BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penerimaan pajak memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kepada negara, maka negara menetapkan perpajakan sebagai salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan terbesar negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. internet untuk menunjang pekerjaan mereka (Widyadinata, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. untuk membiayai berbagai keperluan pemerintah dan pembangunan, antara

BAB I PENDAHULUAN. negara yang berguna untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya. Guna

BAB 1 PENDAHULAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rakyat baik dari segi materill maupun spiritual. Merealisasikan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak saat ini berperan dalam kesejahteraan masyarakat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan negara tersbesar ini dapat dilihat dalam RAPBN sebesar Rp

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. 1. Teori Technology Acceptance Model (TAM)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dan informasi kepada pelanggannya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor, khususnya sektor ekonomi. Naiknya harga minyak dunia, tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh Wajib Pajak akan masuk ke kas negara, kemudian melalui Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori terdiri dari Technology Acceptance Model (TAM), Task

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada perkembangan dan kemajuan dalam bidang kearsipan. Berkembangnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan dan pembangunan di negara kita ini, tentu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara membutuhkan penerimaan untuk memenuhi APBN (Anggaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, membuat Direktorat Jendral Pajak (DJP) mengambil suatu kebijakan untuk

Persepsi Wajib Pajak Mengenai E-Filing dan Pengaruhnya terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Pajak

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mengambil objek penelitan pada Bagian Keuangan RSUD Bhakti Dharma Husada

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara yang bersumber dari pajak sejak tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pajak dipungut melalui pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus mengalami peningkatan dan pengembangan. Awalnya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk kelangsungan sistem pemerintahan suatu negara. Pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam penerimaan negara. Perkembangan kontribusi penerimaan pajak terhadap. Tabel 1. 1

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. bawah Departemen Keuangan yang memiliki tugas untuk mengamankan penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Belanja negara(apbn) berasal dari sektor pajak, maka tidak dapat dipungkiri bahwa

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan Negara dalam bentuk pajak merupakan sumber pembiayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk membiayai pembangunan. Diperlukan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat di bidang teknologi informasi. Berbagai lapisan. menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperoleh, mengolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemungutan pajak dengan metode self assessment yang telah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING. (Studi di Wilayah KPP Pratama Kosambi)

BAB I PENDAHULUAN. yang berkesinambungan selama 4 tahun terakhir dalam APBN.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. TAM (Technology Acceptance Model) merupakan salah satu teori adaptasi dari TRA (Theory of Reasoned

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang telah berkembang dan menerapkannya dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. reformasi perpajakan, dimana reformasi perpajakan tersebut dapat berupa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. informasi fungsional, yaitu sistem-sistem yang diterapkan di fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu tumpuan bagi pembangunan suatu negara. Penerimaan pajak

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri dan luar negeri. Sektor pajak merupakan salah satu sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan terbesar dari APBN negara Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya internet dan kemudahan elektronik lainnya. (Andri, 2009 : 7)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan utama Negara yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 16 tahun 2009 menyatakan bahwa pajak adalah kontribusi wajib

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi yang semakin berkembang pesat dibelahan dunia

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem teknologi informasi merupakan salah satu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dibayarkan memiliki fungsi tertentu yaitu fungsi Budgetair (sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, antara lain dengan cara menggali, mendorong, dan. mengembangkan sumber-sumber penerimaan dari dalam negeri agar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang taat pajak. Hal tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN. paling populer bagi negara. Hal ini terjadi akibat pengaruh pergeseran penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa pajak akan sangat mustahil sekali negara ini dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara dan digunakan untuk

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang diberikan pemerintah terhadap warganya atas pembayaran

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan langsung dengan tugas negara dan untuk kemakmuran rakyat. Pajak

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan penerimaan negara terbesar. Dominasi pajak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. bentuk elektronik (e-filing). E-filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penerimaan pajak di Indonesia dari tahun ke tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, pemerintah sangat mengandalkan penerimaan dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Kualitas Informasi Terhadap Sikap atas Penggunaan E-filing PPh 21, Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use

BAB I PENDAHULUAN. badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kewajiban pajaknya yaitu penerapan sistem e-filing, dimana

BAB I PENDAHULUAN. pembayar pajak, dan (2) melakukan ketentuan perpajakan secara seragam untuk

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara. Salah satu yang termasuk dalam APBN adalah pajak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat seiring dengan peningkatan pembangunan itu sendiri. Salah satu sumber pendanaan proyek pembangunan yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. barang-barang yang dikuasai pemerintah, denda-denda atau warisan yang di

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah yang berlangsung secara berkesinambungan. Tentunya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu komponen penting dan sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri didefinisikan sebagai iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) secara langsung, dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Besarnya kontribusi pajak dapat menjamin kestabilan bagi tersedianya sumber penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Perpajakan di Indonesia berkembang dengan dinamis melalui perubahan seperti organisasi, sistem, sarana dan prasarana kerja, peraturan maupun aparat yang mengelola pajak, yang telah memberikan kontribusi pada penerimaan negara. Dengan adanya reformasi perpajakan, diharapkan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan tarif pajak progresif. Namun tingkat kesadaran membayar pajak masyarakat Indonesia terbilang cukup rendah karena masih banyak orang yang tidak membayarkan kewajiban pajaknya. Penerimaan pajak di Indonesia dikatakan belum optimal karena rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia akibat administrasi perpajakan yang ada di Indonesia. Menurut Arif Budimanta, Anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), salah satu penyebab kurang optimalnya

penerimaan pajak adalah tingginya tax gap atau selisih antara kewajiban pajak dengan pajak yang dibayar. Tax gap secara langsung bisa mengurangi penerimaan negara. Tax gap sendiri dibedakan menjadi tiga jenis yaitu non-filling gap (terjadi karena pajak terutang tidak dibayar akibat Wajib Pajak tidak menyampaikan SPT), underreporting gap (pajak yang dilaporkan dalam SPT jumlahnya diperkecil dari jumlah pajak yang seharusnya dibayar), dan underpayment gap (potensi pajak yang hilang akibat Wajib Pajak menyampaikan SPT, tetapi tidak membayar pajak yang seharusnya terutang). Perubahan kebijakan perpajakan tidak akan memuaskan hasilnya jika tidak diikuti dengan reformasi administrasi perpajakan. Administrasi perpajakan yang efektif harus menciptakan lingkungan yang mendorong Wajib Pajak secara sukarela mematuhi peraturan yang berlaku untuk membayarkan kewajiban pajaknya. Pada tahun 2014, di dalam Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, disebutkan bahwa target penerimaan pajak dalam APBN 2014 dipatok di atas seribu triliun atau mencapai Rp1.310,2 triliun. Angka ini naik sebesar Rp161,8 triliun atau tumbuh sekitar 14,1% dibandingkan dengan target pajak dalam APBN-P 2013. Dengan kata lain, peran penerimaan pajak pada tahun 2014 adalah sebesar 78,87% dari total pendapatan negara sebesar Rp1.661,1 triliun. Tentunya, untuk mengamankan agar target penerimaan pajak tersebut tercapai, maka Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah menyusun langkah optimalisasi penerimaan pajak yang dijabarkan dalam bentuk program kerja strategis. Salah satu dari enam langkah optimalisasi penerimaan pajak yang ditempuh DJP adalah penyempurnaan Sistem Administrasi

Perpajakan untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Saat ini DJP telah menyempurnakan cara pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) dengan menggunakan internet atau e-filing, selain itu juga akan diimplementasikan penggunaan electronic faktur (e-faktur) dalam administrasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di bulan Juli 2014. E-Filing adalah sebuah layanan pengiriman atau penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik baik untuk Orang Pribadi maupun Badan ke Direktur Jendral Pajak melalui sebuah ASP (Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi) dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet secara online dan realtime, sehingga Wajib Pajak (WP) tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual. Tujuan utama dari pelaporan e-filing adalah memangkas biaya dan waktu Wajib Pajak untuk mempersiapkan, memproses dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) ke Kantor Pajak secara benar dan tepat waktu. Sistem e-filing ini juga memberikan dukungan kepada Kantor Pajak dalam hal percepatan penerimaan laporan Surat Pemberitahuan (SPT) dan perampingan kegiatan administrasi, pendataan dan akurasi data, distribusi serta pengarsipan laporan Surat Pemberitahuan (SPT). Namun saat ini masih sedikit Wajib Pajak yang menggunakan e-filing karena Wajib Pajak masih menganggap bahwa penggunaan sistem komputer dalam pelaporan SPT merupakan hal yang membingungkan dan menyulitkan. Hal ini dikarenakan masih banyak terdapat Wajib Pajak yang belum paham tentang pengoperasian e-filing dan kemampuan Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing masih minim. Selain itu, sosialisasi tentang e-filing kepada

Wajib Pajak masih belum maksimal dan berkelanjutan. Padahal pelaporan SPT secara komputerisasi memiliki manfaat yang lebih besar bagi Wajib Pajak maupun Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti perilaku pengguna dalam menerima dan menggunakan teknologi. Model TAM ini dipilih digunakan dalam penelitian ini karena merupakan model yang paling banyak digunakan dalam penelitian terhadap sistem informasi dan lebih khusus untuk mengukur kesuksesan dari sistem informasi yang dikembangkan. Dalam penelitian kali ini, dilandasi dengan teori TAM yang sudah dimodifikasi dengan menambahkan beberapa variabel independen yang dianggap berpengaruh terhadap penggunaan e-filing dan menghilangkan variabel yang dianggap tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-filing. Adanya perbedaan mengenai persepsi kegunaan (perceived usefulness), persepsi kemudahan (perceived ease of use), dan keamanan dan kerahasiaan (security and privacy) terhadap e-filing juga menjadi penentu sistem ini dapat diterima atau tidak oleh masyarakat yang akan menetukan apakah masyarakat akan menggunakan sistem e-filing. Persepsi kegunaan (perceive usefulness) adalah tingkatan sejauh mana seseorang yakin bahwa menggunakan sebuah sistem akan meningkatkan kinerjanya. Persepsi kegunaan berkaitan dengan produktifitas dan efektifitas sistem dalam tugas secara menyeluruh. Dalam konteks e-filing di penelitian ini, persepsi kegunaan (perceive usefulness) didefinisikan bagaimana Wajib Pajak menginterpretasikan kegunaan atau manfaat dari pemakaian sistem e-filing dalam

proses pelaporan SPT. Oleh karena itu, besarnya manfaat yang diperoleh mempengaruhi perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan sistem tersebut. Jika Wajib Pajak menginterpretasikan bahwa sistem e-filing dapat menguntungkan dirinya, maka secara langsung ia akan menggunakan sistem e-filing. Dalam penelitian Laihad (2013) menyatakan persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh terhadap penggunaan e-filing. Selain itu, penelitian Wiyono (2008) dalam Desmayanti (2012) menyatakan bahwa persepsi kegunaan (perceive usefulness) berpengaruh signifikan positif terhadap minat perilaku untuk menggunakan e-filing. Namun berbeda dengan penelitian Salim (2013) yang menyatakan bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh terhadap intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Persepsi kemudahan (perceived ease of use) merupakan suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi dapat dengan mudah dipahami. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya. Kemudahan penggunaan akan mempengaruhi penggunaan sistem e-filing. Jika pengguna menginterpretasikan bahwa sistem e-filing mudah digunakan maka penggunaan sistem akan tercapai. Jika penggunaan sistem memiliki kemampuan untuk mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) maka penggunaan sistem berpotensi akan dilakukan secara terus-menerus sehingga intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing dapat meningkat. Dalam penelitian Laihad (2013) menyatakan persepsi kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh terhadap penggunaan e-filing. Studi yang dilakukan Wiyono (2008) dalam Desmayanti

(2012) terhadap para Wajib Pajak yang telah mencoba atau menggunakan e-filing di Indonesia menunjukkan hasil bahwa persepsi kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh signifikan terhadap sikap dan persepsi kegunaan. Keamanan dan kerahasiaan (security and privacy) dari suatu sistem merupakan hal yang penting bagi pengguna suatu sistem. Penggunaan suatu sistem informasi dapat dikatakan aman jika resiko hilangnya data atau informasi sangat kecil, dan resiko pencurian rendah. Sedangkan kerahasiaan berarti segala hal yang berkaitan dengan informasi pengguna terjamin kerahasiaannya dan tidak ada orang yang mengetahuinya. Dalam melaporkan pajak melalui e-filing, Wajib Pajak akan memperoleh digital certificate yaitu sertifikat yang digunakan untuk proteksi data SPT dalam bentuk encryption (pengacakan) sehingga benar-benar terjamin kerahasiaannya. Jika Wajib Pajak merasakan aman dalam penggunaan sistem e- Filing dan semua informasi atau data tentang dirinya terjamin kerahasiaannya, maka tentunya mereka akan menggunakan e-filing dalam pelaporan SPT. Dalam penelitian Salim (2013) didapatkan hasil berupa keamanan dan kerahasiaan berpengaruh positif terhadap intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Selain itu, penelitian yang dilakukan Desmayanti (2012) juga menunjukkan bahwa security and privacy berpengaruh positif terhadap behavioral intensity for the e- Filing usage. Namun berbeda dengan penelitian Sugihanti (2011) yang menyatakan bahwa keamanan dan kerahasiaan tidak berpengaruh terhadap minat perilaku Wajib Pajak dalam penggunaan e-filing. Penelitian ini layak dilakukan dengan tujuan untuk memverifikasi apakah teori tentang perilaku penerimaan Wajib Pajak terhadap penggunaan e-filing

dengan setting tahun penelitian, objek penelitian dan variabel independen yang berbeda memperoleh hasil yang sama atau berbeda. Selain itu, penelitian mengenai perilaku penerimaan Wajib Pajak terhadap penggunaan e-filing di Indonesia masih sedikit. Padahal hal ini perlu dipahami lebih dalam lagi, mengingat semakin gencarnya Direktorat Jenderal Pajak mencanangkan penggunaan e-filing dalam pembayaran pajak di Indonesia. Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Laihad (2013). Dalam penelitian ini terdapat beberapa perbedaan dari penelitian yang direplikasi, yaitu: 1. Menambahkan variabel independen berupa variabel keamanan dan kerahasiaan (security and privacy) yang diambil dari penelitian Desmayanti (2012). Variabel ini ditambahkan karena variabel tersebut diperkirakan juga memiliki pengaruh terhadap penggunaan e-filing. Selain itu, pada penelitian ini, menghilangkan variabel sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior) karena hasilnya tidak berpengaruh terhadap penggunaan e-filing. 2. Tahun penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun 2014, sedangkan penelitian Laihad dilaksanakan pada tahun 2013. 3. Objek pada penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Pratam Kosambi, sedangkan objek pada penelitian Laihad (2013) adalah Wajib Pajak di Kota Manado. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka judul dari penelitian ini adalah Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Wajib Pajak

terhadap Penggunaan E-Filing (Studi di Wilayah KPP Pratama Kosambi). 1.2 Batasan Masalah Batasan-batasan masalah yang diteliti adalah: 1. Objek yang diteliti adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Kosambi. 2. Variabel dependen yang diteliti adalah penggunaan e-filing oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Kosambi. 3. Variabel independen yang diteliti adalah persepsi kegunaan (perceived usefulness), persepsi kemudahan (perceived ease of use), dan keamanan dan kerahasiaan (security and privacy). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat ditentukan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Apakah persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh terhadap penggunaan e-filing? 2. Apakah persepsi kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh terhadap penggunaan e-filing? 3. Apakah keamanan dan kerahasiaan (security and privacy) berpengaruh terhadap penggunaan e-filing? 4. Apakah persepsi kegunaan (perceived usefulness), persepsi kemudahan (perceived ease of use), serta keamanan dan kerahasiaan (security and

privacy) secara simultan berpengaruh terhadap penggunaan e-filing? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh persepsi kegunaan (perceived usefulness) terhadap penggunaan e-filing. 2. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh persepsi kemudahan (perceived ease of use) terhadap penggunaan e-filing. 3. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh keamanan dan kerahasiaan (security and privacy) terhadap penggunaan e-filing. 4. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh persepsi kegunaan (perceived usefulness), persepsi kemudahan (perceived ease of use), serta keamanan dan kerahasiaan (security and privacy) secara simultan berpengaruh terhadap penggunaan e-filing. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi manfaat kepada berbagai pihak, antara lain: 1. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam membantu penerapan sistem yang baik dan efektif untuk penggunaan e-filing. Selain

itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan kebijakan dan kelangsungan penggunaan e-filing. 2. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kosambi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi KPP Pratama Kosambi mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Wajib Pajak dalam penggunaan e-filing sehingga dapat meningkatkan pemakaian e- Filing oleh Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Kosambi. 3. Wajib Pajak (WP) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menambah informasi mengenai sistem e-filing dan bagaimana cara menyampaikan SPT melalui penggunaan sistem e-filing. 4. Mahasiswa dan Akademisi Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan akademisi mengenai penggunaan e-filing dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta dapat dijadikan dasar untuk penelitian berikutnya. 5. Peneliti Penelitian ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal penggunaan e-filing dan mengetahui faktor-faktor perilaku apa saja yang berpengaruh pada penggunaan e-filing dengan keadaan sebenarnya yang terjadi di lapangan.

1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi menjadi tiga bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TELAAH LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Bab ini berisi mengenai pembahasan secara rinci, kajian teoritis mengenai masalah yang dibahas, uraian penelitian terdahulu, kerangka berfikir dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan populasi dan sampel, serta teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai deskripsi objek penelitian, analisis data, dan pembahasan dari hasil analisis penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian.