BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TANGGUNG JAWAB HUKUM PT ASURANSI JASA INDONESIA DALAM MENYELESAIKAN KLAIM ASURANSI PENGANGKUTAN BARANG DI LAUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kajian yuridis terhadap putusan hakim dalam tindak pidana pencurian tanaman jenis anthurium (studi kasus di Pengadilan Negeri Karanganyar)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Kita hidup di dunia ini dilengkapi dengan lima indra yaitu penglihatan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

PELAKSANAAN PEMBERIAN SANTUNAN DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS PADA PT, JASA RAHARJA (PERSERO) CABANG PEKALONGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai dan mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera. 1 Kestabilan

I. PENDAHULUAN. dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam makanan. Kurangnya perhatian terhadap hal ini telah sering

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

BAB I PENDAHULUAN. adalah termasuk perbankan/building society (sejenis koperasi di Inggris),

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tertib, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat, baik itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, Soerjono Soekanto mengatakan

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana dirumuskan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang

Nama : Hesti Wulandari BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

E UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang atau Objek KKP. persaingan diantara para pelaku bisnis. Masyarakatpun semakin selektif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak memenuhi syarat, dan terhadap kerugian sebagai akibat produksi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan Negara Indonesia adalah Negara hukum. 1 Adapun tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh : Baskoro Adi Nugroho NIM. E

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan penyakit bagi yang mengkonsumsinya (Fardiaz, 1993).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk lebih kurang 252,20 juta jiwa dan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi terjadinya peredaran rokok ilegal dan pita cukai palsu.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

BAB I PENDAHULUAN. kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Manusia

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di Indonesia merupakan cerminan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERALIHAN HAK ATAS TANAH KARENA WARISAN ( STUDI KASUS DI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI )

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hukum normatif atau penelitian hukum. bahan-bahan kepustakaan untuk memahami Piercing The

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan

BAB I PENDAHULUAN. gizi dan mempunyai bentuk yang menarik, akan tetapi juga harus aman dalam arti

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

HUBUNGAN PELAKSANAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI PERKOTAAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK (Studi Kasus di Kec. Banjarsari, Kota Surakarta)

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

TENAGA KERJA DAN ASURANSI. ( Studi Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Tertanggung Di Perusahaan. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Sukoharjo ) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Makanan atau minuman adalah salah satu kebutuhan dasar manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta. pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningkatnya kasus kejahatan pencurian kendaraan bermotor memang

BAB III METODE PENELITIAN. hukum empiris berorientasi pada data primer (hasil penelitian dilapangan).

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang dapat diidentifikasikan dari tingkat pertumbuhan ekonominya.

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat instant dan praktis, termasuk salah satunya dalam memilih makanan

Kajian yuridis terhadap tindak pidana pembunuhan disertai pemerkosaan yang dilakukan oleh anak ( studi kasus di Pengadilan Negeri Surakarta )

BAB VI PENUTUP. menjalankan pengawasan PJAS, Dinas Kesehatan Kota Padang memiliki kesiapan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan makanan seperti halnya manusia yang sangat membutuhkan makanan. Manusia adalah mahluk Tuhan yang mempunyai sifat individu dan sosial. Secara individu mempunyai kebutuhan berupa sandang, pangan, papan dan lain-lain. Secara sosial manusia membutuhkan bantuan orang lain karena manusia tidak bisa hidup sendiri untuk mencukupi segala kebutuhannya. Salah satu contoh sifat sosial yang ada di dalam manusia yaitu melakukan transaksi jual beli. Dalam jual beli terdapat produsen atau pelaku usaha dan konsumen, yang masing-masing mempunyai kedudukan yang berbeda-beda. Produsen atau pelaku usaha kedudukannya sebagai penjual dan konsumen kedudukannya sebagai pembeli. Dalam usahanya produsen akan berusaha menghasilkan hasil produksinya dengan baik seperti halnya produsen makanan akan berusaha menghasilkan makanan yang enak dan lezat yang dapat dikonsumsi oleh konsumen. Makanan itu sendiri memiliki arti penting di dalam kehidupan manusia, selain mengandung zat-zat untuk sumber tenaga dan pertumbuhan, makanan juga mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh untuk menjaga agar manusia bisa hidup sehat, karena itu untuk meningkatkan kehidupan manusia diperlukan adanya persediaan makanan yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas, selain mengandung vitamin dan zat yang diperlukan oleh tubuh manusia, makanan juga harus memenuhi syarat keamanan untuk dikonsumsi. Dalam dunia usaha pada zaman sekarang ini, produsen makanan banyak melakukan kecurangan-kecurangan demi mendapatkan untung yang banyak tanpa memikirkan hak konsumen dan melihat resiko yang akan dialami 1

2 kedepannya. Produsen hanya memikirkan untuk menghasilkan makanan yang tampilanya menarik dan banyak digemari oleh konsumen tanpa memikirkan kualitas dan jaminan keamanan serta kesehatan konsumen. Salah satu contoh kecurangan yang dilakukan oleh produsen adalah dalam menghasilkan warna makanan yang bagus, mencolok, dan menggugah selera, para produsen melakukan kecurangan dengan memberi pewarna berbahaya pada makanan yang diproduksinya, bukan dengan pewarna makanan alami atau pewarna khusus makanan (standar dari BPOM) tetapi dengan menggunakan zat pewarna berbahaya yang harganya jauh lebih murah guna mengurangi biaya produksi. Penggunaan pewarna sintetis yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan, diantaranya keracunan, gangguan pada pencernaan, otak, limpa, ginjal, hati, tumor, kanker, lumpuh, keterbelakangan (retardasi), serta kebutaan (Suparmi dkk, 2011:70). Bahan pewarna secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu benda berwarna yang memiliki afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya. Bahan pewarna pada umumnya memiliki bentuk cair dan larut di air. Pada berbagai situasi, proses pewarnaan menggunakan mordant untuk meningkatkan kemampuan menempel bahan pewarna. Zat pewarna, merupakan zat pewarna yang boleh digunakan sesuai dengan peruntukannya, misalnya zat pewarna tekstil, hanya boleh digunakan untuk pewarna tekstil saja, tidak boleh untuk pewarna makanan karena akan menyebabkan penyakit yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia. Konsumen berhak mendapatkan perlindungan terhadap makanan yang dikonsumsinya, dengan adanya kecurangan yang dilakukan oleh para produsen makanan menimbulkan ketidaknyamanan pada pihak konsumen. Perlindungan terhadap konsumen dipandang secara materiil maupun secara formil makin terasa sangat penting, mengingat makin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan motor penggerak bagi produktifitas dan efisiensi produsen atas barang dan jasa yang dihasilkannya dalam rangka mencapai sasaran usaha. Dalam rangka commit mengejar to user dan mencapai kedua hal tersebut,

3 akhirnya baik langsung maupun tidak langsung, maka konsumenlah yang pada umumnya akan merasakan dampaknya. Dengan demikian upaya-upaya untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap kepentingan konsumen merupakan suatu hal yang penting dan mendesak untuk segera dicari solusinya terutama di Indonesia, mengingat semakin kompleksnya permasalahan yang menyangkut perlindungan konsumen. (Sri Redjeki Hartono, 2000:33). Untuk itu peran Pemerintah yang berkaitan dengan perlindungan terhadap makanan sangatlah dibutuhkan. Usaha yang perlu dilakukan pemerintah tersebut antara lain : melakukan sidak ke berbagai tempat yang menjual produk makanan dengan cara mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium, memberikan sanksi secara tegas kepada pelaku usaha yang kedapatan menjual makanan berbahan baku berbahaya. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka penulis berkeinginan untuk membahas dengan judul PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNAAN ZAT PEWARNA BERBAHAYA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. (STUDI KASUS DI BALAI BESAR POM SEMARANG). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan membawa pada pembahasan yang lebih terarah dan mendalam dari penelitian yang dilakukan, yaitu : 1. Bagaimana pengaturan perlindungan konsumen dari penggunaan zat pewarna berbahaya? 2. Bagaimana peran Balai Besar POM di Semarang dalam melaksanakan pemantauan produk makanan yang beredar? 3. Kendala atau hambatan apa dalam melaksanakan pemantauan produk makanan yang beredar?

4 C. Tujuan Penelitian Suatu penelitian harus memiliki tujuan yang jelas sehingga dapat memberikan pemecahan terhadap suatu masalah yang diteliti. Terdapat dua jenis tujuan dalam suatu penelitian, yaitu tujuan obyektif dan tujuan subyektif. Tujuan obyektif merupakan tujuan yang berasal dari tujuan penelitian itu sendiri, sedangkan tujuan subyektif berasal dari penulis. Adapun tujuan obyektif dan tujuan subyektif yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui pengaturan perlindungan konsumen dari penggunaan zat pewarna berbahaya. b. Untuk mengetahui peran Balai Besar POM di Semarang dalam melaksanakan pemantauan produk makanan yang beredar. c. Untuk mengetahui kendala atau hambatan dalam melaksanakan pemantauan produk makanan yang beredar. 2. Tujuan subyektif a. Untuk memperoleh data-data dan informasi yang dibutuhkan bagi penyelesaian penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta wawasan penulis di bidang hukum perlindungan konsumen dan sebagai sarana untuk menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. D. Manfaat Penelitian Dalam sebuah penulisan hukum diharapkan adanya suatu manfaat dan kegunaan yang dapat diperoleh, commit baik to bagi user perkembangan ilmu hukum itu

5 sendiri maupun dapat diterapkan dalam prakteknya. Adapun manfaat dari penulisan hukum ini antara lain : 1. Manfaat Teoritis a. Hasil dari penelitian hukum ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam ilmu pengetahuan di bidang hukum khususnya di bidang Hukum Administrasi Negara. b. Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi ilmiah di bidang ilmu tentang perlindungan konsumen khususnya mengenai perlindungan konsumen terhadap penggunaan zat pewarna berbahaya berdasarkan Undang-undang Perlindungan Konsumen. c. Penulisan hukum ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penulisan sejenis untuk selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis agar lebih mengembangkan penalaran, dengan membentuk pola pikir dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh. b. Dapat menjadi bahan yang diharapkan membantu memberikan masukan serta sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang terkait dalam masalah yang diteliti. c. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam kaitannya dengan hal-hal yang menyangkut permasalahan yang diangkat. E. Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. Penelitian commit hukum to user dilakukan untuk menghasilkan

6 argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskrepsi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi (Peter Mahmud Marzuki, 2010:35). Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penulisan hukum ini adalah jenis penelitian hukum empiris. Penelitian dilakukan dengan pengkajian dan pengolahan terhadap data penelitian dengan bertitik tolak pada aspek hukum normatif disertai dengan kajian teoritis hukum serta didukung oleh fakta-fakta empiris yang ada dilapangan. 2. Sifat Penelitian Penelitian bersifat deskriptif, menurut Hadari Nawawi, metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang dengan berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Nawawi, 1995:63). 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yakni suatu tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan juga perilakunya yang nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh (Soerjono Soekanto, 1986:250). 4. Jenis dan Sumber Hukum Penelitian Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini meliputi :

7 a. Data Primer Sumber data yang penulis peroleh secara langsung dari sumber pertama yaitu wawancara dengan pihak terkait melalui penelitian yang dilakukan. b. Data Sekunder Sumber data yang diperoleh dari bahan-bahan kepustakaan, literature, peraturan perundang-undangan, jurnal, makalah, artikel, media massa, bahan dari internet serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang penulis kaji yang mendukung data primer. Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi : 1). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. 2). Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. 3). Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dipergunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan yaitu : a. Studi Lapangan Studi lapangan berupa terjun langsung ke obyek penelitian guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini serta melakukan wawancara langsung dengan Bapak Bambang Suryadi, selaku pengawas farmasi makanan di Balai Besar POM Semarang, untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam dan akurat mengenai pokok-pokok commit masalah to yang user penulis teliti.

8 b. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan diperlukan guna memperoleh landasan teori yang berkaitan dengan penelitian untuk melakukan kajian lebih lanjut. Studi kepustakaan diperoleh dari bahan hukum yang berupa buku-buku literature, peraturan perundang-undangan, jurnal, makalah, artikel, media massa, bahan dari internet, serta berbagai tulisan yang lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 6. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam suatu penelitian yang dipergunakan untuk menguraikan dan memecahkan permasalahan yang diteliti berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis kualitatif. Menurut HB. Soetopo ada 3 (tiga) tahap analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Model analisis seperti ini dilakukan dalam suatu proses yang bertahap, sehingga data yang terkumpul saling berhubungan satu dengan yang lain dan akan mendukung penyusunan laporan penelitian (HB. Soetopo, 2002:35-37). Tiga tahap menurut HB. Soetopo tersebut adalah sebagai berikut : a. Reduksi Data Kegiatan yang bertujuan untuk mempertegas, memperpendek, membuat focus, membuang hal-hal yang tidak penting yang muncul dari catatan dan pengumpulan data, lalu mengatur sedemikian rupa sehingga didapat sebuah kesimpulan. b. Penyajian Data Dari kesimpulan data yang diperoleh memungkinkan kesimpulan penelitian dapat diperoleh dalam berbagai bentuk seperti bentuk matrik, gambar, ataupun table dan lain sebagainya.

9 c. Menarik Kesimpulan Upaya menarik kesimpulan dari semua hal yang terdapat dalam reduksi dan sajian data, dimana sebelumnya data diuji likuiditasnya agar kesimpulan menjadi lebih kuat (HB. Soetopo, 2002:96). F. Sistematika Penulisan Hukum Adapun sistematika penulisan hukum ini terdiri dari 4 (empat) bab yang berkesinambungan antara bab satu dengan bab berikutnya. BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sitematika penulisan hukum. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan tentang kerangka teori dan kerangka pemikiran dari penelitian. Kerangka teori meliputi tinjauan umum mengenai hukum perlindungan konsumen, tinjauan umum mengenai hak dan kewajiban konsumen serta pelaku usaha, tinjauan umum mengenai pangan, dan tinjauan umum mengenai zat pewarna. BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang akan menjawab permasalahan yang diangkat dalam rumusan masalah mengenai perlindungan konsumen makanan terhadap pelaku usaha yang menggunakan zat pewarna berbahaya terkait dalam Undangundang Perlindungan Konsumen. BAB IV : PENUTUP

10 Pada bab ini, penulis memberikan simpulan-simpulan dari hasil penelitian dan sarang-saran yang sekiranya dapat bermanfaat. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN