Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 2

dokumen-dokumen yang mirip
30/10/2015. Tujuan epidemiologi kebidanan :

2. Proporsi Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Contoh: Proporsi 12/(12+20)= 0,375

DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI &

MUSLIM, MPH 5/8/2010. Akademi Kebidanan Anugerah Bintan

PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT

CARA PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN

MORTALITAS. Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

MORTALITAS (KEMATIAN)

EPIDEMIOLOGI GIZI. Saptawati Bardosono

MORTALITAS. 1. Pengantar

PERTEMUAN 9 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

Oleh: SYAFRIANI, M.Kes Prinsip-prinsip Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI RIAU

UKURAN-UKURAN DEMOGRAFI

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BioStatistik. Amiyella Endista Website :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

MORTALITAS & MORBIDITAS

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Tutorial Epidemiologi : 1. Frekuensi Masalah Kesehatan dan Pengukuran

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

TUTORIAL EPIDEMIOLOGI : 1. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN PENGUKURAN

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

MORTALITAS DAN MORBIDITAS

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kebijakan Pemerintah di Bidang Kesehatan dalam Menanggapi Angka Kematian Ibu di Indonesia

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena kedudukannya

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. waktu satu tahun per kelahiran hidup.

BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian. ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.

Juknis Operasional SPM

BAB I PENDAHULUAN. angka mortalitas tertinggi di negara-negara yang sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. persalinan dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Studi Kependudukan - 1. Demografi formal. Konsep Dasar. Studi Kependudukan - 2. Pertumbuhan Penduduk. Demographic Balancing Equation

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Pencapaian derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan ingin menghadapi kelahiran dengan aman dan nyaman. Continuity

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang

AUDIT MATERNAL PERINATAL (AMP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKURAN MORTALITAS. Nunik Puspitasari, S.KM, M.Kes Dept. Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam tujuan pembangunan

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. satu indikator utama derajat kesehatan suatu negara. AKI dan AKB juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk memudahkannya membuat pilihan tentang asuhan yang ia terima.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikandungnya. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

Transkripsi:

Pengertian, tujuan dan kegunaan Terjadinya penyakit / masalah kesehatan reproduksi Faktor resiko terjadinya masalah kesehatan reproduksi Ukuran-ukuran status kesehatan epidemiologi yang terkait dalam kespro dan KIA : Morbiditas: Insidensi Prevalensi Mortalitas (AKI, AKB, dll) Fertilitas, dll Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 2

Epidemiologi adalah studi yang mempelajarai distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi, serta penerapannya untuk pengendalian masalah - masalah kesehatan (CDC, 2002; Last 2001, Gordis 2000). Epidemiologi dalam pelayanan kebidanan yaitu epidemiologi yang mengkaji distribusi serta determinan peristiwa morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang terjadi dalam layanan kebidanan. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 3

Tujuan epidemiologi kebidanan : Untuk mengenal faktor risiko terhadap ibu selama periode kehamilan, persalinan dan masa nifas (42 hari setelah berakhirnya kehamilan) beserta hasil konsepsinya dan mempelajari cara penanggulangannya. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 4

Manfaat : Untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya penyakit dalam pelayanan kebidanan. Untuk pengambil kebijakan berkaitan dengan perencanaan sumber daya kesehatan (tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan) khususnya berkaitan dengan pelayanan kebidanan. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 5

Merujuk kepada paradigma epidemiologi klasikal yang berasumsi bahwa terjadinya penyakit atau masalah kesehatan sebagai hasil akhir (output) interaksi antara : Pejamu (Host) Agent Lingkungan (environment) Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 6

Dalam pelayanan kebidanan dapat diuraikan bahwa : Host (pejamu) adalah ibu hamil Agent adalah hasil konsepsi yaitu janin/fetus yang ada dalam kandungan ibu hamil Environment adalah lingkungan sosial budaya serta pelayanan kesehatan yang diterima oleh ibu hamil Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 7

Perbedaan epidemiologi pelayanan kebidanan dengan epidemiologi penyakit infeksi, al: Pada penyakit infeksi, agent merupakan faktor yang harus di eleminasi, akan tetapi pada epidemiologi kebidanan agent adalah hasil konsepsi/janin yang harus dilindungi, yang pada kelanjutannya akan menimbulkan masalah kesehatan sendiri. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 8

Host adalah subjek Agent adalah objek Lingkungan adalah keterangan tempat Contoh penyakit infeksi/menular: Budi digigit nyamuk di pemakaman Contoh pada pelayanan kebidanan: Rina melahirkan bayi di BPS Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 9

Faktor risiko bagi kematian ibu (mortalitas) dapat dibedakan, al : Faktor-faktor reproduksi : Usia Paritas Kehamilan tak diinginkan Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 10

Faktor-faktor komplikasi kehamilan : Perdarahan pada abortus spontan/alamiah Kehamilan ektopik/diluar cavum endometrium Perdarahan pada trimester III kehamilan Perdarahan postpartum Infeksi nifas Gestosis/keracunan kehamilan Distosia/kesulitan persalinan Abortus provokatus Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 11

Faktor-faktor pelayanan kesehatan : Kesukaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan Asuhan medis yang kurang baik Kekurangan tenaga terlatih dan obatobat esensial Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 12

Faktor-faktor sosial budaya : Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang baik Ketidaktahuan dan kebodohan Kesulitan transportasi Status wanita yang rendah Pantangan makanan tertentu pada wanita hamil Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 13

Untuk menangani angka kematian ibu (AKI) Depkes bersama dengan WHO, UNICEF dan UNDP sejak tahun 1990-1991 telah melaksanakan program Safe Motherhood. Upaya intervensi dalam program tersebut yang dinamakan sebagai Empat Pilar Safe Motherhood: KB Pelayanan antenatal Persalinan yang aman Pelayanan kebidanan esensial Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 14

Berdasarkan peristiwa yang dipelajari: Morbiditas Mortalitas Fertilitas Berdasarkan aspek statistik yang akan di evaluasi : Frekuensi Asosiasi Dampak Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 15

Ukuran atau angka morbiditas adalah jumlah penderita yang dicatat selama 1 tahun per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun. Angka ini dapat digunakan untuk : Menggambarakan keadaan kesehatan secara umum Mengetahui keberahasilan programprogram pemberantasan penyakit, Sanitasi lingkungan Memperoleh gambaran pengetahuan penduduk terhadap pelayanan kesehatan Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 16

Secara umum ukuran yang banyak digunakan dalam menentukan morbiditas adalah : Agka (rate) Rasio Proporsi Insidensi Prevalensi Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 17

Jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada kelompok penduduk tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu (umumnya 1 tahun) Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang : Data tentang jumlah penderita baru. Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (Population at Risk). Rumus : Angka Insidensi Jumlah kejadian dalam waktu tertentu Jumlah population at risk waktu tertentu x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 18

Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun : Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada tahun yang sama, maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan tahunnya adalah : ( P1 2 P2) atau P1 1/2 P2 - P1 Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 19

Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember, maka Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun : P1 3 12 x P2 Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 20

Pada penyakit menular tertentu dengan masa tunas yg pendek dapat dihitung attack rate (angka serangan), misal pada wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) yang biasanya berlangsung tidak terlalu lama (beberapa hari atau minggu saja). Rumus : Attack Rate Jumlah penderita penyakit yang diketemukan Jumlah penduduk yang mempunyai resiko x k pada waktu terjadi wabah Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 21

Angka insidensi dapat digunakan untuk mengukur angka kejadian penyakit. Perubahan angka insidensi dapat menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor penyebab penyakit, yaitu fluktuasi alamiah dan adanya program pencegahan. Dalam penelitian epidemiologi sebab akibat Perbandingan antara berbagai populasi dengan pemaparan yg berbeda Untuk mengukur besarnya risiko determinan tertentu Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 22

Jika kita ingin memperoleh ukuran insidensi kanker payudara diantara wanita di Tanah Datar selama tahun 2009, kasus kanker payudara mana yg kita jadikan penyebut (denominator)? Seluruh kasus kanker payudara diantara wanita Tanah Datar tahun 2009?, atau Hanya kasus baru kanker payudara diantara wanita Tanah Datar tahun 2009? Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 23

Diasumsikan kita mulai menghitung insidensi pada 1 januari 2009, wanita Tanah Datar mana yg kita jadikan pembilang (numerator) dari ukuran insidensi? Seluruh wanita di Tanah Datar pada tahun 2009. Hanya wanita tanpa kanker payudara di Tanah Datar pada 1 Januari 2009 Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 24

Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka prevalensi, digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang / penduduk yang Kebal atau Penduduk dengan Resiko (Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni, karena penduduk yang tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 25

Point prevalence, jumlah seluruh penderita (lama+baru) yg ada pada suatu saat tertentu Adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan. Rumus : Jumlah penderita yang ada Point Prevalence Rate pada suatu saat(titik) waktu Jumlah penduduk pada saat itu x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 26

Periode prevalence, jumlah seluruh penderita (lama+baru) yang ada pada suatu periode tertentu Yaitu jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan. Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa. Rumus : Periode Prevalence Rate Jumlah penderita lama dan baru dalam suatu periode waktu tertentu Jumlah penduduk pada pertengahan periode waktu yang bersangkutan x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 27

Menggambarkan tingkat keberhasilan program pemberantasan penyakit Penyusunan perencanaan pelayanan kesehatan, misal obat, tenaga, ruangan Menyatakan banyaknya kasus yg dapat didiagnosis Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 28

Untuk menghitung prevalensi kanker payudara pada wanita Tanah Datar tahun 2009, kasus kanker payudara mana yang kita jadikan numerator? Seluruh kasus kanker payudara yg dilaporkan pad atahun 2009? Seluruh kasus kanker payudara yg pernah dilaporkan?, atau Seluruh kasus kanker payudara yg masih bertahan yg pernah dilaporkan? Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 29

Selama tahun 2009 ditemukan 100 org penderita TB baru. Penderita TB tahun 2008 yang masih bertahan sampai tahun 2009 50 orang. Jumlah penduduk Tanah Datar 400.000 orang. Hitung angka insidensi dan prevalensi TB di Kab Tanah Datar tahun 2009! Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 30

Prevalensi = Semua. Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya Sakit/Durasi Penyakit. Lamanya Sakit/Durasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu : sembuh, mati ataupun kronis. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 31

Hubungan ketiga hal tersebut dapat dinyatakan dengan rumus P = I x D P = Prevalensi I = Insidensi D = Lamanya Sakit Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2 syarat, yaitu : Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan : Tidak menunjukkan perubahan yang mencolok. Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : Tidak menunjukkan perubahan yang terlalu mencolok. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 32

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian. Di kalangan masyarakat, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu : Degenerasi organ vital & kondisi terkait Status penyakit Kematian akibat lingkungan atau masyarakat (bunuh diri, kecelakaan, pembunuhan, bencana alam, dsb) Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 33

Macam angka kematian (Mortality Rate / Mortality Ratio) dalam Epidemiologi antara lain : Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate) Angka Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal Mortality Rate) Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) Angka Kematian Balita (Under Five Mortality Rate) Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate) Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin (Fetal Death Rate) Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate) Cause Spesific Mortality Rate (CSMR) Case Fatality rate (CFR) Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 34

Adalah jumlah semua kematian yang ditemukan pada satu jangka waktu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan. Istilah Crude = Kasar digunakan karena setiap aspek kematian tidak memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau variable lain. Rumus : CDR/AKK Jumlah seluruh kematian Jumlah penduduk pertengahan x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 35

Periode yang paling besar resiko kematiannya bagi umat manusia adalah periode perinatal dan periode setelah usia 60 tahun. Di dalam kedokteran klinis, evaluasi terhadap kematian anak dalam beberapa hari atau beberapa jam bahkan beberapa menit setelah lahir merupakan hal yang penting agar kematian dan kesakitan yang seharusnya tidak perlu terjadi dalam periode tersebut bisa dicegah. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 36

PMR adalah jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. (WHO, 1981) Manfaat PMR : Untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu hamil dan bayi. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 37

Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya PMR adalah : Banyaknya BBLR Status gizi ibu dan bayi Keadaan sosial ekonomi Penyakit infeksi, terutama ISPA Pertolongan persalinan Rumus : PMR/AKP Jumlah kematian atau lebih janin pada usia kehamilan yang dilahirkan 28minggu dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1tahun Jumlah bayi lahir hidup pada tahun yang sama x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 38

Adalah jumlah kematian bayi berumur kurang dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Manfaat NMR adalah untuk mengetahui : Tinggi rendahnya usaha perawatan postnatal Program imunisasi Pertolongan persalinan Penyakit infeksi, terutama Saluran Napas Bagian Atas. Rumus : NMR/AKN Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28hari Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 39

Adalah jumlah seluruh kematian bayi berumur kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Manfaat : Sebagai indikator yang sensitif terhadap derajat kesehatan masyarakat. Rumus : IMR/AKB Jumlah kematian bayi umur 0-1tahun Jumlah kelahiran hidup pada tahun dalam 1tahun yang sama x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 40

Adalah jumlah kematian balita yang dicatat selama 1 tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama. Manfaat : Untuk mengukur status kesehatan bayi. Rumus : UFMR Jumlah kematian balita yang dicatat dalam 1tahun Jumlah penduduk balita pada tahun yang sama x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 41

Angka kematian pascaneonatal diperlukan untuk menelusuri kematian di Negara belum berkembang, terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun pertama kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi. Postneonatal Mortality Rate adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun. Rumus : PNMR Jumlah kematian bayi usia 28hari s/d1tahun Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 42

Istilah kematian janin penggunaannya sama dengan istilah lahir mati. Kematian janin adalah kematian yang terjadi akibat keluar atau dikeluarkannya janin dari rahim, terlepas dari durasi kehamilannya. Jika bayi tidak bernafas atau tidak menunjukkan tanda tanda kehidupan saat lahir, bayi dinyatakan meninggal. Tanda tanda kehidupan biasanya ditentukan dari pernapasan, detak Jantung, detak tali pusat atau gerakan otot volunter. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 43

Angka kematian janin adalah proporsi jumlah kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Rumus : FDR/AKJ Jumlah kematian janin dalam periode tertentu (1tahun) Total kematian janin janin lahir hidup periode yang sama x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 44

Adalah jumlah kematian ibu sebagai akibat dari komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan : Social ekonomi Kesehatan ibu sebelum hamil, bersalin dan nifas Pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas. Rumus : Jumlah kematian ibu hamil, persalinan & nifas dalam 1tahun MMR/AKB Jumlah lahir hidup pada tahun yang sama x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 45

Manfaat ASMR/ASDR adalah : Untuk mengetahui dan menggambarkan derajat kesehatan masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur. Untuk membandingkan taraf kesehatan masyarakat di berbagai wilayah. Untuk menghitung rata rata harapan hidup. Rumus : dx ASMR/ASDR x100% px Keterangan : dx = Jumlah kematian yg dicatat dalam 1 tahun pada penduduk golongan umur tertentu (x) px = Jumlah penduduk pertengahan tahun pada golongan umur tersebut (x) Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 46

Yaitu jumlah seluruh kematian karena satu sebab penyakit dalam satu jangka waktu tertentu (1 tahun) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut. Rumus : Jumlah seluruh kematian CSMR karena sebab penyakit tertentu (x) Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit (x) pada pertengahan tahun x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 47

Ialah perbandingan antara jumlah seluruh kematian karena satu penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama. Digunakan untuk mengetahui penyakit penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi. Rumus : CFR Jumlah kematian karena penyakit Jumlah seluruh penderita penyakit tertentu (x) tersebut (x) x k Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 48

Kesalahan akibat penggunaan data yang tidak sesuai : Menggunakan sumber data yang tidak representative : Hanya data dari pelayanan kesehatan saja, padahal diketahui bahwa cakupan pelayanan kesehatan sangat terbatas dan tidak semua masyarakat datang berobat ke fasilitas pelayanan tersebut. Memanfaatkan data dari hasil survey khusus yang pengambilan respondennya tidak secara acak (tidak memenuhi syarat randomisasi) Memanfaatkan data dari hasil survey khusus yang sebagian respondennya tidak memberikan jawaban (drop out) Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 49

Kesalahan karena adanya faktor BIAS : BIAS = adanya perbedaan antara hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya. Sumber BIAS : Dari Pengumpul Data : Menggunakan alat ukur yang berbeda beda / tidak standar Menggunakan teknik pengukuran yang berbeda Dari Masyarakat : Adanya perbedaan persepsi masyarakat terhadap penyakit yang ditanyakan Adanya perbedaan respon terhadap alat / test yang dipergunakan. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 50

Angka kelahiran (fertilitas) adalah bilangan yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir hidup dari setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Angka kelahiran dikatakan tinggi apabila di atas 30, angka kelahiran dikatakan sedang apabila antara 20-30, dan angka kelahiran dikatakan rendah apabila kurang dari 20. Contoh, angka kelahiran tahun 2013 suatu negara adalah 25 per seribu penduduk. Hal itu berarti, angka kelahiran pada tahun 2013 negara tersebut tergolong sedang. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 51

Angka kelahiran kasar adalah semua kelahiran hidup yang dicatat dalam 1 tahun per 1000 jumlah penduduk pertengahan tahun yang sama. Angka kelahiran kasar ini dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat fertilitas secara umum dalam waktu singkat. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 52

Tetapi kurang sensitif untuk : Membandingkan tingkat fertilitas dua wilayah Mengukur perubahan tingkat fertilitas karena perubahan pada tingkat kelahiran akan menimbulkan perubahan pada jumlah penduduk Rumus : CBR Jumlah kelahiran hidup selama satu tahun Jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang sama x k (1000) Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 53

Keterbatasan CBR : Perhitungan CBR ini sederhana, mudah dihitung tetapi kasar. Perhitungan ini disebut perhitungan kasar karena yang menjadi pembagi adalah seluruh penduduk baik lakilaki maupun perempuan seluruh usia termasuk yang bukan perempuan usia reproduksi (15-49 tahun) Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 54

Angka fertilitas menurut golongan umur adalah jumlah kelahiran oleh ibu pada golongan umur tertentu yang dicatat selama 1 tahun yang dicatat per 1000 penduduk wanita pada golongan umur tertentu pada tahun yang sama. Rumus : Jumlah kelahiran hidup oleh ibu golongan umur tertentu selama satu tahun ASFR Jumlah penduduk wanita golongan umur tertentu pada tahun yang sama x k (1000) Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 55

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 56

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 57

Kabupaten X berdasarkan keterangan dari BPS diketahui jumlah penduduk pertengahan tahun 200.000 jiwa, dengan jumlah kelahiran 10.000 kelahiran dan jumlah kematian 5.000 kematian, diketahui juga jumlah kematian usia 15-24 tahun karena diabetes 1.000 orang, jumlah penduduk usia 15-24 tahun 10.000. Hitung CBR, CDR, angka kematian menurut usia, angka kematian menurut penyebab sesuai usia. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 58

Kota Y hasil data BPS pertengahan tahun diperoleh jumlah penduduk 100.000 jiwa, hasil perhitungan target sasaran KIA didapatkan angka kelahiran hidup sebanyak 10.000 KH, dan hasil evaluasi pelayanan KIA didapatkan jumlah ibu yang meninggal 20 orang, bayi dibawah 1 tahun meninggal 30 orang dan bayi dibawah umur 28 hari meninggal 2 orang. Hitung MMR, IMR dan NMR Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 59

Diketahui di wilayah Puskesmas H jumlah penduduk pertengahan tahun 30.000, 10% penduduknya menderita diare dengan jumlah kematian 30 org. Hitung Case Fatality Rate (CFR) kasus tersebut Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 60

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 61

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 62

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 63

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 64

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 65