BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey, dimana penelitian survey ini bertujuan untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan seperti pengamatan langsung, wawancara dengan responden dan catatan yang dimiliki oleh responden. C. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang digunakan dalam kegiatan kegiatan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari konsumen dengan mengunakan instrumen berupa daftar pernyataan (kuesioner), sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang dapat menambah informasi hasil penelitian yang berasal dari management hypermart. D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. dimana Populasi dalam Penelitian ini adalah semua konsumen pelanggan di Hypermart Kota Gorontalo yang melakukan impulse buying dengan jenis belanja berupa hortikulura. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang yang berbelanja di Hypermart Kota Gorontalo. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini, dapat dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan menggunakan kuesioner. F. Teknis Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian terdiri dari analisis keampuhan instrumen dan uji hipotesis 1. Uji Keampuhan Instrumen Uji keampuhan instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang Validitas dan Reliabilitas angket yang digunakan. a. Uji Validitas Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Misalnya peneliti menggunakan kuesioner dalam pengukuran pengumpulan data penelitian, maka koesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang dikumpulkan adalah data yang valid. Oleh sebab itu sebelumnya diukur validitas (Singarimbun dan Effendi, 2006:67). Untuk menghitung validitas digunakan rumus korelasi product moment yang rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan : rxy = koefisien korelasi N = jumlah observasi/responden X = skor pertanyaan Y = skor total Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing-masing item dalam kuesioner dengan total skor yang ingin diukur yaitu menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Jika kooefisien r hitung > r tabel maka item pertanyaaan valid. Sedangkan apabila nilai r hitung < r tabel maka item pertanyaan tidak valid. b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun dan Effendi, 2006 : 71). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Pada alat pengukur fenomena fisik seperti berat dan panjang badan konsistensi hasil pengukuran bukanlah hal yang sulit dicapai. Tetapi untuk pengukuran penomena sosial seperti sikap, opini dan persepsi, pengukuran yang konsisten agak sulit dicapai. Berhubung gejala sosial tidak semantap gejala fisik, maka dalam gejala sosial selalu diperhitungkan unsur kesalahan pengukuran. Dalam penelitian sosial, kesalahan pengukuran ini cukup besar (Singarimbun dan Effendi, 2006 : 71). Tingkat reliabilitas suatu konstruk dapat dilihat dari hasil uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Menurut Arikunto (2006 : 93), untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus sebagai berikut: K σ 2 (b) r 11 = 1 - k 1 σ 2 (t) keterangan: r 11 k σ 2 (b) σ 2 (t) = reliabilitas instrumen = banyaknya butir instrumen = jumlah varians butir instrumen = varians total instrumen 2. Uji Hipotesis a. Analisis Korelasi Pearson Analisis korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui dua (2) variabel yang saling berhubungan, Antara impulse buying dan kepuasan konsumen. Analisis ini merupakan bagian
statistika parametric dengan data penelitian harus memiliki skala pengukuran minimal interval. Mengingat data penelitian menggunakan skla likert, dengan skala pengukuran ordinal, maka data penelitian dikonversi dari skala ordinal menjadi skala interval dengan menggunakan alat analisis Metode Succsive Interval (MSI) Metode ini merupakan penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skla pengukuran interval Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Product Moment ( Pabundu, 2006 : 97) Keterangan : rxy = koefisien korelasi N = jumlah responden X = impulse buying Y = kepuasan konsumen G. Definisi Operasional Variabel 1. Impulse buying sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli secara spontan, reflek, tiba-tiba dan otomatis 2. Kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternatif yang dipilih sekurangkurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, 3. Tingkat Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktifitas perusahan yang biasa di kenal dengan sebutan yang berbeda seperti pejualan. 4. Kualitas Pelayanan dapat di ukur dengan terpenuhinya keinginan konsumen dengan persepsi mereka terhadap kinerja produk atau perusahan yang di terima oleh konsumen. 5. Promosi Penjualan adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan produknya. 6. Demografi memberikan data yang objektif tentang sifat-sifat populasi seperti umur, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin, dan status perkawinan. 7. Komoditi Hortikultura yakni mencakup budidaya tanaman, sayuran,buah-buahan,dan berbagai tanaman hias samapi kepada elemen elemen lain yang bukan tergolong organisme hidup.
8. Konsumen adalah setiap orang pemakai komoditi hortikultura yang melakukan pembelian di Hypermart. 9. Analisis Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier antara dua variabel yaitu variabel terikat dan variabel bebas.