingkat pendidikan responden yang
paling banyak adalah SMA sebanyak 161 responden (53,7%), sedangkan responden dengan pendidikan yang paling rendah adalah D1 D2 D3 sebanyak 11 responden (3,7%). lihat bahwa distribusi tingkat pekerjaan responden yang paling banyak adalah 102 responden (34,0%), sedangkan responden dengan pekerjaan yang paling rendah adalah 8 responden (2,7%). lihat bahwa distribusi status perkawinan responden yang paling banyak adalah 271 responden (90,3%),sedangkan responden dengan status perkawinan yang paling rendah adalah 29 responden (9,7%). lihat bahwa distribusi responden berdasarkan Alamat yang paling banyak adalah 128 responden (42,7%), sedangkan responden dengan Alamat yang paling rendah terdapat di kairagi 1 adalah 19 responden (6,3%). Analisis Bivariat Hasil analisi bivariat digunakan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen memiliki riwayat keluarga dengan kadar asam urat darah normal sebanyak 22 (19,8%) dan tinggi 149 (78,8%) sedangkan yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kadar asam urat darah normal sebanyak 89 (80,2%) dan tinggi 40 (21,2%).Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 22, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000. Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara Riwayat keluarga dengan kadar asam urat darahpada pasien yang berkunjung di puskesmas paniki bawah. Penelitian ini sejalan dengan Talarima, dkk (2014) yang dilakukan di Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah dimana terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan asam urat p-value sebesar 0.000.Seseorang yang memiliki riwayat keluarga asam urat berisiko 3.10 kali terkena asam urat. Penelitian lain yang dilakukan oleh Astuti dan Tjajono (2014) pada laki-laki dewasa di RT 04 RW 03 Simomulyo Baru Surabaya dimana terdapat hubungan anatar riwayat keluarga dengan kejadian asam urat dengan nilai p-value sebesar 0,018 < α =0,05. Laki-laki yang memiliki riwayat keluarga asam urat memiliki risiko 5,361 kali Tabel 1. Hubungan Antara Riwayat Keluarga Dengan Kadar Asam Urat Darah di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado Kadar Asam Urat Darah Total Riwayat Keluarga Normal Tinggi p-value n % n % n % Ya 22 19,8 149 78,8 171 57,0 Tidak 89 80,2 40 21,2 129 43,0 0,000 Jumlah 111 100 189 100 300 100 Berdasarkan tabel 1.dapat diketahui bahwa sebagian besar keluarga yang terjadinya asam urat daripada laki-laki yang tidak memiliki riwayat keluarga asam urat.
Tabel 2. Hubungan Antara Konsumsi Alkohol Dengan Kadar Asam Urat Darah di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado Kadar Asam Urat Darah Total Konsumsi Alkohol Normal Tinggi Value (p) N % n % n % Ya 37 33.3% 118 62,4 155 51,7% Tidak 74 66,7% 71 37,6% 145 48,3% 0,000 Jumlah 111 100 189 100 300 100 Berdasarkan Tabel 2.dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang mengkonsumsi alkohol dengan kadar asam urat darah normal sebanyak 37 (33,3%) dan tinggi 118 (62,4%) Masohi Kabupaten Maluku Tengah Tahun 2010 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan gouty arthritis dengan nilai p= 0.000 OR. 2.28. Penelitian ini sedangkan untuk responden yang tidak berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh mengkonsumsi alkohol dengan kadar asam urat normal 74 (66,7%) dan tinggi 71 (37,6%). Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 22, diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000. Berdasarkan hal Andry, dkk (2009) di Desa Karang Turi Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes, dimana dari 30 orang responden yang mempunyai asam urat diatas normal yaitu 9 orang responden (30%) mengaku mengkonsumsi alkohol dan 21 tersebut dapat dinyatakan bahwa terdapat orang (70%) tidak mengkonsumsi alkohol. hubungan yang bermakna antara Konsumsi KESIMPULAN alkohol dengan kadar asam urat darah pada Berdasarkan Hasil Penelitian maka dapat di pasien yang berkunjung di puskesmas paniki simpulkan : bawah.perkembangan gout kearah progresif 1. Riwayat Keluarga dengan Kadar Asam Urat sering dipicu oleh faktor tunggal konsumsi di Paniki Bawah Kecamatan Mapanget yang alkohol.tidak butuh waktu lama untuk memicu memiliki asam urat normal 19.8% dan yang gout kambuh karena pengaruh alkohol.seorang tinggi 78,8%. penderita gout yang minum bir, wiski, atau 2. Konsumsi Alkohol dengan Kadar Asam Urat minuman alkohol yang berkadar tinggi lainnya di Paniki Bawah Kecamatan Mapanget yang segera merasakan nyeri dibagian persendiannya. memiliki asam urat normal 33,3% dan tinggi Jika kebiasaan ini tidak dihentikan, penderita 62,4%. gout yang sudah membentuk tofus akan 3. Terdapat Hubungan antara Riwayat Keluarga merasakan nyeri yang luar biasa. Bahkan, tidak dan Konsumsi Alkohol dengan kadar Asam bisa lagi menggerakan anggota Urat Darah di Puskesmas Paniki Bawah badannya.(lingga, 2012). Adapun penelitian Kecamatan Mapanget Kota Manado. yang di lakukan oleh Talarima, dkk (2010) tentang faktor-faktor Gouty Arthtritis di Kota
SARAN 1. Bagi Masyarakat Paniki Bawah Masyarakat harus mampu mengetahui tentang faktor - faktor yang berpengaruh terhadap penyakit asam urat 2. Bagi Puskesmas Paniki Bawah Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang bahaya dan dampak dari penyakit asam urat dan melakukan program pemeriksaan aam urat untuk masyarakat yang ada agar dapat mencegah terjadinya penyaki tersebut. 3. Bagi Mahasiswa Penelitian ini dapat menjadi pembanding apabila ingin melakukan penelitian yang sama dengan variabel atau lokasi yang berbeda dan dapat menjadi landasan penelitian untuk melakukan penelitian lanjutan. Dewanti, S. 2010. Buku Pintar Kesehatan: Kolesterol, Diabetes Mellitus dan Asam Urat. Jawa Tengah: Kawan Kita Lingga, L. 2012. Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat. Jakarta: PT ArgoMedia Pustaka Puskesmas Paniki Bawah 2014. Laporan kesaktian Puskesmas Paniki Bawah. Manado:Puskesmas Paniki Bawah. Suiraoka, IP.2012. Penyakit degeneratif: Mengenal, Mencegah Dan Mengurangi Faktor Resiko 9Penyakit Degeneratif. Yogyakarta:Nuha Medika. Talarima. B., Amiruddin. R., Asrin. A. A. 2012. Faktor Risiko Gouty Arthritis di Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah 2010. Maluku Tengah: Makara, Kesehatan Vol. 16 No. 2, Desember 2012: 89-94. DAFTAR PUSTAKA Andry., Saryono., Upyo, A. S. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah Pada Pekerja Kantor di Desa Karang Turi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Purwokerto: Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Vol. 4 No. 1. Maret 2009: 26-31 Astuti, S. T. W., Tjajoni, H. D. 2014. Faktor- Faktor Yang Memengaruhi Kadar Asam Urat (Gout) Pada Laki-Laki Dewasa Di RT 04 RW 03 Simomulyo Baru Surabaya.[Online] tersedia di: http://ejournal.stikeswilliambooth.ac.id diakses pada tanggal 14 Maret 2015.