Pengetahuan Tentang Kehamilan, Dukungan Keluarga dan Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

Jurnal Kesehatan Kartika 1

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

USIA, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN ANTENATAL CARE IBU PRIMIGRAVIDA DALAM KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

HUBUNGAN ANTARA PERAN SUAMI DENGAN KESIAPAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RB. RAHAYU UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEBAHAGIAAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. normal dapat dialami oleh setiap wanita, namun selama masa-masa tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

BAB II TINJAUAN TEORI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG

Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sekaran Semarang. Manuscript

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Kusnanto*, Elida Ulfiana*, M.Hadarani**

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI SELAMA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN HARIYADI, KARTIKA

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL PADA SISWA KELAS 3 SMK MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

Elvira Harmia Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRACT

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI KONTRAKSI PADA IBU INPARTU (Relationship Between Pregnancy Exercise With Pain Contraction In Labour)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI MASA PERSALINAN DI DESA JOHO KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Hubungan antara Usia Ibu Hamil dengan Kesiapan Mental Menghadapi Persalinan di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN KALA I DI RUMAH BERSALIN WILAYAH KOTA UNGARAN

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

Transkripsi:

Persona, Jurnal Psikologi Indonesia September 2016, Vol. 5, No. 03, hal 232-238 Pengetahuan Tentang Kehamilan, Dukungan Keluarga dan Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III zii.uchi25@gmail.com Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Abstract. The purpose of this researchwas to determine the relationship between knowledge about pregnancy and family support with anxiety in primigravida (first pregnancy) in facing labor.the method used in this research is the quantitative approach. Data is collected using questionnaires, regression analysis using a sample of 54 third trimester pregnant primigravida womens who carry out checks on Private Midwives Practices belong Vivi Umamiyanto, at Jl. Jambangan Surabaya.The results of the partial regression analysis between knowledge of pregnancy with anxiety showed at t = 0.715 p = 0.478 (p> 0.05), which means there is no significant relationship, as well as the result of family support with anxiety showed t = 0.188 to p = 0.851 (p> 0.05), which means there is no significant relationship. The study also showed that simultaneous regression analysis coefficient showed F = 0.315 p = 0.731 (p> 0.05) meaning that there are no significant relationship between knowledge about pregnancy and family support with anxiety. Effective contribution amounted to only 1.2%. Meaning there is no significant relationship between the knowledge of pregnant women about pregnancy and family support with anxiety.it can be concluded that the results of regression analysis showed that there was no relationship between knowledge about pregnancy and family support with the anxiety of pregnant women. For further researchers is expected to select another variables are possible correlation with maternal anxiety in the face of labor. Keywords : Knowledge of Pregnancy, Family Support, Pregnancy Anxiety Intisari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan kecemasan pada primigravida (kehamilan pertama) dalam menghadapi persalinan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, analisis regresi menggunakan sampel dari 54 trimester womens primigravida hamil ketiga yang melakukan pemeriksaan di Swasta Bidan Praktek milik Vivi Umamiyanto, di Jl. Jambangan Surabaya. Hasil analisis regresi parsial antara pengetahuan kehamilan dengan kecemasan menunjukkan pada t = 0,715 p = 0,478 (p> 0,05), yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan, serta hasil dari dukungan keluarga dengan kecemasan menunjukkan t = 0,188 untuk p = 0,851 (p> 0,05), yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa koefisien regresi secara simultan menunjukkan F = 0,315 p = 0,731 (p> 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan kecemasan. sumbangan efektif hanya sebesar 1,2%. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan kecemasan. Dapat disimpulkan bahwa hasil analisis regresi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk memilih variabel lain yang mungkin korelasi dengan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Kata kunci : Pengetahuan Tentang Kehamilan, Dukungan Keluarga, Kecemasan 232

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita dengan perubahan fisiologi yang meliputi perubahan fisik, psikologis dan sosial (Saifudin, 2002). Tekanan biologis timbul akibat berbagai perubahan fisik, misalnya perubahan bentuk tubuh. Perubahan citra tubuh ini dapat menimbulkan ketakutan pada diri ibu. Tekanan sosial dirasakan ibu ketika kehamilan membatasinya untuk melakukan kegiatan sosial lain, sedangkan tekanan psikologis muncul akibat faktor hormonal dan faktor lainnya (Irianti, dkk 2009). Ibu primigravida sering memiliki pikiran yang mengganggu, sebagai pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya. Oleh karena itu, muncul ketakutan ketakutan pada ibu primigravida yang belum memiliki pengalaman bersalin (Rahmi, 2010). Dijelaskan lebih lanjut oleh Rahmi, bahwa ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup. Bahkan pada trimester ketiga (28-40 minggu), kecemasan menjelang persalinan ibu primigravidaakan muncul. Pada usia kandungan tujuh bulan keatas ini, tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi pertamanya. Di samping itu, trimester ini merupakan masa beresiko tinggi terjadinya kelahiran bayi premature sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada ibu hamil. Kecemasan yang dialami oleh ibu primigravida trimester III menurut Spielberger, (dalam Sulistyawati, 2014) merupakan state anxiety atau kecemasan sesaat, karena keadaan cemas tersebut, muncul serta dialami wanita hamil primigravida hanya pada saat wanita tersebut sedang hamil. Gejala state anxiety pada wanita hamil dipahami apabila wanita hamil tersebut merasakan gejala-gejala kecemasan yang sebelum masa kehamilan tidak dijumpai pada dirinya. Perubahan fisik dan psikologi yang dialami ibu hamil menyebabkan mereka merasa cemas, karena kurangnya pengetahuan ibu hamil. Penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang permasalahan yang dapat timbul dalam kehamilan, sehingga mereka tidak tahu cara mengatasi ketidaknyamanan yang ibu rasakan. (Solihah dalam Mubasyiroh, 2010). Menurut Soewandi (dalam Mubasyiroh, 2010) pengetahuan yang rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami stress. Ketidaktahuan terhadap suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat mengakibatkan krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan dapat terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah, disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh. Selain itu kecemasan yang dialami oleh ibu hamil sampai menjelang masa persalinan selain karena faktor fisik dan psikologis juga kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti faktor sosial. Faktor sosial yang dapat menyebabkan kecemasan tersebut seperti pengalaman melahirkan, dukungan sosial, hubungan suami istri dan keluarganya Pitt (dalam Prema, 2013). Merujuk pada teori Buffering Hipothesis (dalam Budi, 2007) yang berpandangan bahwa dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dengan cara melindungi individu dari efek negatif stress. Maka perlindungan ini akan efektif hanya ketika individu menghadapi stressor yang berat. Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri istri. Oleh karena itu dukungan keluarga pada ibu hamil yang membuat mereka nyaman, tenang dan aman dapat mengurangi kecemasan mereka selama hamil dan menjelang persalinan. Kecemasan menurut beberapa penelitian sebelumnya dipengaruhi oleh pengetahuan (dalam Kusumawati, 2010) menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil akan kondisi kehamilannya, maka kecemasan yang akan dialami menjelang persalinan akan semakin 233

rendah. Adanya dukungan keluarga, juga berkorelasi dengan kecemasan (Budi, 2007). Diketahui bahwa semakin tinggi dukungan keluarga maka akan semakin rendah tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga, demikian sebaliknya. Hal ini menjelaskan bahwa dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kecemasan ibu hamil. Berdasar semua faktor yang mempengaruhi kecemasan, peneliti fokus pada pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga untuk menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Karena ibu primigravida yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang kondisi kehamilannya akan menurunkan tingkat kecemasan yang dialami. Begitu juga dengan adanya dukungan keluarga yang baik, maka ibu akan semakin merasa dibutuhkan dan merasa nyaman dalam menjalani masa kehamilannya. Oleh karena itu penelitian tentang Hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu primigravida trimester III, ini menjadi penting untuk dilakukan. METODE Populasi dalam penelitian ini adalah ibu primigravida yang melakukan antenatal care di BPS (Bidan Praktek Swasta) milik Bidan Vivi Umamiyanto, Amd.Keb pada bulan November Desember 2015 ± 100 pasien ibu hamil. Tehnik pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu primigravida trimester III yang melakukan antenatal care di BPS (Bidan Praktek Swasta) milik Bidan Vivi Umamiyanto, Amd.Keb pada bulan November - Desember 2015. Kecemasan dalam menghadapi persalinan pada primigravida merupakan suatu keadaan dimana ibu merasa gelisah, takut atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya dalam menghadapi proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan pada ibu yang mengandung anak pertama. Dalam kecemasan pada ibu primigravida trimester III terdapat beberapa indikator yang meliputi beberapa aspek dimensi yaitu : aspek fisiologis, aspek perilaku, kognitif dan afektif. Pengetahuan tentang kehamilan merupakan hasil tahu seorang ibu hamil tentang kondisi dimana pada tubuhnya akan terjadi perubahan secara fisiologis maupun psikologis hingga menjelang persalinan. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu primigravida tentang kehamilan digunakan tes prestasi yang mengacu pada Ranah Bloom. Yang mana kuesioner ini berisikan 20 pertanyaan dengan kriteria jawaban benar atau salah. Jika jawaban benar maka diberi nilai 1, jika jawaban salah diberi nilai 0. Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk bantuan berupa perhatian, emosi, informasi, nasihat, materi, maupun penilaian yang diberikan oleh anggota keluarga terhadap ibu dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikis ibu primigravida TM III menghadapi persalinan. Skala dukungan keluarga untuk mengetahui seberapa besar perhatian keluarga terhadap ibu primigravida trimester III. Skala ini mengembangkan teori Jirojwong dalam Keumalahayati (2008) meliputi dukungan emosi, dukungan instrumental, dukungan informasi, dukungan penghargaan. HASIL 1. Hasil analisa regresi secara parsial menunjukkan, tidak ada korelasi yang signifikan antara : a. Secara parsial, Pengetahuan dengan kecemasan, yaitu ditunjukkan dari harga t = 0,715 pada p = 0,478 ( p> 0,05 ). Sehingga hipotesa penelitian yang berbunyi ada hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan dengan kecemasan ibu primigravida trimester III, ditolak. b. Dukungan keluarga dengan kecemasan, yaitu ditunjukkan dari harga t = 0,188 pada p = 0,851 ( p> 0,05 ). Sehingga hipotesa yang berbunyi ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan ibu primigravida trimester III, ditolak. 234

2. Hasil analisis regresi simultan menunjukkan Harga koefisien F = 0,315 pada p = 0,731 ( p> 0,05 ) sehingga hal ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan kecemasan. Maka hipotesa penelitian yang berbunyi ada hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu primigravida trimester III, ditolak. 3. Sumbangan efektif variabel pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga PEMBAHASAN Hipotesis pertama dari penelitian ini yang berbunyi ada hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan dengan kecemasan pada ibu primigravida trimester III, berdasarkan hasil analisis regresi secara parsial tidak ada hubungan positif yang sangat signifikan antara pengetahuan tentang kehamilan dengan kecemasan ibu primigravida trimester III. Artinya tingkat pengetahuan tentang kehamilan pada ibu hamil tidak membuat ibu primigravida trimester III mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan. Hal ini bertolak belakang dengan konsep yang menyatakan bahwa Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan, Notoatmodjo ( dalam Kusumawati, 2010). Kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan, tetapi juga ditentukan oleh sikap, kepercayaan, tradisi, pengalaman sebelumnya dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Kecemasan persalinan lama, takut bayinya cacat dapat mempengaruhi kecemasan ibu selama persalinan (Irianti, 2009). Hipotesis kedua yang berbunyi ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan ibu primigravida trimester III, terhadap kecemasan ibu primigravida trimester III tergambar dari harga R square = 0,012 yang menunjukkan variabel pengetahuan tentang kehamilan dan variabel dukungan keluarga memberikan sumbangan efektif hanya sebesar 1,2 %. Hal ini makin memperkuat hasil penelitian bahwa pengetahuan dan dukungan keluarga tidak berhubungan dengan kecemasan. 4. Analisa regresi juga menghasilkan persamaan garis regresi y = β0 X0 + β1 X1 + β2 X2 dimana β 0 = 56, 751, β1 = 0,102, β2 = 0,27 berdasarkan hasil analisis regresi secara parsial, tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kecemasan ibu primigravida trimester III. Artinya besar kecilnya dukungan keluarga pada ibu hamil tidak membuat kecemasan ibu berkurang dalam menghadapi persalinan. Hal ini disebabkan karena jawaban yang memiliki alternative tertentu dan terbatas dapat membatasi keleluasaan dalam mengkomunikasikan suatu keinginan atau perasaan diri ibu hamil. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa dukungan sosial sangat dibutuhkan bagi ibu hamil lebih-lebih dalam menjelang masa persalinantiba. Dukungan sosial yang paling dekat dengan wanita hamil adalah dari pasangannya (suami),dalam hal ini suami dapat memberikan dukungannya berupa memberikan semangat danperhatian kepada istri, membina hubungan baik dengan pasangan, mengajak jalan-jalan ringansambil ngobrol, bicara halus, positif dan sebagainya. Dengan begitu, istri bisa kuat secara mentaluntuk menghadapi segala hal di masa kehamilannya dan juga menjelang masa persalinannya.suryaningsih ( dalam Maharani, 2008). Pada penelitian ini ditemukan bahwa dukungan keluarga saja tidak cukup mengurangi kecemasan pada ibu dalam menghadapi persalinan. Dalam (Irianti, 2009) dikemukakan bahwa ibu dapat mengatasi permasalahannya sendiri dengan bantuan dan dukungan dari suami, keluarga dan tenaga kesehatan yang melakukan pertolongan persalinan. 235

Selain itu, pengaruh lingkungan yang lebih luas, seperti adat istiadat, tradisi atau kebudayaan yang mendasari kepercayaan dan keyakinan tradisional masing masing suku bangsa. Elemen pokok yang umum terdapat pada setiap wanita hamil adalah ketakutan dan kepercayaan takhayul, roh jahat, setan pemakan manusia dan iri ada orang atau ibu yang sedang hamil. Hal ini akan mengganggu ibu dan anak yang baru lahir. Kepercayaan seperti ini masih berkembang didaerah pedesaan dan orang yang belum terdidik. Selain itu, sebagian orang yang berpendidikan pun masih belum dapat meninggalkan kepercayaan leluhurnya (Uripmi, 2008). Hipotesis ketiga dari penelitian ini yang berbunyi ada hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan kecemasan pada ibu primigravida trimester III, ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tersebut tidak mendukung konsep yang menjadi latar belakang penelitian ini. Selain dukungan psikologis, dukungan fisiologis dan perhatian akan berdampak pada pola kehidupan sosial ibu hamil (yaitu keharmonisan, penghargaan, pengorbanan, kasih sayang dan empati), sedangkan aspek teknis akan mengurangi kebutuhan terhadap sumber daya (yaitu tenaga ahli, proses persalinan normal, akselerasi, kendali nyeri dan asuhan neonatal) (Irianti, 2009). KESIMPULAN Kecemasan pada ibu hamil merupakan suatu keadaan dimana ibu merasa gelisah, takut atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya dalam menghadapi proses pengeluaran hasil konsepsi yang telah cukup bulan. Pada penelitian penelitian terdahulu diketahui terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil, diantaranya religiusitas, keprcayaan diri, dukungan keluarga, pengetahuan, strategi koping dan konsep diri. Berdasar semua faktor yang mempengaruhi kecemasan, peneliti fokus pada pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga untuk menurunkan tingkat kecemasan Selain pengetahuan dan dukungan keluarga banyak hal yang dapat menyebabkan kecemasan dan sulit untuk diprediksi. Beberapa teori menjelaskan bahwa perubahan tersebut disebabkan oleh adanya tekanan biologis, sosial dan psikologis. Tekanan biologis timbul akibat berbagai perubahan fisik, misalnya perubahan bentuk tubuh. Perubahan citra tubuh ini dapat menimbulkan ketakutan pada diri ibu. Tekanan sosial dirasakan ibu ketika kehamilan membatasinya untuk melakukan kegiatan sosial lainnya, sedangkan tekanan psikologis muncul akibat faktor hormonal dan faktor lainnya (Irianti, 2009). Menurut Irianti (2009), terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan ibu, antara lain : (1) Melakukan persiapan untuk menghadapi kecemasan dengan mengantisipasi berbagai permasalahan yang mungkin dihadapi, pendidikan sesuai masalah yang dihadapi, peningkatan pengetahuan dan strategi pemecahan sesuai permasalahan. (2) Menurunkan tingkat kecemasan ibu dengan memberikan dukungan psikologis, informasi dan penyuluhan tentang masalah yang terkait dengan perubahan fisik selama kehamilan. (3) Mengontrol kecemasan dengan membuat strategi penanggulangan sesuai dengan masalah yang dihadapi dan melakukan pendekatan psikologis. (4) Menjauhi sumber stress. (5) Menjauhkan persepsi atau anggapan. pada ibu hamil. Karena ibu primigravida yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang kondisi kehamilannya akan menurunkan tingkat kecemasan yang dialami. Begitu juga dengan adanya dukungan keluarga yang baik, maka ibu akan semakin merasa dibutuhkan dan merasa nyaman dalam menjalani masa kehamilannya. Oleh karena itu penelitian tentang Hubungan antara pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu primigravida trimester III, ini menjadi penting untuk dilakukan. Penelitian ini menggunakan tehnik analisis regresi linear. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan tentang kehamilan dan dukungan keluarga dengan 236

kecemasan dalam menghadapi persalinan tidak memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan korelasi parsial menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang positif baik antara pengetahuan tentang kehamilan dengan kecemasan maupun dukungan keluarga terhadap kecemasan. Artinya pengetahuan tentang kehamilan yang dimiliki oleh ibu hamil dan adanya dukungan keluarga tidak menurunkan kecemasan yang dialami oleh ibu trimester III selama menghadapi persalinan. Hal ini dapat disebabkan karena kahamilan menimbulkan berbagai perubahan, baik fisik maupun psikologis. Reaksi psikologis dan emosional yang muncul dapat berupa kecemasan, ketakutan dan kepanikan. Reaksi tersebut dipicu oleh persepsi ibu bahwa kehamilan merupakan ancaman yang menakutkan, yaitu takut mengalami keguguran atau takut terjadi kelainan pada kehamilannya. Kondisi psikologis ibu hamil cenderung berubah ubah karena pengaruh hormonal. Akibatnya ibu menjadi peka, mudah bereaksi, mudah tersinggung, bahkan timbul kelelahan selama kehamilannya. Beberapa teori menjelaskan bahwa perubahan yang dialami ibu hamil sulit untuk diprediksi. Perubahan tersebut umumnya disebabkan oleh adanya tekanan biologis, sosial dan psikologis. SARAN DAFTAR PUSTAKA Agustiningrum, E.P dan Suryanto. 2013. Hubungan Antara Persepsi Dukungan Organisasi dan Trait Anxiety dengan Performance Pemain Speeder Pump It Up di Surabaya. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. Universitas Airlangga Surabaya. 03. 150. Arifin, A. 2015. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Proses Persalinan di Puskesmas Budilatama Kecamatan Gadung Kabupaten Buol Profinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. 02. 2. 1. Bagi peneliti selanjutnya untuk memilih variabel yang lainnya yang dimungkinkan terdapat hubungan dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan seperti kebermaknaan hidup, kepercayaan diri dalam menghadapi persalinan, religiusitas, pengalaman melahirkan serta kemampuan adaptasi subjek dalam menghadapi persalinan dan lain sebagainya. 2. Bagi tenaga kesehatan, khususnya bidan untuk dapat memahami betul apa yang diinginkan ibu selama hamil hingga masa persalinan. Bidan harus mengerti fase fase yang akan djalani ibu saat melahirkan. Bidan harus bisa menjadi sahabat perempuan dengan selalu memberikan asuhan yang menitikberatkan pada asuhan sayang ibu. Berikan ibu hamil pilihan untuk dapatnya melahirkan dimana, ditolong oleh siapa, didampingi oleh siapa, dan posisi apa yang ibu inginkan ketika melahirkan. Diharapkan semua tenaga kesehatan untuk selalu mementingkan kepentingan pasien diatas kepentingan pribadi maupun golongan. 3. Bagi ibu hamil untuk tidak sekedar ikut ikutan apa kata orang, kata suami atau kata orang tua. Ibu hamil berhak memilih apa yang terbaik untuk keselamatan dirinya dan janinnya. Hendaknya ibu hamil selalu memperhatikan informasi apapun yang akan berguna untuk proses kelahirannya nanti. Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Bahiyatun. 2008. Psikologi Ibu dan Anak. EGC. Jakarta. Bloom. https://id.wikipedia.org/wiki/taksonom i_bloom. Diakses pada tanggal 18 September 2015 Budi, R dan Sulistyorini, R. 2007. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak Pertama Pada Masa Triwulan Ketiga. Skripsi. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. 237

Greene, B and Nevid, J. 2003. Psikologi Abnormal Jilid 1. Erlangga. Jakarta Henderson, C dan Jones, K. 2006. Konsep Kebidanan. EGC. Jakarta Irianti, I. dan Herlina, N. 2009. Buku Ajar Psikologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. EGC. Jakarta Kehamilan. https://id.wikipedia.org/wiki/kehamila n, diakses 12 Januari 2016 Manuaba, IG. 1998. Sinopsis Obstetry Jilid 1. EGC. Jakarta Mubasyiroh, L. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di Pukesmas Kecamatan Jati Barang Kabupaten Brebes. Jurnal Psikologi. 02. 238