24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 32 perusahaan yang berkecimpung dalam usaha tambang. Namun hanya 11 diantaranya yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Penelitian ini mengambil data selama periode 3 tahun 2008 s/d 2010. Adapun perusahaan pertambangan seperti tambang Batu Bara, tambang Minyak dan Gas Bumi, tambang Logam dan Mineral lainnya dan tambang Batu-batuan. Secara singkat, dapat dilihat perkembangan perusahaan tambang di Indonesia sebagai berikut : a. Tahun 1945 : Lembaga pertama yang menangani Pertambangan di Indonesia adalah Jawatan Tambang dan Geologi yang dibentuk pada tanggal 11 September 1945. Jawatan ini, semula bernama Chisitsu Chosajo, bernaung di Kementerian Kemakmuran. b. Tahun 1952 : Jawatan dan Geologi yang pada saat itu berada di Kementerian Perindustrian, berdasarkan SK Menteri Perekonomian no. 2360a/M Tahun 1952, di ubah menjadi Direktorat Pertambangan yang terdiri atas Pusat Jawatan Pertambangan dan Pusat Jawatan Geologi. c. Tahun 1957 : Berdasarkan Keppres no.131 Tahun 1957 Kementerian Perekonomian dipecah menjadi Kementerian Perdagangan dan Kementerian
25 Perindustrian. Berdasarkan SK Menteri Perindustrian no. 4247 a/m tahun 1957, Pusat-pusat dibawah Direktorat Pertambangan berubah menjadi Jawatan Pertambangan dan Jawatan Geologi. d. Tahun 1959 : Kementerian Perindustrian dipecah menjadi Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan dan Departemen Perindustrian Rakyat dimana bidang pertambangan minyak dan gas bumi berada dibawah Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan. e. Tahun 1961 : Pemerintah membentuk Biro Minyak dan Gas Bumi yang berada dibawah Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan. f. Tahun 1962 ; Jawatan Geologi dan Jawatan Pertambangan diubah menjadi Direktorat Geologi dan Direktorat Pertambangan. g. Tahun 1963 : Biro Minyak dan Gas Bumi diubah menjadi Direktorat Minyak dan Gas Bumi yang berada dibawah kewenangan Pembantu Menteri Urusan Pertambangan dan Perusahaan-perusahaan Tambang Negara. h. Tahun 1965 : Departemen Perindustrian Dasar/Pertambangan dipecah menjadi tiga departemen yaitu : Departemen Perindustrian Dasar, Departemen Pertambangan dan Departemen Urusan Minyak dan Gas Bumi. i. Pada tanggal 11 Juni 1965 Menteri Urusan Minyak dan Gas Bumi menetapkan berdirinya Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas). j. Tahun 1966 : Departemen Urusan Minyak dan Gas Bumi dilebur menjadi Kementerian Pertambangan dan Migas yang membawahi Departemen Minyak dan Gas Bumi.
26 k. Tahun 1966 : dalam Kabinet Ampera, Departemen Minyak dan Gas Bumi dan Departemen Pertambangan dilebur menjadi Departemen Pertambangan. l. Tahun 1978 : Departemen Pertambangan berubah menjadi Departemen Pertambangan dan Energi. m. Tahun 2000 : Departemen Pertambangan dan Energi berubah menjadi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Hingga akhir tahun 2011 tercatat sebanyak 32 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 10 diantarnya merupakan sampel dari penelitian ini. Adapun nama-nama perusahaan pertambangan yang dijadikan sampel adalah seperti ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut.
27 No. Kode Emiten Nama Emiten 1. ADRO Adaro Energy Tbk 2. ANTM Aneka Tambang Persero Tbk 3. APEX Apexindo Pratama Duta Tbk 4. BUMI Bumi Resources Tbk 5. CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tbk 6. ELSA Elnusa Tbk 7. KKGI Resources Alam Indonesia Tbk 8. MEDC Medco Energy International Tbk 9. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 10. TINS Timah Tbk Sumber data : BEI B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih variabel bebas (independent variable) dalam hal ini modal kerja, perputaran modal kerja dan return on assets (ROA) perusahaan pertambangan di BEI terhadap variabel terkait tertentu (Dependent Variable) yaitu return on equity (ROE).
28 C. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara untuk penelitian yang akan dilakukan. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan pengaruh modal kerja, perputaran modal kerja dan ROA terhadap ROE pada perusahaan tambang yang terdaftar di BEI. Berdasarkan teoritis dan perumusan masalah, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Ha : Modal kerja berpengaruh terhadap ROE perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. 2. Ha : Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap ROE perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. 3. Ha : ROA berpengaruh terhadap ROE perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. 4. Ha : Modal kerja, perputaran modal kerja dan ROA secara simultan berpengaruh terhadap ROE perusahaan pertambangan di BEI. D. Operasional Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Variabel Independen (bebas) Variabel penelitian adalah variabel yang nilainya tidak tergantung dari variabel lain. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen, yaitu modal kerja, perputaran modal kerja dan return on assets (ROA) pada
29 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. a. Modal Kerja (X 1 ) Modal kerja adalah kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan sehari-hari yang selalu berputar dalam periode tertentu. Dalam penelitian ini modal kerja yang dimaksud adalah modal kerja dalam konsep kualitatif yang mengaitkan jumlah harta lancar dengan jumlah hutang lancar dalam perusahaan. b. Perputaran modal kerja (X 2 ) Perputaran modal kerja dalam penelitian ini merupakan variabel bebas kedua (X 2 ). Perputaran modal kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lamanya modal kerja perusahaan pertambangan berputar dalam satu periode. c. Return On Assets (X 3 ) Return on assets (ROA) adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Return on assets (ROA) merupakan variabel bebas ketiga (X 3 ). 2. Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung dari nilai variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependen yang diteliti adalah:
30 Return On Equity (Y) Return on equity (ROE) adalah suatu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan didalam mengahasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas yang dimiliki peusahaan. ROE dalam penelitian ini diperoleh dari rata-rata return on equity perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Untuk lebih jelasnya, operasional variabel penelitian dalam penelitian ini terdapat dalam Tabel 3.2 berikut : Tabel 3.2. Operasional Variabel Penelitian Variabel Penelitian Parameter Skala Ukuran Modal Kerja (X 1 ) Aktiva Lancar Hutang Lancar Rasio Perputaran Modal Kerja (X 2 ) PMK Rasio Return on assets (X 3 ) Rasio Return on equity (Y) Rasio
31 E. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Penelitian kepustakaan digunakan untuk mendapatkan data historis dan literatur-literatur agar diperoleh pengetahuan tentang yang diteliti sehingga dapat memecahkan masalah penelitian dengan cara yang cepat dan tepat. Penelitian kepustakaan dilakukan juga digunakan untuk memperoleh data berupa data informasi keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008 2010. F. Jenis Data Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dan dipublikasikan Jakarta Security Exchange (JSX) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdimensi timeseries yang diperoleh dari perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 2010.
32 G. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan dari objek tersebut. Populasi penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Sampel Penelitian Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam penelitian ini populasi yang menjadi sampel penelitian yaitu 11 perusahaan pertambangan dan memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan pertambangan yang telah menerbitkan laporan keuangan selama 4 tahun terakhir yaitu dari tahun 2007, 2008, 2009 hingga tahun 2010 dan mempunyai data lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 2. Perusahaan yang memiliki tahun buku yang berakhir pada 31 Desember. 3. Perusahaan yang memiliki modal kerja positif berturutturut selama 4 tahun dari tahun 2007 sampai dengan 2010.
33 H. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi yang telah tersedia tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam penggunaan statistik deskriptif ini, penulis memberikan gambaran tentang data yang digunakan. 2. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi atau sebaran normal. Normalitas data dapat dilihat melalui sebaran Plot pada Graph P-P Plot berbentuk linier dan tertumpu di sekitar garis diagonal P-P Plot. (Ghozali, 2005 : 47). 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji tingkat kesahihan variabel - variabel yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji ini dilakukan untuk menghindari kesimpulan yang bias dari suatu penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup :
34 a. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi antara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinieritas, yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta Variance Inflaction Factor (VIF). (Ghozali, 2005 :83). b. Uji Autokorelasi Digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi, yaitu dengan Durbin Watson (DW), yaitu dengan membandingkan nilai DW statistic dengan DW table. Apabila nilai DW statistic terletak pada daerah no autocorrelation berarti telah memenuhi asumsi klasik regresi. (Ghozali, 2005 : 85) c. Uji Heteroskedasitas Ghozali (2005 : 88) mendeteksi ada atau tidaknya dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit) pada grafik plot (scatterplot) antara nilai prediksi variabel terkait (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).
35 4. Analisis Regresi Berganda Model analisis data yang digunakam dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda (Multiple Regression Analysis) dengan persamaan sebagai berikut: Y= 0 + 1X 1 + 2X 2 + 3X 3 + dimana : X 1 : Modal Kerja (MK) X 2 : Perputaran Modal Kerja (PMK) X 3 : Return on assets (ROA) Y : Return on equity (ROE) 0.. 2 : Konstanta : Galat ( error terms ) 5. Pengujian Hipotesis a. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variable terikat, dengan tingkat keyakinan 95 % ( =0,05). Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: F hit = dimana : R 2 k n : Koefisien determinasi : Jumlah variabel bebas : Jumlah Sampel
36 Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F hitung yang dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat resiko (level of significant) dalam hal ini 0,05 dan degree of freedom = n-k. Kriteria Pengujian : dimana : F hitung > F tabel = H 0 ditolak F hitung < F tabel = H 0 diterima b. Uji t (Parsial) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 % ( = 0,05). Uji ini dilakukan sekaligus untuk melihat koefisien regresi secara individual variabel penelitian. Pengujian dilakukan dengan rumus sebagai berikut : t hit = dimana : b i : Koefisien regresi masing-masing variabel sb i : Standar error masing-masing variabel Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t hitung yang kemudian dibandingkan dengan t tabel pada tingkat keyakinan 95%. Kriteria Pengujian : dimana : t hitung > t tabel = H 0 ditolak
37 t hitung < t tabel = H 0 diterima c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang dipakai. Koefisien Determinasi (R 2 ) yaitu angka yang menunjukkan besarnya kemampuan varians atau penyebaran dari variabel-variabel bebas yang menerangkan variabel terikat atau angka yang menunjukkan seberapa besar variabel terikat dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 (0 < R 2 < 1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik karena semakin dekat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.