KEBIJAKAN PENERAPAN AUDIT LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

PROGRAM KALI BERSIH DAN PROGRAM LANGIT BIRU

Ekolabel sebagai Peluang Pengelolaan Lingkungan di Indonesia

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2001 Tentang : Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup Yang Diwajibkan

Globalisasi perekonomian menimbulkan pencemaran dan memunculkan kepedulian terhadap lingkungan. ISO mengembangkan standar spesifik lingkungan bagi

Audit Internal Sistem Manajemen Lingkungan ISO

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

MANAJEMEN TEKNIK LINGKUNGAN. Pengertian ISO 14000

PETUNJUK PELAKSANAAN KOMPETENSI LABORATORIUM LINGKUNGAN

SUSTAINABLE ECO DEVELOPMENT 2

STANDARISASI LINGKUNGAN (ISO AN)

AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Buku Wajib: Standar Profesional Akuntan Publik, 2007, Ikatan Akuntan Indonesia

Advance Internal Audit Lingkungan IEA/ 1/Rev-0/HSE-Division Copyrights, Sentral Sistem Feb 07

PERBEDAAN AMDAL DAN ANDAL

PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production) HA Latief Burhan Universitas Airlangga

PENGERTIAN: 1. Audit lingkungan sebagai alat pengelolaan (Management Tool) 2. Audit lingkungan merupakan evaluasi kinerja suatu usaha 3.

Kendali dan Audit Sistem Informasi. Catatan: diolah dari berbagai sumber Oleh: mardhani riasetiawan

SISTEM INFORMASI PELAPORAN PELAKSANAAN IZIN LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SUMATERA

MODUL 4 PENGERTIAN, PERANAN DAN PROSES AMDAL

PELATIHAN DOSEN-DOSEN PTN DAN PTS SE JAWA-BALI DALAM BIDANG AUDIT LINGKUNGAN Bogor, September 2006

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI TERKAIT IZIN LINGKUNGAN

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG IJIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN CILACAP

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN DOKUMEN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP (DELH) DAN DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2008 NOMOR

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan. Investigasi Kerusakan Lingkungan. PengelolaanLingkunganHidup:

ISO Nur Hadi Wijaya

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

Amdal dalam sistem hukum pertambangan. M. Daud Silalahi Universitas Padjadjaran

2 perpajakan yang terkait dengan Bea Meterai telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai; e. bahwa ketentuan mengenai tin

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Pengelolaan dan Pengendalian Limbah B3

Regulasi PCB di Indonesia

Penyusunan dan Evaluasi Pelaporan Kegiatan/Kinerja Dunia Usaha dan Industri Sesuai Sistem Manajemen Lingkungan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR, SUMBER AIR DAN BADAN AIR

Pengertian dan Prinsip Audit Lingkungan

BAB 3 LANDASAN TEORI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PENGAWASAN DAN PENERAPAN SANKSI ADMINISTRASI

AMDAL. Analisis. Lingkungan

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

Auditor Akreditasi Lembaga Sertifikasi Ekolabel

BAB I KETENTUAN UMUM

PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKAITAN DENGAN KEBAKARAN HUTAN DAN ATAU LAHAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 5 TAHUN 2003

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG AUDIT LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

IDEOLOGI & HUKUM LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

Pedoman: PD Rev. 02

URGENSI AUDIT LINGKUNGAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

PERATURAN PEMERINTAH NO. 82/2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

Disampaikan dalam Semiloka Refeleksi setahun nota kesepakatan bersama (NKB) Selasa, 11 November 2014 Hotel Mercure Ancol, Ancol Jakarta Baycity

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) KABUPATEN BULUNGAN

Pendahuluan. PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Imam Hendargo Abu Ismoyo Deputi Bidang Tata Lingkungan

ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) merupakan

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

TATA CARA PENILAIAN KETAATAN DAN PENILAIAN KINERJA LEBIH DARI KETAATAN

L/O/G/O. Biro Hukum dan Humas Penulisan Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Firdaus Alim Damopolii, ST., MM.

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

Menjadi Institusi yang Excellent

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENYUSUNAN LAPORAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)

Kebijakan BLHD Kota Tangerang Selatan dalam Pengelolaan Limbah. Oleh : DR. RAHMAT SALAM, M.Si

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Sistem Manajemen K3

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 168/PMK.010/2010 TENTANG PEMERIKSAAN PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SOSIALISASI KRITERIA HIJAU DAN EMAS PROPER 2013

TATA KELOLA TI. Oleh: Tantri Hidayati S, S.Kom., M.Kom

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

DIKLAT PENGADAAN TANAH KATA PENGANTAR

Transkripsi:

Materi yang terdapat dalam halaman ini adalah materi yang disampaikan dalam Pelatihan Audit Lingkungan yang diadakan atas kerja sama antara Departemen Biologi FMIPA IPB bekerja sama dengan Bagian PKSDM Ditjen DIKTI DEPDIKNAS pada 11-20 September 2006 di Hotel Graha Dinar, Cisarua KEBIJAKAN PENERAPAN AUDIT LINGKUNGAN Bambang Purwono Kementerian Lingkungan Hidup

LATAR BELAKANG Meningkatnya keperdulian internasional akan kerusakan lingkungan dan tuntutan pembangunan berkelanjutan, maka semua barang dan jasa harus harus ramah lingkungan. Mendorong masyarakat global merumuskan standar untuk produk-produk ramah lingkungan: - ISO 14000 ; -EKOLABEL - Standar lainnya Audit lingkungan menjadi persyaratan bagi lembaga-lembaga keuangan internasional (World Bank, ADB, Europian Bank for Reconstruction and Development, OECF dll) bagi dunia usaha yang akan meminjam dana.

PENGERTIAN 1. Suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penang-gung jawab usaha dan atau kegiatan utk menilai tingkat ketaatan thd persyaratan hukum yg berlaku dan atau kebijakan dan standar yg ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yg bersangkutan (UU No. 23 Tahun 1997) 2. Adalah suatu alat managemen yg meliputi evaluasi secara sistimatik, terdokumentasi, periodik dan obyektif ttg bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem managemen dan fasilitas dgn tujuan utk mempermudah kontrol managemen thd pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian penaatan kebijakan usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 42 Tahun 1994)

3. Systematic and documented verification process of objectively obtaining and evaluating audit evidence to determine whether specified environmental activities, event, conditions, management systems or an information about this matter conform with audit criteria and communicating the result of this process to the client (ISO 14010). 4. A management tool comprising a systematic, documented, periodic and objective evaluation of how well organization, management and equipment are performing with the aim of contributing of safeguard the environment by the performance of organization management system process designed to protect the environment with the aim of : - facilitating management control of environmental practices with may have impact on the environment; - assessing compliance with company policies, which would include meeting regulatory requirement and standard applicable (EMAS, 1998)

DASAR HUKUM 1. Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 28 (audit sukarela) dan Pasal 29 (audit Wajib); 2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan hidup Nomor 42 Tahun 1994 tentang Pedoman umum Pelkasanaan Audit Lingkungan; 3. Keputusan menteri Negara lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang pedoman pelaksanaan Audit Lingkungan yang diwajibkan 4. SNI Seri ISO 14000

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN A.AUDIT SUKARELA : Audit sukarela (pasal 28 UU 23/1997) pemerintah mendorong organisasi, produk dan jasa untuk melakukan audit dalam rangka untuk meningkatkan kinerja. Audit sukarela (voluntary) ini dapat dilaksanakan dalam rangka untuk memperoleh sertifikasi karena tuntutan buyer maupun atas kemauan sendiri dengan tujuan : - meningkatkanpenaatanthdperaturan, kebijakandan standar; - upaya utk efisiensi penggunaan sumberdaya (air, bahan baku, energi); - upaya untuk mengurangi limbah (cleaner production); - Sebagai perangkat utk mengidentifikasi kecenderungan kerusakan atau pencemaran lingkungan;

- Upaya utk meningkatkan tindakan yang telag dilaksanakan utk memenuhi kepentingan lingkungan, misal : tuntutan pembanguna berkelanjutan, proses daur ulang dan efisiensi penggunaan sumberdaya. Dokumen audit lingkungan sukarela yg dilaksanakan oleh konsultan independen atau lembaga sertifikasi dapat digunakan sebagai alat pembelaan di pengadilan bila menghadapi tuntutan hukum yang diajukan baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Dapat pula digunakan sebagai pembuktian pengelolaan lingkungan yang baik dalam proses akuisisi atau keperluan go public.

B. AUDIT WAJIB 1. Ruang lingkup audit wajib : ketidak patuhan penanggung jawab usaha/kegiatan. 2. Tujuan : - mengetahui ketidak patuhan penanggung jawab kegiatan thd ketentuan pengelolaan lingkungan hidup; - menelusuri penyebab ketidak patuhan/pelangaran; - memberika rekomendasi atas temuan ketidak patuhan.

3. Kriteria ketidak patuhan : - ketidak patuhan thd beku mutu lingkungan yang telah ditetapkan; - ketidak patuhan terhadap baku kerusakan lingkungan; - ketidak patuhan terhadap ketentuan yang tertuang dalam AMDAL atau UKL/UPL; - ketidak petuan thp ketentuan dalam peraturan perundangan lingkungan hidup, misal kewajiban melaporkan hasil pemantauan kualitas lingkungan; - ketidak patuhan yg mengindikasikan penanggung jawab kegiatan tidak memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup.

4. Pelanggaran : - Ketidak patuhan terhadap kriteria tsb dikategorikan melakukan pelanggaran bila terjadi berulangkali dan atau - telah diberikan peringatan oleh Menteri, Gubernur, Bupati atau Walikota sekurang-kurang 3 kali dalam jangka waktu satu tahun terakhir dan atau patut akan terjadi lagi di masa mendatang.

PROSEDUR PELAKSANAAN AUDIT WAJIB 1. Menteri berwenang memrintahkan kepada penanggung jawab kegiatan utk membuat audit wajib bila menunjukan ketidak patuhan/peanggaran; 2. Gubernur/Bupati/Walikota menilai bila terdapat penanggung jawan kegiatan menunjukan ketidak patuhan/pelanggaran mengusulkan kepada Menteri untuk memerintahkan kepada penanggung jawab kegiatan membuat audit wajib; 3. Tata laksana audit lingkungan wajib dilakukan sesuai dengan SNI nomor 19-14010-1997;

MEKANISME 1. Pihak-pihak yang berkepetingan dpt memberikan masukan/informasi tertulis ttg terjadinya ketidak patuhan suatu kegiatan kepada Gubernur/Bupati/Walikota; 2. Gubernur/Bupati/Walikota menugaskan Bapedalda utk memeriksa ketidak patuhan peanggung jawab kegiatan tdp ketentuan lingkungan hidup; 3. Apabila Bapedalda menemukan unsur ketidak patuhan maka melaporkan kepada Gubernur/Bupati/walikota; 4. Gubernur/Bupati/Walikota mengusulkan kepada Menteri LH disertai dgn data pendukung utk mengeluarkan perintah melakukan audit lingkungan;

4. Selain Gubernur/Bupati/Walikota, Deputi Menteri KLH juga dapat mengusulkan kepada Menteri LH diserta data pendukung utk memerintahkan penanggung jawab kegiatan membuat audit lingkungan wajib; 5. Berdasarkan usulan tersebut selambat-lambatnya dalam 5 hari kerja Menteri membentuk Tim Evaluasi utk mengevaluasi usulan tsb; 6. Tim terdiri dari unsur-unsur Pemda, Unit yg menangani audit di KLH dan para ahli; 7. Tim evaluasi melakukan evaluasi paling lama 30 hari kerja melaporkan kepada Menteri LH;

8. Tim Evaluasi menyampaikan laporan dan rekomendasi hasil evaluasi kepada Menteri selambat-lambat 5 hari kerja setelah evaluasi selesai dilakukan; 9. Apabila rekomendasi layak dan Menteri menyetujuinya maka maka Menteri mengeluarkan surat perintah melaksanakan audit; 10. Dalam jangka waktu 30 hari kerja sejak menerima perintah tsbpenangungjawabkegiatanmenunjukauditor dan memberitahukan kepada Menteri; 11. Apabila penanggung jawab kegiatan menolak maka Menteri dapat menunjuk Tim audit atau pihak ketiga untuk melaksanakan audit;

12. Biaya pelaksanaan audit ditetapkan oleh Menteri; 13. Tim audit merumuskan Kerangka Acuan paling lama 7 hari kerja; 14. Tim audit melaksanakan audit lingkungan selambatlambatnya 14 hari kerja sejak kerangka acuan disetujui Menteri; 15. Tim audit melaporkan hasil audit secara tertulis kepada Menteri; 16. Apabila diperlukan Menteri dapat membentuk tim verifikasi untuk melakukan verifikasi hasil audit;

17. Tugas tim verifikasi : - melakukan kajian thd laporan hasil audit; - dapat melakukan kajian lapangan; - menyusun laporan hasil verifikasi. 18. Tim verifikasi melaksanakan tugasnya paling lama 14 hari kerja; 19. Berdasarkan laporan audit Menteri mengeluarkan urat perintah kepada penanggung jawab kegiatan utuk melakukan perbaikan lingkungan; 20. Gubernur/Bupati/Walikota atau Unit kerja yang berwenang dlm audit lingkungan melakukan pengawasan.