TITIS SARI KUSUMA 08/01/2015 1

dokumen-dokumen yang mirip
From Farm to Fork...

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

GOOD MANUFACTURING PRACTICES GOOD MANUFACTURING PRACTICES. Manajemen Mutu 11/17/2011

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

Sanitasi Penyedia Makanan

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

LAMPIRAN 1. DAFTAR PERTANYAAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENGAWASAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN DAN PENGERTIAN RESTORAN HOTEL

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

Keberadaan mikroorganisme patogen pada makanan umumnya tidak menyebabkan perubahan fisik

Dokumentasi SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) S P O Sanitasi

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

Untuk menjamin makanan aman

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

Lampiran 1. Lembar ObservasiHigiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin di Kota Sibolga Tahun 2012

Rekomendasi nasional kode praktis - Prinsip umum higiene pangan

REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Produksi. Pangan Olahan.

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan penyusunan dan penelitian tugas akhir ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

Lampiran 1 : Uji kelaikan fisik untuk higiene sanitasi makanan jasaboga *

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

SANITASI DAN KEAMANAN

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

Tidak (b) Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN. higiene sanitasi di perusahaan dan konsep HACCP yang telah diteliti pada tahap

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

Lampiran 1. Penentuan Pohon Keputusan untuk Bahan Baku Pertanyaan 1 (P1) Apakah ada potensi bahaya yang berkaitan dengan bahan baku ini?

PERANAN NOMOR KONTROL VETERINER (NKV) SEBAGAI PERSYARATAN DASAR UNTUK PRODUKSI PANGAN HEWANI YANG AMAN, SEHAT, UTUH DAN HALAL (ASUH)**

BAB IX SANITASI PABRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) untuk Industri Rumah Tangga

BAB IV KURSUS HIGIENE SANITASI MAKANAN

Bgn-2. Penanganan Mutu Produk

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

Karakteristik Responden

PENERAPAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) PADA UNIT USAHA BUDIDAYA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

1. Pengertian Makanan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR : 416/Kpts/OT.160/L/4/2014 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

LEMBAR OBSERVASI ANALISIS

BAB III METODE PELAKSANAAN

4 PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) dan Good Manufacturing Practices (GMP) Di Katering A

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam beberapa tahun belakangan ini, media di Indonesia sangat gencar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

MENERAPKAN HIGIENE SANITASI

7 LAMPIRAN Lampiran 1. Analisa Potensi Bahaya Secara Kualitatif dengan Kombinasi Antara Kemungkinan Terjadi dengan Tingkat Keparahan

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

BAB II KAJIAN TEORI. Berdasarkan informasi dari internet situs (Depkes RI, 2008) definisi

PERANAN HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN UNTUK MENJAGA KUALITAS MAKANAN HOTEL. Oleh: Nama : I Wayan Lingga Dwi Prabawa Kelas : XI IPA 2 No : 15

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada usia 6 bulan saluran pencernaan bayi sudah mulai bisa diperkenalkan pada

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. keamanan makanan serta efektivitas dalam proses produksi menjadi suatu

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/MENKES/PER/IV/1997 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN MAKANAN JAJANAN

BAHAN PENCEMAR MAKANAN LAINNYA. Modul 4

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

TITIS SARI KUSUMA 08/01/2015 1

From Farm to Fork... 08/01/2015 2

GAP GHP GTP GHP GLP GMP Konsumen 08/01/2015 3

Praktek Produksi yang baik (GMP) Merupakan kombinasi dari produksi dan prosedur pengawasan kualitas yang ditujukan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan adalah konsisten dan sesuai dengan spesifikasinya. IFST ( UK ) 08/01/2015 4

GMP Bidang Pangan Berlaku untuk industri pangan (pabrik, retail, boga, penyelenggaraan makanan) 1978 : SK Menkes 23 >> Pedoman Cara Produksi Makanan Baik (CPMB) 1999 : BPOM, peraturan GMP >> CPPB untuk rumah tangga 2011 : SK Menkes 1096 >> Persyaratan higiene sanitasi jasa boga 08/01/2015 5

Praktek Produksi yang Higienis (GHP) Semua tindakan yang menyangkut kondisi dan cara yang penting untuk memastikan keamanan dan kelayakan makanan pada semua tahap rantai makanan ( Berdasarkan definisi Codex tentang Higiene Makanan) 08/01/2015 6

sertifikasi regulasi HACCP SOP dan SSOP GMP GAP,GHP,GDP, dll GMP in food safety 08/01/2015 7

Prinsip-prinsip Umum Codex tentang Higiene Makanan (1) Mengidentifikasi prinsip-prinsip esensial tentang higiene makanan yang dapat diterapkan Diseluruh rantai makanan, agar makanan tersebut aman dan layak dikonsumsi manusia 08/01/2015 8

Keamanan Pangan Jaminan bahwa makanan tidak akan mengakibatkan bahaya bagi konsumen ketika makanan itu dipersiapkan dan/atau dimakan sesuai pemakaian yang benar Codex 1997 08/01/2015 9

Kelayakan Pangan Jaminan bahwa makanan tersebut diterima untuk konsumsi manusia Sesuai pemakaian yang benar Codex 1997 08/01/2015 10

Pencemar Semua zat biologis atau kimiawi, benda asing, atau sesuatu yang secara tidak sengaja masuk kedalam makanan Sehingga mengganggu keamanan pangan atau kelayakannya Codex 1997 08/01/2015 11

Kontaminasi Masuknya atau keberadaan suatu pencemar dalam makanan atau lingkungan makanan 08/01/2015 12

Pembersihan Menghilangkan tanah, sisa makanan, kotoran, pasir, atau bahan kotoran lainnya Codex 1997 08/01/2015 13

Sanitasi Pengurangan terhadap sejumlah mikroorganisme lingkungan produksi, dengan cara kimia atu metode fisik, sampai di tingkat yang aman atau layak dikonsumsi 08/01/2015 14

Area yang diperhatikan dalam GHP 1. Produksi utama 2. Pabrik : desain dan fasilitas 3. Pengawasan operasi 4. Pabrik : peralatan dan sanitasi 5. Pabrik : higiene perorangan 6. Transportasi 7. Informasi produk dan perlindungan konsumen 8. Pelatihan 08/01/2015 15

Produksi Utama Perilaku higienis dapat mengurangi kemungkinan masuknya bahaya-bahaya yang mungkin akan sulit atau tidak memungkinkan untuk dikendalikan pada tingkatan selanjutnya dari rantai makanan Contoh: pestisida, antibiotik, micotoksin, mikroorganisme dalam makanan yang dimakan mentah atau segar 08/01/2015 16

Pabrik: desain (1) Dapur, peralatan, permukaan kerja, dan fasilitas harus diletakkan, didesain dan terkonstruksi secara pasti Kontaminasi seminim mungkin Perawatan, pembersihan, sanitasi yang baik perlindungan terhadap hama 08/01/2015 17

Pabrik: desain (2) Evaluasi terhadap dapur harus memperhatikan: Lokasi Peralatan Fasilitas : air udara pencahayaan penyimpanan 08/01/2015 18

Pabrik: desain (2) Lokasi tidak berada di daerah yang terpolusi, tidak memungkinkan terkena banjir, mudah terinfestasi, atau tempat dimana sisa buangan tidak dapat dipindahkan secara efektif. Air harus berkualitas air minum, Fasilitas perorangan dan kamar mandi harus mencapai tingkat higiene yang mencukupi, Drainase dan tempt pembuangan sampah yang memadai. Temperatur, kualitas udara dan ventilasi harus dikontrol untuk mencegah kerusakan produk akibat pemanasan, kelembaban atau kontaminasi 08/01/2015 19

Sumber dan instalasi air layak Jumlah sesuai kebutuhan Standar : Persyaratan air bersih Tidak berwarna, berbau dan berasa Persyaratan mikrobiologis Air kontak langsung dengan pangan memenuhi syarat air minum (Permenkes : 416/Menkes/Per/IX/1990) Suplai air 08/01/2015 20

Jauh dari sarang lalat ( 500 m) Tidak tercium bau busuk/tidak sedap dari sumber pencemaran (tempat pembuangan Jauh dari pemukiman, terminal Halaman besih, rapi dan kering Tersedia selokan dan berfungsi dengan baik Lokasi/lingkungan produksi 08/01/2015 21

Luas r. produksi sesuai dengan jenis dan ukuran alat, serta jumlah karyawan Pengaturan ruang rapi dan satu arah Lantai kedap air, kuat, halus, tidak licin dan miring Dinding kedap air, kuat, rata, halus, berwarna terang Sudut conus Cahaya terang Plafon kuat, rata, Jarak lantai plafon 3 m Pintu yang keluar membuka ke arah luar Cukup ventilasi Penyimpanan bahan makanan dan non terpisah Penyimpanan b.m dan end product terpisah Tersedia perlengkapan P3K Tersedia fasilitas cuci tangan dan toilet Bangunan dan fasilitas 08/01/2015 22

Terbuat dari bahan yang kuat, tidak berkarat, tidak menyerap Dapat dibongkat pasang dengan mudah Peralatan besar : memungkinkan CIP Tata letak sesuai urutan proses produksi Pengecekan fungsi secara periodik peralatan produksi 08/01/2015 23

Contoh Desain peralatan yang higienis Baik Buruk 08/01/2015 24

Pabrik: perilaku (lanjutan) Daerah kering didesain agar tetap kering Saluran harus dapat dibersihkan Penampang kabel menyimpan kabel, bukan kotoran atau debu Insectocuter (pembunuh seranggat) harus bekerja efektif Hanya air minum yang aman yang berhubungan dengan makanan Sistem penanganan udara mengirim udara yang berkualitas sesuai yang dibutuhkan (dan tidak terkontaminasi) Pintu-pintu ditutup ketika tidak digunakan 08/01/2015 26

Pengawasan Terhadap Operasi Pengawasan terhadap bahaya makanan melalui HACCP Pengawasan Higiene: Waktu & suhu Kelembaban Kontaminasi (silang) Spesifikasi mikrobiologi Masuknya bahan-bahan (termasuk bahan pengepas) Air, udara, uap Manajemen, dokumentasi, prosedur recall 08/01/2015 27

Mempertahankan kondisi optimum yang aman Proses dilengkapi dengan alat ukur Bahan makanan Pemeriksaan spek, saat penerimaan Prinsip : GIGO Penyimpanan dan penggunaan : kondisi sesuai dengan persyaatan dan FIFO Pre treatment : cleaning, sorting, blanching, dll Tersedia SOP dan SSOP, dipatuhi dengan benar Pengendalian proses 08/01/2015 28

Penyimpanan b.m terpisah dengan end product FIFO Penyimpanan bahan berbahaya terpisah dari b.m, berlabel dan dilengkapi tujuan pengunaan penyimpanan makanan 08/01/2015 29

Pengawasan: perilaku Pisahkan antara bahan yang potensial tercemar dengan yang tidak tercemar Pastikan bahwa perlakuan yang diberikan bekerja efektif Pastikan bahwa pembersihan bekerja efektif Pastikan bahwa pengukuran, pengujian dan pencatatan benar dan tepat Lakukan analisa bahaya jika terjadi perubahan Ubahlah segera rancangan HACCP jika ada perubahan 08/01/2015 30

Pabrik: Peralatan & sanitasi Tujuan mengawasi sumber-sumber yang potensial menyebabkan kontaminasi makanan melalui: Pemeliharaan dan pembersihan sistem Pengendalian hama manajemen pembuangan sampah Monitoring 08/01/2015 31

Pemeliharaan Bangunan dan peralatan harus dijaga kondisinya sehingga: Prosedur sanitasi terfasilitasi berfungsi sesuai yang diinginkan, khususnya pada titik-titik kritis mencegah kontaminasi pada makanan, misal: pecahan metal, serpihan gips, runtuhan, bahan kimiawi, debu 08/01/2015 32

Pembersihan Prosedur pembersihan meliputi: Pemindahan kotoran dari permukaan kerja Pemberian larutan deterjen Pembilasan dengan air Sanitasi jika diperlukan Pengeringan 08/01/2015 33

Pengendalian hama Cara produksi yang higienis meliputi Mencegah hama-hama masuk melindungi makanan dari hama pemberantasan secara cepat termasuk pengawasan teratur 08/01/2015 34

Jaga kebersihan umum Hindari bau yang disukai lalat (busuk, amis, dll) Larva lalat mati pada suhu 40 o C Gunakan cahaya biru Tindakan khusus Pasang blower pada pintu masuk Disain pintu 2 lapis (satu penahan lalat) Pintu yang berhubungan keluar, membuka ke arah luar Pasang insect killer, fly trap Pengendalian lalat 08/01/2015 35

Buat lingkungan tidak disukai tikus Pintu masuk rapat, dan menutup sendiri Penanganan sampah yang baik Hindari tempat persembunyian / sarang Penangkapan, perangkap, racun tikus Konstruksi dan pemeliharaan bangunan Pengendalian tikus 08/01/2015 36

Simpan makanan dalam keadaan tertutup Cek kemungkinan jalan masuknya kecoak : Bahan makanan dan barang lain saat masuk lingkungan produksi Saluran pembuangan dan lubanglubang kecil Eliminasi potensial sumber makanan (sampah dan makanan sisa) Pengendalian kecoak 08/01/2015 37

Tidak diperbolehkan ada hama (serangga, hewan pengerat, hewan piaraan) di lingkungan produksi Ada upaya pencegahan dan pemberantasan hama yang tepat Pengendalian Hama Melibatkan pihak ketiga 08/01/2015 38

Pabrik: higiene perorangan Untuk mencegah makanan terkontaminasi, pekerja yang berhubungan dengan makanan harus menerima instruksi yang jelas terhadap hal-hal berikut Status kesehatan Penyakit dan luka Kebersihan perorangan Perilaku perorangan 08/01/2015 39

Pabrik: higiene perorangan Higiene perorangan juga penting dalam aspek GHP. Para pekerja harus diajari prosedur pencucian tangan yang sesuai. Mereka harus juga diberi tahu untuk menghindari perilaku tidak higienis seperti merokok, meludah, mengunyah, bersin atau batuk diatas makanan yang tidak terlindungi. Penjamah makanan tidak diperbolehkan mengenakan perhiasan, atau membawa sesuatu yang dapat jatuh kedalam makanan. 08/01/2015 40

Pabrik: higiene perorangan Pemeriksaan kesehatan terhadap penjamah makanan harus dilakukan jika terdapat indikasi klinis atau epidemiologis. Bagaimanapun, jika ada orang yang mungkin sakit atau memiliki kulit yang terinfeksi (luka bakar, luka potong, dll) tidak diperbolehkan berada di daerah penanganan makanan. 08/01/2015 41

Safe food handlers?

manusia HSM makanan tempat Ruang lingkup HSM 08/01/2015 43

Jumlah dan kualifikasi sesuai dengan kapasitas dan jenis produksi Pembinaan dan bimbingan cukup (training dan supervisi) Kepala produksi tidak merangkap sebagai petugas QC higiene sanitasi karyawan 08/01/2015 44

Karyawan sehat, bebas dari penyakit menular (tifus, kholera, penyakit kulit, flu, dll) Cek kesehatan secara periodik higiene sanitasi karyawan 08/01/2015 45

Kebersihan badan (mandi 2x / hari) Memakai perlengkapan kerja yang bersih higiene sanitasi karyawan 08/01/2015 46

Tidak menggunakan perhiasan Tidak merokok Mencicip makanan menggunakan 2 sendok Mencuci tangan sesering mungkin higiene sanitasi karyawan 08/01/2015 47

HSM cuci tangan 08/01/2015 48

cuci tangan SETELAH 08/01/2015 49

cuci tangan SEBELUM 08/01/2015 50

Fasilitas dan Kegiatan HS 08/01/2015 51

Transportasi Tindakan-tindakan yang harus dilakukan Perlindungan makanan terhadap: i) sumber kontaminasi ii) kerusakan yang mengakibatkan makanan tidak layak dikonsumsi menyediakan suatu lingkungan yang dapat mengendalikan pertumbuhan patogen atau mikroorganisme perusak dan produksi racun dalam makanan 08/01/2015 52

Informasi produk dan perlindungan konsumen identifikasi lot informasi produk pelabelan pendidikan konsumen 08/01/2015 53

Informasi Konsumen Konsumen harus cukup mengetahui tentang higiene makanan agar dapat Memahami pentingnya informasi produk memberikan pilihan informasi yang sesuai untuk individu mencegah kontaminasi dan pertumbuhan atau bertahannya patogen dengan menyimpan, mempersiapkan dan menggunakan makanan secara benar. 08/01/2015 54

Informasi Konsumen Informasi produk yang tidak cukup, dan/atau pengetahuan yang kurang tentang higiene makanan akan membawa kepada penanganan produk yang salah pada tingkatan berikutnya pada rantai makanan. Kesalahan penanganan seperti ini dapat menyebabkan produk tsb tidak sesuai untuk dikonsumsi, meskipun telah dilakukan tindakan kontrol sebelumnya. 08/01/2015 55

Pelatihan Perhatian dan tanggung jawab Program pelatihan Instruksi dan pengawasan Pelatihan penyegaran 08/01/2015 56

SEIRI SEITON SEISOU SEIKETSU SHITSUKE = sort out = put in order = keep clean, cleanly habitually = clean up = be disciplined + SHUUKAN To have a habit of doing/observing what has been taught and has been decided Good keeping practice 5 S + 1 S 08/01/2015 57

kunci Food safe 08/01/2015 58