PROGRAM PENYUSUTAN ARSIP?

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

JRA. Disampaikan Dalam Rangka Sosialisasi Perka ANRI No 14 th oleh. DESAK NYOMAN MAHELI,SPd Arsiparis Madya

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 54 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Diklat Penyusutan Arsip

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 250 TAHUN 2004 TENTANG

AKUISISI ARSIP STATIS

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent

2016, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Unda

TEKNIS PENYUSUTAN ARSIP

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 784 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMUSNAHAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEARSIPAN

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2017, No d. kearsipan untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31A 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 A TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENETAPAN JADWAL RETENSI ARSIP

TATA CARA PENYUSUTAN ARSIP

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

SISTEM PENGARSIPAN DOKUMEN KEUANGAN NEGARA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN NASIONAL SADAR TERTIB ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Dari segi administrasi, tujuan penyusutan arsip ialah:

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

-1- GUBERNUR PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 22

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 3. Undang-Undang Nomor 8

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBUATAN DAN PENGUMUMAN DAFTAR PENCARIAN ARSIP (DPA)

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 69 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektron

BUPATI BEKASI PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 47 TAHUN 2015

Tahapan Penyerahan Arsip Statis (Lengkap)

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Ta

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP URUSAN PENGADAAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5698); 2. Undang-Undang N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No. -2- Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Kep

KEMENHAN. Arsip Fasilitatif. Non Keuangan. Non Kepegawaian. Jadwal Retensi.

2017, No Januari 2017 telah diberikan persetujuan jadwal retensi arsip fasilitatif fungsi keuangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

Transkripsi:

PENYUSUTAN ARSIP DALAM KONTEKS MANAJEMEN ARSIP DINAMIS (suatu tinjauan konsep baru UU No. 43 Tahun 2009 dan PP No : 28 tahun 2012) PERMASALAHAN ARSIP 1. Penumpukan arsip di unit kerja 2. Arsip aktif ktifdan arsip inaktif masih menjadi satu 3. Arsip inaktif belum tertata (tidak ada daftarnya) 4. jarang l melakukan pemindahan arsip ke record centre 5. penyusutan arsip yang tidak sesuai prosedur 6. tidak ada staf yang ditugaskan mengelola arsip 7. Minimnya anggaran pengelolaan arsip 8. peralatan yang belum memadai 9. Belum ada perhatian pimpinan 2 Pengelolaan arsip dinamis meliputi kegiatan( psl 31, PP 28 / 2012) a. penciptaan arsip; b. penggunaan arsip; c. pemeliharaan arsip; dan d. penyusutan arsip. Apa yang terjadi, jika tidak ada PROGRAM PENYUSUTAN ARSIP? 1

ARSIP KACAU (belum 3-D : dipilah, ditata, dinilai)) 4 2

Arsip semraut di Ruang Kerja SEANDAINYA Program PENYUSUTAN ARSIP dapat dilakukan secara reguler??? 3

ARSIP DI UNIT KERJA (setelah dipilah, ditata, dinilai) Mengapa tidak melakukan penyusutan? 1. Takut menyusutkan, lebih baik disimpan daripada dimusnahkan. 2. Belum memiliki Jadwal Retensi Arsip (JRA), sehingga tidak akan dilakukan penyusutan, kalau belum memiliki JRA. 3. Pengetahuan tentang prosedur atau cara menyusutkan arsip masih minim (khususnya untuk pegawai atau pejabat baru) 4

PENYUSUTAN ARSIP.. (UU No. 43 /2009, Psl 1 (23) kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan Penyusutan Arsip (PP 28 /n 2012) kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan PENYUSUTAN ARSIP Dapat dilakukan dengan 2 cara : 1. Penyusutan dengan JRA 2. Penyusutan tanpa menggunakan JRA yaitu menyusutkan dengan melalui suatu proses PENILAIAN (apraisal) ARSIP. GAMBARAN UMUM TENTANG JRA 5

JADWAL RETENSI ARSIP Contoh Jadwal Retensi Arsip daftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip (UU Nomor: 43 Tahun 2009, Pasal 1 (22) NO I. 1. 3. 2. Jenis/seri arsip HUKUM Produk hukum a. Peraturan Perundangan yang mengatur instansi b. Produk hukum internal Dokumentasi hukum Kontrak/ perjanjian Jangka waktu simpan Aktif 1 tahun Stl tidak berlaku 1 tahun Stl tidak berlaku 1 tahun Stl tidak berlaku 4 tahun 4 tahun 9 tahun Inaktif Keterangan Permanen Musnah Dinilai kembali 22 Jenis jenis JRA (yang sudah standar) JRA Keuangan (Perka ANRI No. 07/2007) JRA Kepegawaian (Perber ANRI dan Ka. BKN No. 05/2007 dan No. 41/2007 ) JRA Fasilitatif tif Non Keuangan dan Non Kepegawaian (Perka ANRI No. 12/2009) Psl 48, UU No. 43 /2009: a.lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggii negeri, serta BUMN dan/atau BUMD wajib memiliki JRA. b. JRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh pimpinan lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruan tinggi negeri, serta BUMN dan/atau BUMD. 6

Pengesahan/penetapan JRA a. Perguruan Tinggi = Peraturan Rektor b. Pemerintah Provinsi = Peraturan Gubernur c. Pemerintah Kabupaten = Peraturan Bupati d. Pemerintah Kota = Peraturan Walikota e. Kementerian = Peraturan Menteri f. LPSK = Peraturan Ketua g. Komhan Ham = Peraturan Ketua Komnas HAM Pasal 47, UU No. 43/ 2009 a.penyusutan arsip dilaksanakan oleh pencipta arsip. b.penyusutan arsip yang dilaksanakan berdasarkan JRA dengan memperhatikan kepentingan pencipta arsip serta kepentingan masyarakat, bangsa dan negara Unsur JRA : a. Jenis/series arsip b. Jangka waktupenyimpanan (retensi) 1. retensi aktif umur/usia berkas di ruang kerja (unit pengolah) 2. retensi inaktif umur/usia berkas di ruang arsip (record centre) Retensi aktif dan inaktif di Unit kerja di unit kearsipan 1 tahun 2 tahun Musnah 7

d. Keterangan : - Permanen, berkas/arsip disimpan selamanya karena memiliki nilai kesejarahan - Musnah berkas/arsip yang dimusnahkan, setelah disimpan beberapa lama dan tidak memiliki nilaiguna - Dinilai kembali, Dinilaiil i ulang setelah hbeberapab lama, keputusan jalan tengah antara musnah atau permanen Bagaimana menentukan umur (retensi) arsip? a. Setiap berkas/arsip memiliki umur atau usia b. Umur atau usia 1 berkas berbeda dengan berkas lain, tidak dapat disama-ratakan, c. Umur atau usia berkas, dalam istilah kearsipan disebut dengan RETENSI atau JANGKA WAKTU PENYIMPANAAN d. Penentuan umur/usia/retensi berkas, tergantung pada hasil PENILAIAN BERKAS JADWAL RETENSI ARSIP JANGKA SIMPAN NO JENIS/SERIES ARSIP (RETEnSI) KETERANGAN AKTIF INAKTIF 1 2 3 4 I. UMUM 1. Pengumuman 1 tahun - Musnah 2. Surat Undangan 1 tahun - Musnah II. PERLENGKAPAN 3. Berkas pengadaan ATK 1 tahun setelah diaudit 1 tahun Musnah 4. BPKB Kendaraan dinas Selama masih berlaku - Dinilai kembali 5. Sertifikat gedung Selama masih berlaku - Permanen 6. Faktur pembelian AC 1 tahun setelah diaudit 1 tahun musnah III. KEPEGAWAIAN 7. Surat lamaran yang ditolak 1 tahun 2 tahun Musnah 8. Berkas mantan Kepala BPKP 1 tahun setelah SK terbit 4 tahun Permanen IV. PENGAWASAN 9. Pengaduan masyarakat 1 tahun setelah ditindaklanjuti 4 tahun Musnah 1 tahun setelah 10.LHP pemeriksaan 4 tahun Permanen 5 SELAMAT BERLATIH MELAKUKAN PENYUSUTAN MENGGUNAKAN JRA 8

INDIKATOR MENILAI ARSIP PENYUSUTAN TANPA JRA MELALUI SUATU PROSES PENILAIAN ARSIP a. Nilaiguna arsip b. Bobot informasi c. Frekuensi penggunaan/kurun waktu d. Peraturan perundangan terkait e. Dampak hukum NILAIGUNA : A L F R E I D Administration Legal Financial NILAIGUNA Research PRIMER Evidential Informational NILAIGUNA documentation SEKUNDER Menilai arsip dalam rangka untuk penyusutan arsip, berdasarkan bobot informasi/kepentingan organisasi Makin banyak nilaiguna, maka makin penting arsip ybs 9

Arsip biasa - disimpan SESAAT (maks 1 tahun di Unit kerja) Arsip penting - disimpan BEBERAPA LAMA 2 th (1 th aktif, 1 th inaktif) 3 th (1 th aktif, 2 th inaktif) 4 th (2 th aktif, 2 th inaktif) (1 th aktif, 3 th inaktif) arsip sangat penting disimpan selamanya + arsip bernilai isejarah disimpan i permanen Surat biasa - Surat yg tidak perlu dijawab - Surat yg hanya bersifat informasional/ memberitahukan - Surat yg ketika hilang tidak mengganggu jalannya organisasi Surat penting Ciri-ciri: - Surat yang harus dijawab - Surat yg berisi kebijakan pimpinan - Surat yg ketika hilang, dapat menghambat kegiatan kantor Berkas/Surat sangat penting Ciri-ciri : - surat yg informasinya hanya dapat diketahui oleh pimpinan - surat yang ketika hilang, tidak dapat digantikan - Surat yg menyertai barang/benda - Surat yg berisi kebijakan strategis organisasi 10

Berkas/Surat bernilai sejarah Ciri-ciri : - surat berisi program kerja andalan dan program tahunan - berkas pejabat/mantan pejabat - berkas bencana alam - berkas bantuan - opini masyarakat - perintis kemerdekaan - berkas pahlawan nasional Menilai arsip berdasarkan FREKUENSI PENGGUNAAN/ Kurun waktu Arsip aktif adalah.. arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus Arsip Inaktif adalah. arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun - Frekuensi penggunaan > 10 kali /tahun = AKTIF - Frekuensi penggunaan < 10 kali /tahun = INAKTIF - 3 tahun terakhir (2010,2011,2012) = AKTIF - 3 tahun kebelakang (2009,2008) = INAKTIF 11

ARSIP AKTIF, ciri-ciri. Masih sering diperlukan untuk mendukung kegiatan sehari-hari h i Disimpan di ruang kerja Th. Masih baru (2012,2011, 2010), tetapi tidak selalu Menggunakan filing kabinet atau ordner Jika hilang dapat menghambat perkerjaan ARSIP INAKTIF, ciri ciri. Sudah jarang digunakan untuk mendukung kegiatan sehari-hari h i Disimpan di ruang arsip Th. Sudah lama (2009, 2008, 2007, dst, tetapi tidak selalu Menggunakan boks arsip Jika hilang dapat menghambat perkerjaan TAHAPAN PENYUSUTAN ARSIP TANPA JRA a. Dipilah b. Ditata, hasilnya berupa Daftar Arsip Inaktif c. Dinilai dengan minimal 3 indikator 1. indikator nilaiguna 2. indikator bobot informasi 3. indikator frekuensi penggunaan d. Penilaian dilakukan dengan FORM Daftar Penilaian Arsip DAFTAR PENILAIAN ARSIP NO JENIS BERKAS/SURAT TAHUN BOBOT FREKUENSI KESIMPULAN INFORMASI PENNGGUNAAN 12

HASIL PENILAIAN Penilaian arsip, akan menghasilkan : 1. Daftar Arsip Pindah 2. Daftar Arsip Usul musnah 3. Daftar Arsip Serah 4. Daftar Arsip Vital 5. Daftar Arsip masih Aktif KESIMPULAN PENILAIAN a. Biasa aktif = Simpan di R.Kerja b. Biasa-inaktif = Usul musnah c. Penting aktif = simpan di R.Kerja d. Penting-inaktif = pindah ke RC e. Sangat penting-aktif = simpan di R.Pimpinan f. Sangat pentinf- bersejarah = serah ke lembaga kearsipan PENENTUAN JANGKA SIMPAN Berdasarkan peraturan peruuan Berdasarkan nilaiguna Memperhatikan nilai informasi, biaya pengelolaan dan dampaknya. Hitunglah sejak arsip dinyatakan cut off/ transaksi dinyatakan selesai. Retensi dapat dinyatakan dengan angka, kalimat atau gabungan keduanya. Dan lain-lain PENENTUAN NASIB AKHIR Penentuan nasib akhir diperlukan untuk mengisi kolom keterangan dalam JRA. Nasib akhir ada dua yaitu: Musnah dan Permanen. Namun jika ada keragu-raguan dapat dinyatakan: Dinilai Kembali Dinilai kembali pada akhirnya akan ditentukan musnah atau permanen juga. 51 52 13

Pasal 54 PP 28 Th. 2012 PEMINDAHAN ARSIP Retensi arsip dalam JRA ditentukan berdasarkan pedoman retensi arsip. Pedoman retensi arsip disusun oleh Kepala ANRI bersama dengan lembaga teknis terkait. Psl 50, UU 43/ 2009 Pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf a diatur oleh pimpinan pencipta p arsip. Pemindahan arsip inaktif dilaksanakan melalui kegiatan: a. penyeleksian arsip inaktif; b. pembuatan daftar arsip inaktif yang akan dipindahkan; dan c. penataan arsip inaktif yang akan dipindahkan. 14

Pasal 60, PP 28 2012 Pemindahan arsip inaktif di lingkungan pemerintahan daerah provinsi idilakukan k sebagai iberikut: pemindahan arsip inaktif yang memiliki retensi di bawah 10 (sepuluh) tahun dilakukan dari unit pengolah ke unit kearsipan di lingkungan g satuan kerja pemerintah daerah atau penyelenggara pemerintahan daerah provinsi; dan pemindahan arsip inaktif yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun dilakukan k dari pencipta arsip di lingkungan satuan kerja pemerintah daerah atau penyelenggara pemerintahan daerah provinsi ke lembaga kearsipan daerah provinsi. Daftar Arsip Inaktif yang Dipindahkan Unit kerja : Alamat : Telepon : Nomor Jenis Arsip Tahun Jumlah Keterangan Berita Acara Pemindahan Arsip Inaktif No. Pada hari ini tanggal bulan tahun dilaksanakan pemindahan arsip inaktif dari unit kerja... 1. Nama : NIP : Jabatan: Dalam hal ini bertindak atas nama unit kerja yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA 2. Nama : NIP : Jabatan : Dalam hal ini bertindak atas nama Record Centre yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA Menyatakan telah mengadakan serah terima arsip inaktif yang dipindahkan seperti tercantum pada Daftar Arsip terlampir Malang, 2011 Pihak Kedua Pihak Pertama ttd ttd nama terang nama terang NIP NIP Mengetahui Kepala Unit Pengolah ttd nama terang NIP 15

PEMUSNAHAN ARSIP Pasal 49 (c) (d) Pemusnahan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang benar. Pemusnahan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pada pencipta arsip merupakan tanggung jawab pimpinan pencipta arsip yang bersangkutan. Pemusnahan arsip (Pasal 49 (a) (b) dilakukan terhadap arsip yang: 1. tidak memiliki nilai guna; 2. telah habis retensinya dan berketerangan dimusnahkan berdasarkan JRA; 3. tidak ada peraturan perundang-undangan yang melarang; dan 4. tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara. Pasal 52 : Setiap lembaga negara dan lembaga yang terkena kewajiban berdasarkan undangundang ini dilarang melaksanakan pemusnahan arsip tanpa prosedur yang benar. 16

Pasal 66, PP 28-2012 Prosedur pemusnahan arsip berlaku ketentuan sebagai berikut: a. pembentukan panitia i penilai iarsip; b. penyeleksian arsip berdasarkan ketentuan c. pembuatan daftar arsip usul musnah oleh arsiparis di unit kearsipan; d. penilaian oleh panitia penilai arsip; e.permintaan persetujuan dari pimpinan pencipta arsip; f. penetapan arsip yang akan dimusnahkan; dan g.pelaksanaaan pemusnahan: Pemusnahan arsip di lingkungan pemerintahan daerah provinsi yang memiliki retensi di bawah 10 (sepuluh) tahun ditetapkan oleh pimpinan satuan kerja perangkat daerah atau penyelenggara pemerintahan daerah provinsi setelah mendapat: a. pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip; dan b. persetujuan tertulis dari gubernur Daftar Arsip Inaktif Usul Musnah Pemusnahan arsip di lingkungan pemerintahan daerah provinsi i yang memiliki retensi sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun ditetapkan oleh gubernur setelah mendapat: a. pertimbangan tertulis dari panitia penilai arsip; dan b. persetujuan tertulis dari Kepala ANRI. Unit kerja : Alamat : Telepon : Nomor Jenis Arsip Tahun Jumlah Keterangan 17

BERITA ACARA PEMUSNAHAN ARSIP No... Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan di bawah ini telah melakukan pemusnahan arsip yang tercantum dalam Daftar Arsip terlampir. Dengan cara: PENYERAHAN ARSIP a. Pembakaran b. Pencacahan c. Peleburan secara kimia Saksi-saksi: Pimpinan unit kerja 1. Jabatan ttd ttd nama terang nama terang NIP NIP 2. Jabatan ttd nama terang NIP Pasal 53, Penyerahan arsip statis: 1. Lembaga negara tingkat pusat wajib menyerahkan arsip statis kepada ANRI. 2. Lembaga negara di daerah wajib menyerahkan arsip statis kepada ANRI sepanjang instansi induknya tidak menentukan lain. 3. Satuan kerja perangkat daerah dan penyelenggara pemerintahan daerah provinsi wajib menyerahkan arsip statis kepada arsip daerah provinsi. Pasal 53 (lanjutan) Arsip statis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6) adalah arsip yang: 1. memiliki nilai guna kesejarahan; dan 2. telah habis retensinya dan berketerangan dipermanenkan sesuai dengan JRA. 18

4. Satuan kerja perangkat daerah dan penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota wajib menyerahkan arsip statis kepada arsip daerah kabupaten/kota 5. Satuan kerja di lingkungan perguruan tinggi negeri wajib menyerahkan arsip statis kepada arsip perguruan tinggi di lingkungannya. 6. Perusahaan wajib menyerahkan arsip statis kepada lembaga kearsipan berdasarkan tingkatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 81 PP 28-2012 Prosedur penyerahan arsip statis dilaksanakan sebagai iberikut: a. penyeleksian dan pembuatan daftar arsip usul serah oleh arsiparis di unit kearsipan; b. penilaian oleh panitia penilai arsip terhadap arsip usul serah; c. pemberitahuan akan menyerahkan arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip kepada kepala lembaga kearsipan sesuai wilayah kewenangannya disertai dengan pernyataan dari pimpinan pencipta arsip bahwa arsip yang diserahkan autentik, terpercaya, utuh, dan dapat digunakan; d. verifikasi dan persetujuan dari kepala lembaga kearsipan sesuai wilayah kewenangannya; e. penetapan arsip yang akan diserahkan oleh pimpinan pencipta arsip; dan f. pelaksanaaan serah terima arsip statis oleh pimpinan pencipta arsip kepada kepala lembaga kearsipan dengan disertai iberita acara dan daftar arsip yang akan diserahkan. Daftar Arsip Statis yang Diserahkan Unit kerja : Alamat : Telepon : Nomor Jenis Arsip Tahun Jumlah Keterangan 19

Berita Acara Penyerahan Arsip Statis No. Pada hari ini tanggal bulan tahun dilaksanakan penyerahan arsip statis dari unit kerja... 1. Nama : NIP : Jabatan: Dalam hal ini bertindak atas nama unit kerja yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA 2. Nama : NIP : Jabatan : Dalam hal ini bertindak atas nama Lembaga Kearsipan yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA Menyatakan telah mengadakan serah terima arsip statis yang diserahkan seperti tercantum pada Daftar Arsip terlampir Malang, 2011 2011 Pihak Kedua Pihak Pertama ttd ttd nama terang nama terang NIP NIP Saksi-saksi : 1. 2. Menyusutkan arsip dengan melihat JRA : 1. Formasi pegawai tahun 2010 2. Pengumuman penerimaan mahasiswa tahun 2007 3. Surat Perintah mengikuti Bimtek kearsipan tahun 2005 4. Sertifikat pelatihan tahun 2008 5. skp tahun 2011 6. Daftar hadir pegawai tahun 2007 7. Cuti bersalin tahun 2013 8. Berkas askes a.n. Susi Semilikiti tahun 2010 9. Personal File Rektor UnMUL 10.Polis Asuransi Soimah 11.Lulusan Mahasiswa terbaik2005 12.Statuta UnMUL SELAMAT BERLATIH MELAKUKAN PENYUSUTAN DGN MENGGUNAKAN TANPA JRA 20