IDENTIFIKASI KERUSAKAN POWER MANIPULATOR PADA HOTCELL DI IRM

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI KERUSAKAN MIKROSKOP OPTIK HOTCELL 107 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

IDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL DOUBLE LID HOTCELL 001/102 DI IRM

IDENTIFIKASI KERUSAKAN KONVEYOR JALUR -1 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

MS-MANIPULATOR DI INSTALASI RADIOMETALURGI DAN PERMASALAHANNYA

RENCANA PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI FASILITAS HOTCELL IRM DENGAN MELAKUKAN PERBAIKAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH

PENGGANTIAN SLAVE ARM MS-MANIPULATOR HOTCELL UJI 02 DAN 03 IRM

MODIFIKASI SISTEM PLC S5 KE S7 PADA KONVEYOR JALUR 1 HOTCELL IRM

PERBAIKAN KERUSAKAN RABBIT SYSTEM HOTCELL 109 DI IRM

TRANSFER MATERIAL RADIOAKTIF DI HOTCELL 101 IRM VIA KH-IPSB3

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

Crane Hoist (Tampak Atas)

USER MANUAL PINTU GESER OTOMATIS MATA DIKLAT:SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III RANCANG BANGUN ALAT

Prototipe Alat Pengontrol Lampu Rumah Berbasis Android Dan Arduino UNO

USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

USER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa

METODE PENELITIAN. 4.1 Tempat dan Waktu. 4.2 Bahan dan Alat. 4.3 Metode

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift

II. KAJIAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

USER MANUAL TRAINER SAKLAR SUHU OTOMATIS MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

BAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR )

Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote. Berbasis PC Menggunakan Microcontroller. Arduino Uno & LAN Connection

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB IV PENGUJIAN ALAT

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

LAMPIRAN. Tabel.1. Tabel Daftar Komponen. Nama komponen Jenis komponen Jumlah komponen

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

BAB III PERANCANGAN ALAT

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB II LANDASAN SISTEM

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

KARAKTERISTIK MCB SEBAGAI PEMUTUS dan PENGHUBUNG MERESPONS TERJADINYA GANGGUAN CATU DAYA INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

KETEPATAN DAN KECEPATAN PEMBIDIKAN PISIR PENJERA PADA LATIHAN BIDIK KERING MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

Prototype Sistem Pengisian Dus Otomatis dengan Robotik Berbasis PLC (Programmable Logic Controller)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGENDALI PERALATAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN TELEPON SELULER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. monitoring daya listrik terlihat pada Gambar 4.1 di bawah ini : Gambar 4.1 Rangkaian Iot Untuk Monitoring Daya Listrik

Oleh: NIM NIM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

BAB III. Perencanaan Alat

PERANCANGAN ALAT PEMBUKA TIRAI OTOMATIS. Sudimanto

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

POT IKLAN BERTENAGA SURYA

Transkripsi:

ISSN 1979-2409 Identifikasi Kerusakan Power Manipulator Pada Hotcell di IRM (Junaedi, Setia Permana, Darma Adiantoro) IDENTIFIKASI KERUSAKAN POWER MANIPULATOR PADA HOTCELL DI IRM Junaedi, Setia Permana, Darma Adiantoro Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK IDENTIFIKASI KERUSAKAN POWER MANIPULATOR PADA HOTCELL DI IRM. Telah dilakukan analisis kerusakan power manipulator di Instalasi Radiometalurgi (IRM). Dokumen power manipulator dan gambar wiring diagram digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasi kerusakan. Tujuan dari analisis ini untuk perbaikan dan penggantian suku cadang. Hasil dari identifikasi kerusakan diketahui bahwa sistem limit switch batas atas (top) tertabrak oleh gerakan naik yang terlalu berlebihan, sehingga mengakibatkan tidak berfungsinya semua sistem kendali power manipulator dan berdampak pula pada modul sistem catu daya 24 volt/dc dan modul sistem logika pada kabinet kontrol. Untuk memfungsikan kembali alat ini maka perlu dilakukan perbaikan dan penggantian suku cadang yang sesuai seperti: kapasitor, transistor, dioda, relay dan beberapa IC, karena komponen-komponen tersebut mengalami kerusakan dan perlu penggantian. Kata kunci: Identifikasi, limit switch, suku cadang PENDAHULUAN Instalasi Radiometalurgi (IRM) merupakan fasilitas uji pasca iradiasi yang terdiri dari hotcell 101-112, yang telah dilengkapi dengan master slave manipulator (msmanipulator). Khusus untuk hotcell 102/103 dilengkapi pula dengan power manipulator. Fungsi utamanya sebagai alat bantu material handling di dalam hotcell, seperti msmanipulator, tetapi power manipulator untuk digunakan menangani benda-benda berat (heavy duties) yang tidak bisa dilakukan dengan ms-manipulator. Power manipulator bekerja sebagai tangan robot yang dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan perintah dari operator didepan hotcell 102/103 (operating area) pada konsol kontrol untuk remote operation (Gambar-1). Gambar-1: Konsol kontrol 23

No. 02/ Tahun I. Oktober 2008 ISSN 1979-2409 Keterangan: 1. Kunci emergency 9. Tombol memutar siku 2. ON 9a. Potensiometer 2a,b,c Indikator daya +24 V +/- 15 V 10. Tombol naik/ turun 3. OFF 10a. Potensiometer 4. Voltmeter 11. Tombol naik/ turun bahu 5. Tombol buka tutup jari 11a. Potensiometer 5a Potensiometer 12. Tombol memutar bahu 6. Tombol memutar tang penjepit 12a. Potensiometer 6a Potensiometer 13. Tombol gerakan kiri/kanan 7. Tombol gerakan panjang pendek lengan 13a. Potensiometer 7a. Potensiometer 14. Tombol gerakan depan/ belakang 8. Tombol naik turun lengan 14a. Potensiometer 8a. Potensiometer Keberadaan power manipulator sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasi hotcell 102/103 di IRM. Dengan menggunakan power manipulator, maka proses penanganan material dapat dilakukan dengan tenaga motor listrik dan dapat bekerja di dua hotcell yaitu 102 dan 103. Kedua hotcell tersebut terhubung secara langsung, dimana dinding pemisah ke dua hotcell tersebut tidak tertutup secara penuh sehingga power manipulator dapat digunakan untuk memindahkan barang dari hotcell 102 ke hotcell 103 atau sebaliknya. Power manipulator mempunyai kemampuan angkat 20.000 N (± 2 ton), kekuatan jepit 200 kg, bisa berputar 180 dan bekerja fleksibel sesuai dengan perintah dari operator pada konsol kontrol di operating area. Gambar-2: Power manipulator Power manipulator mempunyai sembilan (9) motor, satu (1) motor utama yang bekerja dengan daya listrik 380 volt, 3 phasa, 50 HZ dan delapan (8) motor pendukung (motor servo) dengan daya 24 volt/dc. Setiap gerakan dapat diatur kecepatannya 24

ISSN 1979-2409 Identifikasi Kerusakan Power Manipulator Pada Hotcell di IRM (Junaedi, Setia Permana, Darma Adiantoro) dengan potensiometer mulai dari nol ke maximum pada konsol kontrol. Tombol pengoperasian gerakan dapat bekerja, apabila tombol ditekan setengah (½) maka kecepatan gerakan normal dan apabila tombol ditekan penuh (pull) maka kecepatan gerakan akan meningkat dua (2) kali lipat. Pengoperasian power manipulator diperintah oleh operator melalui konsol kontrol di operating area selanjutnya ke kontrol kabinet melalui modul logika dan driver motor servo di atas hotcell 103. Kondisi power manipulator saat ini dalam keadaan rusak, tidak bisa dioperasikan secara normal, diduga sumber kerusakan terletak pada sistem modul catu daya dan modul logika. Guna meyakinkan penyebab kerusakan power manipulator, maka perlu dilakukan identifikasi. Dengan identifikasi kerusakan diharapkan dapat memberikan informasi yang lengkap sehingga power manipulator tersebut dapat diperbaiki dan berfungsi kembali dengan baik. Informasi dari hasil identifikasi dapat pula digunakan untuk menyusun langkah perbaikan. METODOLOGI Dalam pelaksanaan analisis dan identifikasi kerusakan pada power manipulator dilakukan beberapa tahapan meliputi : 1. Mempelajari dokumen power manipulator 2. Mempelajari gambar wiring diagram pada dokumen 3. Menganalisa kerusakan dari indikator yang ditunjukan pada konsol kontrol 4. Pengamatan secara visual dan pemeriksaan pada kontrol kabinet di lapangan 5. Menganalisa kerusakan secara menyeluruh pada modul-modul dan relay di kontrol kabinet pengendali diatas hotcell 103. 6. Mengoperasikan secara darurat dengan (jumper) pada relay modul driver motor servo di kontrol kabinet. 7. Melepas modul catu daya 24 volt/dc dan modul logika. 8. Memeriksa dan menganalisa kerusakan pada modul catu daya 24 volt/dc dan modul logika untuk penggantian komponen-komponen yang rusak. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Identifikasi Kerusakan Hasil analisa dan pemeriksaan kerusakan dilapangan pada power manipulator diketahui ada kerusakan sebagai berikut: 1. Limit switch posisi naik (top) menyala, yang mengindikasikan bahwa limit switch telah tertabrak oleh gerakan naik yang berlebihan. 2. Sistem limit switch pada power manipulator telah tertabrak oleh gerakan naik yang berlebihan sehingga mengakibatkan tidak berfungsinya semua sistem kendali power manipulator dan berdampak pada modul sistem catu daya 24 volt/dc dan modul sistem logika pada kontrol kabinet mengalami kerusakan. 25

No. 02/ Tahun I. Oktober 2008 ISSN 1979-2409 3. Komponen pada modul sistem catu daya 24 Volt/DC dan modul sistem instrumen kontrol logika telah mengalami kerusakan seperti: kapasitor, transistor, dioda, relay dan beberapa IC. Identifikasi suku cadang Untuk memfungsikan kembali power manipulator, maka diperlukan perbaikan pada sistem modul catu daya 24 Volt/ DC dan sistem modul logika yang mengalami kerusakan dan komponen-komponen tersebut adalah: Tabel-1: Komponen suku cadang No. Nama komponen Speksifikasi Jumlah Keterangan 1. Kapasitor 4700 mf/ 50 volt 2 buah rusak 2. Transistor MJ 3000 1 buah rusak 3. Dioda NS 325/ A6 B 80 C 5000/ 3300 1 buah rusak 4. Relay 24 volt DC 3 buah rusak 5. IC CA 723 CE 1 buah rusak 6 IC TC 022 CP/ 18 pin 1 buah rusak 7. IC SFC 2741 1 buah rusak 8. IC 2 N 1711 2 buah rusak Pada langkah pengamatan dan pemeriksaan dilapangan pada sistem modul catu daya 24 Volt/DC dan sistem modul logika, langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan menghidupkan (ON) catu daya (power supply) utama pada kontrol kabinet yang letaknya ada diatas hotcell 103. Power manipulator tidak dapat dioperasikan secara otomatis dari konsol kontrol karena limit switch telah tertabrak oleh gerakan naik yang berlebihan sehingga semua sistem tidak bekerja. Untuk mengetahui bahwa motor power manipulator masih berfungsi maka dilakukan pengoperasian darurat (manual) dengan cara memberi daya listrik langsung (jumper) pada tiap relay ke driver motor servo, hasilnya motor power manipulator dapat digerakan sesuai perintah tetapi masih terbatas. Dengan percobaan ini maka dapat diasumsikan bahwa kerusakan bukan pada motor servo melainkan pada kontrol pengendali (modul logika), sehingga pemeriksaan perbaikan terfokus pada modul catu daya 24 Volt/DC dan modul logika. Hasil pemeriksaan pada kedua modul ini diketahui ada beberapa komponen yang sudah tidak berfungsi (rusak) dan perlu diganti, komponen tersebut adalah: kapasitor, transistor, dioda, relay dan beberapa IC. Fungsi dari modul catu daya 24 Volt/DC adalah untuk mensuplay daya listrik 24 Volt/DC pada driver motor servo dan modul logika di kontrol kabinet. Fungsi dari modul logika adalah untuk menerima perintah dari konsol kontrol dan selanjutnya memerintahkan kepada relay dan driver motor servo untuk bekerja. Power manipulator belum bisa dioperasikan secara normal (otomatis) sesuai perintah operator dari konsol kontrol di operating area sebelum penggantian komponen yang rusak. Pada skema sistem alur power 26

ISSN 1979-2409 Identifikasi Kerusakan Power Manipulator Pada Hotcell di IRM (Junaedi, Setia Permana, Darma Adiantoro) manipulator, operator harus menghubungkan konsol kontrol pada socket di FK 102 atau FK 103 kemudian tekan tombol ON pada konsol kontrol, lihat parameter lampu power suplay 24 volt, 15 volt positif dan 15 volt negatif menyala, maka power manipulator siap di operasikan seperti ditunjukan pada Gambar-3 sebagai berikut: Gambar-3: Skema diagram Operasi Power Manipulator Perintah dari konsol kontrol selanjutnya diolah di kontrol kabinet, oleh modul logika, kemudian ke relay dan driver motor servo untuk menggerakan power manipulator sesuai dengan perintah. Pada waktu mengoperasikan power manipulator operator harus selalu memperhatikan pergerakan dari alat power manipulator di dalam hotcell dan perhatikan pula lampu indikator limit switch jangan sampai menabrak. KESIMPULAN Dari kegiatan identifikasi kerusakan dan disimpulkan sebagai berikut : perbaikan power manipulator dapat 27

No. 02/ Tahun I. Oktober 2008 ISSN 1979-2409 1. Sistem modul catu daya 24 Volt/DC dan Sistem modul logika mengalami kerusakan dan perlu penggantian komponen 2. Komponen yang harus diganti adalah: kapasitor, transistor, dioda, relay dan beberapa IC. 3. Perbaikan power manipulator harus segera dilakukan. SARAN Apabila power manipulator sudah diperbaiki, pada waktu mengoperasikan sebaiknya operator harus selalu memperhatikan batas gerakan kiri-kanan, depanbelakang dan atas-bawah pada power manipulator didalam hotcell. Hal tersebut ditunjukkan oleh lampu indikator limit switch pada konsol kontrol dan harus ada perawatan rutin, agar tidak mengalami kerusakan yang sama. DAFTAR PUSTAKA 1. ANONIM, Dokumen GCNF Specification and Oprating Power Manipulator A 1080, ZG 102/103, GCNF- HWM Hans Walischmiller GMBH, 1989 2. ANONIM, Dokumen GCNF 28