Indri Subekti ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia

Jurnal Siklus Volume 6 No 1 Januari 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN PENDIDIKAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DENGAN KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI DESA SUKOMULYO ABSTRAK

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI TERHADAP POLA PANTANG MAKAN IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

Zaiyidah Fathony. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. dalam meneyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perawatan Luka Perineum

Correspondence : Siti Rochimatul Lailiyah.,S.SiT.,MKes.*)Jl. R.E. Martadinata Bangkalan, Indonesia.

PENGERTIAN MASA NIFAS

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Fajarina Lathu A INTISARI

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

Nisa khoiriah INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. seperti semula dan berlangsung kira-kira 6 minggu. 1. dibagi menjadi periode pasca persalinan (immediate postpartum), periode

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Motivasi Ibu dalam Penggunaan KB IUD di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

Hubungan Personal Hygiene Organ Reproduksi dengan Kejadian Keputihan pada Remaja Siswi Smk N 1 Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Pantang Makanan Selama Masa Nifas di Bpm Sri Lumintu

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

Ni Made Ratih Komala 1),Umi Aniroh 2) Abstrak

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

GAMBARAN KEJADIAN POST PARTUM BLUES BERDASARKAN GEJALA DAN FAKTOR PENYEBAB PADA IBU NIFAS DI KELURAHAN MARGADANA DAN SUMUR PANGGANG

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN IBU PRIMIPARA DALAM MERAWAT BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harapan seseorang (Arifin dan Rahayu, 2011). diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)

BAB I PENDAHULUAN kelahiran dibandingkan 16 per kelahiran di negara maju. Indonesia

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

Jurnal Kesehatan Kartika 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT TABLET FE DI DESA CANDI, KECAMATAN AMPEL, KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG AKTIVITAS SEKSUAL DENGAN SIKAP SELAMA MASA NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEGANDON KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL Indri Subekti ABSTRAK Melakukan hubungan seks pasca persalinan seringkali menjadi hal yang mendebarkan. Kekhawatiran terhadap rasa sakit dan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada saat reproduksi seringkali menurunkan gairah seks para ibu. Keadaan ini bisa saja terus berlangsung meskipun masa nifas telah berakhir. Akibatnya, terjadi penundaan yang disebabkan ibu ragu dan takut berhubungan seks kembali. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu nifas tantang aktivitas dengan sikap selama masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon. Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Responden yang menjadi sampel penelitian ini adalah semua ibu nifas yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 41 Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 41 responden mayoritas mempunyai pengetahuan baik yaitu sebesar 82,9% dan mayoritas sikap ibu selama masa nifas tentang aktivitas cukup. Yaitu sebesar 73,2% serta mayoritas responden yang mempunyai pengetahuan baik dengan sikap cukup sebesar 65,9%. Dari uji Gamma dan Sommers D menunjukkan adanya hubungan pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas dengan sikap selama masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Diharapkan pada ibu nifas yang sudah mempunyai pengetahuan baik tentang mampu menerapkan pada sikapnya selama nifas. Sehingga sikap ibu nifas sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Bagi bidan diharapkan mampu memberikan konseling atau pendidikan kesehatan pada ibu nifas terutama tentang aktivitas selama masa nifas. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu nifas, Sikap Pustaka : 24 Pustaka (2001 s/d 2010) PENDAHULUAN Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Wanita yang melalui periode puerperium disebut puerpura. Puerperium (nifas) berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal. (Ambarwati dan Wulandari, 2010;h.1) Secara fisik, aman untuk melakukan hubungan begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan 1 atau 2 jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk melakukan hubungan sampai masa waktu tertentu. Misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah kelahiran. Keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan. (Sulistyawati, 2009;h. 103) Kebanyakan pasangan suami istri tidak mampu menahan keinginannya untuk berhubungan seks setelah istri melahirkan anak. Hal ini terutama dirasakan oleh suami yang notabene telah berpuasa selama beberapa hari atau bahkan minggu. Berhubungan pada masa nifas memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan agar keharmonisan keluarga tetap terjaga. Ibu yang baru melahirkan boleh melakukan hubungan kembali setelah 6 minggu persalinan. Batasan waktu 6 minggu didasarkan atas pemikiran pada masa itu semua luka akibat persalinan, termasuk luka episiotomi (guntingan untuk memperlebar jalan lahir dan luka bekas sectio cesarian (operasi persalinan) biasanya telah sembuh dengan baik. (Novitasari, 2006;h. 1) Bila suatu persalinan dipastikan tidak ada luka atau perobekan jaringan, hubungan seks telah bahkan boleh dilakukan 3-4 minggu setelah proses persalinan itu. Meskipun hubungan telah boleh dilakukan setelah minggu keenam, adakalanya ibu-ibu tertentu mengeluh Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Aktifitas. (Indri) 1

hubungan masih terasa sakit atau nyeri meskipun telah beberapa bulan proses persalinan. Gangguan seperti ini disebut dyspareunia atau rasa nyeri waktu senggama. (Novitasari, 2006;h. 1) Sesuai tradisi, setelah melahirkan ibuibu sering mengkonsumsi jamu-jamu tertentu.jamu-jamu ini mengandung zat yang memiliki sifat astringents yang berakibat menghambat produksi cairan pelumas pada vagina saat seorang wanita terangsang, jaringan baru yang terbentuk karena proses penyembuhan luka guntingan jalan lahir masih sensitive. (Novitasari, 2006;h. 1) Menurut Tobing, N dalam Musbikin (2007;h.328) Sebagian besar dokter menganjurkan, agar hubungan seks tidak dilakukan antara 2 sampai 6 minggu sesudah melahirkan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah infeksi dan mempercepat kesembuhan. Dari sudut medis, bila darah sudah berhenti, sudah boleh melakukan hubungan seks. Namun dalam agama Islam hukumnya, yakni sesudah lewat masa nifas. Dalam hadist dijelaskan bahwasanya haram hukumnya bagi suami yang menyetubuhi istrinya ketika masih dalam keadaan nifas, ia boleh bercumbu pada bagian-bagian tubuh istrinya, selain daripada kemaluannya, karena disitulah tempat najis itu mengalir. Menyetubuhi istri yang masih dalam keadaan nifas sesungguhnya dapat memberikan dampak yang negatif, baik itu fisik maupun psikologis, terlebih bagi sang istri itu sendiri. Tentunya kita tahu tentunya bagaimana kondisi fisik maupun psikologis seorang wanita yang baru melahirkan anak yang selama 9 bulan lamanya hidup di dalam rahimnya. (Labib, 2007;h. 74) Dari hasil penelitian terdahulu oleh Sediyastuti, E (2007) di desa Kebumen kecamatan Tersono kabupaten Batang didapatkan bahwa ibu nifas berpengetahuan baik tentang aktivitas selama masa nifas sebanyak 65,6%. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rahayu, S (2007) di desa Kalijirek kabupaten Kebumen dengan hasil yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang pola hubungan masa nifas mayoritas baik yaitu sebesar 61%. Berdasarkan studi pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang terdiri dari 12 Desain melalui wawancara dari 10 orang ibu nifas, didapatkan hasil bahwa, Ibu nifas yang berpengetahuan kurang dan sudah melakukan hubungan pada hari ke 34 sebanyak 6 (60%). Ibu nifas yang sudah melakukan hubungan pada hari ke 23 dan berpengetahuan baik sebanyak 2 (20%). Sedangkan ibu nifas yang belum melakukan hubungan sebanyak 2 (20%) karena ibu belum mempunyai pengetahuan tentang aktivitas sehingga ibu belum melakukan hubungan. METODE PENELITIAN Kerangka Konsep. Variabel Independent (bebas) Pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas Variabel dependent (terikat) Gambar 1 Skema kerangka konsep penelitian hubungan pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas dengan sikap berhubungan selama masa nifas Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif, Pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional Populasi, sampel dan teknik sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal bulan Mei 2011 sampai Juni 2011 dengan jumlah 41 2. Sampel Sampel penelitian ini adalah semua ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal dengan jumlah 41 3. Teknik Sampling Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling jenuh. Yaitu dengan jumlah 41 responden yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Jenis dan Cara Pengumpulan Data Sikap berhubungan selama masa nifas 2 J. Ilmu Kesh. Vol.3 No.2 Juli 2013

Data primer dalam penelitian ini dikaji dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk menggali data tentang pengetahuan dan sikap ibu nifas terhadap aktivitas Penge tahua n ibu nifas Sikap ibu nifas Total Kurang Cukup Baik F % f % f % f % Nilai p HASIL DAN BAHASAN 1. Pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas Tabel 1. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas. Kriteria Frekuensi Persentase (%) Cukup 7 17,1 Baik 34 82,9 Total 41 100,0 Berdasarkan table 1 Menunjukkan bahwa ibu nifas mempunyai pengetahuan baik sebanyak 34 orang (82,9%) lebih besar dibandingkan ibu nifas yang mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 7 orang (17,1%). 2. Sikap ibu selama masa nifas Tabel 2 Distribusi frekuensi sikap ibu selama masa nifas tentang aktivitas Kriteria Frekuensi Persentase (%) Kurang 8 19,5 Cukup 30 73,2 Baik 3 7,3 Total 41 100,0 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar sikap ibu selama masa nifas tentang aktivitas dalam kriteria cukup yaitu sebanyak 30 orang (73,2%), dalam kriteria baik sebanyak 3 orang (7,3%). 3. Hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas dengan sikap selama masa nifas. Tabel 3 Hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan sikap selama masa nifas tentang aktivitas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal Cukup 4 9,8 3 7,3 0 0,0 7 17,1 Baik 4 9,8 27 65,9 3 7,3 34 82,9 0,029 Total 8 19,5 30 73,2 3 7,3 41 100,0 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas yang berpengetahuan cukup mempunyai sikap selama masa nifas yaitu dalam kategori kurang sebanyak 4 orang (9,8%) dan cukup sebanyak 3 orang (7,3%) serta tidak ada yang mempunyai sikap baik. Sedangkan ibu nifas yang berpengetahuan baik mempunyai sikap selama nifas yaitu dalam kategori kurang sebanyak 4 orang (9,8%), cukup sebanyak 27 orang (65,9%) dan baik sebanyak 3 orang (7,3%). Analisa bivariat dilakukan pada dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005;h. 188). Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Gamma dan Sommers D dengan menggunakan nilai r berdasarkan kekuatan hubungan tersebut yaitu bila : r = 0,00-0,25 = Tidak ada hubungan / hubungan lemah r = 0,26-0,50 = Hubungan sedang r = 0,51-0,75 = Hubungan kuat r = 0,76-1,00 = Hubungan sangat kuat / sempurna Dan dari analisa dengan uji Gamma dan Somers D diperoleh hasil nilai p adalah = 0,029 (p < 0,05) yang berarti Ha diterima yaitu menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas dengan sikap selama masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Untuk mengetahui kategori seberapa besar hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas dengan sikap selama masa nifas dilihat dari hasil analisa untuk uji Gamma didapatkan nilai r = 0,830 yang berada diantara kategori r = 0,76-1,00 sehingga mempunyai hubungan sangat kuat / sempurna antara pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas dengan sikap selama masa nifas. Sedangkan bila dengan menggunakan uji Somers D Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Aktifitas. (Indri) 3

didapatkan nilai r = 0,331 yang berada diantara kategori r = 0,26-0,50 sehingga mempunyai hubungan sedang antara pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas dengan sikap selama masa nifas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon BAHASAN 1. Pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas Dari hasil penelitian menunjukkan paling banyak responden mempunyai pengetahuan baik tentang aktivitas selama masa nifas yaitu sebanyak 34 orang (82,9 %) dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 7 orang (17,1 %) dari 41 Menurut Wawan dan Dewi (2010;h.16-17) Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari pendidikan, pekerjaan dan umur. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan sosial budaya. Pengukuran pengetahuan Ibu nifas tentang aktivitas dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang menanyakan pemahaman ibu nifas tentang aktivitas yang dapat dilihat dari kemampuan ibu untuk menjawab pertanyaan tentang aktivitas meliputi pengertian aktivitas, itas masa nifas, kiat hubungan intim pasca persalinan, bahaya hubungan seks, penyebab apati seks kemudian dikatagorikan dalam baik, cukup dan kurang. Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal adalah baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman ibu nifas tentang aktivitas yang dapat dilihat dari kemampuan ibu untuk menjawab pertanyaan tentang aktivitas meliputi pengertian aktivitas,itas masa nifas,kiat hubungan intim pasca persalinan, bahaya hubungan seks, penyebab apati seks sebagian besar termasuk dalam katagori baik. Pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon kecamatan Pegandon kabupaten Kendal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pendidikan dan umur. Meskipun 17 orang dari 41 responden ibu nifas berpendidikan SD dan umur ibu paling banyak 20-35 tahun mempunyai pengetahuan tentang aktivitas yang baik. Pengetahuan yang baik dari responden juga dipengaruhi oleh pendidikan responden yang merupakan lulusan SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Pengetahuan seseorang erat kaitannya dengan perilaku yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan tersebut dapat memiliki alasan dan dasar untuk menentukan suatu pilihan. Meskipun sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang aktivitas namun belum tentu dalam menerapkan sikapnya dalam aktivitas akan baik pula. 2. Sikap ibu selama masa nifas tentang aktivitas Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sikap ibu nifas terhadap aktivitas adalah cukup yaitu sebanyak 30 orang (73,2%) dari 41 Menurut Notoatmodjo (2003;h.125) yang dikemukakan oleh Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok yaitu kepercayaan (keyakinan) ide dan konsep terhadap suatu objek, kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu obyek, dan kecenderungan untuk bertindak (tend behave). Ketiga komponen ini secara bersama - sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Hal ini menunjukkan bahwa sikap dapat dibentuk dan diubah oleh masing-masing ibu nifas karena walaupun pengetahuan ibu nifas itu sebagian besar baik tetapi sikap di antara ibu nifas berbeda. Karena belum tentu ibu nifas yang berpengetahuan cukup dalam melakukan sikapnya selama nifas itu bisa cukup pula. Kadang-kadang malah bisa kurang, begitu juga sebaliknya Ibu nifas yang berpengetahuan baik dalam sikapnya selama nifas dapat menjadi baik dan dapat pula menjadi cukup. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua responden dengan latar belakang pengetahuan yang baik dapat melakukan sikap secara baik pula. 3. Hubungan pengetahun ibu nifas tentang aktivitas dengan sikap ibu selama masa nifas Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai 4 J. Ilmu Kesh. Vol.3 No.2 Juli 2013

pengetahuan baik dengan sikap ibu nifas cukup sebanyak 27 orang (63,9%). Dengan nilai p value = 0,029 ( p < 0,05) berarti ada Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Aktivitas Seksual Dengan Sikap Selama Masa Nifas di Wilayah Kerja Puskesma Pegandon Kecamatan Pegandon PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Pengetahuan ibu nifas tentang aktivitas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yaitu baik sebanyak 34 orang (82,9%) dari 41 2. Sikap ibu selama masa nifas tentang aktivitas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yaitu cukup sebanyak 30 orang (73,2%) dari 41 3. Ada hubungan yang cukup signifikan antara tingkat pengetahuan ibu nifas dengan sikap ibu selama nifas tentang aktivitas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Hal ini ditunjukkan dengan hasil nilai p = 0,029 ( p < 0,05 ). 4. Untuk mengetahui kategori atau tingkat hubungan tersebut bisa dilihat dari hasil analisa dengan uji Gamma didapatkan nilai r = 0,830 sehingga mempunyai hubungan yang sangat kuat antara pengetahuan ibu nifas dengan sikap ibu selama nifas tentang aktivitas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon 5. Dengan analisa uji Somers d didapatkan nilai r = 0,331 sehingga mempunyai hubungan sedang antara pengetahuan ibu nifas dengan sikap ibu selama nifas tentang aktivitas di wilayah kerja Puskesmas Pegandon Kecamatan Pegandon Saran Adapun saran peneliti sehubungan dengan hasil penelitian yang sudah didapat, sebagai berikut : 1. Bagi Ibu nifas Diharapkan pada ibu nifas yang sudah mempunyai pengetahuan baik tentang mampu menerapkan pada sikapnya selama nifas, sehingga sikap ibu nifas sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. 2. Bagi Bidan Diharapkan bidan memberikan konseling atau pendidikan kesehatan pada ibu nifas terutama tentang aktivitas selama nifas. 3. Bagi penelitian selanjutnya Bagi peneliti yang tertarik untuk melanjutkan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Aktivitas Seksuasl Dengan Sikap Selama Masa Nifas untuk lebih banyak menambah reverensi dan bisa dikembangkan lagi agar mampu menarik minat pembaca. DAFTAR PUSTAKA Akhmad, SA. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi. Jogjakarta : M.T Indiarti;2006.h.227-233 Ambarwati, ER dan Wulandari, D. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Nuha Medika;2010.h.1,3 Anonymus. Pengertian Pengetahuan. 2011. <http://id.wikipedia.org/wiki/ pengetahuan> diakses tanggal 4 Februari 2011 Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta;2006.h.130-134 Ayurai. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Hubungan Seksual Pasca Persalinan. Wordpress.2009 <http://wordpress.com/2009/04/12/gambara n-pengetahuan-ibu-tentang-hubungan-pascapersalinan>diakses tanggal 12 April 2009 Bahiyatun. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Penerbit Buku Kedokteran;2009.h.83-84 Dahlan, S. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : PT. Arkans;2004.173 Danuatmodjo, B dan Meiliasari, M. 40 Hari Pasca Persalinan Masalah dan Solusinya. Bogor : PT. Puspa Suara;2003.h.111-156 Haditono. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press;2002.h.347 Hastono, SP. Modul Analisa Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;2001.h.129-131 Hidayat, AA. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Jakarta : PT Salemba Medika;2007.h.121-122 Labib. Permasalahan Darah Wanita. Surabaya : PT Putra Jaya;2007.h.70-74 Musbikin, L. Persiapan Menghadapi Persalinan. Madiun : Mitra Pustaka;2007.h.28 Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Aktifitas. (Indri) 5

Notoatmodjo, S. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta;2003.h.115-129 Notoatmodjo,S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta;2005. h.16,70,142,188 Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta;2010. h.10,17,84,101,130 Novitasari. Tak Mampu Menahan. Bali Post edisi Minggu.2006 <http://www.balipost.co.id/balipostcetak/20 06/1/15/kel1.html#top>diakses tanggal 15 Januari 2006 Saleha, S. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : PT Salemba Medika;2009.h.75 Sunaryo. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran;2004.h.204-205 Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta;2007.h.4,62,68 Sulistyawati, A. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jogjakarta : Andi;2009.h.1,87,89,97,103 Udiyono, A. Metodologi Penelitian Kesehatan. Semarang : Undip;2007.h.27-45,288 Wawan dan Dewi. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika;2010.h.16-19,48,50,51,56 Zen.seks. Dhammacitta.2007<http://www.dhammacitt a.org/pustaka/ebook/dharma-prabha/dharmaprabha/48.pdf>diakses tanggal 11 Desember 2007 6 J. Ilmu Kesh. Vol.3 No.2 Juli 2013