BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

a) Bagaimana merancang perpustakaan pusat yang berstandar internasional?

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN INTERIOR BANDUNG MUSIC INDEPENDENT (INDIE) CENTER DENGAN PENDEKATAN BAND INDIE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

bangunan saung dengan struktur kayu berfokus pada pengolahan layout dan furniture yang sesuai dengan karakteristik saung tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

ABSTRAK. Keywords: Longe, bar, klub malam, body shape, transformation, gay. iii

LAPORAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DAAN MOGOT, JAKARTA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ABSTRAKSI. SPA Grha Candi Golf adalah salah satu SPA yang direncanakan terletak di

1.4 Metodologi Penelitian

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Re-Design Interior SDIT Fithrah Insani Pendahuluan 1

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar salah satunya dibidang kecantikan. Perawatan kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja praktik

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TUGAS AKHIR Saya mahasiswa Jurusan Desain Interior, Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan Universitas Pelita Harapan, Nama

DAFTAR ISI. Lembar pengesahan Abstrak Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN - - TELAAH PERMASALAHAN - - INVENTARISASI KEB. DATA PENGUMPULAN DATA AWAL PENGOLAHAN DATA ANALISA DATA & EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Rencana Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

sebelum mereka memulai pendidikan primer ke jenjang berikutnya 1. Tujuan dari adanya taman kanak-kanak ini adalah sebagai tempat di mana anak-anak dap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Daftar Isi. Judul Kata Pengantar. Daftar Foto


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAKSI. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

perencanaan dan perancangan interior gedung perhelatan pernikahan di surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan golf yang signifikan tidak terlepas dari pembangunan lapangan golf yang berkelanjutan di Indonesia. 2 Jumlah peminat golf dari tahun ke t

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

WOMAN S BEAUTY CLINIC AND SPA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik dan terus mengalami peningkatan, maka Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki pembangunan yang sangat pesat. Dalam pemerintahan di negara ini memiliki badan yang mengawasi dan mencatat sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk mengurus barang milik negara maka dibentuklah kantor pemerintahan BMN (Barang Milik Negara). Kantor BMN didirikan untuk membantu Kementerian Keuangan dalam melakukan pembukuan barang milik negara. Termasuk aset- aset negara dalam hal ini BMN bekerja langsung terjun ke setiap wilayah untuk mengetahui dan bertugas membukukan barang milik negara untuk dilaporkan kepada Menteri Keuangan. BMN bertugas mencatat barang yang akan dibelanjakan untuk keperluan negara dengan menggunakan uang negara dan bertanggung jawab dalam melaporkan data tersebut kepada Menteri Keuangan yang bertugas mengawasi pemasukan dan pengeluaran negara secara global melalui laporan BMN. BMN seperti yang dijelaskan di atas, ketika kinerjanya tidak maksimal dan kurang mencapai target atau tidak sesuai dengan prosedur yang ada pada UUD maka pengaruh yang paling besar berada pada Menteri Keuangan, yang mana Menteri Keuangan tidak dapat melaporkan atau membuat laporan untuk pembuktian kepada DPR yang meminta data tersebut. Timbul pertanyaan dari beberapa pihak yaitu DPR dan khususnya oleh KPK dimana dalam urusan uang negara sangat disorot oleh badan tersebut yaitu KPK (Komisi

Pemberantasan Korupsi). Dari hal diatas negara merasa sangat dirugikan dan menimbulkan kecurigaan dari beberapa pihak karena negara sudah mengeluarkan dana yang sesuai dengan proposal, tetapi tidak ada bukti atau catatan dalam pembelian barang. Dari masalah tersebut, kemudian dikenal istilah penyelewengan uang negara yang sangat merugikan negara. Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya sumber daya manusia. Pegawai adalah pelaksana seluruh aktivitas organisasi. Seorang pegawai harus memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi untuk melaksanakan pekerjaan secara optimal. Kedisiplinan kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang dalam mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta disiplin untuk mencapai prestasi kerja yang baik. Sebaliknya apabila kedisiplinan kerja pegawai rendah, maka akan memungkinkan timbul hal-hal yang tidak baik seperti tugas dan tanggung jawab yang dibebankan tidak dapat diselesaikan dengan baik. Tata ruang kantor merupakan salah satu faktor yang juga dapat mempengaruhi semangat kerja pegawai. Hal ini disebabkan karena pegawai senang bekerja pada ruang yang ditata dengan baik. Kebutuhan fisik yang memungkinkan pegawai bersedia bekerja dengan penuh kesiplinan meliputi: tata ruang kantor, organisasi ruang, dan perhatian pemimpin yang lebih dalam mengawasi bawahan. Salah satu fenomena yang ditemukan sebab rendahnya kedisiplinan kerja pegawai adalah karena tata ruang kantor yang kurang terorganisasi yang menyebabkan pekerjaan yang dihasilkan kurang memuaskan, dan juga kurang dalam segi kedisiplinan. Seorang pegawai Kantor BMN (Barang Milik Negara) dituntut mempunyai target pencapaian dalam mewujudkan perkembangan negara yang lebih baik. Namun faktanya, pegawai Kantor BMN disini kurang disiplin karena pola organisasi ruang yang kurang sesuai. Kurangnya kontrol dari pemimpin pun menjadi kendala dalam keefektifan pegawai melakukan pekerjaannya dan

menyebabkan tingkat kesalahan penyelesaian pekerjaan meningkat, serta menyebabkan tujuan utama organisasi tidak dapat tercapai secara optimal. Demi meningkatkan kinerja pegawai Kantor BMN (Barang Milik Negara) dalam mencapai target dan efektifitas pekerja adalah dengan cara mengubah organisasi ruang yang ditunjang dengan desain yang memudahkan pengawasan kinerja pegawai, membuat pekerjaan lebih efektif dan pekerja akan merasa selalu diawasi oleh pemimpin dan selalu memiliki rasa tanggung jawab pada setiap pekerjaannya dengan meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan target yang sudah ditetapkan setiap institusi negara. 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Merujuk pada latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang timbul dan saling berkaitan, diantaranya : 1. Kurangnya penerapan organisasi dan layouting ruang untuk pengawasan terhadap pegawai. 2. Kurangnya organisasi ruang untuk mempermudah pegawai dalam melakukan alur pekerjaan. 3. Kurangnya kubical ruang untuk memudahkan dalam pengawasan terhadap pegawai. 1.3 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian dan pra-survey diatas, maka dapat dirumuskan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara penerapan organisasi ruang dan layouting ruang terhadap pengawasan pegawai?

2. Bagaimana cara penerapan organisai ruang untuk memudahkan pegawai dalam melakukan alur pekerjaan? 3. Bagaimana cara menerapkan kubical ruang untuk mengefektifkan pegawai? 1.4 TUJUAN PERANCANGAN Tujuan dari perancangan tersebut adalah: 1. Menciptakan interior kantor BMN (Barang Milik Negara) sebagai kantor yang lebih produktif. 2. Membuat pegawai kantor BMN lebih memiliki rasa tanggung jawab dan komitmen tinggi. 3. Menciptakan desain interior Kantor BMN yang dapat meningkatkan kinerja pegawai. 1.5 MANFAAT REDESAIN Manfaat re-design bagi keilmuan: Menambah pengetahuan dalam dunia pendidikan. Menambah pengetahuan dalam bidang desain interior. Manfaat re-design bagi masyarakat: Memberikan solusi dari permasalahan yang terdapat pada Kantor BMN yaitu menambah produktifitas pegawai dalam mencapai setiap target. 1.6 RUANG LINGKUP DAN BATASAN MASALAH

Proyek ini mere-design Kantor BMN yang berada di kawasan Balai Sungai Bengawan Solo. Letak kantor BMN ini ada pada bagian belakang dari kawasan tersebut. Kantor BMN ini memiliki akses pintu masuk sendiri. Fokus re-design Kantor BMN adalah prinsip dalam menerapkan desain dari bangunan peninggalan Belanda yang memiliki karakter bangunan memanjang dan dipadukan dengan organisasi ruang yang lebih efektif untuk memudahkan atasan mengontrol. Re-design ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Re-design Kantor BMN mencakup pada keseluruhan ruangan yang terdapat di dalam bangunan dan fungsi utama dalam kantor BMN beserta struktur organisasi kantor untuk mendapatkan kebutuhan ruang yang diperlukan. Dalam re-design ini sangat ditekankan dalam mengubah pola kerja pegawai dan juga mendesain dengan acuan standar untuk memprioritaskan fungsi dari bangunan tersebut dan institusi didalamnya karena dengan begitu memungkinkan untuk mengubah pola kerja pegawai. 1.6.1 Batasan Organisasi Ruang Batasan organisasi ruang dalam kantor ini antara lain: Laboratorium Ruang laboratorium ini dimanfaatkan untuk mengkaji kelayakan material apapun saat akan memulai suatu pembangunan. Lobby Sebagai ruangan yang pertama kali dituju oleh pengunjung dan merangkap sebagai ruang tunggu. Ruang rapat

Berfungsi sebagai ruang yang menyediakan fasilitas untuk berdiskusi beberapa orang seperti petinggi dan staff-staff dalam kantor. Ruang kerja Merupakan ruang utama untuk melakukan aktifitas bekerja yang umumnya tersedia furniture kerja seperti, meja kerja, kursi kerja, dan unsur unsur pendukung saat melakukan aktifitas pekerjaan. Ruang petinggi Berfungsi sebagai ruang bagi orang yang memegang jabatan tertinggi di kantor. Gedung Serbaguna/ Ruang Olahraga Ruangan ini difungsikan untuk ruang pertemuan skala besar dan biasanya digunakan untuk area olahraga seperti bulu tangkis dan tenis meja. 1.6.2 Batasan Lokasi Lokasi re-design ini di Jl. Solo-Kartasura, KM 7. PO BOX 267, Pabelan, Kartasura 5716 (yang berlokasi di Balai Sungai Bengawan Solo). 1.7 METODE 1.7.1 METODOLOGI PERANCANGAN Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif dengan cara melakukan wawancara langsung dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang ingin diketahui seperti data-data tentang kantor, struktur organisasi dan lain-lain.wawancara ini ditujukan kepada narasumber yang berada di kantor BMN seperti pimpinan atau stafstaf yang bekerja disana yang bertujuan untuk mengetahui fenomena dan permasalahan

yang ada di lokasi re-design. Analisa hasil wawancara tersebut kemudian digunakan pada saat perancangan. Melakukan observasi langsung ke lokasi yang akan dirancang untuk melihat secara langsung permasalahan apa saja yang terdapat di lokasi dan juga untuk mengumpulkan data-data baik berupa data fisik atau non-fisik. Melakukan studi literatur yaitu dengan mencari penelitian sejenis yang bisa dijadikan perbandingan permasalahan dan mencocokan permasalahan agar bisa dijadikan pijakan untuk merancang. Melakukan komparasi hasil survey setiap kantor yang digunakan untuk melihat fenomena dan permasalahan yang sama di setiap kantor pemerintahan. Permasalahan tersebut menjadi pertimbangan dan masukan untuk latar belakang penulis dalam redesign Kantor BMN. Dalam re-design ada tahapan-tahapan seperti berikut: A. Pengumpulan Data Primer Dari data primer yang didapat ada beberapa tahapan yaitu: a) Studi Lapangan b) Observasi c) Survey B. Pengumpulan Data Sekunder Dalam pengumpulan data sekunder ada beberapa hal untuk melengkapinya dengan cara: a) Study Pustaka b) Referensi Buku

c) Membaca Jurnal C. Mencari data dan programing Membuat programming ini dengan cara mengolah data hasil survey yang mana data tersebut diolah kembali untuk landasan mendesain. D. Membuat Konsep re-design interior Konsep disini landasan dari desain yang akan diterapkan dan menjadi acuan saat memilih elemen-elemen yang sesuai dan berkonsep. E. Memberikan kesimpulan 1.8 KERANGKA BERPIKIR Latar Belakang Redesain Kantor BMN (Barang Milik Negara) di Surakarta dengan Menggunakan Organisasi Rang dalam Meningkatkan Kontrol terhadap Kinerja Pegawai Permasalahan Penentuan Topik Fedesain kantor BMN Mengunakan Organisasi Ranag Dalam Meningkatkan Kontrol Terhadap Kinerja Pegawai Objek Pembandingan Pengumpulan Data Literatur Standar Kantor Sekunder Primer Jurnal dengan tema yang serupa Analisis Observasi Kantor BMN

Konsep Alternatif Desain Site, Keb. Ruang, Luasan Ruang, Layout, Furniture, Material, Warna, Pencahayaan, Penghawaan Evaluasi Final Desain KANTOR BMN Pengembangan Kantor BMN yang mendesain kantor dengan pendekatan budaya local dan mengutamakan fungsi BAGAN 1.1 diagram kerangka berpikir Sumber: data pribadi 1.9 SISTEMATIKA PENULISAN Secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang masalah dari Kantor BMN alasan diambil masalah tersebut yang pada akhirnya akan mengarah pada permasalahan, identifikasi masalah, dan rumusan masalah yang terdiri atas poin-poin pertanyaan masalah, ruang lingkup dan batasan masalah, tujuan dan manfaat, teknik pengumpulan data yaitu cara mengumpulkan data berupa hasil pengamatan terhadap studi yang diamati yaitu kantor, kerangka berfikir, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN LITERATUR DAN DATA RE-DESAIN Bab ini menjelaskan tentang kajian literatur yang berisikan tentang teori-teori yang digunakan serta literatur yang relevan yang digunakan sebagai acuan merancang. Data dan analisa proyek kantor yang terdiri dari deskripsi proyek, tinjauan lokasi, aktifitas dan program kebutuhan ruang, problem statement, dan juga analisa konsep re-design proyek interior yang berisikan tentang konsep re-design, organisasi ruang, dan lay-out furniture, bentuk, material, warna, material, pencahayaan, penghawaan, furniture dan keamanan kantor. BAB III KONSEP REDESAIN DESAIN INTERIOR Bab ini berisikan tentang konsep re-design Kantor BMN, yaitu tema umum dan sasaran desain, organisasi ruang dan lay-out furniture (zooning and blocking, sistem sirkulasi, program aktifitas dan fasilitas, hubungan antar ruang dan sebagainya) konsep visual yaitu bentuk, material, dan warna, dan persyaratan umum ruang yaitu penghawaan, pencahayaan, pengkondisian suara, keamanan dan pengolahan furniture Kantor BMN. BAB IV KONSEP RE-DESAIN VISUAL DENAH KHUSUS Bab ini berisikan denah khusus Kantor BMN yang sudah di pilih, konsep tata ruang kantor, dan persyaratan teknis ruang seperti sistem penghawaan, pencahayaan,

pengkondisian udara dan pengamanan, serta penyelesaian elemen interior Kantor BMN yang terdiri atas penyeleseian lantai, dinding, ceilling, dan juga furniture BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari tugas akhir yang diangkat meliputi hal apa saja yang menjadi masalah dalam sebuah perancangan Kantor BMN dengan pendekatan kebudayaan lokal dan solusi-solusi apa yang ditawarkan oleh penulis dan juga saran masukan pada waktu sidang akhir tugas akhir oleh penguji.